Benny Rhamdani's Blog, page 20
October 20, 2015
Juara Judo, Polisi Ganteng Ini Banyak Dikerubuti Model

Tak ada yang salah bergelar polisi ganteng. Apalagi jika memiliki prestasi yang mengikuti serta talenta yang positif. Akhmad Danny Rezada, misalnya. Polisi berpangkat Bripda ini pernah pula juara beladiri judo khusus anggota POLRI tingkat Kalimantan pada tahun 2013. Tapi karena kesibukannya sebagai polisi di Polresta Banjarmasin, Polda Kalimantan Selatan, Zada tak meneruskan karir atlet beladirinya hingga ke tingkat nasional.
"Biar bagaimanapun polisi adalah cita-cita saya sejak kecil. Saya terobsesi memberantas kejahatan, menolong masyarakat dan keluarga saya. Sementara beladiri hanya hobi," kata pria kelahiran Banjarmasin, 10 Juli 1991 ini.


Hobi beladiri diakui Zada sudah dilakoninya sejak SD. "Dulu sukanya silat. Ketika jadi polisi, karena diajarkan judo, malah jadi keterusan jatuh cinta. Nggak tahu sampai kapan judo, tapi kalau dari kantor sih terus support. Bahkan Januari nanti akan ikut kejuaraan lagi untuk mempertahankan gelar," jelas Zada.
Untuk menghadapi kejuaraan judo, Zada biasanya berlatih lebih tekun. "Tapi nggak berlebihan juga. Menilai diri sendiri saja apa kekurangannya. Tentu nggak lupa berdoa. Terutama saat mau ke arena. Soalnya campur aduk perasaan sebelum lomba tuh. Ada berdebar, ada bangga juga karena akan dilihat penonton kemampuan kita. Seperti itulah," katanya sambil tertawa.
Saat saya melihat koleksi fotonya di akun instagram @DANNY_REZADA selain kegiatan polisi dan judo, banyak pula foto-foto Zada seperti seorang model profesional. "Itu gaya-gayaan ala model saja.Saya bukan model. Sebenarnya saya punya hobi lain yakni fotografi. Dulu sukanya motret model-model cantik," katanya.



Lantaran sering memotret model, tidak salah jika Zada akhirnya dekat pula dengan gadis-gadis cantik. "Ya, banyak juga model-model cantik yang akhirnya ngerubutin saya. Tapi sepertinya mereka suka karena ingin difoto oleh saya," jelas Zada yang akhirnya berhasil membuat salah seorang model cantik jatuh hati ke sisinya.
Mengapa tidak jadi model sekalian?
"Nggaklah. Saya lebih cinta jadi polisi," tandas Zada.
Published on October 20, 2015 19:03
October 19, 2015
Anggota Brimob Ini Temukan Korban Kebakaran Lahan yang Memilukan

Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Indonesia, salah satunya terjadi di Kalimantan Tengah. Bencana ini membuat Muhammad Zainuddin harus turun ke lapangan bersama rekan-rekannya dari Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan sejak 15 September lalu.
Kemarin, saat bertugas melawan asap ke Desa Anjir, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Zaen menemukan pemandangan yang membuat miris hatinya. Dia melihat seekor ular yang sudah terpanggang sambil melindungi telur-telurnya.
"Saya miris melihatnya. Terbayang perjuangan ibu yang berusaha melindungi anaknya walaupun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri," ujar anggota Brimob kelahiran 29 Agustus 1992 ini.
Zaen kemudian memotret kondisi ular itu dan mengunggahnya di akun instagram @ZAENROCKY yang serta merta mengundang simpati banyak followersnya berkomentar. Apalagi Zaen memberi teks pada fotonya penuh emosional.

"Bukti kasih seorang ibu kepada anaknya. Ular Ini tidak menjauh meninggalkan telurnya walaupun sarang yang ditempatinya ludes terbakar. Ular ini ditemukan di lahan yang terbakar di daerah Kalteng. Terima kasih para pembakar lahan sudah membuat keadaan seperti ini! Miris."
Zaen berharap semoga postingan fotonya ini dapat mengetuk hati nurani para pelaku pembakaran lahan. "Jangan hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Ular ini hanya sebagian makluk yang jadi korban ulah mereka. Masih banyak makluk hidup lainnya yang jadi korban. Termasuk manusia," tegas polisi berpangkat Bripda ini.
Published on October 19, 2015 18:28
Inilah Local Brand yang Laris di Kalangan Bangsawan Timur Tengah #SmescoNV

Mulanya saya tidak tahu menahu ihwal kiprah perusahaan yang berada di seberang kantor saya bekerja. Saya pikir pabrik atau gudang seperti kebanyakan perusahaan di dekatnya. Ternyata Kriya Nusantara ini merupakan perusahaan lokal yang mengusung kriya karya lokal genius dengan pasar tak sebatas lokal, tapi internasonal. Bahkan kriya dari perusahaan ini laris di kalangan bangsawan dan pengusaha Timur Tengah.
Hal itu baru saya ketahui ketika beberapa waku lalu Abdul Sobur, pendiri Kriya Nusantara, berbagi kisah inspiratif di lingkungan kerja saya. Sungguh saya hanya berdecak mendengar pemaparan kreativitas dan inovasinya. Apalagi pemegangg ASEAN Awards Art and Craft (2008) ini memasang strategi pemasaran yang unik, yakni membidik pangsa pasar premium.
"Pasar premium berada di puncak tertinggi dari piramida komunitas masyarakat adalah pasar yang tidak terpengaruh krisis, sangat peduli pada kualitas dan tidak sensitif harga," ujar Chairman of INISAF Foundation ( Indonesia Islamic Art Foundation) ini.
Mau tahu seperti apa local brand yang lebih keren dibandingkan karya-karya bangsa lainnya itu?
Al Qur'an Box

Mayoritas masyarakat di Timur Tengah adalah umat muslim. Tidak heran jika kota penyimpanan Al Quran ini laris manis di sana. Baik ukuran medium maupun kecil. Setidaknya ada lima jenis desain untuk kotak yang biasanya dimiliki keluarga bangsawan maupun pengusaha ini.
Perfume Box

Kriya Nusantara tahu benar bangsa Arab membutuhkan kotak untuk menyimpan parfum mahal mereka. Maka tidak heran jika kotak ini kemudian menjadi barang laris. Bahkan para pengusaha parfum di Arab berebut memborong produk Indonesia ini untuk dipaketkan bersama parfum mereka.
Jewelry Box

Art Radio

Bangsa Arab juga dikenal sebagai penggemar barang seni, salah satunya adalah radio antik. Tapi yang dibuat oleh Kriya Nusantara ini bukan benar-benar radio antik, melainkan desainnya saja. Baik chasing maupun bagian dalamnya adalah baru. Jadi Radio ini masih bisa dinyalakan dan terdengar baik layaknya radio modern. Orang Arab lebih suka menempatkannya di ruang keluarga sebagai benda seni pajangan.
Di Indonesia, produk ini dikenal dengan nama Radio Cawang. dan bisa kita temukan juga di Gallery UKM Smesco.
Salah sebuah radio akhirnya kami tahu harganya sekitar 250 dollar AS.
UKM Gallery
Dua kali saya memasuki UKM Gallery di Gedung SMESCO (Small and Medium Enterprises and Cooperatives atau Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah) Jakarta. Pertama, saat kantor kami merayakan ulangtahun di aula gedung itu. Kedua, saat pameran PopCon Asia tahun lalu. Kesan pertama yang saya dapatkan ketika masuk ke dalam UKM Gallery adalah betapa hebatnya karya putra Indonesia.
UKM Gallery dibuka dan diresmikan pada tanggal 3 April 2009 oleh Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah saat itu Suryadharma Ali. Misinya adalah ikut menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, dengan terus menerus melakukan pengembangan desain agar daya saing produk meningkat sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. UKM Gallery juga diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat yang sekarang ini menganggap produk-produk KUKM kurang berkualitas.

(FOTO: FB UKM GALLERY & PAVILIUN PROVINSI)
Mungkinkah?
Tentu saja mungkin. Salah satunya adalah belajar dari semangat yang dilakukan Abdul Sobur. Dia pandai mengemas produk, membidik pasar, dan diplomasi bisnis tentunya.
Hendaknya tidak memaksakan produk-produk UKM untuk pasar yang sama. Jika memang barang-barang seperti kain tenun, batik, lukisan, furniture tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah, pasarkan saja di masrayarak kelas atas. Tidak perlu menurunkan kualitas hanya agar mengejar pasar masyararakat menengah ke bawah.
Tidak mustahil jika pada akhirnya nanti, masyarakat Indonesia tak segan-segan membelinya tanpa melihat harga. Kemudian barulah disasar pasar luar negeri. Atau sebaliknya, dilempar saja dulu ke luar negeri. Sebab biasanya, kita baru menyadari betapa kerennya brand local saat sudah diapresiasi di luar negeri.
Bukan begitu?
Published on October 19, 2015 01:26
October 18, 2015
Mencicipi Kuliner India di Bandung

Sebagian besar pecinta Bollywood adalah juga penggemar kuliner Hindustan. Termasuk saya. Saat ke India beberapa bulan lalu, tak henti saya berburu kuliner setempat dan mencicipinya. Terkadang, ketika rasa rindu India datang, saya mencoba menghapusnya dengan pergi ke kedai makanan India.
Salah satu kedai makanan India yang belum lama ini saya sambangi adalah K99 Curry House di Jalan Rajiman 29, Bandung. Letaknya di jalan satu arah. Jadi harus sedikit memutar dulu bagi yang datang dari arah Jalan Wastu Kencana.


Kedatangan saya ini untuk kedua kalinya. Pertama, dulu saya mencicipi karena penasaran. Kedua,karena di kedai ini akhirnya dijual juga penganan ladoo. Nah, anak saya adalah penggemar ladoo sejak ada animasi Bima di teve, dan pernah pula saya bawakan beraneka ladoo dari New Delhi.
Lantaran kadung sampai di kedai makanan India, kami tidak hanya membeli dua kotak ladoo yang amsing-masing berharga Rp30.000. Saya memsan paket makanan beralaskan daun pisang yang nonvegetraian. Isteri saya yang kurang suka dengan makanan India memesan samosa (dulu di dekat kami ada penjual samosa asli dari Pakistan, rasanya enak), sedangkan putra saya memesan nan cokelat keju. Anak saya menyebutnya itu roti cane keju cokelat. Padahal serupa tapi tak sama.
Lebih Ringan

Yang hadir di meja lebih dulu adalah gulab jamun yang saya pesan. Padahal ini adalah makanan penutup.Huh, dasar udah nggak tahan, ya saya caplok juga satu dari tiga butir makanan super manis ini.
Saya jadi ingat pertama kali makan gulab jamun saat akan pentas di Kedutaan Besar India di jakarta belasan tahun silam. Mulut saya langsung meledak karena rasa manis yang tak terkira. Apalagi direndam madu supermanis.
Menurut saya, gulab jamun yang ini meskipun manis tak segiung yang pertama cicipi dulu. Mungkin samalah seperti yang saya makan di Delhi.

Menyusul kemudian di meja samosa pesanan isteri saya yang berisi daging ayam. Penganan ini memang jenis makanan yang bakal disukai siapapun karena menurut sejarahnya juga bukan asli India, melainkan timur tengah. Di Malaysia dan Singapur sangat mudah menemukannya. Di Bandung jarang saya temukan. Padahal kami sekeluarga menyukainya.

Nan cokelat keju pesanan anak saya pun menyusul kemudian. Nah, kalo ini memang paling aman buat anak-anak. Siapapun suka dengan roti pipih dengan toping keju dan cokelat. Nggak ada bumbu kari atau yang aneh-aneh lainnya bagi anak-anak. Saya juga mencicipinya kok. Dan suka :)
Menu pilihan saya karena paket komplit jadinya nggak aneh kalau lama. Paket yang saya pesan berisi nasi briyani, nasi putih, dua lembar shapati, sayuran, acar dan chutney, rasam, sambar papadam, curries, ayam tandoori, dan kari mutton. Sudah termasuk minumnya tea chai. Harganya menurut saya sih standart saja untuk satu paket, tak sampai Rp80.000.

Yang saya tidak habis pikir mengapa ada nasi putih segala? Hehehehe, mungkin jaga-jaga kalo ada pelanggan yang nggak suka nasi bryani. Tapi jadinya memang kebanyakan karbohidrat karena sudah ada nasi briyani dan chapati.
Seru aja jadinya makan kuliner India beralaskan daun pisang. Dari semua konten, saya rekomended banget sama ayam tandoorinya. Rasanya enak, bumbunya terasa. Meskipun ukuran ayamnya tak sebesar yang saya makan di India, tapi okelah.
Untuk lainnya, saya merasa bumbu karinya terasa lebih ringan. Mungkin disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Tapi karena saya sudah mencicipi kari di India, rasanya jadi kurang nendang. Untuk chapatinya saya rasa cukup juga rasanya.
Nah, mungkin buat jenis chai (teh India) lagi-lagi saya merasa kurang nendang banget. Kalo kata isteri saya sih seperti teh tarik instant. Kebetulan kami sering membuat chai, baik yang reguler maupun yang masala (spicy) dan menurut saya itu rasanya lebih enak. Mungkin karena di rumah kami selalu pakai susu murni. Entah di K99 Curry House, saya lupa bertanya.

Apapun itu, kami berhasil menandaskan pesanan kami. Lalu ladoo yang kami bawa pulang pun habis dalam sekejap. Terbyar sudah rasa rindu saya kepada India yang entah kapan bisa saya kunjungi lagi.
Oh iya, di Bandung ini kami hanya kenal tiga tempat kuliner India. Selain di Jalan Rajiman, ada juga di Jalan Pasir Kaliki yang kelasnya resto (harganya juga lebih mahal) dengan citarasa menurut saya lebih mendekati yang di India, Yang lainnya adalah lantai pusat jajan Pasar Baru Bandung. Saya pernah mencicipinya, tapi rasanya lebih dekat masakan India di Malaysia.

Phir Milenge!
Published on October 18, 2015 18:33
October 16, 2015
Mirip Seleb Christian Sugiono, Brimob Ganteng Ini Tolak Jadi Bintang Sinetron

Mirip selebriti, apalagi yang ganteng dan kondang memang bisa jadi berkah. Hal ini yang dialami oleh Briptu Fachrul Rozi, anggota satuan Brimob Polda Sumatera Utara. Sejak masih duduk kelas dua SMA dia selalu dibilang mirip seleb Christian Sugiono yang tak lain suami Titi Kamal.
"Saya sendiri awalnya nggak merasa mirip. Orang lain yang bilang. Saya lebih suka dibilang mirip Christiano Ronaldo hahahaha," canda pria yang dulunya bercita-cita jadi pemain sepakbola ini.
Sampai akhirnya saat film Jomblo yang dibintangi Christian Sugiono meledak, semua orang bicara kemiripan dirinya. "Akhirnya saya perhatikan juga. Memang mirip sedikit," lanjut anggota Brimob yang pernah ikut Operasi Amole di Papua ini.

Sampai sekarang kemiripan dirinya dengan Christian Sugiona kerap disampaikan para follower wanita di akun instagram @fachrulrozi89. "Saya pernah diajak jadi bintang sinetron oleh pemandu bakat terkenal asal mau ke Jakarta. Tapi saya menolak. Orangtua saya lebih bangga kalo saya jadi anggota Brimob," tutur Ozy yang mengaku datang dari keluarga kurang mampu, sampai pernah dirinya jadi penjual cingcau saat sekolah dasar.
Ozy juga mengaku sempat menggeluti dunia model sebentar. Bahkan pernah ikut body contest sebuah brand ternama di Medan. "Lumayan masuk 10 besar. Tapi saya tidak teruakan bidang model. Soalnya kalau habis show banyak ditunggu tante-tante," celetuknya.
Waktu Ozy kini banyak dicurahkan untuk bertugas sebagai anggota Brimob. Walaupun bukan seleb, karena ketampanannya tetap saja banyak yang mengajaknya foto bareng. "Dari ABG sampai emak-emak kalau ketemu saya sering mengajak foto bareng. Malah ada yang minta saya jadi mantu mereka," jelas Ozy sambil geleng-geleng kepala.
Yang jelas Ozy ingin bertemu langsung dengan Christin Sugiono. "Pengen lihat kemiripannya sejauh mana," katanya serius.
Oke deh Tian ... eh Ozy. Selamat bertugas.
Published on October 16, 2015 21:49
October 15, 2015
Mencicipi Makanan Lokal di Dua Tempat Kuliner Jogja

Akhir pekan lalu saya tiba di Jogja, dan langsung dijemput Ketua Jurusan Diploma Jurusan Ilmu Perpustakaan Bu Marwiyah bersama keluarganya. Untunglah saya nggak langsung dibawa ke penginapan mengingat di kereta tadi saya nggak berselera makan siang.
Saya diajak menuju ke Resto Merapi yang lokasinya tepat di depan bangunan SMAN 3 Jogja. Suasananya relatif sepi. Hanya ada sepasang tamu di dalamnya. Mungkin karena masih terbilang baru.

Sebelum duduk saya memilih menu, dan pilihan saya langsung jatuh ke pecel Jogja. Saya harus menahan diri untuk mencicipi daging-dagingan merah selama di luar kota. Kalau darah tinggi saya naik terus kan berabe. Sebagai teman makan saya memesan teh manis dingin.
Tidak lama kemudian pesanan saya datang. Tumpukan sayur mayur itu langsung membuat selera makan saya muncul. Sekilas saya melihat porsi nasi yang relatif banyak. Tapi ya dicoba saja pelan-pelan untuk dihabiskan.
Saya suka bumbu pecel Jogja yang tidak terlalu encer tapi tidak juga kental. Pas. Rasanya juga pas di lidah, walaupun sebenarnya saya lebih cocok bumbu pecel Madiun. Peyek kacang yang menemani juga terasa gurih dan renyah.
Tak berapa lama pecel pun habis. Nasinya juga. hehehe. Cuman rasanya saya pilih minumannya. Rasanya lebih cocok makan pecel jika tehnya tidak manis dan tidak pakai es alias teh tawar hangat. Oke deh, kakak. Nanti kalau ke sini lagi, saya akan coba menu lainnya ya.
Jadah Bakar Leker

Malam kedua di Jogja saya diajak oleh Mak Labibah, dosen merangkap blogger beken, ke kawasan XT Square. saat turun dari mobil saya agak curiga. Kok sepi ya? Ternyata memang tempat tersebut lebih pas dikunjungi di atas pukul sembilan malam. Saat live music mulai berkumandang.
Akhirnya kami memilih salah satu kedai dan pilihan menunya yang saya langsung inginkan adalah mie godok Jogja dan jadah bakar. Kalau mi godok Jogja sih memang udah jadi favorit saya dari dulu. Tapi jadah bakar tuh baru.

Jadah bakar ini mengaingatkan saya dengan ketan bakar khas Lembang. Tapi yang ini nggak ditemani sambel oncom. Malah ada varian yang dipakaikan keju atau cokelat. Saya lebih suka yang original saja. Teman minumnya tentu saja saya pilih secangkir kopi gayo. Hahaha pokoknya Aceh ketemu Jogja.
Mie godok Jogja saya ludeskan dengan waktu singkat. Entah mengapa, saya suka banget ya kuah mie jogja ini. Apalagi ada cabe rawit utuh sebagai ranjau penyedap. Jadi nggak perlu dikasih sambel instan.

Untuk jadah bakarnya saya juga suka. Hanya kalau dibandingkan dengan ketan bakar lembang sih masih lebih suka ketan bakar lembang. Soalnya aroma sangit bakarnya lebih menggoda. Kalau ini bakarannya masih halus.
Nah, karena waktu sudah larut malam, kami pun bergegas pulang. Kebetulankami melewati kedai kopi yang bikin saya ingin mampir. Hmm, mungkin kunjungan berikutnya ya.
Published on October 15, 2015 19:35
October 14, 2015
Inilah Lima Pria Berotot yang Bakal Bikin Wanita Klepek-Klepek

Bagi sebagian wanita, melihat pria berwajah tampan, berseragam dan berpangkat saja tak cukup untuk menarik hatinya. Tak jarang mereka juga berharap mendapatkan pria dengan penampilan fisik yang kekar dan berotot. Apalagi kalau dari kalangan TNI dan kepolisian, bisa bikin wanita langsung klepek-klepek.
Berikut ini hasil wawancara saya dengan lima anggota kepolisian dan seorang anggota TNI AD yang menjaga bentuk fisik mereka sehingga tampak lebih berotot ketimbang lainnya.
Bripda Said Sanjaya

Said Sanjaya di kalangan pengguna social media dikenal sebagai polisi yang kerap memosting aktivitasnya nge-gym. Padahal polisi yang berdinas di Dit. Shabara Gasum Unit Yanwal, Polda Metro Jaya ini mengaku baru mengolah ototnya sejak Februari 2015.
"Mulanya dikarenakan saya mengalamai penurunan berat badan. Mungkin karena efek pekerjaan yang harus siaga 24 jam sehingga kurang nafsu makan dan kurang istirahat. Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke gym. Di tempat gym saya terinspirasi melihat banyak orang yang memiliki berat tubuh berlebih tapi mereka tetap semangat olahraga," tutur polisi berpangkat bripda ini.
Awal latihan, Said banyak dibantu temannya yang juga seorang personal trainer. "Pas awal-awal badan rasanya sakit semua. Tapi sayua terus berusaha menanamkan motivasi sendiri. Melatih otak itu penting, otot juga penting untuk menunjang penampilan. Alhamdulillah saya belum pernah patah semangat untuk berhenti mengolah otot," kata pemilik akun instagram @saidsanjaya ini.

Keinginan Said untuk menambah berat badannya berhasil. "Sampai saya harus ganti seragam karena jadi sempit sekarang," tawanya.
Banyak hal yang dirasakan Said dengan adanya perubahan fisiknya. "Sekarang sakit kepala yang dulu sering saya rasakan sudah hilang. Di pergaulan, jadi menginspirasi teman-teman lainnya untuk pergi ngegym. Kadang saat berhadapan dengan mitra humas, tidak sedikit yang memuji dan terutama ibu-ibu sering mengajak foto bareng, hahaha," kata Said sambil tertawa lepas.
Pria yang kerap memasang foto sedang ngegym di malam Minggu karena masih jomblo ini mengaku kadang menjadi pria berotot harus sedikit sabar saat diledek orang. "Saya masih heran dengan penilaian publik mengapa ketika seseorang peduli akan hidup sehat malah dicibir dan dinilai gay. Seharusnya malah jadi motivasi mereka," tutup pria yang menjadi polisi sejak tahun 2013 ini.
Pratu Erik Martan

Erik Martan mengaku sudah menekuni dunia olahtubuh sejak SMA. "Saat itu saya ingin masuk TNI, tapi berat tubuh saya kurang ideal," pria berpangkat prajurit satu yang masuk TNI AD sejak 2010 ini.
Namun sejak masuk tentara dan dinas di Batalyon Zeni Kontruksi 12/Karana Jaya, Palembang, Erik malah berhenti ngegym karena kesibukannya. Barulah pada tahun 2013 pria ini kembali mengencangkan otot-ototnya.
"Saya ingin badan ideal saya kembali. Untuk motivasinya ya lihat video binaraga, biar tetap semangat," kata pemilik akun instagram @015ERIX ini.

Atas hasil jerih payahnya pula, alhasil Erik pernah mengantungi gelar juara 2 pria berotot di ajang Sriwijaya Art Muscle pada bulan Mei 2015. Manfaat lain adalah rasa percaya dirinya yang lebih tumbuh. "Kalau punya badan berotot itu lebih pede," ujar Erik yang juga menginspirasi teman-temannya memiliki tubuh berotot.
Ditanya ihwal biaya yang harus dikeluarkannya, Erik mengaku tak mau mempermasalahkannya. "Duit yang dikeluarkan tak masalah karena untuk kesehatan. Lagipun, kalau untuk latihan fisik nggak harus selalu ke tempat fitness mahal. Banyak aktivitas di TNI yang juga berhubungan dengan olah fisik," imbuh tentara ganteng ini.
Mengenai gunjingan kepada cowok-cowok berotot, Erik tak menampik banyak menerima omongan kurang sedap. "Kebanyakan sih mungkin iri," tandas Erik yang mengaku paling takut kalau digoda sesama pria ini.
Bripda Putu Artha Widjaya

Anggota Brimob ini mengganggap fitness sebagai investasi kesehatan. "Saya biasa latihan rutin 5-6 kali dalam seminggu. Biasanya latihan pagi biar masih fresh," jelas Bripda Putu Artha Widjaya saat ditanya soal kebiasaan latihan di gym.
Artha mengaku masih pemula, sehingga latihan beban pun masih disesuaikan. "Walaupun beban masih sedikit, tapi tekniknya benar, repetisi sesuai. Itu lebih bagus ketimbang beban banyak tapi teknik salah. Manfaatnya jadi kurang optimal. Bagi saya ngegym itu harus fokus dan punya komitmen," ujar pemilik akun Instagram @ARTHADWIJAYA ini.
Mengawali fitness sejak lulus SMA karena terinspirasi Ade Rai, anggota Satbrimobda NTB ini ingin memiliki tubuh yang sehat. "Badan gede itu hanya bonus," kata Artha.

Apakah badan besar memudahkannnya mendapat teman kencan wanita? "Kadang ada yang tertarik, kadang juga yang takut dan ngeri sama saya, hahahaha," tawa pria yang berencana mulai akan ikut kompetisi olahotot pada tahun 2018 nanti.
Briptu Paulo Hudson Felle

Polisi asal Papua ini mengaku mulai menekuni dunia fitness sejak melihat rekannya, Andrew, yang sering menjuarai body contest di kabupatennya. "Awal latihan pemalu. Nggak banyak bertanya karena kebanyakan orang di gym kelihatan garang dan sombong," jelas pria yang biasa disapa Paulo ini.
Latihan fisik boleh dibilang jika dirinya membanding-bandingkan dengan teman-temannya di social media. "Sudah sering latihan, tapi kok yang lain badannya lebih bagus. Kadang saat itulah hilang semangat. Tapi begitu saya berpikir positif ya semangat lagi. Terutama saya ingatkan diri saya kepada alasan saya pertama kali ngegym," ujar anggota Dit Polair Baharkam Mabes Polri ini.

Pemilik akun Instagram @BRIPTU_FELLE34 ini tidak menargetkan secara khsuus untuk menjadikan dirinya memiliki badan sekekar siapapun atau memenangkan kompetisi tertentu. "Saya hanya ingin menjadikan ini sebagai hobi yang menyehatkan diri pribadi dan mungkin bisa memotivasi teman yang lain," kata pria yang awalnya tak disetujui masuk polisi ini.
Paulo memberi tips bagi pria yang masih pemula untuk ngegym. " "Untuk memeperoleh tubuh atletis itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu melalui proses panjang dan sakit. Tapi semua itu nanti terbayarkan. Yang tak kalah penting adalah makan yang bernutrisi dalam pembentukan otot. Percuma banyak ke gym tapi gizinya tak seimbang," tutup pria yang lima bulan sekali ini harus mengganti seragam dinasnya karena massa ototnya bertambah.
Bripda Taufikul Rizki

"Alaah, palingan cuma jaga badanmu sekarang saja. Lihat nanti 2 samapai 5 tahun ke depan, pasti kamu gendut," kata teman pria bernama Taufikul Rizki saat tahu dia mulai rajin pergi ke gym.
Meskipun demikian, polisi yang dinas di Polres Lombok Barat, NTB ini tak terlalu mengambil hati. Pria yang biasa dipanggil Jackie ini terus berlatih karena tak sedikit pula temannya yang mendukung. "Kamu harus jaga terus badanmu itu, jangan sampai buncit kaya saya," kata teman-teman Jackie.
Jackie mengaku sudah mulai masuk gym sejak kelas 3 SMA karena terinspirasi iklan susu suplemen. Untuk terus menyemangati motivasinya olahtubuh bahkan peraih gelar Pemuda Favorit Kabupaten Sumbawa pada tahun 2013 ini sampai memasang poster Ade Rai.
"Saya jadi berpikir bahwa saya olah raga untuk diri saya sendiri, untuk kesehatan saya, untuk penampilan saya, jadi buat apa malas," lanjut pemilik akun Instagram TAUFIKUL_RIZKI ini.

Jackie tetap merasa ada sisi nggak enaknya punya badan berisi. "Kadang teman-teman sering mukul atau nyubit saya karena katanya gemas hahaha," tawa Jackie.
Kendati demikian Jackie mengaku manfaatnya lebih banyak berbadan sepertinya sekarang. "Saya jadi teman. Cowok berotot itu biasanya lebih mnenonjol dalam pergaulan. Karena cowok berotot karena pakai baju apa terlihat keren," tegasnya.
Well, sekarang kalian mau pilih siapa? Hehehehe ...
Published on October 14, 2015 23:52
October 8, 2015
Tips Kulit Sehat dari Kowad Cantik

Wanita pekerja masa kini tak hanya berkutat di belakang meja. Tak sedikit wanita yang harus berpeluh keringat di lapangan. Salah satu profesi yang kadang mengharuskan siap berada di lapangan adalah tentara wanita. Tentunya mereka harus pintar-pintar menjaga kesehatan kulit mereka.
Serda Rahayu Citra Dewi adalah salah satu tentara yang kerap berada di lapanga. Apalagi saat HUT TNI ke70 di Vilegon, Banten. Gadis yang biasa disapa Citra ini harus berpanas-panasan dan berdebu bersama rekan-rekan Kowad, Kowal dan Wara.
“Perawatan kulit saya tidak sampai ke klinik, tapi menggunakan hal-hal umum saja. Soalnya repot soal waktunya,” jelas Kowad yang berdinas di Kodam III Siliwangi ini.
Pertama, untuk perawatan wajah Citra selalu membersihkan dengan facial lotion sehabis beraktivitas. “Kadang pakai tissue basah . Yang penting kotoran terangkat. Dilanjutkan dengan cuci muka dengan sabun muka dan kemudian memakai krim muka. Kalau benar-benar diperlukan untuk mengangkat komedo saya hanya facial, lalu mengonsumsi vitamin C biar wajah tak kusam,” jelas dara yang semasa SMP kerap mengikuti kegiatan modeling ini.
Kedua, untuk perawatan badan Citra selalu mandi rutin sehari dua kali. “Kadang-kadang kalau diperlukan ya luluran,” lanjut mantan anggota paskibra ini.
Ketiga, untuk perawatan dari dalam Citra menyarankan agar banyak minum air putih dan vitamin e. “Saya sebisa mungkin menghindari minuman dengan perasa,” imbuhnya.
Terakhir, tentu saja olahraga. Paling murah tentunya jogging. “Kebutulan saat HUT TNI kemaren saya juga diharuskan sprint. Alhamdulillah walaupun bareng prajurit baru masih bisa mengimbangi,” tutup pemilik akun instagram @citraa_dewii ini.
Published on October 08, 2015 20:51
October 6, 2015
Tiga Praja Ganteng IPDN Jadi Sasaran Pembajak Foto di Internet

Bukan hanya polisi saja rupanya yang fotonya kerap dipakai penipu abal-abal di social media. Para praja IPDN pun kerap jadi korban oleh oknum tak bertanggungjawab. Tidak heran jika mereka kerap kena getahnya.
Tidak ada salahnya jika sebelum mengikuti seseorang berwajah ganteng, para wanita mencari tahu lebih dulu kebenaran akun tersebut. Inilah tiga praja IPDN yang berhasil saya wawancarai.
Yurio Kevin Koto

Pria yang biasa dipanggil Kevin ini tengah sibuk menyusun laporan akhir di IPDN Jatinangor. Dia tidak ingin perjuangannya masuk IPDN sia-sia. “Masuk IPDN itu kan susah. Harus bersaing dengan ribuan orang. Banyak persiapan yang saya lakukan menegnai undang-undang, wawasan nusantara, dan pengetahuan umum. Kalau fisik karena saya atlet daerah, jadi sudah siap,” jelas kelahiran 18 November 1995 ini.
Kevin sempat pula sedikit gentar karena pemberitaaan soal kekerasan fisik di IPD. “ Awalnya iya saya takut. Tapi Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kekerasan di IPDN,” kata cowok yang tidak pernah merokok sama sekali ini.
Anggota band dan tim basket IPDN ini malah merasa istimewa bisa mengikuti pendidikan di IPDN. “Saya jadi bisa mengenal teman dari Aceh sampai Papua Menjadikan saya lebih terarah, disiplin, lebih tahu sopan santun. Ditambah lagi, setelah lulus saya sudah siap bekerja dengan status Pegawai egeri Sipil golongan 3A,” kata penabuh drum di Band Khatulistiwa IPDN (angkatan 23) ini.
Karena foto-foto keren di instagramnya @yuriokevin, tidak heran jika banyak wanita yang mengaguminya. “Facebook saya pernah sampai dihack dan dipakai minta yang aneh-aneh ke wanita-wanita. . Ada juga yang ngaku-ngaku jadi saya di BBM, padahal itu bukan saya. Jadi saya minta para wanita agar lebihj cermat lagi kalau follow akun seseorang. Jangan sampai ditipu apalagi diminta transfer uang,” ujar pria asal Sumatera Barat ini.
Putut Kristiawan

Saat melihat-lihat akun instagramnya di @pututkristiawan23 rasanya sosok ini lebih cocok jadi seorang model ketimbang Praja IPDN. Nyatanya, pria kelahiran 25 April 1992 ini memang Praja tingkat 4( Wasana Praja) di IPDN. “Saya sedang sibuk menyusun usulan penelitian untuk laporan akhir, sambil mengembangkan hobby fitness dan nge-dance,” ujar Putut.
Putut mengaku masuk IPDN karena karena ingin melayani masyarakat. “Saya ingin jadi abdi negara yang melayani masyrakat. Selain itu setelah lulus bekerja di pusat dan pengembangkan karir juga di luar sebagai PNS,” ucap cowok yang ternyata memang punya job sebagai model juga di Bandung.
Tak heran jika foto-fotonya yang keren itu kerap dimanfaatkan orang-orang iseng. “Jujur saja foto-foto saya juga pernah dbajak dan rasanya tidak enak. Hal itu membuat saya lebih berhati-hati menggunakan social media. Saya tidak akan memosting hal yang kurang mendidik. Sebisa mungkin malah berguna buat orang lain atau menginspirasi . Saya menyarankan agar masyarakat menggunakan social emdia seperluanya. Setting akunnya jadi privacy untuk mencegah pembajakan,” pesan Putut.
Edwar Pratama

Pria kelahiran Lubuk Basung ini baru saja menamatkan pendidikannya di IPDN dan sedang menajalni tugas sebagai calon Pembina di IPDN. “Saya dulu masuk masuk IPDN karena kami dibentuk mental dan sikap sebagai kader pemimpin dan pelayan masyarakat,” jelasnya.
Purna praja ini memberi tips kepada mereka yang ingin masuk IPDN. “Selalu latihan untuk syarat tes dan perhatikan selalu kesehatan sebagai syarat utama,” kata pria yang lahir pada 23 Maret 1992 ini. “Masuk di sini itu istimewa karena bisa berkumpul dengan teman-teman dari 34 provinsi.”
Ihwal pembajakan foto, pemilik akun instagram @edwar_pratama23 ini mengaku pernah mengalaminya. “Foto-foto saya juga pernah dibajak. Tapi selagi nggak merugikan saya dan lembaga, saya nggak pernah urus,” tandasnya.
Nah, pesan saya sih, harus cerdas bersocialmedia ya!
Published on October 06, 2015 18:24
Lima Daya Tarik Pria Militer

Sebagain besar wanita di dunia ini sangat menyukai, bahkan menggila-gilai pria militer. Jangan bicara soal seragam, karena bukan hanya militer saja yang berseragam, bukan? Juga bukan karena otot, karena saat ini bahkan pekerja salon pun bisa ngegym setiap hari.
Di luar hal-hal fisik itu, ada pikiran di kepala wanita sehingga pria militer tampak begitu menarik. Dan sepertinya seluruh pria militer memiliki lima daya tarik berikut ini.
Kesetiaan
Pria militer memiliki komitmen untuk mengabdi kepada negara sedemikian rupa. Kesetiaan mereka kepada negara akan membawa mereka ke zona perang, daerah bencana, dan ke mana saja mereka dipanggil. Mereka juga membentuk ikatan yang kuat satu sama lain. Mereka berkomitmen untuk suatu tujuan untuk tujuan yang lebih besar.
Wanita menyukai seorang pria yang bisa setia. Hanya dengan mengetahui bahwa pria mampu mengabdikan diri untuk sesuatu yang lain di luar diri mereka sendiri, menunjukkan tingkat tidak mementingkan diri dan integritas.
Hal Unik
Kebanyakan wanita tidak memiliki banyak pengalaman menembak senjata, menonjok, angkat beban, atau menendang. Orang militer biasanya memiliki hobi keren yang kebanyakan wanita belum pernah mengalami. Sangat menyenangkan mencoba sesuatu yang sama sekali berbeda. Pria militer sangat baik saat mengajar menembak pistol, atau menunjukkancara untuk menghajar seseorang.
Pelindung
Kebanyakan wanita ingin merasa aman dengan cowok mereka. Pria militer merasa seperti bisa membela wanita di gang gelap di malam hari, dan bisa menjemput wanita dan menggendong wanita yang terluka karena sepatunya.
Butuh Penenang
Pria militer biasanya sangat sibuk dan harus siap dalam keadaan apapun untuk panggilan tugas. Namun dia butuh seorang wanita yang bisa menenangkan ketegangannya. Itu sebabnya banyak wanita merasa diperlukan pada saat ini. Dan wanita tahu pria militer amat membutuhkan mereka.
Komitmen
Tidak mungkin seorang pria bisa masuk militer jika tidak punya komitmen kuat. Dalam kondisi apapun pia militer tetap memegang teguh komitmennya. Itu sebabnya wanita menyukainya. Seorang pria militer tidak akan menghilang dari kekasihnya, dan tidak takut untuk mengambil komitmen, menikahi wanita yang dicintainya.
Published on October 06, 2015 01:08
Benny Rhamdani's Blog
- Benny Rhamdani's profile
- 7 followers
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
