Benny Rhamdani's Blog, page 25

August 18, 2015

Unsur Mistis Dalam Seni Reak Jawa Barat



Salah satu jenis seni pertunjukkan   di Jawa Barat yang kerap hadir, terutama di ruang terbuka, adalah reak.  Sini rakyat ini bisa ditemukan di sekitar Ujung Berung-Bandung, Cileunyi-Bandung, dan Sumedang, Subang, Karawang, dan sekitarnya. 
Kesenian ini diselenggarakan oleh masyarakat pada perhelatan  nunatan atau khitan. Kerap pula ditampilkan pada  acara-acara  panen atau  17 Agustus-an. Reak pun dihadirkan pada acara pernikahan, ulang tahun, peringatan akil baligh dan lainnya.
Kesenian ini berupa iring-iringan dengan seperangkat atau sekumpulan istrument etnik sunda, seperti suling, kendang, kentungan, calung.  Terlibat juga di dalamnya sinden (penyanyi), kuda lumping (kuda yang sudah dilatih untuk pertunjukkan), sisingaan (patung singa beserta penari), dan penari bertopeng.

Penggunaan kata “reak” sebagai nama bagi kesenian ini memang banyak penjelasannya.Sebagian mengatakan bahwa “reak” berasal dari kata “reog”, mirip dengan nama bagi kesenian dari Jawa Timur, terutama “Reog Ponorogo”. Reak maupun Reog, menurut sebagian pandangan berasal dari kata Arab “riyyuq” yang artinya “bagus atau sempurna di akhir” atau khusnul khatimah. Sebagian lagi menyatakan bahwa reak berasal dari kata “leak”, yakni salah satu symbol kekuatan jahat dalam tradisi Hindu-Bali, yang menyimbolkan Batara Kala atau ogoh-ogoh.  
Tapi untu pelaku seni  reak ini, asal-usul nama dan konteks penggunaannya tidaklah menjadi persoalan. Yang penting bagi mereka, reak adalah fakta budaya yang menyangkut media hiburan dan media ekspresi kultural mereka. Dalam komposisi iring-iringan ini, “reak” ditampilkan sebagai topeng  yang dikenakan para penari. 
Kuda lumping memiliki makna “pengendalian kekuatan”. Kuda merepresentasikan kekuatan, mampu dijinakkan dan dikendalikan oleh manusia, serta mampu dilatih untuk melakukan atraksi tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan dan kegagahan mampu dijinakkan melalui pendidikan; dan apabila kekuatan itu telah mampu dikendalikan, maka ia akan mampu menunjukkan keindahan dan keluwesan.
Di wilayah Sunda tidak ada binatang berupa singa. Dapat dipastikan bahwa “singa” merupakan “pemodelan” import. Sebagian menyebutkan bahwa “singa” muncul sebagai bentuk pengaruh dari tradisi Cina. Singa dianggap sebagai binatang kuat dan disebut sebagai “raja hutan”. Makna simbolik dari “sisingaan” adalah hampir sama dengan makna bagi kuda lumping, yakni pengendalian kekuatan yang mewujud menjadi keindahan dan keluwesan. 

Mistis



Seperti yang saksikan sendiri, iring-iringan reak biasanya diarak berkeliling dari kampung ke kampung, menelusuri jalan raya. Sebelum iring-iringan dilaksanakan, sang pemimpin reak  atau pawang biasanya melakukan ritual khusus, yang terdiri dari “mujasmedi” sambil membacakan mantera-matera, dan membakar kemenyan . Tujuannya adalah upaya untuk meminta keselamatan selama proses reak berlangsung.
Setelah ritual awal selesai, dimulailah membunyikan instrumen-instrumen atau tabuh-tabuhan, dengan nada-nada “ritmis” pembukaan. Pengantin sunat  didudukkan di atas punggung kuda lumping dan atau sisingaan. Sedangkan, reak [penari bertopeng] ikut bersama mengikuti keduanya, sambil menarikan tarian-tarian. Beberapa penari menyebutkan bahwa tarian-tarian mereka merupakan gerak otomatis atau natural (alami), tergantung pada bawaan “ruh” para leluhur yang merasuki badan dan jiwa mereka. 
Suara instrumen yang berirama mistis dan nyanyian para sinden sangat nyaring dan dominan terdengar hingga jarak yang cukup jauh. Sinden, yang umumnya terdiri dari dua atau tiga orang, melantunkan beberapa nyanyian sunda, secara bergantian, terutama nyanyian yang biasa dilantunkan dalam tari jaipongan. Tetapi, nyanyian mereka juga diselingi dengan beberapa nyanyian kontemporer, seperti dangdut. Dengan tarian khas kuda lumping dan atau sisingaan, semua iringan mengitari dan mengikuti ke mana keduanya diarahkan.
Pada tempat-tempat yang agak luas, kuda lumping dan sisingaan melakukan atraksi tertentu. Sesekali terdapat orang yang kerasukan , yang diklaim kerasukan ruh” atau istilah mereka “jadi” [jadi reak, yakni melebur antara dirinya dengan jiwa atau ruh reak sendiri. Mereka umumnya dalam keadaan tidak sadar  disebabkan oleh suara mistis dari bunyi-bunyian instrumen dan penghayatan terhadap tari-tari  tertentu yang dimainkan. 


Di sinilah, sebagian menganggap bahwa “reak” merupakan simbol dari kejahatan, tetapi “kasurupan” atau melebur antara dirinya dengan ruh jahat, dianggap sebagai puncak “ritual”,  puncak penyatuan diri, dan puncak ekspresi budaya mereka. Dengan demikian, “jadi” bagi mereka adalah keagungan dan kehebatan. 
Sebagian menyebutkan  kesenian ini berasal dari peninggalan kerajaan Pajajaran. Sedangkan pendapat lainnya menyebutkan bahwa kesenian ini muncul pada masa kerajaan Sumedang Larang, yang mendapat pengaruh dari kerajaan Pajang dan Mataram. Sebagian lagi menyebutkan bahwa kesenian ini muncul pada masa penjajahan Belanda, sebagai bentuk kritik masyarakat untuk mengkritik para priyayi pro-Belanda dan pemenrintahan kolonial Belanda.


foto; Benny Rhamdanireferensi: https://dadanrusmana.wordpress.com/
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 18, 2015 19:49

August 17, 2015

Tiga Pramugara Ganteng yang Sering Dibajak Fotonya





 Ganteng, muda dan berseragam. Wanita mudah meleleh hatinya saat melihat foto di media sosial dengan tiga kriteria tersebut. Padahal belum tentu akun media soisal yang memajang foto tersebut adalah juga yang ada di foto. Tidak jarang mereka adalah penipu ulung yang siap mengeruk uang siapapun.
Tiga pramugara berikut ini sangat memenuhi tiga kriteria di atas. Dan mereka punya pengalaman tak menyenangkan tentang foto-foto mereka yang dibajak. Siapa saja mereka?
Irwin Nurmansyah  

Pria ganteng ini sudah menjadi pramugara sejak lima tahun silam. Tak ada alasan khusus menjadi pramugara buatirwin. “Semua bergulir indah pada waktunya. Cuman suatu hari nanti, saya ingin jadi pengusaha,” kata pria yang kini sedang menekuni bisnis kuliner.
Didukung sepenuhnya menjadi pramugara oleh orangtuanya, pemilik akun Instagram @irwin_win ini menganggap pekerjaan jadi awak kabin adalah seuatu yang menantang. “Saat kita bisa membuat situasai dari nggak baik menjadi baik, dari panas menjadi dingin, dan dari dianggap sebelah mata menjadi dua mata,” katanya penuh kiasan.
Penggemar ayam penyet ini mengaku, salah satu pekerjaannya adalah menyenangkan hati penumpang pesawat, yakni menerima ajakan foto bareng.  “Yang ngajak selfie bareng biasanya ibu-ibu. Mungkin karena wajah saya kebapakan,” tawa lkelahiran 19 januari 1989 ini.
Tentang fotonya yang kerap dibajak di media sosial, Irwin berpendapat,” Foto saya juga pernah dibajak untuk perbuatan kriminal. Sekarang ini serba canggih. Jadi harus hati-hati. Hindari pacaran di dunia maya. Jangan gampang dibodohin,” ujar pramugara yang hobi menyanyi ini.
Rizky Iswanto

Pria tampan ini menjadi pramugugara sejak Juni 2011 karena hobi traveling. Meskipun tidak didukung keluarganya cowok yang biasa dipanggil ky ini terus menekuninya bahkan ingin memperluas jangakaunnya. “Saya ingin suatu hari anti bisa bekerja di airlines dengan penerbangan internasional,” kata Iky yang juga tengah berbisnis aksesoris ini.
Tantangan yang harus dihadapinya paling menarik adalah menghadapai penumpang dengan karakter yang berbeda-beda. “Apalagi kalau sudah harus berurusan dengan delay departure. Saya harus pasang senyum lebar di wajah saya,” tutur Duta Pariwisata Bogor dan model catwalk di Jakarta ini.
Sering diajak selfie penumpang merupakan bagian rutinitas yang harus Iky jalani, entah itu wanita maupun pria.  “Bahkan saya pernah diajak bikah sama penumpang. Ada juga yang pengen ngenalin saya ke cucu dan anaknya,”  kata pria kelahiran 15 Juli ini.
Tentang pengalaman foto diabajak, berikut cerita pemilik akun instagram @rzkyrzky ini . “Saya pernah nemuin secara langsung karena dia juga follow saya. Ada juga teman yang bilang foto saya dibajak untuk hal kurang baik. Sekarang orang-orang  sudah pintar juga sihmembedakan mana yang palsu dan asli. Saya biasanya report spam saja,” kata Iky.
Jodi Christian


Cowok satu ini sedang sibuk bekerja ketika ditanya. Jadi tak bisa menjawab panjang. Yang jelas pramugara ganteng sejak 2013 ini menimati pekerjaan yang diimpikannya sejak SMP.  Menanggapi fotonya yang dibajak, Jodi mengaku pernah melihat sendiri dan dikasih tahu teman.
“Ada beberapa kali foto saya dibajak. Baik lihat sendiri atau dengar dari teman. Saya sih takutnya penggunaan foto itu disalahgunakan oleh pemajak,” ujar pria yang hobi berenang ini.

Pemilik akun instagram @ jorchjo tak memberitahu tindakannya kemudian. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 17, 2015 21:33

August 14, 2015

Manfaat Kacang Babi untuk Vitalitas Pria



Pakar farmasi Thailand, Supaporn Pitiporn, menyarankan para petani agar mengganti menanam ladang dan sawahnya dengan tanaman bermanfaat selain padi. Sebab padi akan sulit tumbuh di musim kemrau panjang. kalau dipaksakan pun tidak akan maksimal.
Salah satu tanaman yang disarankan adalah menanam dengan tanaman obat, salah satunya adalah 'ma mui'. Mengapa 'ma mui'? Karena berdasarkan sebuah penelitian di India, ma mui sangat bermanfaat untuk vitalitas pria. Tidak hanya untuk kekuatan ereksi, tapi juga kesuburan pria.
Ma mui  dapat meningkatkan fungsi ereksi pada pria, kata Supaporn, berdasarkan studi yang dilakukan di kota  Lucknow, India. Dari tes laboratorium yang dilakukan pada tikus, ramuan ditemukan manfaat yang memungkinkan hubungan seksual lebih sering dan lebih lama ereksi pada pria. Tanaman ma mui sendri menyebar luas tak hanya di India tapi juga di Asi tenggara. Biasanya orang tidak menyukainya karena bulu-bulunya bisa membuat kulit gatal-gatal. tapi kalau manfaatnya tinggi, akankah dijauhi?
Di Indonesia, tanaman yang meiliki nama latin mucuna pruriens ini memiiki banyak nama. Ada yang menyebutnya kacang babi, kara benguk, ataupun koas.
Tanaman ini tumbuh merambat dengan tinggi 6 m. Daun dan polong yang masih muda dapat dimakan asal direbus terlebih dahulu. Bijinya yang sudah tua, bisa untuk pengganti kacang kedelai untuk membuat tempe.

 Di dalam pengobatan tradisional, rambut polong dicampur dengan sirop, air tebu atau madu untuk diijadikan suatu anthelminthic, tetapi sepertinya hanya berefek kecil. Ekstrak ethanol dari rambut di polong dan daun-daun mempunyai suatu obat penghilang sakit dan efek anti radang (anti inflammatory effect) pada tikus.

Di India Asam amino L-Dopa dari biji digunakan pengobatan Ayurveda untuk pembebasan gejala penyakit Parkinson. Tepung dari biji telah diuji Brazil untuk pengental makanan dan perekat. Biji Mucuna pruriens yang direbus mempunyai suatu reputasi sebagai suatu aphrodisiak.

Di Filipina, daunnya ditumbuk dan dicampur dengan garam, secara eksternal ditempelkan di pelipis dan dahi untuk menyembuhkan sakit kepala. Getah dari batang digunakan untuk menghentikan pendarahan dari luka kecil. Biji yang direbus adakalanya dimakan sebagai kacang-kacangan, polong muda dan daun muda digunakan sebagai sayur-mayur.

^_^
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 14, 2015 22:04

Mengenal Makna Riasan Wanita India




Kecantikan wanita India terkenal seantero dunia. Bahkan beebrapa kali wanita India menyandang gelar ratu kecantikan dunia. Sebuat saja nama Aishwarya Rai hingga Priyanka Chopra. Siapa yang tidak kenal mereka.
Hal lain yang juga terkenal dari wanita India adalah riasan tradisional mereka, seperti kajal, bindi dan mehndi. Ketiganya bukan sekadar riasan, tapi juga mengandung makna. Karenanya memakainya pun tidak bisa sembarangan.

Kajal


Riasan mata di India yang  dikenal sebagai kajal sudah sangat populer sejak zaman kuno. Biasanya dipakai untuk kelopak mata bawah, tetapi kadang juga dikenakan di kelopak mata atas dan bahkan bisa juga sebagai maskara.Kajal digunakan umumnya oleh perempuan tetapi ada juga pria yang memakainya, dan bahkan anak-anak. 
Orang percaya India percaya  menggunakan kajal bisa memperkuat penglihatan mereka dan melindungi mereka dari nasib buruk. Oleh karena itu banyak kaum ibu memakainkan  kajal di sekitar mata bayi mereka yakni untuk  memperkuat penglihatan bayi atau untuk melindungi bayi dari kejahatan.

Bindi


Pernah melihat titik merah di dahi wanita  India? Riasan itu disebut bindi. Bindi atau "bindu" berarti "titik", merupakan tradisi India kuno.  Bindi tradisional  berupa titik melingkar berwarna merah dan dipakai di dahi di antara alis. 
Tanda bindi sering dianggap hanya bisa digunakan untuk yang sudah menikah. Tapi tidak setiap wanita yang memakai bindi merah di dahinya itu sudah menikah. Jika seorang wanita memakai bindi merah dan sindoor yang merupakan garis merah pada belahan rambutnya, itu berarti bahwa dia menikah.

Di India warna merah mewakili cinta dan kehormatan. Bindi  merah bisa dikenakan untuk alasan yang berbeda. Wilayah  bindi ditempatkan disebut cakra, yang  dikenal sebagai mata ketiga. Ini adalah pusat dari semua energi spiritual dari tubuh. Bindi sering dipakai di sana untuk mewakili mata ketiga.
Bindi datang dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Bindi juga memiliki banyak arti yang berbeda. Bindi dapat berarti bahwa seorang wanita menikah, bisa juga berarti bahwa dia milik sebuah sekte tertentu, atau dapat digunakan murni untuk kecantikan. Selama bertahun-tahun bindi  menjadi sangat populer bahkan di dunia barat sebagai bagian riasan wajah.
Dulu bindi dipakai untuk alasan agama dan spiritual, tapi sekarang begitu banyak memakainya sebagai hiasan wajah  agar tampil makin cantik.

Mehendi

Mehndi atau mehendi adalah aplikasi henna pada kulit sebagai hiasan. Henna adalah salah satu  riasan tradisional yang sangat terkenal di India. Desain pacar yang berbeda diterapkan untuk tangan dan kaki perempuan sebelum perayaan atau apapun pada acara khusus, terutama pernikahan. Henna dibuat dengan menggiling daun pohon henna sampai menjadi pasta.
Penerapan henna bukan hanya untuk gaya tapi juga untuk keberuntungan. Itulah sebabnya desain pacar selalu diterapkan pada kaki dan tangan pengantin sebelum pernikahan. Karena pernikahan adalah perayaan yang sangat penting.Pada akhir 1990-an mehndi menjadi trend di dunia barat.
Sindoor
 



Dalam masyarakat tradisional Hindu, mengenakan sindoor dianggap keharusan bagi wanita yang menikah. Ini merupakan bukti ekspresi dari keinginan mereka agar suami mereka berumur panjang . Secara tradisional karena itu, janda tidak memakai sindoor.

Sindoor diterapkan untuk pertama kalinya pada upacara pernikahan ketika mempelai pria menghiasi dirinya dengan bubuk merah itu. Upacara ini disebut sindoor-Dana.

Sejarah mengatakan bahwa merah adalah warna kekuasaan sementara bubuk vermilion adalah simbol energi perempuan Parvati dan Sati. Legenda mitologi Hindu menganggap Sati sebagai istri yang ideal yang memberikan hidupnya untuk menghormati suaminya. Setiap istri Hindu seharusnya meniru dia. Hindu percaya bahwa Dewi Parvati melindungi semua orang mereka yang istri berlaku vermilion untuk perpisahan mereka rambut.

Tradisi memakai sindoor atau vermillion dikatakan telah melakukan perjalanan lebih dari 5.000 tahun. Sangat menarik untuk dicatat bahwa penerapan sindoor oleh wanita yang sudah menikah membawa signifikansi fisiologis juga. Hal ini karena sindoor disiapkan dengan mencampur kunyit-kapur dan logam merkuri. Karena sifat intrinsiknya, merkuri, selain mengontrol tekanan darah juga mengaktifkan dorongan seksual. Ini juga menjelaskan mengapa sindoor dilarang dipakai seorang janda. Untuk hasil terbaik, sindoor harus diterapkan tepat di atas  kelenjar hipofisis di mana semua perasaan kita terpusat.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 14, 2015 21:08

August 13, 2015

Penjual Batang Pinang Ini Bisa Kantungi Rp6 Juta dalam Sehari




Babay saya temui sedang sibuk melubangi bagian atas batang pinang yang tergeletak di atanh. Dia mengerjakan semuanya begitu teratur, seperti sudah menjadi bagian rutin hidupnya.

"Saya sudah mengerjakan batang pinang ini lebih dari 20 tahun," kata Babay sambil terus bekerja saat saya bertanya.

Dia tampak semangat ketika kemudian membilah bambu. Tenaganya sangat kuat meskipun usianya sudah lebih dari seperempat abad. Babay bercerita, batang pinang yang dikerjakannya bukan dia yang menanam. "Saya membelinya dari pedagang pinang di  Tasikmalaya. Sedangkan bagian atasnya pakai bambu dari Garut," jelasnya.

Batang pinang itu kemudian digarapnya sendiri. "Dalam sehari saya bisa membuat dua batang pinang untuk Tujuhbelas Agustusan," katanya. Bagian yang paling lama prosesnya adalah 'menyiksik' atau menghaluskan batang pinang. Yang lainnya relatif mudah.

Batang pinang yang kemudian dijualnya memiliki tinggi  rata-rata sembilan meter. Untuk satu batang pinang , Babay yang memilih loksi berjualan di Jalan Soekarno Hatta, Bandung,ini mematok harga Rp600.000 per batang.

"Pembeli biasanya mulai ramai pada tanggal 18 Agustus. Sehari saya bsia menjual 10 batang pinang," jelasnya. Jika dihitung total, Babay bisa mengantungi jumlah uang Rp6 juta, walaupun kemudian harus dihitung biaya produksinya.

Harag Rp600.000 untuk batang pinang relatif murah saat ini. Beberapa pedang bahkan ada yang mebeli dari Babay kemudian enjualnya lebih tinggi. Di Jakarta sendiri, harga batang pinang kini sudah mencapai harga Rp600.000
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 13, 2015 18:04

August 12, 2015

Polwan Cantik yang Ketagihan Voli Pantai



Kendati baru dilantik menjadi polisi wanita pada Desember 2014, Litta Rahmawati sudah sibuk dengan pekerjaannya .”Iya, ini lagi terus  belajar jadi penyidik provos. Masih awal-awal banget belajarnya,” katanya saat disapa.
Toh Littak, demikian sapaanya, menikmati kesibukannya di Polda Jawa Tengah bidang Propam karena memang sudah jadi cita-citanya sejak kecil jadi polwan. “Saya jadi polwan karena senang menghadapi masyarakat yang bermacam ragam,  dan yang paling menantang adalah menjadi penyidik yang humanis serta professional,” kata gadis kelahiran 2 Meret 1996 ini.
Satu hal yang tidak pernah bisa ditinggalkan Litta sesibuk apapun di kantor adalah berlatih voli pantai. “Saya jadi atle voli indoor sejak SMA. Lalau ada senior saya Wulan Handestya yang atlet nasional  mengajak saya ikut voli pantai. Setelah merasakan hangatnya suasana pasir putih dan kebersamaan yang dibangun, saya pun mulai menekuninya,” tutur penggemar nasi goreng ini.
Tak cuman berlatih, Littak pun serius mengikuti kejuaran daerah di Rembang, Jawa Tengah dan bisa menyabet juara harapan. Selanjutnya Littak pun meningkatkan prestrasinya hingga bisa menempati posisi tiga besar di provinsi Jawa Tengah. Sementara di ajang tingkat nasional, Littak dua kali masuk posisi empat besar.
“Yang paling berkesan ketika juara tiga di Banyumas dan mengalahkan atlet voli pantai nasional. Padahal  pasangan saya di lapangan tiba-tiba berhalangan bermain dua minggu sebelumnya,” tutur atlet yang juga menyenangi tenis lapangan ini.
Salah satu hal yang kerap menjadi sorotan atlet voli pantai putri di Indonesia adalah kostumnya yang minim. Littak menyikapi sorotan tersebut dengan santai. “Orangtua saya sendiri nggak keberatan karena saya seorang atlet bukan sedang gaya-gayaan,” elak  pemilik akun instagram @littarahma ini.
Pastinya, Littak makin bangga karena olahraga voli pantai kini makin banyak peminanya. Mengngat Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai paling panjang di dunia. “Memang ada beberapa daerah yang kurang berkembang karena kondisi pantainya. Tapi kalau lihat di Lombok, luar biasa perkembangan voli pantai di sana. Apalagi didukung fasilitas yang meadai,” tambah Littak.
Kepada yang ingin jadi atlet voli pantai, Littak memberi tips,” Syaratnya harus ada niat. Kalau ada niat terus mau berusaha, pasti bisa.”

Betul banget! Jadi yang penting niat, bukan pengen gaya biar kelihatan gimana gituuu.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 12, 2015 18:59

Pramugara Ganteng ini Pernah Disumpahin Penumpang Hamil




Sore itu di sebuah café di Bandung, saya bertemu pramugara bernama Dhika Herdi yang sedang istirahat dari pekerjaannya.  Sedang sibuk apa nih? “Cuman sibuk sama kerjaan, terbang. Ya, buat membahagiakan orangtua. Juga ngumpulin modal untuk buka usaha dan menikah,” timpal cowok kelahiran 12 desember 1987 ini.
Dhika mengamati menu lalu memesan matcha latte, bukan sambal goreng kentang kesukaannya karena tidak tersedia. Tanpa sungkan, Dhika menceritakan perjalanannya menjadi seorang pramugara sebuah maskapai penerbangan di Indonesia.
“Awalnya saya guru bahasa Inggris di beebrapa sekolah ternama di Jakarta. Tapi kemudian saya ingin sekali punya pekerjaan yang bisa sambil traveling,” ungkap pria yang fasih berbahasa Inggris ini. Sayangnya, Dhika kurang mendapat dukungan orangtua karena dirinya merupakan anak tunggal. Namun akhirnya, pada tahun 2013 Dhika tercatat menjadi seorang awak kabin.
Tak mudah bagi Dhika lolos menjadi profesinya saat ini. “ Jadi flight attendant (FA) itu gampang-gampang susah. Meskipun saya mengantungi sarja S.pd Bahasa Inggris tetap merasakan persaingan ketat.  Saat dua hari pembukaan saja sudah 1000 orang yang mendaftar padahal yang lolos seleksi hanya 40 orang,” tutur pemilik suara merdu  yang hobi menyanyi ini.
Saya memandang sekeliling kami. Beberapa mata yang berseliweran dekat kami melirik ke arah Dhika beberapa detik. Fisknya yang tegap dan ganteng, ditambah senyum ramahnya memang memesona orang-orang di sekitarnya. Tak heran jika Dhika pun disukai rekan-rekan juniornya. “Sampai ada yang bilang the most nice cabin one ever karena saya nggak pernah galak, nggak mengumbar senioritas, dan ngemong awak kabin yang lain,” cerita pemilik akun instagram @dhikaherdi ini.
Bukan itu saja. Dhika pernah diberi tips uang oleh penumpang karena menyemprot toilet pesawat yang akan dipakai penumpang itu. Padahal itu sebenarnya memang tugasnya. “Tapi pengalaman yang paling lucu itu pernah disumpahin orang hamil supaya bayinya nanti mirip saya. Kalo diajak selfie sama penumpang sih sering. Kebanyakan mereka turun terakhir, lalu minta foto bareng. Ada yang kasih kartu nama, baik cewk maupun cowok, dari anak-anak sampai nenek-nenek. Pokoknya jadi berasa artis,” katanya.


Lho, kenapa nggak jadi artis saja?
“Saya pernah kerja di bidang entertainment. Waktu kuliah dulu pernah beberapa kali main sinetron dan iklan teve,” kenangnya. Dhika juga sempat mengisi acara Take Him Out, Pilihan Mama, dan  Termehek-mehek  untuk membayar uang kuliahnya. “Pernah juga jadi penyanyi di café warung jajan dan sempat punya band juga. Tapi cuman ngetop di tingkat kampus,” tambah Dhika.
Toh, walaupun sekarang bukan artis, Dhika tetap memiliki penggemar di akun Instagramnya. Bahkan saking banyak yang menyukainya, sampai-sampai fotonya pun dibajak. “Benar-benar merugikan dan bikin masalah dengan orang lain. Saya sekarang nggak aktif di Facebook. Sudah empat kali dibajak,” katanya kesal.

Untunglah pelayan datang membawa secangkir matcha latte. Perlahan Dhika menyeruputnya. Duh, tiba-tiba saya juga jadi pengen minuman itu …
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 12, 2015 00:14

August 11, 2015

Jangan Coba-coba Ganggu, Polwan Cantik Ini Jago Kempo




Saat itu Tri Nanda Sari Rahmawati Aulia baru pulang sekolah. Tiba-tiba sekumpulan anak-anak lelaki dari sekolah lain menggodanya. Nana, demikian dia biasa dipanggil, mencoba tak mengubris mereka. Alih-alih berhenti menggoda, kumpulan cowok malah menantang Nana. Tak ayal tendangan maut pun mendarat ke rahang salah satu pria. Perkelahian pun terjadi seru.
Cerita masa lalu itu tak bisa dilupakan sosok cantik yang kemudian menjadi polisi wanita sejak 2 Desember 2012 di Biro Sumber Daya Manusia Polda Nusa tenggara Timur. Maklum, Nana memang dulu dikenal tomboy. Bahkan dia lebih suka memilih berlatih kempo ketimbang menari.
“Sejak SMP sampai sekarang aku suka kempo karen merupakan olahraga beladiri yang keras. Kempo nggak hanya fokus di tangan atau kaki saja, tapi keduanya. Menurutku, kempo itu keren banget,” tutur penggemar sate ini semangat.
Tak cuma sekadar berlatih, Nana malah mencicipi ajang pertandingan kempo hingga tingkat provinsi. “Saya selalu dapat medali emas untuk gerakan peragaan atau embu. Entah jurinya suka gerakan saya atau tampang saya. Heheheh,” katanya bercanda. Sementara untuk fight kelas 45kg, Nana harus puas dengan prestasi maksimalnya meraih perak.
Sayangnya, Nana tak bisa melanjutkan prestasinya hingga tingkat nasional. Lantaran, kesibukannya sebagai polwan benar-benar menyita waktunya. “Saya bekerja di bagian penerimaan masyarakat yang ingin menjadi polisi yang kerjanya lumayan sibuk. Tapi kalau ada waktu senggang, saya masih berlatih mengingat-ingat gerakan,” ungkap pemilik instagram @nana_xandria ini.
 Nana memang penuh perhatian dengan pekerjaannya. Maklum, dia sendiri sempat merasakan betapa tdaik enaknya merasakan kegagalan dan betapa manisnya keberhasilan. Kegagalan diperoleh penggemar actor Tyler Posey  ini saat mencoba masuk IPDN. “Aku akhirnya malah ngedrop, malas masuk test ini-itu,” cerita motor racing ini.
Orang yang kemudian paling menyemangitnya tak lain adalah sang bunda. “Setiap pagi Mami selalu ngebangun menyuruh aku olahraga. Sampai pernah bawain aku jerigen biar aku belajar renang karena nggak bisa berenang.  Akhirnya aku mikir, mamiku kok semangat gini. Jadinya, aku move on buat daftar polwan,” cerita Nana.
Jatah polwan di provinsi asal Nana pun sempat membuatnya ketar-ketir. “Hanya menerima enam orang. Sementara yang daftar sampai 500 lebih. Tapi ternyata aku bisa dapat ranking empat,” katanya bangga. Yang lebih membuatnya senang, setelah mengikuti sekolah polwan, nana punya banyak teman dari seluruh Indonesia.

“Bekal saya masuk polwan hanya percaya diri saja. Dulu ada anggapan kalau mau jadi polisi harus bayar sekian-sekian. Nggak ada itu.Dan bagi wanita yang ingin jadi polwan, tipsnya adalah niat yang kuat dan rajin olahraga,” kata Nana yang merasakan betul kepercayaan dirinya juga muncul karena berlatih kempo.
^_^
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 11, 2015 18:25

August 9, 2015

Pramugara Tampan Ini Ternyata Jebolan Indonesia Idol



Tahu Katon Bagaskara, kan? Ya, dia adalah vokalis group Kla Project yang ngetop pada era 1990-an. Sebelum menjadi penyanyi, Katon adalah seorang pramugara. Sebaliknya, cowok keren bernama Bima Samudra sudah lebih dahulu menggeluti dunia tarik suara sebelum akhirnya menjadi awak kabin pada tahun 2013.
Pria bernama lengkap Arya Dewa Bima Samudra ini saya sapa di tengah-tengah kesibukannya akan terbang. Bima mengaku tertarik menjadi pramugara karena temannya. “Lihat teman yang jadi pramugara kayaknya keren,” ungkap Bima.
Keinginan Bima itu didukung penuh oleh keluarganya. “Meskipun mereka tahu ini profesi yang punya resiko tinggi,” kata penggemar makanan serba daging sapi ini.
Menurut Bima, untuk mejadi pramugara tergantung dengan rejekinya. “Saingannya berat. Apalagi kalau ada yang bahasa Inggrisnya lebih baik dan punya pengalaman banyak. Kalo secara fisik ya miimal 170 cm. Nggak harus ganteng, yang penting nggak kucel dan acak-acakan. Bersihlah. Yang dilihat untuk jadi pramugara paling penting adalah cara berkomunikasi dengan orang lain, sikap bertemu dengan yang lain,” papar kelahiran 20 April 1989 ini.
Untunglah Bima punya pengalaman banyak menghadapi orang banyak. Maklum, Bima sudah menggeluti profesi sebagai penyanyi sejak lama. Cowok ini pun punya pengalaman ikut audisi Indonesian Idol dan lolos ke dalam babak workshop. Tak hanya itu, Bima juga pernah melantunkan tembang populer Muhasabah Cintabersama Edcoustic.

“Beberapa kali juga saya pentas di Malaysia dan Thailand,” ujar cowok yang foto-fotonya sering dibajak orang tak bertanggungjawab untuk membuat akun Facebook palsu.
Kesukaannya tarik suara ini pula yang kerap menghiburnya saat dilanda kebosanan bekerja. “Kadang jenuh kalau tempat landing berada di rute yang sama. Saya berusaha menyemangati sendiri dengan nyanyi-nyanyi di overwing,”  kata pemilik akun instagram @BIMASAMUDRA ini.

Tentang pengalaman seru yang pernah dialaminya, Bima bercerita,” saya pernah menghadapi penumpang yang b-a-b di kursi pesawat saat penerbangan, sampai yang pipis di depan pintu toilet karena tidak tahan,” senyumnya. Kesal? “Mau secapek apapun, kami harus tetap senyum melayani penumpang,” tandas Bima.
Penasaran lihat pramugara tampan ini nyanyi? Cari di youtube atau masuk ke instagramnya saja.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 09, 2015 19:14

Garuda Indonesia Mengantarku ke Destinasi Impian Bernama Papua






  Sudah lama saya menyimpan destinasi impian ke provinsi paling timur di Indonesia ini. Tepatnya, sejak saya melakukan perjalanan literasi ke sejumlah provinsi di Indonesia. Itu sebabnya ketika mendapatkan undangan untuk datang ke Papua, benar-benar merasa impian saya menjadi nyata.
Mata sudah mengantuk saat mau ke pesawat.Hal paling menyenangkan lainnya adalah saya berangkat bersama dengan para sastrawan yang akan melakukan kegiatan kampanye literasi Sastrawan Bicara Siswa Bertanya (SBSB). Mulai dari Taufik Ismail, Jamal D Rachman, Arizal Nur, hingga Iman Soleh.
Kami berangkat dengan penerbangan Garuda Indonesia GA-656 Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Sentani pukul 23.20 – 06.45 pada tanggal 2 Juni 2015. Sejujurnya saya bukanlah penggemar penerbangan malam karena kalau susah tidur, tapi karena efisiensi waktu tidak ada piihan lain.
Check in dengan Garuda Indonesia bukan perkara sulit dan harus mengantre panjang karena jumlah boothnya banyak. Di sanalah saya ditanya tentang Garuda Miles saya. Saya bilang sudah mendaftar tapi kartunya belum dikirim. Petugas check in membolehkan saya menyebutkan nomor saja. Ya, mudah-mudahan saja dengan penerbangan ini point saya bertambah dan kasta member saya berubah dari blue.

Saat masuk ke pesawat, mata saya sudah tidak tahan menahan kantuk. Begitu awak kabin dengan ramah menunjukkan seat saya, segera saya menyimpan tas bawaan, kemudian saya duduk dan tidur lelap.
Hampir tibaKetakutan saya dengan penerbangan malam, apalagi lebih dari tiga jam, disebabkan saya pernah naik maskapai penerbangan lain ke India. Pesawatnya kerap berguncang, membuat saya cemas dan terus terjaga. Tapi dengan Garuda Indonesia ini saya terbangun karena jatah makan saya dibagikan oleh flight attendant. Setelah makan dan minum, saya pun menyambung tidur. Kenyamanan kelas dunia yang saya rasakan ini seperti ketika saya terbang malam juga dengan 5 Stars Airlines lain yang saya tumpangi ketika dua kali ke Eropa dua tahun silam. Artinya Garuda memang layak disebut maskapai penerbangan kelas bintang lima.

Saya benar-benar terbangun ketika satu jam mendekati tujuan awak pesawat mengumumkan kondisi cuaca yang kurang baik. Saya lihat ke luar jendela memang berawan. Tapi entah mengapa saya merasa santai. Saya putar film di LCD yang terpasang di depan saya sambil sesekali melihat ke luar jendela pesawat.
Papua nan Cantik
Bukit Polimak dan Pantai Kupang nan cantik
Pagi hari akhirnya pesawat Garuda yang saya tumpangi berhenti di Bandara Sentani. Saya merasa tidak ingin cepat-cepat mendarat lantaran sebelumnya tadi saya melihat pemandangan menakjubkan dari jendela pesawat. Ya, pemandangan Danau Sentani dengan hamparan pulau-pulau kecil nan cantik.
Perjalanan harus dilanjutkan. Saya bersama rombongan kemudian check out, dan melanjutkan perjalanan darat menuju ke Jayapura. Acara utama saya dan rombongan adalah keesokan harinya. Jadi hari pertama saya sampai saya gunakan benar-benar untuk menimati keindahan alam Jayapura dan sekitarnya.

Saya merasa beruntung karena ditempatkan di hotel di kawasan Pantai Kupang. Jadi saya dapat menikmati kecantikan Pantai Kupang dan Bukit Polimak kapan pun. Tidak puas dengan di sekitar hotel saya pun pergi ke   Teluk Youtefa untuk melihat dari dekat pemandangan yang dulu pernah saya lihat ketika TVRI menutup siarannya setiap malam.
Sayang waktu tak cukup mengeksplore Teluk Youtefa
Taman Teluk Youtefa memiliki  luas 1.675 hektar. Secara Geografis kawasan Taman Wisata Teluk Youtefa terletak antara 02°31´ 00¨ – 02°42´ 00¨ lintang selatan, serta 142°37´ 00¨ – 142°48´ 00¨.  Sisi utara dibatasi oleh Tanjung Pie, timur dibatasi oleh pantai timur Teluk Youtefa, perbukitan Gunung Mer dan gunung Tiahnuh dan sebagian ruas jalan Entrop-Abepura.  Sisi selatan berbatasan dengan sebagian ruas jalan raya Abepura-Nafri, barat berbatasan dengan perbukitan gunung Sesekokyamokah.
Menimati kecantikan Teluk YoutefaTeluk Youtefa termasuk daerah dataran rendah yang datar sampai bergelombang dengan kisaran ketinggian 0 – 73 meter di atas permukaan laut. Saya dapat melihat  hutan mangrove dan daerah perbukitan, terdapat pula hutan sagu di sela-selanya. Dua aliran kali yang bermuara pada Taman Wisata Alam Teluk Youtefa yaitu Kali Acai dan Kali Entrop dengan lebar sekitar 20 meter.
Yang menakjubkan, saya dapat  melihat bukit perbatasan dengan Papua New Guinea dari sisi jalan Teluk Youtefa.
Semula saya ingin naik ke Bukit Polimak, namun seorang teman melarangnya karena di beberapa kawasan di  Jayapura kalau sedang tanggal muda kerap jadi tempat minum-minum alkohol sampai mabuk. Akhirnya saya putuskan untuk keliling kota Jayapura yang sangat maju, jauh dari bayangan saya.
Keesokan paginya, usai shalat Subuh, saya sengaja keluar hotel menyusuri Pantai Kupang, lalu berburu matahari terbit. Betapa bersyukurnya saya ketika akhirnya dapat melihat matahari terbit dari timur di provinsi paling timur di Indonesia ini. Buru-buru saya mengabadikannya dengan kamera.
Menyalakan Literasi di Papua
Antusias literasi remaja Papua.
Siang pun beranjak. Saya mengikuti rombongan ke aula Universitas Cendrawasih di Abepura untuk melakukan kampanye literasi SBSB. Tadinya saya mengira pesertanya hanya beberapa ratus siswa SMA dan SMK, ternyata lebih dari 1000 siswa. Hal ini membuat saya semangat untuk berbagi tentang literasi kepada mereka.
Tari Yospan yang enerjik.Acara dibuka dengan beberapa tarian dari para siswa SMA dan SMK. Saya paling berkesan dengan pertunjukan Tari Yospan. Tari yang merupakan kepanjangan dari yosim pancar ini adalah tarian pergaulan yang sering dibawakan muda-mudi sebagai bentuk persahabatan. Tarian ini adalah penggabungan dua tarian dari rakyat Papua, yakni tari yosim dan tari pancar.
Mereka juga membawakan tari modern hip-hop dan K-pop seperti layaknya remaja kota metropolitan.
Setelah dibuka resmi oleh pejabat setempat, giliran sastrawan beraksi membacakan puisi bergantian kendati sound system kurang optimal. Para siswa sebagian besar tekun menyimak. Dan sepertinya mereka benar-benar dinyalakan keingintahuan tentang literasi.
Taufik Ismail membacakan puisinya.


Para siswa antusias bertanya.
Hal tersebut dapat dilihat pada saat mereka dipersilakan bertanya kepada para sastrawan. Semua berebut bertanya hingga harus dibuat antrean. Begitu pula sesusai acara, mereka berebut minta selfie bareng bersama para sastrawan. Sungguh, hal-hal seperti inilah yang membuat saya selalu meggebu-gebu untuk melakukan perjalanan literasi di Indonesia. Melihat semangat literasi di mata para remaja.
Kembali dengan Garuda
Boarding pass untuk kembali.
Selalu ada waktu untuk kembali betapapun saya jatuh cinta kepada Papua. Rasanya berat hati meninggalkan tanah ini. Apalagi saya mendapatkan banyak teman baru di sini. Entah itu perantau maupun penduduk asli. Mereka semua ramah dan terbuka.
Itu sebabnya ketika dalam perjalanan menuju ke Bandara Sentani kami mendapat kabar tidak dapat melewati jalan yang sama dengan saat datang, agak kaget juga. Ada apa? Ternyata di sekitar Universitas Cendrawasih di Abepura ada demo menuntut kemerdekaan Papua.
Kawasan perbukitan entrop dengan langit biru.Oh, ternyata masih ada juga keinginan untuk berpisah dari Indonesia, pikir saya.
Akhirnya, pengantar kami memutuskan untuk mengambil jalan memutar lewat kawasan Entrop. Dan ternyata ini adalah berkah buat saya. Karena jalan yang kami lewati adalah perbukitan hijau yang sangat indah. Bahkan kami sempat turun dari mobil untuk berfoto-foto di perbukitan.
Berharap bisa menginjak
Gugusan pulau di Danau SentaniPerjalanan kami aman-aman saja hingga ke Bandara Sentani. Kami kembali check in ke counter garuda. Tak ada keruwetan di sana, semua berjalan lancar. Saat  masuk ke pesawat, saya merasa hati saya tertinggal di Papua. Benar-benar perjalanan literasi kali ini adalah memorable experiences.
Ketika dari jendela pesawat melihat gugusan pulau di Danau Sentani, saya bergumam dalam hati, “Aku akan kembali ke sini untuk liburan yang lebih lama bersama keluargaku. Aamin.”

Biar nggak terlalu mahal, harus cari juga promo menarik dari Garuda Indonesia kali ya.

Akhirnya tiba juga kartunya Garuda Miles saya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 09, 2015 00:07

Benny Rhamdani's Blog

Benny Rhamdani
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Benny Rhamdani's blog with rss.