Hujan Bulan Juni Quotes

Rate this book
Clear rating
Hujan Bulan Juni Hujan Bulan Juni by Sapardi Djoko Damono
3,971 ratings, 3.73 average rating, 571 reviews
Hujan Bulan Juni Quotes Showing 1-7 of 7
“Nasib memang diserahkan kepada manusia untuk digarap, tetapi takdir harus ditandatangani di atas materai dan tidak boleh digugat kalau nanti terjadi apa-apa, baik atau buruk.”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
“Bagaimana mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar saputangan yang telah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi di selembar saputangan yang sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh ketabahannya sendiri oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan-hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. Bagaimana mungkin. (66)”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
“Kesepian adalah benang-benang halus ulat sutera yang perlahan-lahan, lembar demi lembar, mengurung orang sehingga ulat yang ada di dalamnya ingin segera melepaskan diri menjadi wujud yang sama sekali berbeda, yang bisa saja tidak diingat lagi asal-usulnya. Hanya ulat busuk yang tidak ingin menjadi kupu-kupu. (81)”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
“Nasib memang diserahkan kepada manusia untuk digarap, tetapi takdir harus ditandatangani di atas materai dan tidak boleh digugat kalau nanti terjadi apa-apa, baik atau buruk. Kata yang ada di Langit sana, kalau baik ya alhamdulillah, kalau buruk ya disyukuri saja. (20)”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
“Siapa pun memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan apa pun selama usahanya dilandasi oleh pengertian.”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
“kukirim padamu beberapa patah kata yang sudah langka –
jika suatu hari nanti mereka mencapaimu, rahasiakan, sia-sia aja memahamiku”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
“Hujan mengenal baik pohon, jalan,
dan selokan – swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu atau jendela. Meski pun sudah kaumatikan lampu.

Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan –
menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kau rahasiakan”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni