Adian Husaini

Adian Husaini’s Followers (108)

member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo
member photo

Adian Husaini


Born
in Bojonegoro, Indonesia
December 17, 1965

Website


Lahir di Bojonegoro pada 17 Desember 1965. Pendidikan formalnya ditempuh di SD-SMA di Bojonegoro, Jawa Timur. Gelar Sarjana Kedokteran Hewan diperoleh di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, 1989. Magister dalam Hubungan Internasional dengan konsentrasi studi Politik Timur Tengah diperoleh di Program Pasca Sarjana Universitas Jayabaya, dengan tesis berjudul Pragmatisme Politik Luar Negeri Israel. Sedangkan gelar doktor dalam bidang Peradaban Islam diraihnya di International Institute of Islamic Thought and Civilization -- Internasional Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM), dengan disertasi berjudul “Exclusivism and Evangelism in the Second Vatican Council: A Critical Reading of The Second Vatican Council’s Documents in Th ...more

Adian Husaini isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.

Pemimpin Kafir

Nahdhatul Ulama (NU) dalam Muktamarnya ke-11, di Banjarmasin, 19 Rabi’ulawwal 1355 H (9 Juni 1936 M), membahas satu masalah bertajuk: “Apakah Negara Kita Indonesia Negara Islam?” Ditanyakan, “Apakah nama negara kita menurut Syara’ agama Islam?” Jawabnya: “Sesungguhnya negara kita Indonesia dinamakan “Negara Islam” karena telah pernah dikuasai sepenuhnya oleh orang Islam. Walaupun pernah direbut ol

Read more of this blog post »
1 like ·   •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 25, 2014 23:41
Average rating: 4.15 · 1,678 ratings · 220 reviews · 39 distinct worksSimilar authors
Kemi: Cinta Kebebasan yang ...

4.13 avg rating — 357 ratings — published 2010
Rate this book
Clear rating
Filsafat Ilmu: Perspektif B...

4.31 avg rating — 230 ratings — published 2013
Rate this book
Clear rating
Kemi 2: Menyelusuri Jejak K...

4.05 avg rating — 174 ratings — published 2012
Rate this book
Clear rating
Wajah Peradaban Barat: Dari...

4.24 avg rating — 148 ratings — published 2005
Rate this book
Clear rating
Kemi 3: Tumbal Liberalisme

3.97 avg rating — 108 ratings — published 2015
Rate this book
Clear rating
Islam Liberal: Sejarah, Kon...

4.10 avg rating — 83 ratings
Rate this book
Clear rating
Pancasila Bukan Untuk Menin...

4.11 avg rating — 72 ratings — published 2009
Rate this book
Clear rating
Hermeneutika & Tafsir Al-Qu...

by
4.02 avg rating — 64 ratings — published 2007
Rate this book
Clear rating
Penyesatan Opini

3.98 avg rating — 49 ratings — published 2002
Rate this book
Clear rating
Hegemoni Kristen-Barat, Dal...

4.23 avg rating — 44 ratings — published 2006
Rate this book
Clear rating
More books by Adian Husaini…
Kemi: Cinta Kebebasan yang ... Kemi 2: Menyelusuri Jejak K... Kemi 3: Tumbal Liberalisme
(3 books)
by
4.08 avg rating — 639 ratings

Quotes by Adian Husaini  (?)
Quotes are added by the Goodreads community and are not verified by Goodreads. (Learn more)

“Jika masyarakat sudah dibuat tidak meyakini kebenaran ajaran agama, maka yang akan dijadikan pegangan adalah akal manusia semata atau hawa nafsu mereka. Tidak ada standar kebenaran. Pada ketika itulah masyarakat akan terseret ke dalam arus nilai yang serba relatif dan temporal. Kebenaran tergantung pada kesepakatan. Agama tidak diberi hak untuk campur tangan untuk menentukan baik dan buruk di tengah masyarakat. (Hal.17)”
Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler-Liberal

“Dengan segala kehebatannya dalam dunia keilmuan, tengoklah bagaimana sikap 'tahu diri' seorang al-Ghazali. Beliau tetap menempatkan dirinya di bawah mazhab Shafii dalam soal metodologi ushul fiqh. Beliau tidak merasa lebih hebat dari Shafii. Banyak ilmuan besar Islam tetap memelihara sikap adil dan beradab dalam mengkaji dan menyebarkan ilmu kepada masyarakat.”
Adian Husaini, Filsafat Ilmu: Perspektif Barat dan Islam

“Banyak orang tidak tahu bahwa seorang doktor dan profesor itu biasanya hanya menguasai satu bidang yang kecil sahaja. Mereka punya kekhususan. Ada profesor yang bidangnya sejarah tidak mengkaji syariah secara mendalam, tetapi sering bicara tentang syariah. Orang memanggilnya ulama, padahal ilmu agamanya belum mendalam. Makanya, di pesantren kita diajarkan adab, bukan hanya ilmu. Kita harus tahu diri, kalau tidak tahu harus mengatakan tidak tahu. Masalahnya, akan menjadi sangat rumit jika orang tidak tahu tetapi merasa tahu. Ini yang namanya orang yang tersesat.”
Adian Husaini, Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat

Topics Mentioning This Author

topics posts views last activity  
Goodreads Malaysia: Yeah, selesai sasaran 150 judul tahun ini! 100 197 Dec 27, 2016 12:58AM  


Is this you? Let us know. If not, help out and invite Adian to Goodreads.