Arif Abdurahman's Blog: Kearipan, page 6

December 19, 2024

Jejak Ide H.O.S. Tjokroaminoto Soal Islam dan Sosialisme

Ketika membaca Islam dan Sosialisme karya H.O.S. Tjokroaminoto, kita seperti diajak masuk ke dalam lorong waktu. Buku ini tidak sekadar memuat gagasan, tetapi juga semangat zaman, pergulatan ideologi, dan perjuangan atas nama kemanusiaan.

Dalam karya ini, Tjokroaminoto mengupas suatu pertautan yang pada masa itu terdengar provokatif: Islam dan sosialisme. Dua konsep yang, bagi sebagian orang, berada di ujung spektrum yang berlawanan. Namun, di tangan Tjokroaminoto, keduanya menemukan harmoninya.

Islam dan Sosialisme dalam Renungan H.O.S. Tjokroaminoto

Apa yang membuat Islam dan Sosialisme begitu menarik adalah keberanian Tjokroaminoto dalam mendobrak narasi dominan.

Di awal abad ke-20, sosialisme sering diasosiasikan dengan ateisme, suatu pandangan yang berakar dari materialisme dialektis Karl Marx. Namun, Tjokroaminoto menghadirkan tafsir yang berakar pada nilai-nilai keislaman. Baginya, sosialisme bukanlah monopoli Barat, tetapi esensinya ada dalam ajaran Islam yang menekankan keadilan, kesetaraan, dan solidaritas sosial.

Sebagai seorang pemimpin Sarekat Islam, Tjokroaminoto memahami betul konteks zamannya: rakyat yang terbelit kemiskinan di bawah penjajahan kolonial. Dalam kerangka itu, Islam menjadi sumber moral dan spiritual, sementara sosialisme menawarkan kerangka ekonomi dan politik untuk perubahan struktural. Bagi Tjokroaminoto, mengintegrasikan keduanya bukanlah pengkhianatan terhadap Islam, melainkan sebuah bentuk aktualisasi ajarannya di ranah sosial.

Namun, gagasan ini tentu tidak lepas dari kritik. Sebagian ulama pada masa itu memandang sosialisme sebagai ideologi Barat yang berbahaya, sedangkan para sosialis garis keras meragukan kompatibilitas Islam dengan visi mereka. Tjokroaminoto tidak gentar. Dalam buku ini, ia menegaskan bahwa Islam, sebagai agama yang “kaaffah” atau menyeluruh, mencakup aspek-aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan politik. Ia juga mengutip ayat-ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingnya keadilan sosial, seperti kewajiban zakat dan larangan riba, sebagai bukti bahwa Islam sejatinya mendukung semangat sosialisme.

Gaya bahasa Tjokroaminoto yang lugas dan retoris membuat buku ini tidak hanya menjadi dokumen intelektual, tetapi juga manifesto yang membakar semangat. Kita dapat merasakan gelora idealismenya dalam setiap paragraf. Namun, di balik keberaniannya, ada kerendahan hati untuk tetap berpijak pada nilai-nilai agama yang ia yakini.

Menarik untuk merenungkan relevansi buku ini di era sekarang. Dalam dunia yang semakin terfragmentasi oleh kapitalisme global, apakah gagasan Tjokroaminoto masih memiliki daya tawar? Jawabannya mungkin ada pada inti pemikiran beliau: keadilan sosial sebagai fondasi masyarakat yang beradab. Kita mungkin tidak lagi berbicara tentang sosialisme dalam terminologi klasik, tetapi spiritnya tetap hidup dalam perjuangan melawan ketimpangan dan eksploitasi.

Islam dan Sosialisme adalah pengingat bahwa ide-ide besar tidak lahir dari ruang hampa. Mereka adalah respons terhadap kondisi zaman, upaya untuk menjawab persoalan-persoalan mendesak. Tjokroaminoto, dengan segala keterbatasannya, telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam memformulasikan visi masa depan yang lebih adil. Ia mengajarkan bahwa agama bukanlah penghalang bagi perubahan, melainkan sumber inspirasi untuk memperjuangkannya.

Membaca ulang buku ini adalah kesempatan untuk merefleksikan bagaimana kita memaknai agama dan ideologi dalam menghadapi tantangan modern. Tjokroaminoto telah menunjukkan bahwa keduanya bukanlah entitas yang saling menegasikan, tetapi bisa menjadi mitra dalam mewujudkan dunia yang lebih baik. Sebuah pelajaran yang, saya kira, tetap relevan hingga hari ini.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 19, 2024 23:10

Membayangkan Mall Menjadi Hunian Layak

Mall, pusat perbelanjaan yang pernah menjadi altar modernitas, kini mulai menyusut ke dalam bayang-bayang digitalisasi. Dahulu, ia adalah jantung kota, tempat orang berkumpul, bertemu, dan menghabiskan waktu. Namun, dengan hadirnya belanja daring dan berkurangnya daya tarik toko-toko besar, banyak mall kini ditinggalkan; seperti kota mati, hanya dihuni oleh kenangan yang perlahan memudar.

Fenomena ini juga menjangkiti Indonesia. Mall-mall besar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, yang dulu dipadati pengunjung, kini menjadi sepi, terutama di pinggiran kota. Pandemi COVID-19 semakin mempercepat tren ini, menjadikan mall yang dulu ramai menjadi bangunan kosong yang membisu. Banyak mall yang mati suri, sementara yang lain bertahan dengan susah payah, dipenuhi toko-toko tutup dan lahan parkir yang menganga.

Dalam konteks ini, gagasan mengalihfungsikan mall menjadi perumahan layak huni terasa menjanjikan. Di Indonesia, krisis perumahan bukanlah isu baru. Data menunjukkan bahwa kebutuhan perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terus meningkat. Mall-mall yang tak lagi relevan sebagai pusat perbelanjaan dapat menjadi solusi ruang, memberikan kehidupan baru bagi bangunan yang kini menjadi monumen kapitalisme yang tak lagi relevan.

Transformasi mall menjadi hunian dapat menjadi solusi atas dua masalah sekaligus: revitalisasi ekonomi lokal dan penyediaan hunian yang terjangkau.

Mall Sebagai Solusi?

Mengapa mall? Mall di Indonesia, terutama di daerah pinggiran, sering memiliki lahan yang luas dan lokasi strategis, dekat dengan akses transportasi publik. Jika diolah dengan konsep mixed-use development — di mana perumahan digabungkan dengan fasilitas komersial dan ruang terbuka hijau — potensi untuk menciptakan ruang hidup yang inklusif dan berkelanjutan menjadi nyata.

Ahmad Abu-Khalaf, seorang peneliti, mencatat bahwa meski transformasi mall menjadi perumahan multifungsi dapat menciptakan ratusan ribu unit hunian, proses ini menghadapi kendala fisik dan finansial yang besar. Di Indonesia, tantangan ini semakin kompleks karena regulasi tata ruang yang sering tumpang tindih, birokrasi yang berbelit, serta resistensi dari komunitas lokal.

Kasus transformasi mall di Amerika memberikan pelajaran penting. Amy Casciani, seorang pengembang, menunjukkan bahwa mall yang kosong memiliki potensi untuk menstabilkan lingkungan sekitar dan menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui adaptasi kreatif. Di Indonesia, mall yang mati seperti Bekasi Cyber Park dapat diubah menjadi perumahan berbasis komunitas untuk pekerja di sektor informal yang sering terpinggirkan dari akses perumahan layak.

Namun, seperti yang diingatkan Kyle Paine, kendala seperti kebutuhan parkir dan keberlanjutan bisnis lokal juga harus diperhatikan. Mall yang berlokasi di kawasan padat penduduk sering kali menjadi pusat sosial bagi masyarakat sekitar. Transformasi mall harus memperhitungkan kebutuhan komunitas ini, sehingga tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga sosial.

Tantangan di Indonesia

Di Indonesia, kendala terbesar mungkin adalah pola pikir. Mall sering kali dianggap sebagai simbol modernitas, sehingga gagasan untuk mengubahnya menjadi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah mungkin mendapat resistensi, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Belum lagi, regulasi zonasi di banyak kota besar yang sering kali tidak mendukung fleksibilitas penggunaan lahan.

Namun, tantangan ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mencoba. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk berpikir lebih kreatif dan inklusif. Bayangkan jika mall-mall kosong di Jakarta diubah menjadi kompleks perumahan dengan taman, pusat komunitas, dan akses transportasi publik yang mudah. Bukankah ini cara untuk menghidupkan kembali kota dengan cara yang lebih manusiawi?

Mall yang sepi adalah cermin perubahan zaman. Namun, apakah kita hanya akan membiarkannya menjadi fosil beton yang tak berguna? Ataukah kita memiliki keberanian untuk membayangkan ulang ruang-ruang ini sebagai solusi bagi tantangan yang lebih besar?

Di Indonesia, transformasi mall menjadi perumahan bukan hanya soal ekonomi atau urbanisme, tetapi juga soal keadilan. Mall yang dulu hanya dapat diakses segelintir orang kini bisa menjadi ruang hidup bagi mereka yang membutuhkan. Dengan sedikit imajinasi dan banyak keberanian, masa depan mall di Indonesia tidak harus suram — ia bisa menjadi cerah, penuh kehidupan baru yang bermakna.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 19, 2024 02:28

December 17, 2024

Catatan Hidup Mohammad Natsir dan Mosi Integritas

Di bawah bayang-bayang sejarah, Mohammad Natsir berdiri sebagai sosok yang tak hanya menonjol dalam bidang politik, tetapi juga sebagai cerminan dari integritas intelektual yang jarang ditemukan.

Dalam menelusuri perjalanan hidupnya, ideologinya, dan karier politiknya, kita melihat kompleksitas manusia yang berupaya menyatukan keyakinan pribadi dengan tanggung jawab publik.

Anak Minang di Persimpangan Zaman

Dilahirkan pada tahun 1908 di Alahan Panjang, Sumatra Barat, Mohammad Natsir tumbuh dalam suasana yang dipenuhi dinamika kolonialisme dan pergolakan intelektual. Pada masa kecilnya, Natsir sekeluarga hidup di rumah seorang saudagar kopi yang terkenal di sana.

Natsir mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Maninjau selama dua tahun, kemudian pindah ke HIS Adabiyah di Padang. Setelah beberapa bulan, ia pindah lagi ke Solok dan dititipkan di rumah saudagar. Selain belajar di HIS di Solok pada siang hari, ia juga belajar ilmu agama Islam di Madrasah Diniyah pada malam hari.

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) lalu ikut bergabung dengan perhimpunan-perhimpunan pemuda seperti Pandu Nationale Islamietische Pavinderij dan Jong Islamieten Bond.

Setelah lulus dari MULO, ia pindah ke Bandung untuk belajar di AMS hingga tamat pada tahun 1930. Dari tahun 1928 sampai 1932, ia menjadi ketua Jong Islamieten Bond (JIB) Bandung.

Pendidikan formal yang ia tempuh tidak hanya membekalinya dengan pengetahuan, tetapi juga mempertemukannya dengan gagasan modernitas dan Islam reformis.

Di bawah bimbingan tokoh seperti Ahmad Hassan, yang kelak menjadi tokoh organisasi Persatuan Islam, Natsir menyerap ide-ide yang kelak menjadi landasan perjuangannya: Islam sebagai jalan hidup yang integral.

Menjembatani Islam dan Modernitas

Mohammad Natsir adalah arsitek konsep integralistik, gagasan yang berupaya menjembatani Islam dengan modernitas dalam bingkai kenegaraan.

Dalam pandangannya, Islam bukan sekadar agama ritual, melainkan panduan moral dan sosial untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Artikel-artikelnya di berbagai majalah seperti “Pedoman Masyarakat” menunjukkan keahliannya dalam merumuskan Islam sebagai kekuatan transformasi sosial.

Namun, Natsir bukanlah fundamentalis. Ia adalah seorang intelektual yang percaya pada dialog dan moderasi. Dalam polemiknya dengan Soekarno mengenai dasar negara, ia memilih pendekatan argumentatif yang elegan.

Ia menolak negara sekuler, tetapi juga tidak memaksakan syariat sebagai hukum negara secara kaku. Baginya, Islam adalah spirit yang harus meresap ke dalam sistem tanpa menjadi alat dominasi.

Karier Politik: Di Antara Prinsip dan Realitas

Mohammad Natsir memasuki politik dengan idealisme yang murni. Sebagai pendiri Masyumi, ia membayangkan partai ini sebagai wahana perjuangan Islam modern yang inklusif. Puncak karier politiknya tercapai saat ia diangkat menjadi Perdana Menteri Indonesia pada tahun 1950, di mana ia memimpin Kabinet Natsir yang singkat namun signifikan.

Pidato Mosi Integral Natsir adalah mahakarya politiknya. Dengan visi yang luas, ia menggagas integrasi wilayah-wilayah yang terpecah akibat revolusi menjadi Republik Indonesia Serikat kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini adalah bukti komitmen Natsir pada keutuhan bangsa, terlepas dari perbedaan ideologis yang ia miliki dengan beberapa tokoh nasional lainnya.

Namun, politik adalah arena kompromi. Ketika Masyumi dibubarkan pada 1960, Natsir mengalami masa-masa sulit. Pemerintah Orde Lama menempatkannya dalam tahanan rumah karena dianggap sebagai ancaman politik. Tetapi dalam keterbatasan, ia tetap produktif, menulis dan berkarya sebagai intelektual yang tak pernah menyerah pada tekanan.

Di Balik Bayang Integritas

Kehidupan pribadi Natsir mencerminkan kesederhanaan yang luar biasa. Dalam kesibukannya sebagai politisi, ia tetap menjadi suami dan ayah yang setia. Kesederhanaan ini bukan sekadar gaya hidup, tetapi ekspresi dari keyakinannya bahwa seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam setiap aspek kehidupan.

Reporter Ramadhian Fadillah melaporkan bahwasanya ia tokoh sederhana sepanjang zaman. Ia juga melaporkan bahwa Natsir “tak punya baju bagus, jasnya bertambal. Dia dikenang sebagai menteri yang tak punya rumah dan menolak diberi hadiah mobil mewah.”

Peneliti George McTurnan Kahin mendapat info dari Agus Salim bahwa ada staf dari Kementerian Penerangan yang hendak mengumpulkan uang untuk Natsir supaya berpakaian lebih layak. Apalagi, kemejanya cuma dua setel dan sudah butut pula.

Sewaktu dia mundur sebagai Perdana Menteri pada Maret 1951, sekretarisnya, Maria Ulfa, menyerahkan padanya sisa dana taktis dengan banyak saldo yang sebenarnya juga hak Perdana Menteri. Natsir menolak, dan dana itu dilimpahkan ke koperasi karyawan tanpa sepeser dia ambil.

Sebagai seorang Muslim yang taat, Natsir menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan moral dan spiritualnya. Tetapi ia tidak berhenti pada ritual; ia menerjemahkan nilai-nilai Islam dalam kerja nyata untuk masyarakat. Dalam setiap langkahnya, kita melihat sosok yang berusaha menjalani kehidupan dengan konsistensi antara pikiran, kata, dan tindakan.

Warisan Mohammad Natsir yang Abadi

Mohammad Natsir adalah contoh nyata dari bagaimana seorang manusia dapat hidup dalam dualitas: sebagai seorang intelektual yang kritis dan seorang praktisi politik yang berkompromi. Ia menunjukkan bahwa integritas bukan berarti kaku, dan pragmatisme tidak selalu berkonotasi negatif. Dalam dunia yang sering kali terpolarisasi antara idealisme dan realisme, Natsir mengajarkan kita pentingnya mencari titik temu.

Warisan Natsir bukan hanya pada gagasan dan kebijakan yang ia tinggalkan, tetapi juga pada cara ia menjalani hidupnya. Di tengah perdebatan sengit mengenai arah bangsa, ia adalah suara yang menenangkan, mengingatkan kita bahwa perbedaan bukan alasan untuk perpecahan. Dalam kehidupan, ideologi, dan karier politiknya, Natsir adalah teladan bagi siapa saja yang ingin memahami makna perjuangan dalam bingkai keadilan dan kemanusiaan.

Sebagaimana sejarah mencatatnya, nama Natsir akan tetap hidup, bukan sebagai politisi yang sekadar bermain di atas panggung kekuasaan, tetapi sebagai manusia yang mendamaikan antara pikiran dan hati, antara agama dan negara, antara cita-cita dan kenyataan.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 17, 2024 22:42

Fate/Grand Order Bukan Sekadar Game Wayang

Dalam konteks game Fate/Grand Order, istilah “game wayang” sebenarnya adalah ejekan. Hal ini merujuk pada tampilan gameplay FGO yang berbasis turn-based 2D, di mana karakter kita dan musuh berjajar seperti halnya dalam pertunjukan wayang, ditambah gerakan satu-satu mereka yang menyerupai wayang yang digerakkan oleh dalang.

Sebagai bagian Fate series, pemain mengambil peran sebagai Master di FGO, pemimpin para Servant yang diangkat dari berbagai legenda dan sejarah dunia. Tokoh-tokoh ini, yang disebut Servant, adalah wujud digital dari karakter seperti Gilgamesh, Jeanne d’Arc, dan pastinya Raja Arthur yang jadi waifu sejuta umat.

Dengan estetika khas anime, mereka diberi kedalaman karakter melalui cerita yang memadukan fantasi, sejarah, dan filsafat. Sama seperti dalang yang menghidupkan wayang di panggung, pemain FGO diberi kendali atas para Servant ini dalam narasi epik yang melibatkan nasib dunia.

FGO juga memperkenalkan konsep Singularity kemudian Lostbelt, di mana pemain harus memperbaiki atau mengatasi anomali dalam alur waktu demi menyelamatkan umat manusia. Dalam proses ini, FGO menciptakan cerita-cerita yang memanfaatkan latar historis dan mitologis, mengubah sejarah menjadi panggung imajinatif yang kaya akan konflik dan drama.

Daya Tarik Game Wayang dan Kontroversi Gachafate grand order waifu

Sebagai game gacha, FGO mengandalkan mekanisme undian virtual untuk mendapatkan karakter baru. Di satu sisi, sistem ini memberikan sensasi harapan dan kejutan yang tak ubahnya membuka kotak hadiah.

Di sisi lain, mekanisme ini kerap dikritik sebagai bentuk perjudian terselubung, di mana pemain bisa menghabiskan uang nyata untuk peluang mendapatkan Servant favorit mereka. Contohnya, pada tahun 2018, seorang pemain dilaporkan menghabiskan lebih dari USD 70.000 untuk mengoleksi semua karakter yang tersedia.

Namun, di balik kontroversi ini, FGO tetap menjadi salah satu game paling sukses secara finansial. Sebagai IP dari Type-Moon dan dipublikasikan oleh Aniplex, yang berada di bawah naungan Sony, FGO mencatatkan pendapatan lebih dari 7 miliar dollar (sekitar Rp100 miliar) sejak dirilis pada tahun 2015.

Pendapatan ini menyamai atau bahkan melampaui game AAA Sony sendiri, seperti The Last of Us Part II atau God of War. Dalam dunia yang dihuni oleh blockbuster konsol, fakta bahwa sebuah game mobile dengan grafis ketinggalan zaman dapat bersaing secara finansial adalah fenomena tersendiri.

Keabadian FGO di Tengah Keusangan

Meski sistem permainan FGO sering dianggap ketinggalan zaman—dengan mekanisme turn-based sederhana dan interface yang kurang intuitif dibandingkan standar modern—game ini tetap memiliki basis penggemar yang setia. Apa rahasianya? Jawabannya terletak pada narasi yang kaya dan hubungan emosional yang berhasil dibangun antara pemain dan karakter.

Setiap cerita utama dan event sampingan yang dirilis membawa cerita baru yang menggugah, penuh dengan dialog yang mendalam, plot twist yang mengejutkan, dan momen-momen emosional yang tak terlupakan.

Selain itu, FGO secara rutin merilis materi baru yang menggoda para penggemar, termasuk kolaborasi dengan seri Fate lainnya atau karya Type-Moon lain. Semua ini menjaga antusiasme penggemar tetap hidup, meskipun gameplay-nya sendiri tidak banyak berubah sejak awal rilis.

Menariknya, FGO tetap mampu bertahan dan bahkan bersaing di tengah gelombang game gacha baru yang menawarkan grafis lebih canggih dan gameplay lebih modern, seperti Genshin Impact atau Honkai: Star Rail dari Mihoyo. Dalam hal teknis, FGO mungkin kalah jauh dari segi visual maupun eksplorasi dunia yang ditawarkan Mihoyo. Namun, ada beberapa faktor yang membuat FGO tetap relevan di tengah kompetisi ini.

Dalam esensi, Fate/Grand Order adalah wayang era digital. Ini adalah cermin bagi kompleksitas manusia—harapan, perjuangan, cinta, dan pengorbanan—yang dihidangkan dalam format yang relevan dengan zaman. Meski dibangun di atas sistem yang kuno, FGO membuktikan bahwa kekuatan cerita dapat melampaui keterbatasan teknis. Dan selama game wayang ini terus mementaskan kisah-kisahnya, layar ponsel akan tetap menjadi panggung bagi drama epik yang abadi.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 17, 2024 02:57

December 15, 2024

Kumpulan Foto Cosplay Ubel dari Serial Frieren

Ketika berbicara tentang Frieren: Beyond Journey’s End, mungkin kita langsung teringat pada petualangan penuh nostalgia dan emosi para karakter setelah akhir perjalanan epik. Namun, ada satu karakter yang mencuri perhatian dengan aura misterius dan kekuatannya yang mengintimidasi: Ubel.

Sosok yang penuh teka-teki ini tidak hanya memikat di dalam cerita, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak cosplayer untuk menghidupkannya di dunia nyata.

Dari detail kostum hingga ekspresi judes namun memukau, berikut adalah kumpulan foto cosplay Ubel yang akan membuatmu semakin terpesona dengan karismanya.

Cosplay Ubel by @rollingdust8cosplay ubel frierencosplay ubel frierencosplay ubel frierenCosplay Ubel by @tokio0131cosplay ubel frierenCosplay Ubel by @hakonyanyacosplay ubel frierencosplay ubel frierencosplay ubel frierencosplay ubel frierenCosplay Ubel by @suzuran_rocosplay ubel frierencosplay ubel frierenCosplay Ubel by @sakurayyecosplay ubel frierenCosplay Ubel by @harunero01cosplay ubel frierencosplay ubel frieren

Nah itu cosplay Ubel yang bakal menggoda iman.

Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, game dan pop culture, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 15, 2024 22:45

December 12, 2024

Kumpulan Foto Cosplay Black Swan Honkai: Star Rail

Black Swan adalah karakter dalam Honkai: Star Rail yang merupakan seorang Memokeeper dari Garden of Recollection. Peramal yang misterius dan elegan.

Nah, berikut kumpulan beberapa cosplay terbaik yang ditemukan di internet dari karakter di game HoYoverse ini.

Cosplay Black Swan by @Leo_aoicosplay black swan honkai star railcosplay black swan honkai star railCosplay Black Swan by @hakonyanyacosplay black swan honkai star railCosplay Black Swan by @uosacosercosplay black swan honkai star railcosplay black swan honkai star railcosplay black swan honkai star railCosplay Black Swan by @natsume0v0cosplay black swan honkai star railcosplay black swan honkai star railcosplay black swan honkai star railcosplay black swan honkai star railCosplay Black Swan by @Genkocosplaycosplay black swan honkai star rail

Nah itu cosplay Black Swan Honkai: Star Rail yang bakal menggoda iman.

Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, game dan pop culture, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 12, 2024 23:16

December 10, 2024

Urutan Game Tales, Serial JRPG dari Phantasia Sampai Arise

Dimulai dari tahun 1995 di Super Famicom hingga game Tales of Arise di PS5, seri bertingkat ini sangat digemari oleh semua penggemar RPG bergaya anime.

Setiap seri Tales seperti sebuah dongeng, tapi bukan dongeng yang diceritakan sebelum tidur untuk membuat kita terlelap. Ia adalah dongeng yang mengingatkan kita bahwa hidup adalah perjalanan tanpa ujung.

Selama bertahun-tahun, game Tales telah dirilis di Jepang terlebih dahulu, jadi kami mendasarkan urutan ini pada tanggal tersebut.

1. Tales of Phantasia (1995)

Dirilis untuk Super Famicom (SNES), ini adalah game Tales pertama yang pernah hadir dalam kehidupan kita.

Pada saat itu, game ini mendorong SNES hingga batas kemampuannya, termasuk menambahkan pengisi suara. Karakter dan ceritanya termasuk yang terbaik, bahkan jika dibandingkan dengan game-game berikutnya.

Ini juga merupakan judul pertama dari Linear Motion Battle System yang memperlihatkan karakter bergerak dalam pertempuran seperti side-scroller.

Sistem ini akan digunakan dalam setiap game Tales berikutnya, terus diperbarui dan disempurnakan. Ini adalah fondasi dari semua game Tales.

2. Tales of Destiny (1997)

Game Tales awal-awal memang cenderung lebih suka hal-hal yang aneh saat menyusun nada, cerita, dan karakter. Destiny adalah gim Tales utama kedua dan yang pertama di PlayStation 1.

Gim ini menggunakan banyak ide yang sama dari gim pertama, tetapi tidak ada banyak perubahan yang ditawarkan Phantasia.

Karakter-karakternya, seperti yang diharapkan, sangat bagus. Namun, gim ini memiliki banyak masalah tempo dalam hal cerita di bagian selanjutnya dan pertarungannya tidak terlalu menarik.

3. Tales of Eternia (2000)

Perilisan Tales of Eternia yang asli menimbulkan kebingungan karena diberi nama Tales of Destiny 2 saat dirilis di Amerika Utara.

Padahal game ini bukanlah sekuel Tales of Destiny, tetapi menampilkan karakter dari Destiny yang muncul sebagai cameo.

Tales of Eternia sedikit lebih baik dalam hal sistem dan alur cerita daripada Tales of Destiny. Namun sebagai salah satu game awal, game ini memang kurang menarik dibandingkan dengan game Tales lain yang dirilis setelahnya.

4. Tales of Destiny 2 (2002)

Jangan sampai tertukar dengan yang di atas, Tales of Destiny 2 adalah sekuel dari Tales of Destiny.

Dirilis di PS2, judul ini secara teknis adalah seri keempat, tidak pernah dirilis di luar Jepang. Destiny 2 berlatar 18 tahun setelah game pertama. Sangat menyenangkan melihat dunia yang diciptakan dalam Tales of Destiny pertama berubah seiring waktu.

Kita mengendalikan Kyle, anak dari dua karakter utama dari Destiny.

Kyle ingin menjadi pahlawan seperti ayahnya dan memulai perjalanan aneh melintasi dunia, menganggapnya sebagai takdirnya untuk melakukan apa pun selain menjadi orang baik yang terkenal di dunia.

5. Tales of Symphonia (2003)

Symphonia merupakan game eksklusif GameCube.

Pada saat itu dan setelahnya, Symphonia dianggap sebagai salah satu game Tales yang paling dikenal dan ikonik. Game ini biasanya dianggap sebagai game yang membuat seri ini terkenal dan meroketkan popularitas Tales.

Hal ini mungkin ada hubungannya dengan game ini yang merupakan game Tales 3D pertama yang lengkap, dan juga karena game ini merupakan game Tales pertama yang membuat banyak orang menyukai seri ini.

Symphonia adalah game yang sangat seru dan wajib dimainkan.

6. Tales of Rebirth (2004)

Game Tales memiliki begitu banyak karakter utama sehingga sulit bagi mereka untuk bersinar dan menjadi lebih menonjol dalam cerita. Meski begitu, Tales of Rebirth memiliki beberapa karakter yang paling mendetail.

Rebirth juga memiliki nada yang agak gelap, tetapi mampu menyeimbangkan antara keceriaan dan keseriusan dengan sangat baik.

Ada hubungannya dengan cerita dan penulisan yang membuat karakter-karakternya begitu hebat, tetapi sandiwaranya adalah beberapa yang terbaik.

7. Tales of Legendia (2005)

Tales of Legendia memiliki banyak kekurangan, terutama untuk versi PS2 tahun 2005. Salah satunya adalah monster encounter yang terjadi hampir setiap detik. Hal ini cukup mengganggu ketika pertarungan semakin tidak menarik.

Tales of Legendia gagal menyamai Tales of Symphonia, menjadikannya salah satu game Tales yang paling mudah dilupakan. Namun, musiknya menonjol.

8. Tales of the Abyss (2005)

Tales of the Abyss dianggap sangat bagus menurut standar JRPG dan Tales.

Dengan cerita yang jauh lebih gelap daripada kebanyakan game hingga saat ini. Menampilkan salah satu karakter utama terbaik dalam bentuk Luke fon Fabre.

Ini adalah salah satu game awal yang bagus yang akan disukai penggemar, dan pendatang baru dapat menganggapnya sebagai titik awal.

Ini adalah game Tales terakhir yang dirilis di PS2, dengan dua judul utama berikutnya dirilis di Nintendo DS.

9. Tales of Innocence (2007)

Tales of Innocence dirilis untuk Nintendo DS dan mengikuti kisah seorang pendekar pedang muda bernama Ruca Milda, yang harus menjelajahi dunia yang dilanda perang dan mengungkap kebenaran tentang masa lalunya.

Tales of Innocence bisa dibilang memiliki cerita yang sangat bagus.

Seperti judul Nintendo DS sebelumnya, Innocence menyempurnakan Tales of the Tempest, tetapi keterbatasan DS mulai terlihat, terutama dengan pertempuran side-scrolling 2D dalam gim genggam.

10. Tales of Vesperia (2008)

Tales of Vesperia dirilis di Xbox 360 dan PS3, sehingga menghasilkan grafis dan antarmuka pengguna yang lebih baik. Secara keseluruhan, presentasi di Vesperia juga luar biasa.

Tales of Vesperia sering dipuji sebagai salah satu game Tales terbaik, tetapi ini subjektif. Cerita dan latarnya menarik sementara karakter-karakternya yang tangguh selalu menyenangkan untuk diajak berinteraksi.

Antara Abyss, Symphonia, dan Vesperia, ketiganya sering kali jadi sumber debat tentang mana yang lebih baik.

Vesperia adalah seri Tales yang kembali ke konsol rumah sejak Abyss dirilis di PS2 pada tahun 2005. Sejak itu, Vesperia beberapa kali dirilis ulang pada tahun 2019 dengan versi definitif.

11. Tales of Hearts (2008)

Tales of Hearts awalnya dirilis di Nintendo DS.

Tampaknya bukan rahasia lagi bahwa game Tales selalu terlihat lebih bagus saat dimainkan di konsol rumah seperti PS3 dan 360, tetapi entah mengapa, game ini dirilis di DS. Ini berarti ada perbedaan grafis yang cukup besar antara game ini dan Vesperia.

Akhirnya, Tales of Hearts mendapatkan perhatian dan cinta yang layak saat dibuat ulang untuk PS Vita dan dirilis ulang pada tahun 2014, menampilkan sistem dan elemen gameplay baru yang tidak ada di versi aslinya, termasuk memperbarui grafis dan memodifikasi sistem Soma.

12. Tales of Graces (2009)

Tales of Graces awalnya dirilis di Nintendo Wii dan PS3.

Kisah gim ini mengikuti seorang pangeran muda bernama Asbel Lhant, yang tinggal di kerajaan Windor.

Seperti yang mungkin diharapkan dari gim Tales, hidupnya berubah selamanya ketika ia bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Sophie, yang secara kebetulan kehilangan ingatannya.

Asbel memulai salah satu perjalanan paling aneh dan menyenangkan dari semua gim Tales.

13. Tales of Xillia (2011)

Dirilis di PS3, Tales of Xillia berlatar di Rieze Maxia, dunia tempat manusia dan roh hidup dalam harmoni.

Game ini menampilkan protagonis wanita pertama dalam sejarah Tales, Milla Maxwell, meski ia berbagi peran dengan Jude Mathis sebagai protagonis bersama. Jude adalah mahasiswa kedokteran yang terlibat dalam konflik dengan kerajaan jahat.

Milla, protagonis kedua, adalah roh yang memiliki misi untuk menyelamatkan dunia dari entitas kuat yang dikenal sebagai Penguasa Roh. Seperti yang kita ketahui, ini adalah hal yang biasa dalam Tales.

Xilia dibangun di atas sistem Artes yang terhubung dari Graces, yang memungkinkan kita memasangkan karakter dan menambah kedalaman pertempuran.

14. Tales of Xillia 2 (2012)

Xillia 2 merupakan sekuel langsung, menjadikannya game utama kedua yang melakukannya.

Secara kanonik, game ini berlatar satu tahun setelah kejadian di game pertama, mengikuti narasi baru di dunia yang sama. Game ini dirilis di PS3 dan sepenuhnya dalam dunia 3D.

Tales of Xillia 2 menampilkan protagonis baru dalam bentuk Ludger Will Kresnik, dan game ini mengikuti perjalanannya saat ia berusaha menyelamatkan saudaranya dan mencegah perang antara dua negara.

Mengikuti alur cerita Xillia sebelumnya, game ini juga sama gelapnya.

15. Tales of Zestiria (2015)

Game Tales pertama yang hadir di PS4, Tales of Zestiria mengikuti Sorey, seorang manusia yang tumbuh di antara roh-roh yang disebut Seraphim dan dipilih sebagai “Shepherd,” sosok legendaris yang dinubuatkan akan menyelamatkan dunia dari kegelapan.

Zestiria adalah game utama ke-15, yang dirilis untuk merayakan ulang tahun ke-12 seri tersebut.

Dengan cerita tipikal anime yang kita harapkan dan sukai dari Tales, dipadukan dengan latar fantasi abad pertengahan yang menyenangkan dan penuh warna.

Zestiria juga memperkenalkan fitur untuk game ini yang disebut “Armatisation,” yang memungkinkan Anda bergabung dengan anggota tim untuk mendapatkan kemampuan baru dan melancarkan serangan yang lebih kuat.

16. Tales of Berseria (2016)

Hanya satu tahun setelah Zestiria, Tales of Berseria dirilis.

Ini adalah game Tales pertama yang tidak mengharuskan kita menahan tombol lain untuk bisa bebas berkeliaran dan berlari di arena pertempuran, yang merupakan peningkatan yang sangat besar.

Berseria juga menyandang gelar sebagai game Tales pertama yang menampilkan protagonis wanita tunggal.

Berseria menonjol karena memiliki nada yang lebih gelap daripada beberapa game Tales, yang lebih ditekankan oleh nafsu Velvet yang tak berujung dan seperti binatang untuk membalas dendam terhadap mereka yang bersalah padanya.

Berseria adalah prekuel yang jauh dari Zestiria, dengan kedua game tersebut berlangsung di dunia yang sama dalam periode yang sangat berbeda.

17. Tales of Arise (2021)

Tales of Arise rilis pada tahun 2021, dan dimaksudkan sebagai pembaruan seri tersebut.

Tales of Arise menyajikan Linear Motion Battle System yang terkini, mengadaptasi dan menyempurnakannya lebih jauh dari Tales of Berseria hingga menjadi versi pertarungan yang paling luas dan menyenangkan yang pernah ada dalam gim Tales.

Tales of Arise menghadirkan berbagai perubahan untuk membedakannya dari gim-gim sebelumnya, terutama interaksi karakter, komedi, seni pertarungan, dan banyak lagi.

Tales of Arise adalah gim yang fenomenal, meski dengan beberapa masalah cerita dan tempo.

Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime dari Kearipan bisa ikuti di Google News.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 10, 2024 21:08

10 Anime Mirip Natsume Yuujinchou

Dalam serial Natsume Yuujinchou, karakter utamanya Takashi Natsume memiliki rahasia aneh dan menakutkan yang melibatkan yokai, atau roh tak kasat mata.

Natsume menemukan bahwa neneknya yang telah meninggal, Reiko, telah mewarisinya Yuujinchou, sebuah buku catatan yang berisi nama-nama roh yang dia bawa di bawah kendalinya.

Karena menjadi milik Natsume, buku catatan itu mengundang para makhluk-makhluk gaib itu menghantuinya agar bisa mendapat kebebasan mereka.

Satu-satunya pendampingnya adalah Madara yang memproklamirkan diri sebagai pengawalnya. Madara adalah roh kucing misterius, yang kemudian menamakan dirinya sebagai Nyanko-sensei.

natsume yuujinchou anime

Berdasarkan manga yang diakui secara kritis oleh Yuki Midorikawa, Natsume Yuujinchou adalah seri slice of life dan supernatural yang mengikuti Natsume yang berusaha untuk membebaskan roh-roh yang terikat oleh kontrak neneknya tadi.

Bagi yang menyukai Natsume Yuujinchou dan menyukai kisah supranatural sekaligus ada unsur slice of life di dalamnya, berikut sepuluh rekomendasi anime dari saya:

1. Hotarubi no Mori eHotarubi no Mori e anime movieJudulInto the Forest of Fireflies’ LightGenreDrama, Romance, SupranaturalEpisode1 FilmStudioBrain’s Base

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Natsume Yuujinchou dan Hotarubi no Mori e tidak hanya memiliki pencipta asli yang sama dan latar yang mirip, keduanya juga dianimasikan oleh studio yang sama, dengan sutradara yang sama dan bahkan komposer yang sama.

Layaknya Natsume, protagonis perempuan Hotaru bisa melihat youkai. Sama seperti Natsume Yuujinchou, Hotarubi no Morie e bermain dengan perasaan melankolis dan hubungan antara manusia dan roh.

Lihat: Hotarubi no Mori e: Romansa Lintas Dunia Lain

2. Mushishimushishi anime ginkoGenreAdventure, Slice of Life, Seinen, SupranaturalEpisode26StudioArtland

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Kedua anime berfokus pada interaksi antara roh, manusia dan alam. Kedua anime melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan cara bercerita, karakter, dan bermain dengan emosi kita. Bisa dibilang Mushishi adalah Natsume Yuujinchou versi seinen.

Mushishi mengikuti Ginko yang bepergian, yang berkeliling dan memperbaiki atau membantu orang-orang dengan masalah yang berkaitan dengan roh Mushi yang magis dan misterius yang hidup berdampingan dengan manusia.

Anime ini bertempo lambat dan menceritakan kisah episodik individu yang dapat berkisar dari yang paling gelap hingga yang paling terang, dan semuanya didukung oleh pemandangan yang menakjubkan dan skor musik yang indah.

Baca juga: 20 Serial Anime Seinen Pilihan

3. My Neighbor TotoroJudulTonari no TotoroGenreDrama, Mystery, Psychological, SupranaturalEpisode1 FilmStudioGhibli

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Kedua anime melibatkan dunia roh tapi menggunakan sentuhan lembut pada subjek tersebut, sekaligus ada “kucing” di dalam Natsume Yuujinchou dan Tonari no Totoro.

Berlatar pada 1950-an, Satsuki dan Mei pindah ke pedesaan agar lebih dekat dengan ibu mereka, yang dirawat di rumah sakit.

Beradaptasi dengan kehidupan pedesaan, Mei bertemu dengan makhluk kecil seperti kelinci di halaman suatu hari. Mengejarnya ke dalam hutan, dia menemukan Totoro, roh hutan mistis raksasa yang segera menjadi temannya.

Tak lama, Satsuki juga bertemu Totoro, dan kedua gadis itu tiba-tiba menemukan hidup mereka dipenuhi dengan petualangan magis dan makhluk-makhluk fantastis di hutan.

Baca juga: Rekomendasi 10 Film Animasi dari Studio Ghibli di Netflix

4. xxxHOLiCxxxHOLiC animeGenreComedy, Drama, Mystery, Psychological, SupranaturalEpisode24StudioProduction I.G.

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Kedua protagonis dapat melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa melihatnya dan memiliki sahabat yang menerima mereka karenanya. Penjaga sang protagonis menyukainya dan melindunginya, meski bersikap kasar serta banyak menggoda.

Saya yakin jika kamu mencintai Natsume Yuujinchou, kamu akan mencintai xxxHolic. Kedua seri menawarkan banyak pengetahuan tentang cerita rakyat Jepang dan memberikan karakter yang akan membuat kita jatuh cinta.

Jika Natsume Yuujinchou lebih menyentuh dan ringan, maka xxxHolic sedikit lebih gelap sekaligus lucu.

Baca juga: 10 Anime Terbaik dari Production IG

5. MonogatarimonogatariGenreComedy, Drama, Mystery, Psychological, SupranaturalEpisode15 (Bakemonogatari)StudioShaft

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Yang paling jelas adalah bahwa Monogatari dan Natsume Yuujinchou untuk karakter utama keduanya disuarakan oleh Kamiya Hiroshi.

Kemudian ada tema dan suasana sangat mirip. Meski gaya penceritaan dan animasinya berbeda, keduanya sama-sama berbagi nilai produksi yang tinggi.

Kedua anime adalah tentang laki-laki usia sekolah menengah yang berurusan dengan makhluk dan fenomena supernatural. Karakter utama memperhatikan hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh manusia normal dan mencoba untuk membantu, bahkan jika hal itu berbahaya.

Ada campuran unik dari kehidupan sehari-hari yang damai dan kejadian supernatural yang kejam.

Monogatari memiliki lebih banyak kekerasan grafis sekaligus harem legendarisnya, dan gaya khas Shaft. Bagi yang ingin mengikuti serial anime ini bisa baca Urutan Monogatari dan Panduan Cara Menonton.

6. Kakuriyo: Bed and Breakfast for SpiritsKakuriyo no Yadomeshi (Kakuriyo: Bed and Breakfast for Spirits)JudulKakuriyo no YadomeshiGenreDrama, Romance, SupranaturalEpisode13StudioGonzo

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Manusia bisa melihat roh kemudian membuat banyak teman supranatural. Kedua anime memiliki alur cerita yang sangat santai dibalut dengan musik dan visual yang luar biasa.

Aoi Tsubaki memiliki kemampuan untuk melihat ayakashi, roh dari Alam Tersembunyi. Kakeknya yang memiliki kemampuan yang sama, mengajarinya bagaimana hidup dengan ayakashi dalam damai.

Kakuriyo no Yadomeshi mengikuti perjalanan Aoi saat dia mulai mengubah dan menyentuh kehidupan ayakashi melalui satu senjata yang dia miliki untuk melawan mereka: masakannya yang lezat.

7. GingitsuneGingitsune animeGenreSeinen, Slice of Life, SupranaturalEpisode12StudioDiomedea

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Gintarou adalah roh rubah yang telah melindungi kuil kecil Inari sejak zaman Edo. Keluarga Saeki Makoto memiliki kekuatan untuk melihat agen dewa, tetapi kemampuannya terbatas pada satu kerabat yang masih hidup pada satu waktu.

Ketika ibu Makoto meninggal saat dia masih muda, Makoto mewarisi kemampuan sebagai satu-satunya anggota keluarga yang tersisa.

Dengan bantuan kekuatan roh rubah, Makoto dan Gintarou membantu orang-orang di komunitas mereka, terlepas dari banyak perbedaan mereka.

8. The Morose MononokeanFukigen na Mononokean (The Morose Mononokean)JudulFukigen na MononokeanGenreComedy, SupranaturalEpisode13StudioPierrot Plus

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Kedua serial anime memiliki premis cerita yang sama tentang seorang pemuda yang dapat melihat youkai dan harus tinggal bersama mereka. Keduanya memiliki suasana yang unik dan jelas merupakan tontonan yang bagus.

Saat kesehatannya terus menurun dan makhluk itu bertambah besar, Hanae menemukan selebaran yang mengiklankan pengusir setan yang bisa mengusir youkai.

Haruitsuki Abeno kemudian membantu Hanae tetapi menuntut pembayaran sesudahnya. Dia harus bekerja sama dengan Abeno untuk membimbing berbagai youkai yang berbahaya, aneh, dan menarik kembali ke Dunia Bawah.

8. Dororodororo animeGenreAction, Adventure, Historical, SupranaturalEpisode24StudioTezuka Productions, MAPPA

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Meski berbeda latar periode sejarah, kedua anime berurusan dengan youkai, fokus pada ikatan keluarga dan persahabatan, didasarkan pada cerita rakyat Jepang, memiliki tema yang sama untuk mengatasi atau menerima masa lalu yang menyakitkan untuk maju dalam hidup.

Dororo mengikuti samurai pengembara yang pada suatu hari bertemu seorang anak yatim piatu, Dororo, dan kemudian berteman dengannya.

Sepasang orang buangan ini sekarang harus berjuang untuk kelangsungan hidup mereka di dunia yang penuh dengan iblis yang tak kenal ampun.

Baca juga: 12 Anime Terbaik dari Studio MAPPA

10. Uchouten KazokuUchouten Kazoku (The Eccentric Family)JudulThe Eccentric FamilyGenreComedy, Drama, Fantasy, Slice of Life, SupranaturalEpisode12 (S1), 12 (S2)StudioP.A. Works

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Di kedua dunia Natsume Yuujinchou dan Uchouten Kazouku, terdapat makhluk mistis dengan unsur fantasi. Protagonis utama memiliki kepribadian yang sama dan membentuk hubungan dengan berbagai karakter. Ada slice of life yang bercampur dengan drama dan komedi.

Kyoto telah dihuni oleh kelompok tanuki dan tengu selama bertahun-tahun, hidup berdampingan dengan manusia yang tidak menyadari keberadaan makhluk-makhluk ini.

Yasaburou Shimogamo adalah putra ketiga dari keluarga tanuki berpengaruh yang menghabiskan hari-harinya dengan santai. Di balik kedamaian dan ketenangan ini ada kenangan menyakitkan.

Uchouten Kazoku mengikuti cobaan dan kesengsaraan keluarga Shimogamo saat mereka berjuang untuk menghindari kematian mengerikan mereka sekaligus terus mengungkap kebenaran di balik kematian ayah mereka.

Nah itu tadi rekomendasi anime mirip Natsume Yuujinchou yang tidak boleh dilewatkan.

Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 10, 2024 18:41

7 Anime Kinema Citrus Terbaik

Dalam dunia anime yang begitu luas, Studio Kinema Citrus adalah sebuah oase yang menghadirkan beragam karya yang tak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati dan memancing renungan.

Studio Kinema Citrus adalah pelukis kisah yang jeli menangkap berbagai warna kehidupan. Dari tragedi hingga komedi, dari fantasi hingga realisme, setiap karya adalah undangan untuk merenungkan makna hidup.

Dari realisme yang menghentak hingga dongeng yang menyayat jiwa, berikut adalah tujuh mahakarya mereka yang layak disimak.

1. Tokyo Magnitude 8.0Tokyo Magnitude 8.0 anime kinema citrusGenreDrama, SurvivalEpisode11TayangSummer 2009

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Gempa adalah tragedi yang nyata, tetapi dalam Tokyo Magnitude 8.0, tragedi itu menjadi panggung untuk merenungkan makna hubungan manusia.

Melalui perjalanan Mirai dan Yōki, penonton diajak menyaksikan bagaimana alam mampu meluluhlantakkan bangunan, tetapi juga menyusun kembali nilai-nilai kemanusiaan.

Anime ini adalah pengingat bahwa kehidupan selalu memiliki momen untuk bersyukur, bahkan di tengah kehancuran.

2. YuyushikiYuyushiki anime kinema citrusGenreComedy, Slice of LifeEpisode12TayangSpring 2013

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Sekilas, Yuyushiki hanyalah cerita ringan tentang tiga gadis yang gemar berceloteh di ruang klub mereka. Namun, di balik canda tawa mereka, tersembunyi observasi subtil tentang absurditas hidup.

Dari diskusi remeh tentang cuaca hingga pencarian informasi acak di internet, anime ini membingkai kesederhanaan sebagai bentuk kebahagiaan yang sering kita lupakan.

3. BarakamonBarakamon studio kinema citrusGenreDrama, Comedy, Slice of LifeEpisode12TayangSummer 2014

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Ketika seorang kaligrafer muda terdampar di sebuah pulau kecil, hidupnya berubah.

Barakamon adalah cerita tentang menemukan diri sendiri melalui interaksi dengan orang lain, terutama anak-anak yang polos dan jujur.

Setiap goresan tinta dalam cerita ini mencerminkan perjalanan jiwa, bahwa seni tak hanya ada di kanvas, tetapi juga di setiap momen kehidupan.

4. Made in Abyssmade in abyss animeGenreAdventure, Drama, Fantasy, Horror, Mystery, Sci-FiEpisode13 (S1), 1 Film, 12 (S2)Tayang2017-On Going

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Made in Abyss adalah karya yang penuh paradoks. Dunia yang indah dan penuh warna menyembunyikan kegelapan yang begitu dalam, secara harfiah dan metaforis.

Riko dan Reg, dengan semangat eksplorasi mereka, membawa penonton ke dalam jurang yang menyimpan rahasia, harapan, dan penderitaan.

Anime garapan Kinema Citrus ini seperti dongeng yang memikat dan menyakitkan sekaligus.

5. Revue StarlightJudulShoujo☆Kageki Revue StarlightGenreAction, Drama, Music, PsychologicalEpisode12TayangSummer 2018

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Dalam Revue Starlight, panggung teater menjadi metafora bagi perjuangan hidup. Setiap pertunjukan adalah pertempuran antara ambisi, persahabatan, dan impian.

Melalui tarian dan nyanyian yang memukau, anime ini mengingatkan kita bahwa hidup adalah panggung tempat kita terus berjuang untuk tetap bersinar, meski kadang harus berhadapan dengan bayangan diri sendiri.

6. The Rising of the Shield HeroThe rising of the shield heroJudulTate no Yuusha no NariagariGenreAction, Adventure, Fantasy, IsekaiEpisode25 (S1), 13 (S2), 12 (S3)Tayang2019-On Going

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Isekai ke dunia fantasi, Naofumi harus bertahan hidup sebagai pahlawan perisai yang direndahkan.

The Rising of the Shield Hero adalah alegori tentang ketahanan dalam menghadapi ketidakadilan. Ketika dunia tidak berpihak, bagaimana seseorang menemukan kekuatan untuk tetap maju?

Anime isekai ini berbicara tentang keberanian untuk bertahan, bahkan ketika harapan terasa nyaris musnah.

7. My Happy MarriageJudulWatashi no Shiawase na KekkonGenreDrama, Romance, SupernaturalEpisode12TayangSummer 2023

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 4 dari 5.

Dalam My Happy Marriage, cinta tumbuh dari tanah yang penuh luka. Hubungan antara Miyo dan Kiyoka adalah lambang dari penyembuhan, bahwa bahkan jiwa yang terluka pun berhak menemukan kebahagiaan.

Dengan latar era Meiji yang memikat, anime ini membuktikan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang menerima luka dan tumbuh bersama.

Anime bukan sekadar hiburan; ia adalah cermin, tempat kita melihat bayangan diri sendiri yang terpantul dalam kisah-kisah yang diceritakan dengan penuh cinta dan kejujuran.

Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime dari Kearipan bisa ikuti di Google News.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 10, 2024 00:30

December 5, 2024

Urutan Nonton Anime Fire Force

Fire Force menampilkan para petugas pemadam kebakaran yang benar-benar melawan api dengan api.

Fire Force merupakan serial shonen yang ditulis dan diilustrasikan oleh Atsushi Ohkubo, diserialkan di Weekly Shonen Magazine dari 2015 hingga 2022. Di chapter terakhir, diisyaratkan bahwa Fire Force terhubung ke seri manga Soul Eater sebelumnya dari Ohkubo.

Nah untuk animenya, berikut urutan menonton Fire Force sejauh ini:

1. Fire Force (2019)Fire Force (2019)JudulEnen no ShouboutaiEpisode24TayangSummer 2019

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 3.5 dari 5.

Tahun 198 Solar Era di Tokyo, pemadam kebakaran khusus berperang melawan fenomena yang disebut pembakaran manusia spontan di mana manusia berubah menjadi api hidup yang disebut “Infernal.”

Sementara Infernal adalah generasi pertama dari pembakaran spontan manusia, generasi selanjutnya memiliki kemampuan untuk memanipulasi api sambil mempertahankan bentuk manusia.

Shinra Kusakabe, seorang pemuda yang mendapat julukan Jejak Kaki Iblis karena kemampuannya untuk menyalakan kakinya sesuka hati, bergabung dengan Special Fire Force Company 8 yang terdiri dari pengguna api lain saat mereka bekerja untuk memadamkan Infernal yang mereka temui.

Ketika faksi yang menciptakan Infernal muncul, Shinra mulai mengungkap kebenaran di balik api misterius yang menyebabkan kematian keluarganya dua belas tahun yang lalu.

2. Fire Force Season 2 (2020)Fire Force Season 2 (2020)JudulEnen no Shouboutai: Ni no ShouEpisode24TayangSummer 2020

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 3.5 dari 5.

Shinra dan Company 8 telah menemukan tujuan Evangelist: untuk mengumpulkan Adolla Bursts dari Shinra dan Shou.

Setelah mengetahui lebih banyak tentang masa lalunya dari Kapten Burns, Shinra menjadi lebih termotivasi untuk menemukan kebenaran tentang ibunya dan menyelamatkan Shou lagi.

Tetapi seorang gadis misterius yang dikenal sebagai “Pilar Pertama” mengungkapkan rencana utama Evangelist untuk memulai Bencana Besar lainnya!

3. Fire Force Season 3 (2025)Fire Force Season 3 (2025)JudulEnen no Shouboutai: San no ShouEpisodeTBATayangSpring 2025

⭐⭐⭐⭐

Peringkat: 3.5 dari 5.

Musim ketiga yang akan datang.

Shinra dan Company 8 telah mengetahui tujuan Evangelist: mengumpulkan Adolla Burst dari Shinra dan Shou.

Setelah mengetahui lebih banyak tentang masa lalunya dari Kapten Burns, Shinra menjadi lebih termotivasi untuk menemukan kebenaran tentang ibunya dan menyelamatkan Shou lagi.

Namun, seorang gadis misterius yang dikenal sebagai “Pilar Pertama” mengungkap rencana induk Evangelist untuk memulai Great Cataclysm lainnya!

Nah itu tadi urutan Fire Force sejauh ini, menanti kabar tanggal resmi rilis musim ketiga.

Agar tak ketinggalan tulisan terbaru dari Kearipan soal anime dan info menarik lainnya, bisa ikuti di Google News.

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2024 23:45

Kearipan

Arif Abdurahman
Blog campursari seputar sosial budaya, kesehatan, sastra dan segala kearifan multidisiplin.
Follow Arif Abdurahman's blog with rss.