Yusiana Basuki's Blog - Posts Tagged "differences"

Love Is Accepting Each Other's Differences

Sewaktu mengantar anak saya ke sekolah, secara tidak sengaja saya melihat poster di pintu ruangan kelas anak saya yang bertuliskan "Love is accepting each other's differences." Cinta adalah menerima perbedaan-perbedaan yang ada. Saya termenung dengan kalimat itu karena selama ini perbedaan-perbedaan itulah yang menjadi sumber pemicu dari suatu pertikaian atau kerusuhan. Misalnya, di Indonesia suatu kerusuhan biasanya di awali oleh karena adanya perbedaan suku, agama atau pun faktor asal/keturunan, atau di mana saja di belahan bumi ini seperti Pakistan memisahkan diri dari India karena perbedaan agama. Kasus Israel dan Palestina juga disebabkan oleh perbedaan agama yang membuat mereka tidak bisa hidup berdampingan dengan damai. Dan masih banyak lagi masalah-masalah lain yang didasari karena adanya perbedaan-perbedaan di antara mereka.

Di tempat kerja pun soal perbedaan-perbedaan ini juga sering menimbulkan masalah. Dari beberapa staff yang bekerja untuk saya, ada dua orang yang sangat handal sehingga kalau saya tidak masuk kerja pun akan merasa tenang karena dengan penuh keyakinan bahwa semua rutinitas pekerjaan akan berjalan dengan baik. Dua wanita ini memiliki suatu pribadi yang bertolak belakang satu sama lainnya. Hillary (bukan nama sebenarnya) adalah seorang wanita yang memiliki disiplin tinggi, tegas dan cenderung kaku. Nancy (bukan nama sebenarnya) adalah seorang wanita yang memiliki sifat compromise, berhati lembut dan berperasaan peka. Saya membutuhkan kedua assistant tersebut karena keduanya memiliki perbedaan sifat-sifat yang menonjol yang berguna untuk menjalankan team yang saya kelola. Pada saat saya harus berhadapan dengan orang tua murid, biasanya saya akan mendelegasikan salah satu di antara mereka tergantung dari karakter orang tua murid yang akan dihadapi, apakah perlu disikapi secara tegas atau akan diajak compromise. Kerja sama.

Sifat mereka yang bertolak belakang tersebut juga sering mengakibatkan perselisihan diantara mereka yang pada akhirnya harus melibatkan saya untuk turun tangan menjadi penengah dalam menyelesaikan perselisihan mereka. Belum lama ini terjadi lagi kesalahpahaman di antara mereka sehingga Hillary minta dipindahkan ke site lain. Tentu saja saya tidak menyetujui permintaannya tersebut. Saya tidak ingin kehilangan salah satu dari mereka. Kami pun mengadakan pembicaraan enam mata antara saya, Hillary dan Nancy. Pada saat kami membicarakan masalah mereka, saya teringat dengan kalimat di pintu ruangan kelas anak saya, lalu saya pun mengutip kalimat tersebut "Love is accepting each other's differences." Sewaktu mengucapkan kalimat tersebut mereka memandang saya dengan bingung, mungkin mereka berpikir "What are you talking about?" Apa yang kamu bicarakan? Lalu entah dari mana saya bisa memberi ceramah terhadap mereka bahwa "differences makes our life unique, colorful and more chalenging". Perbedaan-perbedaan membuat hidup kita unik, bervariasi dan lebih menantang. Saya pun membicarakan bahwa dengan perbedaan-perbedaan yang ada kita bisa saling mengisi dan bisa menghasilkan suatu kekuatan baru. Saya juga mengatakan pada mereka agar jangan hanya berfokus terhadap perbedaan dari segi negatifnya saja tetapi justru melihat perbedaan dari segi positifnya. Kalaupun sampai tidak bisa menerima ataupun setuju dengan perbedaan yang ada, setidaknya menghormati sikap, perilaku dan pandangan mereka satu sama lainnya. Entah mereka mengerti apa yang saya katakan atau karena ada faktor lain, sejak kami membicarakan soal "love is accepting each other's differences", sikap diantara mereka pun berubah satu sama lainnya. Hillary tidak lagi "menyerang" dengan sikap kaku dan tegasnya yang selama ini sering menyinggung perasaan Nancy yang memang peka perasaannya. Nancy pun berubah dengan tidak lagi menjadi terlalu peka terhadap sikap dan perilaku Hillary yang kaku; seakan-akan telah terjadi suatu pengertian diantara mereka; "accepting each other's differences." Bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada.

Lalu saya pun berandai-andai, kalau saja di dalam hidup ini kita bisa menerapkan sikap yang telah diambil oleh Hillary dan Nancy; yang akhirnya bisa menerima perbedaan-perbedaan yang mereka miliki dan pada akhirnya timbul rasa saling pengertian di antara keduanya, maka banyak hal positif yang bisa kita raih, misalnya: suami istri bisa menjalani hidup ini dengan lebih bahagia dan akan mengurangi tingkat perceraian; hubungan antara orang tua dan anak-anak akan menjadi lebih harmonis; kerukunan antar suku, agama, dan ras yang berbeda bisa tercapai. Tidak akan ada lagi peperangan yang terjadi di dunia ini, dan sebagainya, dan sebagainya. Apakah saya sedang bermimpi? Ataukah angan-angan ini bisa menjadi suatu kenyataan kalau saja kita menjalani hidup ini dengan berdasarkan "love is accepting each other's differences?"
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 24, 2011 12:27 Tags: agama, bhineka-tungal-ika, differences, love, peace, ras, suku