Eko Nurhuda's Blog, page 6

November 4, 2020

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

4 Kuadran investor/trader saham di pasar modal Indonesia — menurut saya

DALAM dunia penerbitan, sebagaimana saya kutip dari sebuah buku lawas karya Andreas Harefa, dikenal empat kuadran penilaian naskah buku. Pokok penilaian yang membedakan keempat kuadran tersebut adalah kombinasi antara kadar MUTU & potensi LAKU-tidaknya buku tersebut jika dipasarkan. Pembagiannya dapat dilihat pada gambar ini (klik saja untuk melihatnya), di mana naskah buku yang masuk ke dalam Kuadran I (mutu tinggi, potensi laku tinggi) adalah idola penerbit. Sebaliknya, naskah buku yang masuk Kuadran IV (mutu jelek, tidak laku) adalah a big no bagi penerbit. Penjelasan atas empat kuadran naskah buku ini lantas dimodifikasi menjadi 4 kuadran artikel blog oleh Bung Dendi Darin, seorang rekan blogger yang sudah saya kenal sejak jaman Dinosaurus. Bung Dendi melakukan itu setelah membaca uraian dalam salah satu buku lawas saya. Penjabarannya dapat dibaca pada blog Bung Dendi di sini: Mengenal Kuadran Artikel Blog – Dimanakah Posisi Artikel Blog Anda? Pada gilirannya, berdasarkan pengamatan alakadar terhadap keriuhan para member grup-grup serta forum saham, di antaranya Stockbit, saya kok merasa investor/trader yang ada di pasar modal Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi empat kuadran. Saya mendasarkan pengelompokkan ini menurut kesiapan bekal ILMU (yang tercakup di dalamnya pengetahuan mengenai investasi/trading saham serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi) serta bekal MODAL (bermodal [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 04, 2020 14:46

October 30, 2020

Belajar menikmati hubungan asmara yang nggantung dari Wiro Sableng dan Bidadari Angin Timur

AKUN Instagram Vino G. Bastian dan Marsha Timothy kompak memajang foto pengundang baper kaum jomblo pada Selasa (20 Oktober 2020) pekan lalu. Caption-nya pun senada, merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-8. Jomblowan dan jomblowati bisa makin ngenes membaca teks singkat bertabur lope-lope itu. Begitu foto dari akun kedua pesohor menyapa linimasa pagi itu, saya kontan teringat pada Wiro Sableng dan Bidadari Angin Timur. Andai saja almarhum Bastian Tito masih hidup, akankah ia menjodohkan Pendekar 212 dengan sang bidadari dalam kisah rekaannya? Sebagaimana Vino anaknya yang memerankan Wiro berjodoh dengan Marsha yang memerankan Bidadari Angin Timur. Baca juga: Menunggu film Wiro Sableng Pertanyaan sama bisa jadi menggelayuti benak banyak pandemen Wiro Sableng. Maklum, untuk menegaskan bahwa pendekar rekaannya begitu ganteng memesona lahir dan batin, Bastian Tito terus menghadirkan sosok-sosok wanita cantik menarik di sekeliling Wiro. Mulai dari yang sekedar jadi obyek jowal-jawil, “korban” kekonyolan tingkahnya, sampai yang kisahnya bener-bener bikin baper. Kejahilan Wiro pada perempuan cantik bertebaran di banyak episode. Misalnya pada Sri Kemuning yang jadi blingsatan sendiri akibat dikecup lehernya oleh sang pendekar. Susah payah Kemuning mencari alasan ketika suaminya, Adipati Jatilegowo, tahu leher bercupang merah itu. Padahal Wiro mengecup leher Kemuning hanya untuk melepaskan totokan wanita itu, tak [...]
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 30, 2020 20:30