Saya Terbakar Amarah Sendirian! Quotes

Rate this book
Clear rating
Saya Terbakar Amarah Sendirian! Saya Terbakar Amarah Sendirian! by André Vltchek
316 ratings, 4.11 average rating, 48 reviews
Saya Terbakar Amarah Sendirian! Quotes Showing 1-14 of 14
“Setiap ketidakadilan harus dilawan, walaupun hanya dalam hati.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Saya masih berpendapat bahwa Multatuli besar jasanya kepada bangsa Indonesia, karena dialah yang menyadarkan bangsa Indonesia bahwa mereka dijajah. Sebelumnya, di bawah pengaruh Jawanisme, kebanyakan orang Indonesia bahkan tidak merasa bahwa mereka dijajah.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Kadang-kadang saya merasa sangat terisolasi. Saya hidup di dunia saya sendiri, dan hal ini seperti berada di pengasingan. Saya tidak tahu apakah orang masih ingin tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Jawanisme dan kolonialisme Jawa sudah bertindak jauh lebih brutal terhadap penduduk yang tinggal di Negara kepulauan yang luas ini daripada yang dulu dilakukan oleh penguasa penjajah asing .”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Menulis buat saya adalah perlawanan. Di semua buku saya, saya selalu mengajak untuk melawan.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Saya tidak pernah memaksa diri saya sendiri untuk menulis. Tidak ada kerja paksa terhadap diri saya sendiri.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Para penulis seharusnya punya tanggung jawab moral yang tinggi untuk bangsanya. Mereka tidak bisa hanya menulis semaunya saja.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Semua ini sudah direncanakan oleh rezim Soeharto, sehingga tumbuh budaya yang tidak usah berpikir dan gampang untuk diperintah. Jadi dua pilar yang dibangun pasca tahun 1965 adalah hiburan dan penindasan.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
tags: budaya
“Jawanisme adalah taat dan setia kepada atasan, yang pada akhirnya menjurus kepada fasisme.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Pembakaran buku sama dengan perbuatan setan. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya budaya mereka. Bertolak-belakang dengan budaya menulis karena merupakan kerja kreatif.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Orang Indonesia itu aneh, beraninya kalau punya jabatan, kalau sudah tidak punya jabatan jadi bukan siapa-siapa lagi.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Rakyat sekarang miskin karena dimiskinkan oleh kaum elit. Sebelum kemerdekaan, mereka dirampok oleh penjajah, sekarang mereka dirampok oleh kaum elit kita sendiri.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Menurut saya, berdoa itu sama dengan mengemis.”
Pramoedya Ananta Toer, Saya Terbakar Amarah Sendirian!
“Masyarakat kita berani hanya kalau mereka berada dalam satu kelompok.”
André Vltchek, Saya Terbakar Amarah Sendirian!