Benny Rhamdani's Blog, page 36
December 3, 2014
Inilah Sebabnya Tempat Tidur Hotel Dominan Putih

Beberapa kali masuk hotel berbintang, umumnya memiliki kesamaan saat melihat ke bagian tempat tidur. Mereka memasang sprei berwarna putih. Tak peduli apapun warna dindingnya. Satu kali saya pernah masuk ke hotel dengan sprei bercorak, saya langsung merasa tidak betah. Mengapa ya?

Berdasarkan referensi yang saya temukan dari berbagai sumber, bisa disimpulkan bahwa putih dipilih karena menjadi simbol kemewahan. Semua percaya, tidur menjadi lebih mewah di tempat tidur putih.
"Secara visual, ide tempat tidur putih adalah penting," kata Erin Hoover, wakil presiden desain untuk Westin dan Sheraton Hotel seperti dikutip Huffington Post. "Tempat tidur serba putih berkonotasi mewah dan tidur malam yang nyaman."
Ketika Westin dirintis, Hoover mengatakan, ide tempat tidur hotel serba putih sangat tidak popular. Pada 1990-an hotel kebanyakan menggunakan sprei berwarna, agar tidak cepat terlihat kotor. Tapi setelah melihat hasil serangkaian uji coba, desainer Westin yakin hanya ada satu cara untuk menciptakan hal yang efektif.

"Tempat tidur serba putih menciptakan efek halo. Orang yang masuk mengira ruangan seperti baru direnovasi ," Hoover menjelaskan. "Hal ini memiliki dampak besar."
Kini bukan hanya Westin yang memiliki tempat tidur serba putih. The Miraval , Hilton dan Park Hyatt memiliki tempat tidur putih juga.
"Park Hyatt beralih ke tempat tidur yang putih bersih, mengundang tamu untuk segera merebahkan diri," kata Sybil Pool, juru bicara Hyatt.
Saya sendiri merasa sprei putih sebagai upaya keseriusan pengelola hotel menjaga kebersihan. Lantaran, warna putih bisa langsung jelas menunjukkan ketidakbersihan. Tentu saja saya tidak mau membayar mahal lalu tidur di tempat yang tidak bersih.

Tentu saja banyak juga hotel melati yang tidak menggunakan tempat tidur serba putih, tapi benar-benar bersih dan harum.
Anda memilih hotel dengan tempat tidur yang mana, serba putih atau bercorak?
~Benny Rhamdani, penikmat hotel
Foto-foto: Benny Rhamdani
Published on December 03, 2014 17:59
December 2, 2014
Malam Pertama di Newmont

Meneruskan cerita sebelumnya yang tertunda ...
Jadi saya tiba di PT Newmont sudah menjelang magrib. Itu juga nggak langsung diajak ke pertambangan. Tapi harus dievakuasi dulu untuk diberi pengenalan tentang Newmont. Habis itu saya dan teman-teman dikasih ID Card yang nggak boleh hilang, rompi dan sepatu khusus untuk besok jalan-jalan ke pertambangan.
Untunglah nggak gitu lama, kami pun diajak ke tahap berikutnya. Apaan? Makan malam. Tapi di mana ya makan malam di tempat yang gelap gulita dan jauh dari perdaban?
Kami harus keluar dari area pertambangan. Lumayan ketat lho. Karyawan papan atas aja tetap harus diperiksa. Padahal cuman pengen ke sebuah tempat makan yang letaknya beberapa langkah dari pos jaga. Ribeut, tapi emang kudu gitu.
Borneo Cafe
Kami memutuskan untuk makan di Borneo Cafe yang agak remang-remang gitu suasananya. Maklum di pelosok, bukan di mall. Lihat aja bentuk dan rupanya.






Saya sih bingung apa yang harus dimakan. Sesungguhnya saya lagi banyak pantangan. Jadinya saya makannya yang aman-aman saja. Ikan dan ayam goreng. Tentu saja sayur kangkung yang lezat. Tanpa nasi karena saya sedang diet ketat.
Mungkin karena Newmont sedang tidak beroperasi, tempat makan ini tampak sepi. Kata si Ibu, dia bisa-bisa bangkrut kalau Newmont tak segera beroperasi kembali (Alhamdulillah, sekarang kan, sudah ya, bu).
Nggak lama-lama makan di sana, akhirnya kami di ajak Bu Jenni, Mas Ary dan tim Newmont lainnya untuk segera ke townsite. Semacam area khusus untuk perumahan pekerja tambang dan tamu.
Townsite
Terus terang, saya udah nggak kuat pengen mandi. Makanya senang banget ketika tahu akan segera ke tempat menginap. Townsite ini mengingatkan saya kepada barak-barak di film-film horor. Dan suasana malam terbilang horor di Newmont karena statusnya yang sedang vakum.
Saya dapat kamar sendirian. Yang lain ada yang berdua. Saya lebih suka sendiri. Apalagi kasurnya single bed. sebenarnya sih karena privacy aja. Nggak enak tidur di kamar berdua kalau bukan dengan keluarga. Atau malah mendingan rame-rame sekalian.
Dan tada! Kamarnya oke juga. Bersih yang penting. Juga showernya enak banget ada air panasnya. Karena nggak bisa tidur saya jadi pengen lihat-lihat keluar.
Saya belum ada gambaran jelas tentang townsite di malam hari. Karena penasaran akhirnya saya kelayapan juga ke sekitar townsite sampai menemukan bar dan tempat bilyar. Jadinya nonton pertandingan bola di sana deh. Habis di kamar nggak ada fasilitas TV.
Lewat tengah malam akhirnya saya baru bisa tidur. Duh padahal besok subuh sudah harus siap-siap. Alamat deh.
Lihat deh townsitenya di foto ini.



Published on December 02, 2014 21:03
November 24, 2014
Belajar Jadi Fashion Blogger
Fashion Blogger belakangan mulai menjadi target banyak orang. Mulai amatiran maupun profesional. Kebanyakan yang menggeluti dunia ini kaum hawa. Nah, bagi yang ingin belajar jadi fashion blogger, ini ada tips yang saya sarikan dari berbagai referensi. Cowok juga boleh kok.
1. Biasakan membuat pesiapan fashion ketika akan berpakaian. Letakkan pakaian yang akan digunakan di atas sebuah bidang datar. Bisa berwarna polos maupun bertekstur seperti kayu. Atur rapi dan penuh. Sebaiknya pisahkan antara pakaian yang dikenakan dan make-up.
Usahakan barang-barang itu penuh dan dieltakkan dalam keadaan rapi. Jangan terihat kusut atau acak-acakkan (foto yang saya buat ini jangan ditiru ya. Maklum cowok, suka acak-acakan). Lalu, fotolah dari atas.
Jika tidak punya pencahayaan yang baik, gunakan penerangan alami, yakni matahari.
2. Buatlah foto saat bergaya sendiri. Buatlah foto semenarik mungkin. (Jangan meniru contoh foto saya yang masih amatiran ini)
3. Selain foto sendiri, tunjukkan saat kamu memakai pakaian tersebut dalam kegiatan sehari-hari, atau bersama teman, keluarga, dan lainnya.
4. Selain foto, tulisakan pula alasan memilih pakaian tersebut. Sebutkan jenis bahan, merknya, atau di mana membelinya. JIka merasa keberatan menyebut merk, tak masalah kok.
5. Jangan lupa untuk belajar dari fashion blogger yang sudah terkenal. Sering-seringlah bergaya dan menyebarkan postingan blogmu.
Silakan mencoba.
1. Biasakan membuat pesiapan fashion ketika akan berpakaian. Letakkan pakaian yang akan digunakan di atas sebuah bidang datar. Bisa berwarna polos maupun bertekstur seperti kayu. Atur rapi dan penuh. Sebaiknya pisahkan antara pakaian yang dikenakan dan make-up.
Usahakan barang-barang itu penuh dan dieltakkan dalam keadaan rapi. Jangan terihat kusut atau acak-acakkan (foto yang saya buat ini jangan ditiru ya. Maklum cowok, suka acak-acakan). Lalu, fotolah dari atas.
Jika tidak punya pencahayaan yang baik, gunakan penerangan alami, yakni matahari.

2. Buatlah foto saat bergaya sendiri. Buatlah foto semenarik mungkin. (Jangan meniru contoh foto saya yang masih amatiran ini)

3. Selain foto sendiri, tunjukkan saat kamu memakai pakaian tersebut dalam kegiatan sehari-hari, atau bersama teman, keluarga, dan lainnya.

4. Selain foto, tulisakan pula alasan memilih pakaian tersebut. Sebutkan jenis bahan, merknya, atau di mana membelinya. JIka merasa keberatan menyebut merk, tak masalah kok.
5. Jangan lupa untuk belajar dari fashion blogger yang sudah terkenal. Sering-seringlah bergaya dan menyebarkan postingan blogmu.
Silakan mencoba.
Published on November 24, 2014 00:49
November 20, 2014
Lima Kegiatan Esktrim Menggunakan Toyota Rush
Kegiatan ekstrim apa yang akan kamu lakukan dengan menggunakan mobil Toyota Rush?
Tema lomba nulis blog kali ini ada-ada aja. Bagaimana kalau tidak suka yang ekstrim-ekstrim seperti saya. Okelah, tapi kalau hanya sebatas berimajinasi, saya punya satu ide yang mudah-mudahan ekstrim.
Sebelumnya, saya mau pamer dulu foto saya bareng mobil Toyota New Rush. Maaf kalau ekspresinya datar. ^_^
Me and New Rush
Tadinya saya kepengen banget berimajinasi terjun payung. Tapi kayaknya nggak bisa dilakukan bareng Toyota Rush. Kepengen diving juga nggak bisa dilakukan dengan kendaraan roda empat. Jadinya saya harus pilih yang benar-benar dilakukan di darat. Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya menemukan lima kegiatan ekstrim yang bisa saya lakukan menggunakan Toyota Rush.
Keliling Perbatasan Darat Wilayah NKRI
Lantaran saya sukanya traveling, maka saya ingin sekali berkunjung ke perbatasan darat wilayah NKRI. Di mana ekstrimnya?
Pertama, sudah pasti jalannya nggak akan semulus jalan tol. Dan saya harus bisa menempuhnya dengan Toyota Rush yang bandel itu bukan. Dan saya ingin juga merasakan melintasi perbatasan dengan Toyota Rush. Sepertinya keren. Apalagi kalao bisa foto selfie bareng para penjaga perbatasan.
Kedua, daerah perbatasan kan juga trawan tuh sama konflik dan alam liar. Jadi pastinya itu sudah termasuk hal ekstrim. Apalagi kalau cuaca sudah tidak bersahabat.
Oh iya, saat berangkat saya akan mengisi bagasi luas Toyota Rush dengan buku sebanyak mungkin. Saya akan memberikan buku-buku cerita dan pengetahuan itu untuk anak-anak di perbatasan. Sebab menurut teman-teman yang pernah berkunjung ke sana, sangat sulit menemukan buku bacaan dan pengetahun di kawasan perbatasan. Sedih, kan? Sementara teman-teman saya menumpuknya di rak buku.
Selfie di Puncak 7 Gunung Berapi
Waktu jadi mahasiswa dulu saya suka sekali naik gunung. Umumnya gunung berapi yang masih aktif seperti gunung Slamet di jawa tengah. Sayang dulu belum jamannya selfie. Jadi semua foto ya rame-rame atau foto narsis yang nggak banget.
Nah, saat ini saya ingin sekali dengan menggunakan Toyota Rush keliling ke tujuh gunung berapi di Pulau Jawa. Lalu saya akan naik ke puncaknya dan selfie di sana. tapi bukan selfie asal-asalan. Saya ignin selfie pakai baju daerah. Soalnya saya pakai baju daerah (adat) ya pas penganten 11 tahun silam. Menurut saya sih hiking pakai baju penganen daerah itu sesuatu yang ekstrim. Tapi unik.
Mandi di 7 Air Terjun Angker
Masih ingat kan kalau dulu ada orang mau bikin apa-apa ada tirakatnya mandi di tujuh sumur. Nah, bagaimana kalau bersama Toyota Rush berkeliling mencari air terjun yang paling angker di Indonesia. lalu, saya akan mandi atau berenang sekali di sana. Ekstrim kan? Apalagi kalau dilakukan malam hari. Nggak semua orang berani deh.
Jelajah Ilmu Kanuragan
Salah satu aktivitas ekstrim asli Indonesia adalah belajar dan praktik ilmu kanuragan. Saya ingin sekali menjelajah daerah-daerah yang emmiliki kekhasan ilmu kanuragan dengan Toyota Rush. Ke Banten misalnya, belajar debus biar bisa punya ilmu kebal tahan bacoka. Atau ke Ujungberung, Bandung, belajar ilmu gulat Benjang. Juga sampai ke Ponotrogo, belajar jadi kuda lumping biar bisa makan beling. Yang bilang ini nggak ekstrim, pasti belum pernah tahu.
Menyusuri Jalan Kereta di Pulau Jawa
Ini dia hal yang paling ingin saya lakukan. Bagaimana caranya saya bisa menggunakan mobil tapi menyusuri jalur kereta api di Pulau jawa. Soalnya saya kadang penasaran, mengapa jalan mobil dan kereta sering kali tidak bersisian? Saya juga ingin tahu ada apa aja sih di sekitar jalan kereta saat melintasi lawasan yang tidak terlihat manusianya. Dan saya kepenegn sekali mencoba melintasi jembatan-jembatan rel kereta yang kadang curam itu. Pastinya adrenalin terpacu dong.
Sudah ekstrim belum?
Tema lomba nulis blog kali ini ada-ada aja. Bagaimana kalau tidak suka yang ekstrim-ekstrim seperti saya. Okelah, tapi kalau hanya sebatas berimajinasi, saya punya satu ide yang mudah-mudahan ekstrim.
Sebelumnya, saya mau pamer dulu foto saya bareng mobil Toyota New Rush. Maaf kalau ekspresinya datar. ^_^

Tadinya saya kepengen banget berimajinasi terjun payung. Tapi kayaknya nggak bisa dilakukan bareng Toyota Rush. Kepengen diving juga nggak bisa dilakukan dengan kendaraan roda empat. Jadinya saya harus pilih yang benar-benar dilakukan di darat. Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya menemukan lima kegiatan ekstrim yang bisa saya lakukan menggunakan Toyota Rush.
Keliling Perbatasan Darat Wilayah NKRI
Lantaran saya sukanya traveling, maka saya ingin sekali berkunjung ke perbatasan darat wilayah NKRI. Di mana ekstrimnya?
Pertama, sudah pasti jalannya nggak akan semulus jalan tol. Dan saya harus bisa menempuhnya dengan Toyota Rush yang bandel itu bukan. Dan saya ingin juga merasakan melintasi perbatasan dengan Toyota Rush. Sepertinya keren. Apalagi kalao bisa foto selfie bareng para penjaga perbatasan.
Kedua, daerah perbatasan kan juga trawan tuh sama konflik dan alam liar. Jadi pastinya itu sudah termasuk hal ekstrim. Apalagi kalau cuaca sudah tidak bersahabat.
Oh iya, saat berangkat saya akan mengisi bagasi luas Toyota Rush dengan buku sebanyak mungkin. Saya akan memberikan buku-buku cerita dan pengetahuan itu untuk anak-anak di perbatasan. Sebab menurut teman-teman yang pernah berkunjung ke sana, sangat sulit menemukan buku bacaan dan pengetahun di kawasan perbatasan. Sedih, kan? Sementara teman-teman saya menumpuknya di rak buku.
Selfie di Puncak 7 Gunung Berapi
Waktu jadi mahasiswa dulu saya suka sekali naik gunung. Umumnya gunung berapi yang masih aktif seperti gunung Slamet di jawa tengah. Sayang dulu belum jamannya selfie. Jadi semua foto ya rame-rame atau foto narsis yang nggak banget.
Nah, saat ini saya ingin sekali dengan menggunakan Toyota Rush keliling ke tujuh gunung berapi di Pulau Jawa. Lalu saya akan naik ke puncaknya dan selfie di sana. tapi bukan selfie asal-asalan. Saya ignin selfie pakai baju daerah. Soalnya saya pakai baju daerah (adat) ya pas penganten 11 tahun silam. Menurut saya sih hiking pakai baju penganen daerah itu sesuatu yang ekstrim. Tapi unik.
Mandi di 7 Air Terjun Angker
Masih ingat kan kalau dulu ada orang mau bikin apa-apa ada tirakatnya mandi di tujuh sumur. Nah, bagaimana kalau bersama Toyota Rush berkeliling mencari air terjun yang paling angker di Indonesia. lalu, saya akan mandi atau berenang sekali di sana. Ekstrim kan? Apalagi kalau dilakukan malam hari. Nggak semua orang berani deh.
Jelajah Ilmu Kanuragan
Salah satu aktivitas ekstrim asli Indonesia adalah belajar dan praktik ilmu kanuragan. Saya ingin sekali menjelajah daerah-daerah yang emmiliki kekhasan ilmu kanuragan dengan Toyota Rush. Ke Banten misalnya, belajar debus biar bisa punya ilmu kebal tahan bacoka. Atau ke Ujungberung, Bandung, belajar ilmu gulat Benjang. Juga sampai ke Ponotrogo, belajar jadi kuda lumping biar bisa makan beling. Yang bilang ini nggak ekstrim, pasti belum pernah tahu.
Menyusuri Jalan Kereta di Pulau Jawa
Ini dia hal yang paling ingin saya lakukan. Bagaimana caranya saya bisa menggunakan mobil tapi menyusuri jalur kereta api di Pulau jawa. Soalnya saya kadang penasaran, mengapa jalan mobil dan kereta sering kali tidak bersisian? Saya juga ingin tahu ada apa aja sih di sekitar jalan kereta saat melintasi lawasan yang tidak terlihat manusianya. Dan saya kepenegn sekali mencoba melintasi jembatan-jembatan rel kereta yang kadang curam itu. Pastinya adrenalin terpacu dong.
Sudah ekstrim belum?
Published on November 20, 2014 00:17
November 19, 2014
Lima Hotel Terbaik untuk Para 'Kutu Buku'
Mencari hotel yang ada fasilitas kolam renang? Mudah. Yang ada fasilitas gym? Juga mudah. Bagaimana dengan fasilitas perpustakaan? Mungkin agak susah di Indonesia. Tapi di beberapa negara ternyata ada hotel yang bisa membuat para 'kutu buku' betah.
The Library Hotel, Koh Samui, Thailand
Dikenal banyak orang sebagai hotel dengan kolam renang merah, Library adalah sebuah hotel yang dirancang secara konseptual di Chaweng Beach, Koh Samui. Ketika Anda melangkah ke hotel, Anda akan mendapatkan pensil sebagai gantungan kunci.Fasilitas dalam-kamar yang ditawarkan, dari komputer iMac dengan Wi-Fi gratis, sebuah TV plasma dan lampu di atas tempat tidur yang dapat berubah warna.
Ada sebuah bangunan bersantai disebut The Library, di mana Anda dapat meminjam buku dan DVD.
Casa Colonial, Oaxa, Mexico
Hotel ini memiliki perpustakaan yang bisa dinikmati tamunya untuk membaca buku. Bahkan para penulis bisa menjadikan perpustakaannya untuk launching buku. Jadinya, hotel ini menjadi tempat favorit bagi pembaca buku maupun penulis. Tak jarang pula beberapa komunitas menggelar acara workshop menulis di hotel ini. Mau ikut workshop menulisnya? Silakan ke Mexico ya.
The Library Hotel, New York City, AS
Kita tidak bisa menulishotel-hotel dengan perpustakaan besar tanpa menyebut The Library Hotel di New York City. Di sini, setiap kamar didasarkan pada kategori yang berbeda dari Sistem Desimal Dewey, sehingga kita mungkin menemukan diri di Bahasa, Logika, atau Romance. Ruang sarapan dilapisi dengan buku juga, sehingga sangat sempurna untuk solo traveler. Tapi berhati-hatilah. Karena sering kali tamu hotel lupa waktu membaca buku di ruang Pengetahuan Umum, sampai lupa mereka telah menyewa kamar hotel untuk tidur.
The Gladstone, North Wales, Inggris
Banyak orang yang mengira salah masuk hotel karena bentuknya benar-benar seperti perpustakaan ataupun toko buku tua. Tapi hotel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk para pembaca menjadi tempat paling menyenagkan membaca, dan untuk penulis menjadi tempat paling menyenangkan menuliskan ide-idenya. Pembaca dan penulis akan merasa berat hati jika harus meninggalkan hotel satu ini.
Il Salviatino, Florence, Italia
Jika Anda seorang pencinta buku dan belum melihat pemandangan utama di Florence, jangan sampai tidak tinggal di Il Salviatino Hotel? Kemungkinan Anda tidak pernah ingin meninggalkan perpustakaan indah hotel ini. Dan luar biasanya, hotel ini sangat ramah untuk anak-anak? Bahkan mereka menyediakan perlengkapan organik untuk bayi yang menginap.
The Library Hotel, Koh Samui, Thailand

Dikenal banyak orang sebagai hotel dengan kolam renang merah, Library adalah sebuah hotel yang dirancang secara konseptual di Chaweng Beach, Koh Samui. Ketika Anda melangkah ke hotel, Anda akan mendapatkan pensil sebagai gantungan kunci.Fasilitas dalam-kamar yang ditawarkan, dari komputer iMac dengan Wi-Fi gratis, sebuah TV plasma dan lampu di atas tempat tidur yang dapat berubah warna.
Ada sebuah bangunan bersantai disebut The Library, di mana Anda dapat meminjam buku dan DVD.
Casa Colonial, Oaxa, Mexico

Hotel ini memiliki perpustakaan yang bisa dinikmati tamunya untuk membaca buku. Bahkan para penulis bisa menjadikan perpustakaannya untuk launching buku. Jadinya, hotel ini menjadi tempat favorit bagi pembaca buku maupun penulis. Tak jarang pula beberapa komunitas menggelar acara workshop menulis di hotel ini. Mau ikut workshop menulisnya? Silakan ke Mexico ya.
The Library Hotel, New York City, AS

Kita tidak bisa menulishotel-hotel dengan perpustakaan besar tanpa menyebut The Library Hotel di New York City. Di sini, setiap kamar didasarkan pada kategori yang berbeda dari Sistem Desimal Dewey, sehingga kita mungkin menemukan diri di Bahasa, Logika, atau Romance. Ruang sarapan dilapisi dengan buku juga, sehingga sangat sempurna untuk solo traveler. Tapi berhati-hatilah. Karena sering kali tamu hotel lupa waktu membaca buku di ruang Pengetahuan Umum, sampai lupa mereka telah menyewa kamar hotel untuk tidur.
The Gladstone, North Wales, Inggris

Banyak orang yang mengira salah masuk hotel karena bentuknya benar-benar seperti perpustakaan ataupun toko buku tua. Tapi hotel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk para pembaca menjadi tempat paling menyenagkan membaca, dan untuk penulis menjadi tempat paling menyenangkan menuliskan ide-idenya. Pembaca dan penulis akan merasa berat hati jika harus meninggalkan hotel satu ini.
Il Salviatino, Florence, Italia

Jika Anda seorang pencinta buku dan belum melihat pemandangan utama di Florence, jangan sampai tidak tinggal di Il Salviatino Hotel? Kemungkinan Anda tidak pernah ingin meninggalkan perpustakaan indah hotel ini. Dan luar biasanya, hotel ini sangat ramah untuk anak-anak? Bahkan mereka menyediakan perlengkapan organik untuk bayi yang menginap.
Published on November 19, 2014 22:35
Di 5 Hotel Inilah 5 Pesohor Ditemukan Tewas
Saya pernah diundang ke sebuah acara dan harus menginap di salah satu hotel di Jakarta Timur. Iseng saya browsing tentang hotel itu. Hasilnya mengejutkan, ternyata hotel yang akan saya tempati itu pernah menjadi lokasi tewasnya penyanyi Alda Risma . Walapun saya tak percaya hal-hal takhayul, jadinya berimbas ke pikiran lain tentang keamanan lingkungan hotel tersebut. Apalagi kasus bunuh diri Alda, konon dikaitkan pula dengan narkoba.
Nah, berikut ini adalah 5 hotel yang sempat menjadi perhatian dunia karena kasus kematian orang terkenal. Apakah setelah itu hotelnya dijauhi pelanggan atau malah dicari para penggemarnya, entahlah.
Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Miami, FL
Anne Nicole Smith berusia 39 tahun ketika ditemukan tewas di hotel ini pada 8 Februari 2007. Foto model dan artis bernama asli Vicky Lynn Marshall ini mengalami flu luar biasa selama seminggu lebih dan menolak ke medis, tapi mengonsumsi obat-obatan. Tim medis menemukan berbagai obat-obatan di dalam tubuhnya, termasuk jenis obat terlarang yang menyebabkan kematian Marilyn Monroe.
Swissotel Nai Lert Park Hotel, Bangkok, Thailand
Aktor David Caradine ditemukan seorang pelayan hotel dalam keadaan tewas di kamarn hotelya pada tahun 2009. Pemeran Bill dalam film Kill Bill ini ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan tergantung di kamar mandi, posisi tangan dan alat vital yang terikat. Namun keterangan tersebut dibantah manajemennya, yang mengatakan aktor seri teve Kungfu itu tewas di dalam lemari dengan kondisi leher dijerat tali.
The Landmark Hotel, Los Angeles, CA
Penyanyi rock Janis Joplin ditemukan tewas di Hotel Landmark (kemudian ganti nama Highland Gardens) karena heroin. Padahal dia baru saja merampungkan album terakhirnya. Sebelum tewas, Janis terlihat membeli rokok, kemudian kembali ke kamarnya. Menurut dokter, Janis mengonsumsi heroin tujuh kali lipat dari yang biasa digunakannya. Usianya saat meninggal pada bulan Oktober 1970 adalah 27 tahun.
Ritz-Carlton Hotel, Sydney, Australia
Vokalis band INXS Micahel Hutchence berusia 37 tahun ketika ditemukan tewas di hotel ini pada tahun 1997. Dia ditemukan menggantung dalam keadaan tanpa busana dengan minuman alkohol di sekitarnya. ak ada catatan apapun yang ditinggalkan bahwa dia beramksud bunuh diri. Paginya dia malah sempat sarapan dengan mantan kekasihnya. Banyak yang menolak argumen bunuh diri dengan mengatakan, penyanyi tersebut biasa melakukan gantung diri untuk terapi. Hotel ini kemudian berganti nama menjadi Stamford Plaza Hotel.
The Chateau Marmont, West Hollywood, CA
Aktor kemodi John Belushi ditemukan overdosis di kamar hotelnya pada tanggal 5 Maret 1982. Usianya baru 33 tahun saat itu. Sebelumnya, John sempat begadang dan mabuk-mabukan bersama sahabatnya Robert De Niro dan Robbin Williams (yang belum lama ini juga bunuh diri). Dia menyuntikkan heroin sebelum tidur, dan tak pernah bangun lagi, bahkan ketika pelatih fisik mememukannya.
Hôtel d'Alsace, Paris
Penulis berdarah Irlandia Orcar Wilde ditemukan tewas di hotel ini pada bulan November 1900 setelah sakit berkepanjangan. Padahal Oscar Wilde baru saja merayakan pembebasannya dari penjara dan bermaksud menulis lagi di hotel tersebut.
Nah, berikut ini adalah 5 hotel yang sempat menjadi perhatian dunia karena kasus kematian orang terkenal. Apakah setelah itu hotelnya dijauhi pelanggan atau malah dicari para penggemarnya, entahlah.
Seminole Hard Rock Hotel and Casino, Miami, FL

Anne Nicole Smith berusia 39 tahun ketika ditemukan tewas di hotel ini pada 8 Februari 2007. Foto model dan artis bernama asli Vicky Lynn Marshall ini mengalami flu luar biasa selama seminggu lebih dan menolak ke medis, tapi mengonsumsi obat-obatan. Tim medis menemukan berbagai obat-obatan di dalam tubuhnya, termasuk jenis obat terlarang yang menyebabkan kematian Marilyn Monroe.
Swissotel Nai Lert Park Hotel, Bangkok, Thailand

Aktor David Caradine ditemukan seorang pelayan hotel dalam keadaan tewas di kamarn hotelya pada tahun 2009. Pemeran Bill dalam film Kill Bill ini ditemukan dalam keadaan tanpa busana dan tergantung di kamar mandi, posisi tangan dan alat vital yang terikat. Namun keterangan tersebut dibantah manajemennya, yang mengatakan aktor seri teve Kungfu itu tewas di dalam lemari dengan kondisi leher dijerat tali.
The Landmark Hotel, Los Angeles, CA

Penyanyi rock Janis Joplin ditemukan tewas di Hotel Landmark (kemudian ganti nama Highland Gardens) karena heroin. Padahal dia baru saja merampungkan album terakhirnya. Sebelum tewas, Janis terlihat membeli rokok, kemudian kembali ke kamarnya. Menurut dokter, Janis mengonsumsi heroin tujuh kali lipat dari yang biasa digunakannya. Usianya saat meninggal pada bulan Oktober 1970 adalah 27 tahun.
Ritz-Carlton Hotel, Sydney, Australia

Vokalis band INXS Micahel Hutchence berusia 37 tahun ketika ditemukan tewas di hotel ini pada tahun 1997. Dia ditemukan menggantung dalam keadaan tanpa busana dengan minuman alkohol di sekitarnya. ak ada catatan apapun yang ditinggalkan bahwa dia beramksud bunuh diri. Paginya dia malah sempat sarapan dengan mantan kekasihnya. Banyak yang menolak argumen bunuh diri dengan mengatakan, penyanyi tersebut biasa melakukan gantung diri untuk terapi. Hotel ini kemudian berganti nama menjadi Stamford Plaza Hotel.
The Chateau Marmont, West Hollywood, CA

Aktor kemodi John Belushi ditemukan overdosis di kamar hotelnya pada tanggal 5 Maret 1982. Usianya baru 33 tahun saat itu. Sebelumnya, John sempat begadang dan mabuk-mabukan bersama sahabatnya Robert De Niro dan Robbin Williams (yang belum lama ini juga bunuh diri). Dia menyuntikkan heroin sebelum tidur, dan tak pernah bangun lagi, bahkan ketika pelatih fisik mememukannya.
Hôtel d'Alsace, Paris

Penulis berdarah Irlandia Orcar Wilde ditemukan tewas di hotel ini pada bulan November 1900 setelah sakit berkepanjangan. Padahal Oscar Wilde baru saja merayakan pembebasannya dari penjara dan bermaksud menulis lagi di hotel tersebut.
Published on November 19, 2014 19:38
November 18, 2014
Menginap Semalam di Zoom Hotel Surabaya

Bulan puasa lalu saya punya hajat dari kantor membuat acara di sebuah mall di Surabaya, Jawa Timur. Setelah browsing di internet dan membanding-bandingkan beberapa pilihan, saya memutuskan untuk meninap di Zoom Hotel. Kabarnya, wifi di hotel itu nggak mengecewakan. Saya sebagai blogger, sangat perlu wifi. Apalagi ada beberapa tulisan yang harus saya kirimkan.
Begitu sampai di Surabaya saya langsung menghentikan taxi menuju Zoom Hotel di Jalan Jemursari. Mulanya si supir taxi bingung karena kurang familiar. Tapi karena ada alamatnya, ya gampang saja sih menemukannya. Dan, supir taxi itu sepertinya betul. Zoom Hotel bisa terbilang baru, karena saya merasakannya begitu masuk ke dalam hotel. Interiornya masih seperti baru ditata. Sangat modern dan minimalis.

Saya datang namun belum waktu check in. Tapi front officer mempersilakan saya menitipkan koper, Sementara saya bisa mengisi waktu keliling Surabaya. Tadinya saya ingin dispensasi masuk lebih awal. Eh ternyata tipe kamar yang saya inginkan full, jadi saya harus menunggu tamu itu keluar.
Oke akhirnya saya titip koper dan pergi ke mal yang nanti akan dijadikan lokasi acara. Setelah dari mal saya kembali ke hotel. Sebenarnya waktu check in belum masuk. Tapi front officer ngasih kabar gembira, saya boleh masuk satu jam lebih awal karena tamunya sudah out.
Saya buru-buru check in. Selain dapat reciepe, kunci, saya juga dapat dua gift popmie dua cup (akhirnya saya serahkan ke tukang becak karena diet mie instan). Kalo mau lihat kamarnya kayak gini nih. Yang ini super single bed.

Yang seru pas malamnya (atau dini hari) saya nyaris kesiangan bangun sahur (waktu itu lagi puasa), untunglah masih ada waktu. Saya juga lupa nanyain ada fasilitas dibangunin sahur atau nggak. Pernah saya nginap di satu hotel, mereka menawarkan calling shaur lewat telepon.
Saya pun makan dengan sisa yang ada di resto karena sepertinya semua sudah beres sahur. Kalo menurut saya sih, pilihannya memang terlalu minimalis. Tapi namanya sahur pastinya nggak seselera makan siang :)
Jangan cemas kalo yang nggak suka makan di restoran hotel ini, karena di depan ada Pizza Hut dan beberapa tempat makanan lainnya. Cuman harus nyeberang.

Oh iya, saya sudah periksa wifinya. Memang top banget akses internetnya. Cuman XL saya agak susah sinyalnya.
Saya suka menginap di sini. Apalagi semua tampak masih baru. Kamar mandinya kinclong banget. Belum terlihat lumut sedikit pun. Tau sendiri, kan. kalau hotel udah lamaan dikit. Itu di kamar mandi suka ada lumutnya. Bahkan di hotel berbintang banyak sekalipun. Oh iya, ada jendela yang bisa dibuka tirainya di kamar mandi. Biar ngerasain sensasi apa gitu ya ...

Karena ini pertama kali menginap di hotel di Surabaya, maka saya belum bisa membandingkan dengan hotel lainnya di Surabaya. Semoga ada hotel-hotel lain yang saya bisa inapi.
Kalau mau menginap di Zoom Hotel silakan cari websitenya di google. Hahahaha, websitenya lucu banget. Sumpah, keren! Itu juga yang bikin saya memilih menginap di hotel ini.
foto-foto: Benny Rhamdani
Published on November 18, 2014 02:01
Latief Inn, Hotel Strategis di Bandung

Saya tahu letak hotel ini sejak dibangun karena setiap kali menjemput anak saya di SDN Merdeka selalu lewat Jalan Natuna di depannya.. Latief Inn demikian kerap saya baca di depan hotel itu. Saya berusaha mengingatnya lantaran beberapa kali saya diminta merekomendasi hotel oleh teman-teman di Jakarta.
Belum lama ini saya bersama beberapa blogger Bandung diundang icip-icip hidangan di cafe yang ada di pojok Latief Inn. Kami kemudian ditawari untuk menginap, eh ... melihat-lihat jeroan Latief Inn. Oke. Siapa takut?
Ternyata isi hotelnya memang tidak seperti hotel-hotel lainnya yang biasa saya inapi. Latief Inn terasa hommie banget. Jadi bukan buat orang yang ingin menginap di hotel lalu bisa menikmati fasilitas hotel seperty nge-gym, ke pool, spa, berendam di bathtub dan lain-lainnya. Mungkin kalau saya akan menginap di sini sekadar untuk menyimpan bagasi dan tidur. Sama seperti beberapa hotel yang saya masuki di sekitarnya, terasa minimalis.
Tapi umumnya tamu hotel di Bandung memang demikian. Datang ke ibukota Jawa Barat ini, istirahat sejenak, simpan koper di kamar hotel, lalu keliling Bandung untuk wisata kuliner atau belanja sampai larut malam. Kembali ke kamar hotel langsung deh tidur nyenyak. Begitu pula tamu-tamu yang ikut seminar ataupun konferensi.
Keunggulan Latief Inn ini lokasi yang strategis karena dekat denga beberapa titik-titik pusat keramaian. Mau olahraga, hanya satu kilometer menuju GOR Siliwangi atau lapangan Saparua. Mau kuliner, berserakan di segala penjuru dalam radius kurang dari satu kilometer. Mau pusat oleh-oleh penganan lokal hanya satu kilometer ke Pasar Kosambi. Mau ke mal BIP juga dekat, ke Braga dan landmark untuk lihat pameran buku juga dekat, ke balai kota juga dekat. Pokoknya strategis banget. Asal tahu jalan saja sebab banyak jalan satu arah di sekitar Jalan Natuna.
Satu-satunya yang agak sedikit masalah buat saya adalah lokasinya tak jauh dari rel kereta api dan pintu lintasan kereta api. Sebab saya bisa-bisa terbangun jika saat tidur terdengar bunyi kereta api dari dekat. Tapi mungkin buat banyak orang itu tidak masalah.
Jadi Latief Inn akan saya rekomendasikan untuk teman-teman yang akan menginap di Bandung karena lokasinya yang strategis. Dan tentunya bukan untuk berleha-leha di hotel.
Untuk informasi silakan kunjungi langsung websitenya ya. :)
Published on November 18, 2014 00:22
November 14, 2014
Menunggu Gebrakan Pariwisata di Madura

Bulan Ramadan tahun ini saya harus dinas ke Surabaya, Jawa Timur. Karena ada satu hari luang, saya putuskan untuk melancong ke Madura. Setelah tanya sana-sini, dengan waktu sesingkat itu kebanyakan menyarankan saya untuk keliling Bangkalan di Madura.
Beruntunglah seorang anggota Forum Lingkar Pena, Noevil mau menemani saya, sekaligus memberi boncengan. Hmm, bagaimana rasanya ya menyeberangi Jembatan Suramadu pakai motor?
Sekitar pukul sembilan pagi kami sudah membelah kota Surabaya menuju ke arah Suramadu. Saya pun mulai memainkan kamera video untuk merekam jejak saat melintasi Jembatan Suramadu pertama kali. Biar bagaimana pun ini momen bersejarah saya melintasi jembatan terpanjang di Indonesia, yakni 5.438 meter.
Rasanya luar biasa dapat melintas jembatan yang mengeluaran biaya 4.5 triliun rupiah ini. Walaupun cuaca agak mendung dan angin bertiup kencang. Coba lihat di video ini.
Sambil merekam sekitar jembatan, saya bertanya-tanya, kejutan apakah yang akan saya hadapi begitu sampai seberang? Saya berharap ada sesuatu yang berbeda dengan pemandangan kota Surabaya yang saya lewati tadi.
Ternyata, saya benar-benar terkejut. Begitu mendarat di Bangkalan saya menemukan area yang memang jauh dari kota Surabaya. Tapi juga jauh dari bayangan saya.



Mendarat di Bangkalan membuat saya seperti masuk ke area tak berpenghuni. Belum ada fasilitas yang memadai sebagai sebuah kawasan yang diharapkan berkembang setelah diresmikannya Suramadu lima tahun lalu.
Baliho yang berdiri di sisi jalan maupun melintang adalah promosi perumahan. Tak ada informasi destinasi wisata di Madura. Selain itu, saya merasakan kurangnya penghijauan di sisi jalan. Apakah karena saya berkunjung di musim kemarau? Tapi kalau melihat jumlah batang pohon yang berdiri pun memang kurang meneduhi.
Noevil kemudian mengajak saya memasuki keramaian Bangkalan. Ada rumah makan terkenal yang terpaksa saya lewati begitu saja karema bulan puasa. Toko-toko batik pun belum buka karena menghadapi waktu shalat Jumat.
Suasana relijius ini cepat saya tangkap, apalagi ketika melihat warga Bangkalan prianya mayoritas bersarung, walaupun sedang berkendaraan. Juga di beberapa sudut saya melihat baliho iklan sarung yang mendominasi. Di kota Bangkalan, kami mendinginkan mesin motor sejenak di halaman masjid Agung Bangkalan.
Masjid-masjid Indah
Hal paling saya suka dan membuat saya berdecak kagum saat keliling Bangkalan adalah melihat banyaknya masjid di pinggir jalan dengan artsitektur menari. Saya jadi ingat perjalanan ke Lombok yang memang dipenuhi masjid-masjid indah dengan kubah warna-warni.
Masjid yang pertama saya singgahi adalah Masjid Agung Bangkala yang memiliki kaitan erat dengan sejarah awal perpindahan pusat pemerintahan kerajaan di Madura sekitar 1774. Dari mana sya tahu? Dari Internet setelah berkunjung ke sana. Bagusnya memang info sejarah masjid bisa diihat di salah satu sudut.
Saya suka sekali dengan interior masjidnya yang dipenuhi ukiran kayu. Lihat yuk di lewat rekaman video amatiran saya ini.
Setelah dari Masjid Agung saya juga terkesan dengan Masjid Pesarean Syaichona Moh. Kholil Martajesah. Saat saya berkunjung kaget jyga ketika melihat jumlah orang yang sedang itikaf di sna. Rupanya masjid ini menjadi destinasi wisata ziarah dari berbagai pelosok Nusantara. Rapi saya tidak mendapatkan infonya di papan petunjuk jalan selama di perjalanan. Padahal masjid ini sangat potensial mendongkrak wisata Madura.



Di luar masjid-masjid itu, saya juga menyempatkan mampir ke Mercusuar ZM Williem III yang penuh corat-coret (baca tulisan saya: Mercusuar Galau di Bangkalan Madura) dan Bukit Geger yang mempunyai daya tarik istimewa (baca tulisan saya: Rahasia Kejantanan Pria Madura di Bukit Geger).
Catatan Untuk Pengembangan Pariwisata
(disambung ya nanti)
Published on November 14, 2014 18:58
November 13, 2014
Tips Membuat Blog Review Buku

Tidak semua pembaca buku adalah penulis buku. Tapi umumnya, mereka suka sekali mengulas buku yang selesai dibacanya. Sebagian ada yang menuliskannya dan mengirim ke media cetak untuk kolom resensi buku. Sebagian lagi lebih memilih menulis di blog pribadinya.
Blog-blog para reviewer buku ini banyak disukai dan dikunjungi sesama pecinta buku. Apalagi jika ulasannya obyektif tanpa beban apapun, Banyak orang memerlukan rekomendasi atau ulasan buku yang akan dibelinya agar tak menyesal.
Di Indonesia masih jarang blogger yang memisahkan blog untuk review buku dengan personal blognya. Sebagian besar masih dicampur-campur dengan konten lainnya. Sementara di Amerika dan Eropa, saya sering menemukan blogger yang memang mengkhususkan diri menulis ulasan buku. Bahkan mereka mulai jadi seleb blog, lalu diundang secara terhormat di acara-acara perbukuan.
Bagi yang berminat mengkhususkan diri menjadi blogger pengulas buku, ini ada beberapa tips yang saya rangkum dari beberapa referensi.
Pilihlah Nama Blog sebisa mungkin nyerempet aktivitas literasi, seperti buku, baca, dan lain-lain. Boleh juga dalam bahasa Inggris jika konten yang ditulis dicampur-campur dengan ulasan bahasa Inggris. Contohnya wondrousread.com, iwanttoreadthat.com, dan lain-lain.
Pilih Platform yang akrab dan terbiasa digunakan. Boleh blogspot atau wordpress. Sebagai alternatif boleh juga mencoba Typepad.com.
Pilih Tampilan Blog tapi jangan lekas puas. Coba beberapa alternatif desain untuk blog. Sesuaikan pula dengan rencana postingan nantinya. Kalau suka mengulas buku-buku horor mungkin bisa yang agak gelap. Warna dasar putih akan membuat blog terlihat lapang. Contohnya ini: thebookette.co.uk

Mulai Ngeblog dengan mengisi halaman-halaman yang harus diisi dari awal seperti 'About'. Jelaskan misi dan keinginan kita untuk membuat blog ulasan buku. Pilih fitur-fitur penting yang akan ditampilkan di blog.
Posting Blog segera. Mulai dengan mencari tulisan lama. Tak ada salah dengan pos ulang tulisan lama. Setidaknya saat dirilis kepada pblik, sudah ada 4-5 postingan.
Banner Relasi misalnya penerbit atau perpustakaan bisa kita pasang di sidebar jika itu menguntngkan. Semisal mempermudah mendapat buku yang akan kita ulas tanpa tuntutan promosi.
Sebarkan Blog baru yang dibuat melalui jejaring sosial. Ikutlah komunitas blogger peresensi buku atau penulis buku. Jangan lupa rajin mengunjungi blog orang lain.
Keunikan blog harus diciptakan. Jangan sama dengan blog lainnya, terutama urusan konten.
Bersenang-senanglah dengan blog review buku yang telah dibuat. Jika kemudian bisa menciptakan materi atau apapun, itu adalah buah kerja keras. Jangan ditampik.
Published on November 13, 2014 18:32
Benny Rhamdani's Blog
- Benny Rhamdani's profile
- 7 followers
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
