Adian Husaini's Blog, page 4
March 10, 2013
Prestasi dan Tantangan Pendidikan Islam
Pada hari Jumat (1/3/2013), saya mendapatkan kesempatan menyampaikan pidato pembukaan (Keynote Speech) pada acara Munas III Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), di Palembang. Sumatera Selatan. Sekitar 1200 hadir dalam acara itu. Anggota JSIT sendiri sekarang mencapai lebih dari 1600 sekolah. Acara pembukaan di Arena Olah Raga Jakabaring Palembang itu sangat semarak. Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin dan Wakil Mendikbud bidang Kebudayaan hadir memberikan sambutan dan membuka acara yang dihadiri para guru dan pengelola sekolah Islam dari Sabang sampai Merauke.
Hadir pula, pada perhelatan ini, sejumlah cendekiawan dan praktisi pendidikan dari Pakistan, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Yang patut diapresiasi, menurut pengurus JSIT, para hadirin hadir atas biaya sendiri. Semangat dan antusiasme para hadirin antara lain ditandai dengan terdengarnya pekik takbir berulang kali saat acara berlangsung. Ini benar-benar sebuah momentum yang penting dalam dunia pendidikan Islam.
February 5, 2013
Pembukaan Kelas Profesional Pendidikan Sains Islam
Program Baru UIKA Bogor
MAGISTER PENDIDIKAN SAINS ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCA SARJANA—
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kepada
Yth. Para Muslim Profesional
Di Tempat
Hal: Pembukaan Kelas Profesional Pendidikan Sains Islam
di Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor
Assalaamu’alaikum wr wb
Kami menyampaikan, bahwa Program Pendidikan Islam, Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor, telah membuka konsentrasi baru dalam Pendidikan Islam, yaitu Program Magister PENDIDIKAN SAINS ISLAM. Program ini utamanya diharapkan bisa diikuti oleh para cendekiawan/profesional Muslim yang memiliki intelaktualitas tinggi dan latar belakang pendidikan S1-bidang sains dan teknologi, atau sarjana bidang lain yang berminat di bidang ini. Ada sejumlah pertimbangan yang mendasari dibukanya program ini:
January 29, 2013
Debat Kata ’Allah’ Mencuat Lagi (3) ANDAIKAN KAUM KRISTEN TAK PAKAI KATA ‘ALLAH’
Bagaimana jika kaum Kristen di Indonesia tidak lagi menggunakan kata ‘Allah’ dalam Bibel dan ritual mereka, seperti diserukan sejumlah kelompok Kristen di Indonesia? Jawabnya: tidak apa-apa. Sebab, kaum Kristen Barat, yang menjadi sumber agama Kristen di Indonesia, juga tidak menggunakan kata ‘Allah’. Lagi pula, kata ‘Allah’ juga tidak dikenal dalam teks asal kitab kaum Kristen, yang berbahasa Ibrani dan Yunani kuno.
Juga, hingga kini, kaum Kristen pun terus berdebat tentang siapa nama Tuhan mereka yang sebenarnya. Sebelumnya telah dipahami, bagaimana perdebatan seputar nama “YHWH”; apakah itu nama atau sebutan Tuhan. Sebagian Kristen mengklaim, YHWH adalah nama Tuhan, tetapi tidak diketahui dengan pasti bagaimana menyebutnya, sehingga lebih aman dibaca ‘Adonai’. Dalam Bibel bahasa Indonesia, YHWH diterjemahkan dengan ‘TUHAN’, dalam sebagian Bibel edidi bahasa Inggris diterjemahkan menjadi ‘the LORD’. Dalam bahasa Arab, YHWH dialihbahasakan menjadi ‘al-Rabb’. Pandangan jenis ini dianut oleh Kristen mainstream yang diwakili oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
January 22, 2013
Debat Kata ’Allah’ Mencuat Lagi (2) TUHAN ATAU YAHWEH?
Menelusuri persoalan penggunaan nama Tuhan dalam agama Kristen di Indonesia seperti memasuki ruang perdebatan yang tiada berujung. Ellen Kristi, dalam bukunya yang berjudul “BUKAN ALLAH, TAPI TUHAN” (Borobudur Indonesia Publishing: 2008), mengajak kaum Kristen untuk secara tegas menyebut nama Tuhan mereka dengan “Yahweh”, bukan menerjemahkan nama Tuhan “YHWH” dengan “TUHAN” seperti yang dilakukan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) selama ini.
Ellen Kristi mengajak untuk menyimak satu ayat Bibel berikut versi terjemah LAI: “Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu seluruh bumi,” (Mazmur 8:2,10, teks versi LAI, tahun 2007).
“TUHAN, Tuhan kami”, berarti nama Tuhan kita itu TUHAN? Beginilah jadinya kalau nama Yahweh dibaca sebagai TUHAN. Padahal, “Ya Yahweh, Tuhan kami!” tulis Ellen Kristi, yang mengaku sebagai penganut paham Kristen-Tauhid.
January 18, 2013
Debat Kata 'Allah' Mencuat Lagi
Januari 2013 ini, Sultan Selangor menegaskan kembali larangan penggunaan kata ’Allah’ oleh non-Muslim. Perdebatan kembali memanas. Di Indonesia, sejumlah kelompok Kristen sudah mulai meninggalkan kata Allah. Bahkan ada geraja yang melakukan ritual pengusiran Roh Allah karena dianggap sebagai Roh Setan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada awal Januari 2013 ini, banyak kalangan di Malaysia dan Indonesia dibuat terkejut saat Sultan Negeri Selangor, Sharafuddin Idris Shah, mengeluarkan dekrit yang menegaskan, bahwa kata Allah merupakan kata suci khusus umat muslim dan tidak boleh digunakan oleh agama selain Islam. Di Selangor. Dekrit ini bukan baru. Tahun 1998, Negeri Selangor sudah menetapkan undang-undang yang melarang penggunaan kata Allah oleh non-Muslim.
January 11, 2013
Hati-hati Belajar Filsafat Ilmu Sekular
Di berbagai perguruan tinggi, khususnya di tingkat Pasca Sarjana, para mahasiswa biasanya diajarkan mata kuliah “Filsafat Ilmu”. Sejauh ini, sudah banyak diterbitkan buku tentang Filsafat Ilmu. Sayangnya, kuatnya dominasi sekularisme – yang menolak campur tangan agama -- dalam bidang keilmuan kontemporer turut berpengaruh dalam perumusan konsep Filsafat Ilmu yang diajarkan di perguruan tinggi saat ini. Beberapa kutipan isi buku Filsafat Ilmu berikut ini bisa disimak.
Sebagai contoh, sebuah buku yang sangat terkenal berjudul “Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer”, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995, cetakan kesembilan), mengutip pendapat Auguste Comte (1798-1857) yang membagi tiga tingkat perkembangan pengetahuan manusia, yaitu religius, metafisik, dan positif. Selanjutnya, diuraikan:
January 9, 2013
Umat Islam Tidak Toleran?
Pada 1 Juli 2009, Dr. Marwa El-Sherbini, seorang Muslimah yang sedang hamil tiga bulan dibunuh oleh seorang non-Muslim di Pengadilan Dresden Jerman. Dr. Marwa dibunuh dengan sangat biadab. Ia dihujani tusukan pisau sebanyak 18 kali, dan meninggal di ruang sidang.
Dr. Marwa hadir di sidang pengadilan, mengadukan seorang pemuda Jerman bernama Alex W yang menjulukinya sebagai “teroris” karena ia mengenakan jilbab. Pada suatu kesempatan, Alex juga pernah berusaha melepas jilbab Marwa, Muslimah asal Mesir. Di persidangan itulah, Alex justru membunuh Dr. Marwa dengan biadab. Suami Marwa yang berusaha membela istrinya justru terkena tembakan petugas.
Mengapa Yahudi Israel Serakah dan Lupa Sejarah?
Belum lama terjadi gencatan senjata Israel dan Hamas, dunia tiba-tiba dikejutkan dengan rencana Israel untuk membangun 3.000 permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem. Dunia pun tersengat. Bahkan, sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana Israel itu. Metrotvnews.com (30/11/2012) melaporkan, bahwa Gedung Putih mengecam keputusan Israel itu. AS menyebut rencana pembangunan 3.000 rumah baru pemukim di Yerusalem Timur dan Tepi Barat sebagai "kontraproduktif" dan akan mempersulit pembukaan kembali perundingan perdamaian.
Mitos-mitos tentang Perayaan Natal Bersama
Menjelang perayaan Hari Natal, 25 Desember, ada sebagian kalangan kaum Muslim yang kembali menggugat fatwa MUI tentang “haramnya seorang Muslim hadir dalam Perayaan Natal Bersama.” Ada yang menyatakan, bahwa yang melarang Perayaan Natal Bersama (PNB) atau yang tidak mau menghadiri PNB adalah tidak toleran, eksklusif, tidak menyadari pluralisme, tidak mau berta’aruf, dan sebagainya. Padahal orang Islam disuruh melakukan ta’aruf (QS 49:13). Banyak yang kemudian berdebat “boleh dan tidaknya” menghadiri PNB, tanpa menyadari, bahwa sebenarnya telah banyak diciptakan mitos-mitos seputar apa yang disebut PNB itu sendiri.
October 28, 2012
Bangkitnya Generasi Kristen Ekstrem
Beberapa hari lalu, saya mendapatkan sebuah buku berjudul “Bangkitnya Generasi Ekstrem: Generasi Baru Pemegang Tongkat Komando Misi Allah di Garis Depan” (Yogyakarta: Penerbit Andi,2012), karya Carl Anderson. Di bagian sambul belakangnya, tertulis kata-kata mencolok: “PENGGILAN UNTUK TINDAKAN EKSTREM”, dilanjutkan dengan untaian kata:
“Allah rindu mencurahkan kemuliaan-Nya ke atas generasi yang sedang bangkit. Buku Bangkitnya Generasi Ekstrem menjabarkan faktor-faktor yang telah membentuk kita semua supaya diposisikan dengan tepat sebagai bagian dari barisan tentara pada akhir zaman yang ditetapkan untuk menjungkirbalikkan dunia bagi Injil. Buku ini akan menginspirasi Anda untuk memiliki hubungan lebih dalam dan akrab dengan Allah, dan memberikan petunjuk praktis kepada Anda untuk dilatih dan diutus sebagai bagian dari garda tentara yang baru, berdisiplin, dan bergairah.”
“Generasi ekstrem” yang diidamankan kaum Kristen ini disebut juga sebagai “Generasi Yosua”. Mengapa disebut Generasi Yosua? “Alasan kami memakai istilah “Generasi Yosua” adalah Yosua, pemimpin yang kuat dan dilatih oleh Musa, bangkit dan memimpin para pejuang muda lainnya untuk merebut Tanah Kanaan yang telah Allah janjikan pada generasi sebelumnya.” (hal. 5).
Adian Husaini's Blog
- Adian Husaini's profile
- 108 followers
