Benny Rhamdani's Blog, page 47

September 30, 2013

[PBC] Tiga Cover Oktober 2013

Hai, kalian sudah membaca Pink Berry Club Terbaru?
Nah ini ada beberapa alternatif. Maaf ya, covernya dicrooping. Versi lengkapnya bisa mampir ke www.mizan.com




 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 30, 2013 23:26

[KKPK] Terbit Oktober 2013

Oktober tiba, hujan kadang datang, kadang tidak
tetapi KKPK selalu menemuimu.
Untuk lengkapnya, mampir aja ke www.mizan.com ya.



 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 30, 2013 22:29

September 27, 2013

Pemenang Lomba #QuizPBA

Setelah diundur beberapa hari, akhirnya inilah dia 10 pemenang #QuizPBA.  Quiz ini cukup, hanya dengan membaca tulisan saya, kemudian menjawab pertanyaan di @bennytopmodel. Ternyata banyak juga yang jawab. Dan, agak pusing juga milihnya. Biar adil, maka dikocok saja nama-nama yang masuk. Dan inilah hasilnya:
Siapa?
Siapa ya?
Aku bukan?
 Bukan aku?

Sebelumnya berdoa aja dulu. Mumpung masih ada waktu. ya silakan pejamkan mata. lalu berdoa. baca hati-hati. Siapa tahu namanya mirip, padahal bukan kamu. Hehehe

10 pemenang itu adalah

@vsdini
@laura_savira
@onisut
@jeng_ikke
@duniatya
@ariregeditman
@indria salim
@sonaaa12_
@Syafiralitaa
@svria_two

Buat yang belum terpilih, ikutan kuis periode berikutnya ya.
Yang menang, tolong DM ke @bennytopmodel alamat lengkap dan nomor HP ya.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 27, 2013 17:03

September 26, 2013

Modus Penipuan Menyasar Calon Penulis Buku




Seperti halnya di bidang menyanyi, akting, dan lainnya, dunia tulis-menulis juga dikelilingi orang-orang tak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan dari impian seseorang menjadi penulis buku. Tak jarang, korbannya bisa rugi materi, psikis, dan harga diri. Bahkan saya sempat pula mendengar seorang calon penulis permpuan yang sampai dilecehkan secara seksual.Berikut saya sampaikan beberapa modus penipuan yang menyasar calon penulis, yang sering sampai ke telinga saya:
1. Tiba-tiba seseorang mengaku editor sebuah penerbitan dan menawarkan jasa menerbitkan naskah calon penulis. Orang itu meminta imbalan kepada calon penulis agar naskahnya pasti lolos terbit. Catatan untuk modus seperti ini adalah mengecek dulu keberadaan penerbitnya. Jika tidak ada di Google, Facebook, Yellow Pages, bahkan di antahberantah sekalipun, maka tolaklah permintaannya. Jika penerbitnya ada, minta konfirmasi keberadaan nama editor itu. Perlu diketahui, seorang editor sudah digaji oleh penerbitnya, sehingga ganjil jika ada editor yang sampai minta uang jasa kepada calon penulis. Justru penulislah yang kelak akan mendapat bayaran dari penerbit.
2. Seseorang dari penerbit buku meminta naskah kepada calon penulis. Walaupun penerbitnya tidak terkenal, tapi kantornya ada, Facebook ada, bahkan punya website sendiri. Tidak meminta imbalan sedikit pun. Tapi tiba-tiba kantor, facebook dan website-nya hilang setelah calon penulis  mengirim naskah.  Catatan untuk kejadian seperti ini adalah sebelum mengirimkan naskah cobalah bertanya kepada para penulis lain untuk merekomendasikan. Beberapa kejadian, ada oknum yang bikin penerbitan untuk menerbitkan sejumlah judul buku, kemudian kabur. Dia tidak membayarkan royalti kepada penulis, sementara bukunya tetap terbit dan beredar luas. Penulis tidak bisa apa-apa karena tidak ada kantornya. Biasanya nanti pelaku akan mendirikan penerbit abal-abal lagi dan mencari korban.
3. Seseorang mengaku kenal dengan penulis terkenal, lalu menjanjikan calon penulis dibimbing menulis oleh penulis tersebut, bahkan duet bareng. Dia menunjukkan foto bareng penulis di Facebooknya. Sebagai jasa kelancaran, dia meminta sejumlah uang. Setelah uang didapatkan, Facebooknya ditutup. Catatan untuk menghadapi kasus seperti ini adalah, selalu cek dan ricek, misalnya kepada penulis yang dia sebutkan atau kepada penerbit si penulis jika penulisnya susah dikontak.
4. Seseorang mengaku-ngaku agen naskah. Dia hanya minta persentase royalti atau uang muka royalti bila naskah diterbitkan. Namun, saat buku terbit nama yang tercantum adalah nama orang lain, bukan nama si penulis naskah yang masih calon penulis. Alasannya, namanya tidak menjual. Si penulis tetap mendapat haknya, tapi secara harga diri tertindas. Catatan bila berhadapan dengan agen naskah adalah membuat perjanjian yang detil mengenai hak dan kewajiban penulis.
5. Seseorang dari penerbit meminta naskah kepada calon penulis. Setelah buku terbit dan terjual, penulis hanya mendapat sedikt royalti. Padahal penulis tahu bukunya sangat laris. Penerbit tersebut malah menyebutkan persentase royalti yang kecil. Sang penulis tidak pernah mendapatkan surat perjanjian penerbitan serta mendiskusikan royalti. Penulis baru umumnya sangat mudah manut-manut karena keinginannya menerbitkan buku lebih diutamakan.
Itulah sebagian modus penipuan yang bisa saya sampaikan. Saran saya kepada calon penulis buku, banyaklah bertanya kepada teman-teman penulis, tambah wawasan dunia penerbitan buku, agar tidak menelan kekecewaan dan akhirnya patah arang untuk mewujudkan mimpi menjadi penulis.

00oo00

Tulisan ini repost dari tulisan saya di:
http://media.kompasiana.com/buku/2013/09/26/5-modus-penipuan-menyasar-calon-penulis-buku-593272.html
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 26, 2013 20:09

September 25, 2013

Contoh Naskah untuk Rubrik Pariwisata di koran Pikiran Rakyat

Sebelumnya saya akan kasih beberapa catatan untuk yang akan kirim tulisan sejenis ke Pikiran Rakyat:
1. Pastikan tulisan benar-benar berdasarkan pengalaman, bukan dari sumber Internet.2. Panjang tulisan sekitar 2 halaman, karena halaman ini biasanya untuk iklan. Kadang bisa nyempil-nyempil       kalau pendek.Jadi, pastikan mengangkat hal paling menarik dari obyek wisata tersebut.3. Pastikan kualitas foto yang terbaik. Jangan kirim foto narsis.
4. Tulisan sebaiknya sudah bersih, tanpa kesalahan typo apalagi editing.
5. Sebisa mungkin pelajari gaya penulisan yang pernah dimuat.
6. bisa kirim via e-mail: redaksi@pikiran_rakyat.com atau hiburan@pikiran-rakyat.com

Pulau Kelor Nan Menawan Hati
Heboh tentang resepsi pernikahan pasangan selebriti Atiqah Hasiholoan dan Rio Dewanto yang menyisakan sampah di Pulau Kelor, membuat saya teringat saat beberapa waktu lalu mengunjungi pulau di gugus Kepulauan Seribu, Jakarta, itu. Awalnya, saya sama sekali tak berencana mengunjungi pulau yang dulu dikenal dengan nama Pulau Kherhof tersebut.
Perjalanan utama saya adalah mengunjungi resort Pulau Bidadari yang jarak tempuhnya hanya 15 menit dari dermaga Marina Ancol menggunakan speed boat. Saat tiba di Pulau Bidadari, seorang tukang kapal kayu menawarkan jasanya mengelilingi tiga pulau terdekat dari Pulau Bidadari hanya dengan membayar Rp50.000. Salah satunya adalah Pulau Kelor.
Karena penasaran, akhirnya saya memutuskan menjajal naik kapal kayu.  Rugi rasanya jika sudah sampai Pulau Bidadari, tapi tidak mengunjungi pulau-pulau lainnya. Dan tujuan pertama jelajah kapal kayu adalah ke Pulau Kelor yang hanya sekitar 15 menit dari Pulau Bidadari.
Pulau Kelor ini benar-benar membuat dunia selebar daun kelor karena luasnya hanya sekitar  satu hektar. Dari ujung pulau, kita bisa melihat ujung lainnya. Padahal pada tahun 1980-an luasnya masih sekitar 1,5 hektar. Diperkirakan, pulau ini akan tenggelam beberapa puluh tahun ke depan  akibat abrasi ditambah pemanasan global yang menyebabkan naiknya permukaan laut.
Yang menarik, di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng  Martello yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Benteng ini terbuat dari batu merah dan berbentuk silinder agar senjata bisa bermanuver 360 derajat. Benteng ini masih berhubungan dengan Menara Martello di Pulau Bidadari.
Di Pulau kelor juga terdapat kuburan Kapal Tujuh (Sevent Provincien) serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda.
Selama mengitari Pulau kelor, saya melihat sejumlah pemancing dari anak-anak sampai orang dewasa tampak tekun dengan kailnya. Ada beberapa pemancing yang sengaja menginap di sana dengan mendirikan tenda. Ada juga yang menginap di dekat reruntuhan benteng Martello. Kabarnya, Pulau Kelor sering pula dijadikan lokasi pemotretan pre wedding karena sunset di pulau ini sangatlah indah.
Yang patut disesalkan, benteng ini banyak sekali dikotori  pengunjung yang singgah.  Bekas bungkus mie instant dan botol plastik minuman bertebaran di sekitar pulau. Di bibir pantai juga telihat sampah yang terbawa ombak  dari teluk Jakarta.
Saya merasa beruntung masih bisa melihat dan merasakan   keindahan Pulau Kelor. Mungkin tak berapa lama lagi benteng ini akan benar-benar runtuh  karena kurang dirawat dan pulaunya akan tenggelam karena  abrasi.

(Benny Rhamdani, penikmat wisata tinggal di Bandung)
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 25, 2013 18:40

September 24, 2013

5 Alasan Berkunjung ke IIMS 2013





Belum berkunjung ke Indonesia International Motor Show  (IIMS) 2013? Jika belum, coba untuk membaca tulisan ini. Saya pun semula tidak terlalu tertarik untuk berkunjung ke ajang otomotif di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, yang berlangsung 19-29 September ini. Pertama, karena saya tinggal di Bandung. Kedua, saya bukan peminat otomotif.Pada Minggu (22/9) saya mendapat undangan ke IIMS 2013. Setelah mempertimbangkan berkali-kali, akhirnya saya memenuhi undangan itu. Lumayan, saya dapat tiket gratis seharga Rp.100.000. Lantas, apa yang membuat saya berkesan selama di sana.
Motor Gede Ducati Diskon Puluhan Juta Rupiah
Hingga kini, memiliki motor gede masih jadi impian saya. Makanya, saya suka sekali ketika akhirnya bisa melihat stand motor, karena saya pikir tadinya event ini khusus mobil . Salah satu motor gede yang membuat saya berdecak kagum adalah Hyperstrada, keluaran  Ducati Indonesia.
Ducati Hyperstrada. (foto: Benny Rhamdani)
Varian ini memiliki bobot 181 kg dengan kapasitas tangki 16 liter, dan amat cocok untuk kegiatan touring para pecinta moge sport di Indonesia. Dengan kondisi jalan di Indonesia yang bermacam-macam, Hyperstrada  menawarkan posisi duduk nyaman dengan  ketinggian jok 81 cm, sesuai postur orang Indonesia. Bahkan wheelbase-nya lebih pendek. Setang Ducati Hyperstrada juga dirancang lebih tinggi 20 mm. Sementara kaki-kakinya dibalut oleh ban Pirelli Scorpion Trail yang dipasangkan rem Brembo dengan fitur anti-lock braking system (ABS).

Ducati Hyperstrada menggunakan mesin Testastretta 11 L-Twin DOHC berkapasitas 821cc. Mesin ini dikawinkan dengan transmisi 6-percepatan sehingga mampu menggelontorkan tenaga 110 hp pada 9.250 rpm.
Ducati juga menyematkan dua buah side box dengan kapasitas 50 liter pada varian Hyperstrada. Motor ini juga ditanamkan fitur riding mode button untuk Sport, Touring, dan Urban yang bisa disesuaikan hingga pada saat dikendarai. Ducati Hyperstrada juga dilengkapi suspensi depan 43 mm upside down dan monoshock fully adjustable dari Sachs di bagian belakang.
Ducati Indonesia memberikan penawaran khusus di ajang IIMS 2013, dengan memberikan potongan harga hingga Rp54 juta untuk pembelian tunai atau kredit. Hanya tersedia warna merah, Ducati Hyperstrada dibanderol dengan harga Rp345 juta on the road Jakarta.
Tidak hanya Hyperstrada, Ducati juga memberikan diskon puluhan juta rupiah selama pameran, Diavel Chrome sebanyak Rp 40 juta, Superbike 848 Rp 36 juta, Monster Series Rp 20 juta. Serta diskon tertinggi di tipe Panigale Tricolore dengan Rp 54 juta.
Mobil Murah Vs Mobil Mewah

Mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang dipamerkan di IIMS 2013 jadi pusat perhatian pengunjung, termasuk saya.  Toyota (Agya) dan Honda (Brio Satria) berada tepat di pintu masuk hall D. Sedangkan Daihatsu (Alya) di Hall A.
Mobil-mobil murah ini dilepas ke publik dengan harga mulai di bawah Rp 100 juta itu sudah diperkirakan bakal menjadi primadona dalam pameran.  PT Honda Prospect Motor pekan lalu sudah meluncurkan Brio Satya, sebagai LCGC yang akan bersaing dengan Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya yang sudah diluncurkan lebih dulu. New Honda Brio Satya dengan mesin Honda i-VTEC SOHC 1.2 liter 4 silinder dijual ke pasar dengan harga berkisar Rp 106 juta hingga Rp 117 juta.

Selain Honda, Daihatsu, dan Toyota, ada juga PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Mereka menghadirkan kembali merek legendaris, Datsun. Mobil murah yang ditampilkan yakni Datsun Go dan Datsun Go+. Dua mobil murah ini baru akan dipasarkan pada 2014 mendatang dengan harga di bawah Rp 100 juta. Dua produk ini akan diproduksi di pabrik PT NMI di Purwakarta, Jawa Barat.
Ada juga mobil murah K-Car yang diusung Suzuki. Grup Head CBU-4W Marketing Brand Development Suzuki Permata Islam menyebutkan, pihaknya menyajikan enam unit K-car.
Tapi saya sendiri, lebih tertarik dengan tampilan mobil mewah di ajang IIMS ini. Severapa mewah?
Ferari di IIMS 2013 (foto: Benny Rhamdani)
Mobil mewah yang memiliki harga tertinggi adalah Rolls Royce Phantom Series II SWB. Mobil yang sanggup berakselerasi dari kecepatan 0 hingga 100 km perjam dalam 5,7 detik ini dibandrol seharga Rp 12 milyar on the road (OTR).
Lamborghini Aventador LP700-4. Mobil sport dengan kemampuan mesin 700 HP yang dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 2,9 detik  ini dijual seharga USD 1,1 juta atau sekitar Rp 12,628 miliar (OTR).
Ferrari tipe 458 dibandrol dengan harga Rp 8 milyar 250 juta (OTR). Mobil sport dengan kecepatan maksimal 325 km/jam ini sanggup berakselerasi 0 hingga 100 km perjam dalam 3,4 detik .
Mercedes-Benz GL 63 AMG seharga Rp 2 milyar 799 juta (OTR) dan All New Range Rover Sport dengan harga Rp 2,4 Milyar.
Glk…

Bintang Tamu
Nah, ini dia. Yang nggak kalah seru di ajang IIMS 2013. Bintang tamu sebagai penyedot pengunjung. Saat saya berkunjung, sejumlah bintang tamu sedang beraksi hampir di setiap panggung. Ada Ananda Omesh di Toyota, Andi Cole di Ford, ada seorang ilusionis yang saya lupa namanya di Chevrolet. Yang tak kalah menarik dan cukup cerdik adalah penampilan Chef Marinka bersama Andhika Pratama. Chef marinka menghibur kaum ibu di IIMS 2013.
 (foto: Beny Rhamdani)
Mengapa menarik? Karena umumnya penyuka otomotif adalah pria. Kaum ibu kadang bête jika harus mengantar suami. Di sinilah sebenarnya kehebatan Daihatsu, sengaja menarik perhatian  kaum ibu dengan mengajak seorang chef terkenal di panggung. Otomatis stan tersebut diserbu kaun imbu. APalai hostnya Andhika Pratama yang jugaakrab di mata ibu-ibu.
Para bintang yang datang tidak sulit untuk diajak foto bersama lho.
Pernak-pernik Mobil
Venom dengan audionya yang keren.
(foto; Benny Rhamdani)Kurang afdol kalau lihat mobil tak sekalian akseorisnya.  Dan perkembangan aksesoris mobil di Indonesia tidak lepas perkembang pasar otomotif di Indonesia.  IIMS 2013  memberikan banyak hal yang menarik, misalnya dunia ban yang diwakili GT Radial, yang menampilkan aneka ukuran ban terbaru dan paket pembelian ban dengan velg.
Pioneer merupakan aksesoris otomotif ternama di bidang sound system memperkenalkan Pioneer App Radio MODE, sebuah aplikasi yang mendukung konektivitas smartphone atau gadget (Apple & Android) ke perangkat produk Pioneer di dalam mobil seperti receiver multi media.
V-Kool yang dikenal sebagai produk kaca film memberikan servis dan kenyaman kepada pengunjung dengan mencoba alat peraga Rotating Heat demo, juga menampilan produk unggulan seperti V-Koll 55 dan V-Kool Black Label, serta akan diperkenalkan juga IQue dan Ultramaster sebagai servis terbaru dari V-Kool.


SPG Model untuk lomba foto di IIMS 2013.
(foto: Benny Rhamdani)
Dan karena otomotif lebih akrab dengan dunia lelaki, tidak heran jika akhirnya kita akan menemukan banyak sales promotion girl (SPG) hampir di semua stand, bahkan di setiap produk yang didisplay. Mereka tidak hanya  pemanis, tapi menjadi duta bagi perusahaan otomotif mengenalkan produk mereka ke pengunjung pameran. Tidak cuma lenggak- lenggok, paras cantik , wangi parfum dan sepatu tinggi,  mereka juga  dibekali dengan data akurat  tentang produk yang mereka pamerkan di pameran yang akan berakhir pada 29 September 2013 ini.
SPG di mana-mana. (Foto: Benny Rhamdani)
Di sisi lain, hadir pula model-model cantik yang sengaja dibiarkan menjadi obyek foto untuk ajang lomba foto. Tentunya harus dengan latar mobil yyang mensponsori mereka.

Silakan datang ke IIMS kalau penasaran, hingga 29 Spetember 2013. kalau masih tak ada waktu. ya, tunggu saja tahun depan.

(ben)
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 24, 2013 23:58

September 22, 2013

Manfaat Jahe Merah Untuk Vitalitas Pria

Jahe merah.
(foto: jahemerah.org)


Jahe merah yang semula saya pkir hanya bumbu dapur, ternyata  menyimpan banyak manfaat yang luar biasa. Apalagi untuk vitalitas pria. Hal itu disampaikan salah seorang peneliti dan dosen, Herawati Soegeng, saat  berbagi informasi tentang khasiat jahe merah di grup BBM pertemanan.
Sejak itu, saya jadi tertarik mengonsumsi jahe merah. Masalahnya, saya sendiri belum begitu mengerti bedanya jahe merah dan jahe pada umumnya. Wati pun menjelaskan tanaman bernama Latin zingiber officinale ini. Jahe merah ukurannya lebih kecil dibandingkan dua jenis jahe lainnya, yakni jahe emprit dan jahe gajah. Yang paling jelas pembedanya adalah warnanya yang merah muda, dagingnya sedikit cokelat dan memiliki serat lebih kasar.
Wati memang menyarankan kami untuk memilih dengan hati-hati jahe merah untuk diolah karena kadang tecampur dengan jahe lainnya. “Bagusnya beli di supermarket karena biasanya sudah dipisahkan, atau yang sudah dalam bentuk serbuk instan,” ketik Wati di grup BB.
Akhirnya, saya memilih pergi ke supermarket. Dan di satu pojok supermarket, saya menemukan satu konter minuman yang menyajikan aneka campuran jahe merah. Wuah, ini benar-benar di luar dugaan. Saya pun memesan cappuccino red ginger, sambil menebak-nebak kayak apa rasanya. Harga secangkir hanya Rp8.000,-
Begitu saya cicipi cappucino red ginger itu … wow rasanya enak sekali. Perpaduan cappuccino dan jahe merah ternyata menciptakan rasa yang enak di lidah. Aromanya juga menggugah selera. Yang jelas, saya jadi merasa lebih segar dan bersendawa beberapa kali setelahnya. Membuat perut saya yang kembung jadi terasa lebih enak.
Seduhan Cappucino Red Ginger Teman begadang.
 (foto: Benny rhamdani) Saya kemudian membeli serbuk instan jahe merah dalam kemasan botol seharga Rp30.000. Untuk campuran minuman yang saya suka serta menyehatkan, harga tersebut relatif murah. Pertama saya minum cappuccino jahe merah di rumah adalah saat begadang. Biasalah, sebagai penulis dan blogger, waktu terbaik saya berkarya adalah tengah malam. Saya merasa cappuccino red ginger adalah teman begadang terbaik, karena membuat saya tidak masuk angin atau perut kembung sehabis begadang.
Ramuan  cappuccino red ginger versi saya adalah satu sachet cappuccino instan dicampur dengan 1,5 sendok makan jahe merah, lalu diseduh air hangat. Di botol kemasan tertulis campurkan 2 sendok makan, tapi karena saya khawatir terlalu tajam di lambung, takaran jahe merah saya kurangi sedikit.
Menurut  Wati, minum seduhan jahe merah  menjadi  tradisi di beberapa negara  seperti China, karena konon banyak khasiatnya. Kalau dari data yang saya peroleh,  jahe merah mengandung zat aktif  bermanfaat, diantaranya :
· Limonene : sebagai obat flu.
· Cineole : mengatasi ejakulasi prematur dan merangsang ereksi.
· Alpha-linolenic acid : merangsang kekebalan tubuh.
· Arginine : mencegah kemandulan dab memperkuat daya tahan sperma.
· Aspartic acid : penyegar dan meningkatkan semangat dan gairah.
· Capsaicin : merangsang ereksi dan meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin sehingga meningkatkan gairah seksual.
· Chlorogenic acid : memperlambat proses penuaan dan merangsang regenerasi sel kulit.
Mungkin karena khasiatnya itu, banyak orang China mengonsumsi jahe merah, terutama kaum pria. Hanya sayangnya, jahe merah harus hati-hati dikonsumsi oleh penderita lambung akut.
Nah, untuk kepentingan menambah vitalitas pria, ini dia ramuan ajaibnya:
Siapkan bahan-bahan di bawah ini:Jahe merah 10 gramTemulawak 10 gramLempuyang wangi 10 gramKetumbar 5 gramAir mendidih 100 ccMadu 1 sendok makan
Pemakaian:Tumbuk halus jahe, temulawak, lempuyang wangi, ketumbar. Selanjutnya seduh dengan 100 cc air mendidih dan tambahkan 1 sendok makan madu. Airnya diminum sekaligus selagi hangat pada malam hari.

Selamat mencoba.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 22, 2013 23:57

September 18, 2013

Asyiknya Ikutan Test Drive Chevrolet Spin


Team Maroon Five (foto: Benny Rhamdani)

Ogah rugi’ adalah nama tengah saya. Setiap kali mengikuti acara off-air, semaksimal mungkin  menggali banyak ilmu dari peserta yang hadir. Termasuk ketika mengikuti acara yang digelar Kompasiana ‘ Test Drive Chevrolet Spin’ pada Sabtu (14/9). Sehingga, jika kalah memenangkan lombanya, saya masih mendapat manfaat lain dari acara ini.
Bermula ketika panitia mulai mengumumkan grup 5 yang akan masuk dalam satu mobil di depan Bentara Budaya Jakarta. Selain saya, disebutkan pula nama kompasianer lainnya, yakni Dzulfikar Alala yang sudah saya kenal karena beberapa kali menjuarai lomba ngeblog, Mercy yang beberapa saat sebelumnya menyebutkan dirinya mantan wartawan Kompas, dan Ev Simanungkalit yang tampak pendiam tapi rajin senyum. Dan,  diumumkan pula satu admin Kompasiana yang akan bergabung, yakni Nurul.
Kami kemudian mendapat jatah mengendarai Spin warna Maroon. Saya nggak nyangka kalau  akan mendapat mobil yang warnanya senada dengan t-shirt yang saya kenakan. Tapi sejak saya melihat beberapa mobil  Spin di parkiran Gedung Oren, saya sudah naksir warna yang satu ini. Bahkan Mercy sudah menyimpan tas berisi amunisi di bagasinya. Kami pun sepakat menamakan grup kami Maroon Five.
Briefing sekaligus pembagian kelompok.
(foto: Benny Rhamdani)Sebelum berangkat kami memutuskan Dzul yang berprofesi guru Bahasa Inggris  untuk nyetir pertama kali. Saya sih setuju, karena melihat pengalamannya mengikuti acara test drive. Begitu mobil mulai berjalan di gigi pertama, kami mulai mereview fitur-fitur mobil. Standar saya sebagai penumpang yang awam dunia otomotif adalah jika bisa duduk di atas jok dengan nyaman, lalu merasakan embusan freon AC, juga menikmati  suara musik yang merdu itu sudah cukup. Kalau urusan laju kendaraan, saya pikir itu menyangkut skill pengemudinya. Dan saya menilai standar itu semua sudah memenuhi harapan.
Setelah masuk pintu tol  Slipi, kami pun mulai buka-bukaan profil masing-masing. Dari Mercy, pengetahuan saya tentang home schoolling bertambah. Dari Dzul yang lebih dulu nyemplung di dunia blogger, saya banyak mendapat trik memenangkan lomba, sampai tip pergaulan sesama blogger. Maklum, Dzul menurut saya sudah masuk kategori blogger seleb.
Yang menarik adalah obrolan dari admin Nurul. Beruntunglah saya karena dapat beberapa bocoran tentang tips posting di Kompasiana, juga info-info menyangkut penyelengaraan lomba nulis di Kompasiana. Walau sedikit berbau curcol di sana-sini, saya selalu menyimak kata-kata admin yang masih pengantin baru ini.
Di sini kami semakin akrab, dan obrolan sempat mengalihkan kami memerhatikan speedometer. Benar-benar tidak nyadar kalau kami sudah melewati kecepatan 95 km/jam. Tak ada getaran dan goyang yang kami rasakan.
Di Cawang, sebelum masuk ke tol jagorawi, kami sempat melihat salah satu mobil peserta mengambil jalur ke tol Cikampek. What’s wrong?
Baru nyadar mesinnya diesel.
(foto: Benny Rhamdani)Tak terasa 45 menit berlalu. Spin yang kami tumpangi tiba di titik kumpul pertama yakni rest area Sentul. Yang jadi bahasan kami saat turun adalah bagaimana rasanya peserta lain mengendarai Spin yang berbahan bakar solar.
“Lho, mobil kita kan pakai solar,” jelas Dzul.
Saya kaget. Hampir nggak percaya karena selama perjalanan saya nggak merasakan getaran seperti kalau naik mobil berbahan bakar solar. Dzul pun menujukkan pintu tanki bahan bakar. Ya, ternyata solar! Dan itu saya percaya benar-benar ketika mendengar suara mesin mobil dinyalakan dari luar.
Setelah istirahat sejenak, kami berganti supir. Kali ini giliran Ev Simanungkalit yang oleh panitia di daftar lolos peserta ditulis Simangkulangit. Ernest, begitu panggilannya, tampak kalem saat mulai mengemudi.
Mobil pun melaju ke Bogor, dan begitu masuk kota yang disesaki angkot ini, kami mulai bersiaga agar tidak salah jalur. Peta petunjuk jalan tidak dipakai. Kami memilih mengikuti mobil tim survey panitia yang beda merk.  Makin menuju pinggir kota Bogor, jalan makin menyempit.  Apalagi ketika hendak ke lokasi wisata Gunung Salak Endah, jalan makin menanjak. Setidaknya ada dua belokan patah yang cukup sulit dilalui, apalagi jika berpapasan kendaraan dari lawan arus.
Hanya 100 meter menjelang garis akhir, mobil yang kami tumpangi sempat slip ditanjakan dan tikungan tajam. Ernest berusaha dengan tenang menyelesaikan masalah. Beberapa kali usahanya untuk maju gagal. Untunglah rem tangan kendaraan kami berfungsi baik sehingga mobil kami tidak sampai merosot ke jurang.  Terus terang, kalau saya mungkin sudah akan kebanjiran keringat, lalu minta tolong panitia menggantikan saya :P.

Akhirnya, dengan cara berkelak-kelok cepat, mobil kami lolos ke track yang kami tuju. Kami pun memarkirkan mobil, lalu ke luar mencuci paru-paru dengan udara yang benar-benar segar.
Istirahat Bermanfaat
Usai makan dengan lauk pauk yang bikin perut kekenyangan, kami mendapat materi product knowdlege dari Kompas Otomotif (Materi yang disajikan akan saya tulis terpisah). Saya superserius memerhatikan karena berikutnya yang akan mengemudi adalah saya.
Pada sesi penyerahan doorprize, saya kaget waktu disebut masuk tiga orang yang aktif ngetweet selama perjalanan. Rasanya sih hanya dua tweet. Kalau pemenang lainnya—Syaifudin Sayuti dan Haris Maulana—memang sudah beken sebagai tukang ngetweet di banyak acara.
Kami kemudian diizinkan membuat acara bebas di sekitar Curug. Sebenarnya saya sudah membawa pakaian salin, tapi kemudian saya batalkan niat mandi di bawah air terjun karena nggak kebayang harus membawa pakaian basah di ransel. Sedangkan dari Jakarta nanti saya harus naik bis umum.
Mau motret pun tidak bisa karena satu gadget sudah dalam kondisi mati, satu tab dalam kondisi sekarat yang saya pakai untuk komunikasi dengan isteri, dan kameran pun ternyata sudah habis batere. Akhirnya, cuma bisa nguping perbincangan teman Kompasianer sambil berdoa hujan tidak turun.
Kebablasan

Doa saya nggak dikabulkan. Hujan turun bersaaman dengan waktu kami kembali ke Jakarta. Saya pun masuk ke Spin  bersama anggota Maroon Five lainnya. Saya berdoa berulangkali, karena inilah pengalaman pertama saya ikut acara test drive, pertama mengemudikan mobil bermesin diesel, pertama kali mengendarai mobil model Amerika, dan pertama kali nyupir dari gunung di Bogor.
Saat iring-iringan mulai berjalan beberapa meter, tiba-tiba terdengar bunyi alarm. Ya, ampun karena sempat berhenti tadi, rem tangan lupa diturunkan. Pantesan tadi terasa berat. Untung ada bunyi alarm. Penting banget yang sudah masuk usia pikun kayak saya.
Mobil pun kemudian menuruni jalan kecil yang menurun. Beberapa kali harus menepi karena berpapasan dengan bus dan mobil lain dari arah berlawanan. Belum sampai jalan raya, hujan turun dengan derasnya. Saya mulai mencari cara agar wiper bergerak lebih cepat. Tapi tuas di kiri stir sudah diputar dan ditarik seperti saran Dzul masih bergerak lambat.
Duh, padahal hujan makin lebat dan jarak pandang semakin terbatas. Saya pun memutuskan mengikuti lampu mobil di depan saja. Sampai tiba-tiba saya menarik tuas, dan … berhasil! Wiper bekerja cepat menghapus air hujan di kaca depan.
Saya sempat menjajal kehandalan kopling di gigi satu dan dua. Maksud saya, bagaimana kalau perpindahannya nggak mulus? Tenyata nggak se’ndut-ndutan’ mobil yang saya biasa pakai. Artinya, kalau pengemudi pemula yang memakai, tidak akan terlalu mengkhawatirkan bagi penumpang.
Di tengah jalan, dua mobil peserta di depan kami mengambil jalan berbeda. Ada yang lurus, satu lagi belok. Saya ambil yang belok. Ternyata itu salah. Akhirnya saya harus mutar balik. Di sinilah saya harus menguji persneling spin yang tuas mundurnya sangat Amrik banget. Posisinya tidak dimentokkan ke kanan lalu tarik ke belakang, melainkan menarik tuas dulu kemudian ditarik seperti masuk gigi pertama.
Agak kerepotan juga karena belum terbiasa, ditambah arus lalu lintas yang macet. Tapi saya bersyukur bisa melaluinya dengan selamat (tepuk tangan nggak dilarang, lho). Setelah itu, tak ada lagi mobil peserta lain yang saya ikuti. Akhirnya insting saja bekerja. Cari jalan masuk pintu tol. Dan rupanya sangat macet luar biasa. Sampai-sampai tiga pria di belakang tertidur. Sedangkan AC mobil di depan kenapa mati ya? Saya sampai ngoprek semua yang ada di dashboard, tapi tetap kepanasan.  Akhirnya saya putuskan buka jendela karena hujan mulai mengecil.
Lolos kemacetan dan masuk tol, Nurul dapat telepon agar  masuk rest area untuk ganti pengemudi. Nurul bilang akan sampai dua kilometer lagi. Tapi selidk punya selidik, kami masuk ke tol dari pintu yang berbeda dengan lainnya. Dan kami sudah melaju jauh menembus tol Jagorawi. Untunglah ini bukan acara Amazing Race yang akan membuat kami kalah telak. Kami boleh istirahat di manapun suka. Tepat saat azan magrib berkumandang kami istirahat di  Rest Area Km 21 Gunung Putri.
Sambil ngopi-ngopi kami bertukar pengalaman lagi. Hampir lupa waktu. Tapi saya ingat masih harus melanjutkan perjalanan ke Bandung, jadi saya minta segera beranjak.
Berikutnya adalah Mercy yang mengemudi. Meskipun pernah punya pengalaman ditabrak truk di jalan tol, kompasianer wanita satu-satunya di mobil kami ini mengendarai Spin dengan santai. Bahkan saat menyisi ke kiri di tengah kemacetan Pancoran  pun terasa halus.
Di sinilah saya turun untuk lanjut ke Bandung. Saya merasa lega karena melewati hari dengan segudang pengalaman baru, wawasan, dan tentu saja … teman. Semoga tim Maroon Five bisa kembali kumpul dalam satu grup di acara darat Kompasiana lainnya. Aamin…
OoOoO

repost dari: http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2013/09/17/segudang-manfaat-dari-test-drive-chevrolet-spin-590718.html
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 18, 2013 23:46

Masturbasi di Tempat Umum Tak Dilarang di Swedia

Danau di Swedia. (foto: badkartan.se)


Rasanya, saya akan berpikir berulang kali mengajak anak-anak liburan di Swedia. Pasalnya, belum lama ini Pengadilan Negeri Södertörn membebaskan seorang pria berusia 65 tahun yang bermasturbasi di kawasan Danau Drevviken, dari tuntutan melakukan tindakan asusila di depan umum. Menurut pengadilan, masturbasi tidak melanggar hukum selama tidak ditujukan kepada seseorang.
Sebelumnya, pengadilan yang sama juga membebaskan seorang remaja 15 tahun yang berenang tanpa secuil benang pun di sebuah danau lalu berdiri di depan dua gadis di bawah umur, seperti dilansir dailymail.co.uk.
Lantas bagaimana di Indonesia?
Saya belum pernah mendengar kasus seperti ini ramai di media. Tapi pemberitaan kasus gesek-gesek di kerumunan Trans Jakarta sempat mencuat beberapa waktu lalu. Namun proses pengadilannya tidak terdengar. Padahal, kejelasan hukum tindakan asusila tersebut bisa jadi peringatan bagi orang yang suka memuaskan dirinya sembarangan.
Pada beberapa kejadian, saya pernah  lebih dari sekali memergoki orang dewasa yang masturbasi di tempat umum. Di tempat bilas sebuah kolam renang di Jakarta misalnya. Padahal, tempat itu juga dipakai rombongan anak sekolah yang sedang mengikuti pelajaran renang. Ketika saya melaporkan ke petugas sekuriti, dia hanya tersenyum.
Mungkin suatu hari kelak, kebijakan pengadilan di Indonesia bakal seperti di Swedia. Cikal bakalnya bisa dilihat dari membiarkan kebiasaan pipis sembarangan di tempat umum. Terutama di sekitar terminal atau pangkalan kendaraan umum.
ooOOoo

repost dari: http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/09/19/masturbasi-di-tempat-umum-tak-masalah-di-swedia-591218.html
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 18, 2013 23:26

Mulan Jameela Bilang #savecireng






Seperti biasa, setelah posting tulisan di Kompasiana, saya selalu menyebarkan link postingan melalui twitter. Termasuk tulisan saya untuk lomba makanan tradisional,“Cireng Kesukaan Mulan Jameela”. Biasanya sih jarang yang reply maupun retweet jika saya sharing postingan di Kompasiana. Namun kali ini berbeda. Tiba-tiba satu notifikasi masuk ke smartphone saya.Akun twitter @queenjameela_  meretweet sharing saya itu. 
Nama yang muncul di timeline adalah Mulan Jameela. saya mendadak ge-er. Penyanyi hebat itu, walau bukan favorit saya, telah meretweet. Entah berdasarkan apa, karena saya tidak berteman.
Karena penasaran, saya pun masuk ke profil akun tersebut. Mendadak ketika melihat gambar latar yang kurang senonoh, saya simpulkan itu akun abal-abal. Apalagi ketika membaca timeline-nya yang berisi gosip-gosip seputar Mulan Jameela. Salah satunya bisik-bisik Dewi Persik dan Mulan Jameela yang tidak saling ngobrol di RS Pondok Indah ketika berpapasan karena ada perang dingin yang mengakibatkan DP hengkang dari manajemen RCM.
Sebelum tercebur lebih jauh ke lembah gibah, saya keluar dari sana, dan menulis postingan ini. Well, dunia maya memang sering membuat kejutan setiap harinya. Btw, saya tetap berterima kasih atas retweet dari akun tersebut. Apalagi ada hastag #savecireng yang saya sukai.

repost tulisan saya di: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/09/19/mulan-jameela-retweet-tulisan-saya-591229.html
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 18, 2013 23:13

Benny Rhamdani's Blog

Benny Rhamdani
Benny Rhamdani isn't a Goodreads Author (yet), but they do have a blog, so here are some recent posts imported from their feed.
Follow Benny Rhamdani's blog with rss.