Perjalanan Sang Zaman Quotes

Rate this book
Clear rating
Perjalanan Sang Zaman Perjalanan Sang Zaman by S.M. Zakir
8 ratings, 4.75 average rating, 3 reviews
Perjalanan Sang Zaman Quotes Showing 1-13 of 13
“manusia yang sering memiliki pertanyaan-pertanyaan
tidak mungkin memiliki sebuah jawapan yang tepat
melainkan keraguan yang tercipta daripada akal

(Perjalanan 22)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“apakah kata-katamu yang lahir dari hasrat yang menyala
memberikan sebuah keberanian untuk hidup sebagai singa

(Perjalanan 28)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“Javid, di manakah lagi dapat aku temui
pujangga sepertimu; pemilik kata-kata indah
tetapi adakala datang seperti panah tajam yang menyala
puisimu adalah sejambak bunga pada musim semi
tetapi puisimu juga adalah sebilah belati
pada musim yang lain - datang menikam tanpa belas

(Perjalanan 28)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“mimpi yang datang dari revolusi
untuk membunuh para raja dan bangsawan
dan mendirikan sebuah kerajaan rakyat
tidak pernah mempunyai kata-kata
yang mampu melahirkan sebuah puisi
tetapi cuma keinginan dan hasrat untuk berkata-kata
dengan laungan yang menggegarkan bumi
tetapi setelah menang mereka dengan segera
kembali menggantikan raja-raja dan para bangsawan
melakukan penindasan dan perhambaan yang sama
terhadap semua rakyat yang terpukau oleh sihir

(Perjalanan 10)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“negara kata Ibnu Khaldun adalah kebun
tanaman yang dipagar; hidup subur dalam kawalan
namun Hobbes lebih percaya negara adalah raksasa
pelindung - dan aku lebih percaya negara adalah
sungai deras yang menghanyutkan segala yang melintasinya
hari ini para liberal menghujat para demokrat
tentang negara yang harus befungsi sebagai
sebuah pasar yang tercipta oleh individualiti
sedang demokrat menolak dan mengatakan
negara adalah pusat yang mengatur individu
prinsip-prinsip yang berebza segera membentuk
kutub yang berbeza dan perjuangan yang saling
bertentangan

(Perjalanan 21)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“apa bezanya kezaliman dan kekejaman
antara atas nama raja dan atas nama rakyat
kedua-duanya adalah pembunuhan
apa bezanya gulotin para raja dan gulitin para rakyat
kedua-duanya adalah taring-taring setan
yang mengangkat pembunuhan dan kezaliman
lalu apa bezanya kerosakan yang dibuat atas nama rakyat
dan kerosakan yang dibuat atas nama negara.

(Perjalanan 19)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“revolusi adalah mimpi yang diciptakan oleh manusia
yang sedang ingin menukarkan dirinya menjadi tiran

(Perjalanan 9)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“lalu dia melaungkan kebenaran, kebebasan, dan kemurnian
untuk masyarakatnya, manusia dan dunia
sedang si Rousseau ini tidak pernah mengenal
tentang kebenaran dan kemurnian dalam dirinya sendiri

(Perjalanan 5)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“kota-kota dan mukim diisi oleh kegilaan para manusia
yang mencintai akal fikiran seperti emas paling berharga
menjunjung dan menjulang hak kebebasan individu tanpa batas
dan mencipta nabi-nabi baru dari dongeng-dongeng kota
yang membawa sihir pencerahan palsu dari helang masalalu

(Perjalanan 3)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“wahai sang zaman - tidak ada pedang
yang lebih tajam selain daripada
kepercayaanmu sendiri
dan keberanian yang datang dari dirimu sendiri.

(Perjalanan 3)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“ini zaman semangat kebebasan dari cerita purba
bangun sebagai bangkai helang dari masalalu
berdiri dan bangkit atas dasar pencerahan baru
dan akal diagungkan semula

(Perjalanan 3)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“kita menjadi kabilah
yang diburu dan dijadikan penjahat seperti kaum Musa as
oleh agama yang kita pegang dan junjung dengan percaya
dijadikan syariat dan jalan kebenaran; cahaya dan penyuluh
sedang mereka dengan keangkuhan dan kesombongan Firaun
menjulang pedang tajam kebebasan serta tombak kenihilan
untuk merobek agama dan kebenaran Tuhan yang kita miliki
atas nama hak asasi manusia, kesamarataan dan kebebasan berfikir
maka al-Quran mereka jadikan buku dari tangan manusia
yang boleh ditafsir akal sesuka hati dan dimaknakan semahunya
suara-suara mereka lagi mengatakan bahawa nabi-nabi
hanya mitos yang dicipta oleh agama - maksum itu hanya dongeng
dan Islam adalah nama yang diberikan warna penuh kelabu
untuk dilihat dengan penuh sinis dan prasangka gelap.

(Perjalanan 2)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman
“agama tidak lagi menjadi syariat dan jalan kehidupan
sebaliknya menjadi bahan untuk dirobek dicaing-caing
oleh akal fikiran dan pisau purba zaman pencerahan
yang diasah oleh kata-kata demi kata-kata - kebebasan

(Perjalanan 2)”
S.M. Zakir, Perjalanan Sang Zaman