Reffi Dhinar's Blog, page 6

September 23, 2023

Pentingnya Jasa Payroll Outsourcing dalam Meningkatkan Efisiensi Perusahaan




Pengelolaan gaji dan upah karyawan merupakan salah satu aspek terpenting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Seorang staf atau manajer HR pun sering berjibaku menjelang penggajian untuk menjalankan tugas yang rumit dan memakan waktu. Menggunakan jasa payroll outsourcing, bisa membantu efisiensi prosesnya.


Alasan Pentingnya Jasa Payroll Outsourcing

Bukankah ini akan menjadi tugas seorang staf atau manajer HR, jadi buat apa pakai penyedia jasa? Pekerjaan di bidang HR ini tidak hanya soal payroll. Ada banyak tugas yang harus dijalankan mulai dari hubungan industrial, menjalankan budaya perusahaan, dan urusan eksternal lain. 


Jadi, menggunakan jasa payroll outsourcing pasti akan cukup membantu efisiensi. Apakah kamu juga berkecimpung di bidang HR? Coba simak alasan-alasannya sebagai berikut:


Fokus pada Inti Bisnis

Keunggulan utama dalam penggunaan layanan payroll outsourcing adalah kemampuan perusahaan untuk dengan tuntas mengalihkan perhatian mereka ke aspek inti bisnis. 


pentingnya jasa payroll outsourcing

Dengan memberikan tanggung jawab mengelola gaji kepada pihak  yang memiliki keahlian di bidang ini, perusahaan dan juga tim HR dapat memanfaatkan waktu dan sumber daya mereka dengan lebih leluasa untuk mengembangkan produk, layanan, dan strategi bisnis. 


Akurasi dan Patuh Hukum

Payroll adalah salah satu area di mana kesalahan dapat berakibat serius, terutama dalam hal perhitungan pajak dan kepatuhan hukum. Bayangkan saja jika kamu sebagai staf HR harus mengurusi penggajian untuk 1000 orang karyawan, bisa saja ada human error dalam prosesnya.


Jasa payroll outsourcing memiliki software payroll dan tim yang terlatih dan ahli dalam memastikan perhitungan gaji, pemotongan pajak, dan kewajiban lainnya dilakukan dengan akurat. Hal ini mengurangi risiko kesalahan yang dapat mengakibatkan sanksi hukum atau sengketa dengan karyawan.



Penghematan Biaya

Jika dilihat secara sepintas, mungkin kamu merasa jika membayar jasa payroll outsourcing malah akan menambah beban perusahaan. Sebenarnya, investasi ini malah akan membantumu untuk terhindar dari biaya tambahan jika kamu melakukan kesalahan penghitungan. 


Biaya yang terkait dengan perekrutan, pelatihan, dan pemeliharaan staf internal untuk mengelola payroll bisa sangat tinggi. Dengan outsourcing, perusahaan hanya membayar untuk layanan yang mereka butuhkan, dan ini seringkali lebih efisien dari segi biaya.


Aman dan Proses Lebih Sederhana

Data gaji dan informasi keuangan lainnya sangat sensitif. Layanan payroll outsourcing memiliki infrastruktur keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif ini. Mereka mengikuti standar keamanan tertinggi dan memiliki prosedur pemulihan bencana yang solid, yang dapat membantu melindungi perusahaan dari potensi kehilangan data.


Apakah perusahaan tempatmu bekerja memiliki banyak cabang di berbagai kota hingga dunia? Proses pengelolaan payroll dapat sangat rumit, terutama jika perusahaan memiliki cabang atau karyawan yang bekerja di berbagai negara. Jasa payroll outsourcing memiliki pengalaman dalam menangani situasi ini dan dapat menyederhanakan proses menjadi lebih efisien. 


Perusahaan Seperti Apa yang Membutuhkan Jasa Payroll Outsourcing?

Setiap tahun, tim dari HR pasti akan diminta untuk membuat laporan biaya dan jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan di tiap bagian. Nah, ketika sedang melakukan presentasi, kamu bisa memasukkan pentingnya menggunakan jasa payroll. Gunakan poin berikut saat kamu sedang menyusun argumen.


Jumlah Karyawan Banyak

Kalau tempatmu masih dalam skala bisnis kecil dan menengah dengan jumlah karyawan di bawah 500 orang, mungkin kamu masih bisa menanganinya sendiri. Namun, di saat bisnis semakin kompleks dan beragam, mungkin akan sulit jika hanya mengandalkan satu orang saja.


Menggunakan perangkat lunak penggajian dapat mengurangi risiko kesalahan dalam proses perhitungan gaji karena tugas ini ditangani oleh sistem yang telah terbukti akurat. Bahkan jika terjadi kesalahan, proses penelusuran sumber permasalahan akan menjadi lebih sederhana.

Bisnis Berkembang Pesat

Ketika bisnis semakin berkembang, mulai bermunculan kebutuhan yang membutuhkan biaya seperti CSR Terkadang karyawan maupun sumber daya perusahaan belum terlalu siap dengan perkembangan yang ada. 

pentingnya jasa payroll outsourcing


Adanya layanan payroll dapat berfungsi sebagai pendorong perubahan di situasi bisnis yang sedang meningkat pesar. Peningkatan perangkat lunak menjadi lebih sederhana dan cepat jika dibandingkan dengan harus menunggu penyesuaian dari tim manusia. 

Memastikan bahwa beban kerja terdistribusi dengan seimbang dan mengadopsi layanan payroll dapat membantu mencegah potensi masalah di masa depan karena tingkat akurasi yang lebih terjamin.

Terlalu Banyak Menggunakan Dokumen CetakStaf atau manajer HR tugasnya tidak jauh-jauh dari bank data dan pengarsipan. Kalau saat ini perusahaanmu masih terus menggunakan dokumen cetak untuk menyimpan data karyawan, tentu ini bisa berisiko hilang atau rusak. Software payroll akan membantumu untuk menyimpan data dan membuat analisis untuk penghitungan gaji.

software payroll

Mengumpulkan catatan manual untuk merujuk pada promosi dan perkembangan karir karyawan bisa sangat rumit dan memakan banyak waktu. Selain itu, melakukan pengecekan ulang bisa menjadi pekerjaan yang memusingkan dan dapat menghasilkan data yang tidak akurat. 

Penggunaan tabulasi dari perangkat lunak payroll dapat membantu mengatasi masalah akurasi ini dan memastikan bahwa semua pihak mendapatkan perlakuan yang adil.

Sangat bermanfaat sekali, bukan, jika menggunakan jasa payroll outsourcing? Lakukan analisis beban kerja di departemen HR dan segera ubah metode payroll agar beban kerja dan efisiensi bisa terlaksana dengan baik.

(Baca Juga: Cara Memilih Apartemen Supaya Nggak Boncos)


 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 23, 2023 21:33

September 12, 2023

Ikuti 4 Cara Memilih Apartemen Ini Supaya Nggak Boncos






Tinggal di kota besar itu membutuhkan tips dan trik agar bisa survive. Jika kamu tinggal di kota besar untuk bekerja terutama, maka memilih hunian  tinggal seperti rumah atau apartemen juga membutuhkan strategi tersendiri. Kalau kamu masih hidup lajang, mungkin memilih tempat tinggal yang tak terlalu besar, asal bersih dan nyaman. Cara memilih apartemen dengan cerdas juga perlu kamu kuasai.
Padatnya perkotaan dan juga tanah yang terbatas seringkali membuat biaya kontrak atau membeli tempat tinggal menjadi melambung. Nah, kalau kamu berniat untuk memiliki hunian sekaligus ingin berinvestasi, maka membeli apartemen bisa menjadi salah satu pilihan.

 Ada beberapa hal yang harus dicermati agar kamu bisa memilih apartemen dengan cermat.

1. Pelajari Track Record Penyedia  ApartemenAkhir-akhir ini banyak terjadi kasus penipuan berkedok perumahan yang sudah merugikan pembeli. Tak hanya perumahan, apartemen juga umumnya menggunakan jasa developer untuk melakukan penjualan. Kamu wajib menyelidiki latar belakang dan track record developer apartemen sebelum deal soal pembelian. 
Kamu bisa juga mengecek di Asosiasi Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Seluruh Indonesia (APERSSI). Jika sebuah developer memiliki rekam kerja buruk seperti menelantarkan apartemen yang belum jadi misalnya, maka sebaiknya kamu berpikir ulang sebelum membeli.
Cari tahu juga dari berbagai media. Cek bagaimana review di media sosial dan riset mengenai bagaimana developer menangani proyek hunian sebelumnya. Saat ini, kamu bisa menggali lewat internet untuk mengetahui sepak terjang sebuah perusahaan dan developer.


2. Periksa Surat Kelengkapan BangunanSaat kamu hendak membeli apartemen untuk tempat tinggal, maka pastikan juga seluruh dokumen kepemilikan tak ada masalah. Baik ketika membeli rumah atau apartemen pada developer, perlu ditanyakan  surat HGB (Hak Guna Bangunan), surat izin prinsip developer dalam membangun kompleks apartemen, IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan SIPPT (Surat izin Penggunaan Peruntukan Tanah). 
Jangan sampai setelah membeli, ternyata dokumen-dokumen tersebut bermasalah atau malah tidak diterima. Selain itu, kamu juga harus memastikan jika tanah dan bangunan tidak sedang dalam proses sengketa. Ada banyak kasus kerugian pembeli apartemen yang akhirnya mangkrak karena sengketa antara perusahaan penyedia hunian dan pemilik tanah sebelumnya. Tanyakan dengan detail, ya.
Kamu bisa mengajak teman atau anggota keluarga yang sudah berpengalaman dalam mencari rumah dari developer agar punya pertimbangan lebih matang. Orang yang sudah sering membeli rumah atau apartemen akan punya pandangan dan pertanyaan kritis kepada developer agar tidak sampai kena tipu.

cara memilih apartemen

3. Mengenali Kebutuhan Bagaimana jika dana yang dimiliki masih belum cukup untuk mencicil apartemen? Kamu bisa menyiasatinya dengan menyewa. Sewa apartemen murah sudah mudah ditemukan di dunia maya. Kamu juga bisa mencari informasi melalui iklan baris surat kabar. 
Kenali kebutuhan sebelum menyewa apartemen, contohnya apakah lokasinya ingin dekat dengan tempat kerja, akses ke jalan raya seperti apa, dan fasilitas yang ingin didapat penghuni di dalam apartemen.
Pikirkan juga dengan rencana masa depan. Misalnya, kalau kamu saat ini memiliki calon pasangan dan akan segera menikah, kamu juga perlu memikirkan fasilitas yang akan disiapkan untuk anakmu kelak. Lihat akses menuju sekolah dan apakah kebersihan lingkungan tersebut terjamin? Cukupkah untuk menampung keluarga baru dengan barang-barangnya? Pilih hunian yang nyaman dan sesuai budget.

cara memilih apartemen

4. Faktor KeamananMenyewa apartemen tak hanya dalam hitungan bulan atau tahun. Fasilitas sewa apartemen harian juga disediakan oleh pihak ketiga atau agen apartemen. Jika kamu memiliki apartemen, maka menyewakan apartemen juga dapat menjadi bisnis yang menggiurkan. 
Namun perhatikanlah tingkat keamanan apartemen baik di lingkungan dan di dalam. Cek sistem penjagaannya dan juga CCTV di area apartemen. Akan menjadi masalah kalau kamu memutuskan untuk membeli apartemen dan menyewakannya, tetapi keamanan kurang terjamin. Kamu berhak bertanya lebih lanjut kepada developer.
Cek juga tingkat keamanan untuk balita dan anak-anak. Misalnya, kamu sudah berencana membangun keluarga kecil, kamu juga perlu memeriksa bagian dalam apartemen ini sudah diberi balkon pelindung atau tidak. Seberapa besar risiko jika memiliki balita atau anak-anak yang sedang aktif. Diskusikan juga dengan developer segi keamanan desain di dalam apartemen.


Inilah 4 cara memilih apartemen yang kamu bisa gunakan agar terhindar dari kesalahan atau kasus dengan developer sampai boncos. Pintar-pintarlah sebelum menyetujui perjanjian dengan developer. Semoga bermanfaat!

lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right(Baca Juga: 5 Keindahan Alam yang Tersembunyi di Manado)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 12, 2023 19:55

September 9, 2023

Piknik Mempesona di The Olive Branch Taman Dayu


Piknik mempesona di The Olive Branch Taman Dayu itu seperti apa? Menurut saya, piknik yang asyik itu bisa memandangi nuansa serba hijau, ada angin segar meskipun cuaca panas sekalipun, dan makanan enak. Inilah yang saya rsakan ketika berkunjung ke The Olive Branch.


Taman Dayu terkenal sebagai tempat untuk main golf. Adapun hunian yang tersedia di dalamnya termasuk hunian elit serba mewah. Ketika ingin healing sejenak dan malas bepergian jauh, saya dan keluarga suka mampir ke Taman Dayu. 


piknik di the olive branch taman dayu


Kami datang ke sana dua minggu lalu di pertengahan Agustus. Yang merekomendasikan tempat tersebut adalah adik saya yang baru saja menikah. Senang sekali akhirnya saya dan keluarga (plus satu anggota keluarga baru), menikmati acara makan siang di The Olive Branch sambil menikmati estetikanya. 


Konsep Mirip Rustic Market di Trawas

Tahun lalu saya juga menuliskan artikel pengalaman ketika mengunjungi Rustic Market yang ada di Trawas, Mojokerto. Rustic terletak di padang rumput hijau luas, dekat dengan area persawahan, dan didesain seperti pedesaan Eropa. Tema bangunannya pun cenderung vintage dengan nuansa kayu-kayuan.


The Olive Branch adalah saudaranya Rustic. Makanya, sejak dari pintu masuk, sudah terlihat betapa cantik restoran tersebut. Dari papan penunjuk yang ada sebelum bagian depan restoran, tertera tulisan kalau tempat ini masih di bawah payung manajemen Rustic Market. Wajar kalau temanya hampir mirip. 


piknik di the olive branch taman dayu Papan paling depan


Harga menu makanan dan minuman termasuk lebih mahal daripada kafe-kafe lain yang ada di Sidoarjo. Namun, ini wajar karena The Olive Branch, kan, juga menjual suasananya yang hijau dan estetik. Makan di Rustic dulu juga setiap orang perlu membayar 75 ribu per orang sebelum masuk. Nanti, jika jumlah menunya melebihi uang muka yang sudah dibayar, tinggal ditambahkan di kasir setelah selesai makan. The Olive Branch menetapkan harga 100 ribu per orang.


Piknik Singkat dengan Suasana Menyenangkan

Saking senanganya dengan tempat ini, saya sampai datang dua kali hanya dalam rentang waktu satu minggu. Yang pertama, saya berkunjung bersama keluarga untuk makan siang, berikutnya saya datang bersama adik, istrinya, dan dua orang teman lain kenalan adik saya untuk malam mingguan. Jadi, saya bisa menikmati dua suasana di The Olive Branch.


piknik di the olive branch taman dayu With my sister-in-law
Suasana Pedesaan Eropa

Meskipun mempunyai suasana yang mirip dengan Rustic Trawas dengan desain bangunan serba kayu dan cokelat, saya tetap menemukan perbedaan. Rustic Trawas lebih luas sehingga tema pedesaan ala Eropa jelas terasa cukup lengkap.



piknik di the olive branch taman dayu Seperti pondok beneran

The Olive Branch memadukan suasana vintage romantis dan desa. Di bangunan pertama, kita seolah disambut pada sebuah pondok tempat berburu dengan kayu-kayu bakar yang dipersiapkan untuk masak atau menghadapi musim dingin. Dinding warna abu-abu dan pondok kayu menjadi nilai estetik khas ala restoran tematik ini.


piknik di the olive branch taman dayu Tempat makan berbukit-bukit

Tempat makan The Olive Branch disusun di wilayah bukit, jadi kalau di lokasi dekat pintu masuk sudah penuh, kita harus naik ke atas bukit. Di antara bukit pertama dan yang paling atas, ada lapangan datar kecil yang bisa dijadikan tempat makan ala piknik. Kita bisa menikmati makanan di atas alas. Mumpung suasana masih kemarau, lumayan juga kalau mau bersantai dengan makan lesehan cantik. Tenang saja kalau mau salat. Di bukit paling atas, kita bisa beribadah saat jam salat tiba.


piknik di the olive branch taman dayu Foto saat datang waktu lunch


Makanannya Juara

Seperti halnya, Rustic Trawas, restoran ini juga menyajikan variasi makanan Indonesia dan lebih banyak lagi olahan ala Western. Steak yang dibuat di Rustic itu dagingnya sangat juicy dan menjadi favorit adik saya, tetapi jelas sya tidak makan, kan, saya tidak doyan daging haha. 


piknik di the olive branch taman dayu


Menu favorit yang saya coba di The Olive Branch adalah Chicken Promegrana. Hmm, satu porsi makanan walaupun kelihatannya sedang, ternyata sangat mengenyangkan. Minuman teh hangat yang dipesan juga disajikan dalam satu teko beling ukuran sedang. Lumayan banyak juga isinya. Tidak ada makanan yang tidak enak. Burger yang Papa pesan juga lezat. Semua anggota keluarga saya puas dengan olahan masakan The Olive Branch.


Jangan Lupa Foto-Foto

Tak ketinggalan tentunya untuk foto-foto di beberapa spot menarik The Olive Branch. Salah satu tempat yang saya suka adalah bangunan di posisi paling atas bukit yang menyajikan tema serba putih. Kalau kamu suka dengan situasi yang romantis, bagian restoran ini bisa kamu pilih untuk bercengkerama bersama orang tersayang. 


piknik di the olive branch taman dayu
piknik di the olive branch taman dayu


Saat malam mingguan di sini, ada penampilan akustik dengan penyanyi bersuara merdu yang membuat suasana semakin syahdu. Hanya saja, kalau datang ketika sore hari, ternyata pengunjungnya lebih banyak. Otomatis, kita tidak leluasa untuk memilih tempat duduk. Tenang saja, semua bagian The Olive Branch itu cantik-cantik, kok. (Baca Juga: Piknik di Rustic Market Trawas)


piknik di the olive branch taman dayu Datang lagi malam mingguan


Piknik mempesona di The Olive Branch ini layak kamu coba agar bisa membuang penat sejenak dari daerah panas penuh polusi. Datang saja di lokasinya The Taman Dayu, Cluster Halimun Fajar RL2, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jatim. Ajak orang-orang terdekatmu, ya!


(Baca Juga: Jalan-Jalan Satu Hari di Kota Malang)


lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 09, 2023 20:02

August 24, 2023

Algoritma Saat Membuka Media Sosial Bekerja Seperti Otak Kita




Pernahkah kamu mengalami situasi seperti ini saat membuka media sosial atau mencari informasi di Google? Sebagai contoh, jika kamu sedang mencari informasi terbaru tentang iPhone, tiba-tiba muncul banyak iklan iPhone di beranda Facebookmu.


Internet menyimpan jejak eksplorasi dan kata kunci yang kamu ketik, kemudian memberikan informasi serupa di mana-mana. Ya, awalnya dulu saya merasa terganggu oleh hal ini. Rasanya seperti internet berperan layaknya seorang mata-mata. Namun, setelah saya mempelajari tentang Mindset Shifting, saya menyadari bahwa algoritma media sosial bekerja serupa dengan fokus pikiran kita.


Pengalaman Menjadi Kata Kunci Pikiranmu

Sekarang, saya ingin berbagi pendapat mengenai bagaimana cara kerja otak kita mirip dengan algoritma media sosial, serta apa yang seharusnya kita lakukan untuk mendapatkan hasil terbaik. 


Pasti setiap orang pernah mengalami hal semacam ini. Ketika sedang jatuh cinta atau mengalami patah hati, tiba-tiba segala hal yang terkait dengan orang spesial tersebut menjadi lebih mencolok di sekitarmu. Saya dan teman-teman terdekat pernah mengatakannya, "Lagu ini mengingatkanku pada kencan pertama kita. Lirik ini terkait dengan kisah patah hatiku. Aku bisa melihat kue yang sangat dia sukai, dan lain sebagainya."


Kemudian, rasanya seolah-olah Alam Semesta bersekongkol untuk membuat kita makin jatuh cinta lebih dalam atau menderita, tergantung pada perasaan yang kita miliki terhadap orang istimewa tersebut.


Saya juga memiliki beberapa pengalaman menarik terkait hal ini, tidak hanya seputar romansa. Seperti yang sering saya sebutkan, saya ingin menjadi seorang penulis sejak kecil. Setiap hari, saya menulis cerita dan membayangkan diri ini menandatangani bukuku sendiri. 


Jadi, saya menandatangani buku harian lalu duduk di atas tempat tidur sembari melihat pantulan diri di cermin. Saya memikirkan pose terbaik dengan buku. Terdengar seperti kegiatan yang bodoh, bukan?


Namun, beberapa tahun kemudian saat saya kuliah dan menerbitkan novel pertama, akhirnya saya bisa membubuhkan tanda tangan pertama di novel sendiri. Saya sama sekali tidak memiliki pengalaman menerbitkan cerpen, apalagi sebuah novel 100 halaman di media sebelum ikut lomba novel. Jadi, saya mengikuti kontes novel pertama tanpa pengalaman sebelumnya.


Impian yang Difokuskan Jadi Tampak Lebih Hidup

Saat saya hanya fokus pada ide cerita dan tokoh dalam novel, tiba-tiba saya bisa melihat karakter-karakter tersebut hidup di sekitar saya. Saya bisa menyatukan alur dengan mudah karena saya bermimpi tentang kisah itu dari awal hingga akhir. Ini membantu saya menyelesaikan novel pertama yang berjudul ‘Triangle’s Destiny’ dan akhirnya menjadi salah satu finalis.


Kemudian, saya banyak membaca tentang Law of Attraction. Apa yang kita yakini, pikirkan, dan lakukan secara berulang akan membawa kita lebih dekat pada tujuan. Kita bisa menghubungkan titik-titik dan menemukan peluang di mana saja.


Untuk menarik, kita perlu bertindak. Tanpa tindakan, tidak akan ada daya tarik.


Sekarang, kembali ke algoritma medsos. Saya tidak tahu bagaimana para programmer membuat sistem ini, tetapi melihat bagaimana cara kerjanya di media sosial, saya merasa ini juga seperti otak kita.


Saat kita fokus pada pertumbuhan, kita bisa belajar menjadi tangguh dan sabar karena kita hanya melihat tujuan. Namun, sebaliknya, saat kita fokus pada penderitaan, masa lalu yang buruk, kekhawatiran, atau ketakutan, situasi akan mendukung hal tersebut. 


(Baca Juga: Kata Siapa Saya Generalis)
Pilih Kata Kunci Terbaik

Begitu kamu mengetikkan kata kunci di internet, algoritma akan mencatatnya dan semakin sering menampilkannya agar kamu melihatnya. Saat saya ingin menerbitkan novel pertama, saya hanya fokus pada ide dan mengeliminasi distraksi secara sadar dan tidak sadar. Kata kunci di otak dan perasaan adalah menjadi novelis.


Akhirnya, kamu akan terus memikirkan kata kunci yang sudah kamu pilih. Terkadang, kita membeli sesuatu karena melihatnya lebih dari sekali. Media sosial memberikan kita alat untuk meretas algoritma mereka. Di Twitter, kita bisa menyembunyikan beberapa kata agar tidak muncul di timeline. Medsos dan algoritma bekerja seperti otak, bukan?


Kita juga bisa menyembunyikan atau menghilangkan beberapa akun yang mengganggu di Instagram atau Facebook. Kita bisa melakukannya untuk otak kita juga. Saat sedih, jangan dengarkan lagu yang melankolis atau sedih. 


Jika kamu ingin lebih dekat dengan impianmu, pilihlah lingkungan terbaik untuk merasakan perasaan kemenangan, seperti saat kamu membuka media sosial. Ingatlah, Your Vibe Attracts Your Vibe. Pilih kata kunci terbaik untuk otak dan batinmu.


(Baca Juga: Tips Menjadi Freelance Writer Dimulai Dari Mindset)


lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 24, 2023 19:22

August 7, 2023

Kata Siapa Saya 'Generalis'? Begini Ceritanya...




Saya pernah menerima pertanyaan begini, “Kak Reffi itu sebenarnya generalis, ya? Expert-nya di bidang apa? Atau semuanya setengah-setengah?”


Pertanyaan tersebut tidak salah juga, sih. Di kantor, saya dikenal sebagai staf yang menggunakan bahasa Jepang, sedangkan di dunia maya, saya lebih dikenal sebagai penulis. Itu pun jenis tulisan yang saya kerjakan dan menjadi penghasilan sampingan juga beragam. Saya menulis novel, non-fiksi, content writing, copywriting, sampai menjadi seorang writing coach. 


Padahal sudah sering saya sebut jika label saya adalah Wordholic. Jadi, saya yang menjadi penggemar bahasa asing dan menulis, memilih untuk tidak terlalu membatasi diri. Apa yang saya seriusi dan pelajari itu semua saya tekuni beberapa tahun dan satu per satu. Misalnya, saya sudah menulis artikel atau esai pendek sejak masih SD. Ya, saya menulis catatan opini di buku harian. 


Prosesnya Tidak Sebentar

Setelah saya menekuni dunia blogger dan content writing, saya jadi tahu bahwa hobi menulis esai pendek di buku harian ternyata sudah menjadi modal yang cukup bagus. Saya pun belajar mengenal peletakan tanda baca yang benar, struktur kalimat yang koheren, hingga jenis kata baku yang sering mengalami perubahan. Jadi, tidak serta-merta langsung bisa.


Aslinya, saya ini gaptek parah. Ketika terjun ke dunia blog dan membeli domain pertama, wordholic.com, saya tidak bisa menautkan alamat domain dengan blogspot. Kalau diingat lagi, lucu sekali, hehehe. Saya baru bisa menautkan domain setelah dibantu staf domosquare.com tempat saya membeli domain. Itu juga terjadi setelah saya putus asa dan membiarkan domain nganggur selama tiga mingguan.


Namun, saya sadar dan sudah punya feeling kalau skill menulis ini bisa menjadi profesi langgeng yang bisa saya lakukan dari mana saja. Berawal dari belajar fiksi, saya mulai mengikuti lomba menulis novel dan beberapa di antaranya menjadi finalis hingga menjadi juara. Tentu saja prosesnya tidak sebentar karena saya menulis sejak masih sekolah dasar. Saat pertama kali menjadi freelance content writer pun, tidak berdasarkan keberuntungan. Apa saja yang saya lakukan?


Menulis Setiap Hari Sejak SD

Sejak kecil, saya menulis catatan harian dan isinya tidak hanya melulu berisi curhatan melainkan esai dan opini. Ketika masuk SMP, saya rajin mampir ke perpustakaan daerah dan membaca buku pengembangan diri serta filsafat ringan. Jadi, saya sudah akrab dengan Freud serta Rene Descartes dan membaca buku ‘7 Habits of Highly Effective People’. 


Singkat cerita, saat saya bertekad ingin mendapatkan uang dari menulis di bangku kuliah, menulis artikel pun bisa saya lakukan tanpa banyak hambatan. Namun, saya masih terus belajar karena dari job pertama inilah saya mulai mengenal apa itu artikel SEO Friendly. Proses belajar itu saya lakukan dengan membaca buku terkait blog dan ikut kelas daring berbayar. 


Tidak Putus Asa Meski Gaptek

Saya tidak suka pelajaran Teknologi Informasi dan hal-hal berkaitan komputer. Ternyata, untuk menjadi content writer profesional dan paham blog, mau tidak mau saya harus bersinggungan dengan teknologi. Sulit? Jelas, dong. Saya hampir putus asa karena pelan-pelan banget untuk memahami blog. 


Dulu, saya mencampurkan tulisan fiksi dan artikel di wordholic.com. Setelah belajar, akhirnya saya mau untuk hanya fokus pada artikel. Prosesnya tidak setahun dua tahun saja. Saya gaptek, tetapi kalau ditanya sekarang, saya sudah percaya diri untuk memperkenalkan tentang blogspot. 


Mau Mengikuti Perkembangan Bisnis Digital

Setelah beberapa tahun serius di dunia fiksi dan content writing, pada 2018 akhir saya mulai tertarik untuk belajar digital marketing. Saya gunakan waktu akhir pekan untuk belajar di pelosok-pelosok Surabaya. Saya tidak bisa mengendarai kendaraan bermotor, jadi saya gunakan transportasi umum untuk menuju ke tempat tujuan, tidak peduli saat puasa Ramadan di siang hari sekalipun.


Lucunya, dulu saya tidak suka membaca buku bisnis atau marketing. Setelah belajar digital marketing dan copywriting, saya malah jatuh cinta dengan buku-buku tersebut. Akhirnya, saya pun mulai ingin memiliki platform kelas menulis sendiri. Pemicunya adalah karena mulai banyak komunitas yang meminta saya menjadi mentor menulis mereka. 


Masalahnya, saya punya rasa tidak percaya diri dengan leadership. Jadi, untuk mewujudkan ide Wordholic Class masih diliputi keraguan. Saya pun mulai mencari kelas pengembangan diri hingga bertemu Upgrade Learning. Saya ikut 6 sesi kelas untuk membenarkan mindset serta leadership. 

(Baca Juga: Hustle Culture Itu Berbahaya)


Mengombinasikan Keunikan

Cukup panjang perjalanan belajar saya di atas, bukan? Kini saya menerbitkan 20 buku solo, indie dan mayor. Kemampuan content writing serta copywriting masih terus saya asah sehingga saya bisa bekerjasama dengan banyak brand serta start-up. Saya pun membuat personal branding a la saya yaitu Wordholic. Saya suka bahasa asing hingga bekerja menggunakan bahasa Jepang dan Inggris serta menulis. Semuanya terkait dengan kata-kata. 


Kini, saya juga menjadi writing coach untuk membagikan ilmu yang saya tekuni selama sepuluh tahunan ini. Orang bilang saya generalis, hmm sebenarnya tidak. Saya menulis novel pun kebanyakan topik dark romance dan fantasi, bukan religi apalagi komedi. Saya belum menjadi seorang penulis skenario. Beberapa hal yang saya tekuni sudah berhasil saya monetisasi, jadi jelas bukan sekadar ‘bisa’ saja.

(Baca Juga: Mengubah Mindset Penulis Fiksi Menjadi Content Writer)

Sekarang, saya ingin mengembangkan Wordholic Class. Sebagai Wordholic yang sudah menjadi Wordpreneur, saya menyusun sendiri jalan yang saya impikan. Perjalanannya tidak sebentar, tetapi saya yakin bahwa impian itu hanya 5 cm lagi di depan mata. 


Kamu ingin tahu bagaimana cara saya menyusun peta impian dan mengatur strategi dengan sehat? Coba ikuti live Instagram di IG @wordholic_class. Kalau memang tidak bisa ikut saat siaran langsung, cek rekamannya, ya.





lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on August 07, 2023 19:39

July 9, 2023

Jalan-Jalan Susur Pusat Pemerintahan di Walking Tour Rute Simpang, Surabaya



Pada awal Juli lalu, saya akhirnya bisa kembali lagi mengikuti walking tour rute Simpang di Surabaya. Penyelenggaranya tentusaja Bersukaria Walk Surabaya. Selama hampir dua bulan sebelumnya saya tidak bisa mengikuti walking tour,penyebabnya karena dua pergelangan kaki saya cedera bergantian. Ini juga karena saya terlalusemangat ketika olahraga dan ceroboh ketika jalan-jalan. Satu sembuh, satu kakicedera. Alhasil, saya pun membatasi gerak berlebihan.

Rute yang saya pilih kaliini disebut Rute Simpang. Turun dari Stasiun Gubeng, saya bergegas ke titikkumpul di Alun-Alun Surabaya atau bisa kita sebut sebagai halaman Balai Pemudayang tersohor itu. Lucu juga karena Balai Pemuda adalah tempat yang tanpa sadarpaling sering saya kunjungi ketika mampir ke Surabaya. Selain karena inibangunan bersejarah yang sesuai selera, saya memang tidak pernah bosan jikamenjelajahi gedung kolonial atau benteng.

Seperti biasa, saya memilihpakaian yang nyaman dengan jaket jins dan kali ini saya membawa topi lebar.Panasnya Surabaya di musim kemarau sungguh aduhai. Jangan lupa untuk mengenakansunscreen agar kulit terlindungi.


Mulai dari TempatJalan-Jalan Era Kolonial

Untuk Rute Simpang inidimulai dari Balai Pemuda lalu berjalan kaki ke arah Balai Kota sambil berhentisesekali di beberapa spot untuk mendengarkan cerita asyik dari storyteller.Kali ini grup saya didampingi Kak Reggy Marolas. Nah, dalam artikel ini sayamulai dari area hiburan Surabaya zaman baheula, ya.

Kisah BalaiPemuda

Balai Pemuda dulu diberinama De Simpangsche Societeit (Simpangsche Club). Bangunan tersebut berdiri dandiresmikan sejak 1907, jadi sudah lewat satu abad. Simpangsche Club adalahsebuah komplek untuk hiburan kaum elit warga Eropa, jadi tidak hanya Belanda,yang tinggal di Surabaya. Di sini, pengunjung bisa berdansa, makan, dan main biliar.Orang pribumi tidak boleh masuk, kecuali mereka bekerja di sana sebagai pelayanatau pesuruh.


walking tour rute simpang surabaya Kubah Balai Pemuda

Seiring berjalanya waktu,gedung tersebut juga mengizinkan warga pribumi yang juga keturunan ningrat ataupunya kedudukan untuk masuk, seperti Ir. Soekarno yang kelak menjadi presidenpertama Indonesia. Ada tulisan yang cukup menyakitkan jika dibaca kaum pribumidahulu yaitu “VERBODENVOOR HONDEN EN INLANDER” yang berarti “Dilarang bagi orang pribumu dan anjing”.

Bagi para pelayan restoran, mereka wajib mengenakan seragam putih danmembawa nampan dengan cara diangkat di atas kedua kepala menggunakan kedua tanganagar tidak terkena tetesan keringat. Yang menjadi ciri khas Balai Pemuda, yangjuga saya suka, adalah kubah di bagian pelataran utama cagar budaya tersebut.Kubah Balai Pemuda dirancang oleh W. Westmass, H.P.A. de Wilde yang bisa kitasebut Westmaas. Beliau adalah arsitek terkenal pada eranya yang juga merancangGereja Blenduk di Semarang.

walking tour rute simpang surabaya

 

Es Krim Zangrandi Lezat

Zangrandi itu ibarat TokoOen kalau di Malang atau Semarang. Jadi kalau kamu suka dengan kuliner khasyang punya cerita sejarah, kamu perlu mampir juga ke Zangrandi saat berkunjungke Surabaya. Restoran es krim ini sudah berdiri sejak 1930 dan dulu namaawalnya adalah Tuti Fruity Ice Cream Palace. Lokasinya berseberangan denganBalai Pemuda.

Roberto Zangrandi adalahpemilik sekaligus pendiri Tuti Fruity berkebangsaan Italia. Selang beberapalama, kedai es krim miliknya semakin berkembang dan kemudian berubah namamenjadi Zangrandi. Pada era 60-an, Roberto Zangrandi dan keluarga harus kembalike negaranya hingga ia menjual kedai yang sudah berubah menjadi restoran eskrim terkenal kepada Tanoe Mulia. Resep khas tersebut masih dipertahankan olehketurunan Tanoe Mulia hingga saat ini. Satelah walking tour, sayamenyempatkan mampir ke Zangrandi. Hmm, memang enak banget. Rasanya tidak kalahdengan merek es krim terkenal yang banyak kita jumpai di mal besar.

 


BangunanPemerintahan

Perjalanan berlanjut menujuarah Balai Kota. Di sela-sela perjalanan, Kak Reggy juga menceritakanfakta-fakta menarik di balik ikon patung atau lambang Surabaya yang bisa kamitemukan di trotoar. Kami sempat mampir ke patung monumen Jendral Soedirmanuntuk membaca sekilas fakta sejarah perjuangannya dan berfoto bersama. (Baca Juga: Menyusuri Peneleh dan Kisah Bung Karno)

 

walking tour rute simpang surabaya

Gemeente House di Surabaya

Rute Simpang ini bisa sayasimpulkan menjadi semacam pusat pemerintahan Surabaya pada era kolonial.Makanya, banyak sekali bangunan yang memiliki nilai sejarah yang masihdipergunakan oleh pemerintahan pada masa modern. Salah satunya adalah GemeenteHouse atau kini bisa kita sebut sebagai Balai Kota.

Dulu, Gemeente House dirancangoleh seorang arsitek kenamaan bernama Cosman Citroen. Beliau juga merancangRumah Sakit Darmo. Pembangunan Gemeente House menelan biaya sebesan 1000 gulden.Sangat besar sekali karena dulu kurs 1 gulden setara dengan 77.000 rupiah.

Dari Balai Kota, kitasebenarnya bisa menemukan bunker yang mempunyai dua lorong bawah tanah. Satujalur akan membawa kita menuju rumah dinas walikota Surabaya dan satunya lagimenuju Gereja Maranatha. Kini, dua lorong tersebut ditutup. Tujuan pembuatanbunker dan lorong adalah agar pemimpin era kolonial bisa melarikan dirisewaktu-waktu jika ada serangan tidak terduga.

 

Makna Lambang Surabaya

Jalanan yang Punya Nilai Sejarah

Rombongan walking tourlalu menyusuri Jalan Walikota Mustajab dan area Ondomohen. Saya baru tahu kalauJalan Walikota Mustajab ini punya nilai penting karena itu diambil dari nama gubernurpribumi kelima Surabaya.


Wajib pose juga, dong!

Selama periode pemerintahanWalikota Mustajab, Surabaya mengalami banyak perkembangan dari segala aspektermasuk usulan pendirian universitas pertama di Surabaya yaitu UniversitasAirlangga (Unair).  Kami juga berhentisejenak di kawasan Ondomohen yang terkenal dengan sate kelapanya. Wah, mulailapar, nih.

walking tour rute simpang surabaya Di depan Zangrandi

Dua tempat terakhir yangkami jelajahi adalah Hotel Simpang dan Kantor Pos Simpang (dulu ada CoffeeToffee di sini). Kami berfoto sejenak sambil mendengarkan cerita dari storyteller.Ternyata, Kantor Pos Simpang dulu digunakan sebagai gudang penyimpanan makanankuda, sedangkan istal kudanya terletak di area yang sekarang menjadi SDKaliasin.

(Baca Juga: Jelajah Sejarah Georgetown Penang)

 

walking tour rute simpang surabaya Depan Hotel Simpang

Kami kembali ke Balai Pemuda.Saya menyempatkan diri untuk mampir melihat pameran lukisan di Alun-alunSurabaya yang ada di bawah tanah. Saya tidak perlu pesan tiket dan tinggalmasuk saja secara gratis. Asyik juga karena saya bisa melihat potret BalaiPemuda di masa lalu. Asyik sekali walking tour rute Simpang diSurabaya kali ini. Happy walking day!

Pameran lukisan



lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 09, 2023 19:02

June 15, 2023

Ini Hasil Menjadikan Hobi Membaca Buku Lebih Sedikit


hobi membaca buku


Sejak dua tahunan ini, saya menjalankan praktik hemat membeli buku dan juga mengurangi jumlah tantangan membaca di Goodreads. Hobi membaca buku tetap jalan, hanya saja saya tidak lagi menjadikannya sebagai kebutuhan utama untuk tantangan. 


Kini, saya tidak lagi mendapatkan gelar Consistent Reader bulanan dari komunitas One Week One Book. Yang paling penting adalah ada buku yang saya review di Instagram meski hanya ada dua judul. Awalnya, agak aneh juga karena saya terbiasa membaca minimal 50 judul per tahun. Ternyata, mengubah kebiasaan agar lebih berkualitas arahnya juga tidak sesulit yang saya kira.


Hobi Membaca Buku Itu Bagus, Tetapi….

Tidak ada yang bilang kalau hobi membaca buku itu buruk. Saya juga masih tak bisa berhenti membaca, hanya saja sekarang sudah beda porsinya. Bahkan, saya bisa mendapatkan lebih banyak hal setelah berhenti menantang diri terlalu banyak dalam membaca buku. Ada masanya saya mampu membaca hingga 80 judul per tahun, itu juga ketika saya belum aktif di Goodreads. Lantas kenapa sekarang berubah?


Tumpukan yang membuat gelisah

Hal pertama yang membuat saya memutuskan untuk mengontrol diri membeli buku adalah ketika melihat tumpukan buku di kasur dan lantai. Kamar saya di rumah dan kos lebih mirip toko buku bekas yang ruang jalannya sempit, ketimbang ruang pribadi untuk istirahat. 


Saya juga menemukan sebuah kebiasaan yang muncul tiap kali saya gelisah atau sedang banyak pikiran. Buku-buku akan saya keluarkan dari lemari atau rak lalu saya sibuk memilah buku mana yang akan saya baca. Begitu terus selama beberapa jam. Rupanya, tumpukan buku yang dulu menjadi kebahagiaan, kini menjadi sumber gelisah.

(Baca Juga: 6 Hal Haram yang Harus Dihindari Pekerja Kreatif)


Ingin hemat

Ya, ini mulai saya sadari setelah banyak buku impor yang saya beli hampir tiap bulan di bazar BBW (Big Bad Wolf) yang sempat berganti menjadi daring di Tokopedia selama pandemi. Selama dua tahun awal pandemi, saya bisa menghabiskan uang lebih dari 400 ribu untuk sekali belanja. Padahal, ada saja buku yang tidak selesai terbaca karena saya tidak suka atau hanya karena impulsif belanja saja. Kalau ingat uang yang sudah terbuang dan kebutuhan untuk mengembangkan Wordholic Class, saya jadi merasa super boros.


Merasa tidak tambah cerdas

Saya membaca banyak buku baik non-fiksi dan fiksi. Namun, memasuki tahun 2022, ada sesuatu yang kosong. Sepertinya, saya tidak bertambah kadar keilmuannya. Makanya, saya melakukan praktik Book Buying Ban selama 3 sampai 6 bulan. Tahun ini, saya baru belanja agak banyak di akhir Mei dan pertengahan Juni. Mungkin ada 4 judul yang saya beli. Saya alihkan kuota belanja buku menjadi beli online course. 


Apa yang Saya Ubah?

Hobi membaca buku ini kini saya ubah strateginya. Saya ingin mendapatkan dampak berkelanjutan, tidak hanya sekadar memperbanyak jumlah halaman dan judul yang saya baca tiap bulan.


Lebih banyak baca ulang

Saya sedang menekuni ilmu digital marketing untuk praktik dari online course yang saya beli baik dari mentor lokal maupun internasional. Setelah menetapkan tantangan membaca dari 30 judul ke 24 judul saya, saya lebih sering baca ulang. Saya cari buku-buku lama yang memang butuh untuk diresapi lagi sebagai pendukung saya belajar. Ternyata, banyak judul yang belum saya ulas. Ini menambah keasyikan membaca ulang.


Mulai menjual atau menghibahkan buku

Jual buku lama yang sudah tidak terbaca menjadi salah satu metode untuk mengurangi tumpukan. Namun, saya lebih banyak menghibahkannya. Saya mengunggunakan cara kreatif. Jadi, saya buat pengumuman di channel Wordholic Class yang ada di Telegram atau membuat giveaway kecil-kecilan dengan syarat mengikuti akun medsos. Lumayan, ini membuat akun medsos saya berkembang dan tumpukan pun berkurang.


Terkadang, saya juga menghadiahkan buku koleksi ke teman penulis atau sahabat yang memang butuh membaca dengan topik tertentu. Kami bisa berdiskusi singkat tentang isi buku tersebut. Rupanya, ini membuat pikiran saya lebih lega.

(Baca Juga: Branding Content Writer)


Belajar dari berbagai sumber

Membaca buku pun kini tidak harus buku cetak, saya juga selingi dengan membaca komik di aplikasi Manta atau Webtoon. Selain itu, saya juga belajar dari film, drakor, artikel, serta kanal Youtube. Saya ‘membaca’ dengan panca indra. Saya juga tetap menulis dengan santai. Kini, aktivitas menulis untuk klien serta proyek pribadi di Wordholic Class sudah berjalan dengan sistem yang rapi.


Setelah melakukan pengubahan sistem dan cara membaca, saya jadi lebih tenang. Semakin jarang kebiasaan gelisah ketika melihat tumpukan buku. Ya, kadang, masih saja ada hasrat untuk belanja buku berlebihan, tetapi kontrol diri saya sudah berjalan lebih baik. Hobi tidak seharusnya menjadi sumber stres baru, bukan?



lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on June 15, 2023 17:50

May 23, 2023

3 Benefits of Wearing Shapewear Dress

lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right



Honestly, I never wear any shapewear dress under my garment. I love wearing midi or long dresses when I'm hanging out with friends or family. One day, I found a page with beautiful women who wore shapewear dress under their vintage dresses. It made their body silhouette look perfect. 


I asked my friends about shapewear, and surprisingly, the girls who I asked answered like this, "No, I never wear shapewear. It is tight and it makes me feel uncomfortable."



What Is Shapewear Dress? 

Shapewear dress is a product of women's underwear that can shape, refute, and beautify the body's silhouette. Well, it makes sense if my friends are rarely wearing them.


I think shapewear is more suitable for postpartum women. But, the more I read and do research about shapewear, the more I know if there are long-term benefits.


Shapewear Benefit

The answer is, of course, there is. Shapewear that fits well on the body can provide benefits, including improving posture. In addition, it turns out that shapewear helps us to control our appetite and minimize the appearance of cellulite on the skin.



Benefits in Appearance

I love wearing dresses because it can give me self-confidence. There are several important benefits to wearing lounge dresses under my long dress. Lounge dresses can make my bust, waist, hips, also thighs to be in good shape. I can wear it in my daily outfits too. We need to maintain our calorie intake and do exercise, but shapewear will correct our bodies instantly.





Making Good Our Posture and Abdominal Muscles

Shapewear's elastic properties promote compression, encouraging a straighter and firmer posture. Additionally, it offers support that effectively relieves pain, particularly in the lumbar and lower back regions. This support enhances walking and sitting comfort while reducing strain on the back, which is especially beneficial for individuals who sit for extended periods. 




Shapewear type such as long sleeve lounge dress is highly appreciated by women who have given birth, as it instils confidence by allowing them to wear their pre-pregnancy clothes earlier, while also aiding in the restoration of abdominal muscles. Prolonged use of shapewear contributes to the strengthening of abdominal muscles, facilitating the natural repositioning of internal organs to their normal state.



Boost Self-Esteem and Confidence

Witnessing the alluring contours of your body will serve as a motivating factor to adopt a wholesome diet and maintain your weight-loss endeavours. Embracing your curves and effortlessly sliding into that captivating dress will undoubtedly elevate your self-esteem and grant you the confidence to flaunt your desired attire, achieving a sleek appearance.





Now, I will look for shapewear dress with beautiful colours to complete my wardrobe. It's essential to be pretty inside and out through our dress.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 23, 2023 20:37

May 15, 2023

Jelajah Sejarah di Tempat Terfavorit yang Ada di Georgetown, Penang



Hari kedua di Penang saya dan Lita melanjutkan jelajah sejarah di kawasan Esplanade dan salah satu tempat syuting Crazy Rich Asian. Sebagai penggemar tempat bersejarah dan bangunan antik, hari kedua inilah yang paling saya tunggu. Sebelum menuju lokasi utama, Lita bilang dia ingin mampir ke Starbucks dekat kawasan Esplanade. Dia adalah penggemar kopi, berbeda dengan saya, jadi aktivitas ngopi di tempat unik menjadi salah satu kebutuhan.


Bestie

Benar saja. Di sepanjang perjalanan, saya bisa melihat jajaran kawasan bangunan ala Eropa yang membuat saya sekali lagi terkagum-kagum. Kalau di daerah Armenian Street, bangunannya mengingatkan saya dengan film Hongkong lama, di jalanan menuju Esplanade, saya lebih sering melihat bangunan ala kolonial. 



Depan Starbucks

Starbucks yang kami kunjungi juga bangunannya ala Eropa dengan warna putih tulang. Rasanya sayang sekali kalau bagian depannya tidak dijadikan latar belakang foto. Saya seperti sedang jalan-jalan pada era penjajahan Inggris. Udara masih lembab, tetapi saya menikmati hari kedua di Geogetown dengan sukacita.



Ceria di Esplanade, Georgetown

Kawasan Esplanade di Georgetown, Penang, Malaysia memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Pada abad ke-19, kawasan ini menjadi pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, dengan banyak kapal dagang yang berlabuh di pelabuhan Georgetown.

Namanya juga tempat bersejarah, saya bagikan sedikit sejarah singkatnya, ya. Pada 1880, Pemerintah Kolonial Inggris membangun sebuah taman di kawasan ini yang dikenal sebagai Padang Kota Lama. Taman ini menjadi tempat pertemuan penting dan arena olahraga, seperti untuk bermain kriket dan tenis. Selama masa penjajahan, taman ini juga menjadi tempat untuk upacara militer dan perayaan keagamaan.

Pada awal abad ke-20, taman ini direnovasi dan dinamai Esplanade. Di sekitar Esplanade dibangun juga beberapa bangunan penting seperti Gedung Dewan Kota, Gedung Mahkamah Tinggi, dan Masjid Kapitan Keling. Bangunan-bangunan ini menjadi bagian penting dari kawasan sejarah Georgetown yang sekarang dikenal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.



Setelah kemerdekaan Malaysia pada 1957, Esplanade terus ditingkatkan dan dikembangkan sebagai pusat budaya dan rekreasi. Saat ini, Esplanade menjadi tuan rumah berbagai acara seperti konser musik, festival seni, pesta rakyat, dan menjadi tempat favorit bagi warga setempat dan turis untuk berjalan-jalan, berolahraga, atau sekadar menikmati pemandangan laut dan kota Georgetown yang indah.

Dekat bangunan indah,
pantainya cantik

Saya langsung asyik berfoto-foto di gedung menarik seperti City Hall yang menjadi ikon. Kebetulan juga, bangunan bergaya Victoria ini bersisian dengan pantai dan lapangan hijau luas. Banyak pengunjung yang datang untuk berolahraga. Saya sampai mengira kalau sedang tur musim panas di Eropa. Ya, anggap aja begitu dulu, hahaha. Kawasan Esplanade ini menjadi tempat Kapten Frances Light, pertama kali berlabuh pada 17 Juli 1786 setelah menyatakan bahwa Pulang Penang ditaklukkan dan resmi masuk bagian Kerajaan Inggris.




Selain menjadi tempat awal Kapten Light mendarat, di sini saya juga tertarik merekam sebuah batu peringatan yang berisi nama-nama korban tewas ketika Perang Dunia I. Setelah saya coba cek sejarahnya di internet, prasasti itu disebut Cenotaph. Isinya adalah nama-nama serdadu Sekutu yang tewas ketika perang dunia dan digunakan untuk mengenang pengorbanan mereka. Puas mengambil foto dari sisi pantai dan burung-burung merpati yang sedang asyik makan, saya dan Lita bergerak menuju Pinang Peranakan Mansion.

Pinang Peranakan Mansion

Pinang Peranakan Mansion adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Tun Tan Cheng Lock, Georgetown, Penang, Malaysia. Museum ini didirikan pada tahun 1895 dan sebelumnya adalah sebuah rumah tinggal bagi keluarga Peranakan yang kaya dan berpengaruh di Penang.

Bagian depan Pinang Peranakan Mansion

Museum ini memamerkan berbagai artefak, perabotan, dan koleksi seni dari kebudayaan Peranakan, yang merupakan hasil dari perkawinan antara orang Tionghoa dan Melayu. Pengunjung dapat melihat barang-barang yang digunakan oleh keluarga Peranakan seperti pakaian, perhiasan, peralatan makan, dan perabotan rumah tangga.



Selain koleksi barang-barang antik, museum ini juga memiliki interior yang indah dan unik, dengan gaya arsitektur Peranakan yang khas. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan dan keramik-keramik cantik yang menggambarkan kehidupan dan budaya Peranakan.

Jadi anak Bunda Michelle Yeoh dulu


Pinang Peranakan Mansion pernah dijadikan lokasi syuting untuk beberapa film, di antaranya adalah film Crazy Rich Asians yang dirilis pada 2018. Museum ini menjadi lokasi syuting untuk adegan pesta mewah di dalam rumah keluarga Peranakan yang sangat elegan. Pinang Peranakan Mansion juga pernah menjadi lokasi syuting untuk beberapa drama televisi dan film lokal.


Museum ini menjadi incaran saya sejak sebelum datang ke Penang. Sebagai penggemar film, rasanya asyik saja bisa berkunjung ke tempat syuting dilm yang pernah saya tonton. Suasananya khas rumah orang Cina zaman dulu seperti yang saya tonton di film mandarin. Perabotannya terlihat mewah dan arsitekturnya elegan. Saya memotret hampir semua bagian ruangan. Apalagi di sini juga pernah dikunjungi Ratu Elizabeth. Maklum, dulu Penang juga pernah menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.


Puas berfoto, saya juga sempat duduk sambil membayangkan kejadian masa lalu. Andai bangunan di Surabaya juga dikelola sama seriusnya, pasti banyak rumah-rumah lama yang bisa dijadikan museum. Perjalanan selesai. Perut saya lapar dan saya pun mengajak Lita untuk kembali ke Armenian Street untuk mencari makan di sana. Saya mencari restoran dekat Pinang Peranakan Mansion, tetapi banyak yang tutup karena hari Minggu. Lucu juga, sih, ternyata kawasan pariwisata tidak menjamin bakal banyak toko yang buka.


Balik Armenian Street lagi

Perjalanan hari kedua ini menjadi hari terakhir kami di Penang sebelum kami terbang ke Kuala Lumpur. Di sana akan ada cerita menarik lagi yang membuat saya percaya pada kebesaran Allah SWT. Happy Traveling!


(Baca Juga: Melintasi Dua Masa di Georgetown Penang)lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 15, 2023 01:29

May 9, 2023

Hustle Culture Itu Berbahaya, Hidup Seimbang Bukan Milik Orang Kaya

lintasme.init('right'); // options : left, top, bottom, right





Minggu lalu saya memberi komentar pada salah satu pernyataan seorang influencer yang menyebutkan bahwa work life balance itu hanya berlaku kalau kita sudah jadi orang kaya. Tentu saja saya kurang setuju. Saya tulis bahwa seseorang yang statusnya menengah pun tetap bisa memiliki kehidupan seimbang. Hustle culture bukanlah kebiasaan sehat. Kerja, kerja, kerja, sakit, apakah ini akan menjadi tolok ukur kebahagiaan?


Lucu saja, ada yang mengomentari saya dengan alasan yang sangat pesimis. Salah satunya malah membalas komentar saya begini, “Talk to your Mom.”

Saya jawab, “My Mom is a housewife who is happy and living in abundant life. What should I tell?”


Mengapa Harus Menunggu Kaya Untuk Bahagia?

Kaya itu subyektif, sama dengan keindahan dan kecantikan. Apa yang membuat kita bahagia? Kalau merasa cukup. Betapa banyak pejabat dan pemilik bisnis besar yang terjerat kasus korupsi hingga suap meskipun uang tabungannya bisa memenuhi kebutuhan puluhan kepala kelaurga tiap bulan. Apa alasannya mereka terus merasa ingin menambah kekayaan? KESERAKAHAN. 


Bekerja terus-menerus demi mencapai titik ingin hidup seimbang, tolok ukurnya sampai seberapa? Seorang pekerja dengan gaji di bawah UMR, apakah tidak berhak istirahat? Bekerja keras demi mencapai tujuan itu memang harus, tetapi jangan sampai karena kerja keras, kita jadi lupa tidur cukup dan bercengkerama dengan keluarga. When you are dying, money is useless, you will crave your time with your lovely ones.  


Hustle Culture Itu Tidak Sehat

Dari orang-orang yang membalas respons saya dengan pesimis, saya jadi tahu bahwa masih ada yang menganggap bahwa hidup seimbang dan bahagia hanya bisa dinikmati oleh mereka yang kaya dan memiliki banyak waktu luang. Namun, pandangan ini sebenarnya keliru dan merugikan, karena hidup seimbang dan bahagia adalah hak setiap orang, terlepas dari status sosial atau kekayaan.


Hidup seimbang mengacu pada keadaan di mana seseorang memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta antara waktu yang dihabiskan untuk bekerja dan bersantai. Hidup seimbang juga melibatkan pengembangan diri secara terus-menerus dan menjaga kesehatan fisik dan mental.


You need to relax


Hustle culture, di sisi lain, adalah budaya yang mendorong seseorang untuk terus bekerja tanpa henti, mengorbankan waktu dan kesehatan mereka untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan. Meskipun Hustle culture sering dianggap sebagai kunci untuk sukses, faktanya permasalahan lain juga turut mengikuti.


Kesehatan fisik dan mental yang buruk: Terlalu banyak bekerja dan tidak memiliki waktu untuk bersantai atau beristirahat bisa menyebabkan stres dan kelelahan, yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas dan kemampuan untuk bekerja secara efektif.

Kurangnya waktu untuk hubungan sosial dan keluarga: Hustle culture sering memaksa seseorang untuk mengorbankan waktu dengan keluarga dan teman-teman untuk bekerja. Ini dapat menyebabkan kurangnya dukungan sosial dan isolasi sosial, yang dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan emosional.

Menyebabkan kebosanan dan kelelahan dalam pekerjaan: Terus-menerus bekerja dengan intensitas tinggi dan tanpa waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan kebosanan dan kelelahan dalam pekerjaan. Hal ini dapat mengurangi motivasi dan kepuasan dalam pekerjaan, dan mempengaruhi performa dan produktivitas secara keseluruhan.

Memperkuat budaya yang tidak sehat di tempat kerja: Jika hustle culture diterapkan dalam organisasi atau lingkungan kerja, hal ini dapat memperkuat budaya yang tidak sehat di mana orang-orang dipaksa untuk bekerja dengan intensitas tinggi tanpa memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan pemulihan. Kematian akibat terlalu sering lembur di Jepang cukup tinggi dan ini disebut karoshi. Pemerintah Jepang berupaya membuat jam kerja dan lingkungan sehat. Apakah kita masih mau terus bekerja keras minim istirahat?

Tidak menciptakan kehidupan yang seimbang: Fokus yang terlalu besar pada pekerjaan dan kesuksesan dalam pekerjaan dapat menyebabkan kurangnya waktu untuk kegiatan dan hobi yang menyenangkan, serta kurangnya waktu untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Berobat ke psikiater itu tidak murah. Ada yang bisa dikover BPJS, sisanya jelas harus ditanggung sendiri. 



Bekerja keras dan tanggung jawab dalam bekerja di mana saja itu wajb, tetapi ingatlah bahwa kita juga punya kehidupan. Hustle culture bukanlah jalan menuju kesuksesan, mindset dan pengaturan hidup yang baguslah yang bisa membuat kesuksesanmu lebih bermakna.

(Baca Juga: Kamu Tidak Akan Kenyang dengan Passion)

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on May 09, 2023 21:20