Alter Ego Books
Showing 1-50 of 318
No Longer Human (Paperback)
by (shelved 35 times as alter-ego)
avg rating 3.95 — 243,500 ratings — published 1948
Demian: Die Geschichte von Emil Sinclairs Jugend (Paperback)
by (shelved 31 times as alter-ego)
avg rating 4.14 — 133,303 ratings — published 1919
The Metamorphosis (Mass Market Paperback)
by (shelved 31 times as alter-ego)
avg rating 3.90 — 1,389,639 ratings — published 1915
Strait is the Gate (Paperback)
by (shelved 31 times as alter-ego)
avg rating 3.57 — 6,206 ratings — published 1909
Notes from Underground (Paperback)
by (shelved 30 times as alter-ego)
avg rating 4.17 — 220,886 ratings — published 1864
The Moon Over the Mountain: Stories (Paperback)
by (shelved 28 times as alter-ego)
avg rating 4.00 — 570 ratings — published 2010
The Myth of Sisyphus (Paperback)
by (shelved 27 times as alter-ego)
avg rating 4.17 — 89,892 ratings — published 1942
First Love (Paperback)
by (shelved 27 times as alter-ego)
avg rating 3.76 — 24,256 ratings — published 1860
The Miner (English and Japanese Edition)
by (shelved 26 times as alter-ego)
avg rating 3.95 — 1,891 ratings — published 1908
Dogra Magra (Mass Market Paperback)
by (shelved 25 times as alter-ego)
avg rating 4.08 — 375 ratings — published 1976
Frankenstein: The 1818 Text (Paperback)
by (shelved 23 times as alter-ego)
avg rating 3.90 — 1,839,147 ratings — published 1818
The Complete Stories and Poems (Hardcover)
by (shelved 22 times as alter-ego)
avg rating 4.40 — 294,198 ratings — published 1849
The Little Prince (Hardcover)
by (shelved 22 times as alter-ego)
avg rating 4.33 — 2,432,510 ratings — published 1943
Somokuto (Japanese Edition)
by (shelved 20 times as alter-ego)
avg rating 3.50 — 8 ratings — published 2012
Alice’s Adventures in Wonderland / Through the Looking-Glass (Paperback)
by (shelved 17 times as alter-ego)
avg rating 4.06 — 604,691 ratings — published 1871
Solaris (Paperback)
by (shelved 17 times as alter-ego)
avg rating 3.98 — 128,303 ratings — published 1961
The Thousand Year Beach (Paperback)
by (shelved 16 times as alter-ego)
avg rating 3.18 — 109 ratings — published 2002
Harmony (Paperback)
by (shelved 15 times as alter-ego)
avg rating 3.96 — 1,489 ratings — published 2008
Fahrenheit 451 (Kindle Edition)
by (shelved 15 times as alter-ego)
avg rating 3.97 — 2,785,705 ratings — published 1953
The Sirens of Titan (Paperback)
by (shelved 15 times as alter-ego)
avg rating 4.15 — 156,234 ratings — published 1959
Fight Club (Paperback)
by (shelved 15 times as alter-ego)
avg rating 4.18 — 637,570 ratings — published 1996
あなたのための物語[Anata No Tame No Monogatari] (Paperback)
by (shelved 15 times as alter-ego)
avg rating 3.88 — 17 ratings — published 2009
The Door Into Summer (Paperback)
by (shelved 15 times as alter-ego)
avg rating 4.02 — 28,468 ratings — published 1957
Self-Reference ENGINE (Paperback)
by (shelved 13 times as alter-ego)
avg rating 3.72 — 239 ratings — published 2007
Permutation City (Mass Market Paperback)
by (shelved 12 times as alter-ego)
avg rating 4.05 — 12,711 ratings — published 1994
Do Androids Dream of Electric Sheep? (ebook)
by (shelved 11 times as alter-ego)
avg rating 4.09 — 506,544 ratings — published 1968
Grass and Tree Cairn: Haiku of Santoka (Paperback)
by (shelved 11 times as alter-ego)
avg rating 3.65 — 31 ratings — published 2002
The Dreaming Jewels (Paperback)
by (shelved 10 times as alter-ego)
avg rating 3.89 — 3,389 ratings — published
Side-By-Side Dreamers (Kindle Edition)
by (shelved 10 times as alter-ego)
avg rating 3.70 — 165 ratings — published 2018
Alice's Adventures in Wonderland (Hardcover)
by (shelved 7 times as alter-ego)
avg rating 3.99 — 431,251 ratings — published 1865
Aku Tak Membenci Hujan (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 4.48 — 178 ratings — published
The Myth of Sisyphus and Other Essays (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 4.22 — 64,723 ratings — published 1942
The Regrets (Hardcover)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 3.19 — 4,025 ratings — published 2020
La comemadre (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 3.65 — 2,538 ratings — published 2010
Witches (Hardcover)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 3.50 — 3,617 ratings — published 2020
Les villes de papier (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 3.94 — 2,994 ratings — published 2018
I Have More Souls Than One (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 3.97 — 3,011 ratings — published 1918
The Ego and the Id (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 3.82 — 12,293 ratings — published 1923
Crime and Punishment (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 4.28 — 1,057,794 ratings — published 1866
Duke of Midnight (Maiden Lane, #6)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 4.07 — 12,405 ratings — published 2013
Gone Girl (Paperback)
by (shelved 2 times as alter-ego)
avg rating 4.14 — 3,408,343 ratings — published 2012
Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less (Kindle Edition)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.06 — 129,028 ratings — published 2011
Think Like A Grandmaster (Paperback)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.12 — 376 ratings — published 1970
Why We Sleep: Unlocking the Power of Sleep and Dreams (Hardcover)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.37 — 222,367 ratings — published 2017
Effortless: Make It Easier to Do What Matters Most (Hardcover)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.04 — 14,216 ratings — published
How to Reassess Your Chess: The Complete Chess Mastery Course (Paperback)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.34 — 1,278 ratings — published
Bobby Fischer Teaches Chess (Paperback)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.02 — 7,093 ratings — published 1966
DVORETSKY'S ENDGAME MANUAL, 2nd Ed. (Paperback)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.49 — 385 ratings — published 2004
Equal Parts (Kindle Edition)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 3.96 — 3,488 ratings — published 2012
Silman's Complete Endgame Course: From Beginner to Master (Paperback)
by (shelved 1 time as alter-ego)
avg rating 4.39 — 922 ratings — published 2006
“Membayangkan Surga
Apa yang kau lihat di layar yang berpendar ini, Kay?
Serupa senja yang tumbuh
dari sebatang pohon
di sebuah tempat
yang kau bayangkan
seperti surga.
Cahaya lampu itu
menyapu wajahmu
dengan warna lembayung
dan berkilau seperti pelangi.
Tapi tak ada apa pun
kutemukan pada seri wajahmu
selain nafsu yang tertahan
dan seulas senyum kemesuman.
Tepat di puncak penantian
dari segala perhatian
yang tertuju pada dirimu.
Mata yang tak pernah menyadari
tersesat dalam raga belia
yang entah milik siapa.
Aura kemudaan
yang berasa sia-sia.
Telah kau reguk
semua kebahagiaan
dari ekspresi wajah tolol
yang ditunggangi
oleh nafsu alter egonya.
Atau barangkali,
telah habis kau hirup
wangi kelopak mawar hitam
yang tumbuh di ranjangmu
setiap pagi.
Sudah lama sekali rasanya
waktu berlalu.
Seperti ketika, kau masih suka
nongkrong di cafe
sambil meneguk cappucino
dari cangkir porselen
yang perlahan mulai retak.
Sementara laju usia
mengalir di tenggorakanmu
yang bening bagai pualam.
Waktu meninggalkan jejak buta
di dalam handphonemu.
Menyisakan tatap mata orang
yang tak lagi mampu menafsirkan
apa yang telah engkau lakukan.
Bukankah,
mereka tak lagi melihatmu sebagaimana adanya dirimu saat ini atau sepuluh tahun dari sekarang?
Tak satu pun dari mereka percaya bahwa usiamu belum lewat
dua puluh tahun.
Siapa mendamba
merah muda anggur kirmizi
yang tumbuh di dadamu?
Tak satu pun telinga
sanggup melawan sihir
dari gelak tawamu yang getir.
Mata bodoh
yang tak sanggup melupakan
bayangan pisang matang
kau kunyah dengan brutal
sebagai kudapan
di tengah jeda pertunjukan.
Hidup tak seperti kecipak ikan
di dalam aquarium transparan
tertanam di dinding.
Air kolam di pekarangan
menjelma jadi bayangan jemari
tak henti menggapai.
Gelembung kekhawatiran
yang tak sanggup memahami
makna puisi
yang sengaja ditulis untuk mengabadikan namamu.
Taman yang kau bayangkan itu, Kay bukanlah surga yang sesungguhnya.
Di sana tak ada sungai keabadian
atau pangeran tampan
yang menunggu kehadiranmu
dengan kerinduan.
Yang ada cuma kelebat kilat
dan hujan airmata hitam.
Mengucur seperti lendir laknat
yang mengalir dari hidungmu
saat kau meradang
karena influensa.
Tak ada satu hal pun yang menyenangkan, Kay.
Hanya sedikit tersisa cerita
yang busuk dan menjijikkan
sebagai satu-satunya obrolan
untuk perintang waktu.
2024 - 2025”
―
Apa yang kau lihat di layar yang berpendar ini, Kay?
Serupa senja yang tumbuh
dari sebatang pohon
di sebuah tempat
yang kau bayangkan
seperti surga.
Cahaya lampu itu
menyapu wajahmu
dengan warna lembayung
dan berkilau seperti pelangi.
Tapi tak ada apa pun
kutemukan pada seri wajahmu
selain nafsu yang tertahan
dan seulas senyum kemesuman.
Tepat di puncak penantian
dari segala perhatian
yang tertuju pada dirimu.
Mata yang tak pernah menyadari
tersesat dalam raga belia
yang entah milik siapa.
Aura kemudaan
yang berasa sia-sia.
Telah kau reguk
semua kebahagiaan
dari ekspresi wajah tolol
yang ditunggangi
oleh nafsu alter egonya.
Atau barangkali,
telah habis kau hirup
wangi kelopak mawar hitam
yang tumbuh di ranjangmu
setiap pagi.
Sudah lama sekali rasanya
waktu berlalu.
Seperti ketika, kau masih suka
nongkrong di cafe
sambil meneguk cappucino
dari cangkir porselen
yang perlahan mulai retak.
Sementara laju usia
mengalir di tenggorakanmu
yang bening bagai pualam.
Waktu meninggalkan jejak buta
di dalam handphonemu.
Menyisakan tatap mata orang
yang tak lagi mampu menafsirkan
apa yang telah engkau lakukan.
Bukankah,
mereka tak lagi melihatmu sebagaimana adanya dirimu saat ini atau sepuluh tahun dari sekarang?
Tak satu pun dari mereka percaya bahwa usiamu belum lewat
dua puluh tahun.
Siapa mendamba
merah muda anggur kirmizi
yang tumbuh di dadamu?
Tak satu pun telinga
sanggup melawan sihir
dari gelak tawamu yang getir.
Mata bodoh
yang tak sanggup melupakan
bayangan pisang matang
kau kunyah dengan brutal
sebagai kudapan
di tengah jeda pertunjukan.
Hidup tak seperti kecipak ikan
di dalam aquarium transparan
tertanam di dinding.
Air kolam di pekarangan
menjelma jadi bayangan jemari
tak henti menggapai.
Gelembung kekhawatiran
yang tak sanggup memahami
makna puisi
yang sengaja ditulis untuk mengabadikan namamu.
Taman yang kau bayangkan itu, Kay bukanlah surga yang sesungguhnya.
Di sana tak ada sungai keabadian
atau pangeran tampan
yang menunggu kehadiranmu
dengan kerinduan.
Yang ada cuma kelebat kilat
dan hujan airmata hitam.
Mengucur seperti lendir laknat
yang mengalir dari hidungmu
saat kau meradang
karena influensa.
Tak ada satu hal pun yang menyenangkan, Kay.
Hanya sedikit tersisa cerita
yang busuk dan menjijikkan
sebagai satu-satunya obrolan
untuk perintang waktu.
2024 - 2025”
―
“Mystery is not some kind of an alter ego, but it’s real PERSONAL POWER that’s predicated on your total devotion to the limitless expansion of your sensuality.”
―
―


