Benny Rhamdani's Blog, page 15
January 20, 2016
Inilah Alasan Bisnis Apartemen Kian Marak

Seorang teman saya mendapat promosi kerjaan di Jakarta. Mulanya dia kebingungan karena kesulitan untuk mencari rumah. Tapi akhirnya dia memilih untuk sewa apartment yang berada tak jauh dari kantor barunya.
Tumbuhnya bisnis sewa apartemen harian di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia bukan tanpa alasan. Banyak faktor yang membuat apartemen di Indonesia menjadi sebuah rumah hunian paling diperhitungkan karena angka penjualannya selalu yang terbaik ketimbang jenis hunian lainnya. Bagaimana bisa sebuah hunian yang baru saja ada di Indonesia ini menempati posisi pertama mengalahkan rumah komplek yang awalnya menjadi primadona bagi masyarakat. Maka akan kita bahas faktor apa saja yang membuat tumbuhnya bisnisapartemen di Indonesia ini. Faktor utama yang membuat tumbuh pesatnya bisnis apartemen di Indonesia adalah ketersediaan lahan di kotabesar yang sudah lenyap. Dalam artian tidak ada lagi lahan strategis yang bisa digunakan untuk membangun perumahan sehingga masyarakat lebih memilih tinggal di gedung-gedung tinggi seperti apartemen ketimbang tinggal di perumahan yang jaraknya sangat atau cukup jauh dari lokasi mereka beraktivitas sehar-harinya. Faktor ini adalah faktor yang sumbangsihnya paling besar di kisaran 50% dari jumlah responden dalam survey yang dilakukan mengenai faktor-faktor pertumbuhan bisnis apartemen di Indonesia ini. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah influence negara tetangga yaitu singapura yang begitu rapih tatakotanya dengan apartemen sebagai pusat hunian masyarakat di sana membuat Indonesia pun tertarik untuk mengadopsi hal serupa di sini dengan harapan tatakota di Indonesia pun bisa menjadi rapih pula seperti di sana.Faktor lainnya yang membuat pertumbuhan bisnis yang satu ini begitu drastis adalah lahirnya masyarakat praktis di Indonesia ini yang memiliki sifat ingin hidup simple dan apartemen memiliki fasilitas itu seperti adanya pusat perbelanjaan beragam kebutuhan di sana sehingga para penghuninya tidak perlu repot berbelanja ke tempat lain. Pusat rekreasi yang juga ada sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat praktis ini bisa didapatkan hanya dengan menjadi penghuni sebuah apartemen di Indonesia tersebut. Ketiga faktor yang disebutkan tadi mulai dari lahan yang terbatas, lalu influence dari negara tetangga, dan yang terakhir lahirnya masyarakat praktis ini merupakan yang membuat bisnis apartemen di Indonesia pada hari ini masih terbilang sehat dan yang patut diperhitungkan.
Published on January 20, 2016 22:54
January 19, 2016
Mengejar Kupu-kupu di Air Terjun Bantimurung

Waktu saya hanya sedikit untuk berangkat ke Bandara Hassanudin, Makassar, Hari itu. Tetapi seorang teman meyakinkan bahwa saya bisa berkunjung ke tempat wisata alam Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros. Apalagi jarak ke bandara dari Bantimurung tak seberapa jauh.
Akhirnya saya berangkat ke Bantimurung dari Makassar pagi itu dengan menggunakan petek-petek atau angkot. Dari daerah Daya (Jalan Printis Kemerdekaan) saya naik angkot menuju ke Pasar Maros sekitar 20 menit. Dari Pasar Maros perjalanan dilanjutkan dengan angkot menuju Bantimurung.
Agak sulit juga membedakan angkot ke jurusan Bantimurung karena tulisan tujuan kurang terbaca dari jauh. Tapi di depan Pasar maros saya minta bantuan supir angkot yang sedang ngetem. Jadi nggak terlalu sulit.
"Biasanya ada yang ngetem di sini," kata supir petek-petek itu.


Perjalanan menuju ke Pasar Maros yang lurus-lurus saja dan terbilang lancar karena hari masih pagi. Saya sendiri sengaja berangkat pagi karena biasanya angkot tidak gampang ngetem. Pagi itu saatnya pelajar brangkat sekolah, otomatis angkot penuh. Di kiri kanan banyak sekali kedai-kedai penjual roti Maros yang khas.
Perjalanan ke Bantimurung berbeda lagi karena sudah masuk ke alam pedesaan. Jalanan dengan aspal yang licin dan kendaraan yang terbilang jarang, membuat supir menjalankan mobilnya dengan kencang. Saya pun menikmati pemandangan sisi jalan yang indah dan asri. Rumah-rumah panggung yang unik, diselingi hamparan pepohonan di kejauhan.
Ternyata jarak dari Pasar Maros ke bantimurung relatif dekat. Saya pikir tadinya akan melewati jalan berliku dan naik-turun. Dan enaknya lagi, trayek angkot ini mengantar saya sampai depan pintu loket Wisata Bantimurung. Soalnya, selain saya juga naik beberapa pedagang dari lokasi wisata.
Lembah Kupu-Kupu



Setelah bayar karcis, saya masuk dan sempat ditawari jasa pemandu. Saya sedang terburu-buru jadi kurang berminat. Jadi saya masuk saja memgikuti papan penunjuk. Tempat yang saya sasar pertama kali adalah museum kupu-kupu. Tapi karena terlalu pagi, museum itu masih digembok. Nggak lucu kan kalau saya bongkar paksa.
Di sebelahnya terdapat sangkar untuk pengangkaran kupu-kupu yang agak horor dilihat sepagi itu. Maka saya pun beringsut menuju ke lokasi lain.



Kembali ke jalan utama taman yang bernama lengkap Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, saya kagum dengan bukit-bukit karst yang mengelilinya. Apalagi banyak celah-celah yang menyerupai gua alami. Bawaannya pengen berteduh, bakar ayam dan menikmatinya ala-ala orang purba.
Beberapa kupu-kupu berterbangan selapanjang saya berjalan. Tidak heran jika Bantimurung mendapat julukan Kerajaan Kupu-kupu. Kabarnya, terdapat 250 spesies kupu-kupu di etmpat ini. Dan 20 di antaranya dilindungi. saya tidak tahu mana saja yang dilindungi. Tapi memang kupu-kupu memang selayaknya semua jangan sampai musnah karena membantu tanaman dalam penyerbukan.
Di ujung teman, mata saya tertumbuk pada air terjun yang mengalirkan air dengan deras. Rupanya inilah air terjun Bantimurung yang terkenal itu. Saya segera merasakan airnya yang sejuk dan berlama-lama di sekitarnya untuk mengambil beberapa foto. Sampai sempat-sempatnya mengejar kupu-kupu cantik yang berterbangan dekat air tejun Bantimurung.
Tak berapa lama datang beberapa pria dan bermain di pinggir air terjun itu. Kalau tidak terburu-buru mungkin saya juga akan ikut mandi.
Selain air terjun juga terdapat beberapa lokasi yang bisa dikunjungi, seperti Goa Mimpi yang bisa memintas jalur Taman Nasional Bantimurung. Jumlah goa di sekitar Bantimurung sangat banyak. dan konon goa itu dulu sering dipakai untuk bersemedi.
Cendera Mata



Di taman ini, fasilitas menurut saya terbilang lengkap. Mulai dari mushola, kedai makanan, sampai toilet mudah diakses. Bahkan trdapat bungalow yang bisa disewa Rp850.000 per malam. Juga terdapat gazebo dan saung kecil untuk disewa sewaktu-waktu ingin bikin acara kantor atau keluarga.
Begitu pula dengan souvenir. Semua lengkap. saat hendak keluar malah di kantor informasi saya sempat ditawari membeli satu kotak kupu-kupu aneka warna yang dikeringkan sebanyak 15 ekor. Tapi saya kasihan melihatnya, jadi tidak jadi beli,
Di luar pun demikian. Kotak-kotak berisi kupu-kupu dijual di beberapa kios. Selain tentunya kaos, topi dan pernak-pernik berbau kupu-kupu. Saya terpaksa melewatinya khawatir waktu tak cukup untuk mencapai bandara.
Pastinya, saya tidak menyesal melipr ke Taman Wisata Bantimurung. Apalagi perjalanan bolak-balik Bantimurung melewati pemandangan yang menyenangkan. Suatu hari saya ingin datang lagi ke sini bila ada trip ke Makassar. Bahkan membawa keluarga saya.

Published on January 19, 2016 21:18
Bripda Asrul Merasakan Manfaat Taekwondo

Saat bertemu Bripda Asrul Muis di tempat kerjanya di Kantor Polda Sumatera Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, nyaris tak percaya sosok di depan saya adalah seorang anggota Polri. Sama seperti di akun media sosialnya, pria ini tampak seperti anak SMA yang memakai seragam polisi. Tak jauh beda dengan wajahnya ketika mengukir prestasi dengan seragam taekwondonya di SMA.

"Ya, teman-teman juga kadang meledek saya kayak anak SMA," ungkap pria bernama lengkap Andi Muhammad Asrul Abdul Muis. Dia menyikapi komentar itu dengan tersenyum tanpa mengambil hati. Bahkan di lapangan pun, kadang warga menatapnya dengan sikap aneh tak percaya dirinya seorang polis. "Tapi kalau sudah lama kenal nggak bilang begitu lagi."
Padahal, Asrul mengaku sudah memasuki usia kepala dua. Bahkan dirinya bukan polisi yang lulus SMA langsung masuk Secaba. "Saya sempat kuliah dulu sekitar tiga semester," ucap mantan mahasiswa Universitas Muslimin Indonesia ini.

"Awalnya saya memang belum kepikiran jadi polisi. Tapi kemudian ibu saya menyarankan saya mencoba jadi anggota Polri lewat jalur Secaba. Saat itu memang kalau tidak salah Polri sedang menerima banyak anggota. Demi Ibu, saya turuti, dan ternyata saya berhasil masuk. Kuliah pun harus ditinggalkan dulu. Mungkin nanti saya lanjutkan lagi," ungkap pria berdarah Bone kelahiran 4 April 2004 ini.
Lantaran pernah jadi mahasiswa, Asrul juga memahami betul gejolak teman-temannya di kota Makassar. Terkadang ada juga yang mengkritik keploisian walaupun tidak langsung. "Ya, saya terima kritik mereka jika memang caranya baik. Kalau kurang enak, saya tegur juga," sambungnya.
Asrul sempat mengukir prestasi lewat keterampilan bela diri taekwondo. "Waktu SMA pernah juara pertama kejuaraan taekwondo tingkat pelajar se-Sulawesi selatan. Setelah itu belum pernah ikut lagi. Apalagi sejak jadi polisi. Belum menemukan wadah yang tepat untuk meneruskan taekwondo," jelas pria yang lihai memainkan nunchaku alias double stick ini.


Toh, polisi yang gemar nonton film ini mengaku masih melatihnya sendiri. Apalagi secara tidak langsung bermanfaat untuk profesinya sebagai polisi. "Saya di bagian Dalmas, jadi sebenarnya tidak sampai harus melakukan hal-hal fisik. Tapi setidaknya saya bisa lebih mengendalikan diri di situasi kacau karena punya bekal bela diri. Misalnya saat menangani demontrasi," lanjut pria berdarah biru ini.
Tahun ini, Asrul dan teman-teman seangkatannya letting 38 sudah dinyatakan bebas untuk menikah setelah kontrak dua tahun. Adakah rencana menyunting seorang gadis? "Saya masih single. Dan InsyaAllah kalau sudah ada jodohnya segera menikah. Tapi saya nggak mau pakai pacaran-pacaran," tandasnya.
Published on January 19, 2016 17:55
January 18, 2016
Cara Menundukkan Cewek Tomboy Ala Bripda Wiby

Dunia kepolisian identik dengan maskulinitas. Tak heran wanita yang menjadi polisi kerap terlihat tomboy. Apalagi dengan penampilan rambut pendek mereka. Benarkah jadi polisi wanita harus tomboy?
"Sebagai polwan kami dituntut untuk memiliki sikap baik tetapi tegas. Sehingga tidak berkesan lemah atau centil. Kami jadi terlihat tomboy karena mengemban pekerjaan yang kebanyakan dikerjakan oleh laki-laki. Apalagi saat bertugas di lapangan," ujar Pratiwi Manda yang biasa disapa Bripda Wiby dari Polres Mandailing Natal, Polda Sumatera Utara.


"Tidak selalu kami terlihat tomboy. Kadang sebagian besar kalau sedang tidak dinas ya tetap beruaha tampil anggun layaknya kodrat seorang wanita," sambung wanita yang masuk polwan sejak 29 September 2014 karena ingin membuat kedua orangtuanya bangga.
Wiby sendiri mengaku dirinya tomboy. Bahkan bisa dilihat dari foto-foto yang dipostingnya di akun instagram @wibypratiwi. "Penampilan saya sejak umur 11 tahun memang tomboy seperti ini. Mungkin karena saya saya anak perempuan satu-satunya dari empat saudara. Inilah saya dengan style saya sendiri dan membuat saya berkesan nyaman dan tidak berlebihan. Saya nggak sesangar penampilan sayakok. Sebenarnya saya orangnya suka bercanda," lanjut lulusan SPN Cisarua, Polda Jabar ini.
Disadari atau tidak, banyak juga followers instagramnya yang mendapat inspirasi dari gaya tomboynya yang trendy. "Tips untuk cewek tomboy kalau mau bergaya, ya gunakan sesimple mungkin saja. Rambut pendek. Nggak perlu pakai akesesoris berlebihan atau menor. Usahakan berpakaian yang tidak terlalu feminim tapi berkesan coo. Biar agak maskulin pakai celana jins panjang hitam ketat. pakai sepatu kets. Make-up natura. Pokoknya yang penting percaya diri sama yang dipakai,"kata polwan yang juga drummer di group bandnya.

Wiby meyakinkan kepada para cewek tomboy bahwa mereka juga memiliki kelebihan dibandingkan wanita feminim. "Yang jelas cewek tomboy itu banyak teman cowoknya. Terus lebih bisa menjaga dirinya sendiri. Cewek tomboy juga bisa mengerjakan apa yang cowok bisa kerjakan. Selain itu, biasanya cewek tomboy itu simple dan nggak macam-macam. Jadi karena langka, cewek tomboy juga banyak disukai pria," tegasnya.
Sekadar tips juga buat cowok yang pengen mendapatkan hati cewek tomboy, Wiby mengungkapkan,"Kebanyakan sih cewek tomboy suka sama cowok yang lebih macho. Saya sendiri lebih suka sama cowok yang maskulin tapi rapi."
(bennyrhamdani)
Published on January 18, 2016 17:12
Menikmati Karya Seni di Pantai Losari Makassar

Buat apa ke Pantai Losari di Makassar? Pantainya tidak ada pasir dan karang seperti pantai-pantai di Bali. Begitulah kata seorang teman. Tapi saya menemukan keasyikan tersendiri saat melipir ke Pantai Losari. Mata saya dimanjakan karya seni anak bangsa di pantai ini.
Pantai Losari terdiri atas empat anjungan, yakni anjungan Pantai Losari, anjungan Metro Makassar dan Bugis-Makassar, serta anjungan Toraja-Mandar.
Beberapa karya seni yang bisa kita nikmati di Pantai Losari, mulai dari seni arsitek, seni instalasi, seni patung, sampai seni lukis. Bagi saya ini semacam memberi penyegaran jiwa di tengah panasnya kota Makassar yang membuat saya kerap berkeringat saat di luar ruangan.
Seni Arsitek Masjid Amirul Mukminin

Padahal saya masuk ke area Pantai Losari masih pukul delapan, namun matahari sudah menengat kulit. Tujuan pertama saya adalah melihat-lihat masjid terapung Amirul Mukminin yang tampak anggun berdiri di atas tiang setinggi sembilan meter.
Karena air laut sedang surut, saya tak melihat masjid itu sedang mengapung. Mungkin lepas senja barulah masjid ini bisa tampak terapung di pantai Makassar. Kendati tampak kecil, ternyata masjid ini bisa sampai menampung 400 jemaah lho.

Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang unik. Di inggir Masjid terdapat tangga yang menjulang dan menjalar melingkari masjid dari lantai pertama hingga tiga. Bila hendak sahalat magrib, jamaah akan melihat pesona Pantai Losari saat melewati tangga tersebut. Lantai yang paling atas digunakan sebagai tempat khusus bagi jamaah yang ingin melaksanakan shalat sendiri (biasanya sholat sunnah) agar lebih khusuk. Lantai kedua khusus untuk jamaah wanita. Lantai pertama digunakan shalat bagi jamaah pria. Arsitek Danny Pomanto yang mendesain masjid ini juga memberikan aksen jendela terbuka sehingga angin pantai masuk ke rongga Masjid.
Kendati sudah diberi nama resmi masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Terapung, Masjid Biru, dan Masjid 99 Al Makazzary. Berdiam sejenak di masjid ini sambil mengamati seni arsitekturnya merupakan hiburan tersendiri buat saya.
Seni 20 Patung Dada


Di pelataran depan Masjid Terapung, saya melihat duapuluh patung dada berwarna putih berdiri gagah. Selain nama, juga terdapat keterangan informasi tahun kelahiran. Tentu akan lengkap jika ditulis juga peranan mereka hingga patung dada mereka hadir di sana. Khususnya bagi wisatawan yang ingin belajar sejarah kota Makassar.
Saya sendiri hanya mengenal lima nama dari keseluruhan. Selebihnya saya baru tahu ketika membaca internet. Kira-kira berapa nama yang Anda kenal dari deretan nama ini? Arung Palakka, Andi Sultan Daeng Raja, Andi Lasinrang, L.S. Madukelleng, Ranggong Daeng Romo, Jenderal M. Yusuf, Andi Pangeran Pettarani, Karaeng Patingaloang, Mayor Jenderal A. Mattalata, Pongtiku, dan Andi Djemma.

Sayangnya ada patung dada yang dicoreti tangan-tangan usil. Saya mau menghapusnya tadi tidak bisa. Oh iya, selain patung dada juga ada patung lainnya.
Patung Sultan Hasanuddin, pahlawan nasional asal Gowa, bertengger di Anjungan Losari. Karena keberaniannya pahlawan ini dijuluki “De Haantjes van Het Oosten” oleh pihak Belanda, yang artinya Ayam Jantan dari Timur.
Di sebelah patung itu, ada patung Andi Abdullah Bau Massepe, seorang asisten residen (Ken Kanrikan)—bentukan Jepang ketika itu, pahlawan nasional yang menyerukan agar semua rakyat untuk bersatu mempertahankan kemerdekaan sampai tetes darah penghabisan. Ada juga sosok ulama besar penyebar Islam, yaitu Syekh Yusuf.
Di anjungan Bugis-Makassar beridiri patung berbentuk becak, kapal pinisi, permainan paraga, dan tarian pepe-pepeka ri makka.



Patung-patung di anjungan Bugis-Makassar ini dibuat oleh perajin dari Mojokerto, Jawa Timur, Yusach N.H. Sementara patung tokoh-tokoh Sulawesi Selatan, dibuat oleh perajin asal Toraja. Masyarakat Toraja terkenal dengan budaya membuat patung kayu, yang dikenal dengan nama tau-tau.
Di pelataran Toraja-Mandar beridiri patung tedong bonga—kerbau belang, tongkonan—rumah adat Toraja, dan tari pa’gelu. Pembuatan patung-patung di anjungan Metro Makassar dan Bugis-Makassar ini, menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar, kabarnya.
Seni Lukis di Makassart Gallery

Hal paling menarik selain foto-foto selfie di depan instalasi aksara nama kota dan suku di Sulawesi Selatan, buat saya adalah ketika menemukan Makssart Gallery. Wuah, sebagai pecinta karya lukis, saya langsung buru-buru masuk ke dalamnya,
Saya sungguh mengagumi coretancoretan cat di atas kanvas yang terpajang di galeri. Kesedrahaan, kekayaan warna merupakan kekuatan yang ditawarkan banyak pelukis. Waluapun penataan display masih seadanya, masuk galeri ini ibarat menemukan oase di padang pasir.


Di luar tampak seorang bapak tengah membuat sektsa dengan sungguh-sungguh. Saya ingin bertanya-tanya tapi khawatir mengusik konsntrasinya. Jadi saya harus puas cukup dengan melihat bapak itu sedang berkarya.
Seandainya ruang galeri ditata lebih apik, saya yakin orang akan semakin tertarik mengunjunginya dan belama-lama di dalam.
Siang makin terik. Jiwa saya terpuaskan sudah dengan karya seni yang bertaburan di Pantai Losari. Selama ini, saya membaca Pantai Losari lebih banyak dibahas soal kuliner kaki limanya, maupun momen sunset. Ternyata banyak hal lain yang bisa kita nikmat, tergantung passion kita tentunya.

Published on January 18, 2016 00:13
January 17, 2016
Pria Tampan Ini Pernah Menjadi Lurah Teladan Tingkat Nasional

Pria ini bernama Aris Ratu Djaga, lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2009. Tidak hanya ganteng, Aris juga pernah menyandang prestasi Lurah Teladan Nasional pada 2015. Lantas mengapa dia tiba-tiba mundur dari jabatannya?
“Hari-hari pertama menjadi lurah saya jalani dengan mulai menyusun program yang akan saya lakukan ke depan, serta merumuskan beberapa strategi untuk mewujudkan apa yang menjadi mimpi saya. Awalnya, muncul pertanyaan dalam diri saya apakah saya mampu menjalankan tugas sebagai lurah yang harus menjadi panutan, contoh dan teladan bagi staf di kantor terutama bagi masyarakat yang saya pimpin mengingat umur saya yang boleh dibilang masih muda,” ujar lurah termuda di Kabupaten Sumba Barat, NTT, saat itu berusia 26 tahun.
“Tidak mudah memang menjadi orang yang dituakan dalam sebuah komunitas masyarakat dengan usia yang masih cukup muda.B erbekal ilmu yang saya peroleh serta pengalaman saya sebelumnya tugas ini saya jadikan juga sebagai sarana belajar. Tidak jarang saya mendatangi sejumlah tokoh masyarakat di kelurahan itu untuk sekedar bercerita, slahturahmi sampai menggali pengalaman berharga dari mereka yang kemudian saya jadikan bahan dan masukan untuk saya dalam melaksanakan tugas,” kata pria kelahiran Waikabubak, April 1987 ini.

“Tidak sedikit tantangan yang saya temui mulai dari karakter masyarakat, kondisi pemukiman yang padat, serta sejumlah masalah perkotaan mulai dari sampah, banjir, dan sebaginya. Namun semua itu tidak menyurutkan semangat saya malah itu saya jadikan sebagai motivasi untuk terus berkarya. Satu hal yang juga menjadi tantangan bagi saya adalah saat itu saya belum memiliki isteri untuk dijadikan ketua PKK sehingga menyulitkan untuk menggerakkan ibu-ibu di Kelurahan dalam wadah organisasi PKK. Dengan pendekatan khusus, saya berhasil memilih ketua PKK yang berasal dari warga setempat tetapi tetap bukan status sebagai isteri tentunya. Dengan semangat bersama ibu-ibu organisasi PKK di Kelurahan akhirnya mampu berjalan dengan baik sehingga menghantar PKK Kelurahan meraih sejumlah prestasi baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi bahkan Nasional,” papar Aris yang sebelum menjabat sebagai lurah pernah menjadi sekretaris Kelurahan Pada Eweta, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur selama dua tahun sejak 2011
“Di samping tantangan, banyak juga hal-hal menyenangkan yang saya alami. Dari mendapat tempat kehormatan pada setiap acara menjadi kebanggaan tersediri bagi saya ketika disetarakan dengan para sesepuh di kelurahan yang umurnya sudah paruh baya. Satu hal yang sangat berkesan bagi saya ketika menjabat sebagai lurah adalah sebagian besar kegiatan dan program yang saya laksanakan di kelurahan mendapat dukungan besar dari kaum perempuan mulai dari anak-anak, ibu-ibu, bahkan tidak jarang di beberapa kesempatan kegiatan tampak sejumlah lansia ikut berpartisipasi seolah-olah tidak mau ketinggalan. Saya sempat berpikir mungkin ini merupakan salah satu keuntungan yang saya dapat menjadi lurah dengan status single karena tidak canggung saat harus berbaur dengan segala kalangan yang ada di Kelurahan,” kata Pria yang dilantik oleh Bupati Sumba Barat Bpk. Jubilate P. Pandango, S.Pd,M.Si sebagai Lurah di Kelurahan Maliti Kecamatan Kota Waikabubak Kabupaten Sumba Barat pada bulan Juni 2013.

Tahun 2014, Aris terpilih sebagai Kelurahan terbaik Kabupaten Sumba Barat sekaligus menjadi Lurah Teladan Kabupaten Sumba Barat dan Teladan Provinsi NTT Tahun 2014. “Tahun 2015 kembali prestasi demi prestasi kami raih dan kelurahan saya tidak hanya menjadi kelurahan terbaik di Kabupaten Sumba Barat namun juga menjadi Kelurahan Terbaik di Provinsi NTT serta mendapat predikat Teladan di Tingkat Nasional Tahun 2015 dan mendapat penghargaan untuk mengikuti perayaan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke 70 di Jakarta yang lalu,” kenang Aris.
“Prestasi sebagai lurah teladan tentunya tidak datang dengan sendirinya, kerja keras, komitmen serta dukungan baik dari staf maupun masyarakat tentunya menjadi hal penting dalam mewujudkan itu semua. Pretasi tersebut saya raih berkat kerja sama dari semua pihak di Kelurahan dalam mewujudkan program-program yang saya buat. Beberapa program unggulan yang saya laksanakan saat itu antara lain, melihat perkembangan yang ada di pulau Jawa selama menjalani pendidikan di IPDN mendrong saya untuk berkreasi dalam melaksanakan tugas guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Dengan berbekal semangat saya berusaha melakukan pendekatan kepada beberapa anak muda yang punya kemampuan di bidang IT, kami mulai berusaha mewujudkan Kelurahan saya sebagai e-kelurahan yang mampu menggunakan teknologi dan informasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dimana kelurahan saya menggunakan aplikasi Pelayanan Administrasi sehingga memudahkan masyarakat dalam memperoleh administrasi serta tidak memerlukan waktu yang lama untuk sebuah pelayanan surat menyurat,” papar Aris.
“Selain itu dalam pendistribusian informasi kepada masyarakat kami juga membuat sebuah web sebagai media informasi kepada masyarakat juga kepada publik tentang perkembangan di Kelurahan yang dapat diakses secara terbuka melalui situs kelurahanmaliti(dot)com. Di samping itu saya juga membangun kerja sama dengan sebuah provider telepon seluler untuk sebuah program distribusi informasi lewat sms sehingga mampu mendistribusi informasi-informasi penting kepada masyarakat secara cepat dalam bentuk sms. Yang awalnya dijalankan hanya bermodal semangat tanpa dana sedikit pun akhirnya program ini kemudian menjadi program percontohan yang direplikasi menjadi program kabupaten dan telah diterapkan di seluruh Kelurahan di Kabupaten Sumba Barat,” lanjutnya bersemangat.

Tidak puas dengan prestasinya, Aris kemudian atas restu dan dukungan orang tua melanjutkan pendidikan. “Saya dapat restu dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat melalui Bpk. Bupati Jubilate Pandango. Atas restu Pemerintah Daerah saya diberikan Tugas Belajar dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata 2. Oleh karena itulah sesuai ketentuan yang berlaku maka saya harus melepaskan jabatan struktural sebagai Lurah saat itu untuk dapat melanjutkan penugasan yang baru yakni sebagai Mahasiswa Tugas Belajar Pemerintah Daerah pada Program Magister Administrasi Pemerintahan Daerah di IPDN Jatinangor,”lanjut Aris lagi. Sungguh bukan hal mudah bagi Aris untuk melepas jabatannya. “Awalnya karena kedekatan dengan masyarakat yang sudah cukup dalam, melalui sejumlah tokoh masyarakat menghadap saya untuk menyatakan keberatan atas pengunduran diri saya sebagai Lurah. Namun dengan sejumlah pertimbangan yang diberikan sesepuh-sesepuh masyarakat kepada mereka bahwa pengunduran diri saya sebagai lurah juga demi masa depan saya nantinya, akhirnya mereka bisa menerima dan juga merestui pengunduran diri saya untuk melanjutkan pendidikan,” kata pria santun pemilik akun instagram @radjariez ini.
Berbicara tentang statusnya yang masih single, sudah siapkah membawa calon Ibu Lurah nanti? ”Saat ini status saya masih SINGLE alias JOMBLO hehehehe,” tutupnya.
Published on January 17, 2016 18:01
January 15, 2016
Inilah Komentar Para Polisi Tentang Kombes Pol Krishna Murti


Peristiwa teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta, dua hari lalu selain memunculkan kesedihan, juga telah mencuatkan nama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena keseriusan dalam penanganannya. Bukti foto-foto kerja polisi tersebar di Internet melalui media sosial, bahkan mencuatkan nama Kombes Pol Krishna Murti, Direskrimum Polda Metro Jaya.
Aksi beraninya bakan direspon positif dari rekan polisi lainnya, terutama mereka yang lebih muda dan berpangkat di bawahnya.

Polwan Bripda Karunia Silitonga dari Polres Sintang Polda Kalimantan Barat misalnya mengungkapkan kekagumannya di media sosial. "Luar biasa, Komandan. Jaya selalu polisi dan tetap semangat."

"Contoh tauladan yang baik. Keberanian beliau bisa menusuk di hati para abdi negara bersenjata yang fungsinya untuk menjaga keamanan Indonesia. Semoga beliau diberi kesehatan selaludan dilindungi saat bertugas. Juga keluarganya," ucap Bripda Anjas Prabowo dari PolresBulungan, Polda Kalimantan Utara.
"Inilan yang dikatakan bekerja dengan prinsip kehormatan sebagai dasar profesionalisme dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabdalam menajalankan tupoksi Polri yang mengutamakan keselamatan masyarakat. Beliau juga membuktikan tidak takut menghadapi apapun gangguan yang mengancam kedamaian NKRI," komentar Bripda Dimas Agung Rizky Pratama dari Polres Aceh Jaya, Polda Aceh.

"Beliau membuktikan bentuk profesionalisme dan totalitas dalam bertugas. Patut dijadikan contoh untuk kita semua," ungkap Briptu Fachru Rozi dari Polda Sumatera Utara.

"Beliau salah satu panutan Polri yang mampu menginspirasi semua orang. Sebagai atasa, beliau mampu mengndalikan sistuasi dan bawahannya untuk bekerjasama, mau langusng turun ke TKP untuk menyergap segala kasus, memberi contoh bahwa sebagai komandan mampi langsung tampil di lapangan. Luar biasa. Bravo Kombespol Khrisna Murti!" seru Bripda Yosafat Gilang Sadewa dari Dinas Subbagpamkol Yanma, Mabes Polri.

Polwan Bripda Murniaty dari Polres Kutai Timur Polda Kalimantan Timur berujar," Beliau ini adalah contoh taulada yang baik. Keberaniannya melumpuhkan stigma negatif kepada polisi. Beliau juga bekerja penuh tanggung jawab. Semoga senantiasa dilindungi Allah SWT."
"Mantap. Perwira, ksatria, komitmen. Good job, sir!" tandas Bripka Rudi Antoni dari Polda Lampung.
Published on January 15, 2016 19:27
Inilah Komentar Para Polisi Tentang Kombes Pol Khrisna Murti


Peristiwa teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta, dua hari lalu selain memunculkan kesedihan, juga telah mencuatkan nama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena keseriusan dalam penanganannya. Bukti foto-foto kerja polisi tersebar di Internet melalui media sosial, bahkan mencuatkan nama Kombes Pol Krishna Murti, Direskrimum Polda Metro Jaya.
Aksi beraninya bakan direspon positif dari rekan polisi lainnya, terutama mereka yang lebih muda dan berpangkat di bawahnya.

Polwan Bripda Karunia Silitonga dari Polres Sintang Polda Kalimantan Barat misalnya mengungkapkan kekagumannya di media sosial. "Luar biasa, Komandan. Jaya selalu polisi dan tetap semangat."

"Contoh tauladan yang baik. Keberanian beliau bisa menusuk di hati para abdi negara bersenjata yang fungsinya untuk menjaga keamanan Indonesia. Semoga beliau diberi kesehatan selaludan dilindungi saat bertugas. Juga keluarganya," ucap Bripda Anjas Prabowo dari PolresBulungan, Polda Kalimantan Utara.
"Inilan yang dikatakan bekerja dengan prinsip kehormatan sebagai dasar profesionalisme dalam menjalankan tugas serta tanggung jawabdalam menajalankan tupoksi Polri yang mengutamakan keselamatan masyarakat. Beliau juga membuktikan tidak takut menghadapi apapun gangguan yang mengancam kedamaian NKRI," komentar Bripda Dimas Agung Rizky Pratama dari Polres Aceh Jaya, Polda Aceh.

"Beliau membuktikan bentuk profesionalisme dan totalitas dalam bertugas. Patut dijadikan contoh untuk kita semua," ungkap Briptu Fachru Rozi dari Polda Sumatera Utara.

"Beliau salah satu panutan Polri yang mampu menginspirasi semua orang. Sebagai atasa, beliau mampu mengndalikan sistuasi dan bawahannya untuk bekerjasama, mau langusng turun ke TKP untuk menyergap segala kasus, memberi contoh bahwa sebagai komandan mampi langsung tampil di lapangan. Luar biasa. Bravo Kombespol Khrisna Murti!" seru Bripda Yosafat Gilang Sadewa dari Dinas Subbagpamkol Yanma, Mabes Polri.

Polwan Bripda Murniaty dari Polres Kutai Timur Polda Kalimantan Timur berujar," Beliau ini adalah contoh taulada yang baik. Keberaniannya melumpuhkan stigma negatif kepada polisi. Beliau juga bekerja penuh tanggung jawab. Semoga senantiasa dilindungi Allah SWT."
"Mantap. Perwira, ksatria, komitmen. Good job, sir!" tandas Bripka Rudi Antoni dari Polda Lampung.
Published on January 15, 2016 19:27
January 11, 2016
Tips Sukses Jadi Desainer Buku dan Sepatu Ala Eka Kurnia Sari

Nama Eka Kurnia Sari di kancah perbukuan sudah tidak bisa dibilang baru lagi. Karyanya berupa desain buku anak hingga dewasa sudah bolak-balik menghiasi toko buku. Padahal wanita berhijab ini sama sekali bukan lulusan jurusan desain.
“Saya mendesain buku sejak tahun 2008 . Sebenarnya saya lulusan Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB). Sempat kerja di bidang pangan juga satu tahun.M erasa bukan passion saya, dan terus-terusan disuruh jadi PNS oleh orangtua, sedangkan saya nggak mau, akhirnya saya nekat hijrah ke Bandung,” papar kelahiran kelahiran Jakarta, 21 Desember 1985 ini.
Di Bandung, Eka bekerja di sebuah penerbit ternama. “Jujur, awalnya agak amazed, secara saya nggak ada background desain sama sekali. Semuanya otodidak,” sambung isteri komikus Hendranto Pratama Putra ini. Skill mendesainnya pelan-pelan makin terasah sambil bekerja.
Di kantornya Eka pun kerap memberi ilmu dan tips kepada desainer buku yang magang maupun baru bekerja. “Tips dari saya, mereka saya minta terus belajar dan jangan cepat puas. Kebanyakan anak muda sekarang terlalu bangga dengan skillnya sendiri , sehingga tidak mau melihat yang lain. Ini yang membuat karirnya jadi mentok, sambungnya.




Selain mendesain buku, ibu satu anak ini pun memiliki bisnis sepatu dengan label Silly Sally pada tahun 2013. “Pada awal kemunculan Silly Sally, saya fokus di sepatu lukis, karena memang sedang ngetrend. Saya melukis dan menjual melalui on-line. Tapi namanya trend pasti akan surut,” kisah perempuan yang senantiasa berpenampilan modis ini.
“Saat trend surut, saya puter otak lagi gimana caranya supaya bisnis tetap berjalan. Akhirnya, saya memutuskan untuk bikin sepatu sendiri. Saat itu saya terjun langsung di Cibaduyut, keluar masuk gang cuma untuk nyari pengrajin yang pas dengan saya. Saya cari yang bagus hasilnya, cepat, nggak terlalu mahal, dan nggak gaptek . Karena saya harus koordinasi desain dan lain-lain via internet. Alhamdulillah, dapet yang pas, dan berlanjut hingga sekarang,” kata Eka.
Dalam membangun brand pun, Eka memiliki strategi. “Kita harus menemukan jati diri alias signature style dari brand yang kita buat. Dari pencarian itu akhirnya terbangun image Silly Sally yang nyentrik, nyeleneh, bold, dan up-to-date. Bisa dilihat dari desainnya yang beda dan berani, terutama di cutting solenya, dan up-to-date karena saya berkiblat pada trend di luar negeri,” tutur Eka.
Lantas apa hubungan desain sepatu dan buku?
“ Ada kok. Selain di sense desain pastinya, kita juga dituntut untuk melek trend. Misal di buku lagi trend cover ala-ala Korea, kita harus bikin yang sesuai, karena namanya trend pasti kan sesuai selera pasar ya. Sepatu juga kayak gitu, cuma bedanya untuk sepatu saya kiblat trendnya ke luar negeri, beda sama cover yang emang ngikutin trend lokal,” jelas desainer yang kerap bolak-balik pameran ini.
Nah, buat Anda yang tertarik jualan sepatu sekaligus mendesain sendiri. Ini ada tipsnya.
“Kenalkan dulu produknya . Harus punya diferensiasi dari yang lain. Entah itu dari modelnya atau sistem marketingnya yang membuat produk kita lebih unggul. Khusus untuk desainer sepatu, nggak harus bisa gambar bagus-bagus amat. Yang penting kita bisa mengkomunikasikan desain kita ke pengrajin, karena si pengrajin inilah yang bakal merealisasikan produk kita nantinya.
Yang paling penting juga kalau mau membangun bisnis, adalah harus tahan banting. Berani memulai bisnis itu harus berani rugi. Rugi itu biasa dalam bisnis, jangan dianggap itu sebagai kegagalan, tapi jadikan itu tempaan yang membuat kita jadi matang dan lebih baik lagi ,” tandas Eka
Published on January 11, 2016 17:01
January 10, 2016
Lewat BMX, Kopassus Ganteng Ini Kampanye Antinarkoba

Melihat anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlatih menembak dengan pistol SigSaur maupun senapan MP5 sudah bukan hal yang aneh. Tapi melihat anggota Kopassus yang mahir memainkan sepeda BMX di jalanaan, masih langka ditemukan. Terkecuali bila melihat sosok Serda Rony Agung Pamungkas.
Pria kelahiran Jember, Jawa Timur, 7 Desember 1992, ini piawai beraksi dengan BMX. Tak sekadar menggowesnya, tapi juga melakukan atraksi dengan teknik kesulitan tinggi. "Saya sudah bermain BMX sejak tahun 2007," kata tentara ganteng yang tergabung di Kopassus Group 1 sejak tahun 2013 ini.
Keseriusannya membuahkan hasil dengan menggondol prestasi di dunia BMX. "Saya pernah meraih pemenang kedua BMX Competition di Surabaya pada tahun 2008 untuk kategori BMX street," kata Rony yang sempat bergabung dengan Komunitas NuclearNaked di Jember.
Saking cintanya dengan BMX, bahkan setelah menjadi anggota Kopassus pun Rony tetap menggelutinya. Di tempat tinggalnya sekarang di Serang, Banten, anggota tentara elit ini bergabung dengan komunitas BMX ZTFFBMX.




"Di komunitas saya bisa berbagi pengalaman dan bertukar pendapat. Saya dapat mengetahui perkembangan remaja sekarang. Ada beberapa remaja yang mulai terpengaruh narkoba. Saya coba mengarahkan kepada mereka untuk berpikir positif dan menjauhi narkoba, serta pergaulan bebas. Lebih baik menyalurkan energi mereka di komunitas seperti BMX karena lebih menyehatkan. Bersepeda itu olahraga yang dapat menyehatkan jantung," kata pria yang juga menguasai breakdance, skateboard dan parkour ini.
Untunglah Rony mendapat respon yang baik dari para remaja. "Materi yang saya berikan kepada mereka saya dapat ketika saya mendapat penyuluhan tentang narkoba di ke satuan. Jadi sedikit banyak saya tahu dampak penggunaan narkoba. Sangat fatal buat diri mereka sendiri dan masyarakat. Sejauh ini mereka merespon dengan baik," ujar Rony.
Ada satu alasan yang membuat Rony tetap menggeluti BMX, yakni hubungan BMX dengan statusnya sebagai anggota Kopassus. "Olahraga ekstrim, seperti BMX ini, mengasah mental menjadi semakin berani. Di Kopassus pun demikian jenis latihannya. Sehingga saya merasa mental saya lebih siap karena sering berlatih juga di BMX," tambah pemilik akun Instagram @roneypamungkaz ini.
Apakah BMX juga membuatnya berhasil mendapatkan tambatan hati?
"Hehehe .,. saya masih jomblo. Sedang mencari cewek yang aktif dan agak tomboy," tandas Roni.
Published on January 10, 2016 17:35
Benny Rhamdani's Blog
- Benny Rhamdani's profile
- 7 followers
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.
