Goodreads Indonesia discussion
note: This topic has been closed to new comments.
Klub Buku GRI
>
Baca Buku Puisi Bareng Februari--Perasaan-Perasaan yang Menyusun Sendiri Petualangannya
date
newest »

message 101:
by
Palsay
(new)
Feb 24, 2009 11:25PM

reply
|
flag

kalo aku ngaku dah tahu ceritanya gimana yah???
kira-kira ada yang mau nyogok aku ciskek gak yah...untuk mengabarkan kabar-kabur ini....wakakakakkkk.
Puisi selanjutnya lebih keren lho Temans...tapi nanti ajalah...biar pada penasaran...ma puisi apa ma kabar-kabur yah???

segala hal meninggalkan tempatnya, pelan-pelan. kesetiaan,
aku mengejanya lagi, mencari-cari lawan atau padanan.
ketemu kamu---yang terus menerus berlangsung dikejauhan.
menarikan sepi yang tak sepenuhnya tak kupahami, di balik
garis hujan
sebahagia apa kamu sekarang, aku mencarimu hanya pingin
menanyai hal itu
sebahagia apa kamu sekarang, kau tahu aku berbula-bulan aku
mencari nomermu
gusti allah, apalagi yang salah. telah kutelantarkan
perasaan-perasaanku tentangmu. telah kuhapus seluruh
pesanmu di ponselku. kini, laiknya hantu, kau bangkit lagi
dari kematian
di solo aku memutuskan untuk menikah, mengubur perasaan
bersalahku
lalu aku kembali ke kampung, menunggu saat yang tepat
mengabarimu
tapi yang tepat itu tak pernah ada, kan?dunia hanya menye-
diakan kira-kira, rangkaian kekeliruan demi kekeliruan---dan
kita selalu keliru menangkapnya aku juga sudah menikah.
sebuah kekeliruan yang lain, aku menikahi seekor kuda:
jurang yang kau bangun tak sanggup kusebrangi. luka-luka yang
kau tinggalkan tak cukup jadi jembatan yang mengantarkan
tubuhku kepadamu. aku menjerit kepada langit: barang
siapa yang menyebrangkanku, jika lelaki kuaku saudara
abadi, jika perempuan biarlah ia menggantikan posisimu.
lalu dewa-dewa mengirimkan bidadari berupa kuda. Tapi
bagiku tetap saja berupa kuda. secantik apapun, semata
kuda, lebih mencintai padang-padang ketimbang apa pun.
aku telah membuktikannya. tapi lepas dar itu semua, aku
mencintainya, entah bagaimana mulanya entah bagaimana
aku masih mengingatmu, semoga kau juga mengingatku
entah bagaimana kerja ingatan, kenapa ia mampu meng-
hidupkan masa lalu
dan kini ingatan juga tengah bekerja, mencarimu, mencari
bagaimana aku mengenalmu. dan tak ketemu, ketersesatan
kesekian kali. ingatanku tak pernah bekerja dengan baik
jika mencarimu. sungguh, aku bahkan lupa bagaimana
wajahmu, jika kamu tak segera mengirimkan fotomu kepadaku.
memalukan. bagaimana aku masih bisa bilang bahwa aku
mencintaimu
Jogjakarta, 2007

kita ke tobong malam itu
menyaksikan masa lalu
masa laluku
: dua perangkat gamelan berkarat
empat penari sekarat
mungkin kau mencoba menghiburku
melupakan kekinian yang sedemikian
menyedihkan
tapi apa yang lebih menyedihkan
dari tobong yang kosong
dagelan ketinggalan jaman
dan wajah-wajah yang terlalu lelah
---butuh bedak yang lebih tebal lagi, bukan?
Sudah kelewat malam
separuh kursi tetap tak berpenghuni
adegan cinta berlalu begitu saja
terlalu dingin untuk bisa menggetarkanmu
tapi tak ada yang pulang selain kita
atau aku yang lupa
: tobong ini adalah rumah mereka
Jogjakarta, 2008

Lanjut aja deh...dah mau selesau nih...
Bagong (Hal.61)
: ki hadi sugito
aku hanya bayang-bayang
samar dan kehitaman
lahir dari sebuah kesepian
: semar yang panjang
lahir lewat kelewat malam
--ketika kanak-kanak sudah pulang
dan terbenam dalam mimpinya
ooo,
kau tahu, mereka tak benar-benar pulang
dari nonton wayang
mereka sembunyi dalam tubuhku
kau dengar suara mereka
kau dengar canda mereka
salah satunya adalah anakmu
bayang-bayangmu
yang pergi menghindarimu
aku hanya bayang-bayang
dari seorang lelaki dari seorang perempuan
yang sedang sedih yang sedang tertawa
dari seseorang yang tak pasti
seseorang yang tak sanggup kaunamai
selain samar selain semar
Jogjakarta,2008

dalam tubuhku tinggal seekor kuda liar
serta jurang lebar
yang tak bisa kauseberangi dengan nalar
juga cinta yang tiba-tiba
spontan dan tanpa pilihan
diluar diriku adalah terowongan panjang
dan dibelakang; cahaya benderang
dari kemaluan seorang perempuan telanjang
dan kini aku berjalan di bawah kematian
di bawah kekalahan sebuah bangsa
selama-lamanya
setelah terpaksa kulesakkan senjata
di kandungan seorang perempuan
kini aku hanya seekor coprinae
bersembunyi dalam tahimu
Jogjakarta,2008

Gandari Memasuki Kegelapan (Hal.63)
Kututup mataku karena dunia menutup
matanya kepadaku
Kututup mataku agar aku tak tahu bagaimana
mereka melihatku
Pandu, kucari kamu dalam kegelapan ini
Kuburu kemana pun larimu
Kumulai perseteruan kita dari kegelapan ini
Tak ada lagi cahaya yang tersisa
Untukmu, juga untukku
Kututup mataku karena dunia menutup
matanya kepadaku
Kututup mataku agar aku tak tahu bagaimana
mereka melihatku
Destarata, terimalah tubuhku dalam kegelapan ini
Cinta kita adalah cinta yang tak butuh cahaya
Kegelapanmu adalah kegelapanku
Kegelapanku adalah satu-satunya yang kita miliki
saat ini hingga akhir nanti
Suamiku, beri aku waktu untuk belajar mencintaimu
Biarkan aku merekam wajahmu dengan ciumanku
Biarkan aku mengabadikan tubuhmu
dengan kedua telapak tanganku
Biarkan aku mengenal kegelapanmu terlebih dulu
Jogjakarta,2007

Tak ada siapa-siapa di sini
Tak ada apa-apa di sini
Mungkin tak ada yang pernah berada di sini
Di puncak kegelapan ini
Hanya aku dan segumpal daging
Aku dan segumpal perasaan asing
Lalu kuiris gumapalan daging itu jadi seratus iris
Kutiris dan kutanam dalam seratus pot tanah
Dan dari puncak kegelapan ini
Kutungguin daging-daging itu tumbuh
Menjadi anak-anakku
Anak-anak kegelapan
Dan pada saatnya nanti sebagaimana malam
Mereka akan turun menyelimuti dunia
Dan pada saatnya nanti dunia akan menjadi
gelap sepenuhnya
dunia akan penuh dengan diriku
Duryodana, Dursasana, Abaswa, Adityaketu, Alobha, Hanya-
dresya, Hanudhara, Hanuradha, Hanuwenda, Aparajita,
Aswaketu, Balaki, Balawardana, Bogadenta, Bima, Bimabala,
Bimadewa, Bimarata, Carucitra, Citradharma, Citrakala,
Citraksa, Citrakunda, Citralaksa, Citrangga, Citrasanda,
Citrasraya, Citrawarman, Dharpasandha, Dhreksetra, Dir-
garoma, Dirghabahu, Dighacitra, Dredhahasta, Dredha-
warman, Dredhayuda, Dretapara, Duhpradharsana, Duhsa,
Duhsah, Durbalaki, Durbharata, Durdharsa, Durmada, Dur-
marsana, Durmukha, Durwimocana, Duskarna, Dusparajaya,
Duspramana, Hayabahu, Jalasandha, Jarasanda, Jayawikata,
Kanakadhwaja, Kanakayu, Karna, Kawacin, Kratana, Kun-
dabhedi, Kundadhara, Mahabahu, Mahacitra, Nandaka,
Pandikunda, Prabhata, Pramathi, Rudrakarman, Sala, Sama,
Satwa, Satyasanda, Senani, Sokarti, Subahu, Sudatra, Suddha,
Sugrama, Suhasta, Sukasananda, Sulokacitra, Surasakti,
Tandasraya, Ugra, Ugrasena, Ugrasrayi, Ugrayudha, Upaci-
tra, Upanandaka, Urnanaba, Wedha, Wicitrihatana, Wikala,
Wikatanana, Winda, Wirabahu, Wirada, Wisakti, Yuyutsu,
dan Wiyudarus, segeralah tumbuh kalian, segeralah besar
kalian, jadilah jemari ibumu,
jadilah jemari kegelapan
Pandu, tunggulah!
Kini aku punya seratus jari yang menuding kearahmu
Seratus jari yang akan mengejar
seluruh darah yang mengalir dari mata airmu
Seratus jari yang bergetar ini tak akan berhenti bergetar
sedetik pun hingga darah yang menggenang di padang kuru
entah darahku atau darahmu
Jogjakarta,2007

Dan silakan bikin reviewnyah yah...
Terima kasih sudah mau baca bareng Buku Puisi ini.
Roos,
nama2 ini sengaja huruf kecil di bukunya?
dighacitra, dredhayuda, duhsa, durdharsa, durmukha, wedha, wirabahu
nama2 ini sengaja huruf kecil di bukunya?
dighacitra, dredhayuda, duhsa, durdharsa, durmukha, wedha, wirabahu

Mas Ronny suka yang besar ya ... itu semua, biar hurufnya kecil tapi hebat lho .... hehe
small is beautiful ... but big even more beatiful :-)

Thanks Mas Ronny & Mas Tomo...pagi-pagi dah siweran euy...hehehehehe.

Kutungguin daging-daging itu tumbuh
roos, beneran nanya neh....bener2 pake kata kutungguin? wah gaul juga ya puisinya..:D

thx roos, tomo, sudah ngetik2 disini. oh, plus ana.
lain kali kubantu deh roos.

oh iya itu nama2 Kurawa versi Jawa. Kalau anda membaca komiknya RA Kosasih, pasti saat ini bingung mengapa tidak ada Citrayuda di antara nama2 itu. Ternyata nama Citrayuda ada di nama Kurawa versi India.
Terus pada versi India masih ada 1 saudara perempuan Kurawa lagi, yaitu Dursala. Dan ada 1 saudara lagi walau lain ibu (Drestarata mempunyai anak dengan salah satu dayang-dayang (dasar cowok ... udah punya anak 100 tetep mau poligami hahaha)) yaitu: Yuyutsu. jadi total 102.
Ini versi lengkap perbandingan nama Kurawa:
Vérsi India
Duryodana (Duryodhana)
Dursasana (Dussāsana)
Abaya (Abhaya)
Adityaketu (Ādithyakethu)
Alalupa (Alolupa)
Amapramadi (Amapramādhy)
Anadrusya (Anādhrushya)
Antudara (Anthudara)
Anuwinda (Anuvindha)
Aparajita (Aparājitha)
Ayubahu (Ayobāhu)
Bahwasi (Bahwāsy)
Bilawardana (Belavardhana)
Bimabala (Bhīmabela)
Bimawiga (Bhīmavega)
Bimawikra (Bhīmavikra)
Carucitra (Chāruchithra)
Wangwangan (Chithra)
Citrabana (Chithrabāna)
Citraksa (Chithrāksha)
Citrakundala (Chithrakundala)
Citrakundhala (Chithrakundhala)
Citranga (Chithrāmga)
Citrawarma (Chithravarma)
Citrayuda (Chithrāyudha)
Danurdara (Dhanurdhara)
Dirkabahu (Dhīrkhabāhu)
Dirkaroma (Dīrkharoma)
Dredahasta (Dridhahastha)
Dredakarmawu (Dhridhakarmāvu)
Dredaksatra (Dridhakshathra)
Dredaratasyara (Dhridharathāsraya)
Dredasanda (Dridhasandha)
Dredawarma (Dridhavarma)
Duradara (Durādhara)
Durdarsa (Durdharsha)
Durmada (Durmada)
Durmarsana (Durmarshana)
Durmuka (Durmukha)
Dursaha (Dussaha)
Dursala (Dussala)
Durwigaha (Durvigāha)
Durwimuca (Durvimocha)
Duskarna (Dushkarna)
Dusparaja (Dushparāja)
Duspradarsa (Dushpradharsha)
Jalaganda (Jalagandha)
Jarasanda (Jarāsandha)
Kancanadwaja (Kānchanadhwaja)
Karna (Karna)
Kawaci (Kavachy)
Kradana (Kradhana)
Kundabedi (Kundhabhedy)
Kundadara (Kundhādhara)
Kundase (Kundhasāi)
Kundasi (Kundhāsy)
Kundi (Kundhy)
Mahabahu (Mahabāhu)
Mahodara (Mahodara)
Nagadata (Nāgadatha)
Nanda (Nanda)
Nisamgi (Nishamgy)
Pasi (Pāsy)
Pramada (Pramadha)
Sadasuwaka (Sadāsuvāk)
Saha (Saha)
Sala (Sala)
Sarua (Sarua)
Sarasana (Sarāsana)
Satwa (Sathwa)
Satyasanda (Sathyasandha)
Senani (Senāny)
Somakirti (Somakīrthy)
Subahu (Subāhu)
Suhasta (Suhastha)
Sujata (Sujātha)
Sulocana (Sulochana)
Sunaba (Sunābha)
Susena (Sushena)
Suwarca (Suvarcha)
Suwarma (Suvarma)
Suwiryaba (Suvīryavā)
Ugrase (Ugrasāi)
Ugrasena (Ugrasena)
Ugrasrawas (Ugrasravas)
Ugrayuda (Ugrāyudha)
Upacitra (Upachithra)
Upananda (Upananda)
Urnanaba (Ūrnanābha)
Walaki (Vālaky)
Watawiga (Vāthavega)
Wikarna (Vikarna)
Wikatinanda (Vikatinanda)
Winda (Vindha)
Wirabahu (Vīrabāhu)
Wirajasa (Virajass)
Wirawi (Virāvy)
Wisalaksa (Visālāksha)
Wiwitsu (Vivilsu)
Wrendaraka (Vrindāraka)
Yuyutsu (Yuyulssu) *
Dursala (Dussala) *
Vérsi Indonésia
Duryodana (Suyudana)
Dursasana
Abaswa
Adityaketu
Aloba
Anadresya (Hanyadresya)
Anudara (Hanudara)
Anurada
Anuwinda (Anuwenda)
Aparajita
Aswaketu
Bahwasi (Balaki)
Balawardana
Bagadatta (Bogadenta)
Bima
Bimabala
Bimadewa
Bimarata
Carucitra
Citradarma
Citrakala
Citraksa
Citrakunda
Citralaksya
Citrangga
Citrasanda
Citrasraya
Citrawarman
Darpasanda
Dreksetra
Dirgaroma
Dirghabahu
Dirgacitra
Dredahasta
Dredawarman
Dredayuda
Dretapara
Duhpradarsana
Duhsa
Duhsah
Durbalaki
Durbarata
Durdarsa
Durmada
Durmarsana
Durmukha
Durwimocana
Duskarna
Dusparajaya
Duspramana
Hayabahu
Jalasanda
Jarasanda
Jayawikata
Kanakadwaja
Kanakayu
Karna
Kawacin
Kratana
Kundabedi
Kundadara
Mahabahu
Mahacitra
Nandaka
Pandikunda
Prabata
Pramati
Rodrakarma (Rudrakarman)
Sala
Sarua
Satwa
Satyasanda
Senani
Sokarti
Subahu
Sudatra
Suda
Sugrama
Suhasta
Sukasananda
Sulokacitra
Surasakti
Tandasraya
Ugra
Ugrasena
Ugrasrayi
Ugrayuda
Upacitra
Upanandaka
Urnanaba
Weda
Wicitrihatana
Wikala
Wikatanana
Winda
Wirabahu
Wirada
Wisakti
Wiwitsu (Yuyutsu)
Wyudoru (Wiyudarus)
wah baru denger soal si "Jiujitsu" itu



Jadi sebenarnya memang ada 2 Karna. Karna anggota Kurawa, dan Karna anak Kunti dan Batara Surya yg dipungut oleh Aradea, kusir kereta.
Tapi karena anggota Kurawa banyak, Karna yg anggota Kurawa jarang muncul. Lihat deh di wayang orang atau wayang kulit. Jumlahnya kan nggak pernah 100.
Malah katanya tampilan Kurawa yg diwayangkan hanya 20-an gitu ... hehehe


bikin puisinya 'niat' bgt.. :D
satu-satu anak kurawa diabsen... :D
duh, dah beberapa abad ini gak baca Mahabrata/Ramayana... jd lupa lg... :-(
*maf, ijin ngejunk*

Karena ana masih 18 tahun, dimengerti kok kalo, gak ngerti puisi terakhir itu, karena memang cerita Mahabarata dan Bharatayudha gak ngetren lagi buat dijadiin bacaan generasi muda sekarang (duh..! berasa jadi tua nih). Kalo dulu cerita mahabarata justru dibuat bersambung di majalah anak-anak semisal majalah Ananda dalam bentuk komik. Jadi kalo temen-temen seangkatan saya dan hobi baca pasti deh pernah baca cerita tersebut. Sekarang sudah ada buku-buku baru yang menceritakan kembali cerita tersebut.

Puisi bulan ini bagus banget! dua jempol? nggak cukup! empat jempol? masih belum cukup!
delapan jempol deh, yang empat pinjam kang erie,
moto-moto.. boleh kan?!
terimakasih mbak Roos, mas Tomo, dan Ana, jadi pengen koleksi buku puisinya.


bulan maret ini jadi Kerygma & Martyria yah? *siap2 nyimak*


atau kalau Roos memang berminat nulis Kerygma, bisa aku pinjemin kok, asal bener-bener ditulis.
*lagi sibuk mendongeng Komeng*

soalnya baru baca satu puisi ajha udah ketagihan pingin baca yang lainnya(^_^)
ya walaupun kadang masih bingung soalnya harus memilih-milih dulu mana puisi mana comments..tapi jujur puisinya keren2 kok,sayang aku ga bisa ikut partisipasi(halah kok malah ngarep..hehe)
hepi reading deh buat smuanya(^_^)
aku usul gmana kalo selang seling? abis Gunawan Maryanto yg tergolong baru, gmana kalo buku puisi rada lawas? Kalo boleh langsung kucariin nih

Tapi kalo dicariin berarti harus doble atau triple lho....hehehehehe. Thanks Mas Ronny.
Amir Hamzah apa ga terlalu jadul tuh? Sekisaran angkatan 70 atau 80-an aja. Kalo pada setuju ntar kuunggah Sadjak2 Sepatu Tua-nya Rendra:
http://www.goodreads.com/review/show/....
tapi kalo maunya emang Amir Hamzah, gpp. Ntar kusalin dulu, panjang2 soalnya
http://www.goodreads.com/review/show/....
tapi kalo maunya emang Amir Hamzah, gpp. Ntar kusalin dulu, panjang2 soalnya

http://www.goodreads.com/review/show/....
tapi kalo ma..."
Setuju Rendra. Tapi gw milih Chairil Anwar dulu gimana ? Lebih senior.. hehehe..
-andri-

sebagai rakjat djelata, sy pasrah para leluhur mo berwasiat apa juga. yg penting sembako murah (apaan seh? :P)
*kk, Amir Hamzah juga bagus tuh, abis lumayan kangen. selepas SMA, pelajaran Bahasa Indonesia, saya gak pernah denger lg nama beliaw :P, ato kalaw perlu Hamzah Fansuri... :D*
This topic has been frozen by the moderator. No new comments can be posted.
Books mentioned in this topic
Bon Suwung: kumpulan cerpen (other topics)Galigi: Kumpulan Cerita Pendek (other topics)
waktu batu: naskah drama (other topics)
Jantung Lebah Ratu: Himpunan Puisi (other topics)