Sylvia L'Namira's Blog: What's New?, page 2
October 22, 2014
Syl's Quote #11
Quote:"Kesuksesan ada pada mereka yang memiliki komitmen tinggi dalam melakukan segala hal."--Sylvia L'Namira--
Memegang komitmen tinggi bukanlah hal yang mudah. Namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dalam hubungan antar personal, dalam karir, bahkan dengan diri sendiri, selaiknya setiap orang memiliki komitmen agar berhasil tujuan yang ingin dicapai.
Memegang komitmen tinggi bukanlah hal yang mudah. Namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dalam hubungan antar personal, dalam karir, bahkan dengan diri sendiri, selaiknya setiap orang memiliki komitmen agar berhasil tujuan yang ingin dicapai.
Published on October 22, 2014 07:22
August 22, 2014
Terpesona Review
Review by Hilda Ikka Belum pernah aku jatuh cinta seperti ini.
Begitu menginginkan seseorang di luar kendali hatiku.
Tapi, hati kita telah lebih dahulu merintis jalan.
Saling bicara dengan bahasa yang tidak mereka mengerti.
Jadi, bukan kebetulan kau dan aku ada di sini.
Saling tatap dan saling balas tersenyum malu-malu.
Ini takdir, kita sama-sama tahu itu.
Kau adalah jodohku—bahkan sebelum aku mengenalmu.
***
Minggu ini aku berkunjung ke perpustakaan. Begitu tahu ada stok baru di rak buku, langsung deh tanpa pikir panjang aku meminjam. Apalagi novel roman, lumayan untuk penyegaran. Dari dua buku yang kupinjam, entah mengapa aku memilih untuk membaca novel ini terlebih dahulu.
Novel yang merupakan hasil kolaborasi dari aL Dhimas dan Sylvia L’Namira ini berisi dua novelette. Judul pertama “The Promise” ditulis oleh aL Dhimas, menceritakan tentang seorang Regan Daniswara yang sedang menata kehidupan baru di kampung halamannya, Medan. Ia pergi meninggalkan kenangan di Jakarta serta jabatannya sebagai flight attendant. Di Medan ia tinggal bersama kakek neneknya dan mengasuh Hiro, anak kakaknya yang sedang mencari nafkah di Kalimantan.
Regan mulai mencicil impiannya untuk menjadi seorang bookstore owner. Berbekal sisa tabungan dan gaji dari pekerjaan freelancer di sebuah wedding organizer milik Fandi, tunangan sepupunya, ia mulai mencari lokasi serta belajar desain interior. Oleh Fandi, ia dikenalkan kepada Bagas, seorang desainer interior yang juga pemilik cakery bernama Serenade.
Meski kehidupan barunya berjalan baik-baik saja, namun setiap langkah yang ia tapaki selalu mengingatkannya kepada Bian. Bian..Bian, masa lalu yang harus ia tinggalkan. Karena ia tahu Bian harus mendampingi orang lain hingga akhir hayat, bukan untuk bersamanya. Ternyata tetap saja yang namanya move on itu susah.
Regan sering menemui Fandi di Serenade untuk berdiskusi mengenai desain interior bookstore-nya nanti. Suatu ketika ia seolah terdorong untuk mendekati Carol, wanita paruh baya yang merupakan pelanggan tetap Serenade dan selalu ada saat Regan di sana. Carol yang selalu menikmati sajian seorang diri dan tenggelam dalam karya-karya sastra yang kelam.
Di penghujung cerita, Bagas akhirnya menyatakan bahwa dirinya menaruh perasaan pada Regan. Tentu Regan tak bisa, karena nama Bian masih terus mengusik hidupnya…
Judul kedua yakni “Chimera” yang merupakan goresan tangan Sylvia L’Namira menceritakan sebuah romansa yang dipertemukan lewat mimpi. Ganesh adalah seorang pelukis jalanan di Jakarta yang suatu hari mendapat order dari seseorang bernama Richard. Ia meminta Ganesh untuk melukis wajah tunangannya yang akan digunakan sebagai hadiah. Begitu Ganesh menerima foto ukuran postcard sontak darahnya berdesir. Ia mengenal perempuan dalam bentuk dua dimensi tersebut.
Sudah lama Ganesh dibayang-bayangi sosok Indi melalui mimpi. Indi yang merupakan teman masa sekolahnya. Dari mimpi-mimpinya tersebut ia telah melukis Indi dengan berbagai pose dan tema. Salah satu yang paling bermakna dari hasil karyanya adalah lukisan berjudul Sang Pengantin. Dimana sosok Indi ia gambarkan berlarian dengan gaun pengantin dan mengenakan liontin berbandul huruf GI.
Ganesh sempat gundah, bila memang perempuan dalam foto tersebut bidadari pujaannya, tentu akan ia berikan lukisan Sang Pengantin sebagai hadiah pertunangan tanpa maksud mengacaukannya. Meski Ganesh tidak yakin Indi tunangan Richard ini merupakan Indi yang menari-nari di alam mimpinya, ia tetap bertekad untuk memberikan lukisan pengantinnya kepada Richard sebagai bonus.Di hari pertunangannya tatkala Indi membuka bingkisan lukisan Sang Pengantin, ia amat terkejut. Selama ini ia pun dibayang-bayangi oleh mimpi yang sama. Bagaimana si pelukis tahu? Padahal Indi tak pernah menceritakan perihal mimpinya pada siapapun. Akhirnya Indi pun bertekad menelusuri jejak sang pelukis yang ternyata harus melalui jalan berliku untuk dapat bertemu.
Dari kisah cinta pasangan yang berbeda, seri GagasDuet pasti memiliki benang merah dari dua novelette yang ditulis oleh dua orang berbeda. Apakah itu? Temukan saja dengan membaca novel ini!aL Dhimas bertutur dengan gaya lambat merayap. Ia tak begitu banyak menyelipkan plot dalam cerita. Kisahnya mengalir tenang hingga saat mencapai klimaks, ia memberi kejutan spesial. Aku berhasil terkecoh dibuatnya. Kita akan dibuat tak menyangka di bagian ending.
Sylvia L’Namira menuliskan Chimera sama seperti gaya aL Dhimas. Mengalir tenang menuju muaranya namun ia mewarnai perjalanan cerita dengan konflik batin para tokohnya. Konflik batin Ganesh yang harus percaya pada mimpi atau membuangnya jauh-jauh. Konflik batin Indi untuk meneruskan hubungan pertunangannya dengan Richard ataukah tidak. Serta konflik batin ibu Indi untuk merelakan keputusan anaknya demi kebahagiaan putri semata wayangnya tersebut.
Aku suka cara Sylvia L’Namira menyuguhkan epilog dengan deskripsi yang manis, membuat para pembaca mengkhayalkan kendahan yang sama di cerita meski hanya selembar.
Quote yang paling aku suka adalah saat terjadi percakapan antara Regan dengan Hiro di “The Promise”.
“Papa salah. Kangen itu buat orang yang kita sayang tapi kalo rindu buat orang yang BENER-BENER kita sayang.” Hiro memberikan penekanan pada kata ‘bener-bener’. Halaman 16.
Membaca seri Gagasduet satu ini, bener-bener gak rugi deh!
Judul buku: TerpesonaPenulis: aL Dhimas & Sylvia L’NamiraTebal dan jumlah halaman: 13x19 cm , 268 hlmPenerbit: GagasmediaCetakan dan tahun terbit: Cetakan I, 2012
Published on August 22, 2014 02:46
December 17, 2013
Syl's Quote #10
Quote:"Why spend your time with nothing to do, while in fact there are many things you could do."--Sylvia L'Namira--
We tend to spend our free time checking social media, replying, re-tweeting, liking something, commenting on someone's status, watching television, commenting on the soap opera, etc. Without realizing hours has passes by and we achieve nothing in our goals.
We tend to spend our free time checking social media, replying, re-tweeting, liking something, commenting on someone's status, watching television, commenting on the soap opera, etc. Without realizing hours has passes by and we achieve nothing in our goals.
Published on December 17, 2013 22:44
December 7, 2013
Syl's Quote #9
Quote:"To all teachers in the world, never stop learning. Because when you stop learning, you won;t have anything to teach anymore."--Sylvia L'Namira--
Inspired by my Dad, he is a teacher, who keeps on learning although he is not young anymore. For him, learning is essential in teaching. He would never stop learning as long as he lives and I admire him for that.
Happy Teacher's Day!
Inspired by my Dad, he is a teacher, who keeps on learning although he is not young anymore. For him, learning is essential in teaching. He would never stop learning as long as he lives and I admire him for that.
Happy Teacher's Day!
Published on December 07, 2013 22:37
November 30, 2013
Sunday Meeting bersama GagasMedia, Bukune, dan PandaMedia
Saya berkesempatan untuk mengikuti Sunday Meeting yang diadakan oleh GagasMedia, Bukune, dan PandaMedia. Sunday Meeting yang diadakan tanggal 24 November 2013 kemarin adalah Sunday Meeting pertama. Sunday Meeting ini diadakan oleh tiga penerbit tersebut untuk mengundang penulis dan berbagi ilmu dalam kepenulisan.
Cheers!
Sesi-sesi Sunday Meeting diisi oleh tiga editor Christian, Iwid, dan Gita. Mereka sharing tentang riset, plot, self editing, dan berbagi tips kepenulisan. Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat dari kegiatan tersebut.
Acara yang dimulai pukul 10 hingga 2 siang ini tidak terasa membosankan sama sekali. Makan siang yang mantap serta guyuran hujan yang membuat sejuk suasana tidak membuat kantuk datang, justru makin bersemangat tanya-tanya perihal self editing ke ketiga editor yang sangat murah hati berbagi ilmunya. Kalau penulis sudah jago self editing, bukankah akan memudahkan editor juga di depannya?
Saya jadi teringat sama beberapa orang yang tidak mau berbagi ilmu karena ingin dianggap paling pintar, paling tahu, dan lain sebagainya. Tapi ujung-ujungnya dia yang repot sendiri karena pada akhirnya semua pekerjaan tertumpu padanya. Melihat ketiga editor Gagas, Bukune, dan Panda kemarin yang dengan senang hati menjawab pertanyaan dan berbagi ilmu pengeditan naskah, membuat saya salut. Insya Allah dengan berbagi, ilmu yang dimiliki justru akan makin bertambah.
Kegiatan Sunday Meeting ini rencananya akan diadakan sebulan sekali. Saya sangat senang dapat menghadiri Sunday Meeting perdana ketiga penerbit ini. Semoga di depannya akan dapat terus hadir dan menimba ilmu.
Cheers!Sesi-sesi Sunday Meeting diisi oleh tiga editor Christian, Iwid, dan Gita. Mereka sharing tentang riset, plot, self editing, dan berbagi tips kepenulisan. Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat dari kegiatan tersebut.
Acara yang dimulai pukul 10 hingga 2 siang ini tidak terasa membosankan sama sekali. Makan siang yang mantap serta guyuran hujan yang membuat sejuk suasana tidak membuat kantuk datang, justru makin bersemangat tanya-tanya perihal self editing ke ketiga editor yang sangat murah hati berbagi ilmunya. Kalau penulis sudah jago self editing, bukankah akan memudahkan editor juga di depannya?
Saya jadi teringat sama beberapa orang yang tidak mau berbagi ilmu karena ingin dianggap paling pintar, paling tahu, dan lain sebagainya. Tapi ujung-ujungnya dia yang repot sendiri karena pada akhirnya semua pekerjaan tertumpu padanya. Melihat ketiga editor Gagas, Bukune, dan Panda kemarin yang dengan senang hati menjawab pertanyaan dan berbagi ilmu pengeditan naskah, membuat saya salut. Insya Allah dengan berbagi, ilmu yang dimiliki justru akan makin bertambah.
Kegiatan Sunday Meeting ini rencananya akan diadakan sebulan sekali. Saya sangat senang dapat menghadiri Sunday Meeting perdana ketiga penerbit ini. Semoga di depannya akan dapat terus hadir dan menimba ilmu.
Published on November 30, 2013 22:20
November 17, 2013
Syl's Quote #8
Quote:
"The moment you let other people ruin your mood, you lose!"--Sylvia L'Namira--
People tend to test our patience. If they can't be positive, the best thing to do is ignore them, and continue with your things.
"The moment you let other people ruin your mood, you lose!"--Sylvia L'Namira--
People tend to test our patience. If they can't be positive, the best thing to do is ignore them, and continue with your things.
Published on November 17, 2013 22:32
November 7, 2013
National Novel Writing Month
Well, well, sudah November lagi niih. Waktunya apa?Bulan November adalah waktunya ikutan NaNoWriMo, alias National Novel Writing Month. Buat yang pingin tau apa itu NaNoWriMo, silahkan aja klik ke websitenya.
Saya akan menceritakan kisah sedih saya selama awal November hingga hari ini, hari ke 7, dan saya baru mendapat 3 ribuan kata. Sementara di NaNoWriMo, kita diharuskan menulis 50 ribu kata untuk bisa menjadi pemenang.
Memang sih, nggak ada hadiah yang cetar membahana gimana, cuma sertifikat yang namanya nulis sendiri, dan print sendiri, dibingkai juga boleh. Namun justru itu yang membuatnya istimewa. Karena hanya kita yang tahu pantas atau tidaknya kita menjadi juara.
So, saat validasi di akhir bulan November, kita akan memasukkan tulisan kita ke website NaNoWriMo, dan mereka akan menghitung jumlah kata yang sudah kita tuliskan. Kita bisa saja curang untuk menang, copy-paste aja tulisan sebanyak-banyaknya sampai mencapai 50 ribu. Dapet deh sertifikat.
Tapi buat apa? Kemenangan itu hanya akan dirayakan oleh kita sendiri. Kalau kita benar-benar jujur dan menang, kepuasan ada di diri kita. Kalau kita curang, yang ngerasa nggak puas juga kita sendiri. Itulah yang saya maksud istimewa. Justru di saat tidak ada orang yang melihat, kita ingin kemenangan itu murni.
Saya sudah 6 tahun menjadi member, dan tiap tahun saya usahakan ikut. Dan saya tidak menang setiap tahun. Ada saatnya saya harus menyerah dan melambaikan tangan pada kamera karena tidak sanggup melanjutkan lagi. Biasanya faktor X lah yang dijadikan alasan. Padahal kemalasan diri aja untuk konsisten menulis, yang menyebabkan kekalahan itu. Tapi saya tidak menyesal kalau kalah. Karena memang saya kurang gigih.
So, tahun ini terus terang saya belum tau apakah saya akan menang atau kalah (lagi). Coba aja lihat statistik penulisan saya di bawah ini.
Di situ dibilang dengan kecepatan menulis saya yang seperti kura-kura ini, saya baru akan menyelesaikan NaNoWriMo di bulan Januari 2014. He-heh..Tapi saya masih semangat kok! Saya akan terus mencoba hingga tetes keringat terakhir.
But, as a bonus, tulisan saya nongol lagi di Majalah Bobo, edisi 7 November 2014 *seneng* Nih dia di bawah artikelnya.
Published on November 07, 2013 00:37
October 5, 2013
Target Menulis
Semua penulis pasti punya target dalam menulis. Dan sebagai penulis, saya pun harus punya target dong? Target saya sebenarnya ingin paling tidak satu buku bisa terbit setiap tahun. Tapi apa daya, tahun ini saya gagal menerbitkan novel. Bukannya tidak diterima penerbit, tapi memang saya tidak mengirimkan naskah saya yang bertumpuk di laptop itu kemana pun. Tahun ini fokus saya memang tidak ke dunia tulis-menulis.
My Passion My Career
Memang ada cerita saya yang terbit dalam sebuah antologi yang diterbitkan oleh Konsultan karir, dengan judul 'My Career, My Passion.' Tapi itu tulisan saya yang juara di tahun 2009. Jadi sebenernya nggak ada tulisan baru yang terbit tahun ini. Ditambah lagi sekarang sudah bulan Oktober, hilanglah harapan saya untuk bisa menerbitkan satu novel tahun 2013 ini.
Tapi, tak dinyana tak disangka, tulisan saya muncul di Majalah Bobo. Hehehe.. Memang sih, bukan cerpen, bukan cerbung, atau pun cergam. Tulisan yang nongol ini adalah tulisan di rubrik School Buzz. Itu lho, rubrik tentang kegiatan yang diadakan di sekolah. Saya kebetulan mengirimkan beberapa, dan rupanya satu terpilih. Itu pun yang kasih tahu murid kelas 6 yang kebetulan lagi nongkrong di perpus.
Nah, ini dia tulisan saya yang muncul di Majalah Bobo edisi 29 Agustus 2013.
Family Math di MISBMelihat tulisan saya mejeng di majalah Bobo, saya jadi terpacu lagi buat menulis kembali. Saya sadar, memang harus ada niat dan kedisiplinan dalam menulis. Persis seperti kita dalam menjalani hidup, harus disiplin. So, jelang NanoWrimo di bulan November nanti nih, saya akan mulai membuat plot cerita.
Who knows, di tahun 2014 ada novel saya yang terbit. Syukur-syukur terbit 2, sebagai pelipur lara tahun ini yang tidak menelurkan karya apapun.
Amin-in, dong... :)
My Passion My CareerMemang ada cerita saya yang terbit dalam sebuah antologi yang diterbitkan oleh Konsultan karir, dengan judul 'My Career, My Passion.' Tapi itu tulisan saya yang juara di tahun 2009. Jadi sebenernya nggak ada tulisan baru yang terbit tahun ini. Ditambah lagi sekarang sudah bulan Oktober, hilanglah harapan saya untuk bisa menerbitkan satu novel tahun 2013 ini.
Tapi, tak dinyana tak disangka, tulisan saya muncul di Majalah Bobo. Hehehe.. Memang sih, bukan cerpen, bukan cerbung, atau pun cergam. Tulisan yang nongol ini adalah tulisan di rubrik School Buzz. Itu lho, rubrik tentang kegiatan yang diadakan di sekolah. Saya kebetulan mengirimkan beberapa, dan rupanya satu terpilih. Itu pun yang kasih tahu murid kelas 6 yang kebetulan lagi nongkrong di perpus.
Nah, ini dia tulisan saya yang muncul di Majalah Bobo edisi 29 Agustus 2013.
Family Math di MISBMelihat tulisan saya mejeng di majalah Bobo, saya jadi terpacu lagi buat menulis kembali. Saya sadar, memang harus ada niat dan kedisiplinan dalam menulis. Persis seperti kita dalam menjalani hidup, harus disiplin. So, jelang NanoWrimo di bulan November nanti nih, saya akan mulai membuat plot cerita. Who knows, di tahun 2014 ada novel saya yang terbit. Syukur-syukur terbit 2, sebagai pelipur lara tahun ini yang tidak menelurkan karya apapun.
Amin-in, dong... :)
Published on October 05, 2013 23:44
September 14, 2013
Syl's Quote #7
Quote:"Buku = Obat mati gaya paling ampuh!"-Sylvia L'Namira-
Tanggal 14 September ditetapkan sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Apa yang melatarbelakangi penetapan tersebut? Ada sumber yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Perpustakaan Nasional pertama kali didirikan di Jakarta, namun ada juga sumber yang menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional didirikan pada Januari 1981 (sumber: Wikipedia).
Tapi terlepas dari kebingungan saya, apapun yang melatarbelakangi ditetapkannya Hari Kunjung Perpustakaan, saya sangat happy dan bangga karena Indonesia memiliki hari yang khusus didedikasikan untuk berkunjung ke perpustakaan. Meskipun yah, memang masih belum besar-besaran kayak di luar sana (luar mana? luar angkasa juga boleh) Bukankah bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya? Dan dimana juga sejarah itu tersimpan, jika bukan di perpustakaan, museum, arsip negara, dan tempat-tempat penting lainnya?
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mendidik generasinya menjadi generasi cerdas. Dan bagaimana cara mencerdaskan generasi bangsa ini? Selain disekolahin biar pinter, rajin-rajinlah mengajaknya ke perpustakaan, agar dia gemar membaca. Kenapa gemar membaca itu penting? Karena dengan banyak membaca, seseorang akan memiliki pengetahuan yang luas, dia dapat menjadi apa saja yang dia inginkan, dan di masa depan, pasti menjadi orang hebat
"Today a reader, tomorrow a leader." -Margaret Fuller-
Tanggal 14 September ditetapkan sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Apa yang melatarbelakangi penetapan tersebut? Ada sumber yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Perpustakaan Nasional pertama kali didirikan di Jakarta, namun ada juga sumber yang menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional didirikan pada Januari 1981 (sumber: Wikipedia).
Tapi terlepas dari kebingungan saya, apapun yang melatarbelakangi ditetapkannya Hari Kunjung Perpustakaan, saya sangat happy dan bangga karena Indonesia memiliki hari yang khusus didedikasikan untuk berkunjung ke perpustakaan. Meskipun yah, memang masih belum besar-besaran kayak di luar sana (luar mana? luar angkasa juga boleh) Bukankah bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya? Dan dimana juga sejarah itu tersimpan, jika bukan di perpustakaan, museum, arsip negara, dan tempat-tempat penting lainnya?
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mendidik generasinya menjadi generasi cerdas. Dan bagaimana cara mencerdaskan generasi bangsa ini? Selain disekolahin biar pinter, rajin-rajinlah mengajaknya ke perpustakaan, agar dia gemar membaca. Kenapa gemar membaca itu penting? Karena dengan banyak membaca, seseorang akan memiliki pengetahuan yang luas, dia dapat menjadi apa saja yang dia inginkan, dan di masa depan, pasti menjadi orang hebat
"Today a reader, tomorrow a leader." -Margaret Fuller-
Published on September 14, 2013 18:15
September 10, 2013
Syl's Quote #6
Quote: "Mistakes from the past can never be repaired. Do your best in the present, to be a good person in the future."-Sylvia L'Namira-
We aren't angel. We are human. We made mistakes. We better remember that always, so we won't think that we are the holiest person in the world, and judge others by their mistakes.
We aren't angel. We are human. We made mistakes. We better remember that always, so we won't think that we are the holiest person in the world, and judge others by their mistakes.
Published on September 10, 2013 19:11


