Act of Honor
People who don't value themselves, they can't value others.
Thus, don't lose respect or manner even in the worst situations.
Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita dihadapkan dengan situasi yang “kurang menguntungkan”. Banyak contoh dari kehidupan sehari-hari yang dapat kita jadikan sebagai cermin untuk lebih bisa mengintrospeksi terhadap diri kita sendiri.
Untuk merayakan hari yang istimewa, sepasang suami istri ingin menikmatinya di rumah makan yang cukup terkenal. Setelah disambut dengan senyum ramah dan lembut kata kemudian diantarkannya ke meja yang lokasinya cukup nyaman dan romantis. Setelah pesan makan dan minuman merekapun berbincang-bincang dengan sambil menunggu hidangannya datang. Waktu terus berlalu dan pesanannya tidak kunjung datang. Percakapan yang tadinya ramah telah berubah menjadi amarah dan ketika pelayannya datang tanpa membawa apa-apa sumpah serapahpun melayang dari segala arah.
Ketika anaknya memperkenalkan pacarnya kepada orang tuanya, mereka disambut dengan manis dan penuh senyum. Hidangan yang enak-enakpun tersaji di meja tamu. Keadaannya berubah 180 derajat setelah mereka mengobrol dan mengetahui bahwa pekerjaan pacar anaknya adalah pekerjaan kelas bawah. Orang tua itupun langsung mencercah bahwa pacar anaknya adalah orang miskin, orang bodoh, orang yang tidak terhormat, orang yang tidak tahu diri yang berani-beraninya berpacaran dengan anaknya yang berpendidikan tinggi dan mempunyai masa depan yang cerah. Anaknya pun tak lepas dari makian orang tuanya.
Tiba-tiba saja badannya sakit yang tidak tertahankan dan akhirnya tergoler dipinggir jalan ketika tersadar dirinya sudah berada di ranjang rumah sakit dan disampingnya berdiri orang yang telah menolongnya, mengangkat dan membawanya ke rumah sakit untuk menyelamatkannya. Apa boleh dikata, ketika melihat sang penolong yang memakai identitas dari agama yang berbeda dengan agama yang dianutnya maka diapun marah-marah dan menuduh hal-hal yang bukan-bukan.
Pertemuan antar alumni adalah saat yang dinanti-nantikan untuk saling bernostalgia apalagi kalau acaranya pada saling membawa keluarga mereka. Tapi tidak dinyana-nyana ketika salah satu teman membawa anaknya yang berperilaku tidak seperti anak-anak normal lainnya merekapun berbisik-bisik dan menghindari keluarga temannya itu. Bukan hanya waktu reuni saja mereka menghindarinya tetapi setelah itupun mereka tidak mau mengenalnya lagi.
Pesta yang tadinya cukup meriah telah berubah menjadi gerah karena ada beberapa orang yang datang yang berpakaian sederhana dan berdandan ala kadarnya. Banyak orang yang melecehkannya karena mereka tidak sepantar dengan yang lain yang berbusana mewah dan berdandan bak “keturunan raja-raja”.
Masih banyak contoh-contoh yang lain. Banyak orang yang langsung bereaksi yang tidak sepantasnya tanpa terlebih dahulu berusaha mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Mankind is a reflection of God but in imperfection. We, human is imperfect, we often forget that every human has value. Sometimes we look down on other people just because of their professions, health/physical/mental conditions, or they are different from us: religion, race, ethnicity, etc. Prejudice is common among us, but do not let the imperfection of human being let us off guard of our honor. To honor others means to honor ourselves; the way we treat others is the way how we value ourselves.
May peace always be with you.
Thus, don't lose respect or manner even in the worst situations.
Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita dihadapkan dengan situasi yang “kurang menguntungkan”. Banyak contoh dari kehidupan sehari-hari yang dapat kita jadikan sebagai cermin untuk lebih bisa mengintrospeksi terhadap diri kita sendiri.
Untuk merayakan hari yang istimewa, sepasang suami istri ingin menikmatinya di rumah makan yang cukup terkenal. Setelah disambut dengan senyum ramah dan lembut kata kemudian diantarkannya ke meja yang lokasinya cukup nyaman dan romantis. Setelah pesan makan dan minuman merekapun berbincang-bincang dengan sambil menunggu hidangannya datang. Waktu terus berlalu dan pesanannya tidak kunjung datang. Percakapan yang tadinya ramah telah berubah menjadi amarah dan ketika pelayannya datang tanpa membawa apa-apa sumpah serapahpun melayang dari segala arah.
Ketika anaknya memperkenalkan pacarnya kepada orang tuanya, mereka disambut dengan manis dan penuh senyum. Hidangan yang enak-enakpun tersaji di meja tamu. Keadaannya berubah 180 derajat setelah mereka mengobrol dan mengetahui bahwa pekerjaan pacar anaknya adalah pekerjaan kelas bawah. Orang tua itupun langsung mencercah bahwa pacar anaknya adalah orang miskin, orang bodoh, orang yang tidak terhormat, orang yang tidak tahu diri yang berani-beraninya berpacaran dengan anaknya yang berpendidikan tinggi dan mempunyai masa depan yang cerah. Anaknya pun tak lepas dari makian orang tuanya.
Tiba-tiba saja badannya sakit yang tidak tertahankan dan akhirnya tergoler dipinggir jalan ketika tersadar dirinya sudah berada di ranjang rumah sakit dan disampingnya berdiri orang yang telah menolongnya, mengangkat dan membawanya ke rumah sakit untuk menyelamatkannya. Apa boleh dikata, ketika melihat sang penolong yang memakai identitas dari agama yang berbeda dengan agama yang dianutnya maka diapun marah-marah dan menuduh hal-hal yang bukan-bukan.
Pertemuan antar alumni adalah saat yang dinanti-nantikan untuk saling bernostalgia apalagi kalau acaranya pada saling membawa keluarga mereka. Tapi tidak dinyana-nyana ketika salah satu teman membawa anaknya yang berperilaku tidak seperti anak-anak normal lainnya merekapun berbisik-bisik dan menghindari keluarga temannya itu. Bukan hanya waktu reuni saja mereka menghindarinya tetapi setelah itupun mereka tidak mau mengenalnya lagi.
Pesta yang tadinya cukup meriah telah berubah menjadi gerah karena ada beberapa orang yang datang yang berpakaian sederhana dan berdandan ala kadarnya. Banyak orang yang melecehkannya karena mereka tidak sepantar dengan yang lain yang berbusana mewah dan berdandan bak “keturunan raja-raja”.
Masih banyak contoh-contoh yang lain. Banyak orang yang langsung bereaksi yang tidak sepantasnya tanpa terlebih dahulu berusaha mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Mankind is a reflection of God but in imperfection. We, human is imperfect, we often forget that every human has value. Sometimes we look down on other people just because of their professions, health/physical/mental conditions, or they are different from us: religion, race, ethnicity, etc. Prejudice is common among us, but do not let the imperfection of human being let us off guard of our honor. To honor others means to honor ourselves; the way we treat others is the way how we value ourselves.
May peace always be with you.
No comments have been added yet.


