Mawar Safei's Blog, page 27

Saya sudah berhenti mengambil kopi (sejak lama), teh, mi...

 

Saya sudah berhenti mengambil kopi (sejak lama), teh, minuman campuran atau yang manis. Air hangat kosong saja. Ilham untuk saya sekarang mengambil air kelapa dua kali seminggu. Enak ya dan banyak manfaatnya!

Alhamdulillah syukur, dapat bertemu kembali dengan teman...

 Alhamdulillah syukur, dapat bertemu kembali dengan teman-teman Bruneiku!Siri Kongres Antarabangsa Bahasa, Sastera dan Budaya Melayu 2022

Senang sekali menyeberang lautan luas untuk bertemu deng...

 

Senang sekali menyeberang lautan luas untuk bertemu dengan sahabat baru. 

Terima kasih DBP Sarawak atas undangan ini. 

Syabas Rosli K. Matari sebagai Penerima Anugerah SEA Wri...

 Syabas Rosli K. Matari sebagai Penerima Anugerah SEA Write 2021. Selayaknya!

Narasi Semu di Negeri Seribu Bunga. Ada yang mahukan kep...

 Narasi Semu di Negeri Seribu Bunga. Ada yang mahukan kepingan lengkapnya. Silakan membacanya di sini. Terima kasih.

Terima kasih kepada Sdr Hafizah Iszahanid atas penyiaran...

 

Terima kasih kepada Sdr Hafizah Iszahanid atas penyiaran cerpen terbaru saya di Berita Harian 6 Mac 2022. Narasi Semu di Negeri Seribu Bunga.

Walau saya semakin tua, masih tebal juga kecintaan saya ...

 

Walau saya semakin tua, masih tebal juga kecintaan saya pada yang satu ini. Menerima titipan Whittaker's adalah satu kebahagiaan yang tak dapat digambarkan. Alhamdulillah syukur! Terima kasih.

Saya pernah menulis kisah gempa. Dua cerpen lama saya. Ge...

Saya pernah menulis kisah gempa. Dua cerpen lama saya. Gempa Pulau Perca (2014). Narasi Cinta Saat Gempa (2019). Kedua-duanya berdasarkan ilham pembacaan. Namun saya akan cuba menulis lagi, dan kali ini berdasarkan pengalaman sendiri. Ya, semalam saya benar-benar rasakan goncangannya. Apa perasaan saya? Surreal. Begitulah. 

Saya diundang dan menerimanya dengan rasa menggalas bera...

 Saya diundang dan menerimanya dengan rasa menggalas berat. Bercakap tentang hasil kerja SN dan perjalanan panjang berkarya itu pula seusia saya, ternyata ia memang sukar. Lalu saya menziarah kembali, membaca apa yang pernah, saya menjalaninya dengan sederhana. Ternyata ia, sekali lagi, menemukan saya erti kerendahan hati. 

Banyak kenangan kami untuk selalu dipajang manis. Umrah p...

Banyak kenangan kami untuk selalu dipajang manis. Umrah pertama saya, kembara ke Paris, dan berganding mengendalikan kelas bimbingan penulisan. Tak mungkin saya terlupakan. Sepanjang itu juga ilham menulis kami tumbuh dan melingkari perihal hidup dan makna syukur. Bersahabat dengannya selalu mengembalikan saya kepada makna perjuangan, ketahanan dan kebenaran. Terima kasih Nemoku.