Nailal Fahmi's Blog, page 30

November 17, 2012

Kau Tahu Kawan #2

Kau tahu kawan, orang yang mengistilahkan tidur nyenyak itu tidur seperti bayi adalah orang yang belum pernah punya bayi.Tanyalah ibu-ibu yang udah punya banyi, berapa kali mereka bangun di tengah malam. Bayi itu punya kebiasaan buat bangun setiap tiga jam sekali, bahkan lebih. Apanya yang nyenyak coba?Jadi gue rasa tidur seperti beruang lebih cocok buat gambarin orang yang tidurnya kebluk.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 17, 2012 15:03

November 1, 2012

Memilih Kamus yang Praktis

“Bapakku masih membaca kamus setiap hari. Ia bilang bahwa hidup kita tergantung pada kepiawaian kita menggunakan kata.”
Arthur Scargill

Kamus adalah benda wajib yang harus dimiliki oleh setiap orang yang belajar bahasa asing. Ada banyak jenis kamus yang sering kita jumpai di toko-toko buku. Ada yang bagus tidak sedikit pula yang asal-asalan. Untuk memilih kamus yang bagus, anda bisa melihat dari penerbit atau pengarangnya. Salah satu penerbit yang sudah diakui dan dipercaya adalah Oxford University Press.  Anda bisa memulai dengan Oxford Learner’s Pocket Dictionary. Sesuai namanya, kamus ini kecil dan bisa dimasukan ke dalam saku. Kamus ini juga disertai dengan phonetic symbol atau cara membaca kata perkata. Kamus ini diperuntukan bagi pemula, sehingga kata-kata yang terdapat di dalamnya adalah kata-kata umum. Walaupun diperuntukan bagi pemula, namun pengartian dalam kamus ini English to English. Kata-kata dalam kamus ini diterjemahkan menggunakan Bahasa Inggris. Untuk orang yang baru belajar Bahasa Inggris, kamus jenis ini mungkin akan sedikit membingungkan —mungkin anda membutuhkan beberapa waktu hingga terbiasa menggunakan kamus jenis ini, namun teruslah berusaha untuk menggunakannya. Jangan juga tergesa untuk lekas bisa menggunakannya karena itu bisa mengakibatkan anda frustasi karena tidak mengerti. Santai saja. Siapkanlah waktu untuk menikmati kata-kata dalam kamus ini satu persatu. Walaupun anda masih tidak mengerti, nikmati saja lah dulu.Berikan tenggang waktu dan target yang pas untuk mulai menggunakan kamus jenis ini. Karena para pakar bahasa asing meyakini bahwa apabila seseorang telah mampu belajar dengan kamus seperti ini, berarti ia telah berhasil 80 persen. 20 persen sisanya tinggal latihan pengucapan dan pembiasaan diri mempraktekannya.Untuk permulaan, tidak ada salahnya juga jika anda memakai kamus Inggris-indonesia atau Indonesia-Inggris. Sama seperti ketentuan memilih kamus sebelumnya, untuk memilih kamus jenis ini, perhatikan penerbit atau pengarangnya. Carilah penerbit atau pengarang yang telah dipercaya. Carilah juga yang ada cara pengucapannya. Mengapa?... Karena cara baca dalam Bahasa Inggris berbeda dengan Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia huruf ‘U’ seperti dalam: rumah, rusak, surga, baru, setuju akan terbaca /u/ selamanya. Dalam Bahasa Inggris, huruf ‘U’ seperti dalam kata-kata Cut, Put, Burn, Tube, Building dibaca berbeda-beda. Begitu juga huruf ‘A’ dalam Car, Man, Fate, Small, Village dan masih banyak lagi yang lainnya. Tidak ada rumus apapun dalam pengucapanya, oleh karena itu anda dituntut untuk bisa membaca phonetic symbol di dalam kamus atau mendengarnya langsung.  Dan pilihlah juga kamus yang bisa anda bawa kemana-mana, yang bisa anda masukan ke dalam saku, pocket dictionary. Salah satu kamus Indonesia-Inggris atau Inggris Indonesia yang berkualitas, yaitu memiliki  cara baca yang sesuai dengan standar cara baca internasional, adalah kamus yang disusun oleh Prof. Drs. Wojowasito, yang berwarna hitam terbitan Hasta, Bandung. Namun kamus ini tidak bisa dimasukan saku. Kamus saku Indonesia-Inggris atau Inggris Indonesia yang bisa anda gunakan adalah kamus saku yang diterbitkan oleh Gramedia berwarna biru. Sekarang ini juga telah ada kamus yang lebih praktis dan lebih modern yaitu kamus elektronik. Kamus ini lebih simpel dan disertai juga suara untuk mengucapkan kata per kata.  Anda bisa mendapatkan kamus elektronik jenis ini di toko-toko elektronik atau toko buku. Ada juga yang berbentuk perangkat lunak yang bisa anda install ke komputer atau ponsel. Anda bisa membelinya di toko software terdekat di kota anda. Sekali lagi, pilihlah jenis kamus yang telah terpercaya.Jika anda tidak punya banyak uang —karena kamus jenis ini masih terbilang cukup mahal dibanding kamus yang berbentuk buku— anda bisa mengunduh kamus jenis ini secara gratis di internet. Silahkan ketik jenis kamus yang anda inginkan di mesin pencari, akan anda temukan banyak link yang menyediakannya.  

Kelemahan kamus jenis ini biasanya terletak di peng-arti-annya yang kurang komperhensif, sehingga tidak jarang arti yang diberikan malah keliru. Karenanya, anda masih tetap membutuhkan buku kamus sebagai pegangan. Sedangkan kamus elektronik bisa dijadikan pelengkap yang praktis.Selain pocket dictionary, baik yang berbentuk buku ataupun elektronik, anda juga disarankan untuk membuat kamus pribadi. Kamus pribadi ini berbentuk buku saku yang bisa anda bawa. Buku kecil dimana anda bisa menulis kata-kata atau kalimat baru. Berbeda dengan kamus biasa, kamus ini hanya berisi apa yang anda perlukan saja. Contohnya, hari ini anda sedang belajar tentang jenis-jenis pekerjaan, maka anda dapat menulis pekerjaan-pekerjaan yang baru anda tahu dalam kamus tersebut. Kamus ini juga dibuat untuk mencatat kalimat baru yang bisa anda pakai sewaktu-waktu, mencatat bagaimana cara meminta sesuatu dan lain sebagainya. Dengan cara seperti itu, kamus pribadi jenis ini bukan hanya ringkas dan praktis, tapi juga akan sesuai dengan karakter pembelajaran anda. Sekali lagi kamus adalah hal yang penting untuk dimiliki bagi siapa saja yang ingin belajar berbahasa. Jika anda malas membuka kamus, maka kemampuan berbahasa Inggris anda akan lambat berkembang. Namun jika anda rajin membuka kamus, mencari kata-kata yang tidak anda pahami, menggunakan kata-kata itu dalam percakapan, maka kemampuan Bahasa Inggris anda akan maju dan berkembang pesat. Jadi, ingin termasuk yang manakah anda?Sumber: Pintar Bahasa Inggris Via Media Sehari-hari
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 01, 2012 23:20

October 31, 2012

Ilmu Menjadi Kaya oleh Wallace D. Wattles

Berikut saya kutipkan perkataan Wallace D. Wattles dalam bukunya The Science of Getting Rich yang diterjemahkan oleh A. S. Laksana.·         Ada ilmu menjadi kaya, dan ia adalah ilmu eksakta, seperti aljabar atau aritmetika. Ada hukum-hukum tertentu yang mengendalikan proses pemerolehan kekayaan. Jika hukum-hukum ini dipelajari dan dipatuhi oleh siapa pun, ia akan menjadi kaya dengan kepastian
matematis.
·         Mempelajari orang-orang yang menjadi kaya, kita mendapati bahwa mereka rata-rata biasa-biasa saja dalam banyak hal. Mereka tidak punya bakat besar dan kemampuan di atas orang-orang lain. Itu membuktikan bahwa mereka menjadi kaya bukan karena mereka memiliki bakat atau kemampuan besar yang tidak dimiliki orang-orang lain, tetapi karena mereka melakukan segala sesuatu dalam Cara Tertentu.
·         Lagipula, itu tidak berurusan dengan apa bisnis atau profesi anda. Orang bisa menjadi kaya melalui bisnis apa saja, dan dengan profesi apa saja. Sementara tetangga-tetangga mereka, dengan pekerjaan yang sama, tetap miskin.
·         Tak seorang pun dipaksa miskin karena terbatasnya persediaan kekayaan. Ada persediaan yang lebih dari cukup untuk semua orang.
·         Umat manusia pada dasarnya kaya dan berkelimpahan. Jika ada orang-orang yang miskin, itu karena mereka tidak mengikuti Cara Tertentu yang telah membuat orang-orang lain menjadi kaya.
·         Kekayaan yang didapat secara kompetitif tidak pernah memuaskan dan juga tidak permanen. Anda memiliki kekayaan hari ini dan semua itu besoknya menjadi milik orang lain. Ingat, jika anda ingin menjadi kaya dengan jalan ilmiah dan melalui cara tertentu, anda harus sepenuhnya meninggalkan pemikiran kompetitif. Jangan pernah berpikir bahwa persediaan kekayaan terbatas. Saat anda berpikir bahwa semua uang telah dikuasai dan dikendalikan oleh orang lain, dan bahwa anda harus banting tulang untuk menghentikan penguasaan tersebut, pada saat itulah anda terjebak pada pemikiran kompetitif, dan daya kreatif anda lenyap saat itu juga. Yang lebih buruk, anda mungkin meringkus sendiri gerakan-gerakan kreatif yang sudah anda mulai.
·         Jika anda bangkit dari level kompetitif ke level kreatif, anda akan mencermati bisnis anda secara hati-hati. Sekiranya anda menjual sesuatu kepada orang lain yang tidak  menambahkan apa pun pada kehidupan orang itu, hentikanlah. Jangan curangi orang lain dalam bisnis anda. Dan jika sekarang anda sedang menjalankan bisnis yang mencurangi orang lain, tinggalkanlah.
·         Ini yang paling sulit bagi kebanyakan orang. Mereka mempertahankan pemikiran kolot bahwa kemiskinan dan pengorbanan diri adalah tindakan menyenangkan Tuhan. Mereka memandang kemiskinan sebagai bagian dari rencana Tuhan. Mereka memegang keyakinan bahwa Tuhan sudah merampungkan pekerjaan-Nya, dan sudah menciptakan apa yang perlu Ia ciptakan dan kebanyakan orang harus tetap miskin karena tidak tersedia cukup bahan untuk membuat semuanya kaya. Mereka mempertahankan pemikiran yang sangat keliru ini sehingga malu untuk meminta kekayaan.
·         Jika anda meyakini bahwa kehendak anda untuk kaya adalah selaras dengan kehendak Tuhan, maka keyakinan anda tak akan tergoyahkan.
·         Anda tak bisa mengesankan Tuhan dengan berdoa seminggu sekali pada hari tertentu, dan kemudian melupakan-Nya di hari-hari lain. Anda tak bisa mengesankan Tuhan dengan cara menyediakan waktu khusus di dalam kamar dan berdoa, lalu lupa lagi pada jam-jam berikutnya dan baru ingat lagi pada waktu tiba jam untuk berdoa.
·         Pikirkan bahwa anda tidak melakukan hal ini semata-mata sebagai pemimpi atau pelamun. Pertahankan keyakinan bahwa imajinasi anda sedang diwujudkan. Jaga
keteguhan hati anda terhadap keinginan itu. Ingat bahwa keyakinan dan keteguhan hati itulah yang akan membedakan apakah anda seorang ilmuwan atau pelamun.
·         Untuk menjadi kaya, anda hanya perlu memaksakan kehendak pada diri sendiri.
·         Kemiskinan bisa disingkirkan bukan dengan meningkatkan jumlah orang kaya yang memikirkan kemiskinan, melainkan dengan meningkatkan jumlah orang miskin yang yakin bahwa mereka berhak menjadi kaya.
·         Orang miskin tidak memerlukan tindakan amal. Mereka memerlukan inspirasi. Tindakan amal hanya memberi mereka sepotong roti agar mereka bisa bertahan hidup dalam kemiskinan, atau memberi mereka hiburan yang membuat mereka melupakan kemiskinan mereka barang satu dua jam. Inspirasi akan membuat mereka bangkit dari penderitaan.
·         Anda hanya bisa berkembang ke tempat lebih baik hanya jika anda lebih besar dari tempat atau posisi anda sekarang dan tak seorang pun bisa lebih besar dari posisinya jika ia mengabaikan pekerjaan-pekerjaan di tempatnya sekarang.
·         Penyebab kegagalan adalah mengerjakan terlalu banyak hal dalam cara tidak efisien, dan tidak melakukan cukup hal secara efisien.
·         Kapan saja anda menjumpai orang sombong, yang anda lihat adalah orang yang diam-diam ragu dan takut. Cukup rasakan saja keyakinan anda, dan biarkan ia bekerja dalam setiap transaksi. Biarkan setiap tindakan, ucapan, dan penampilan anda menunjukkan mengungkapkan secara pasti bahwa anda sedang menuju kaya, bahwa anda sudah kaya. Tak diperlukan kata-kata untuk mengirimkan perasaan anda ke orang lain.
·         Jangan menunggu sampai datang peluang untuk menjadi sebagaimana yang anda inginkan. Jika ada kesempatan untuk menjadi lebih baik dan anda condong ke arah itu, ambil. Ia akan menjadi langkah pertama anda untuk mendapatkan peluang lebih besar.
·         Jika orang-orang meningkatkan pemikirannya, memiliki keyakinan bahwa mereka bisa kaya, dan berteguh hati untuk menjadi kaya, tidak ada yang bisa menahan mereka terus bergulat dalam kemiskinan.
·         Makin banyak orang menjadi kaya melalui persaingan, akan makin buruk akibatnya bagi yang lain. Sebaliknya, makin banyak orang menjadi kaya dengan cara kreatif, makin baik hal itu bagi orang-orang lain.Silahkan mengunduh versi lengkapnya di sini.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 31, 2012 07:02

October 25, 2012

Tentang Bahasa Alay

“Ciyus”, “Miapah”, “Cungguh” dan lain-lain, kata orang adalah sebuah strategi komunikasi; untuk trend, untuk menjadi unik atau imut. I sometimes say those words too. But in my case, it's not to say that I wanna be cute, it's just for fun. :)Saya yakin setiap masa punya trend bahasa masing-masing. Mereka kadang bertahan dalam waktu yang lama, namun banyak juga yang punah. Mereka yang bertahan biasanya adalah kata yang dimaksudkan untuk melahirkan pemikiran, bukan hanya sekedar mode yang malah terkadang merusak makna yang sebenarnya. Mode —seberapapun digandrungi— akan berubah, mengikuti tuntutan zaman. Sebagaimana potongan rambut, fashion, outomotif dan lain sebagainya. Dan di negara demokratis ini, setiap kata —betapapun menjengkelkannya— berhak hidup. Tentu saja, perjuangan kata untuk terus hidup bukanlah perkara mudah.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 25, 2012 23:44

October 19, 2012

Kenapa Bahasa Inggris Penting Bagi Kita?

“Language forces us to perceive the world as man presents it to us”Julia Penelope
Tidak ada orang yang bisa menyangkal bahwa Bahasa Inggris itu penting. Mengapa penting? Karena Bahasa Inggris adalah bahasa dunia.Anda tentu pernah melihat wisatawan-wisatawan asing yang melancong ke berbagai tempat rekreasi di Indonesia. Mereka datang dari berbagai negara mulai dari Asia sampai Eropa. Coba perhatikan mereka ketika sedang bercakap-cakap dengan pelayan hotel atau masyarakat sekitar. Perhatikan bahasa apa yang mereka gunakan? Ya, kebanyakan pelancong-pelancong itu menggunakan Bahasa Inggris —walaupun mereka bukan berasal dari Inggris atau dari Negara yang memakai Bahasa Inggris. Begitupun ketika anda pergi ke negara-negara lain. Jika tidak bisa bahasa negara itu, maka bicaralah Bahasa Inggris, karena bahasa ini menjadi salah satu bahasa yang paling banyak dimengerti di seluruh dunia. Begitulah mengapa Bahasa Inggris disebut bahasa dunia.Coba perhatikan negara-negara di sekeliling Indonesia; Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Negara-negara tersebut menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pertama atau kedua mereka. Bahasa Inggris adalah bahasa resmi atau paling tidak memiliki kedudukan khusus di 75 negara dan digunakan di lebih dari 100 negara. Informasi yang bersikulasi di dunia ini juga kebanyakan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Buka saja internet dan lihat berbagai laman website populer. Website populer seperti Yahoo, Google, Wikipedia, Amazon, YouTube menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.Begitupun buku-buku, ada banyak buku yang diterbitkan dalam Bahasa Inggris. Majalah besar seperti Newsweek, Time, Vogue, Bazaar, People, Life, National Geographic, MacWorld ditulis dan diterbitkan dalam Bahasa Inggris. Mengapa? Karena ingin memperoleh pasar yang luas. Bahan referensi yang tersedia di universitas-universitas di Indonesia pun secara tidak langsung mengharuskan mahasiswa untuk memiliki bekal pengetahuan Bahasa Inggris. Intinya, apapun minat anda, informasi yang tersedia di sekitar saat ini mensyaratakan pengetahuan Bahasa Inggris. Tidak hanya itu, anda juga dapat mengejar kesempatan belajar di luar negeri dengan sarat mampu berbahasa Inggris. Ada ribuan program belajar, bekerja dan sukarelawan di seluruh dunia, tetapi hampir seluruhnya hanya ditawarkan kepada mereka yang menguasai Bahasa Inggris. Dunia yang penuh dengan kesempatan ini terbuka bila anda bisa berbicara Bahasa Inggris.Bukan hanya itu, Bahasa Inggris juga akan menaikan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Saya punya pengalaman pribadi tentang hal ini. Suatu hari saya diundang seorang teman untuk bertemu di sebuah mal besar di daerah Jakarta. Kebetulan teman saya itu bule asal Boston, Amerika Serikat. Sesampainya di mal dia belum datang, ia meminta saya untuk menunggu di food court yang telah kita sepakati sebelumnya. Suasana mal itu masih sepi, hanya beberapa penjaga, OB dan orang yang berlalu lalang, maklumlah masih pagi. Setelah duduk, saya merasa tidak enak jika tidak memesan sesuatu, dan karena jumlah uang di kantong yang tidak terlalu banyak, maka saya memutuskan untuk memesan minuman yang paling murah. Entah karena masih pagi atau memang tampang saya yang memang kampungan, pelayan dan orang-orang di sekitar situ memandang saya dengan tatapan ‘bocah dari kampung mane lo?’.Beberapa menit kemudian kawan saya datang. Sebelumnya kami juga berbicara lewat telepon. Dan ajaib sekali, orang-orang langsung memperhatikan dan merasa ‘takjub’ dengan anak kampung yang nggak punya cukup duit ini saudara-saudara! Ya begitulah kenyataan di negeri ini, kemampuan berbahasa Inggris masih dianggap sebagai sesuatu yang ‘mewah’. Orang yang menggunakannya biasanya juga disegani. Coba saja bayangkan, ada seseorang nenek di dekat anda sedang menelpon cucunya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Tentu anda akan sangat respect padanya, padahal mungkin sebelumnya anda menganggap ia biasa-biasa saja.Berdasarkan alasan-alasan di atas, Bahasa Inggris menjadi sangat penting. Suka tidak suka, bahasa yang satu ini menjadi hal yang perlu dipelajari oleh setiap orang Indonesia. Walaupun anda tidak yakin akan mendapat kesempatan untuk ke luar negeri, pengetahuan ini tetap diperlukan. Paling tidak untuk menjadikan anda disegani orang-orang di sekitar. :)

Sumber: Pintar bahasa Inggris Via Media Sehari-hari
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 19, 2012 15:53

October 18, 2012

Kau Tahu Kawan #1

Kau tahu kawan, kesalahan terbesar yang kamu buat kepada wanita bukanlah terlambat mengatakan cinta kepadanya, tapi karena kamu salah membelikan sesuatu untuknya. Cobalah sekali-kali. Belilah sesuatu yang buruk. Maksudku, belilah sesuatu yang kurang berguna atau tidak enak rasanya —dalam hal makanan. Maka selama benda atau makanan itu masih terlihat olehnya, maka akan ada hal-hal lain yang bisa ia tambahkan tentang betapa salahnya kamu. Jadi setiap kali dia berkomentar, kesalahn karena salah membeli akan bertambah-tambah. Padahal kesalahanmu hanya satu; membiarkannya melihat benda itu lagi.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 18, 2012 09:42

October 13, 2012

#FactAboutMarlowe


Marlowe lahir di Canterbury pada tahun 1564, putra dari pembuat sepatu, dua bulan sebelum Shakespeare lahir di Stratford.Dia adalah lulusan Universitas, lulus dari Cambridge pada tahun 1585. Frasa dan karya-karya Marlowe diakui sangat mirip dengan drama Shakespeare.Banyak bukti yang menyatakan bahwa Marlowe adalah mata-mata. Di bawah kekuasaan Sir Francis Walsingham, Elizabeth I punya dinas rahasia Inggris paling pertama. Lulusan Universitas direkrut untuk bekerja menjadi intelijen.Ia dibunuh di pada 31 Mei 1593, di rumah janda di Deptford, tiga mil dari London. Dua hari kemudian, setelah diadakan pemeriksaan, mayatnya dimakamkan. Makamnya tidak ditandai.Dua minggu kemudian, si pembunuh diampuni oleh Ratu Elizabeth I.Pada tanggal 11 Juli 2002, Memorial Window di Poets Corner, Westminster Abbey, didedikasikan untuk Christopher Marlowe.Beberapa meter dari Memorial Window Marlowe, ada patung William Shakespeare.- Diambil dari @nailalfahmi

Untuk keseluruhan pembahasan tentang Christopher Marlowe juga kisah mata-mata lainnya seperti:Mata Hari, Penari Merangkap Mata-mata Sidney Reilly, Inspirator Nyata James BondVera Atkins, Perempuan yang Menjadi Boss IntelijenKlaus Fuchs, Mata-mata Bom AtomJames Angelton, Sang Pemburu Matamata CIAWalker,  Keluarga Spionase Angkatan Laut Aldrich Ames; Uang, Wanita dan PengkhianatanAlger Hiss si MisteriusJulius dan Ethel Rosenberg, Kisah Mata-mata Romantis yang Berujung TragisAllan Lawrence Pope, Kisah Naas Tentara Bayaran CIABoyce dan Daulton, Gejolak Petualangan dan Pengkhianatan Anak MudaJonathan Pollard, si Pengagum Israel Robert Hanssen, Agen Ganda FBI dan SovietPlamegate, Skandal Perang Irak Jilid II
Sila baca buku Mata-mata; 16 Skandal Spionase di Indonesia & Dunia.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 13, 2012 09:06

October 9, 2012

Kisah Paling Heboh Skandal Spionase Internasional

Kegiatan spionase atau mata-mata di dunia internasional menjadi bagian sangat penting. Spionase diperlukan terutama untuk mengetahui rahasia strategi dan kekuatan musuh. Mereka memiliki tugas utama mengumpulkan informasi berharga bagi kepentingan negara atau organisasi pemberi tugas. Spionase tidak hanya dilakukan oleh agen rahasia, tapi juga dapat dilakukan oleh seseorang yang direkrut agen itu sendiri, misalnya seorang artis, pebisnis, atau bahkan pejabat. Bagaimana seseorang dapat menjadi spionase?

Motifnya beragam. Tapi yang paling sering terjadi ialah karena faktor “uang”. Menjadi spionase bayarannya sangat tinggi, sebanding dengan risikonya yang sangat besar. Menjadi spionase secara otomatis telah menjadi seorang pengkhianat negara atau institusi tertentu. Pasalnya, mereka sendiri direkrut karena berada di lingkungan dalam atau memiliki kedekatan dengan objek informasi yang akan digali. Jika tertangkap, risikonya dapat dikenai hukuman mati, tanpa ada perlindungan dari pihak pemberi tugas.

Bahkan, banyak dari para spionase internasional yang memiliki peran “double agent”. Artinya, ia melakukan spionase sekaligus pengkhianatan kepada kedua belah pihak, yaitu kepada pihak negara bersangkutan dan pihak musuh. Dia mengambil tugas ganda untuk mengambil keuntungan imbalan yang lebih besar. Hal ini seperti pernah dialami oleh Central Intelligence Agency (CIA) atau agen rahasia Amerika Serikat.

CIA pernah kecolongan, karena agen kepercayaannya ternyata telah menjadi spionase bagi Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti  (KGB), yaitu badan intelijen Uni Soviet. Seperti yang pernah dilakukan oleh Aldrich Hazen Ames, seorang agen CIA yang menjabat kepala cabang dalam operasi Uni Soviet. Karena terlilit utang dan biaya gaya hidupnya, ia menjual informasi yang sangat rahasia kepada pihak KGB. Apa saja yang dibocorkannya? Dan, bagaimana kisah perjalanannya sebelum dan sesudah menjadi spionase?

Ali Zaenal dan Nailal Fahmi akan menyuguhkannya untuk Anda secara lengkap di dalam bukunya, “MATA-MATA: 16 Skandal Spionase di Indonesia & Dunia” terbitan mediakita. Buku ini menyajikan 16 skandal spionase internasional yang berhasil diungkap oleh media atau berdasarkan penyelidikan peneliti. Kisah mereka telah mengundang kehebohan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Di dalam buku ini, Anda akan mendapati kisah-kisah nyata spionase mulai dari skandal Mata Hari; si penari sekaligus mata-mata yang pernah tinggal di pulau Jawa, Sidney Reilly; inspirator nyata James Bond, Vera Atkins; perempuan yang menjadi bos intelijen, Klaus Fuchs; mata-mata bom atom, James Angelton; sang pemburu mata-mata CIA, Allen Lawrence Pope; kisah naas tentara bayaran CIA yang membuat berang Soekarno, hingga Robert Hanssen; agen ganda FBI dan Uni Soviet.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on October 09, 2012 23:41

September 30, 2012

Bagaimana Cara Menerbitkan Buku?


Ada beberapa orang yang bertanya kepada saya bagaimana caranya menerbitkan buku. Saya biasanya menjawab, “Menjadi seorang penulis adalah menjadi nggak egois.”
Seorang penulis harus berorientasi kepada pembaca. Ya, ketika kamu mengirimkan naskah ke penerbit, pertanyaan yang pertama kali ditanyakan oleh penerbit adalah apakah buku ini akan laku? Nggak ada penerbit yang mau menerbitkan buku yang mereka anggap tak punya daya tarik untuk dibeli. Ketika kamu memutuskan untuk menerbitkan naskahmu, maka satu hal yang harus secara serius kamu pikirkan; pembaca —kecuali jika kamu ingin tulisanmu nggak dibaca orang.
Penerbit bekerja untuk memastikan buku yang akan diterbitkannya itu cocok dan tepat untuk pembaca; isi, ukuran, format, tata letak, rancangan sampul, harga, dan lain sebagainya. Editor akan memastikan bahwa naskah yang akan diterbitkan sudah pas untuk pembaca. Mereka nggak hanya mengurus salah ketik atau ejaan, tapi juga memastikan bahwa isinya selengkap yang dibutuhkan pembaca dan disajikan dengan cara yang pas. Mereka memeriksa sistematika dan akurasi informasi di buku-buku non fiksi,  juga mencermati karakter, plot dan elemen lain dalam buku-buku fiksi.
Namun jangan berkecil hati, penerbit selalu membutuhkan penulis. Penulis apapun; yang terkenal, yang nggak terkenal, yang bagus, bahkan juga yang buruk. Penerbit nggak hanya menerbitkan karya penulis terkenal saja. Pergilah ke toko buku, dari sekian ratus judul buku yang ada di sana, berapa banyak yang ditulis oleh penulis terkenal? Banyak nama di sampul buku-buku tersebut yang nggak kau kenal kan? Artinya, penerbit lebih banyak menerbitkan karya penulis yang tidak terkenal.
Kata A.s. Laksana, "Penerbit menerbitkan buku karena mereka harus terus berproduksi, agar usaha mereka terus hidup. Mereka butuh penulis. Mereka butuh karya untuk diterbitkan, dan penulis terkenal belum tentu menerbitkan buku setahun sekali, sementara penerbit harus menerbitkan beberapa judul buku setiap bulan."
Sekarang, kamu sudah punya konsep naskah yang ingin kamu kirimkan ke penerbit. Atau bahkan kamu sudah menyelesaikan naskah tersebut. Itu langkah yang bagus dan benar. Langkah selanjutnya adalah menawarkan naskah itu ke penerbit yang cocok dengan jenis naskah yang kamu tulis dan membidik pasar pembaca yang sesuai pula dengan naskahmu.
Menulis itu mudah, membuat konsep sebuah buku juga nggak sulit. Ide dapat kamu peroleh dengan mudah sekarang ini. Internet dengan mudah menjadikan setiap orang tahu segala hal. Namun, sering saya menemukan orang-orang yang tetap nggak percaya bahwa mendapatkan ide, membuat konsep, menulis, sampai kemudian menerbitkannya itu mudah. Mereka membayangkan jalan yang sulit, cerita yang horror, atau usaha yang penuh perjuangan. Sepertinya mereka ingin mendengarkan cerita menyulitkan tentang menerbitkan buku, supaya ada alasan bagi mereka untuk tetap nggak bisa melakukannya.
Carilah ide-ide dari sekelilingmu, tuliskan proposal naskah yang memikat, ungkapkan hal-hal menarik dari naskahmu, berikan range pembaca terhadap naskah tersebut kemudian carilah penerbit -penerbit yang cocok.  Kunjungilah websitenya, amati naskah-naskah yang telah mereka terbitkan, baca tata cara mengirimkan naskah (Tiap penerbit punya cara masing-masing untuk hal ini), kemudian putuskan penerbit mana saja yang cocok untuk naskahmu.
Sekali lagi, seorang penulis nggak boleh egois, mementingkah dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan pembaca.  Dan yang lebih penting, nggak ada satu orang pun yang ingin membaca tulisan yang egois.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 30, 2012 03:45

Bagaimana cara menerbitkan buku?

Ada beberapa orang yang bertanya kepada saya bagaimana caranya menerbitkan buku. Saya biasanya menjawab, “Menjadi seorang penulis adalah menjadi nggak egois.”

Seorang penulis harus berorientasi kepada pembaca. Ya, ketika kamu mengirimkan naskah ke penerbit, pertanyaan yang pertama kali ditanyakan oleh penerbit adalah apakah buku ini akan laku? Nggak ada penerbit yang mau menerbitkan buku yang mereka anggap tak punya daya tarik untuk dibeli. Ketika kamu memutuskan untuk menerbitkan naskahmu, maka satu hal yang harus secara serius kamu pikirkan; pembaca —kecuali jika kamu ingin tulisanmu nggak dibaca orang.

Penerbit bekerja untuk memastikan buku yang akan diterbitkannya itu cocok dan tepat untuk pembaca; isi, ukuran, format, tata letak, rancangan sampul, harga, dan lain sebagainya. Editor akan memastikan bahwa naskah yang akan diterbitkan sudah pas untuk pembaca. Mereka nggak hanya mengurus salah ketik atau ejaan, tapi juga memastikan bahwa isinya selengkap yang dibutuhkan pembaca dan disajikan dengan cara yang pas. Mereka memeriksa sistematika dan akurasi informasi di buku-buku non fiksi,  juga mencermati karakter, plot dan elemen lain dalam buku-buku fiksi.

Namun jangan berkecil hati, penerbit selalu membutuhkan penulis. Penulis apapun; yang terkenal, yang nggak terkenal, yang bagus, bahkan juga yang buruk. Penerbit nggak hanya menerbitkan karya penulis terkenal saja. Pergilah ke toko buku, dari sekian ratus judul buku yang ada di sana, berapa banyak yang ditulis oleh penulis terkenal? Banyak nama di sampul buku-buku tersebut yang nggak kau kenal kan? Artinya, penerbit lebih banyak menerbitkan karya penulis yang tidak terkenal.

Kata A.s. Laksana, "Penerbit menerbitkan buku karena mereka harus terus berproduksi, agar usaha mereka terus hidup. Mereka butuh penulis. Mereka butuh karya untuk diterbitkan, dan penulis terkenal belum tentu menerbitkan buku setahun sekali, sementara penerbit harus menerbitkan beberapa judul buku setiap bulan."

Sekarang, kamu sudah punya konsep naskah yang ingin kamu kirimkan ke penerbit. Atau bahkan kamu sudah menyelesaikan naskah tersebut. Itu langkah yang bagus dan benar. Langkah selanjutnya adalah menawarkan naskah itu ke penerbit yang cocok dengan jenis naskah yang kamu tulis dan membidik pasar pembaca yang sesuai pula dengan naskahmu.

Menulis itu mudah, membuat konsep sebuah buku juga nggak sulit. Ide dapat kamu peroleh dengan mudah sekarang ini. Internet dengan mudah menjadikan setiap orang tahu segala hal. Namun, sering saya menemukan orang-orang yang tetap nggak percaya bahwa mendapatkan ide, membuat konsep, menulis, sampai kemudian menerbitkannya itu mudah. Mereka membayangkan jalan yang sulit, cerita yang horror, atau usaha yang penuh perjuangan. Sepertinya mereka ingin mendengarkan cerita menyulitkan tentang menerbitkan buku, supaya ada alasan bagi mereka untuk tetap nggak bisa melakukannya.

Carilah ide-ide dari sekelilingmu, tuliskan proposal naskah yang memikat, ungkapkan hal-hal menarik dari naskahmu, berikan range pembaca terhadap naskah tersebut kemudian carilah penerbit -penerbit yang cocok.  Kunjungilah websitenya, amati naskah-naskah yang telah mereka terbitkan, baca tata cara mengirimkan naskah (Tiap penerbit punya cara masing-masing untuk hal ini), kemudian putuskan penerbit mana saja yang cocok untuk naskahmu.

Sekali lagi, seorang penulis nggak boleh egois, mementingkah dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan pembaca.  Dan yang lebih penting, nggak ada satu orang pun yang ingin membaca tulisan yang egois.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 30, 2012 03:45