Just in Love Quotes

“Seseorang yang sungguh mencintai akan lebih cenderung menjaga yang dicintainya, di atas keinginan lainnya”
― Dian Nafi, Just in Love

“Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Bagaimana menamakannya. Kurasa ini bukan cinta. Tapi tentu saja juga bukan nafsu, aku tidak seburuk itu. Katakan padaku, adakah kau tahu apakah ini, Yudhistira?(Kemala)”
― Dian Nafi, Just in Love

“Untuk mencintai atau tidak mencintai, kurasa tidak perlu dengan melukakan.

Atau justru perlu?”
― Dian Nafi, Just in Love

“Cinta yang dipenuhi tanda tanya akan membawa kita kepada lagu–lagu melankolis”
― Dian Nafi, Just in Love

“Tentu saja aku tidak sehina itu, menukar rasa kasihku yang putih dengan nikmat sekerat daging yang pasti berakhir penyesalan berkepanjangan. (Yudhistira)”
― Dian Nafi, Just in Love

“Dia membutuhkanku sebagai teman dalam kesepian dan pemberi pelukan di antara kepenatan kerjanya”
― Dian Nafi, Just in Love

“Semuanya menjadi sejuk dan indah dalam pandangan orang yang sedang dimabuk asmara.”
― Dian Nafi, Just in Love

“Masih menjadi pertanyaan dalam kepalaku. Apa saja yang harus dilalui untuk sampai pada cinta yang setaraf Bandung Bondowoso, Sangkuriang atau Shah Jahan”
― Dian Nafi, Just in Love

“Seharusnya cinta saling memaafkan meskipun cinta tak mungkin salah.”
― Dian Nafi, Just in Love

“Jiwa kemudaan kami membuatnya selalu bergolak. Tetapi ajaran dan nilai yang keluarganya ajarkan, membuatnya selalu berusaha membatasi diri. Membuat benteng–benteng pertahanan. (Yudhistira)”
― dian nafi, Just in Love

“bukan kalimat terima kasih tetapi justru permohonan maaf seperti itu membuat tubuh Yudhistira melunglai.”
― Dian Nafi, Just in Love

“Cinta atau bukan cinta, seperti yang pernah dia bicarakan waktu itu, bagaimanapun telah pernah menghubungkan kami.”
― Dian Nafi, Just in Love

“Hari–hari yang sibuk dan melelahkan tetap saja indah di mata para pecinta.”
― Dian Nafi, Just in Love

“Cantik–cantik kalau tidak punya etika, sama saja dengan nol puthul. Kosong! (Samuel)”
― Dian Nafi, Just in Love