Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah Quotes

Rate this book
Clear rating
Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi by Stebby Julionatan
33 ratings, 4.24 average rating, 10 reviews
Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah Quotes Showing 1-6 of 6
“Remukkan aku, Tuhan
remukkanlah aku;
hingga taat tanpa tapi
dan patuh tanpa nanti.”
Stebby Julionatan, Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi
“Hanya ada satu kata: Kenang! Dan semoga doaku, cukup untuk menjangkaumu.”
Stebby Julionatan, Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi
“Pembenaran hanya seperti kambing-kambing yang berlari mengejar kemenangannya di lintasan kerapan. Sementara kesetiaan, seperti redam pemain Ojung saat ia menerima sabetan lawan.”
Stebby Julionatan, Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi
“Sebab siapakah peduli, jika hari hanyalah tumpukan cinta dan rasa bahagia?”
Stebby Julionatan, Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi
“Jiwamu adalah cabang yang diminta untuk terus tumbuh”
Stebby Julionatan, Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi
“Rabu, kutanya padamu, apakah kesedihan harus memilliki warna atau hari khusus untuk dirayakan?”
Stebby Julionatan, Di Kota Tuhan Aku Adalah Daging yang Kau Pecah-pecah: Sekumpulan Puisi
tags: rabu, warna