Tasauf Modern Quotes

Rate this book
Clear rating
Tasauf Modern Tasauf Modern by Hamka
697 ratings, 4.37 average rating, 77 reviews
Tasauf Modern Quotes Showing 1-30 of 44
“Jangan meniru perangai lampu, menerangi orang lain tetapi diri sendiri terbakar. Tetapi contohlah perangai bulan, tiap-tiap dia bertentangan dengan matahari, dia mendapat cahaya baru.”
Hamka, Tasauf Modern
“Mengerjakan apa yang engkau sukai, tidaklah penting. Yang penting ialah menyukai apa yang engkau kerjakan.”
Hamka, Tasauf Modern
“Lebih baik segala yang diminta Allah itu bersifat Iqtishad (sederhana). Karena rezeki yang telah ditentukan buat kamu, lebih mencari kamu daripada kamu mencari dia. Tetapi yang bukan buat kamu, walaupun kamu cari ke mana, tidaklah akan kamu dapat walaupun bagaimana awasmu.”
Hamka, Tasauf Modern
“Kalau ada jangan harap, kalau hilang janganlah cemas.”
Hamka, Tasauf Modern
“Orang yang paling kaya, ialah yang paling sedikit keperluannya, dan orang yang paling miskin, ialah yang paling banyak keperluannya.”
Hamka, Tasauf Modern
“Kepercayaan akan hari Akhirat itu adalah obat hati, menghadapi dunia yang penuh kecewa dan kepalsuan ini.”
Hamka, Tasauf Modern
“Bahagia yang sejati, menurut Tolstoy, ialah bahwa engkau cinta sesama manusia sebagaimana mencintai dirimu sendiri.”
Hamka, Tasauf Modern
“Memang, sebab-sebab untuk mencapai bahagia amat banyak. Akan tetapi kita manusia mencari juga yang lain. Dia ada dalam tangan kita, tetapi kita cari yang ada di tangan orang lain karena yang di tangan orang itu kelihatan indah.”
Hamka, Tasauf Modern
“Jika kita lihat orang lain tersesat, lekas kantai (cermin) diri dan berlindung kepada Tuhan, dan jangan lekas mencela. Mohonlah supaya diri sendiri ditetapkan Tuhan di dalam taat, kerana kita pun tidak tahu bagaimana agaknya perjalanan hidup kita nanti.”
Hamka, Tasauf Modern
“Kalau engkau tak sanggup mengerjakan sesuatu, tinggalkan dan pindah kepada yang lebih engkau sanggupi.”
Hamka, Tasauf Modern
“Ketahuilah bahwasanya umur manusia yang sangat pendek itu akan sangat panjangnya, kalau pandai mengatur diri dan pekerjaannya.”
Hamka, Tasauf Modern
“Ya Ilahi! Saya mulai memperbaiki diriku sendiri, supaya perbaikan itu berpindah kelak kepada sesama manusia yang ada di sekelilingku.”
Hamka, Tasauf Modern
“Orang yang hidup hanya diikat oleh mencari sesuap nasi, bukan diikat oleh keenakan mengerjakan pekerjaan, amat sukarlah mersakan bahagia, tetapi kian lama kian mundur tenaganya, dan kian kecewa hatinya.”
Hamka, Tasauf Modern
“Jadi rajalah engkau di dunia, supaya engkau memperoleh kerajaan di akhirat. Caranya adalah zuhudlah kepada dunia dan pakailah qana'ah, itulah kerajaan yang paling besar.”
Hamka, Tasauf Modern
“Allah jadikan ketenteraman dan kesukaan pada ridha dan yakin. Dan Allah jadikan pula kesusahan dan kedukaan pada syak dan mendongkol!.”
Hamka, Tasauf Modern
“Berjalanlah dalam daratan bumi, makanlah rezeki yang telah dianugerahkan. Manusia tidak akan mendapat hasil, hanyalah dari usahanya, dan kelak segala usaha itu akan diperlihatkan.”
Hamka, Tasauf Modern
“Orang yang mempunyai sifat qana'ah telah memagar hartanya sekadar apa yang dalam tagannyadan tidak menjalar pikirannya kepada yang lain.”
Hamka, Tasauf Modern
“Bekerjalah, karena manusia dikirim ke dunia buat bekerja, tetapi tenangkan hati, yakinlah bahwa di dalam pekerjaan itu ada kalah dan menang.”
Hamka, Tasauf Modern
“Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta, kekayaan ialah kekayaan jiwa.”
Hamka, Tasauf Modern
“Derajat pertengahan adalah membagi-bagi perut jadi tiga bagian; sepertoga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga dikosongkan, untuk pikiran.”
Hamka, Tasauf Modern
“Kalau suatu pekerjaan wajib tak dapat dilangsungkan kalau tidak dengan pekerjaan lain, maka pekerjaan lain itu jadi wajib pula.”
Hamka, Tasauf Modern
“Kalau perut lapar, ibadah tak kuat, sebab itu makan dahulu, baru sembahyang.”
hamka, Tasauf Modern
tags: agama
“Dengan pindah rumah dapat dimisalkan dari alam sempit, kandungan ibu, menangis ketika lahir. Padahal lama di dunia, kita pun betah tinggal di sini. Demikian pula pindah dari dunia ke akhirat, melalui maut. Yang gulut hanyalah di hari kita pindah itu. Dan hari pindah itu tidaklah lama.”
Hamka, Tasauf Modern
“Bahwasanya jauhar jasmani - jika manusia mati - akan kembali ke tanah, dan jauhar rohani akan kembali kepada Tuhan.”
Hamka, Tasauf Modern
“Kesempurnaan manusia itu adalah dalam tiga pasal: hidup, berpikir, dan mati.”
Hamka, Tasauf Modern
“Rusak budi budakku tetapi baik budiku, lebih baik daripada baik budi budakku dan rusak budiku.”
Hamka, Tasauf Modern
“Condong ke bawah jadi penyakit hina, condong ke atas jadi penyakit zalim. Tegak di tengah itulah kesehatan.”
Hamka, Tasauf Modern
“Temanmu ialah yang berkata benar dengan engkau, bukan yang membenar-benarkan dengan engkau.”
Hamka, Tasauf Modern
“Melarat pekerjaan yang tidak dimulai dengan pertimbangan, menghabiskan masa dan umur.”
Hamka, Tasauf Modern
“Pergaulan yang baik menjadi syarat utama di dalam membentuk batin.”
Hamka, Tasauf Modern

« previous 1