Ayah Quotes
Ayah
by
Andrea Hirata5,615 ratings, 4.38 average rating, 865 reviews
Ayah Quotes
Showing 1-18 of 18
“Segala hal dalam hidup ini terjadi tiga kali, boi. Pertama lahir, kedua hidup, ketiga mati. Pertama lapar, kedua kenyang, ketiga mati. Pertama jahat, kedua baik, ketiga mati. Pertama benci, kedua cinta, ketiga mati. Jangan lupa mati, boi.”
― Ayah
― Ayah
“Mencintai seseorang merupakan hal yang fantastis, meskipun orang yang dicintai itu merasa muak.”
― Ayah
― Ayah
“Kebosanan itu kejam, tetapi kesepian lebih biadap daripada kebosanan. Kesepian adalah salah satu penderitaan manusia yang paling pedih.”
― Ayah
― Ayah
“Manusia bisa berda di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda, tetapi tak bisa berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, semua itu karena pencipta manusia mau agar manusia setia.”
― Ayah
― Ayah
“Janganlah bersedih, waktu mengambil seorang sahabat, dan waktu akan menggantikannya dengan sahabat yang lain. Berdamailah dengan waktu, karena waktu akan menumbuhkan dan menyembuhkan.”
― Ayah
― Ayah
“Datangkan seribu serdadu untuk membekukku!
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu ....”
― Ayah
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu ....”
― Ayah
“Akhirnya, hujan turun, menghantam atap seng. Amiru memejamkan mata, lama, lambat laun dia mendengar sebuah irama, Dia tersenyum. Dia tersenyum karena ingin seperti ayahnya, yakni dapat menjadi senang karena hal-hal yang kecil. Seni menyenangi hal-hal yang biasa saja, begitu istilah ayahnya yang hanya tamat SD itu. Amiru ingin menguasai seni itu sampai tingkat ayahnya telah menguasainya sehingga menjadi orang yang dapat menertawakan kesusahan. Itulah ilmu tertinggi seni menyenangi hal-hal kecil. Itulah sabuk hitamnya.”
― Ayah
― Ayah
“Apa aku kelihatan seperti orang yang sedang memendam sebuah rahasia? Apakah Ukun dan Tamat tahu rahasia hatiku? Bahwa aku sedang jatuh cinta? Perlukah kukabari mereka bahwa aku sedang jatuh cinta? Kukabari sedikit mungkin, jangan banyak-banyak. tapi jangan ah, aku malu. Oh apakah gerangan yang aku alami ini? Mengapa kebingungan bisa menjadi begitu indah?”
― Ayah
― Ayah
“diberi mobil-mobilan dia menolak, diberi gula-gula dia minta balon, dikasih balon dia minta balon gas, dikasih balon gas dia minta gula-gula. tak dikasih apa-apa, dia minta mobil-mobilan. diberi mobil-mobilan dan balon, dia minta balon gas. diberi mobil-mobilan, gula-gula, balon, dan balon gas, dia tak minta apa-apa.”
― Ayah
― Ayah
“Cinta adalah kata yang asing. Cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat. Cinta adalah burung merpati dalam topi pesulap. Cinta adalah tempat yang jauh, sangat jauh, dan urusan konyol orang dewasa.”
― Ayah
― Ayah
“Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan”
― Ayah
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan”
― Ayah
