Harimau! Harimau! Quotes

Rate this book
Clear rating
Harimau! Harimau! Harimau! Harimau! by Mochtar Lubis
3,276 ratings, 4.11 average rating, 494 reviews
Harimau! Harimau! Quotes Showing 1-13 of 13
“Banyak orang yang takut hidup menghadapi kebenaran, dan hanya sedikit orang yang merasa tak dapat hidup tanpa kebenaran dalam hidupnya.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Bunuhlah dahulu harimau dalam dirimu”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Mata mereka silau melihat kejahatan dan dosa-dosa mereka sendiri. Mereka lebih suka menyembunyikannya dan tak melihatnya. Tak mengingatnya dan tak membukanya. Jangankan membukanya kepada orang lain, kepada diri sendiri pun, masing-masing enggan dan tak hendak mengakuinya.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Tuhan ada, anak-anak, percayalah. Tapi jangan paksakan Tuhanmu pada orang lain; seperti juga jangan paksakan kemanusiaanmu pada orang lain. Manusia perlu manusia lain ... manusia harus belajar hidup dengan kesalahan dan kekurangan manusia lain.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Akan tetapi mengapa demikian susahnya membela yang benar dan yang menjadi korban kezaliman? Bagaimana mungkin begitu sukar menjelaskan kebenaran? Dan mengapa harus diperlukan keberanian luar biasa untuk melakukan sesuatu kejujuran biasa?”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Hidup penuh kemanisan, sedang janji-janji surga bagi orang yang beramal saleh belum ada seorang manusia pun yang dapat membuktikannya baik bagi dirinya sendiri, apalagi untuk orang lain.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Soalnya kini ialah menunggu. Menunggu dengan sabar. Yang mereka perlukan ialah waktu. Dengan penuh khawatir mereka melihat pada terang matahari di luar atap daun-daun kayu di atas kepala.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Orang yang berkuasa, jika dihinggapi ketakutan, selalu berbuat zalim.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Manusia akan memilih maut yang lebih jauh dari maut yang lebih dekat.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Wak Katok pun tahu, bahwa tak ada yang lebih hina dan celaka dari seorang pemimpin yang gagal, dari seorang raja yang gagal, yang kelemahan-kelemahannya telah terbongkar dan tak berhasil pula membuktikan kekeramatan dirinya sendiri, yang selama ini dipuja-puja orang.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Dia telah biasa menerima sanjungan dan dimuliakan orang banyak, hingga semakin lama semakin panjang waktu agar lupa pada ketakutannya dan kelemahan-kelemahan dirinya, dan percaya sungguh, bahwa dia adalah apa yang dibayangkan orang, dan apa yang disangka orang banyak. Jarang-jaranglah dia selama ini menyadari kelemahan-kelemahannya.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Orang yang membiarkan orang lain melakukan kejahatan dan dosa, sedang dia mampu menghalanginya, sama besar dosanya dengan orang yang melakukan dosa itu. Apalagi jika dia tahu, bahwa karena perbuatan dosa itu, dia sendiri mendapat keuntungan.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!
“Dan bagaimana dengan datuk-datuk yang kawin di mana-mana, tiap tahun menceraikan istrinya, dan kawin lagi, dan dengan cermat menjaga supaya jumlah istrinya tidak melebihi empat orang, batas seperti ditetapkan di dalam Qur'an.”
Mochtar Lubis, Harimau! Harimau!