Di Hari Kelahiran Puisi Quotes
Di Hari Kelahiran Puisi
by
Sapta Arif N.W.2 ratings, 5.00 average rating, 0 reviews
Di Hari Kelahiran Puisi Quotes
Showing 1-4 of 4
“Ingatlah hari di mana kau berdoa untuk sesuatu yang kau punya saat ini. Bersyukurlah.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Perempuan adalah kota yang sepi, tetapi tidak mati. Ia memiliki banyak persimpangan, mobil tua yang kadang terparkir rapi, tidak jarang pula sembarangan di sudutsudut
jalan. Gedung-gedung yang menjulur tinggi, pemukiman, jalan yang lengang, lampu merah hijau di perempatan, sangat sepi. Namun tidak mati. Dia hanya menunggu, seseorang tinggal di dalamnya. Maka jangan pernah meninggalkan seorang perempuan dalam
kesepian.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
jalan. Gedung-gedung yang menjulur tinggi, pemukiman, jalan yang lengang, lampu merah hijau di perempatan, sangat sepi. Namun tidak mati. Dia hanya menunggu, seseorang tinggal di dalamnya. Maka jangan pernah meninggalkan seorang perempuan dalam
kesepian.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Aku mencintaimu tanpa tendensi apapun. Aku ingin mencintaimu tanpa alasan yang memperkuat cintaku padamu. Karena jika alasan itu telah memudar, aku takut cintaku hilang bersama alasanku.”
― Di Hari Kelahiran Puisi
― Di Hari Kelahiran Puisi
“Jika Dewi Shinta lebih dulu bertemu Rahwana, akankah dia tetap mencintai Rama, ketika mereka dipertemukan? Mungkinkah jika ia malah mencintai Rahwana? Bukankah
Shinta sosok yang ditakdirkan untuk setia?”
― Di Hari Kelahiran Puisi
Shinta sosok yang ditakdirkan untuk setia?”
― Di Hari Kelahiran Puisi
