Benny Rhamdani's Blog, page 24

August 24, 2015

Wow, Jadi Blogpost(s) of The Month di indonesianfoodblogger.com




Jujur saja, saya tertarik untuk mengulik tentang kuliner sejak lama. saya juga kerap sharing foto-foto makanan sejak lama pula di sosmed. Tapi rasanya belum lama saya bergabung di komunitas http://indonesianfoodblogger.com/.
Bermula ketika beberapa bulan lalu saya mencari lomba blog di Google. lalu ketemu dengan group Indonesia Foodblogger di Facebook. Saya pun ikut lombanya, tapi gagal menang. Mungkin karena saya nubie.
Saya pun kemudian ikut aktif di website dengan menyimpan link dari blog saya ini, tulisan-tulisan bertema kuliner. Kebetulan sekali, di Bandung yang banyak kulinernya, sering sekali mengundang blogger setiap ada event.

Tidak banyak persyaratan ribeut untuk menjadi anggota dan aktif di komunitas satu ini. Yang penting suka nulis kuliner.

Kebetulan sekali di komunitas ini kerap dilakukan blogger of the mont. Dan alhamdulillah ... voila! Saya masuk dalam deret pengumuman terbaru.  Senangnya jika tulisan kita diapresiasi dengan baik.  Apalagi dikasih hadiah juga.

Hal ini membuat saya semakin semangat menguli kuliner di blog. Semoga tetap konsisten. Aamin.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 24, 2015 21:30

Makan Sore Keluarga di Richeese Factory






Beberapa hari belakangan ini saya teramat sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan lainnya. Sampai-sampai anak saya berusia 10 tahun protes,” Pengen makan di luar.”
Sudah lama kami memang tidak makan di luar rumah. Alasannya, kami harus mengirit alokasi pengeluaran untuk jajan. Terutama semenjak isteri saya memutuskan untuk membeli mobil secara kredit. Maklum deh, sekali makan di luar rumah walaupun hanya bertiga, setidaknya bisa bocor sampai minimal Rp200.000. Tapi umumnya sampai menyentuh angka Rp300.000.

Akhirnya saya memenuhi keinginan anak saya . Tapi saya ingin yang tidak terlalu jauh dari rumah dan budget nggak terlalu mahal. Akhirnya saya buka aplikasi Opensnap di smartphone android saya.  Saya pun segera menemukan fitur ‘Terdekat’. Sebelumnya saya setting dulu kota tinggal saya, yakni Bandung, dan juga gprs. Tidak pakai lama, keluarlah rekomendasi tempat makan.
  
Ketika saya ubek-ubek dan menawakan ke anak saya satu persatu, ternyata dia menolak semua yang disebutkan. Anak saya malah pengen makan di Richeese Factory. Saya pun segera membuka membuka fitur cari yang bergambar lup. Saya ketik Richeese, langsung nongol rujukan ke Richeese terdekat, yakni di Jalan Soekarno Hatta Bandung.

Kami pun segera menyambangi lokasi yang hanya sepuluh menit dari tempat saya. Saya suka tempatnya karena parkirnya luas. Dan kebetulan nggak terlalu ramai sore itu. Isteri dan anak saya memesan fire wings paket dengan tea manggonya. Saya juga pesan yang sama, hanya kentangnya saya lebih suka barbeque chessy wedges ketimbang french fries.
Menurut saya, sayap ayam versi Recheese ini memiliki kekhasan dibandingkan tempat makan lainnya. Terutama karena krim keju yang menimbulkan sensasi berbeda, selain bumbu pedasnya yang berjenjang.

Kalau anak saya sih suka makan di sini, cuman herannya dia tak pernah menghabiskan ayamnya. Favoritnya ya french fries. Untungnya saya bisa membantu menghabiskan sisa sayap ayam yang dipesannya. Hehehe.
Tak lupa kami mencicipi cookies and crème yang harganya hanya Rp10.000 untuk cuci mulut. Rasanya lumayan. Sesuai harganya.
Saya foto-foto juga makanan yang ada di meja. Klik. Sekarang karena sudah ada Opensnap, saya nggak perlu share di sosmed saya lainnya. Cukup di Opensnap, nanti tinggal dishare lewat Opensnap. Saya juga bisa kasih rekomendasi bintang dan review karena saya suka. Siapa tahu ada foodist lain yang perlu rekomendasi.
Senja makin larut. Kami memutuskan pulang ke rumah. Oh iya, harga yang kami harus keluarkan untuk bertiga sesuai budget yang saya harapkan. Nggak terlalu mahal. Lagipun, sebenarnya bukan soal makannya yang kami tuju, tapi kebersamaan makan di luar rumah di sore hari. Sekali-kali makan di luar rumah itu perlu untuk menghilangkan kebosanan makan di rumah. Yang penting sesuai budget.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 24, 2015 20:04

Anak-anak, Nasionalisme, dan Perayaan Kemerdekaan RI


Peringatan kemerdekaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini menjadi momen yang paling ditunggu untuk anak saya. Tahun lalu, menjelang tanggal 17 Agustus, anak saya jatuh sakit dan harus masuk rumah sakit. Padahal dia sudah lama menantikan acara lomba untuk anak-anak di komplek kami.
Saya jadi berpikir, apakah yang membuat anak saya yang berusia 10 tahun itu selalu semangat setiap menyambut Kemerdekaan RI? Apakah karena acara kompetisi untuk anaknya, keriuhannya, atau memang dia sedang berproses tumbuh semangat nasionalismenya?
Seorang teman saya pernah mengatakan tidak begitu percaya bahwa lomba-lomba untuk anak di peringatan hari kemerdekaan bisa menumbuhkan semangat nasionalisme. Di Korea Selatan, pemerintahnya tidak pernah menggerakkan rakyatnya untuk menyemarakkan hari kemerdekaan Korea selatan yang selisih dua hari dengan negara kita.
Kemerdekaan Korsel hanya dirayakan dengan upacara bendera. Tak ada umbul-umbul maupun semarak lomba. Tak ada hiasan gapura pula. Tapi, siapa yang bisa menyangsikan bahwa bangsa Korea Selatan tumbuh, maju dengan semangat nasionalisme yang tinggi.
Memahami Psikologis Anak
Tepat hari pelaksanaan lomba perayaan hari Kemerdekaan RI di komplek rumah kami, anak saya sudah tak sabar untuk pergi ke luar rumah. Dia langsung mendaftar untuk beberapa lomba sekaligus, seperti lomba makan kerupuk, gigit koin, tangkap belut hingga sepeda hias.
Dari semua yang diikutinya, tak ada satu pun yang dimenangkannya. Kecewa? Sama sekali tidak tampak di raut wajahnya. Dia tetap merasa senang karena bisa bermain bersama teman-teman di komplek yang jarang sekali bisa ditemuinya. Hampir semua anak di komplek disibukkan dengan kegiatan sekolah dan les di bimbingan belajar.


Dapatkah lomba-lomba ini menumbuhkan semangat nasionalisme kepada anak-anak?  Berdasarkan pendapat  Psikolog Anak, Ine Indriani MPsi, menanamkan nilai cinta Tanah Air bisa dimulai sejak dini. Bahkan sejak usia balita sekalipun. Cinta tanah air bisa ditumbuhkan sejak kecil melalui aktivitas yang menyenangkan dan sesuai usia, ucapnya seperti dikutip Republika on Line, Minggu (16/8)
Momen perayaan hari kemerdekaan RI, dengan beragam acara  seperti lomba, panggung hiburan, tasyakuran dan acara lainnya, merupakan kesempatan  untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air.
“Misalnya dengan mengajak anak ikut lomba 17 agustusan. Selain itu bisa juga dorong anak agar mau mengisi acara 17-an atau pasang bendera merah putih di rumah. Perayaan hari nasional lainnya juga bisa menjadi momen untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air,” saran Ine.
Saya pun mengamati lebih seksama anak saya dan teman-temannya selama perayaan Kemeredekaan RI.  Memang sulit menakar apakah kemudian semangat cinta tanah air itu sudah tumbuh atau tidak. Tapi dengan melihat mereka mau berpartisipasi di acara lomba yang seberapa hadiahnya itu, saya menyadari semangat nasionalisme itu sedang berproses.


Anak saya misalnya, dia langsung protes ketika melihat ada tetangga di dekat rumah yang tak memasang bendera. Dia juga bersemangat meminta untuk diajak ke tempat-tempat bersejarah dan berhubungan dengan kemerdekaan Indonesia, seperti monument perjuangan dan museum.
Terus Berproses
Saya pun akhirnya menyadari, perayaan Kemerdekaan RI ini hanya satu dari banyak hal yang bisa dijadikan momen untuk meningkatkan semangat nasionalisme, serta jiwa patriotisme kepada anak saya.
Seperti dikutip Berita Satu, Ratih Zulhaqqi, M.Psi, seorang psikolog anak dan remaja dari RaQQi Consulting,  menumbuhkan rasa nasionalisme bisa dilakukan berbagai kegiatan. Misal, mengajak anak untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari dengan baik dan benar, membeli produk buatan Indonesia, traveling di dalam negeri hingga membacakan buku cerita perjuangan pahlawan.
Mungkin, itu sebabnya di Korea selatan tidak pernah merayakan hari kemerdekaannya, lantaran mereka punya banyak cara lain sehingga bangsanya punya semangat nasionalisme tinggi. Salah satunya yang tidak ada di Indonesia adalah program wajib militer.


Saya sendiri sejak lama berprinsip akan menumbuhkan semangat nasionalisme kepada anak sejak dini. Karena pada era yang semakin mengglobal ini, ancaman lunturnya semangat mencintai tanah air semakin besar. JIka tidak lagi mencintai negeri ini, sentah apa yang akan diberikan kepeda negerinya.Beberapa hal yang saya lakukan di dalam menumbuhkan semangat nasionalisme kepada anak tanpa henti adalah sebagai berikut;
Mengenalkan sejarah negeri ini kepada anak.  Sangat mudah untuk memicu minat  anak mengenal sejarah negeri ini. Saya biasanya mengajak ke museum baik di kota sendiri maupun saat ke luar kota. Dengan melihat koleksi benda bersejarah, cerita, diorama, foto, dan lainnya, anak akan sangat tertarik belajar sejarah kemerdekaan.
Memberi contoh menjadi warga yang baik kepada anak. Ini juga merupakan salah satu cara menumbuhkan rasa nasionalisme kepada anak. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan, tertib lalu lintas.  Contoh lain yang juga mudah diparaktikkan adalah bangga emnggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, serta mencintai produk dalam negeri, terutama yang khas seperti batik.
Mengajak anak terlibat dalam kegiatan yang bersifat nasionalisme. Misalnya saja peringatan kemerdekaan RI, mengenakan baju adat setiap Rabu sesuai aturan pemerintah kota, pentas panggung hiburan rakyat, dan lain sebaginya.

Menurut saya, tugas menanamkan rasa nasionalisme kepada anak selayaknya memang orangtua terlibat. Jangan sampai seperti sebuah keluarga yang saya kenal. Orangtuanya di Indonesia, anak-anaknya tersebar berbeda warga negara. Tentu saja anak-anaknya itu bekerja dan berkarya untuk negara mereka. Bahkan, kalau perang pun mereka tidak akan membela negara orangtuanya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 24, 2015 19:08

Rahasia Sukses Empat Pengusaha Ini Dibongkar di Bandung Entrepreneurs Day 2015



Siapa yang tak tahu tayangan sitkom Preman Pensiun dan Bajaj Bajuri? Di balik sukses tayangan teve tersebut ada tangan dingin seorang pria bernama Aris Nugraha. Di acara Bandung Entrepreneus Day (BED) 2015, Sabtu (22/8), Aris Nugraha sengaja membongkar rahasia suksesnya. Tiga entrepreneur lainnya yang juga buka-bukaan adalah Yana Hawi Arifin (Keripik Karuhun), Akhmad Yani (Urband café), dan Sheena Krisnawati (EO HjabFest).
Saya datang ke acara BED 2015 karena tergiur dengan para pengisi acara yang ditampilkan pada poster iklan acara tersebut. Alhamdulillah, saya mendapat keuntungan sebagai blogger dari penyelenggara, yakni Bigpro Solusi Utama, beruapa tiket masuk gratis. Walaupun sebenarnya tiket masuk BED 2015 sendiri menurut saya terbilang murah yakni Rp200.000.
Dan ternyata apa yang saya harapkan itu terjadi juga, yakni mengetahui rahasia sukses mereka yang boleh dibilang sukses menekuni usaha mereka.
Aris Nugraha, Belajar Otodidak

Aris Nugraha hanya tamatan SMA. Meskipun demikian, dia selalu bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha. Mimpi itu tertanam karena sebagai penjual koran dan majalah kedaluarsa, Aris senang membaca berita tentang para pengusaha sukses.
Setelah cukup lama mengikuti dunia pertelevisian, pada tahun 2000 Aris mulai belajar secara otodidak secara khusus tayangan TV situasi komedi (sitcom). “ Saya lihat belum ada yang di Indonesia yang menekuni tema situasi komedi,” ucap pria asal Garut ini.
Setelah merasa mampu, Aris pun mulai memerhatikan situasi etnik Betawi di sekitarnya, lalu membuat contoh tayangan Bajaj Bajuri. “Saya tawarkan ke TransTV dan diterima,” katanya.
Berkat usaha dan keyakinannya yang kuat, tayangan sitkom itu kemudian booming pada tahun 2003. Nama Aris Nugraha pun amat diperhitungkan di pertelevisian Indonesia. “Saat itu kunci sukses saya adalah saya hanya ingin membuat sesuatu yang orang lain tidak bikin,” kata pria yang akhirnya sering disebut Mbahnya Sitkom.
 Tak mau berhenti jadi penulis skenario saja, Aris kemudian membuat sebuah perusahaan penulisan skenario dengan menghimpun anyak penulis. Namanya ANP. “Perusahaan ini menyediakan jasa penulisan skenario khusus komedi. Kami mengharamkan tema drama,” kata Aris yang kemudian menunjuk ayahnya menjadi komisaris di perusahaan itu.
Pada awalnya Aris mengajak 50 penulis untuk bergabung dengan ANP. “Saya yang mengajarkan mereka menulis komedi secara gratis,” katanya. 
Aris biasanya akan mengeluarkan penulis di ANP setelah tiga tahun bersama. “saya ingin mereka berkarya dan menjadi pesaing saya,” jelasnya penulis skenario dan sutradara Preman pensiun ini.
Secara garis besar, Aris memiliki rumusan sukses: membaca, bermimpi, action, sukses dan kemudian berbagi.
 Akhmad Yani, Jangan Lupa Berdoa

Pengusaha café dengan brand Urband Café ini mengungkapkan tiga kunci keberhasilannya, yakni bermimpi, berpikir dan bertindak. Pria ini mengawali karirnya sebagai seorang karyawan di perusahaan Jepang. Namun akhirnya memutuskan keluar dan memutuskan untuk berwirausaha.
Saat bermimpi, Kang Yani –sapaannya—juga mengingatkan agar tidak lupa berdoa. Karena bermimpi dan berdoa ini akan memperkuat diri menerima kenyataan. Dia member tips, agar ketika mulai berusaha juga memikirkan rasionalitas.
Menurutnya, jika memang baru mampu menjadi penjual sayur, ya coba nikmati saja dulu berjualan sayur.

“Tapi yang lebih penting lagi, jangan terlalu lama pada proses berpikir. Nanti nggak jadi-jadi usahanya,” tekan Kang yani.
Sheena Krisnawati, Keliru Tapi Beruntung

Semula Sheena Krisnawati terbiasa  menggelar acara pameran yang berhubungan dengan pemerintahan. Namun pada taun 2011, Sheena mulai mengenakan jilbab dan berkeinginan menggelar pameran untuk hijabers. Baru pada tahun 2012 Sheena berhasil mewujudkannya.
“Tapi itu pun terjadi kecelakaan sebenarnya. Tanggal di kontrak dengan pemilik gedung berbeda dengan tanggal yang saya rilis,” katanya. Tapi rupanya dia malah mendapat berkah, karena justru saat hari pertama HijabFest dibuka, bersamaan dengan adanya ujian SNPTN ITB di Gedung Sabuga yang dipakainya.
“Paling sulit bikin pameran itu kan mengundan pengunjung. Tapi saya waktu itu malah kebanjiran pengunjung hingga puluhan ribu,” tutur Sheena.
Tidak hanya sekali Sheena merasa beruntung. Pernah dia menggelar acara KickFest di Jogja yang tak satu pun EO mau mengambilnya. Tapi ternyata dengan mengundang Shaggy Dog, pamerannya malah harus menahan pengunjung yang membludak.
Hal sama juga terjadi ketika Sheena menggelar Bandung Air Show. Hanya sedikit orang yang mau berpartisipasi di acaranya itu. Tapi ternyata pada hari pertama saja, dia sudah kebanjiran pengunjung. “Sampai saya berdoa agar hujan besar biar pengunjung berkurang,” jelasnya.
Catatan yang penting dari bisnis EO ini ternyata adalah berani mengambil risiko dan tema yang unik untuk menggelar pameran.
Yana Hawi Arifin, dari Kripik ke Bengkel

Pengusaha keripik singkong pedas ini memulai bisnisnya karena melihat di kampungnya di Sukabumi banyak penjual keripikik singkong. Dia pun mengajak keponakannya bisnis keripikik singkong. Awalnya hanya berhasil menjual di bawah 100 bngkus di Car Free Day Dago, Bandung. Tapi kini sudah stabil.
“Saya mengawalinya dengan mimpi ingin punya penghasilan dua juta rupiah per hjari. Sejarang itu sudah tercapai,” kata Kang yana, panggilannya.
Tak ingin menandalkan satu bisnis, Kang Yana akhirnya merambah ke bisnis property dengan membuka beberapa komplek perumahan di Bandung dan Sukabumi. Tak sampai di sana saja, dia pun mulai membuka bengkel yang rencananya hingga 100 cabang.
“Sekarang saya punya mimpi ingin punya penghasilan 200 juta sehari,” katanyas ambil tersenyum.
Kekuatan mimpi ternyata menjadi salah satu rahasianya.

Saya bangga sekali bisa hadir di acara ini. Apalagi banyak kaum muda yang datang. "Kami senang karena merasa terhormat menyambut para pebisnis masa depan Indonesia di acara ini," ungkap CEO Bigpro Bayu Herdiawan yang akan menyelenggarakan acara serupa beberapa bulan lagi.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 24, 2015 00:03

August 23, 2015

Serunya Makan di Atas Bus Restoran Sambil Test Jaringan 4G Bersama XL



Sebenarnya bulan Juni lalu, saya sudah mendengar kehebohan hadirnya  bus resto bernama Street Gourmet di Bandung. Akhirnya, saya bisa merasakan tempat makan yang diprakarasai dua pesepakbola Tony Sucipto dan Airlangga Sucipto ini beberapa hari lalu. Itu pun karena diundang oleh XL untuk ikut menyaksikan test sinyal 4G di Bandung.
Selepas shalat maghrib, saya beserta rombongan Blogger Bandung lainnya diajak naik ke atas bus yang terparkir di XL Center, Jalan RE Martadinata 7, Bandung. Tidak pakai lama, bus pun berjalan siap membawa penumpang di atas 24 seat yang tersedia. Termasuk Manajer Promotion XL Central Region Wuli Marwanto dan RSOM XL Bandung Helmi Yusuf.
Sambil menikmati hidangan di Street Gourmet, mendengar pemaparan
product knowledge

Sambil menyimak penjelasan tentang product knowledge XL4G, hidangan pun mulai disajikan. Untuk hidangan pembuka, saya disajikan Chef Salad yang tak lain adalah karedok dalam porsi minimalis. Sebagai orang Sunda saya dapat menikmatinya dengan baik. Walau sedikit bingung karena harus sambil mendengar presentasi, memotret, menjawab quiz di What’s App, dan ruang gerak terbatas, saya pun berhasil menghabiskan salad tersebut.
Pilihan lain untuk hidangan pembuka adalah Shrimp Salad yang disantap beberapa blogger lainnya. Karena saya tidak terlalu suka udang, cukup senang dengan karedok ala-ala tadi.

Di tengah kehebohan aktivitas blogger, hidangan berikutnya yang muncul adalah potato soup. Aromanya yang langsung membangkitkan selera makan, ditambah uap hangat dari soup membuat saya ingin segera menyantapnya. Tapi foto dulu kali ya. Soalnya kan jarang-jarang makan soup begini di atas bus. Kalau di kereta mungkin bisa pesan yang mirip begini.
Soup ini menurut saya rasanya pas gurihnya. Tidak terlalu asin seperti kalau saya menyantap soup  di tempat lain. Dan malah mungkin untuk beberapa orang mungkin kurang gurih. Tapi di Street Gourmet ini tidak ada bumbu botol di atas meja selain gelas minum karena tidak luas. Jadi kita tidak bisa menambahkan sendiri garam, merica atau saus sambal jika kurang nendang pedasnya. Mungkin bisa minta tolong waiter. Tapi saya merasa pas dengan lidah saya.
Sedang menikmati ini, tiba-tiba muncul pertanyaan quiz: Mengapa XL mengundang blogger mengikuti acara ini? Saya pun ikut menjawab: Untuk menguji layanan 4G XL di Bandung dengan Extreme HD 360° Video. Entah benar atu tidak, saya kembali mencicipi makanan dan menyimak presentasi.

Hidangan berikutnya adalah Beef Stroganof. Hidangan ini aslinya dari Rusia. Rasa tumis daging sapi agak masam dan gurih disebabkan krim yang ditambahkan. Tapi rasa masam itu bisa dinetralisir dengan kentang yang dihidangkan bersamanya.
Menurut saya, porsi daging stroganoff ini memang buat makan malam di resto-resto ala-ala luar negeri. Kalau untuk ukuran perut orang Indonesia, kurang nendang. Apalagi yang seperti saya.

Hidangan penutup merupakan cake cokelat yang biasa disebut Volcano. Hidangan ini pas banget karena saya suka rasa cokelat yang bisa mengusir aroma daging di mulut. Maklum deh, kalau acara ngobrol begini kadang nggak kontrol ngomong dekat-dekat, nggak tahunya aroma tak sedap karena makanan di mulut mampir di hidung tetangga.
Lalu pertanyaan quiz muncul lagi: Selain Bandung jaringan 4G akan diperluas ke mana lagi? Saya pun menjawab: Cimahi. Itu juga setelah tanya kepada Hara yang duduk di depan saya. Sekali lagi, jawab quiz dapat hadiah hanyalah bonus. Sudah bisa menikmati makan di atas bus ini.
Saya senang sekali pada akhirnya menguasai benar cara makan di atas bus yang berjalan 30 km per jam ini. Apalagi bisa juga sambil keliling Bandung dengan menyusuri Jalan Riau ke Jalan Asia Afrika (Alun-alun Bandung), lalu kembali ke XL Center. Malah rasanya kurang lama keliling Bandung dan kurang kenyang.
Tes Jaringan 4G
Selain Bandung, kawasan sekitarnya seperti Cimahi dan Jatinangor
 juga sedang ujicoba juga lho. 

PT XL Axiata Tbk (XL)  saat ini telah meluncurkan layanan 4G LTE di 8 kota baik secara komersial ataupun uji coba, yaitu Medan, Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Mataram-Lombok. Salah satu upaya XL mengenalkan produk barunya tersebut adalah dengan mengedukasi ke masyarakat mengenai manfaat layanan 4G LTE dari XL. Itu sebabnya saya dan teman-teman Blogger Bandung  diajak melihat  demonstrasi “Extreme HD 360° Video” Kamis malam, (20/8).
Seperti yang saya lihat sendiri, “Extreme HD 360° Video” yang merupakan kamera paling canggih saat ini dipasangkan di dalam bus. Lalu, kami bisa melihat alat ukur untuk menunjukkan kualitas layanan 4G LTE dari XL.  Dan ternyata hasilnya memang maksimal.     Melalui demo “Extreme HD 360° Video”, masyarakat bisa menyaksikan tampilan video dengan cara yang tidak biasa. Sudut pandang video bisa mencakup 360°, tidak seperti layaknya video yang biasa ada. Gambar dan suara video juga mulus, tidak terputus atau patah-patah. Semua itu bisa terjadi karena video dibuat dan ditayangkan dengan layanan internet super cepat 4G LTE.
Dari menyaksikan sendiri hal tersebut, saya yang sejak lama merupakan pemakai kartu XL jadi mupeng juga memiliki kameranya, serta smartphone  yang 4G. Ternyata XL punya paket bundlingnya juga, yang disebut ‘Power Pack’.
Program Power Pack ini member kemudahan pemilik kartu XL seperti saya untuk menukar kartu SIM lama menjadi kartu SIM 4G, paket bundling ponsel 4G dengan harga yang menyasar semua segmen, serta paket data HotRod 4G yang menarik.
Penggantian kartu ke kartu SIM 4G, XL mempermudah proses ini dengan tidak memungut biaya alias gratis. Asyik, kan? Apalagi sejak Januari 2015, sudah lebih dari 200 ribu pelanggan melakukan ganti kartu 4G (Usim). Data XL menunjukkan, lebih dari 400 ribu pelanggan di Jabodetabek sudah menggunakan ponsel 4G.
Kemudahan juga XL tawarkan bagi pelanggan yang siap beralih ke layanan 4G LTE. XL telah menyiapkan paket data HotRod 4G yang sangat menarik, paket ini berlaku selama 24 jam tanpa time-band. Pelanggan, termasuk pengguna baru, bisa mendapatkan paket ini melalui aplikasi MyXL dan *123#.
Seperti biasa, saya dapat hadiah dong :)Sementara itu, untuk program bundling kerjasama dengan sejumlah produsen penyedia smartphone, XL sudah menyiapkan beberapa paket bundling, baik untuk  prabayar maupun pasca bayar. Ada 4 kategori paket berdasarkan harga, dengan pembayaran cicilan 12 bulan.
Pertama, kategori harga terjangkau. Paket ini bisa diperoleh dengan cicilan Rp 149 ribu/bulan, akan  mendapatkan kuota data 1,5GB, 200 menit nelpon ke sesama XL, dan 300 SMS ke semua Operator. Paket Rp 199ribu/bulan, mendapatkan kuota data 3GB, 300 menit nelpon ke sesama XL dan 400 SMS ke semua Operator. Handsetnya tersedia merek Xiaomi Redmi 2 dan Lenovo A6000.
Kedua, kategori smartphone harga menengah. Paket Rp 249 ribu/bulan dengan mendapatkan kuota data 1,5GB, 200 menit nelpon ke sesama XL, dan 300 SMS ke semua Operator. Paket Rp 299ribu/bulan, mendapatkan kuota data 3GB, 300 menit nelpon ke sesama XL dan 400 SMS ke semua Operator. Tersedia handset merek Lenovo P70, Sony M2 Aqua dan Asus Zenfone 2 (2G).
Ketiga, kategori smartphone harga atas sekitar Rp 4 juta paket cicilan. Paket Rp 399 ribu/bulan dengan mendapatkan kuota data 3GB, 300 menit nelpon ke sesama XL dan 400 SMS ke semua Operator.Tersedia merek Sony M4 Aqua.
Terakhir, paket iPhone6 eksklusif untuk pascabayar dengan harga Rp 999rb/bulan, dengan mendapatkan kuota data data 7GB, nelpon sepuasnya ke sesama XL dan SMS sepuasnya ke semua operator (berlaku batas pemakaian wajar). Pada paket ini, pelanggan juga akan mendapatkan bonus nomor cantik, prioritas penggunaan jaringan, dan customer service khusus.

Hmm, maunya sih saya ambil paket terakhir itu. HAH! Eh, Amin.


^_^

Foto-foto: Benny Rhamdani
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 23, 2015 19:25

August 19, 2015

Hormat dengan Tangan Kiri, Seleb Ini Dikritik Publik



Seperti halnya bangsa Indonesia yang merayakan hari kemerdekaan pada bulan Agustus, bangsa India pun merayakannya pada bulan yang sama, tepatnya tanggal 15 Agustus.  Para selebritis turut merayakan dengan memasang foto selfie mereka di Instagram. Tapi bukannya mendapat pujian, malah dikritik habis-habisan.
Dua seleb Bollywood Shahid Kapoor dan Aditi Rao tiba-tiba saja memasang foto selfie mereka sambil hormat dengan tagar #SaluteSelfie.  Tagar tersebut dirilis resmi oleh sebuah group entertainment di India untuk menghormati pahlawan yang gugur merebut kemerdekaan India. Sayangnya, Shahid dan Aditi menghormat dengan tak lazim, yakni tangan kiri.

 Twitpic mereka kemudian mendapat kritik keras dari publik Twitter. Shahid Kapoor yang merupakan akor terbaik tahun ini dengan film Hayder disebut tidak menghargai Hari Kemerdekaan karena hormat dengan tangan kiri. Begitu pula dengan Aditi.

Mendapat kritikan itu, Shahid tak mau ambil pusing. Dia tetap memasang twitpicnya yang sudah diretweet lebih dari 1700 kali. Begitu pula dengan Aditi yang tak menanggapi kritikan tersebut.



 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 19, 2015 20:31

Salman Khan Masuk Daftar Aktor dengan Bayaran Tertinggi di Dunia



Aktor Bollywood pencetak film-film box office, Salman Khan, belum lama ini dinyatakan masuk dalam list 10 aktor dengan bayaran tertinggi di seluruh dunia versi Forbes. Salman yang baru saja sukses dengan film Bajrangi Bhaijaanini menempati posisi ketujuh dengan aktor Bollywood lainnya, Amitabh bachchan.
Kabar ini sontak membuat penggemar Salman Khan kegirangan. Selama ini publik mengira Shah Rukh Khan merupakan  pemegang rekor aktor dengan bayaran tertinggi di India. Tapi justru Salman yang mewakili marga Khan lainnya di dalam deretan 10 besar.
Di catatan Forbes, Salman Khan dan Amitabh Bachchan tercatat menyumpulkan uang sebesar USD 33,5 juta. Sementara aktor Bollywood Akshay Kumar berada di peringkat ketujuh dengan bayaran  USD32,5 juta. Bayaran tertinggi dipegang oleh bintang film Ironman, Robert Downey Junior dengan bayaran  USD80 juta. Aktor Asia lainnya, Jackie Chan berada di posisi kedua dengan USD50 juta.

Daftar list aktor bayaran tertinggi dunia ini merupakan pertama kalinya melibatkan actor-aktor di luar Hollywood. Tidak heran jika Bollywood akhirnya masuk dalam daftar tersebut. Nama Shah Rukh Khan bercokol di posisi ke 18 dan Ranbir Kapoor di posisi ke30 di list tersebut.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 19, 2015 18:33

August 18, 2015

Rahasia Kecantikan Aktris Bollywood Priyanka Chopra



Dia layak menyandang gelar wanita paling cantik di dunia. Yup, Priyanka Chupra memang pernah mengenakan mahkota saat memenangkan kontes Miss World 2000. Selain menjadi ratu kecantikan, Priyanka juga  seorang aktris dan penyanyi  yang diakui dunia internasional.

Mengingat jadwalnya yang  sibuk, banyak penggemarnya yang selalu bertanya cara dia memilik waktu untuk perawatan wajahnya. Kepada Allure Magazine, Priyanaka mengungkapkannya, seperti dikutip di bawah ini.

Untuk perawatan kecantikan yang rutin,"Saya membuat  masker sendiri campuran yang  terbuat dari secangkir air, dua sendok tepung beras, setengah atau satu sendok madu. Biarkan selama sekitar 30 menit sampai mengering, kemudian saya usapkan ke wajah sebelum membilasnya dengan air dingin. Beras akan mengelupas sel kulit mati dan madu melembabkan wajah. Sungguh menakjubkan," kata pemegang beberapa penghargaan aktris terbaik di India ini.

Priyanka mencintai hal-hal yang alami. "Di India, kami benar-benar tumbuh dengan perawatan kulit alami. Salah satu perawatan favorit saya menggunakan yoghurt di wajah dan tubuh saya Ini adalah pelembab dan pencerah kulit yang luar bisa.  Nenek dan ibu mengajarkan saya untuk memakaikan minyak kelapa di rambut  setiap malam sebelum tidur agar bersinar, " kata gadis kelahiran 18 Juli ini.

Benda yang akan selalu ditemukan dalam tas Priyanka? "Banyak hal. Mulai dari compact powder, lotion tangan, sekitar 15 lip balm yang berbeda, sepuluh jenis lipstik, permen karet, dua macam parfum-Gucci Flora,  ikat rambut, dan kacamata hitam," jawabnya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 18, 2015 23:51

Guru Cantik Ini Mengajar 70.000 Murid Gratis




Minatnya  untuk mengajar membuat Roshni Mukherjee berhenti dari pekerjaannya dan mulai sekolah virtual di mana dia mengajar ribuan siswa di seluruh India.  Roshni mengajar Sains dan Matematika di saluran YouTube, dan telah memiliki lebih dari 70.000 pelanggan.
Roshni merupakan pemegang gelar Master di Fisika. Dia meluncurkan ExamFear.com, sebuah platform online di mana dia mengajar siswa dari kelas 9 sampai 12. Sampai sekarang Roshni telah membuat sekitar 3.900 video, mencakup  pelajaran  Fisika, Kimia, Matematika, dan Biologi.
"Hanya semangat  yang membuat saya mulai ExamFear. Saya menemukan  banyak sekolah yang menawarkan pendidikan berkualitas tapi sangat mahal. Sementara sekolah-sekolah yang lebih murah biasanya tidak memiliki kualitas pendidikan yang baik. Jadi saya ingin datang dengan platform yang bisa mengatasi masalah ini dan membantu siswa yang tidak mampu membayar uang sekolah," kata Roshni.
Roshni pernah bekerja dengan bergabung  di sebuah perusahaan multinasional untuk mendukung ekonomi keluarganya. Hal itu dikarenakan ayahnya yang jadi tulang punggung keluarga meninggal mendadak. Tapi dia tidak bisa menekan keinginannya yang terdalam. Roshni kemudian mulai membuat ExamFear saat bekerja penuh waktu di pekerjaan multinasional itu.
"Pekerjaan itumembuat saya sangat sibuk. Saya  harus bekerja enam hari dalam seminggu. Dan saya baru bisa membuat video di malam hari atau pada hari Minggu," tutur Roshni.
 Roshni kemudian mengambil keputusan berhenti dari pekerjaannya, dan menggarap ExamFear penuh waktu  karena  jumlah penonton videonya tumbuh. Roshni menjadi lebih percaya diri  dengan usahanya. Dia biasanya mengupload satu video sehari dan tidak pernah lupa untuk melihat  komentar dan membalas setiap pertanyaan atau masalah  siswa. Dia selalu berusaha  menghubungkan teori Sains dan Matematika  dengan  contoh kehidupan nyata  agar lebih mudah untuk dimengerti.
Roshni ingin mulai juga membuat video untuk siswa kelas 6-8. Seiring dengan ini, dia juga berencana untuk membuat video belajar bahasa Inggris dasar. Roshni Mukherjee berharap bahwa videonya mencapai lokasi terpencil di India, sehingga siswa yang tidak memiliki akses ke pendidikan yang baik dapat mengakses melalui videonya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 18, 2015 23:15

Nenek Ini Bagikan Makan Siang Gratis untuk 200 Anak Tidak Mampu Setiap Hari



Libur akademik pada musim panas membuat banyak anak-anak yang kehilangan subsidi makan siangnya. Biasanya, anak-anak mendapat jatah makan siang gratisnya lewat sekolah. Di saat liburan, semua terhenti.
Inilah yang mendorong seorang nenek berusia 73 tahun Phyllis Shaughnessy di Distrik North Beach di barat laut Washington, Amerika Serikat, ini membagikan makan siang secara cuma-cuma.  Dari Senin sampai Jumat,  dia membagikan makan siang langsung ke pintu rumah 200 anak itu.
Shaughnessy memang tidak sendirian. Ada sejumlah relawan yang membantu. Dananya datang dari donatur untuk program di  Distrik North Beach di barat laut Washington, dan bermitra dengan restoran lokal dan gerejanya untuk mewujudkannya. 
Selama 11 tahun pensiunan kepala kantor pos dan guru  paruh waktu di Copalis Beach ini   memberikan  makanan musim panas bagi siswa yang memenuhi syarat dengan potongan harga dari Departemen Pertanian
Pada hari biasa, setiap siang  paket yang dibagikan berisi  Top Ramen, snack buah, jus buah dan biskuit selai kacang. "Pada hari Jumat, kami mencoba untuk memberikan sebuah kotak tambahan berisi  makaroni dan keju ," kata Shaughnessy. 
"Anak-anak selalu senang ketikaBu Phyllis datang ke sini," kata Angelo Arroyo, seorang ibu dari lima anak.
^_^
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 18, 2015 22:48

Benny Rhamdani's Blog

Benny Rhamdani
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Benny Rhamdani's blog with rss.