Tia Setiawati's Blog, page 802

January 6, 2013

hallo kak tia, salam kenal ya :) aku sangat suka dengan karya puisi kak tia yang indah :). oh ya kak ada yang mau aku tanyain, cinta pertama itu apa sih? trus apa benar cinta pertama itu sulit dilupakan? minta sarannya dong kak agar aku bisa ngelupain cint

Semua hal yang ‘pertama’ memang biasanya sulit dilupakan, lisaadisti.


Seperti ciuman pertama, masuk sekolah pertama, dan hal-hal pertama lainnya. 


Biasanya mereka yang bertanya tentang cinta memang belum mengalaminya. Jadi kubiarkan saja kamu tetap bertanya-tanya, sampai kamu sendiri mengalaminya.


:)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 17:37

Hai mrizarf.
Terima kasih ya :)
Isi suratmu adalah pertanyaan...



Hai mrizarf.


Terima kasih ya :)


Isi suratmu adalah pertanyaan yang terlalu sering saya dengar :)


Engineer adalah hasil dari sebuah proses akademis.
Sedangkan puisi adalah sebuah kecintaan tersendiri.


Karena otak kanan dan kiri memiliki kebutuhan yang berbeda, untuk saling seimbang dalam penggunaannya.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 17:03

Di hati saya, kamu tetap lelaki teristimewa.Jadi tidak perlu...



Di hati saya, kamu tetap lelaki teristimewa.
Jadi tidak perlu terlalu merisaukan penampilan,
karena ia biasanya istimewa di mata saja. 


Saya tetap cinta kamu yang berantakan. 


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 08:50

Atas durasi perjumpaan yang tak pernah berdamai dengan...



Atas durasi perjumpaan yang tak pernah berdamai dengan waktu,
bersediakah kamu memelukku lebih lama dari awal kita bertemu?


Karena rindu untukmu memang tak pernah kemana-mana.
Aku sengaja memeliharanya.


- Tia Setiawati Priatna 

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 08:25

Tentang Wanita dan Bunga di Kepalanya

image


Ada seorang wanita muda.
Wanita yang manis dan berpipi merona.
Dia selalu menyimpan beberapa kuntum bunga di atas kepalanya.
Dibuatkannya sebuah rangkaian bunga
berbentuk lingkaran seukuran lingkar kepalanya. 


Kau ingin tahu mengapa?


Dia bilang, dia membutuhkan alasan untuk tersenyum setiap hari.
Dan bunga di atas kepalanya membantunya.


Orang-orang yang melihatnya akan tersenyum padanya,
seraya memanggilnya ‘cantik’ atau ‘manis’.
Lalu wanita itu akan tersenyum kembali,
seraya berkata ‘terima kasih’.


Hari demi hari berlalu.
Kemudian kami tak sengaja bertemu
pada sebuah pesta kebun sahabat dekatku.


Wanita itu bernama Bunga.


Bunga sempat bertanya-tanya :


‘Mengapa hidup tidak sesederhana seharusnya, Nona?’


‘Karena kau yang membuatnya menjadi tidak sederhana, Bunga’


‘Mengapa aku tidak mampu bahagia tanpa suatu ‘karena’?’


‘Karena kau selalu saja mencari, namun lupa memberi.
Lalu kau membuat namun tak hendak menerima.’


Lalu dia pergi tanpa permisi.




Bunga melupakan satu hal.
Bahwa untuk bahagia, kita hanya perlu untuk berbahagia.


Cinta.


Sepertinya Bunga belum bertemu cinta.




(Sekelebat bayang-bayang adegan, yang mungkin tak layak disebut sajak)


Tangerang, 6 Januari 2012


- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 08:18

Salam Kak Tia. Benar, aku tak kenal, tapi aku jatuh cinta. Jatuh cinta pada tiap aksara-aksara kamu. Tulisan benar, bisa buat kita jatuh cinta. :) Moga Allah jaga kamu, selalu. :)

Saya tersenyum (lebar sekali) saat membaca surat manis darimu, ieyqaadam.


Semoga Allah juga senantiasa menjagamu di sana. Indonesia tidak terlalu jauh dari Malaysia. Kabari saya kalau berkunjung ke sini ya.


Salam :)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 07:46

Sore tadi, kulihat kamu sedang kedinginan.Lalu kubuatkan...



Sore tadi, kulihat kamu sedang kedinginan.
Lalu kubuatkan secangkir kopi hitam yang menghangatkan.



‘Buatanmu, lebih manis dari cinta yang ditaburi gula’, katamu,
sambil tersenyum mengecup dahiku.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 07:44

"Semenyebalkan apapun kamu, saya tidak pernah berhenti mengkhawatirkan keselamatanmu."

“Semenyebalkan apapun kamu, saya tidak pernah berhenti mengkhawatirkan keselamatanmu.”

-

Sudah pernah saya bilang kan?
Kalimat ‘saya cinta kamu’ banyak penggantinya.



- Tia Setiawati Priatna

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 06, 2013 07:39

January 5, 2013

Pria Berjaket Merah Tua dan Wanita Bermata Cokelat Tua

Dia berjaket merah tua.

Masuk ke dalam sebuah ruangan

yang di dalamnya ada seorang wanita.



Dia seorang pria,

pria berjaket merah tua.

Dia duduk dengan santunnya.

Lalu tersenyum ke arah seorang wanita.



Satu tangan meluncur dengan segera.

Sebuah nama terucap.

Nama seorang pria.



Ada sebuah perkenalan tanpa rencana.

Seorang wanita tersenyum malu penuh rona.

Dia wanita bermata cokelat tua.



Mereka jatuh cinta.

Bahkan seisi ruangan turut merayakannya.



Di luar masih hujan deras.

Namun mereka masih tersenyum penuh suka cita.



Ada sepasang manusia yang sedang jatuh cinta, Semesta.



Dan ada doa terucap,

semoga hujan tidak berhenti dengan segera.



Tangerang, 5 Januari 2013



- Tia Setiawati Priatna



Catatan :



Saya sedang mencoba membahasakan kali pertama kita berjumpa, Purnama.

Kamu masih ingat, kan?

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 05, 2013 05:41

"Aku lebih suka mendoakanmu dalam diam. Lalu akan kusebut namamu, dengan mata yang terpejam."

“Aku lebih suka mendoakanmu dalam diam. Lalu akan kusebut namamu, dengan mata yang terpejam.”

- Tia Setiawati Priatna
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on January 05, 2013 05:33