Mawar Safei's Blog, page 69

March 30, 2019

Maka beginilah, segala yang dijalani sekarang dalam gerak...



Maka beginilah, segala yang dijalani sekarang dalam gerak batiniah. Dalam berjarak, dalam keterasingan, ini yang dimahukan. Dalam ingatan yang kian menghilang, dalam ketidakpedulian, semua menjadi juzuk-juzuk yang sepi dan sendiri.  Masa yang suntuk sepanjang minggu, masa peribadi selepas itu. Dungu sekali untuk tidak dimengerti, tidak ada  sisa yang tinggal lagi. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 30, 2019 14:23

March 29, 2019

Saya memang sangat rewel perihal bersahaba...



Saya memang sangat rewel perihal bersahabat. Makanya saya banyak kali ditinggalkan. Tidak mengapalah. Bukankah akhirnya nanti kita memang akan sendiri juga. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 29, 2019 02:16

March 28, 2019

Ini antara pemandangan yang saya nantikan tatkala menuju ...


Ini antara pemandangan yang saya nantikan tatkala menuju jalan pulang setiap petang. Maka saya menerimanya sebagai sahabat baik yang selalu ada dan datangnya dengan bujukan tulus. Beberapa minggu ini, musim kering, dia hampir tidak saya lihat lagi. Malah dia dikurung kabut atau mungkin lapis bingung yang kian menebal. Sampai di pintu pagar rumah, saya akan menangis. Banyak yang sudah hilang ditelan negeri kabut itu. Banyak yang sudah menjauh, saat saya cuba mendekat, ternyata dia sudah menjadi banjar kenangan. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 28, 2019 01:02

March 26, 2019

Saya kian kehilangan banyak rutinitas yang beberapa tahun...



Saya kian kehilangan banyak rutinitas yang beberapa tahun ini menyelinap hadir untuk bersahabat. Tapi akhirnya rutinitas itu mengakui, masa yang ada sangatlah sempit untuk  dia bergerak seperti sebelumnya. Saya harus menerima pergantian yang berlaku ini.  Maka dengannya saya juga harus bersedia, kelak akan tidak ada apa-apa lagi yang tersisa; hatta makna menunggu. Masa menjadi arbitrari sekali lagi, Sdr.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 26, 2019 08:38

March 24, 2019

Saya seperti mahu menguburkan wa sepertimana saya me...



Saya seperti mahu menguburkan wa sepertimana saya menutup sekian lama fb (jika Sdr masih bertemu dengan nama saya di fb, ketahuilah itu bukan saya). Wa banyak mengajar penggunanya berbohong, berpura-pura, dan mungkir dalam banyak perkara. Mengintai-intai ruang peribadi orang lain, sehingga tidak ada lagi erti kebersendirian. Saya tahu, Sdr yang membaca entri ini akan berkata, seperti fb, jangan lihat sisi jahatnya saja wa ini. Jika tidak melibatkan banyak urusan rasmi, saya memang mahu lenyapkan diri daripada kepungan wa ini. Mata saya semakin kabur dan hati saya juga kian sakit. Ke mana lagi saya boleh pergi, selain ke gua tanpa alamat itu. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 24, 2019 14:15

Melihat laci ini di penjuru rumah kecil kami, mengin...


Melihat laci ini di penjuru rumah kecil kami, mengingatkan saya akan catatan kuliah di DMM lalu. Kita ada 24 baris laci setiap hari. Apa yang kita isi akan setiapnya. Kebaikan. Atau ia dibiarkan kosong. Atau apabila ditarik setiap satunya, yang keluar adalah segala kejengkelan yang kita  telah perbuat. Ingatan dari DMM, alangkah setiap laci mengeluarkan harum dan cahaya indah. Sehingga memasuki laci ke 18, saat mengetik ini, saya menghitung-hitung lagi. Mencongak dan mencatat, apa yang saya sudah isi di dalam laci-laci sebelumnya. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 24, 2019 02:34

March 22, 2019

Allah Maha Mengatur. Ini jalan luar biasa, Allah menjaga ...


Allah Maha Mengatur. Ini jalan luar biasa, Allah menjaga Islam.
(semua yang berlaku di Pulau Selatan, menjawab pertelingkahan saya selama ini tentang nasib malang agama yang saya anuti. Subhanallah).
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 22, 2019 13:58

March 21, 2019

Berbunganya hati saya melihat kesungguhan mahasiswa kumpu...


Berbunganya hati saya melihat kesungguhan mahasiswa kumpulan kali ini (tahun 1) yang menjalankan penyelidikan mereka dengan penuh keghairahan. Mereka akan ketawa setiap kali saya membeliakkan mata ketika menyebut keghairahan itu. Ghairah dalam membaca. Ghairah membentang hasil dapatan. Ghairah berbahgi ilmu yang diperoleh dari kutubkhanah. Ghairah berhujah dan berbahas dengan kumpulan lain. Ghairah bertanya di dalam kuliah. Ghairah yang seerti dengan teruja. Kami bercakap juga tentang penerima Hadiah Nobel (rujuk foto; antaranya Jean-Marie Gustave Le Clezio) yang menyediakan ruang untuk kesusasteraan. Betapa kesusasteraan jadi hadiah besar di  peringkat dunia. Saya mahu mereka bersyukur sebagai mahasiswa kesusasteraan yang menawarkan banyak ruang, peluang, kebijaksanaan,  kreativiti, dan kebahagiaan.


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 21, 2019 13:45

March 20, 2019

Satu penghormatan untuk membaca dan menulis kata penganta...


Satu penghormatan untuk membaca dan menulis kata pengantar buku terbaru Sasterawan Singapura yang saya hormati, Bapak Suratman Markasan. Mengasah Kalam. Terima kasih dan tahniah Unggun Creative. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 20, 2019 14:06

March 19, 2019

Kesedihan, benar, bukan sahaja dia tidak tercapai di gari...


Kesedihan, benar, bukan sahaja dia tidak tercapai di garis nyata. Apabila bertemu di kabut mimpi lebih lebih lagilah saya tidak terlihatkan. Datang atau menghilang, benarlah kami di alam hijab.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 19, 2019 14:13

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.