Shima Rostam's Blog, page 40
November 11, 2013
Filem : Ender's Game
Saya baru tengok Ahad lepas... 4 bintang saya bagi untuk filem ini...
Kisah tentang Ender Wiggin, kanak-kanak pintar yang diasuh untuk mengetuai peperangan menentang makhluk asing... Sebagai seorang komander dia perlu seimbangkan emosinya agar tidak terlalu dikuasai oleh perasaan dalamannya.
"When I truly understand my enemy well enough to defeat him…I also love him.” - Ender Wiggin
Bagi saya tidak membosankan.. Saya tertarik dengan watak Ender.. tipikal budak sedang membesar... kurus tinggi tapi cara dia berfikir membuatkan dia berbeza dan istimewa dari kanak-kanak lain...
Sila tonton kat cinema ya... baru keluar 7 Nov 13 hari tu....
https://plus.google.com/+EndersGame/posts follow kat sini..
More than glory, more than fame - it's how you win that matters.
November 10, 2013
Kisah sahabat Nabi s.a.w - Julaibib r.a sambungan.
Tazkirah25Zulqaedah 1434@1/10/2013
...sambungan
Julaibib RA
Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun, “Siapa yang meminta?”Sang ayah dan sang ibu menjelaskan.“Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”. Sang gadis yang shalehah lalu membaca ayat ini :“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36)Dan sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”Doa yang indah.
Pelajaran dari Kisah JulaibibKita belajar dari Julaibib untuk tidak meratapi diri sendiri, untuk tidak menyalahkan takdir, untuk selalu pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tidak mudah menjadi Julaibib. Hidup dalam pilihan-pilihan yang sangat terbatas.Memang pasti, ada batas-batas manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita telah taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Ia Maha Tahu batas-batas kemampuan diri kita. Ia tidakkan membebani kita melebihi yang kita sanggup memikulnya.Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak! Jika kita bertidakwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang di luar kuasa kita.Urusan kita adalah taat kepada Allah.
Maka benarlah doa sang Nabi. Maka Allah karuniakan jalan keluar baginya. Maka kebersamaan di dunia itu tidak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang istri shalehah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya. Julaibib telah dihajatkan langit mesti tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tidak terlalu bersahabat padanya.Saat syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi ia akan mengajarkan sesuatu kepada para sahabatnya. Maka ia bertanya diakhir pertempuran. “Apakah kalian kehilangan seseorang?”“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”, serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tidak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka.“Apakah kalian kehilangan seseorang?”, Sang Nabi bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”. Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri.Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau.Para sahabat tersadar,“Carilah Julaibib!”Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh. Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. Beliau Shollallahu ‘alaihi wasallam menshalatkannya secara pribadi. Dan kalimat hari berbangkit. “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tidak suka. Melampaui batas cinta dan benci. Karena hikmah sejati tidak selalu terungkap di awal pagi. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita. Dan Dialah yang akan menyutradarai pentas kepahlawanan para aktor ketaatan. Dan semua akan berakhir seindah surga. Surga yang telah dijanjikanNya.
“Apalah ertinya rupa yang cantik dan kedudukan yang tinggi, tapi rumah tangga porak peranda. Suami curang terhadap isteri, manakala isterinya juga bermain kayu tiga di belakang suami. Apalah yang dibanggakan dengan harta kekayaan yang melimpah ruah tetapi hati tetap tidak senang malah selalu bimbang dan cemas kerana diburu orang ke mana pergi. Memadailah rezeki yang sedikit yang Allah kurniakan tetapi berkat. Memadailah dengan suami yang dijodohkan tiada rupa asalkan suami tersebut dapat memberi kebahagiaan di dunia dan lebih-lebih lagi Akihrat.”
Wassalam
November 9, 2013
Aku bukan Penggoda - Sebahagian sinopsisnya..
Pagi Ahad yang permai dan tenang.... Terima kasih Ya Allah di atas rahmat-Mu....
Saya mengadap komputer pagi-pagi hari.... Tengah mencari idea dan ilham untuk memanjangkan kisah AKU BUKAN PENGGODA.
Ada permintaan, cerita ini dijadikan novel. So saya kena fikir macam mana nak beranakkan daripada 11 bab kepada 60 bab.
Ada sesiapa boleh bagi Idea tak?
Sinopsis pun saya tak tulis lagi... hanya tersimpan dalam kepala saya...
Tak pe saya cerita sikit kat sini....
Aku BUkan Penggoda berkisahkan tiga individu...
Baizura, Rizal dan Si Dia (hurmm rahsia lagi)
Baizura : Sebelum terikat dan terkurung, aku mahu merasai kebebasan hidup sebagai seorang gadis biasa. Bekerja, berkawan dan mencapai apa yang aku inginkan tanpa bantuan Dia atau sesiapa saja. Aku tahu aku terlalu dimanjakan oleh mereka. Jadi di sini biarlah aku bina kekuatan diri untuk menongkah arus kehidupan di masa depan. Aku tahu bukan senang menjadi pendampingnya. Jadi aku harus kuat dan perlu mencari kekuatan itu dengan caraku sendiri.
Rizal : Aku tak percaya Baizura itu perempuan baik. Aku tahu dia mempunyai niat untuk menggoda aku. Aku tahu dan aku akan buktikan dia bukanlah sebaik mana. Namun semakin lama aku mengenalinya, semakin aku mahu rapat dengannya. Ya.. kami telah berbaik tetapi aku dapat merasakan wujudnya benteng kaca yang memisahkan kami. Aku cuba memecahkannya tetapi tak terdaya. Kenapa dan mengapa?
Si Dia: Mengenalinya membuatkan aku ingin melindungi dan menyayanginya. Mengenalinya membuatkan duniaku berwarna warni. Ya Allah, aku amat mencintainya. Dia telah sebati dengan jiwaku. Dan sesaat pun aku tidak mahu dia jauh dariku.Tapi aku juga perlu belajar bersabar dan memahami. Melepaskannya jauh dariku buat seketika, walaupun sukar, terpaksa aku lakukan demi cintaku padanya. Moga dia mengerti aku di sini sentiasa ADA untuknya...
Dan sekarang melakar cerita....
November 7, 2013
Kisah Sahabat Nabi s.a.w -Julaibib r.a
Tazkirah24Zulqaedah 1434@30/9/2013
Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW...Julaibib RA
Kisah Menakjubkan Sahabat Nabi Julaibib Mendapatkan Jodoh - Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri fisiknya yang kerdil dan pendek. Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini, tentu bukan ia sendiri yang menghendaki. Bukan pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu, atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dantidak bersuku adalah cacat sosial yang sangat besar.
Julaibib yang tersisihTampilan fisik dan kesehariannya juga menjadi alas an sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam, dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan. Abu Barzah, pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, “Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu.
Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah ia tiada, tidak begitu dengan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam Shollallahu ‘alaihi wasallam sang rahmat bagi semesta alam. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam, “Julaibib…”, begitu lembut beliau memanggil, “Tidakkah engkau menikah?”“Siapakah orangnya Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam”, kata Julaibib, “yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?”Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tidak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam juga tersenyum. Mungkin memang tidak ada orang tua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menanyakan hal yang sama. “Julaibib, tidakkah engkau menikah?”. Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. “Aku ingin menikahkan putri kalian.”, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pada si empunya rumah, ““Betapa indahnya dan betapa barakahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi lah calon menantunya. “Ooh.. Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami.”“Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam, “ku pinang putri kalian untuk Julaibib”“Julaibib?”, nyaris terpekik ayah sang gadis“Ya. Untuk Julaibib.”“Ya Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam”, terdengar helaan nafas berat. “Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini”“Dengan Julaibib?”, isterinya berseru, “Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tidak bernasab, tidak berkabilah, tidak berpangkat, dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib”
InsyaAllah bersambung...
November 6, 2013
Mini Novela : Aku bukan Penggoda - 5
“Bila sampai?” Soal Rizal sambil berjabat tangan.
Dia baru sahaja selesai kes di Mahkamah tinggi, dapat panggilan partnernya dari KL ada di sini. Terus dia memecut laju.
“Tengahari tadi.” Jawab Zamri.
Aizat masih leka membelek Samsung Note miliknya.
Razlan dan Azman juga baru tiba. Pelayan datang mengambil pesanan. Tidak ramai orang berada di dalam restoran Sri Suria ini.
“Kes macam mana? Okey?”
Ibu jari dinaikkan.
“Tiada masalah, Aku yakin tujuh puluh peratus kita akan menang kes ini.” Jelas Rizal.
Aizat dan Zamri angguk.
Aizat, Zamri, Nik Rizal & Co merupakan firma guaman milik mereka. Mereka mempunyai tiga cawangan. Satu di Kajang yang diterajui oleh Zamri, Damansara dipegang oleh Aizat dan Kuantan diuruskan oleh Nik Rizal. Di antara ketiga-tiga cawangan ini, cawangan yang diuruskan oleh Aizatlah yang memberikan keuntungan yang besar. Lagi pun siapa yang tidak kenal dengan peguam berkaliber Aizat Ahmad ini. Setiap kes yang dikendalikannya tidak pernah mengecewakan. Dia menjadi pilihan syarikat-syarikat besar sebagai consultant undang-undang mereka.
Manakala cawangan di Kuantan sebenarnya baru dibuka. Nik Rizal baru dua tahun partner firma ini. Tetapi mereka telah kenal sejak zaman belajar di universiti lagi. Nik Rizal merupakan junior Aizat dan Zamri. Manakala Azman dan Razlan pula rakan serumah mereka ketika menuntut di universiti yang sama. Hubungan rapat ketika di universiti terjalin sehingga kini.
“Ada kes ke? Tiba-tiba muncul di sini?” Soal Rizal selepas menyedut minumannya.
“Tak ada. Saja ambil cuti, lagipun telah lama kita tak berkumpul macam ni. Ajak korang turun KL, semuany sibuk memanjang.” Sindir Aizat. Matanya masih lagi leka menatap skrin telefon pintarnya.
Nik Rizal, Azman dan Razlan tersengih. Terkena.
“Korang pun sama jugak. Ajak turun sini, tak ada masa. Sibuk!” Balas Azman.
Mereka bertukar-tukar perkembangan masing-masing. Dalam kerancakan berbual, Azman terpandang gadis yang pernah dikata oleh Rizal dulu. Dia tidak pernah lupa rupa gadis tersebut kerana yakin Zamri dan Aizat mengenalinya.
“Rizal, tu bukan gadis yang kau kata goda kau dulu ke?” Soal Azman sengaja menarik perhatian rakan-rakannya. Lagipun dia ragu-ragu sama ada gadis tersebut dikenali oleh Zamri dan Aizat. Jadi peluang sebegini tidak boleh dilepaskan. Lagipun dia tidak percaya gadis tersebut ada niat hendak menggoda Rizal. Lima pasang mata tertumpu kepada gadis tersebut.
Hampir tersembur air yang disedang diminum Zamri. Dia terbatuk-batuk. Merah mukanya. Terkejut setelah melihat gadis tersebut. Cepat-cepat ditarik tisu di atas meja mengesat mulut dan bajunya yang basah.
Mata Aizat pula tajam melihat gadis tersebut yang sedang berjalan beriringan dengan dua orang lelaki dalam lingkungan empat puluhan. Nampak gayanya mereka baru sahaja selesai berbincang. Salah seorang dari lelaki tersebut berkata sesuatu kepada gadis. Tidak lama kemudian lelaki tersebut bersalaman dan beredar menuju ke tempat parking. Manakala gadis menuju arah mereka. Barangkali mahu ke lobi hotel.
“Betullah. Kan betul apa yang aku cakap pada kau hari tu.”
“Apa yang betulnya bro? Biasa je aku tengok.” Soal Azman hairan. Mereka baru selesai berurusan. Gadis itu pula jalan pun berjarak walaupun seiringan. Tak ada yang peliknya, jauh sekali bersikap mengada atau menggoda. Pakaiannya pun formal. Bukan macam tunang Si Rizal ni, pakai tudung tapi etika berpakaian tidak kena langsung.
Zamri dan Aizat tidak mengulas. Masing-masing diam memerhati.
Manakala Baizura pula mula menyedari kehadiran Rizal bersama kawan-kawannya di situ. Hatinya berdebar semacam. Dia dapat merasakan mereka sedang memerhati langkahnya. Dia mula rasa langkahnya tempang. Ingin berjalan cepat-cepat, nampak sangat kurang sopannya. Jadi dia cuba mengawal langkahnya agar kelihatan biasa. Melintasi mereka, dia memandang dengan hujung mata.
Dua pasang mata saling bertaut. Pantas ditundukkan. Wajahnya pucat.
Si Dia ada di sini?
Aduss... Masalah sudah datang. Patutlah telefon sejak tadi bergetar. Mesti banyak whatapps yang telah diterimanya. Ketika berbincang dengan client tadi, telefonnya sengaja diletakkan dalam mode getaran.
Bila pula Si Dia datang? Tak ada pun cakap apa-apa semalam.
Hesy... bukannya kau tak tahu Zura, dia pun sibuk macam kau jugak. Dan suka muncul secara tiba-tiba.
Jadinya weekend ini, dia pasti berteman. Tak boleh hendak mengelak dah.
Hatinya mengeluh. Suka ke tak suka?
“Kau, bila buat tuduhan tu, tengok perwatakan orang tu. Sesuai ke dengan tuduhan yang kau lemparkan itu.” Datar suara Zamri berkata.
“Jika kau tuduh tunang kau tu cuba menggoda aku ni, awal-awal lagi aku percaya. Tapi kau tuduh budak pakai tudung, berbaju kurung tu cuba goda? Otak dan mata kau letak kat mana?” Suara Zamri tegang. Ada rasa tidak puas hati terluah di situ.
“Jangan main tuduh ikut perasaan, bro. Kelak makan diri. Bukan ke kerja kita ni bukti yang bercakap, bukan emosi?” Sela Aizat pula.
“Hey! Aku cakap betullah. Aku pernah berurusan dengan dia. Cara dia pandang dan cakap dengan aku pun, aku tahu dia sengaja nak goda aku.” Rizal tetap mempertahankan tuduhan tersebut. Dia benci melihat wajah perempuan itu. Sebab sejak kali terakhir mereka terjumpa, wajah itu sering mengganggunya.
Agaknya dia telah terkena ubat guna-guna si perempuan tadi kot?
Aizat geleng kepala.
“Aku naik atas dulu.” Aizat bangun dan berlalu.
Dia malas melayan cerita tidak berfaedah seperti ini. Pergi gym lebih baik. Lagi lama berada di situ, semakin menipis benteng kesabarannya. Dulu pun mereka hampir bertumbuk kerana dia tidak suka dengan sikap Rizal. Disebabkan mulut Rizal, Aina junior mereka hampir mati kerana terlalu tertekan dengan cerita yang dijaja Rizal. Rizal menuduhnya cuba memerangkapnya. Logik ke tidak gadis selembut Aina cuba memerangkap Rizal dan menggodanya. Sedangkan Aina telah bertunang dan telah pun mengedar kad jemputan perkahwinannya.
Rizal tidak pernah serik. Tak pernah berubah. Selalu perasan orang cuba menggodanya.
Zamri geleng kepala.
“Penyakit perasan kau tak pernah hilangkan? Sejak dulu... bawalah berubah Rizal. Aku ni yang lebih hensem dari kau, tak pernah pun perasan macam kau.”
“Aizat tu haa... Jika ikutkan berderet perempuan beratur nakkan dia. Macam-macam cara yang mereka buat hendak menggodanya. Tapi tak ada pulak perasan macam kau.”
Rizal terdiam. Azman dah Razlan hanya mendengar tanpa sebarang kata.
“Jangan kerana fitnah kau tu, menjatuhkan maruah orang lain. Gadis tu nampak seperti gadis baik-baik. Jangan kerana mulut kau, dia dapat malu. Dapat susah. Aku rasa baik kau kenal dulu siapa dia sebelum kau terus tuduh dia goda kau.” Nasihat Zamri lagi.
“Gadis itu, Baizura kan?” Zamri pecah rahsia.
Rizal terkejut.
“Kau kenal dia?”
“Dia sekampung dengan aku. Aku kenal hati budinya. Kami membesar bersama-sama.” Jelas Zamri.
“Untuk pengetahuan kau. Tak lama lagi dia dah nak kahwin. Orangnya jauh lebih kacak dari kau! Lebih kaya. Ada pangkat datuk lagi.”
“Hah... betullah aku cakap Man. Berjaya juga dia goda orang poket tebal ni. Woow.. tak sangka dato.”
Tangan Zamri terus naik mengetuk kepala Rizal.
“Sebelum kau tuduh orang tuh. Dengar cakap aku biar habis dulu.” Zamri ketap bibir. Nasib baik Aizat telah naik ke bilik. Jika tidak, kenyang dengan penumbuklah Rizal petang ni.
“Dia telah kenal bakal suami dia tujuh tahun lepas. Cuba kau cakap bila masa dia goda?”
Rizal terdiam, hilang kata.
“Jangan kau tuduh budak tu lagi. lebih-lebih lagi depan Aizat. Itupun kalau kau tak nak rasa penumbuk dia.”
Psst : Agak2 siapakah SI DIA yang sebenarnya?
November 5, 2013
Mencari keberkatan rezeki - bahagian akhir
Tazkirah23Zulqaedah 1434@29/9/2013
...sambungan
Rezeki
KESIMPULAN
MashaAllah, terlalu banyak cara dan kaedah untuk Allah membalas baik sangka hambaNya dan amalan kebaikan hambaNya. Sama ada di dunia atau akhirat.
Lalu apa yang menjadi penghalang kini hanyalah ‘hati' masing-masing.
Jika hati itu masih belum mampu menyakini maha Pemurahnya Allah ta'ala.
Masih belum boleh menyakini Allah akan membalasnya.
Masih belum yakin wujudnya Allah dan ganjaran kebaikan-Nya.
Selagi itu, seseorang itu akan sentiasa dihambat pelbagai perasaan tamak, kedekut dan malas ketika ingin memberi.
Jalan awal penyakit tersebut adalah ‘malas' dan dikuti berterusan melakukan dosa dan berasa jalan ‘dosa' itu adalah cara pendapatan yang terbaik baginya.
Saya teringat, tatkala saya mengingatkan orang ramai perihal pelaburan haram, skim haram, skim cepat kaya, money game, skim piramid wang, MLM yang haram dan sebagainya, lalu berteriaklah beberapa orang yang tidak berpuas hati seraya berkata :
"Kami orang susah, ustaz bolehlah kata itu dan ini...cuba ustaz duduk di tempat kami selaku individu yang kurang berpendidikan, kerja berat tapi gaji sedikit. Itulah sahaja cara yang mudah untuk kami menambah pendapatan"
Individu seperti ini tidak sama sekali sedar, keterlibatannya dalam perkara haram HANYA AKAN LEBIH MENAMBAH JAUHNYA DIA DARI SEBARANG REZEKI HARTA DAN KETENANGAN. Nabi pernah bersabda :
لا يزيد في العمر إلا البرولا يرد القدر إلا بالدعاء وإن الرجل ليحرم الرزق للخطيئة يعملها
Ertinya : Tidak bertambah umur seseorang kecuali jika dia melakukan kebaikan[1], dan tidak akan ditolak qadar Allah (iaitu qadar al-Mu'allaq) kecuali melalui doa, dan sesungguhnya seseorang itu DITAHAN REZEKINYA disebabkan dosa-dosa yang sentiasa dilakukannya" ( Riwayat Ibn Majah, Ahmad Hadis Hasan)
Justeru, jangan jadikan posisi kesukaran diri di waktu ini sebagai excuse untuk melibatkan diri dalam perkara yang haram, kerana ia sama sekali bukan jalan keluar tetapi ia jalan buntu dan hanya akan melebarkan bencana terhadap diri dan keluarga.
Imam Ibn Kathir pernah mengulas bahawa apabila manusia melupakan soal dosa pahala dalam harta dan kehidupan mereka maka
وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
Ertinya : Tetapi mereka telah mendustakan ( tidak patuh kepada hukum Islam), maka kami rampas dari mereka apa-apa yang telah mereka usahakan (Al-A'raf : 96 )
Wassalam
November 3, 2013
Mencari keberkatan rezeki bahagian 4
Tazkirah22Zulqaedah 1434@28/9/2013
...sambungan
Rezeki
Sumber pendapatan tambahan boleh datang secara tanpa disangka-sangka. Ia tidak semestinya dalam masa terdekat, ia mungkin berlaku 10 atau 20 tahun akan datang. Ini termasuklah di dalam tawaran Allah yang disebut di dalam durah at-Talaq, yang dinamakan oleh ramai sebagai ayat seribu dinar :
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Ertinya : Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ( At-Talaq : 2-3)
Namun perlu diperhati sejelas-jelasnya, ayat di atas mensyaratkan seseorang untuk menjadi ‘BERTAQWA' sebagai jalan dibuka jalan kemudahan dan kebaikan dari pelbagai sumber tidak dijangka. Tidaklah sama sekali tepat pandangan ramai yang mengaitkan ‘gantung' ayat tersebut di rumah dan kedai sebagai cara meningkatkan rezeki dan pendapatan, tanpa bersifat taqwa di dalam kerjaya, perniagaan dan tugasan. Sedangkan hakikatnya, taqwa itulah kuncinya, bukan dengan menggantung ayat tersebut dan sebagainya.
Ibn Abbas menegaskan maksud jalan keluar di atas sebagai jalan keluar dari perkara syubhat di dunia, jalan keluar untuk menghadapi kematian, dan kesukaran di hari kiamat. (Tafsir Al-Qurtubi)
d. Sekeliling yang baik
· Dipermudah oleh Allah untuk berada di tempat dan persekitaran yang baik dan tidak merbahaya untuk diri dan keluarga.
· Kewujudannya menjadi pelopor kepada kebaikan mereka yang disekitarnya, penyekat kepada kemaksiatan. Ia bertepatan dengan sebuah sabdaan Nabi:
إن من الناس مفاتيح للخير مغاليق للشر وإن من الناس مفاتيح للشر مغاليق للخير فطوبى لمن جعل الله مفاتيح الخير على يديه وويل لمن جعل الله مفاتيح الشر على يديه
Ertinya : Dari kalangan manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup serta penghalang kepada kejahatan. Dan ada pula yang menjadi kunci kejahatan dan penutup kebaikan, bergembiralah bagi sesiapa yang dijadikan oleh Allah sebagai kunci kebaikan di tangannya, dan celakalah mereka yang kunci kejahatan di tangannya ( Riwayat Ibn Majah : Sohih )
InsyaAllah bersambung...
November 2, 2013
Mini Novela : Aku bukan Penggoda - 4
4
Johan, Zafira dan Baizura tersenyum puas apabila keluar dari panggung. Filem Man of Steel tidak menghampakan mereka, peminat nombor satu Superman. Mereka masih lagi terbayang-bayangkan wajah Clark Kent yang kacak dan wajah jelita Lois Lane itu.
Sekarang sudah pukul sepuluh malam. Malam ini malam minggu, jadi Baizura bersetuju melepak bersama-sama di Teluk Cempedak. Teluk Cempedak di malam minggu memang sentiasa hidup. Tetapi dia bukanlah minat sangat melepak sambil berbual-bual kosong ini. Lebih baik masanya dihabiskan melepak di rumah sambil membaca atau menulis. Ada juga faedahnya. Namun oleh kerana Johan dan Zafira baik hati menemaninya menonton filem malam ini, jadi dia tidak adalah mahu menghampakan mereka berdua.
Sekali sekala perlu juga melanggar rutin harian. Hidup ini perlu ada variasi juga, tak perlulah terlalu ketat sangat mengikut rutin harian seperti di hujung minggu selesaikan kerja rumah dan melepak di depan tv. Adakalanya perlu melakukan sesuatu di luar kebiasaan agar diri dapat berseronok dan melepaskan tekanan kerja. Lebih-lebih lagi sejak tiga minggu kebelakangan ini, jadual kerjanya terlalu padat. Emosinya juga masih lagi terdera dengan kata-kata sinikal Encik Nik Rizal. Tajam sangat lidah mamat perasan tu. Sampai sekarang sakitnya masih lagi terasa. Dan spontan dia akan teringat wajah kacak plus menyampah itu!
Semoga Allah s.w.t membalas setiap katanya dengan balasan setimpal. Doanya tidak pernah putus.
Mereka melangkah menuju ke kereta Johan sambil bercakap tentang filem tadi.
“Hai Joe, baru lepas tengok wayang ke?” Sapa suara garau dari belakang. Spontan mereka bertiga berpaling. Wajah Baizura terus berubah. Orang yang paling dielakkan berada di depan mata. Serta merta dia memalingkan wajahnya.
“Oohh hai... yup. Kau pun?” Soal Johan ramah sambil berjabat tangan. Sejak dia mengambil alih kes Rizal, hubungan mereka baik. Kadang kala mereka menghabiskan masa minum kopi di kedai mamak.
Gadis di sebelah Rizal dipandang sekilas sambil menghulurkan senyum. Cantik. Hurmm... Seksi walaupun bertudung. Bila tudung menjadi fesyen, berlambak gadis muda mula bertudung. Tapi sayang, setakat menutup rambut sahaja. Sedangkan perhiasan lain tak ditutup, malah dipertontonkan secara berlebihan. Bukankah memakai baju dan seluar ketat sehingga menampakkan lekuk badannya itu lebih seksi dari tidak bertudung dan memakai pakaian longgar? Semasa tidak bertudung tahu pula pakai pakaian longgar, bila telah bertudung, berubah citarasa, ketat macam melekat pakaian di badan. Contohnya ada di depan mata. Siap berpegang tangan lagi.
Baizura mengerling Johan. Nampak halkum Johan bergerak-gerak menelan liur sendiri. Dia tersenyum sinis. Ini rupanya citarasa tinggi Encik Rizal kita. Tak hairan pun.
“Tunang aku ni beriya-iya hendak tengok. Kenalah ikut. Jika tak, merajuk.”
Baizura jengkel.
“Lepas ni hendak ke mana?” Soal Rizal ramah. Sesekali matanya melirik ke arah Baizura yang tidak memandangnya langsung.
“Kami hendak lepak di TC. Jom join sekali?” Ajak Johan.
Kureng asam punya Johan! Bulat mata Baizura memandang Johan. Kemudian dia dan Zafira saling berpandangan. Zafira faham apa yang dirasakannya ketika ini.
Mamat ni ikut sekali? Baik aku balik!
“Why not. Lagipun lepas ni memang kami hendak ke sana juga.”
Planning cancel. Baik aku balik tidur dari sengaja cari pasal menyakitkan hati sendiri.
“Kalau macam tu aku balik dululah, mengantuk pulak mata ni,” Segera Baizura menyampuk. Angkat tangan dan mahu beredar dari situ. Zafira serba salah. Baizura tak pergi, dia pun tak ada hati nak pergi. Hatinya juga turut rasa apa yang Baizrua rasai. Dia tahu Baizura menyampah dengan Rizal.
“Jom pergi sekalilah. Lagipun kau nak balik dengan apa?” Sekat Johan. Malam-malam ni, biar betul si Zura ni.
“Tak apa teksi banyak kat depan tu. Aku ambil teksi je. Lagipun panaslah. Nanti aku meletup tak pasal-pasal.” Sinis suara Baizura menjawab.
Johan terdiam. Dia dapat merasakan ada sesuatu yang tidak kena. Bukan sikap Baizura bercakap sinis. Dia kerling Zafira. Muka Zafira usah cakap berubah sungguh. Dia ada buat silap ke?
Ini mulut cabul Johan punya pasal. Dia menjeling Johan geram. Johan yang tidak tahu apa-apa, terdiam. Silap dia terlebih peramah. Patutnya malam ini mereka bertiga melepak di TC. Campur pulak budak praktikal lagi empat orang yang sedia menunggu di sana. Tentu seronok.
“Aku balik sekali dengan kaulah, Zura.”
“Tak payah. Kau pergi jelaa... lagipun kau jugak yang hendak lepak di TC tadi kan?”
“Aku okeylah. Bukannya kau tak tahu, aku bukannya suka sangat saja lepak-lepak ni.”
“Malam ni aku jadi tak suka pulak melepak di sana. Aku ikut kau balik jugaklah. Lagipun bahaya kau naik teksi sorang-sorang malam-malam ni.”
“Eh.. rumah kau dan rumah aku tak sama jalanlah.”
“Tak apa, aku tidur rumah kau. Nanti aku telefon mak aku.” Putus Zafira. Dia pun tak ingin berlama-lama di situ.
“Okey Johan, Enjoy yourself. Nanti cakap kat budak – budak tu, Sorry kami tak dapat join. Ada hal.” Pesan Zafira.
Baizura telah pun melangkah meninggalkan mereka. Zafira berpaling dan melangkah cepat menyaingi langkah Baizura.
“Apa kena dengan diorang ni,” sungut Johan perlahan.
Rizal tersenyum sinis. Walaupun dia tidak sangka tindakan Baizura itu, namun dia dapat merasakan Baizura malu berdepan dengannya. Lebih-lebih lagi selepas tembelangnya pecah.
‘Ada juga perasaan malu. Ingatkan orang yang suka menggoda ni, kulit tebal,’ kutuknya dalam hati.
“Kenapa dengan dia tu? Sombong tak bertempat?” Omel Sooraya, tunang Rizal.
Mereka belum sempat berkenalan. Senyumannya pun tidak dibalas. Pandangnya pun tidak. Membuatkan dia terasa hati dengan sikap dingin mereka berdua.
“Mood datang bulan kot” komen Rizal. Sooraya mencebik.
Johan tersengih sambil garu kepala. Pening dengan perubahan sikap Baizura dan Zafira. Biasanya mereka tak banyak songeh dan tak ada pula terkurang sopan macam malam ni. Entah-entah Zura sakit hati lagi pasal kes hari tu? Teka hatinya sendiri.
Tapi.... Sebelum-sebelum ni tak ada pulak minah tu terlebih emosi. Kerjanya sentiasa profesional.
“Joe, jumpa di TC setengah jam lagi.”
“Oh.. Okey!”
“Kalau sayang hendak tahu, minah tu lah yang cuba I hari tu. Juruaudit yang I cerita hari tu,” jelas Rizal ketika mereka berada di dalam kereta menuju ke TC.
“Yang mana satu?”
“Baizura, yang hendak balik tu lah.”
“Ooo ya... Patutlah. Rupa bukannya cantik sangat. Tapi... ada hati nak pikat you?” Sooraya ketawa. Kelakar bunyinya. Citarasa tinggi, tapi tak padan dengan rupa paras yang dimiliki.
‘Orang cantik macam aku nilah yang sepadan bergandingan dengan Rizal. Bukan macam perempuan itu. Sudah pendek, wajah pun terlalu biasalah. Bersepah.’
“Maybe dia sedar diri, dia takkan boleh lawan kecantikan I kan? Ada hati konon nak pikat you.” Cemuh Sooraya lagi. Hatinya menyampah. Patutlah pertemuan pertama mereka tidak berapa menyenangkan. Rupanya ada kisah di sebaliknya.
“Nasib baik you cepat perasan kan, honey.”
“A’aah... nasib baik. I takut jugak terkena minyak pengasih. Manalah tahukan, bila dah taksub sangat dengan cinta ni. Macam-macam orang boleh buat.”
“Baik you jauhkan diri dari dia, honey. I takut dia buat apa-apa kat you. I tengok dia jeling you, menakutkan!” Tambah Sooraya lagi, sekali dengan memek muka takut. Hatinya mula tidak senang. Tak ada siapa yang boleh merampas Rizal daripadanya. Dia telah banyak berusaha untuk mendapatkan Rizal.
“I tahu... Sejak Johan ambil alih kes firma I tu, sejak itu I tak jumpa dia. Baru tadi terjumpa. Nasib baik you ada di sebelah I, jika tidak I rasa dia pun gatal hendak ke TC juga.”
October 31, 2013
Mencari keberkatan rezeki bahagian 3
Tazkirah21Zulqaedah 1434@27/9/2013
...sambungan
Rezeki
a. Keberkatan dalam kehidupan berkeluarga
· Rumahtangga kita didamaikan oleh Allah dari sebarang pergaduhan besar yang meruntuh kepercayaan dan kebahagian si suami, isteri dan anak.
· Hati dan fikiran dikurniakan ketenangan yang akhirnya memberikan kesan positif kepada produktiviti kita di tempat kerja dan tugas, lalu mendapat kenaikan gaji dan pangkat.
b. Kesihatan
· Allah selamatkan kita dan keluarga dari penyakit.
Nabi bersabda :
صنائع المعروف تقي مصارع السوء والآفات والهلكات
Ertinya : Perlakuan perkara kebaikan mampu menghalang dari terjerumus dalam keburukan, kecatatan dan kebinasaan. (At-Tabrani, Al-Haitahami : sanadnya Hasan)
· Kita diselamatkan dari kemalangan dan bencana seperti di jalanraya, di dalam rumah, luar rumah, di tempat kerja dan sebagainya. Namun perlu diingat, ADA JUGA TERDAPAT HARTA YANG BERKAT TETAPI DITIMPA MUSIBAH DAN BENCANA, namun tanda berkatnya ia adalah bencana dan musibah itu membawanya lebih hampir kepada Allah dan bukan semakin jauh. Itulah fungsi keberkatan harta itu, ia hilang dan ditimpa musibah sebagai asbab untuk kebaikan tuan miliknya.JUSTERU, bukan tugas kita untuk menuduh harat si polan itu berkat atau tidak berkat setiap kali ditimpa musibah kerana kita TIDAK TAHU HAKIKAT SEBENARNYA.
· Dikurniakan zuriat yang sihat dan jika sakit sekalipun, ia tidak seteruk mereka yang lebih parah sakitnya.
c. Harta
· Dihindar dari mendapat kerjaya yang haram dan terselamat dari sebarang jawatan atau kenaikan pangkat yang memudaratkan masa hadapan. Perlu diingat bukan semua kenaikan pangkat itu baik untuk hati dan jiwa manusia, ada sebahagian besar jawatan yang menghancur dan mengubah habis jiwa kebaikan dalam diri seseorang kepada jiwa penerima rasuah, tamak, rakus kuasa dan sebagainya.
· Direndahkan minat dan nafsu kepada harta dan pendapatan haram serta diberi kekuatan untuk istiqamah dalam yang halal. Inilah yang boleh digelar sebagai salah satu dari cabang ‘zuhud', iaitu kebebasan jiwa dan hati dari keterikatan dengan harta dunia. Jika diperolehi, syukur dipanjatkan, jika ia hilang dan pergi tidaklah terlalu ditangisi.
· Diberikan rasa cukup dan selesa dengan pendapatan yang diperolehi kini walau zahirnya kelihatan kurang mencukupi. Inilah dinamakan oleh ulama tasauf sebagai Qana'ah iaitu berasa cukup dengan apa yang telah ada, tetapi tidak henti untuk terus menerus memperbaiki diri dan kerja.
· Kenderaan yang digunakannya jauh lebih baik dari kenderaan yang jauh lebih mahal darinya. Begitu juga harta-hartanya yang lain seperti rumah dan lokasinya, diberi rezeki oleh Allah untuk berada di persekitaran yang baik, berjiran dengan mereka yang tidak menimbulkan banyak masalah.
InsyaAllah bersambung...
10 Pintu masuk... Syaitan menguasai HATI
Tazkirah
29Zulqaedah 1434@5/10/2013
10 Pintu Masuk...Syaitan Menguasai Hati
KETERBUKAAN manusia mengundang kehadiran syaitan dalam diri ada kaitan dengan sifat mazmumah yang menjadi amalan kehidupan seharian. Melalui pelbagai perbuatan maksiat dalam sedar atau tidak, sebenarnya menyediakan ruang syaitan menapak dalam diri.
Apabila syaitan sudah meraja dalam diri, individu sanggup melakukan apa juga perbuatan keji dan mungkar kerana keinginan nafsu menjadi sebati dengan sifat jahat syaitan.
Hati, organ istimewa kurniaan Allah kepada manusia pada saat itu juga goyah apabila sedikit demi sedikit syaitan durjana merayap untuk menguasai tunjang dalam badan manusia.
Berlumbalah syaitan untuk memenangi dan menguasai hati manusia. Mereka sedaya upaya menawan hati itu dan memujuk nurani manusia supaya melanggar segala perintah Allah.
Allah berfirman bermaksud: “Syaitan memberikan janji yang membangkitkan angan-angan kosong kepada mereka. Walhal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka kecuali tipu daya belaka. Tempat mereka itu ialah neraka jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat untuk lari daripadanya.” (Surah an-Nisa’, ayat 120-121)
Beruntung manusia yang berupaya menangkis godaan syaitan. Menurut ulama, syaitan menguasai tubuh badan manusia melalui 10 pintu:
Sifat sombong dan angkuh – Dua sifat mudah tersemai dan menyubur dalam diri manusia. Ia berpunca daripada keegoan manusia yang lazimnya mudah hanyut ketika dilimpahi kemewahan.
Bakhil dan kedekut – Setiap harta benda dan kemewahan adalah kurniaan Allah yang harus dibelanjakan ke jalan benar. Ia boleh digunakan untuk membantu kesempitan hidup orang yang memerlukan sama ada melalui kewajipan berzakat atau sedekah.
Takbur dan bongkak - Sifat ini selalu bertapak dalam diri manusia yang berasakan memiliki segala-galanya dalam hidup. Mereka terlupa kesenangan dan kenikmatan dikurniakan itu boleh ditarik oleh Allah pada bila-bila masa saja.
Allah berfirman yang bermaksud: “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang takbur.” (Surah an-Nahl, ayat 23)
Sifat khianat - Khianat yang dimaksudkan bukan saja melalui perbuatan merosakkan sesuatu yang menjadi milik orang lain, tetapi juga mengkhianati hidup orang lain dengan tidak mematuhi perjanjian atau perkongsian yang dibuat.
Tidak suka menerima ilmu dan nasihat - Junjungan Rasulullah SAW selalu menasihati sahabat supaya mengelakkan diri daripada menjadi golongan keempat di kalangan manusia yang dibenci Allah iaitu tidak suka diri mereka dinasihati atau mendengar nasihat orang lain.
Hasad dengki - Sifat ini selalu diikuti rasa benci dan dendam berpanjangan. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Hindari kamu sifat hasad kerana ia memakan amalan kamu seperti api memakan kayu kering.” (Hadis riwayat Bukhori dan Muslim)
Meremehkan orang lain - Sifat ego manusia selalu lahir apabila individu berasa dirinya sempurna berbanding orang lain yang dilihat terlalu kecil dan kerdil dengan apa dia miliki.Abu Umamah pernah meriwayatkan Rasulullah SAW pernah bersabda bermaksud: “Tiga kelompok manusia yang tidak boleh dihina kecuali orang munafik ialah orang tua Muslim, orang berilmu dan imam yang adil.” (Hadis riwayat Muslim)
Sifat ujub atau bangga diri - Menurut Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Jangan kamu bersenang-lenang dalam kemewahan kerana sesungguhnya hamba Allah bukan orang yang bersenang-senang saja.” (Hadis riwayat Abu Naim daripada Muaz bin Jabal)
Suka berangan-angan Islam antikemalasan. Orang yang berat tulang untuk berusaha mencapai kecemerlangan dalam hidup dipandang hina oleh Allah dan manusia. Mereka lebih gemar berpeluk tubuh dan menyimpan impian tinggi tetapi amat malas berusaha untuk memperolehnya.
Buruk sangka – Seseorang yang suka menuduh orang lain melakukan sesuatu kejahatan tanpa diselidik amat dicela Islam. Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Nanti akan ada seseorang berkata kepada orang ramai bahawa mereka sudah rosak. Sesungguhnya orang yang berkata itulah sebenarnya yang sudah rosak dirinya.” (Hadis riwayat Muslim)
Wassalam


