Langit Amaravati's Blog: Langit Amaravati, page 16
February 21, 2017
[RESENSI] Mencari Tuhan Melalui Negeri Para Roh
✎ Judul: Negeri Para Roh ✎ Penulis: Rosi L. Simamora ✎ Penerbit: GPU, 2015 ✎ Tebal: 288 halaman ✎ ISBN: 978-602-03-2113-4 ✎ Rating: ★★★★★ Setelah seri Supernova, belum ada lagi novel Indonesia yang berhasil menjejakkan kisahnya dalam-dalam di dada … sampai saya bertemu dengan Negeri Para Roh. Yang istimewa dari novel ini bukan hanya karena cerita di dalamnya […]
February 19, 2017
February 18, 2017
January 31, 2017
January 18, 2017
[RESENSI] Orang-Orang Bloomington, Orang-Orang yang Mendedah Kesunyian
✎ Judul: Orang-Orang Bloomington ✎ Penulis: Budi Darma ✎ Penerbit: Noura Books, 2016 ✎ Tebal: 316 halaman ✎ ISBN: 978-602-385-021-1 ✎ Rating: 2/5 Kalau saja Kang Ahda Imran tidak “memberi sabda” agar saya membaca kumpulan cerpen ini, saya akan berhenti membaca sejak cerpen pertama. Tunggu, jangan mencibir dulu. Terlepas dari penghargaan dan puja-puji dari penulis terkenal untuk […]
[CERPEN] Bebegig
Isum percaya, bahwa bebegig1 yang ia pasang bukan hanya melindungi padi-padi dari hama, tapi juga melindungi tiga petak sawahnya dari para pengusaha pabrik yang rakus. Satu bebegig untuk satu petak sawah, dipancangkan tepat di tengah-tengah seperti Cerberus yang setia menjaga gerbang neraka. Tapi bagi Isum, bebegig–bebegig itu adalah penjaga ladang surganya; penjaga perut ketiga anaknya. […]
December 28, 2016
December 4, 2016
Satu Lagi dari Bandung, Amanda Bolu Pandan
Ketika mendengar kata “Bandung”, apa yang pertama kali tebersit di benak Anda? Cuacanya yang dingin? Mojang-jajakanya yang geulis dan kasep? Pusat factory outlet? Atau … makanannya? Well, sebagai orang yang lahir dan besar di Bandung, meski penampakan saya kerap kali diragukan, mau tidak mau saya ikut juga menjawab pertanyaan di atas. Walaupun bukan penggemar wisata […]
November 30, 2016
November 27, 2016
Nak, Kita Memang Butuh Liburan
Andai waktu bisa diputar ke belakang, ada banyak hal yang ingin saya perbaiki. Salah satunya adalah hubungan saya dengan Aksa, putra bungsu saya yang baru berusia 26 bulan itu. Beberapa bulan terakhir saya kerap sibuk dengan urusan saya sendiri dengan alasan yang semakin dibuat-buat: bekerjalah, mengawal konflik agrarialah, minta suaka WIFI-lah, liputan di luar kotalah, […]
