Mencari yang Mustahil Quotes

Rate this book
Clear rating
Mencari yang Mustahil Mencari yang Mustahil by Faruq Juwaidah
3 ratings, 4.33 average rating, 0 reviews
Mencari yang Mustahil Quotes Showing 1-18 of 18
“Aku tak akan fanatik pada kejujuranku. Tak akan kuhilangkan keyakinanku bahwa rerumputan tak akan pernah menjadi pohon kurma; perampok tak akan pernah menjadi Nabi. Sesungguhnya, berpegang teguh pada sesuatu yang utama di zaman yang hina adalah sesuatu yang terbaik.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Dalam hidup ini, yang ada selalu hitam dan putih. Tak ada kehidupan yang sempurna dalam segala hal. Bahkan para Nabi sekalipun tak bisa selamat dari kejahatan hidup ini, baik yang berupa kebohongan, kesesatan, dan pembangkangan.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Dalam hidup ini, yang ada selalu hitam dan putih Tak ada kehidupan yang sempurna dalam segala hal. Bahkan para Nabi sekalipun tak bisa selamat dari kejahatan hidup ini, baik yang berupa kebohongan, kesesatan, dan pembangkangan.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Kejujuran: barang yang jelas-jelas tak akan ada yang menyukainya.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Apa gunanya mencintai, jika semua di sekitar kita tak percaya akan cinta? Apa gunanya bernyanyi, bila tak ada seorang pun yang mau mendengarkanmu? Apa pentingnya memegang amanah, sedang kita hidup di antara para pencuri? Apa gunanya menjunjung tinggi kehormatan di rumah-rumah yang tidak terhormat; hal inilah yang selalu menjadikan kita sebagai orang asing?”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Keterasingan bukanlah fenomena tentang kepergian, menjauh, atau perpisahan. Sebab, tidak semua orang yang pergi jadi terasing, dan tidak semua orang yang asing meninggalkan tanah dan negerinya.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Keterasingan paling mengerikan ialah ketika kau merasa asing dari dirimu sendiri.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Kita tak bisa menginginkan kejujuran orang lain saja, namun terlebih dahulu kita harus menginginkan kejujuran terhadap kita sendiri.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Kita tak bisa menginginkan kejujuran orang lain saja, namun terlebih dahuku kita harus menginginkan kejujuran terhadap kita sendiri.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Dalam dekadensi zaman ini, orang jadi sulit membedakan antara impian dan angan-angan.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Hakikat kematian ialah ketika diam dan bicaranya sama saja.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Mati tidak selalu tentang berhentinya detak jantung manusia. Mati yang sesungguhnya ialah ketika manusia kehilangan kemampuan untuk berteriak dengan keras dan lantang.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Terkadang diam adalah satu-satunya bentuk protes.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Satu tahun telah berlalu. Mari kita peluk, kita salami hari-hari kita yang baru, di mana kita bisa bermimpi bersamanya dengan dunia baru, sehingga tak ada sedikitpun tempat untuk suatu keburukan.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Orang-orang yang menanam keburukan, selamanya tak akan mungkin menemukan bumi sebagai keindahan.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Kita masih saja menggelandang di jalan-jalan di mana kita mesti memperbarui zaman kita yang kikir ini sebagai sebuah impian yang baru, sedangkan kabut-kabut asap selalu mengejar kita pada setiap permulaan pagi.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Kita hidup di zaman yang aneh, zaman yang memperbolehkan apa saja.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
“Usia bukan tahun-tahun di mana kita hidup di dalamnya. Usia adalah apapun yang menyala dalam diri kita, sebab disana ada banyak hal yang sama sekali tak bisa kita ingat lagi.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil
tags: puisi