Child of All Nations Quotes

Rate this book
Clear rating
Child of All Nations (Buru Quartet, #2) Child of All Nations by Pramoedya Ananta Toer
7,954 ratings, 4.44 average rating, 713 reviews
Open Preview
Child of All Nations Quotes Showing 1-30 of 42
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Pernah kudengar orang kampung bilang : sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Barangsiapa muncul di atas masyarakatnya, dia akan selalu menerima tuntutan dari masyarakatnya-masyarakat yang menaikkannya, atau yang membiarkannya naik.... Pohon tinggi dapat banyak angin? Kalau Tuan segan menerima banyak angin, jangan jadi pohon tinggi”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kau Pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, Pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus, harus bicara pada mereka , dengan bahasa yang mereka tahu”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Jangan kau mudah terpesona oleh nama-nama. Kan kau sendiri pernah bercerita padaku: nenek moyang kita menggunakan nama yang hebat-hebat, dan dengannya ingin mengesani dunia dengan kehebatannya—kehebatan dalam kekosongan. Eropa tidak berhebat-hebat dengan nama, dia berhebat-hebat dengan ilmu pengetahuannya. Tapi si penipu tetap penipu, si pembohong tetap pembohong dengan ilmu dan pengetahuannya.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Semua yang terjadi d bawah kolong langit adalah urusan setiap orang yang berpikir”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Barang siapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati. (Mama, 4)”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapapun tentang kenyataan.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar daripada panasnya permusuhan.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kartini pernah mengatakan : mengarang adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“setiap saat orang bisa minta ampun pada Tuhan, bila berdosa terhadap-Nya, dosa terhadap sesama manusia lain lagi, terlalu susah untuk mendapat ampun daripadanya. Tuhan Maha Pemurah, manusia maha tidak pemurah.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Revolusi Perancis, mendudukkan harga manusia pada tempatnya yang tepat. Dengan hanya memandang manusia pada satu sisi, sisi penderitaan semata, orang akan kehilangan sisinya yang lain. Dari sisi penderitaan saja, yang datang pada kita hanya dendam, dendam semata...”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kekuatan yang kita miliki mungkinlah tidak sebanding dengan ketidakadilan yang ada, tapi satu hal yang pasti: Tuhan tahu bahwa kita telah berusaha melawannya.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Kau tak kenal bangsamu sendiri.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Negeri Matahari Terbit, negeri Kaisar Meiji itu berseru pada para perantaunya, menganjurkan: Belajar berdiri sendiri! Jangan hanya jual tenaga pada siapa pun! Ubah kedudukan kuli jadi pengusaha, biar kecil seperti apa pun; tak ada modal? berserikat, bentuk modal! belajar kerja sama! bertekun dalam pekerjaan!”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“All we can do is pray, Ma, pray.

No, Child, these are the deeds of human beings. Planned by the brains of humans, and by the warped hearts of humans. It is to people we must speak our words. God has never sided with the defeated.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
tags: fate
“kau harus bertindak terhadap siapa saja yang mengambil seluruh atau sebagian dari milikmu, sekali pun hanya segumpil batu yang tergeletak di bawah jendela. Bukan karena batu itu sangat berharga bagimu. Azasnya: mengambil milik tanpa ijin: pencurian; itu tidak benar, harus dilawan.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Aku bangga menjadi seorang liberal, Tuan, liberal konsekwen. Memang orang lain menamainya liberal keterlaluan. Bukan hanya tidak suka ditindas, tidak suka menindas, lebih dari itu: tidak suka adanya penindasan ....”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Han, memang bukan sesuatu yang baru
Jalan setapak setiap orang dalam
mencari tempat ditengah-tengah dunia
dan masyarakatnya, untuk menjadi diri
sendiri, melelahkan dan membosankan
untuk diikuti.

Lebih membosankan adalah mengamati
yang tidak membutuhkan sesuatu jalan,
menjangkarkan akar tunggang pada
bumi dan tumbuh pada pohon.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Tak ada persiapan terlalu pagi”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Semua yang terjadi di bawah kolong langit adalah urusan setiap orang yang berpikir.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Sepandai-pandaimya lelaki, kata bujang nenekku dulu semasa aku masih sangat muda, kalau sedang gandrung: dia sungguh sebodoh-bodoh si tolol.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Aku kira, setiap penulis yang jujur, akhir-kelaknya akan kecewa dan dikecewakan.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
tags: sastra
“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biar pun dia sarjana.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations
“Keajaiban pengetahuan: Tanpa mata yang melihat dia membikin orang mengetahui luasnya dunia: dan kayanya, dan kedalamannya, dan ketinggiannya, dan kandungannya, dan juga sampar-samparnya.”
Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations

« previous 1