Benny Rhamdani's Blog, page 12

March 27, 2016

Penyanyi Reza Harlevi Ciptakan Lagu Tentang Haters



Memasuki blantika musik Indonesia, tak hanya cukup dengan modal suara bagus. Kesiapan mental juga penting. Terutama menghadapi aneka bentuk bullying dari haters. Itulah yang dirasakan pemilik mini album 'Ambibius', Reza Harlevi.

Revi, begitu panggilan pria ini, beberapa kali mendapat bullying secara nonverbal di media sosial. "Awalnya, aku nggak tahu punya haters yang entah datang dari mana. Pada saat awal, aku sempat down. Tapi lama-lama aku menganggapnya sebagai risiko pekerjaan, Ya, paling banyak memang di media sosial sih.  Sekarang, aku nggak pernah tanggapi karena cuma itulah satu-satunya cara menghadapi para haters," ucap pelantung single 'Terpesona' ini.

Cowok kelahiran Jakarta 31 Oktober 1992 ini malah menganggap haters sebagai penggemarnya dalam bentuk lain. "Haters itu bilangnya aja nggak suka. Tapi mereka masih mau stalking abis-abisan di internet. Mau mengomentari segala hal yang aku lakukan. Jadi sebenarnya dia malah lebih dari fans. Jadi ya, terima kasih buat mereka karena sudah kasih komentar," ujar Revi yang sudah menekuni dunia tarik suara sejak usia enam tahun.




Ketimbang mengurus haters, Revi lebih berkonsetrasi mengurus mini album keduanya bertajuk 'Secrets' yang tengah digodoknya. Spesial tetntang mini album keduanya ini, Revi memberi bocoran tema lagu-lagunya. "Pastinya sih lagunya lebih menyentuh. Ada juga tentang motivasi. Hampir semua pengalaman pribadi aku. Bahkan aku bikin lagu juga buat haters aku," tawa penyanyi yang mengaku juga senang berakting dan pernah mencicipi dunia FTV ini.






 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 27, 2016 19:09

March 22, 2016

Mirip Al Ghazali, Foto PNS Ganteng Ini Sering Dibajak



Jangan kaget jika datang ke kantor Kelurahan Melayu di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, melihat sosok seorang berseragam pegawai negeri sipil (PNS) sedang diajak selfie warga . Pasalnya, pria berpangkat Penata Muda TK.1 (III/b) itu punya paras tampan. Bahkan ada yang menyebutnya mirip bintang muda Al Ghazali.
"Orang-orang saja yang menilai saya mirip Al Ghazali. Mungkin karena angle pengambilan fotonya saja jadi dibilang mirip," tutur Reddy Wahyu Nugraha, warga Kota Muarateweh, Kalimantan Tengah ini.
Reddy mengaku hal tersebut memang gara-gara fotonya menyebar luas di media sosial. "Akibatnya kalau masyarakat ketemu, ada yang suka mengajak selfie. bahkan teman-teman sendiri juga begitu," kata cowok yang mengaku tak sebarapa ngefans dengan Al Ghazali.
Mantan vokalis Band Khatulistiwa ini mengaku tak begitu tahu foto-fotonya menyebar luas di media sosial hingga terkenal di kalangan pengguna media sosial. "Saya sendiri nggak tahu bagaimana bisa sampai sejauh itu," kata penggemar motor klasik ini.
Beberapa fotonya bahkan ada yang dibajak dan dipakai penipuan oleh akun palsu. "Saya tidak suka dengan adanya pembajakan foto. Tapi pencegahannya susah. Pernah saya ditelepon, katanya mau nagih uang. Saya jelaskan dengan perlahan hingga jelas bahwa dirinya ditipu. Rata-rata yang tertipu tidak pernah bertemu saya sama sekali," imbuh penyuka kuliner tahu gejrot dan soto ayam ini.


Reddy yang kerap mengantungi gelar juara bersama timnya di kejuaraan bola basket ini juga mengaku tidak ingin memanfaatkan popularitasnya untuk menekuni dunia entertainmen. "Saya terlahir sebagai abdi negara. Sama sekali tidak tertarik dengan dunia entertainment," kata penyuka film-film Hollywood ini.
Rasa cintanya dengan pilihan karirnya sebagai PNS, bisa terlihat saat diminta menceritakan pengalaman pertamanya bekerja. "Pengalaman menjadi PNS itu menarik sekali. Selain jadi tahu cara menyampiakan pelayanan terbaik kepada masyarakat, juga berusaha mengupayakan inovasi dengan anggaran seadanya  demi yang terbaik untuk masyarakat," katanya.
Tentang anggapan buruk PNS, Reddy berusaha menampiknya. "Saya sebagai lulusan IPDN punya bekal lebih dalam urusan kedisiplinan serta sopan santun dalam pelaksanaan kerja. Tidak semua kinerja PNS itu buruk," tandas pria yang akan menikahi gadis pujaan hatinya di tahun ini. Wah, siap-siap saja penggemarnya patah hati.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 22, 2016 20:25

March 20, 2016

Mencicipi Lezatnya Nasi Pecel Gumilang di Jogja







Pagi itu saya menapaki Jalan Laksda Adisucipto KM6,5, Yogyakarta,  dengan perut lapar belum sarapan. Tujuan saya Eastparc Hotel sudah di depan mata. Tapi sebuah kedai pecel dengan sejumlah motor dan mobil yang parkir di depannya membuat arah langkah saya berubah.
Saya menghampiri kedai Pecel Pincuk Gumilang itu, dan ternyata di dalamnya lumayan ramai. Mungkin sekitar 12 orang sedang asyik makan di kedai yang tak seberapa luas. Seorang ibu duduk di jongko melayani sejumlah pembeli, baik yang dibawa pulang maupun makan di tempat.
Saya harus bersabar menunggu sekitar sepuluh menit karena rata-rata yang membeli untuk dibawa pulang minimal memesan tiga bungkus. Bayangkan jika satu pesanan menghabiskan waktu 1,5 menit saja.
Waktu sepuluh menit saya pakai untuk melihat pesanan sejumlah pembeli. Akhirnya saya tahu lauk untuk teman pecalnya. Ketika saya iliran ditanya, saya pesan nasi pecal ditambah telur dadar dan empal.
Ibu yang melayani dengan cekatan memenuhi pesanan saya. Manakan disajikan di atas tatakan anyaman bambu dan beralas daun pisang. Suka sekali dengan penyajian yang tradisional ini. Begitu terhidang, saya langsung menyantapnya.
Saya merasa bagian yang terenak dari nasi pecel ini adalah bumbu pecelnya.  Selain itu empal dan peyeknya juga melengkapi kelezatan kuliner ini. Pembeli juga bisa memilih minuman di sini, tapi saya pilih teh manis dingin saja.
Pak Wawan, 49 tahun, pemilik kedai ini mengaku sudah membuka usahanya hampir enam tahun. Setiap hari dia membuka kedainya mulai pukul enam pagi hingga duabelas siang. “Rata-rata pembeli di sini sudah umur duapuluhlima tahun ke atas. Jarang anak muda mampir.  Kecuali yang mengantar atau diajak orangtuanya,” kata Pak wawan.
Dalam sehari Pak Wawan mampu menjual hingga 200-250 porsi dengan harga perporsi tergantung pesanan. Porsi saya yang lebih dari komplet termasuk es teh manis dihargai Rp20.000. Silakan hitung omsetnya setiap hari.
Jika melihat Pak Wawan selalu menyapa ramah pelanggan yang turun dari mobil, motor maupun jalan kaki, tampak rata-rata sudah dikenalnya. “Kebanyakan yang datang ke sini memang pelanggan sejak bertahun-tahun,” jelasnya.
Pak Wawan mengungkapkan rahasia kelezatan nasi pecelnya. “Rahasianya, bumbunya kami buat sendiri. Bumbunya memang ala Blitar, tapi sudah disesuaikan dengan lidah orang Jogja. Sebab kalau bumbu asli Blitar itu pedas sekali, dan orang Jogja kurang suka,” tandasnya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 20, 2016 18:23

March 15, 2016

Siswa SMA Ini Temukan Bahan Bakar dari Limbah




Semangat Haidir Tamimi patut ditiru. Beberapa kali kalah dalam lomba penelitian ilmiah, dia tak lantas menyerah.  Terakhir, dia menyabet juara lomba peneiltian tingkat nasional berkat limbah kayu gelam.
“Sempat hampir putus asa juga karena kalah. Sampai kemudian ada selembar surat undangan ikut lompa peneltitian lagi. Mulanya saya bingung karena nggak bisa sembarangan kalau ikut lomba penelitianimiah,” kata siswa kelas XII SMAN 3 Palembang, Sumatera Selatan ini.
Sembari memikirkan tema penelitian, Haidir memerhatikan pembangunan mushola di sekolahnya. “Saya lihat banyak kayu gelam yang berserakan tak terpakai. Saya  piker, kenapa ini tidak dimanfaatkan? Paling tidak jangan sampai mengotori lingkungan,” tutur pria kelahiran Palembang, 1 Mei 1998 ini.
“Saya hubungkan dengan tema lomba penilitian  tentang inovasi bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan. Saya langsung teringat pernah ikut forum penelitian dan salah satu narasumbernya membuat briket dari sampah daun daun. Penelitian itu  berhasil mendapat penghargaan dari Jepang.Saya kembali berpikir, kenapa limbah kayu gelam ini tidak digunakan,” tutur remaja yang pernah menjadi juara pertama menulis syair tingkat nasional Akademi  Remaja Kreatif Indonesia 2015.



Haidir lantas berkonsultasi engan pembimbingnya di  ekskul penelitian. “ saya juga mencari literatur tentang briket dan cara membuatnya.  Ternyata membuatnya susah  karena harus mengulang berkali kali. Sudah beberapa kali gagal, dan alhamdulillah akhirnya berhasil,” ungkapnya sambil tersenyum senang.
Pihak Sekolah  kemudian  mendukung penuh penelitian Haidir   untuk diajukan ke  lomba tingkat nasional di Pekanbaru, Riau. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa  mendapat juara pertama. Oh iya, lomba diwajibkan untuk membuat  tim.  Jadi aku satu tim sama adik kelas,” tambah Haidir.
Hasil penelitian Haidir  membuktikan bahwa briket kayu gelam bisa menjadi salah satu solusi energi bahan bakar yang dapat diperbarukan. Sungguh keren.

Haidir membagi tips agar bisa banyak prestasi seperti dirinya. “Banyak-banyak  cari info lomba. Ikuti semua.  Jangan minder walaupun pertama kali ikut lomba tersebut.  Terus banyak berdoa dan minta restu sama orangtua,” paparnya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 15, 2016 01:47

March 14, 2016

Omset Bisnis Online Briptu Arlyta, Diatas Gajinya Sebagai Polwan




Menjadi polwan sudah menjadi profesi impian  Arlyta Wulandary  Dimu sejak kecil. Justru tak disangka-sangka setelah menjadi polwan pada September 2011,  wanita berpangkat briptu ini menemukan profesi lain yang tak kalah menariknya, yakni berbisnis melalui internet.

"Saya memulainya ketika masih berpangkat bripda. Saat itu saya membaca peluang  perlengkapan Polri dan TNI akan terus dibutukan orang selama Polri dan TNI tetap berdiri. Setidaknya sampai limapuh tahun ke depan," ungkap anggota Buser di Reskrim Polres Kupang Kota, Polda Nusa Tenggara Tmur ini.

Briptu Arlyta tak begitu banyak membutuhkan modal di awal. "Cukup membuka nomor rekening baru dan memiliki ponsel sebagai modal awal," sambungnya. Barang-barang dagangannya sendiri bisa dilihat di akun instagramnya @arlytadimu. Isinya, mulai adri sepatu dinas, sepatu lapanga, pakaian, tas, dan aneka kebutuhan untuk anggota Polri dan TNI. Terkadang produk di luar seragam Polri dan TNI pun dijualnya.

Arlyta mengaku mendahulukan kecepatan dalam pelayanan. "Karena itu yang jadi kepuasaan utama konsumen. Selain itu saya juga harus bersikap santun kepada pelanggan," lanjut wanita yang ingin menruskan bisnisnya ke dunia fashion ini.

Arlyta mengaku pernah mengalami hal tidak menyenangkan dalam berbisnis. "Namanya juga melalui online, jadi faktor kekuatan sinyal jadi penentu utama. Kalau sinyal sedang gangguan, benar-benar tidak menguntngkan buat saya. Pernah juga ponsel saya hilang. Padahal di sana ada data pelangan," ungkap Arlyta.

Sudah memiliki pelanggan ke seluruh Indonesia, Arlyta mengaku mengerjakan bisnisnya di luar jam kerja sebagai polisi. "Malam saya mengumpulkan data dan barang. Paginya saya kirim sebelum dinas. Kadang malamnya juga kalau sempat langsung saya kirimkan," jelas Briptu Arlyta.

Meskipun demikian Arlyta mengaku omset bisnis onlinenya belum mencapai target yang diharapkan. "Walaupun demikian, puji Tuhan penghasilan saya dari bisnis online ini sudah lebih besar dari gaji," tutupnya.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 14, 2016 01:26

March 7, 2016

Pria Romantis Ini Melamar Saat Gerhana Matahari




Para astrologer menyatakan hal tabu segala bentuk aktivitas terkait asmara di kala gerhana matahari tiba. Mereka menyarankan tidak melakukan pernikahan, pertunangan, termasuk lamaran di hari datangnya gerhana. Tapi tidak berlaku bagi pria bernama Blair Bowman.

Pria berusia 24 tahun itu melakukan lamaran kepada gadisnya Zoe Coutts, 22 tahun, saat terjadi gerhana matahari total (GMT) di Skotlandia, 20 maret 2015 lalu. Berita lamaran ini menyebar ke seluruh dunia. Bahkan akhirnya menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama saat GMT.

Blair melakukan lamarannya bukan tanpa rencana. Sejak bulan Januari, begitu dia mengetahui akan ada peristiwa besar di Skotlandia, dia langsung mempersiapkan segalanya.

"Saya menyadari, inilah saat yang tepat. Saya semula cemas ketika melihat langit berawan. tapi untunglah beberapa saat menjelang gerhana, langit cerah. Saat saya melamarnya, kulihat dia sangat terkejut," ujar Blair seperti diikutip Daily Records.

Pasangan ini sudah saling mengenal selama 11 tahun pada sebuah acara temu keluarga. Cinta bersemi saat keduanya sama-sama melanjutkan kuliah di Aberdeen, Indiana, AS.

Zoe yang kuliah di jurusan literatur Inggris memaparkan kejadiannya dengan jelas. "Saat itu dia memberitahu saya akan membuat eksperimen melihat gerhana melalui lubang kertas. Dia meminta saya melihat dai lubang kertas itu. Lalu, dia mengangkat kertas bertuliskan 'will you marry me'. saya langsung melompat kaget dan mengiyakan," papar Zoe.

Nah, bagaimana dengan GMT di Indonesia 2016 ini? Akankah ada yang berani melamar pasangannya, atau bahkan mengajak tunangan langsung? Atau malah ada yang melangsungkan pesta pernikahannya?
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 07, 2016 17:47

Inilah Alasan Pengendara Motor Harus Memakai Sarung Tangan



Pelaksanaan Operasi Simpatik Lodaya 2016 di beberapa tempat disertai pemberian sarung tangan kepada para pengendara motor. Tak sedikit yang merasa bingung, alasan polisi memberikan sarung tangan, bukan helm.

Di Indonesia, kesadaran pengendara motor memakai sarung tangan memang relatif rendah. Semestinya bersamaan dengan kampanye penggunaan helm, juga disarankan penggunaan sarung tangan kepada pengendara motor.

Keamanan

Saat kita terjatuh dari apapun, cenderung memakai telapak tangan ketika menahan tubuh. Begitu pula saat naik motor. Kita tidak pernah tahu material macam apa tempat tangan bertumpu saat jatuh. Bisa saja rumput, kerikil tajam, dan lainnya. Oleh karena itu perlu sekali melapisi telapak tangan dengan sarung tengan yang bisa mengurangi rasa sakit saat terjatuh.


Memberi Kehangatan

Saat naik motor terutama di musim hujan dan angin kencang, tanpa sadar telapak tangan akan terasa kaku dan membeku. Apalagi jika melaju di daerah pegunungan nan dingin. Satu-satunya cara tentu saja memakai sarung tangan. Sama halnya dengan melindungi tubuh dengan jaket. Telapak tangan juga memerlukan kehangatan.

Tidak hanya kehangatan, sarung tangan juga bisa menahan dari binatang yang tiba-tiba menyengat, ataupun serpihan kerikil yang terlempar ke tangan. Sarung tangan bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Pada cuaca terik, sarung tangan juga melindungi kulit dari sengatan matahari.

Membantu Cengkraman

Pernah merasa licin ketika memegang stan saat hujan? Atau mngkin lantaran tangan yang sering berkeringat.Beberapa jenis sarung tangan motor dilengkapi dengan karet sehingga lebih mudah mencengkram setang di cuaca yang panas, basah, atau lembab. Jika sarung tangan semakin baik, maka kontrol sepeda motor pun akan lebih baik.


Mengurangi Lecet

Mengendarai motor, terutama jarak jauh kerap menimbulkan lecet. Akibatnya berpengaruh kepada daya cengkeram kepada stang. Berhati-hatilah karena itu beresiko, terutama jika sering memainkan gas. Apalagi jika pengendara motor peduli dengan kesehatan telapak tangannya.


Keren

Memakain sarung tangan juga bisa membuat pemakaianya, baik pria maupun wanita, tampak keren. Apalagi sekarang model sarung tangan sangat beragam. tidak hanya emmerhatikan kekuatannya, tapi juga model dan warna. Silakan pilih sendiri yang bisa menunjang penampilan.


Oh iya, biasakan mencuci telapak tangan dan keringkan sebelum memakai sarung tangan. Setelahnya juga jangan lupa cuci tangan. Dan lebih pentng lagi adalah bersihkan bagian dalam sarung tangan secara berkala.








 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 07, 2016 02:09

Inilah Alasan Pengendara Motor Harus Memakai sarung Tangan



Pelaksanaan Operasi Simpatik Lodaya 2016 di beberapa tempat disertai pemberian sarung tangan kepada para pengendara motor. Tak sedikit yang merasa bingung, alasan polisi memberikan sarung tangan, bukan helm.

Di Indonesia, kesadaran pengendara motor memakai sarung tangan memang relatif rendah. Semestinya bersamaan dengan kampanye penggunaan helm, juga disarankan penggunaan sarung tangan kepada pengendara motor.

Keamanan

Saat kita terjatuh dari apapun, cenderung memakai telapak tangan ketika menahan tubuh. Begitu pula saat naik motor. Kita tidak pernah tahu material macam apa tempat tangan bertumpu saat jatuh. Bisa saja rumput, kerikil tajam, dan lainnya. Oleh karena itu perlu sekali melapisi telapak tangan dengan sarung tengan yang bisa mengurangi rasa sakit saat terjatuh.


Memberi Kehangatan

Saat naik motor terutama di musim hujan dan angin kencang, tanpa sadar telapak tangan akan terasa kaku dan membeku. Apalagi jika melaju di daerah pegunungan nan dingin. Satu-satunya cara tentu saja memakai sarung tangan. Sama halnya dengan melindungi tubuh dengan jaket. Telapak tangan juga memerlukan kehangatan.

Tidak hanya kehangatan, sarung tangan juga bisa menahan dari binatang yang tiba-tiba menyengat, ataupun serpihan kerikil yang terlempar ke tangan. Sarung tangan bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Pada cuaca terik, sarung tangan juga melindungi kulit dari sengatan matahari.

Membantu Cengkraman

Pernah merasa licin ketika memegang stan saat hujan? Atau mngkin lantaran tangan yang sering berkeringat.Beberapa jenis sarung tangan motor dilengkapi dengan karet sehingga lebih mudah mencengkram setang di cuaca yang panas, basah, atau lembab. Jika sarung tangan semakin baik, maka kontrol sepeda motor pun akan lebih baik.


Mengurangi Lecet

Mengendarai motor, terutama jarak jauh kerap menimbulkan lecet. Akibatnya berpengaruh kepada daya cengkeram kepada stang. Berhati-hatilah karena itu beresiko, terutama jika sering memainkan gas. Apalagi jika pengendara motor peduli dengan kesehatan telapak tangannya.


Keren

Memakain sarung tangan juga bisa membuat pemakaianya, baik pria maupun wanita, tampak keren. Apalagi sekarang model sarung tangan sangat beragam. tidak hanya emmerhatikan kekuatannya, tapi juga model dan warna. Silakan pilih sendiri yang bisa menunjang penampilan.


Oh iya, biasakan mencuci telapak tangan dan keringkan sebelum memakai sarung tangan. Setelahnya juga jangan lupa cuci tangan. Dan lebih pentng lagi adalah bersihkan bagian dalam sarung tangan secara berkala.








 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 07, 2016 02:09

March 6, 2016

Menikmati Bebek Goreng Cawang di Heather Resto Jakarta


Kerenyahan Bebek Goreng Cawang ini bikin nafsu makan meningkat.
Kuliner Indonesia yang terus disukai hingga saat ini salah satunya bebek goreng. Bagi pecintanya, daging bebek dianggap lebih lezat dibandingkan daging ayam. Tak heran jika olahan daging bebek terus diburu dari kelas kaki lima sampai resto hotel.
Beruntung saya bisa menikmati bebek goreng di Heather Resto yang berada di dalam Best Western The Hive Hotel, Jakarta. Karena terletak di area Cawang, Jakarta Timur, maka santapan teman nasi ini diberi nama Bebek Goreng cawang.
Saya memilih Bebek Goreng Cawang karena merupakan signature dish di Heather Resto. Makanya, ketika pelayan resto meletakkan menu ini di atas meja, saya langsung membelah bebek yang digoreng garing itu. Dan ... bagian luarnya terasa renyah, dalamnya empuk dan gurih. 
Saya kemudian mencoba mencampurnya dengan sambal hijau di sisi piring. Hmm, lebih terasa kelezatannya. Walaupun untuk ukuran lidah saya kurang pedas. Tapi saya yakin ini masalah selera tingkat kepedasan saya yang tinggi. Buat tamu lain di resto ini mungkin sudah cukup. 
Bagi yang suka dibakar, kuliner bebek bisa saja diorder menjadi bebek bekar. Tapi saya cenderung hidangan bebek digoreng karena sejarahnya saya pertama kali makan bebek di Bali adalah digoreng. Tingkat keempukan daging biasanya lebih pas untuk saya.
Pastinya, aroma anyir yang biasanya ada di dalam bebek, sama sekali tak terasa karena sudah diolah pihak resto dengan baik. Dengan kenikmatannya, harga Rp68.000 sangat pas, apalagi dengan venue yang menarik di lantai lima hotel bintang empat ini.
Selain bebek goreng, saya pun mencicipi sop buntut ala Heather Resto. Ada tiga pilihan olahan buntutnya, yakni digoreng, dibakar dan dikuah. Ide yang bagus untuk mencicipi sop buntut bakar di sini. Selain rasanya lebih nendang saat dicampur dengan sopnya, juga pas disajikan dengan sambal  matah yang tingkat kepedasannya cocok dengan lidah saya.

Sambal mantah menambah kenikmatan buntut bakar ini.


Bagi penggemar 'perbuntutan' diuntungkan sekali bisa datang ke tempat makan ini. Pihak hotel menggelar harga promo untuk empat jenis buntut, mulai dari buntut goreng rica-rica, buntut goreng cabe ijo, buntut goreng sambal matah, dan buntut goreng saos mentega.
Masih banyak lagi pilihan kuliner Indonesia di Heather Resto. Tentunya kuliner dari belahan dunia lain pun tersedia. Tapi kali ini saya sedang ingin icip-icip Indonesia punya selera.

Cokelat Lava yang Bikin Nagih

Beres makan tanpa mencicipi dessert apa kata dunia? Okay, tanpa basa-basi saya memilih cokelat lava yang memang jadi favorit saya dalam urusan cuci mulut. Di Heather Resto, kue cokelat hangat ini dinamai Chocolate Liquid Center lengkap dengan satu skup es krim vanila segar.
Sayangnya karena saya terlalu lama mengatur untuk memotretnya, cairan cokelat di dalamnya sudah mengeras. Padahal saya paling suka ketika merasakan lelehan cokelat yang hangat di lidah. Okelah, abaikan hal itu. Rasanya tetap okay kok. Apalagi dipadukan dengan es krim vanilanya. Sluuurp. seperti biasa dengan cepat saya menghabiskan kuliner seharga Rp36.000,- itu.


Saya pun mencicipi dessert lain, yakni Apple Pie ala Mode. Sebenarnya saya kurang begitu suka dengan apple pie karena cenderung terlalu manis. Tapi kali ini saya harus bilang, apple pie ternyata juga enak, mungkin karena dimakan bersamaan dengan es krim vanilla. Hehehehe. Pastinya, pie seharga Rp36.000,- bakal jadi pilihan saya jika ke sini lagi.




Untuk teman minum, saya memilih Mocktail of The Day dari Heather resto, yakni agnifico Lychee. Namanya terdengar keren. tapi sebenarnya ini adalah jenis mojito yang diberi buah lychee. Buat saya mojito saja sudah membuat tenggorokan saya segar, apalagi ditambah buah luchee yang manis. Klop.
Seperti telah saya singgung, saya merasakan semua hidangan karena venue restoran yang nyaman. Bersebelahan dengan kolam renang BWP The Hive Hotel. Jadi selain menikmati di dalam, bisa juga menyantap menu resto di sisi kolam renang sambil melihat kecipak-kecipuk orang berenang dan pemdangan sekitar Cawang.




Foto-foto:Benny Rhamdani

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 06, 2016 23:22

March 3, 2016

Ziggy, Penulis Muda Ini Paparkan Proses Kreatif Menulis 21 Bukunya



Namanya memang sulit diingat dan disebutkan: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, tapi kisah dalam novel-novel karyanya sulit dihapus dari hati pembacanya. Meskipun baru berusia 22 tahun, sudah dua puluh satu karya Ziggy yang diterbitkan dan disambut hangat oleh pembaca berbagai usia. Kepenulisan Ziggy merambah berbagai genre, mulai dari fantasi, horor, romance, bahkan drama keluarga. Pada tahun 2014, naskah novelnya Di Tanah Lada memenangkan juara dua  Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta yang bergengsi. Berikut wawancara bersama Ziggy mengenai kegiatan membaca dan menulisnya.



Ziggy, kamu pernah sharing buku-buku yang kamu baca waktu kecil dan jadi favorit sampai sekarang. Misalnya Harry Potter dan Little Women. Tapi ada nggak sih buku yang kamu nggak suka dan pengen diubah endingnya?

Hmmm, mungkin Saga of Darren Shan ya. Sebetulnya bukan endingnya jelek, tapi eksekusinya kurang bagus sampai terasa antiklimaks, padahal idenya sendiri menarik ;v;

Aku belum baca Saga of Darren Shan, emang endingnya kayak gimana sih?


Agak lupa sih, tapi kalau gak salah, endingnya, Darren, si tokoh utamanya, mati, tapi jiwanya diselamatkan seseorang yang namanya Mr. Tiny, dan Darren hidup lagi di masa lalu sebagai pengikutnya Mr. Tiny, dan kemudian mengikuti dan membantu petualangan si Darren di masa lalunya itu.

Sebetulnya keren kok, tapi sepertinya pengarangnya emang kurang jago buat bagian dramatis ;v; Kalau lagi action2 sih, seru banget



Kamu sendiri lebih suka menceritakan hal yang dramatis atau action?

Hem saya suka action, tapi sepertinya belum bisa membuatnya dengan baik.

Bukannya tinggal banyakin adegan baku hantam dan lompat dari gedung tinggi saja ya?

 Iya sih, tapi kan harus membantu yang baca ikutan merasa deg-degan.

Jadi kamu nggak langsung deg-degan kalau tokoh favoritmu dalam buku tiba-tiba lompat dari gedung tinggi?

Hem enggak juga.  Habis kalau cuma dibilang 'lalu dia lompat lalu mati' kan gak kerasa OH MY GOD DIA LOMPAT TERUS MATI. Karena di buku gak ada alat bantu visual, gak seperti film atau komik, jadi narasinya yang harus membangun suasana, kan?

Nah, kalau kamu punya kekuatan menghidupkan tokoh dalam buku, siapa yang bakalan kamu hidupkan lagi?

Hmmm pertanyaannya susah. Mungkin Count Olaf di A Series of Unfortunate Events. Bagian kematiannya itu sangat  sesuatu. Meskipun dia reseh.

Buku terbaru Ziggy, Airmata Bulan.


Ziggy kok mau menghidupkan karakter yang jahat sih? Apakah karena kamu mau memberikan mereka kesempatan kedua?

 Iyaaa, dia salah satu villain terbaik yang pernah ada. Jahatnya jahat banget sampai bikin ngakak.

Kenapa ya?Habis buku-buku kan biasanya diceritakan dari perspektif 'si baik'. Ada banyak cerita dari 'si jahat' yang gak kita tahu, padahal pasti ada sesuatu yang membuat dia sampai jadi sejahat itu. Sepertinya lebih menarik mengetahui apa yang akan terjadi kalau mereka berhasil mendapatkan keinginan mereka.

Bagaimana kalau Voldemort yang hidup di akhir serial Harry Potter? Apakah dia bakalan ada di stasiun mengantar anak-anaknya yang akan bersekolah di Hogwarts? Atau anak Voldemorts bakalan pergi sekolah dengan jet pribadi.

Voldemort kawin sama siapa? Bellatrix kan sudah mati.

Menurutmu ada hubungan nggak sih kisah di dalam buku dengan kisah di dunia nyata? Di buku, kebanyakan tokoh baik yang bertahan hidup? Namun bagaimana dengan Bellatrix-Bellatrix di dunia 'nyata'?

Hem di dunia nyata sih agak lebih rumit, soalnya kita gak diberitahu dengan jelas yang mana yang baik dan yang jahat, kan? Yang baik cuma baik kalau pihak yang baik yang menang. Kalau Voldemort yang menang dan menceritakan kisahnya, pasti geng Harry Potter yang kedengaran jahat. Toh mereka pun sama-sama melukai dan saling bunuh.

Apa sebaiknya kita selalu punya tujuan spesifik dari kegiatan membaca kita? Misalnya kita membaca untuk mendapatkan kesenangan, atau untuk tahu bagaimana cara mengoperasikan Adobe Photoshop?

Hmm, gak perlu ada tujuan spesifik juga. Tapi menurut saya sih, sebelum baca sesuatu yang bisa memberikan perspektif, penting untuk mempunyai perspektif sendiri. Soalnya, kalau membaca dan menerima 'kebenaran' yang ada di dalam buku mentah-mentah, gak ada artinya. Seperti kata pepatah Cina: membaca tanpa berpikir is a labor lost. Buku (ada) untuk membantu kita berpikir, bukan mengikuti pikiran orang :>


Sebelum menulis, kamu nyiapin bekal apa?

Nah, kalau menulis sih I say kita berusaha mempengaruhi orang. Jadi sebelum menulis, biasanya saya menyiapkan moral value apa yang mau saya sampaikan.

Oke-oke, jadi dari mana seorang penulis bisa tahu bahwa ceritanya memang perlu dituliskan? Karena persepsi pembaca tentang moral value, kan, nggak selalu sama.

Yes, true. Tapi berarti sebuah cerita ditulis karena penulis mau pembaca memahami moral value-nya kan? Tapi saya rasa gak semua orang menulis untuk menyampaikan moral value. Kadang-kadang, orang menulis untuk curhat saja. Either way, saya rasa alasan orang menulis, atau at least saya, selalu egois; karena bottom line, saya menulis untuk memberi alasan menjustifikasi perbuatan saya sendiri.

Beberapa kali membaca di Tumblr-mu ada banyak pertanyaan dari pembaca bukumu. "Kak Ziggy, gimana caranya bisa nulis sekeren itu?" Kupikir jawabannya sederhana, "Banyak membaca dan berpikir." Nggak ada rahasia lain, kan?

Enggak, hehe. Saya juga banyak nonton tapi sepertinya itu bukan rahasia.

Waktu pertama menulis, tulisanmu juga nggak serta-merta jadi seperti tulisan yang sekarang, kan? Apakah ada proses belajarnya?

 Hmmm, saya sih gak pernah belajar menulis. Kalau dalam hal penulisan, saya cuma memperhatikan masukan dari para editor. Tapi selain itu, yang berkembang cuma bahan bacaan saya. Kalau tulisan saya sepertinya membaik, itu karena saya membaca bahan yang lebih baik, atau karena bisa menarik pelajaran dari bahan bacaan saya dengan lebih baik.



 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 03, 2016 18:02

Benny Rhamdani's Blog

Benny Rhamdani
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Benny Rhamdani's blog with rss.