Mawar Safei's Blog, page 69

April 7, 2019

Dalam berpergian ke Negeri Kabut, hanya yang mengikat say...






Dalam berpergian ke Negeri Kabut, hanya yang mengikat saya dengan rutinitas adalah dia. Di mana baris berhentinya. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 07, 2019 14:40

Kali ini berpergian yang aneh. Tanpa dia. Tempat duduk ya...




Kali ini berpergian yang aneh. Tanpa dia. Tempat duduk yang kosong dan kenangan yang tinggal sendiri.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 07, 2019 03:49

April 4, 2019

Berpergian dan menghilang tahun 


Berpergian dan menghilang tahun 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 04, 2019 14:07

April 1, 2019

Siapa yang mengerti


Siapa yang mengerti
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on April 01, 2019 13:43

March 30, 2019

Maka beginilah, segala yang dijalani sekarang dalam gerak...



Maka beginilah, segala yang dijalani sekarang dalam gerak batiniah. Dalam berjarak, dalam keterasingan, ini yang dimahukan. Dalam ingatan yang kian menghilang, dalam ketidakpedulian, semua menjadi juzuk-juzuk yang sepi dan sendiri.  Masa yang suntuk sepanjang minggu, masa peribadi selepas itu. Dungu sekali untuk tidak dimengerti, tidak ada  sisa yang tinggal lagi. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 30, 2019 14:23

March 29, 2019

Saya memang sangat rewel perihal bersahaba...



Saya memang sangat rewel perihal bersahabat. Makanya saya banyak kali ditinggalkan. Tidak mengapalah. Bukankah akhirnya nanti kita memang akan sendiri juga. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 29, 2019 02:16

March 28, 2019

Ini antara pemandangan yang saya nantikan tatkala menuju ...


Ini antara pemandangan yang saya nantikan tatkala menuju jalan pulang setiap petang. Maka saya menerimanya sebagai sahabat baik yang selalu ada dan datangnya dengan bujukan tulus. Beberapa minggu ini, musim kering, dia hampir tidak saya lihat lagi. Malah dia dikurung kabut atau mungkin lapis bingung yang kian menebal. Sampai di pintu pagar rumah, saya akan menangis. Banyak yang sudah hilang ditelan negeri kabut itu. Banyak yang sudah menjauh, saat saya cuba mendekat, ternyata dia sudah menjadi banjar kenangan. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 28, 2019 01:02

March 26, 2019

Saya kian kehilangan banyak rutinitas yang beberapa tahun...



Saya kian kehilangan banyak rutinitas yang beberapa tahun ini menyelinap hadir untuk bersahabat. Tapi akhirnya rutinitas itu mengakui, masa yang ada sangatlah sempit untuk  dia bergerak seperti sebelumnya. Saya harus menerima pergantian yang berlaku ini.  Maka dengannya saya juga harus bersedia, kelak akan tidak ada apa-apa lagi yang tersisa; hatta makna menunggu. Masa menjadi arbitrari sekali lagi, Sdr.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 26, 2019 08:38

March 24, 2019

Saya seperti mahu menguburkan wa sepertimana saya me...



Saya seperti mahu menguburkan wa sepertimana saya menutup sekian lama fb (jika Sdr masih bertemu dengan nama saya di fb, ketahuilah itu bukan saya). Wa banyak mengajar penggunanya berbohong, berpura-pura, dan mungkir dalam banyak perkara. Mengintai-intai ruang peribadi orang lain, sehingga tidak ada lagi erti kebersendirian. Saya tahu, Sdr yang membaca entri ini akan berkata, seperti fb, jangan lihat sisi jahatnya saja wa ini. Jika tidak melibatkan banyak urusan rasmi, saya memang mahu lenyapkan diri daripada kepungan wa ini. Mata saya semakin kabur dan hati saya juga kian sakit. Ke mana lagi saya boleh pergi, selain ke gua tanpa alamat itu. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 24, 2019 14:15

Melihat laci ini di penjuru rumah kecil kami, mengin...


Melihat laci ini di penjuru rumah kecil kami, mengingatkan saya akan catatan kuliah di DMM lalu. Kita ada 24 baris laci setiap hari. Apa yang kita isi akan setiapnya. Kebaikan. Atau ia dibiarkan kosong. Atau apabila ditarik setiap satunya, yang keluar adalah segala kejengkelan yang kita  telah perbuat. Ingatan dari DMM, alangkah setiap laci mengeluarkan harum dan cahaya indah. Sehingga memasuki laci ke 18, saat mengetik ini, saya menghitung-hitung lagi. Mencongak dan mencatat, apa yang saya sudah isi di dalam laci-laci sebelumnya. 
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on March 24, 2019 02:34

Mawar Safei's Blog

Mawar Safei
Mawar Safei isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Mawar Safei's blog with rss.