Adian Husaini
Born
in Bojonegoro, Indonesia
December 17, 1965
Website
Adian Husaini isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
![]() |
Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat
—
published
2010
|
|
![]() |
Filsafat Ilmu: Perspektif Barat dan Islam
—
published
2013
|
|
![]() |
Kemi 2: Menyelusuri Jejak Konspirasi
—
published
2012
|
|
![]() |
Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler-Liberal
—
published
2005
|
|
![]() |
Kemi 3: Tumbal Liberalisme
—
published
2015
|
|
![]() |
Islam Liberal: Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan Jawabannya
|
|
![]() |
Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam
—
published
2009
|
|
![]() |
Hermeneutika & Tafsir Al-Qur'an
by
—
published
2007
|
|
![]() |
Penyesatan Opini
—
published
2002
|
|
![]() |
Hegemoni Kristen-Barat, Dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi
—
published
2006
|
|
“Jika masyarakat sudah dibuat tidak meyakini kebenaran ajaran agama, maka yang akan dijadikan pegangan adalah akal manusia semata atau hawa nafsu mereka. Tidak ada standar kebenaran. Pada ketika itulah masyarakat akan terseret ke dalam arus nilai yang serba relatif dan temporal. Kebenaran tergantung pada kesepakatan. Agama tidak diberi hak untuk campur tangan untuk menentukan baik dan buruk di tengah masyarakat. (Hal.17)”
― Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler-Liberal
― Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler-Liberal
“Dengan segala kehebatannya dalam dunia keilmuan, tengoklah bagaimana sikap 'tahu diri' seorang al-Ghazali. Beliau tetap menempatkan dirinya di bawah mazhab Shafii dalam soal metodologi ushul fiqh. Beliau tidak merasa lebih hebat dari Shafii. Banyak ilmuan besar Islam tetap memelihara sikap adil dan beradab dalam mengkaji dan menyebarkan ilmu kepada masyarakat.”
― Filsafat Ilmu: Perspektif Barat dan Islam
― Filsafat Ilmu: Perspektif Barat dan Islam
“Banyak orang tidak tahu bahwa seorang doktor dan profesor itu biasanya hanya menguasai satu bidang yang kecil sahaja. Mereka punya kekhususan. Ada profesor yang bidangnya sejarah tidak mengkaji syariah secara mendalam, tetapi sering bicara tentang syariah. Orang memanggilnya ulama, padahal ilmu agamanya belum mendalam. Makanya, di pesantren kita diajarkan adab, bukan hanya ilmu. Kita harus tahu diri, kalau tidak tahu harus mengatakan tidak tahu. Masalahnya, akan menjadi sangat rumit jika orang tidak tahu tetapi merasa tahu. Ini yang namanya orang yang tersesat.”
― Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat
― Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat
Topics Mentioning This Author
topics | posts | views | last activity | |
---|---|---|---|---|
Goodreads Malaysia: Yeah, selesai sasaran 150 judul tahun ini! | 100 | 197 | Dec 27, 2016 12:58AM |
Is this you? Let us know. If not, help out and invite Adian to Goodreads.