Langit Amaravati's Blog: Langit Amaravati, page 12
January 7, 2018
Mempersiapkan Perlengkapan Bayi Baru Lahir
December 29, 2017
Cara Membaca Google Analytics
google analytics
Google Analytics dan Google Search Console adalah dua tool yang sangat bermanfaat, terutama untuk monetisasi blog. Analytics untuk memonitor performa interaksi blog kita dengan pengunjung blog, sedangkan GSC untuk memonitor interaksi blog kita dengan search engine. Tapi, dari sekian banyak data statistik yang ada di Google Analytics, bagaimana sih cara membacanya? Informasi apa saja yang bisa kita manfaatkan?
Anda yang baru terjun di dunia blogging dan belum begitu familiar dengan istilah-istilahnya, saya ucapkan selamat datang di blogsphere yang sesungguhnya. Dunia ketika menghafal statistik dan mengenali diagram jauh lebih penting daripada membedakan ketumbar dengan merica. Dunia ketika "nilai" seseorang ditentukan oleh angka Domain Authority-nya.
DAFTAR ISI:
Daftar Istilah Google Analytics
Acquisition Report
Behaviour Report
Audience Report
FAQ
DAFTAR ISTILAH
GOOGLE ANALYTICS
Sebelum kita ngobrol lebih jauh, sebaiknya kita berkenalan dulu dengan istilah-istilah yang ada dalam Google Analytics agar tip-tip blogging yang kita bahas tidak jadi sia-sia hanya karena Anda mengaku gaptek. Bukan, ini bukan karena saya lebih cerdas dari Anda, saya hanya mencoba menyamakan frekuensi.
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa memahami Google Analytics penting? Karena data di GA adalah salah satu faktor yang akan menentukan seberapa banyak pendapatan yang bisa Anda hasilkan dari blog.
GA memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah untuk mengukur performa blog kita: seberapa sering blog kita dikunjungi dan dibaca, siapa saja audiensnya, dan dari mana trafik berasal.
Apakah statistik di blog tidak cukup? Jelas tidak karena datanya tidak seakurat GA. Kalau Anda mau serius memonetisasi blog, jangan pernah berpikir untuk memberikan stats dari dashboard blog ke klien.
1. TRAFIK WEB
Secara sederhana, trafik web adalah lalu lintas dari dan ke blog kita. Dari mana blog kita diakses, konten yang mana saja, oleh siapa, memakai browser apa, kapan, dan sebagainya.
2. PAGEVIEW
Jumlah halaman web yang dilihat. Dihitung per-loading. Contoh: kita melihat halaman A = 1 PV. Lalu kita refresh atau menutup tab dan membukanya kembali, itu sudah dihitung 2 PV.
3. SESSION
Google Analytics mengidentifikasi session = 1 kali kunjungan per user, tak peduli berapa banyak halaman dilihat. Satu sesi berakhir jika dalam waktu 30 menit (by default, tapi Anda bisa menyetel ulang) tidak ada interaksi. Satu sesi bisa berisi 1 pageview, bisa juga beberapa pageview, tergantung jumlah halaman yang dilihat oleh pengunjung blog kita.
Contoh:
Ani berkunjung ke blog ABC, melihat halaman A >> lalu ke halaman B >> lalu ke C >> keluar = 1 sesi
4. BOUNCE RATE
Pengertian yan lebih mudah, bounce rate adalah persentase 1 halaman yang dilihat/sesi. Semakin kecil persentasenya semakin bagus.
Ketika user mengunjungi 1 halaman di blog kita lalu langsung keluar, bounce rate-nya akan semakin tinggi. Ketika user mengunjungi 1 halaman di blog lalu berpindah ke halaman lainnya, persentase bounce rate-nya akan semakin kecil.
Bisa dibilang, bounce rate = engagement.
5. USERS/VISITORS
Users/visitors diidentifikasi berdasarkan Client ID. Variabel yang digunakan adalah cookies yang disimpan di browser dalam periode tertentu, tapi tidak berdasarkan device atau range IP address. Jadi kalau misalnya kita mengakses blog A dari desktop dan secara bersamaan mengakses blog A dari smartphone akan dianggap sebagai 2 user.
Crawler yang bisa diidentifikasi Google tidak dianggap sebagai user dan tidak dihitung sebagai pageview atau session.
6. UNIQUE VISITORS
Unique visitors dihitung berdasarkan Client ID itu tadi dan digolongkan ke dalam satu periode yang kita pilih atau berapa lama cookies disimpan oleh Analytics.
Contoh:
Ani berkunjung ke blog ABC pada tanggal 21 Desember lalu berkunjung kembali pada tanggal 25 Desember.
Ani = 1 unique visitor
CONTOH:
Kita ingin tahu statistik blog ABC dalam periode 1 hari, katakanlah 29 Desember 2017. Kita juga ingin tahu halaman yang mereka kunjungi.
Ani berkunjung ke blog ABC dan melihat halaman A >> pindah ke B >> pindah ke C >> keluar =
1 SESI - 1 NEW USER - 3 PAGEVIEW - 3 UNIQUE PV
Budi berkunjung ke blog ABC dan melihat halaman A >> keluar =
1 SESI - 1 NEW USER - 1 PAGEVIEW - 1 UNIQUE PV
Pada hari yang sama, Ani kembali ke halaman A >> keluar >> 20 menit kemudian >> masuk ke halaman B >> keluar =
1 SESI - 1 RETURNING VISITOR- 2 PAGEVIEW - 2 UNIQUE PV
Charli melihat halaman A >> keluar >> 35 menit kemudian >> ke halaman A lagi >> keluar =
2 SESI - 1 NEW USER - 2 PAGEVIEW - 2 UNIQUE PV
Budi juga kembali ke halaman A >> tidak menutup browser tapi tidak juga berinteraksi atau mengklik halaman lain di blog ABC, misalnya karena Budi mengetik di blognya sendiri >> 2 jam kemudian Budi kembali ke blog ABC tapi kali ini melihat halaman B >> keluar
2 SESI - 1 RETURNING VISITOR - 2 PAGEVIEW - 2 UNIQUE PV
Jadi bagaimana statistiknya?
USER: 3 (Ani, Budi, dan Charli)
- 2 Returning user >> Ani & Budi
- 1 New user >> Charli
SESSION: 7 sesi
PAGEVIEW: 10 PV, 10 Unique PV
Kok, unique pageview jumlahnya sama dengan pageview, padahal diakses oleh user yang sama beberapa kali? Karena Ani dan Budi mengakses masing-masing halaman dalam sesi yang berbeda, jadi tetap dihitung unique pageview. Berbeda kalau misalnya Ani ke halaman A >> B >> ke A lagi. Maka itu dihitung 3 PV, 2 unique pageview.
ACQUISITION REPORT
GA menampilkan data yang komprehensif sekaligus kompleks, tapi kali ini kita hanya akan ngobrol tentang 3 jenis data atau laporan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan performa blog kita. Anda bisa menemukan kelompok laporan di bilah sebelah kiri akun Google Analytics Anda.
Jenis laporan pertama yang akan kita bahas adalah acquisition atau akuisisi. Dari laporan akuisisi Anda bisa tahu dari mana trafik blog berasal.
Google Analytics >> acquisition >> overviewGoogle Analytics >> acquisition >> all traffic >> channel
By default, sumber trafik dikelompokkan ke dalam 5 kategori channel, Anda bisa memodifikasi dan menambahkan channel lain jika Anda mau:
Organic search/organic traffic >> trafik yang berasal dari hasil penelusuran. Artinya pengunjung datang ke blog kita karena mengklik tautan yang tampil di search result. Organic traffic tidak melulu dari hasil penelusuran di Google, bisa saja dari Bing atau Yahoo. Direct >> trafik berasal dari tautan langsung. Misalnya, jika user langsung mengetikkan alamat blog Anda di toolbar atau mengakses dari bookmarks di browser mereka. Hati-hati dengan angka di direct channel ini. Blog yang angka direct traffic-nya lebih tinggi dari organic search bisa jadi dikarenakan oleh salah memasang tracking code. Social >> trafik berasal dari tautan yang kita bagikan di media sosial atau dari info web yang kita sematkan di profil medsos.Referral >> trafik berasal dari tautan di blog lain. Misalnya backlink, sidebar.Other >> channel lain yang tidak termasuk ke dalam empat sumber trafik di atas.
KETERANGAN:
Channel atau sumber trafik. Dari data ini Anda bisa tahu channel mana yang paling banyak mendatangkan trafik dan mana yang kurang. Mana dari kelima channel ini yang akan menentukan peringkat blog kita di search engine? Semuanya. Google menggunakan sekitar 200 faktor untuk menentukan kualitas sebuah situs web, termasuk kualitas konten.Total user atau pengunjung dalam satu rentang waktu yang saya tetapkan. Seperti yang Anda lihat, nyaris semuanya new user. Berarti hanya sekitar 200 orang yang balik lagi ke blog saya, yang lainnya hanya mampir sebentar lalu menghilang. Jumlah sesi. Bounce rate. Bisa lihat angkanya? Coba bandingkan antara satu channel dengan channel lain. Persentase bounce rate yang berasal dari organic search begitu tinggi, 87.59%. Mereka yang datang dari hasil penelusuran hanya mengakses halaman yang mereka butuhkan lalu pulang, tidak berinteraksi lagi dengan halaman lain. Bisa jadi karena tidak ada kontent lain yang menarik bagi mereka. Berbeda dengan yang dari media sosial. Mereka yang mengakses dari medsos kebanyakan memang pengunjung yang saya kenal atau mengenal saya dan kebanyakan blogger juga.
Kalau Anda ingin tahu media sosial mana saja yang mendatangkan trafik, Anda bisa klik channel social, maka akan keluar detailnya. Dari sini Anda bisa tahu medsos mana saja yang perlu ditingkatkan.
BEHAVIOUR REPORT
Anda ingin tahu pageview dalam satu rentang waktu atau PV blog post tertentu? Lihat di behaviour report. Ingin tahu konten mana yang paling banyak dilihat dan mendatangkan trafik? Lihat di behaviour report.
Jujur, konten yang paling banyak mendatangkan trafik ke blog saya sebetulnya bukan konten yang bermegah-megah dengan layout super menarik atau grafik yang cetar atau yang paling banyak dikomentari. Sama sekali bukan. Yang paling banyak mendatangkan trafik justru yang tampilannya biasa saja, tidak ada kata-kata puitis atau cerita menye-menye, tapi berisi info yang memang banyak dicari.
Saya sendiri menggunakan data dari behaviour report dan search query di Google Search Console untuk mengoptimasi organic traffic. Begini cara saya:
Saya menulis dua jenis blog post: untuk pembaca dan untuk search engine. Contoh, artikel ini saya buat untuk pembaca blog saya karena tahu bahwa lingkaran pembaca saya ya para blogger yang sudah pasti memerlukan tulisan tentang Google Analytics. Iya, saya tetap melakukan optimasi SEO on-site, tapi tidak sengaja dibuat agar bisa tampil di page one. Kenapa? Karena persaingan keyword-nya tinggi. Tulisan yang dibuat untuk search engine beda lagi perlakuannya. Saya lihat dulu tuh artikel mana yang paling banyak mendatangkan organic traffic dan membuat tulisan baru yang sejenis. Lihat search query di Google Search Console untuk mencari kata kunci mana yang kira-kira potensial untuk dijadikan tulisan baru. Nah, artikel yang paling banyak mendatangkan organic traffic itu dipasangi adsense atau afiliasi. Kan lumayan, sambil menyelam minum susu.Audience REPORT
Salah satu teknik marketing adalah menawarkan produk yang tepat kepada orang yang tepat. Dalam hal blog post, sama dengan menawarkan tulisan yang tepat kepada pembaca yang tepat. Data audience report bisa Anda manfaatkan untuk banyak hal, terutama untuk konten-konten sponsored post.
Data di audience report ini luas sekali cakupannya, berikut data yang bisa Anda dapat dan manfaatkan:
OVERVIEW >> jumlah user, PV, dan sesi. DEMOGRAPHICS >> usia, jenis kelamin.INTERESTS >> topik atau tema yang menjadi ketertarikan pembaca.GEO >> lokasi dan setelan bahasa yang dipergunakan. Setelan bahasa di sini adalah setelan bahasa di device (browser atau smartphone), bukan bahasa yang digunakan oleh pembaca. BEHAVIOUR >> cara user berinteraksi di blog kita. Misalnya, engagement atau berapa lama mereka ada di blog kita. Semakin lama semakin bagus sih. FYI, bisa membuat user bertahan selama 3 menit di blog kita, itu udah bagus banget. TECHNOLOGY >> browser, OS, dan provider yang mereka gunakan, baik di desktop maupun di smartphone. Emang penting gitu tahu jenis browser yang mereka gunakan? Oh, penting, dong. Misalnya, ada beberapa jenis webfont yang hanya bisa tampil di browser Chrome, IE, dan Safari, sedangkan di browser lain tidak bisa loading. Kita sebagai pemilik blog harus peka dan menggunakan jenis font lain yang bisa diakses di semua browser.MOBILE >> jenis device yang digunakan: desktop, mobile, tablet. Ada juga data mengenai merek smartphone yang digunakan. FYI, 70% user mengakses blog kita via smartphone, jadi blog kita harus mobile friendly. CUSTOM >> kita bisa menambahkan variabel lain selain yang sudah ada.FAQ
Apakah pageview di GA sama dengan pageview di dashboard blog?
Secara teori iya. Statistik blog hanya menghitung pageview berdasarkan jumlah halaman yang dilihat, tidak dibagi per sesi dan tidak dibagi per visitor.
Berapa selisih PV Google Analytics dengan stats blog?
Ada yang mengatakan maksimal 50%. Tapi sepertinya itu tergantung platformnya juga. Blog WP saya selisih PV-nya cuma 15%, sedangkan blog Blogspot bisa sampai 70%.
Apa yang menyebabkan selisih PV begitu tinggi?
Macam-macam, bisa karena salah memasang tracking code, salah setting sehingga hits dari pemilik blog tetap terhitung, dan lain-lain.
Apakah kita bisa tahu identitas pengunjung blog kita?
Tidak. Google Analytics melindungi data pengguna.
Apakah semua pengunjung blog kita adalah manusia, bukan robot?
Begini, 70% pengunjung blog kita adalah robot atau crawler. Ada yang datang sendiri untuk keperluan peng-indeks-an seperti robot-robot mesin pencari (Google, Bing, Yahoo, Yandex), ada pula yang karena diinisiasi oleh user. Misalnya, ketika Anda mengklik sebuah halaman web, yang pertama kali datang adalah robot browser yang Anda gunakan.
Bagaimana kita tahu bahwa pengunjung blog kita adalah manusia, bukannya robot?
Robot tidak dihitung sebagai PV atau sesi, yang dihitung hanya pageview yang diinisiasi oleh user. Tapi, ada beberapa pengecualian. Contoh: para spammer yang memakai robot dan memanipulasi Google Analytics, berperilaku seolah-olah itu adalah human visitor.
Mana yang harus dipercaya, stats di blog atau Google Analytics?
Kalau Anda yakin bahwa tracking code sudah dipasang dengan benar, saya menyarankan agar Anda mengacu kepada data yang ditampilkan Google Analytics.
Apakah WordPress gratisan bisa dipasangi GA?
Tidak. GA di WordPress hanya bisa dipasang di WordPress self hosted atau business plan.
Saya memakai WP gratisan, jadi gimana dong?
Anda bisa mencoba Google Tag Manager.
Apa itu landing page?
Halaman pertama yang diakses oleh user.
Laporan mana yang harus diberikan kepada klien?
Tergantung permintaan klien. Kalau yang diminta jumlah sesi, berikan acquisition report, kalau yang diminta jumlah pageview, berikan behaviour report.
Bisakah melihat jumlah pageview dari satu blog post saja?
Bisa, Anda bisa menggunakan filter atau membuat custom report.
Demikian ngobrol-ngobrol kita kali ini, semoga bermanfaat. Anda yang ingin menambahkan, mengoreksi, atau memiliki pertanyaan silakan tulis di kolom komentar.
Salam,
~eL
December 11, 2017
Horeee … Blog Saya Di-Hack!
blog saya di-HACK!
GEJALA
INDENTIFIKASI
PEMULIHAN
Ketika sebulan lalu trafik blog saya down dan sering tidak bisa diakses, saya hanya menyangka bahwa itu gara-gara diaktifkannya algoritma Google Caffeine yang memang memengaruhi trafik web di seluruh dunia. Saya bahkan tidak terpikir untuk mengecek di Google Search Console (GSC), itu kesalahan pertama. Kesalahan kedua, saya mematikan Jetpack dan tidak menggunakan perlindungan jenis apa pun. Akibatnya, ribuan komen SPAM menumpuk. Every single fucking day.
Saat itu saya belum tahu bahwa blog saya diretas.
Tanggal 25 November 2017, saya memutuskan untuk pindah server dari Singapura ke Indonesia. Ini penting saya ceritakan untuk mengidentifikasi sumber masalahnya dan kapan peretasan terjadi. Setelah pindah server itu, saya menginstal ulang WordPress (yang otomatis menghapus semua plugin), menganti theme, dan mengunggah konten dari awal.
Saya baru sadar bahwa blog saya diretas setelah ngecek GSC lalu menemukan banyak sekali page not found , server error, dan URL dengan domain blog saya tapi judulnya asing seperti dalam gambar di bawah ini. Page not found wajar untuk blog yang baru diinstal ulang karena ada beberapa permalink yang berubah, tapi tidak wajar jika URL nof found berisi URL yang tidak saya tulis. Harap diingat bahwa Crawl Errors di GSC berasal dari internal link, bukan internal dan eksternal link seperti di Broken Link Checker. Seseorang telah menginjeksikan URL-URL ini ke dalam blog saya.
GEJALA BLOG ANDA DIRETAS
Ketika mendengar kata "diretas", atau "di-hack", pertanyaan pertama yang sering terlintas di benak orang-orang adalah, "Siapa?" atau "Mengapa?". Mungkin Anda berpikir bahwa blog Anda sengaja diretas oleh musuh-musuh politik atau mantan yang sakit hati. Tapi, peretasan tidak selalu bermotif personal. Web berbasis CMS (WordPress, Drupal, Joomla, dll.) memang lebih rentan diretas jika dibandingkan dengan platform lainnya. Peretasnya pun tidak selalu manusia langsung, tapi bot. Setiap harinya, ribuan situs web diretas. Kita hanya bagian dari statistik. Do not take it too personally.
Memang apa sih bahayanya kalau blog kita diretas? Well, dari mulai di-blacklist oleh semua search engine sampai tidak bisa diakses dan dijadikan botnet (komputer zombie). Dalam beberapa kasus, bisa menginfeksi device, data-data Anda dicuri atau hilang sama sekali.
GEJALA UMUMTergantung jenis peretasan dan metode yang digunakan oleh cracker (peretas jahat), gejalanya bisa berbeda-beda. Ini yang paling umum:
Blog jadi lambat.Sering terjadi gagal move on loading, server error, atau tidak bisa diakses yang gejalanya mirip dengan gangguan internet.Meningkatnya jumlah Crawl Errors di GSC, berasal dari URL blog biasa atau URL asing seperti dalam contoh yang saya berikan di atas.Menurunnya trafik untuk query atau keyword yang biasanya mengantarkan trafik paling banyak ke blog Anda. Sebaliknya, trafik meningkat yang berasal dari query atau keyword aneh. Lihat di Google Analytics dan GSC, jangan lihat PV di dasboard blog. Google Search Console >> Dashboard >> Search Traffic >> Search Analytics.Terdapat backlink dari situs yang mencurigakan. Untuk mengecek baclink, jangan gunakan Moz karena tidak akan terdeteksi, tetap gunakan GSC. Google Search Console >> Dashboard >> Search Traffic >> Links to Your Site.Untuk kasus yang parah, Anda akan mendapatkan "surat cinta" dari Google yang mengabarkan bahwa blog Anda terinfeksi malware. Lebih seringnya sih Anda tidak akan mendapatkan peringatan apa-apa, tapi Google diam-diam menurunkan peringkat blog Anda dari SERPs. Mirip-mirip ama pacar yang enggak ngasih tahu kesalahan kita apa, tahu-tahu selingkuh aja.Terjadi penambahan atau modifikasi file di cPanel yang bukan dilakukan oleh Anda atau hosting provider. Coba cek di search engine dengan metode >> site:namablog.com. Contoh: site:langitamaravati.com. Kalau masih ada, kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki hubungan ini (eh, gimana?), kalau hilang sama sekali, berhenti baca blog post ini lalu segera cari bantuan ahli. Lihat sampai ke halaman paling ujung, perhatikan judul, URL, dan snippet (deskripsi). Kalau ada judul post/page yang bukan ditulis oleh Anda, blog Anda positif diretas.
URL NORMAL
URL INJECTION
IDENTIFIKASI
JENIS PERETASAN
Oke, setelah memerhatikan gejala dan investigasi awal, blog saya positif diretas, terus gimana? Berikutnya adalah mengidentifikasi jenis peretasannya agar tidak salah diagnosis. Kenapa ini penting? Karena seperti kata Maile Ohye, Developer Programs Tech Lead-nya Google, mengetahui jenis dan metode peretasan akan sangat berguna untuk menentukan langkah-langkah pemulihan.
Berikut saya cantumkan tautan dari Google sebagai bahan referensi Anda:
Identifying and Diagnosing Injected Gibberish URL HackingWebmaster's Guide for Hacked SiteApakah dengan membaca dua tautan itu saja cukup untuk mengambil diagnosis? Terus terang, enggak. Saya membaca banyak sekali artikel dan ngulik sendiri karena menurut saya ini seru. Hitung-hitung sambil belajar.
Oh iya, sebelum kita melangkah lebih jauh, Google mengkategorikan peretasan ke dalam dua tingkatan infeksi: malware dan spam. Keduanya sama-sama berbahaya. Biasanya sama-sama menggunakan malware jenis rootkit/exploit yang dioperasikan oleh bot. Yang berbeda hanya stadiumnya.
Dengan panduan gejala yang saya jelaskan di subbab sebelumnya, ini yang saya lakukan untuk memastikan jenis peretasan:
1. Google search console (GSC) - Security Issues
GSC >> Dashboard >> Security Issues
Ini untuk mengecek apakah saya mendapatkan surat cinta atau tidak, ternyata tidak ada peringatan apa-apa dari Google. Blog saya dinyatakan aman. Iya, aman, sih, tapi ranking dan trafik terjun bebas. Apakah blog saya memang sudah aman dan bebas dari jeratan? Ya, enggak, orang gejalanya makin parah, kok. Nah, beda halnya bila mendapat surat cinta. Kalau Anda mendapatkan surat cinta seperti di bawah ini, segera cari bantuan.
Diagnosis #1:
Kategori: spam (at least bukan malware)
2. SCAN - Sucuri, Quretta, WordFence
Karena alarm Google tidak menyala, saya mencari second opinion dari pihak lain: scanning memakai 3 plugin secara bergantian. Sucuri, Quretta, dan WordFence. Sucuri dan Quretta memberikan hasil negatif. WordFence, meskipun hasil scanning-nya tidak bisa diandalkan, tapi karena ada fitur live traffic jadi cukup peka untuk mendeteksi berbabagi IP address yang berusaha mengakses login dan terus-menerus mengunjungi laman-laman URL injection. FYI, googlebot dan crawler resmi lainnya tidak pernah berusaha mengakes login karena sudah diblok oleh robot.txt dan mereka patuh terhadap itu, sedangkan bot-bot para cracker tidak. Mereka gigih sekali mencari backdoor agar bisa menancapkan taring-taringnya yang tajam. Eh, sori, saya lupa kalau lagi menulis genre tekno, bukan cerpen. 
December 7, 2017
Kado Harbolnas dari Shopback: Hadiah untuk Orang-Orang Tersayang
Kado Harbolnas
dari Shopback
Hadiah untuk Orang-Orang Tersayang
dear shopback,
Konon, keinginan ibarat pisau bermata ganda. Bisa membuat seseorang banyak berandai-andai lalu terlena. Namun bisa juga membuat seseorang berani bermimpi dan berusaha sekuat tenaga.
Saya tipe orang kedua, orang yang menjadikan mimpi-mimpinya sebagai jentera: api energi yang selalu menyala. Sebab mimpi, serenik apa pun itu, pantas untuk diwujudkan, bukan hanya dipetieskan.
Mimpi
30%
Untuk
35%
Untuk keluarga
35%
Untuk sekitar
Done
25%
In Progress
75%
MY DREAM LIST
Ngomong-ngomong soal mimpi, saya punya banyak. Ada yang sudah terwujud, ada yang sedang dalam proses. Ada yang bisa dibeli dengan materi, ada pula yang hanya bisa "dibeli" dengan hati.
Dalam hal materi, sebetulnya barang yang saya inginkan dan butuhkan itu buanyak banget. Tapi, andai dunia dan seluruh isinya diletakkan di tangan kita, niscaya kita tidak akan pernah merasa cukup, maka saya hanya memilih 5 item berdasarkan skala prioritas. Satu item untuk modal kerja saya, 4 lainnya untuk orang-orang yang saya cinta.
HADIAH UNTUK
ORANG-ORANG TERSAYANG
PRINTER ALL IN ONE
KADO #1
Untuk: Ms. Langit Amaravati
Tak banyak modal yang saya miliki ketika dua bulan lalu membuka usaha kecil-kecilan, hanya satu unit laptop, satu unit pen tab, dan tekad untuk menabung DP rumah. Pandora ArtBox, begitu saya menamainya, bergerak di bidang jasa desain. Melayani pembuatan kartu nama, materi publikasi, dan brand identity kit. Team member-nya baru dua orang: saya sebagai owner sekaligus desainer dan Aksa (putra saya yang berumur 3 tahun) sebagai dewan direksi.
TANTANGAN
Untuk sebuah usaha yang baru menggeliat, animo pasar terhitung luar biasa. Barangkali hanya keberuntungan pemula, saya tidak mau terlalu terlena. Namun, bukan usaha namanya apabila tidak ada hambatan (saya menyebutnya tantangan). Dan tantangan pertama adalah kualitas cetak.
Jasa desain Pandora ArtBox memang sepaket dengan cetaknya, tapi karena saya cetak di luar (belum punya modal dan SDM kalau harus membuat percetakan mah), saya tidak punya kontrol sepenuhnya terhadap kualitas end product.
Kadang, desain yang saya tunjukkan ke klien sudah bagus dan disetujui, tapi ketika dicetak hasilnya jauh dari perkiraan. Semua desainer grafis di seluruh dunia juga sudah tahu bahwa hasil cetak tidak akan 100% sama dengan file desain, tapi kalau hasilnya terlalu jauh ya bikin sakit kepala juga. Apalagi kalau branding kit untuk badan usaha, warnanya harus SAMA PERSIS karena berhubungan dengan identitas mereka.






SOLUSI
Untuk menyiasati itu, saya menggunakan dua cara. Pertama menggunakan color pantone code alih-alih CMYK atau RGB. Tapi karena color books mahal sekali, saya membuatnya sendiri, dicetak di beberapa material yang biasa digunakan untuk kartu nama.
Kedua, membuat dummy dulu sebelum file desain dikirim ke percetakan. Karena saya tidak punya printer, setiap kali membuat dummy saya harus pergi ke warnet yang jaraknya lumayan karena hanya di warnet itulah yang menyediakan fasilitas cetak warna.
Saya single parent yang hanya tinggal berdua dengan Aksa. Kegiatan membuat dummy menjadi kegiatan yang menguras tenaga karena Aksa pasti harus dibawa.
Akan sangat membantu kalau saya punya printer sendiri di kosan. Sebagai modal kerja juga untuk meningkatkan produktivitas.
PRINTER PILIHAN
Saya jatuh hati pada HP Deskjet Ink Advantage 3776. Untuk ukuran SOHO (Small Office Home Office), printer all in one ini sudah cukup memadai.
Ada beberapa pertimbangan ketika saya memilih HP Deskjet 3776:
Bisa dipakai untuk mencetak warna, fotokopi, dan scan. Tiga fungsi yang sangat saya butuhkan untuk memperlancar pekerjaan.Bisa dipakai untuk mencetak berbagai jenis kertas, termasuk art paper yang digunakan untuk kartu nama.Dilengkapi WiFi sehingga tidak perlu banyak kabel dan bisa digunakan untuk mencetak langsung dari smartphone.Printer berbasis tinta memang tidak secepat laserjet, tapi kalau soal kualitas warna, sangat memadai untuk usaha kecil yang saya miliki.Harga tintanya terjangkau bagi saya.
ITEM: HP DeskJet Ink Advantage 3776 All-in-One Printer
BEST DEAL: JD ID
PRICE: IDR 1.149.000.-
GO TO SHOPBACK
Kompor Gas
KADO #2
Untuk: Ibu
Ibu, di usianya yang sudah lebih dari setengah baya dan tangan kiri yang tak bisa bekerja normal karena stroke ringan yang menggerogoti tubuhnya, adalah perempuan yang mencintai masak-memasak. Mungkin itu sebabnya mengapa Ibu dengan senang hati membantu adik perempuan saya yang buka warung kecil-kecilan, berjualan jajanan seperti seblak, mi goreng, dan lainnya. Seminggu dua kali, beliau akan mengirimkan pesan, "Teteh, Ibu masak tumis jengkol pakcoy kesukaan Teteh. Ke sini atuh," atau "Bapak pulang mancing dan bawa ikan banyak banget. Teteh ke sini sekarang." Padahal saya tahu, alasan sebetulnya adalah agar saya pulang.
Setiap kali saya pulang, Ibu selalu sedang berada di dapur, mempersiapkan hidangan untuk putri sulungnya yang sejak sepuluh tahun lalu selalu menolak jika diajak tinggal di sana. Ada satu benda yang selalu menarik perhatian saya: kompor. Itu kompor gas yang sudah dipakai Ibu sejak belasan tahun lalu. Tungkunya sudah berkerak dan penuh noda minyak. Satu tombolnya harus diputar berkali-kali baru bisa bekerja. Jangan tanya apinya, masih menyala saja sudah bagus. Sudah waktunya kompor gas renta itu pensiun sebelum rusak parah dan mencelakakan pemakainya.
Setiap kali itu pula, saya mencatat dalam hati untuk membelikan Ibu kompor gas baru agar kecintaannya terhadap memasak terus tersalurkan. Agar bisa dipakai untuk usaha adik. Juga agar saya selalu punya alasan untuk perbaikan gizi pulang.
Pilihan saya jatuh pada kompor gas dua tungku merek Cosmos yang ada di Bhinneka. Alasannya sederhana, sebab ini merek yang sama dengan kompor yang Ibu gunakan sekarang dan sudah terbukti awet. Ibu memang tidak pernah meminta, tapi saya tahu bahwa beliau akan sangat gembira kalau suatu hari saya memberinya hadiah ini.
ITEM: Kompor Gas COSMOS
BEST DEAL: Bhinneka
PRICE: IDR 669,000.-
GO TO SHOPBACK
Sepeda
KADO #3
Untuk to: Aksa
Bulan September kemarin usia Aksa genap berusia 3 tahun. Tidak ada hadiah, tidak ada tiup lilin, tidak ada perayaan apa-apa. Jauh sebelum ini, saya sudah pernah berjanji untuk membelikannya sepeda seperti yang dimiliki tetangga karena sepeda roda tiga pertama Aksa (pemberian dari seorang teman) sudah rusak dan tidak bisa dipakai.
Pernah terpikir untuk membelikan sepeda roda tiga biasa yang harganya lebih murah. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya membeli sepeda yang lebih tinggi akan jauh lebih hemat karena masih bisa dipakai sampai usianya 5 atau 6 tahun.
Pilihan saya jatuh pada sepeda Wimcycle dengan gambar Batman berwarna biru karena Aksa suka warna biru dan sedang menggandrungi tokoh-tokoh superhero, Batman adalah salah satunya.

Sepeda BMX 12' Wimcycle Batman
ITEM: Sepeda BMX 12' Wimcycle Batman
BEST DEAL: Tokopedia
PRICE: IDR 870,000.-
GO TO SHOPBACK
E-BOOK READER
KADO #4
Dedicated to: Salwa
Salwa (13 tahun), adalah putri sulung saya dari pernikahan pertama. Dia tinggal bersama ayahnya dan sekolah di sana. Tanggal 13 Desember nanti Salwa ulang tahun, sudah merengek minta dibelikan kado. "Terserah Bunda mau ngasih kado apa, yang penting abdi dikasih hadiah," katanya.
Karena dia senang membaca, tadinya saya ingin membelikannya e-book reader, tapi Salwa juga pasti membutuhkan fitur lain untuk menunjang aktivitas belajarnya, jadi tablet lebih cocok. Dengan begini, dia bisa membawa banyak buku dan bisa dibaca di mana saja. Bisa menyimpan banyak laman artikel untuk keperluan pelajaran. Pun, karena Salwa sering ikut lomba karya ilmiah atau lomba akademis lainnya, tablet yang saya berikan pasti akan sangat bermanfaat.

ITEM: Tablet Advan I7D
BEST DEAL: Lazada
PRICE: IDR 870,000.-
GO TO SHOPBACK
Moka Pot
KADO #5
Untuk: Mr. Barista
Last but not least, dreamlist kelima didedikasikan untuk Mr. Barista a.k.a Akang, lelaki istimewa yang namanya selalu dilapal dalam doa. Profesi aslinya bukan barista, tapi beliau sudah bergelut di bidang kopi sejak saya mengenalnya. Kopi ini pulalah yang sama-sama menjadi minat kami. Maksudnya, Akang yang minat mengolah dan meracik, saya mah minatnya minum saja. 
Kado Harbolnas dari Shopback: Hadiah untuk Orang-Orang Tersayang
November 29, 2017
Sebab Tak Ada Ibu yang Sempurna: Ceritaku Bersama So Good CERDIK
SEBAB TAK ADA IBU YANG SEMPURNA
Ceritaku Bersama So Good CERDIK
Haaaiii ...!
Halo, Om dan Tante, Teteh dan Aa! Perkenalkan, namaku Aksara Lazuardi. Om dan Tante boleh memanggilku Aksa atau Ultraman. Usiaku 3 tahun 2 bulan. Masih balita dan sedang lucu-lucunya. Aku mau bercerita tentang permainan baru favoritku, Storybook CERDIK (Cerita Digital Interaktif). Tapi karena jangankan menulis, ngomong saja aku masih balelol, jadi Bunda yang akan jadi juru tik menuliskan ceritaku ini.
Sebelum cerita tentang So Good CERDIK kumulai, aku mau bercerita sedikit tentang aku dan Bunda. Kami hanya tinggal berdua di sebuah tempat kos di Cimahi. Kok, hanya berdua? Karena kata Bunda, ayahku pergi meninggalkan kami untuk menjadi death eater dan bergabung dengan Voldemort waktu aku masih di dalam kandungan. Aku belum pernah bertemu atau melihat wajahnya. Tapi itu cerita yang menyedihkan dan aku tidak mau membuat Om dan Tante ikutan sedih.
Bundaku seorang desainer dan blogger yang bekerja di rumah. Memang, sih, setiap hari kami bisa bersama. Tapi kadang aku sedih, Om, Tante. Bunda selalu di balik meja, bekerja dari pagi sampai malam. Aku lebih sering bermain sendirian atau dengan Gogog. Oh, iya, aku lupa memperkenalkannya. Gogog adalah boneka singa kumal lucu kesayanganku.
Karena Bunda lebih sering sibuk dengan pekerjaan, kadang Bunda juga lupa mengajariku macam-macam. Padahal aku ingin sekali tahu tentang dunia yang luas ini. Aku ingin tahu tentang hmmm ... misalnya, apa bedanya pesawat tempur F-22 Raptor milik Amerika dengan Sukhoi T-50 milik Rusia? Atau mengapa aku tidak boleh memakan daun yang ada di halaman padahal Bunda sering memberiku makan daun yang disebut bayam? Kalau aku makan wortel, apakah aku bisa jadi kelinci seperti dalam dongeng?
BALITA DIGITAL
Subjudul ini maksudnya aku hasil download dari Pixabay atau gimana, Bun? Oh, bukan, ya?
Jadi gini, Om dan Tante, job desc aku sebetulnya hanya bermain. Seperti balita lainnya, aku punya mainan favorit yaitu kereta api, mobil pemadam kebakaran, pesawat tempur, dan angkot. Karena setiap hari aku punya akses terhadap smartphone, selain bermain aku juga banyak belajar dari Youtube.
Aku sudah hafal lagu kereta api, lho, Om, Tante. Bukan, bukan lagu kereta api yang tut tut tut, itu mah mainstream. Aku lebih suka soundtrack KRL Jabodetabek karena menurutku lagu itu lebih zaman now.
Ngomong-ngomong soal Youtube, Bunda memang memperbolehkanku menonton. Itu yang membuatku mandiri dan berdikari. Aku berinisiatif untuk belajar sendiri karena aku mengerti bahwa Bunda harus mengambil banyak peran, menjadi ibu sekaligus ayahku. Hebat, kan, bundaku?
Dari hasil belajar sendiri itu, aku sudah hafal warna, lho. Belum banyak sih, baru hafal warna wed, gwin, yayoy, bek, dan wait. Om dan Tante tahu, kan, itu bahasa apa? Kata Bunda itu bahasa bayi Inggris.
Mungkin karena aku familiar dengan teknologi, Bunda menyebutku sebagai "balita digital".
STORYBOOK
SO GOOD CERDIK
PHOTO STORY
HOW TO PLAY
Storybook So Good CERDIK adalah buku digital interaktif berbasis aplikasi. Dengan menggunakan aplikasi dan kartu di dalam frame, kita bisa menonton dongeng dengan cara yang lebih seru daripada membaca buku biasa. Seperti ketika mendengar dongeng yang dibacakan Bunda, cuma So Good CERDIK bagiku lebih menarik karena disertai gambar yang bergerak-gerak. Suara pendongengnya pun lebih merdu dari suara Bunda.
Mungkin Om dan Tante merasa sedikit heran, kok anak sekecil aku sudah diperkenalkan kepada gadget? Nggg ... sebetulnya Bunda juga sedikit dilema tentang penggunaan gadget ini, tapi menurut Bunda, asalkan aku tidak banyak nge-share tautan ke akun Twitternya, atau membaca WA-nya (karena itu privasi), aku diperbolehkan pegang smartphone. Lagi pula, aku kan anak yang lahir di abad digital. Satu jam sebelum aku dilahirkan, Bunda masih sempat membuat status dan haha hihi di komentar. Di tangisan pertamaku, keberadaanku sudah dikabarkan kepada dunia melalui dunia maya. Ketika usiaku baru 1 bulan, aku sudah menguasai keahlian paling esensial abad ini: selfie. Jadi aku memang harus familiar dengan teknologi agar bisa menjawab tantangan zaman.
Mau tahu seseru apa ketika aku bermain So Good CERDIK? Kuy, ah, aku ceritakan lewat foto.
Kebersamaan
Coba lihat kami, mesra, bukan? Jika di hari-hari biasa aku dan Bunda berada di dua dunia yang berbeda, kali ini kami bekerja sama. Ketika menonton cerita, Bunda yang memegang smartphone dan aku diperbolehkan memegang frame-nya. Frame yang kupegang ini adalah cerita Umbo Larage, anak lelaki yang tangkas dan kuat. Kata Bunda, ada dua cerita lainnya yang tak kalah seru. Aku jadi penasaran dan ingin menonton cerita lainnya.
Stimulasi
Ini ekspresiku waktu dongeng dimulai. Ya ampun, itu Aa Umbo Larage kenapa dikejar-kejar bapak bertopeng? Cepet lari, Aa, cepet!
Cerita Umbo Larage membuatku jadi semakin ingin tahu dan banyak bertanya pada Bunda. Kenapa dia dikejar-kejar? Siapa bapak bertopeng itu? Hutan bambu itu seperti apa? Kenapa dia memanggil ayahnya dengan sebutan "amang"?
Ekspresi
Fyuh, lega. Aku senang Umbu Larage selamat dan tidak bertemu orang jahat seperti yang aku sangka sebelumnya. Padahal tadi aku sempat takut dan nyaris menangis. Syukurlah, ternyata bapak bertopeng itu tidak bermaksud buruk karena dia adalah .... (content removed due to spoiler)
Edukasi
Aku sedih waktu ceritanya udahan. Lihat aja ekspresiku di foto ini. Tapi aku senang karena Storybook So Good CERDIK memberiku mainan seru sekaligus membuat Bunda lebih banyak meluangkan waktu untukku. Aku kasih tahu ya, Bunda sama antusiasnya dengan aku. Di sepanjang cerita, pasti ada saja yang dikomentarinya. Animasinya kerenlah, ilustrasinyalah. Mungkin karena Bunda desainer, juga karena waktu Bunda kecil, belum ada permainan seseru ini.
BONUS SCENE
Aku sudah bilang belum kalau Bunda tidak bisa memasak? Bukan tidak bisa, sih, lebih tepatnya kurang berbakat. Jadi waktu Bunda menyuguhkan sepiring nugget So Good, aku sungguh terkejut. Lebih terkejut lagi saat melihat kalau tidak ada yang gosong atau masih mentah seperti kejadian sebelumnya. Semuanya matang sempurna 300 dpi dengan color pantone merata, sesuai dengan standar ISO cara menggoreng nugget.
Aku suka sekali makan nugget karena kalau makan daging ayam biasa, masih sulit mengunyahnya. Maklum, aku, kan baru hidup selama 3 tahun, belum begitu terbiasa mengunyah daging yang berserat-serat. Selamat makan semuanya!
HOW TO PLAYAku, sih, yakin Om dan Tante sudah jago banget memakai aplikasi. Tapi karena aku anak digital, mari aku ingatkan lagi bagaimana cara memainkan So Good CERDIK. Oh iya, kartu So Good CERDIK dapat Om dan Tante temukan di produk So Good Siap Masak (Bakso, Nugget, Stick, Seafood, Shaped Nugget, Whole Muscle, Sausege) kemasan 400 gram. Nah, sebelumnya, silakan download dulu aplikasinya.
1. Download Aplikasi So Good CerdikDownload aplikasi Storybook So Good CERDIK di Google Play. Setahuku, belum ada untuk versi iOS (atau sudah?). Om dan Tante yang memakai smartphone nonandroid, boleh pinjem dulu atau sini main sama aku, sini.
2. Buka AplikasiJangan lupa untuk mempersiapkan kartu yang akan dibacakan.
3. Klik "Mulai Cerita"Ada 4 pilihan tombol: mulai cerita, pengaturan, bagikan ke media sosial, dan resep. Dear Bunda, kalau Dedek udah bobok, coba itu resepnya dibaca-baca dulu.
4. Pilih CeritaAda 3 cerita, setiap cerita dibagi ke dalam 2 bagian. Pilih scan sesuai dengan judul dan part kartu yang akan dibacakan karena kalau kita memilih cerita yang benar tapi part yang salah, cerita tidak bisa dimulai.
5. Scan KartuHadapkan kamera ke kartu. Usahakan berada di tempat terang dan jangan goyang-goyang. Kalau Om dan Tante ingin membaca tanpa frame, bisa, kok. Setelah buku di layar terbuka, matikan saja fungsi AR-nya. Ada di sebelah kanan layar paling atas.
6. Cerita DimulaiTaraaammm! Cerita pun dimulai. Oh iya, aplikasi ini bisa dipakai offline, lho. Asal ada kartu yang di-scan. Cocok untuk Bunda yang selalu lupa ngisi kuota.
MANFAAT SO GOOD CERDIK
MANFAAT DONGENG
TIP MEMILIH DONGENG
Oke, mulai dari sini, Bunda yang mengambil alih untuk menghindari lebih banyak lagi bonus scene yang terpapar ke hadapan publik.
Seperti yang sudah Anda baca di ceritanya Aksa, saya memang bukan ibu yang sempurna. Saya tahu bahwa golden age Aksa hanya tersisa beberapa tahun lagi dan banyak sekali ketertinggalan yang tidak sanggup saya kejar. Namun, saya yakin bahwa setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik bagi buah hatinya, termasuk memilih media permainan edukatif.
Buku yang pertama kali saya bacakan untuk Aksa adalah The Alchemist, Paulo Coelho. Berikutnya adalah cerita anak bergambar. Sayangnya, ketika Aksa semakin besar, buku biasa menjadi hal yang tidak menarik lagi baginya. Dia lebih suka media audia visual a.k.a video atau yang berbentuk nyata seperti mainan. Saya kesulitan menemukan media edukasi yang menarik minatnya karena tidak banyak dongeng yang sudah berbentuk video.
Itu sebabnya mengapa saya sangat gembira ketika mengetahui bahwa So Good mengeluarkan So Good CERDIK (Cerita Digital Interaktif), aplikasi berisi 3 cerita anak yang membuat saya si ibu pemalas sibuk ini merasa sangat terbantu. I mean, di satu sisi saya ingin tetap bisa meluangkan waktu untuk bermain dan belajar bersama Aksa, tapi di sisi lain saya kekurangan sumber daya juga tidak memiliki tenaga kalau harus mendongeng sendiri.
Kenapa harus dongeng? Kenapa bukan film kartun biasa atau sinetron, misalnya? Karena dongeng adalah bagian dari kebudayaan, tradisi lisan dan tulisan yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai media pendidikan dan pembentukan karakter. Terlepas dari nilai yang tidak relevan (dan beberapa mitos yang tidak sesuai dengan kebijakan saya sebagai orang tua) dari beberapa dongeng yang sudah ada, dongeng tetap media paling efektif untuk edukasi tanpa harus mendikte anak.
MANFAAT SO GOOD CERDIK
Dari sisi saya sebagai ibu, dongeng dalam So Good CERDIK memberikan banyak manfaat.
#1
Menanamkan nilai-nilai dengan bahasa dan media yang mudah dipahami anak-anak, terutama balita.
#2
Menjembatani “generation gap” antara saya yang dibesarkan oleh mitos dan legenda turun-temurun dengan Aksa yang lebih mengenal teknologi.
#3
Meningkatkan kemampuan berbahasa anak sekaligus menambah kosakata baru.
#4
Kami jarang sekali melewatkan waktu berdua meski setiap hari berada di ruangan yang sama. So Good CERDIK membantu saya dan Aksa membangun kembali hubungan kami.
#5
Menstimulasi imajinasi, logika berpikir, dan kreativitas.
#6
Menstimulasi daya kritis dan rasa ingin tahu anak. Sehabis menonton cerita, Aksa bertanya mengapa begini, mengapa begitu, apa ini, apa itu.
#7
Melatih daya ingat.
#8
Mengembangkan emosi dan kemampuan berekspresi.
#9
Melatih kemampuan mendengar dan konsentrasi.
#10
Memperkenalkan anak dengan hal-hal di sekitarnya, seperti gambar, bentuk, huruf, angka, dan lainnya.
Dari semua manfaat So Good CERDIK yang saya sampaikan di atas, ada satu hal yang saya kira manfaatnya jauh lebih penting, yaitu MENDEKONSTRUKSI nilai-nilai dari cerita rakyat dan dongeng yang selama ini sudah ada. Karena IMHO, banyak sekali cerita dan legenda yang memakai patron hitam dan putih, tokoh yang teramat baik hati dan si jahat yang teramat jahat, kisah-kisah durhaka yang pesan moralnya entah apa, dan nilai-nilai lain yang bagi saya sudah tidak relevan.
Seperti yang dikatakan M.A. Tihami dalam jurnalnya "Makna Budaya dalam Dongeng Humor Islami”, kita sebagai orang tua harus selektif memilih dongeng paling bagus untuk disampaikan kepada anak-anak, juga harus pandai menyesuaikan dengan tingkatan usianya. Ini karena dongeng mengandung ajaran dan nila-nilai moral yang akan membentuk karakter anak.
TIP MEMILIH DONGENG
Baca atau tonton secara tuntas cerita sebelum disampaikan kepada anak. Pindai apakah pesan yang tersurat dan tersirat di dalam dongeng tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut atau tidak. Sebab anak-anak belum bisa memfilter, mereka akan langsung meniru apa yang mereka lihat dan dengar.
TIP #1
Sesuaikan dengan usia anak. Anak-anak memang cerdas, perkembangan otaknya luar biasa. Tapi ada hal-hal yang masih sulit mereka cerna.
Tip #2
Untuk dongeng berbentuk legenda yang notabene memuat sejarah, akan lebih baik kalau kita juga mengimbanginya dengan fakta-fakta ilmiah. Misalnya, Gunung Tangkuban Perahu. Menurut legenda, gunung ini adalah perahu yang ditendang oleh Sangkuriang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Van Bemmelen (1934), Tangkuban Perahu terbentuk atau sisa letusan Gunung Sunda Purba sekitar 50 ribu tahun lalu. Mengimbangi legenda dengan fakta ilmiah penting supaya anak terbiasa berpikir logis juga agar mereka tertarik kepada bidang ilmu lain.
Tip #3
Jangan dulu memasukkan mitos. Menurut Akang (teman dekat saya yang kebetulan seorang antropolog), mitos sengaja dimasukkan ke dalam berbagai dongeng dengan tujuan untuk mengekalkan sesuatu, bisa baik, bisa juga buruk. Mitos sulit dideteksi kebenarannya karena hanya berdasarkan “katanya”. Anak-anak yang sejak kecil sudah dijejali dengan mitos akan tumbuh menjadi anak yang tidak kritis bahkan penakut.
Tip #4
Anak-anak adalah secarik kertas polos berwarna putih. Merah yang kita tuangkan ke atasnya, merahlah ia. Hitam yang kita tuangkan, maka hitam pulalah ia. Menjadi orang tua, mendidik dan mengawal pertumbuhannya adalah tugas yang tidak memiliki tepian. Namun, anak-anak adalah juga buku yang terbuka, sumber pelajaran yang batasannya hanyalah semesta. Saya belajar banyak dari Aksa. Belajar dari kepolosannya mencerna dunia. Belajar dari caranya berdamai dan mencari pemecahan dari kealpaan saya sebagai ibunya.
Belajar dari ketegaran dan kesabarannya menerima bahwa saya bukan ibu yang sempurna.
Cheers,
Mommy eL & Aksa
Disclaimer:
Blog post ini diikutsertakan dalam Lomba Foto Bercerita So Good CERDIK.
Copyright:
Logo So Good: So Good IndonesiaAplikasi: So Good IndonesiaIlustrasi Umbo Larage: Sendi SiswandiFoto: Langit AmaravatiIlustrasi: Langit AmaravatiTeks: Langit Amaravati
Daftar Pustaka
Toha Sarumpaet, Riris. 2010. Pedoman Penulisan Sastra Anak. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.Tihami, M.A. 2014. Makna Budaya dalam Dongeng Humor Islami. Kawalu: Journal of Local Culture Vol 1, No. 1 (January-June), 2014. Diambil dari: http://kawalujournal.bantenologi.org. (25 November 2017)www.sogood.idwww.emak2blogger.comwww....
Sebab Tak Ada Ibu yang Sempurna: Ceritaku Bersama So Good CERDIK
November 25, 2017
Jangan Mau Jadi Blogger Karbitan
Bukan sekali dua kali ada blogger baru yang curhat ke Mamah Dedeh, eh, ke saya soal monetisasi blog. Konon, banyak blogger senior yang memberikan saran agar para blogger baru jangan dulu fokus ke monetisasi, melainkan fokus dulu ke kualitas konten. Beberapa blogger baru menerima saran ini dengan lapang dada, beberapa justru sebaliknya. Sebagai blogger setengah senior (saya mulai ngeblog tahun 2009, tapi baru monetisasi akhir tahun 2015) saya kira ada baiknya kalau menengahi polemik ini agar tidak berkepanjangan hingga berakhir “I’ll call your dad” cakar-cakaran.
Apa yang dikatakan oleh para blogger senior itu memang benar, monetisasi blog memang terlihat menggiurkan, terlihat mudah di permukaan, tapi sesungguhnya tidak semudah itu. Ada proses panjang yang harus kita lalui. Ini bukan tentang “rezeki itu di tangan Tuhan”, juga bukan tentang persaingan, sama sekali bukan. Percaya sama saya, apa yang dikatakan blogger senior itu adalah untuk kebaikan Anda sendiri agar Anda tidak jadi blogger karbitan. Tahu, kan, buah karbitan? Buah yang dipaksa matang dengan proses yang tidak alami tentu berbeda rasanya dengan buah yang matang di pohon. Begitu juga dengan blogger. Blogger yang berproses tentu berbeda dengan blogger yang baru kemarin bisa nulis tapi buru-buru ingin jadi duit.
Ada beberapa nasihat yang ingin saya berikan untuk Anda para blogger baru terkait monetisasi blog:
1. KUALITAS TULISAN
For your information, blogger adalah penulis sekaligus jurnalis. Dan di dalam dunia kepenulisan, ada kaidah-kaidah yang tidak bisa begitu saja kita langgar. Tata bahasa, misalnya. Anda tidak paham ejaan lalu memutuskan jadi blogger dan curhat-curhat asyik, silakan. Tapi berbeda masalahnya kalau cara menulis yang baik dan benar saja Anda belum paham lalu sok-sokan menerima sponsored post.
“Aduh, Teh, saya memang sengaja tidak memakai ejaan baku biar tidak kaku.”
“Nggg … gimana, ya, ejaan itu, kan, disesuaikan dengan kepribadian penulisnya.”
“Ah, blogger tidak harus paham ejaan, kok. Ini kan blog, bukan portal berita.”
Familiar dengan tiga kalimat di atas? Tiga kalimat inilah yang kerap kali dikatakan oleh para blogger ketika disinggung soal tata bahasa. Kalimat yang sering diamini oleh blogger lain, yang seakan-akan menjadi pembenaran padahal barangkali orang-orang ini memang tidak paham.
Merasa tersinggung? Tidak apa-apa, saya memang sengaja, kok. Sini, Dek, Teteh pukpukin. *ealah
Karena saya berangkat dari sastra konvensional yang notabene ketat soal tata bahasa, saya justru lebih tersinggung ketika ada blogger yang mengatakan bahwa untuk menulis di blog seorang blogger tidak perlu paham soal ejaan. Blogger itu penulis, Sayang. Dan seorang penulis tentu harus paham mengenai teknis penulisan, bukan? Jadi, mari Teteh puk puk … eh, mari kita ngobrol sebentar soal ejaan.
APA ITU EJAAN?
Yang dimaksud ejaan di sini adalah kaidah penggunaan bahasa Indonesia, tanda baca, dan tata bahasa lainnya. Ejaan merujuk kepada dua “kitab suci”, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Karena bahasa bersifat dinamis, kedua kitab suci ini sesekali mengalami revisi. Yang terbaru adalah KBBI dan PUEBI 2016. Jadi, kalau Anda masih menggunakan ejaan yang salah karena merujuk kepada kamus entah tahun berapa dan MASIH NGOTOT, gelut weh yu.
GAYA BERTUTUR
Nah, yang dimaksud oleh para blogger seperti 3 contoh kalimat di atas adalah gaya bertutur, bukan ejaan. Ini dua hal yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, saya akan memplagiat mengutip pengertian gaya bertutur menurut Uni Novia Syahidah.
Jadi apa sih gaya bertutur itu? Sederhananya, gaya bertutur adalah gaya kita menyampaikan sebuah topik baik itu cerita, opini, berita dan sebaginya. Seni menyampaikannya itulah yang disebut gaya bertutur. Santai, serius, humoris, adalah label yang biasa disematkan pada gaya bertutur tersebut.
Masih bingung? Mari saya berikan contoh:
Blogger A menyebut dirinya dengan “saya” dan pembacanya dengan panggilan “Anda”, sedangkan blogger B menyebut dirinya “aku” dan memanggil pembacanya dengan “kamu” ==> ini namanya gaya bertutur.
Atau coba bedakan tulisan Larasanti Neisia dengan Nahla a.k.a Halo Terong. Keduanya sama-sama beauty blogger, membahas make up dan printilannya. Tapi, cara mereka menyampaikan ulasan tentu berbeda. Nah, itu namanya gaya bertutur.
2. JAM TERBANG
Pengalaman akan mematangkan pemahaman. Semakin lama Anda bergelut di suatu bidang, akan semakin banyak pula hal-hal yang Anda pahami di bidang tersebut. Banyak tip dan trik yang akan sangat berguna ketika Anda memutuskan untuk monetisasi, sayangnya tidak semua didapatkan dari buku atau web, melainkan dari pengalaman. Ini yang membedakan antara blogger lama dengan blogger baru.
Lah, masang Google Analytics di blog aja masih gagap, kenapa begitu tinggi hati mau monetisasi? FYI, GA adalah parameter statistik blog standar internasional. Blogger yang memang serius mau monetisasi harus sudah paham tentang ini.
Kenapa? Pundung? Tersinggung? Makanya, belajar, bukannya baper. *anjir galak euy si Teteh
3. SKILL
Untuk bisa menghasilkan uang dari blog, apakah hanya perlu bisa menulis? ENGGAK. Anda juga harus punya keahlian lain. Fotografi, misalnya. Desain? Koding? Whatever suits you, yang jelas monetisasi itu adalah jualan, dan mereka yang memiliki “barang dagangan” berkualitas tentu akan lebih disukai pembeli atau brand.
Saya kasih contoh lagi ya. Misalnya, ada penawaran content placement. Sebelum dipublikasikan, Anda tentu harus membaca isi artikel terlebih dahulu, memeriksa dan mengoreksi apabila ada tata bahasa yang tidak tepat, juga menyesuaikan dengan gaya bertutur Anda. Kalau Anda tidak punya keahlian tata bahasa atau ejaan, bagaimana Anda melakukan itu?
Atau troubleshooting sederhana yang berkaitan dengan blog aja dulu, deh, enggak usah jauh-jauh ngedit kode CSS atau HTML. Sudah tahu cara membuat dan memasang menu navigasi di blog? Belum? Enggak usah dulu lah sok-sokan pengen monetisasi. Sudah paham bahwa “kategori” di WordPress dan “label” di Blogspot itu adalah makhluk yang sama? Sudah tahu bahwa di Blogspot “label” SAMA DENGAN “tag”, sedangkan di WP “kategori” dan “tag” adalah dua fitur yang berbeda? Belum?
Referensi: Kategori dan Label Blog: What & How
4. RATECARD & BARGAINING POWER
Banyak kasus brand yang membayar hanya 5-25 ribu rupiah untuk satu artikel. Anda pikir kenapa itu masih terjadi hingga hari ini? Karena masih ada yang mau. Karena banyak blogger dan content writer baru yang mau dibayar murah. Karena blogger-blogger karbitan ini tidak punya hak tawar atau bargaining power. Ya siapa sih yang mau bayar mahal penulis yang menulis kata “Anda” saja masih huruf kecil semua? Iya, “Anda” itu harusnya ditulis dengan “A” kapital baik itu diletakkan di awal maupun di tengah kalimat.
Jadi, balik lagi kepada 3 poin di atas. Kalau misalnya Anda merasa belum punya keahlian yang memadai, tahan aja dulu. Jangan sampai malah menurunkan UMK blogger.
“Tapi kan sambil jalan, Teh. Sambil belajar sambil nyari uang.”
Ya, silakan. Itu hak Anda. Tapi enggak usah tersinggung atau ngotot kalau ada senior yang menegur.
Referensi: Cara Menentukan Ratecard
5. ATTITUDE
Ini poin yang akan terus ada apa pun yang sedang saya bahas. Attitude memang tidak tergantung kepada berapa lama Anda bergerak di bidang ini, melainkan tergantung kepada karakter Anda sendiri. Tapi, attitude bisa kok diukur dengan parameter yang lebih konkret.
Contoh:
Jangan datang ke event blogger kalau tidak diundang.
Kalau mau bawa anak atau keluarga lain, konfirmasi dulu ke panitia, tanya boleh atau tidak.
Kalau blogger lain membagikan postingan advertorial, ndak usah komen, “Ini iklan, ya?”
Attitude juga berhubungan dengan etika dan profesionalitas. Misalnya, seharusnya Anda post content placement pada hari A, tapi pas hari A Anda minta pengunduran jadwal karena anak enggak ada yang nitip lah, enggak ada akses internet lah, apalah. Ya, brand mana mau tahu yang kayak gitu-gitu?
Referensi: Etika Buzzer
—
Oh, ada satu tip lagi, kalau ada blogger yang bilang, “Ah, saya juga baru belajar nulis enam bulan lalu, belum paham ejaan, enggak bisa ganti template, tapi banyak kok yang ngasih sponsored post.” Tolong diabaikan saja. Itu bukan motivasi, itu mencelakakan.
Yang paling betul adalah, berproseslah. Nikmati masa-masa belajarnya. Hargai diri Anda sendiri dan bekali dengan kemampuan agar ketika Anda memutuskan untuk monetisasi, Anda memang betul-betul sudah siap. Jangan khawatir, meskipun putus-nyambung, kalau jodoh mah pasti dilamar, kok. *eh
Cheers,
~eL


