Arif Abdurahman's Blog: Kearipan, page 10
November 2, 2024
10 Anime Mirip Evangelion
Evangelion, dengan lapisan filosofisnya, menyelinap di antara ambiguitas hidup dan maut, menjelma kisah pencarian jati diri di dalam huru-hara dunia yang terlampau besar bagi penghuninya.
Dalam kepungan mecha dan dunia yang runtuh, ada renungan eksistensial di balik dentingan mesin dan ledakan konflik yang tak berujung.
Apa yang membuat Evangelion berbeda adalah kerumitan psikologis yang dibawa ke dalam genre robot ini.
Dengan pemikiran itu, mari kita lihat anime mirip Evangelion yang menangkap keputusasaan yang sama, sembari menawarkan warna baru di kanvas ketidakpastian.
1. Gunbuster
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Gunbuster adalah karya anime yang disutradarai Hideaki Anno.
Dunia Gunbuster adalah ruang kosong, tempat di mana para karakter bukan hanya berjuang melawan alien tetapi juga kesendirian, kecemasan, dan ambisi yang terkikis seiring waktu.
Noriko Takaya adalah protagonis yang terjebak dalam kepungan gravitasi eksistensial; semakin tinggi dia menggapai, semakin dekat pula dia dengan kehancuran.
Seperti dalam Evangelion, pertanyaan tentang harga diri dan pengorbanan menjadi pusat konflik, mendorong kita bertanya: apa arti kepahlawanan di tengah ketakutan dan ketidaktahuan?
2. Puella Magi Madoka Magica
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Bisa dibilang Madoka Magica adalah Evangelion-nya genre anime magical girl.
Madoka dan kawan-kawannya diajak masuk ke dalam dunia magis hanya untuk menemukan bahwa mimpi tersebut berbentuk mimpi buruk.
Di balik transformasi gadis penyihir terdapat lingkaran takdir yang tak bisa dihindari, mirip dengan takdir suram pilot Eva.
Setiap pertarungan membawa mereka lebih jauh dari konsep “baik” dan “jahat,” seolah menelanjangi absurditas heroisme itu sendiri.
Inilah Evangelion dalam gaun berbeda, memaksa kita bertanya: apakah pengorbanan benar-benar membawa keselamatan, atau hanya kehampaan yang lebih dalam?
3. Serial Experiments Lain
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Di dalam kabel-kabel yang menghubungkan dunia maya dan nyata, Lain mengurai realitas.
Seperti Shinji yang terasing dari dunia sekelilingnya, Lain berhadapan dengan rasa sepi dan kerapuhan jiwa yang perlahan menelan seluruh eksistensinya.
Dunia maya adalah refleksi paling jujur dari kesendirian kita, dan dalam kesendirian itu, kita—seperti Lain—terpantul dalam cermin berlapis, terbelah antara identitas sejati dan bayangan yang kita ciptakan.
4. RahXephon
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Ayato Kamina terjebak dalam dunia di mana nada-nada tak seirama dengan kenyataan yang ia kenal.
RahXephon menghidupkan kembali elemen-elemen Evangelion, dari mekanika pilot mecha yang penuh trauma hingga keanehan yang menembus batas ruang-waktu.
Namun, pada akhirnya, RahXephon adalah simfoni dari ketidaksesuaian antara kehendak pribadi dan harapan kolektif.
Pertanyaan besar bergema: apakah kita adalah komponis dalam kehidupan kita, atau sekadar pemain dalam simfoni asing yang entah bagaimana terjadi di sekitar kita?
5. Bokurano
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Bokurano bukanlah kisah penyelamat dunia yang penuh kemenangan, tetapi lebih kepada tragedi yang tak terhindarkan.
Anak-anak yang terpilih sebagai pilot mecha ini menghadapi kenyataan bahwa perjuangan mereka hanya berarti kematian demi kematian.
Dalam bayang-bayang Evangelion, Bokurano menawarkan narasi keras yang menggugat makna kehidupan itu sendiri. Apakah hidup layak dijalani jika semua hanya berakhir pada kehampaan yang sama?
6. FLCL
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Dalam keanehan yang tak terduga, FLCL menawarkan rasa absurditas yang setara dengan Evangelion, tetapi melalui kaca pembesar masa muda.
Naota, seperti Shinji, adalah anak yang dipaksa tumbuh dalam dunia yang tak pernah ia pahami.
Di antara bass gitar dan mecha alien, FLCL menangkap disonansi antara masa kanak-kanak dan kedewasaan dalam wujud yang penuh warna dan kekacauan.
Ini bukan hanya perjalanan emosional, melainkan eksperimen liar tentang identitas di tengah kehampaan eksistensial.
7. Eureka Seven
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Di dalam dunia yang terapung di udara, Renton mencari makna di antara gelombang dan pertarungan.
Seperti Shinji, dia hanyalah anak muda yang mencoba mengerti di mana tempatnya di dunia yang lebih besar dan kacau.
Dalam Eureka Seven, cinta, pencarian jati diri, dan konflik berbaur dalam tumpang-tindih keinginan yang hampir tak terpenuhi.
Setiap lonjakan adrenalin menjadi simbol kerinduan yang tak terpuaskan untuk menemukan rumah, di dunia yang seolah tak menawarkan satu pun.
8. Fafner
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Soukyu no Fafner adalah dunia di mana eksistensi manusia tergoyah oleh ancaman asing yang tak terdefinisi.
Generasi muda yang dihadapkan pada tanggung jawab besar ini, bukan hanya harus bertarung, tetapi juga berjuang untuk tetap hidup dalam dunia yang mengisyaratkan kekalahan.
Fafner menyingkap kerapuhan identitas manusia ketika kekuatan tak kasat mata memaksa kita tunduk.
Sama seperti Evangelion, kita melihat ke dalam diri mereka, mencari alasan mengapa kita terus hidup di tengah ketidakpastian yang membelenggu.
9. Muv-Luv Alternative
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Di dunia Muv-Luv Alternative, manusia melawan kepunahan dalam konteks yang lebih brutal dan penuh harap-harap cemas. Ini adalah medan perang di mana perasaan hanyalah barang mewah yang semakin jarang ditemukan.
Dalam bayang-bayang Evangelion, Muv-Luv mengajukan pertanyaan menyakitkan tentang kelangsungan hidup dan pengorbanan, menjelma pertarungan emosional yang tak ada habisnya.
Apa artinya menjadi manusia dalam situasi yang seolah menuntut kita menyerah pada kebinatangan?
10. 86 Eighty-Six
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Mereka yang dikenal sebagai “86” di dunia ini adalah mesin manusia yang dibuang sebagai pion dalam perang tanpa akhir.
Hubungan antara manusia dan mesin menjadi kabur, di mana keperibadian mereka larut dalam ketiadaan empati militer yang memanfaatkan mereka.
Seperti Shinji yang digunakan sebagai alat, para prajurit ini hanyalah roda penggerak dalam mesin yang lebih besar.
Pertanyaan di sini adalah, seberapa jauh batas antara manusia dan mesin ketika emosi dan identitas tergerus?
Dalam refleksi ini, kita dapat melihat bahwa setiap anime mencoba mendefinisikan ulang bagaimana manusia terhubung dengan mesin dan dunia mereka.
Dengan sudut pandang yang berbeda, setiap kisah tersebut membuka lapisan-lapisan psikologis yang tersembunyi di balik armor baja dan layar monitor.
Mungkin, di sinilah kita semua melihat potongan-potongan diri kita—di antara kebisingan mesin dan keheningan batin, dalam mencari arti hidup yang lebih dari sekadar bertahan hidup.
Selamat menonton ya, jika ada ada pertanyaan atau ingin diskusi boleh banget ramaikan di kolom komentar.
Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime dari Kearipan bisa ikuti di Google News.
October 30, 2024
Urutan Nonton Anime Gridman
Digarap oleh Studio Trigger, ahli dalam menghadirkan keanehan beroktan tinggi, proyek anime ini merupakan pencitraan ulang dari Gridman the Hyper Agent, tokusatsu populer tahun 90-an.
Memadukan nostalgia dengan animasi khas studio tersebut, kita menyelami dunia mecha, kaiju yang berulah, dan salah satu waifu sejuta umat: Rikka Takarada!
Selain pertempuran mecha yang apik dan latar yang surealis, Gridman menawarkan campuran humor, misteri, dan pesona aneh.
1. SSSS.GRIDMAN (2018)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Kolaborasi dengan Tsuburaya Productions.
Yuta Hibiki terbangun dengan amnesia dan kemampuan melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain.
Pertama-tama, ia bertemu Gridman dalam pantulan komputer temannya Rikka Takarada dan komputer itu menyuruhnya untuk “Mengingat panggilannya,” tetapi Yuta tidak mengerti apa artinya ini.
Kemudian, di kejauhan, ia melihat monster yang sangat besar tetapi monster itu tidak bergerak.
Saat Yuta tiba di sekolah, kedua penampakan itu baru masuk akal: monster menyerang dan pahlawan yang Yuta lihat di layar komputer menariknya ke dalam komputer dan mengubah Yuta menjadi pahlawan raksasa bernama Gridman.
SSSS.GRIDMAN Movie (2023)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Film rekap SSSS.GRIDMAN.
2. SSSS.DYNAZENON (2021)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Suatu hari, Yomogi Asanaka, seorang siswa tahun pertama di SMA Fujiyokidai, bertemu dengan seorang pria misterius bernama Gauma yang mengaku sebagai “pengguna kaiju.”
Kemunculan kaiju yang tiba-tiba diikuti oleh munculnya robot raksasa, Dynazenon.
Di tempat yang salah pada waktu yang salah, Yume Minami, Koyomi Yamanaka, dan Chise Asukagawa terseret ke dalam pertarungan melawan kaiju.
SSSS.DYNAZENON Movie (2023)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Film kompilasi SSSS.DYNAZENON.
3. Gridman Universe (2023)
⭐⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4.5 dari 5.Lanjutan dari SSSS.GRIDMAN dan SSSS.DYNAZENON.
Setahun telah berlalu sejak peristiwa SSSS.GRIDMAN. Dunia damai dan tak seorang pun kecuali Rikka dan Utsumi yang mengingat kaiju, Gridman, atau Akane Shinjou.
Yuuta, yang jadi wadah Gridman, tak memiliki ingatan tentang momen terpenting dalam hidupnya itu.
Jadi ketika Kaiju baru muncul, ia langsung memanfaatkan kesempatan untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia juga bisa menjadi pahlawan dengan bergabung dengan Gridman sekali lagi.
Selain itu, karakter dari SSS.DYNAZENON entah bagaimana terlempar ke dunia ini. Hubungan Yomogi dan Yume yang sudah pacaran juga bikin Yuuta dan Rikka jadi salah tingkah.
Nah itu urutan anime Gridman untuk menambah daftar tontonan kamu.
Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!
October 28, 2024
Tutorial Jadi Cowok Ghibli, Seni Melawan Maskulinitas Toksik
Menjadi “cowok Ghibli” adalah semacam seni keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, antara keberanian dan belas kasih.
Di antara deretan sosok gagah, dominan, bahkan psikopat, selalu ada yang memikat dari seorang laki-laki yang tak berusaha menjadi pahlawan, melainkan sekadar teman, pengasuh, atau pelindung yang senantiasa hadir.
Begitulah yang kita dapatkan dalam film-film Studio Ghibli karya Hayao Miyazaki—di mana karakter lelaki menjadi lebih dari sekadar penumpang dalam narasi.
Miyazaki memang terkenal dengan tokoh-tokoh wanita yang kuat, tetapi lihatlah lebih dekat: di latar belakang, sering kali ada karakter laki-laki yang mencuri perhatian dengan cara yang tenang, berbelas kasih, tanpa harus membuktikan maskulinitas dengan pamer kekuatan.
Cowok Ghibli: Maskulinitas Tanpa Dominasi
Di dunia nyata, di mana maskulinitas seringkali dikaitkan dengan kekuasaan dan dominasi, cowok Ghibli mengajarkan bahwa kekuatan tidak selalu terletak pada otot atau suara keras.
Seorang cowok Ghibli memahami nilai dari sekadar hadir untuk orang lain, menjadi pendengar yang baik, tanpa merasa harus “menyelesaikan” masalah setiap kali ada keluhan.
Seperti Ashitaka dalam Princess Mononoke yang begitu menghormati San dan alam yang dilindunginya, atau Haku dalam Spirited Away yang selalu setia membantu Chihiro tanpa merendahkan perjuangannya. Mereka ada di sana untuk memberi ruang bagi sang protagonis wanita, namun tanpa merasa kehilangan jati diri.
Ada suatu kehalusan dalam bagaimana mereka menjalani perannya: tanpa banyak bicara, tanpa banyak berusaha mengesankan. Cowok Ghibli tidak perlu bertingkah heroik demi validasi.
Ketika kita melihat karakter-karakter seperti Pazu dari Laputa: Castle in the Sky atau Shun dari From Up on Poppy Hill, kita belajar bahwa keberanian bukan hanya tentang menghadapi monster atau musuh. Ini tentang berani peduli, berani lemah, dan berani mengakui bahwa, ya, mereka bisa menjadi “kakak,” “teman,” bahkan “ibu” bagi mereka yang memerlukan.
Menjadi cowok Ghibli adalah menjadi penjaga—bukan penjaga yang mendikte atau mengontrol, melainkan penjaga yang mengayomi.
Cowok Ghibli hadir dengan sikap menghormati otonomi setiap orang di sekitarnya, mengutamakan keseimbangan hubungan daripada membangun dominasi.
Contoh nyata adalah Sosuke dalam Ponyo, bocah laki-laki yang dengan lembut mendampingi Ponyo, makhluk misterius yang sangat ingin menjadi manusia. Sosuke tidak pernah berusaha mengubah Ponyo atau memaksakan kehendaknya, namun mendukung dengan tulus, melihat Ponyo sebagai individu utuh.
Di sini, keberanian seorang cowok Ghibli tampak: ia memberi ruang bagi yang lain untuk berkembang, tanpa merasa perlu mengatur atau menguasai.
Implementasi Maskulinitas Positif
Banyak yang sering kali melihat “maskulinitas positif” sebagai konsep abstrak, namun Ghibli menjadikannya nyata, bahkan kasatmata. Mereka menunjukkan bahwa lelaki bisa menjadi protektif tanpa membatasi, bisa menyayangi tanpa merajai.
Dalam film-film Ghibli, lelaki tidak pernah dipaksakan menjadi kuat untuk orang lain, melainkan mereka kuat bersama orang lain.
Maka, menjadi cowok Ghibli berarti mengerti bahwa keberanian sejati adalah tentang keberanian untuk hadir dan menjadi bagian dari cerita orang lain. Tanpa kebanggaan yang berlebihan, tanpa harus mendominasi, hanya ada tekad untuk menjadi penjaga, kawan, atau bahkan penyemangat dalam senyap.
Jika ada tutorial untuk menjadi cowok Ghibli, maka isinya hanya satu: jadilah seseorang yang mencintai dengan berani, yang memberi ruang bagi yang lain untuk menemukan dirinya sendiri. Di tengah dunia yang bising, itulah keberanian yang paling murni.
October 25, 2024
5 Proses Produksi Anime, Menyulap Lembar Kosong Jadi Animasi
Produksi anime adalah seni yang memadukan ambisi, presisi, dan kepedulian akan detail—sebuah proses yang menghadirkan mimpi kepada dunia dari sekedar sketsa menjadi cerita hidup yang bergulir di layar.
Setiap adegan dan bingkai hadir dari rangkaian langkah yang rumit, dari alur pemikiran hingga goresan akhir.
Di balik tampilan yang terlihat sederhana dan mulus, ada lima tahap utama yang menjadi nadi dari tiap-tiap karya animasi Jepang, lima tahap yang mungkin hanya dipahami oleh mereka yang memilih untuk menyelami dunia di balik layar.
Mari kita mulai perjalanan produksi anime ini dari kertas kosong hingga kepingan cerita yang sempurna.
1. Ekonte (Storyboard)Setiap kisah besar berawal dari selembar kertas dan sebuah imajinasi. Di sinilah mimpi itu digambarkan pertama kali, dalam proses yang disebut Ekonte atau storyboard.
Seorang sutradara, dengan imajinasi yang tajam, merancang adegan demi adegan, sudut pandang, ekspresi, hingga suasana hati karakter.
Ekonte adalah upaya untuk menuangkan bayangan dari kepala sutradara ke atas kertas, yang kelak akan menjadi dasar bagi setiap gerakan di layar.
Ekonte mengandung apa yang akan kita lihat, tetapi lebih dari itu, mengandung apa yang akan kita rasakan. Setiap bingkai dirancang dengan emosi, tak hanya sebagai rangkaian gambar, tetapi sebagai untaian cerita.
Dalam sunyi ruangan studio, di bawah cahaya lampu yang membentuk bayangan panjang, sang sutradara bekerja, melawan batas imajinasinya sendiri, untuk menggambarkan dunia yang belum pernah ada.
Baca juga: 15 Studio Anime Terbaik di Jepang yang Masih Aktif
2. Reiauto (Layout)Setelah sketsa kasar dari Ekonte, tibalah saatnya Reiauto atau layout, sebuah proses merinci detil setiap latar, sudut kamera, hingga perspektif dari bingkai yang akan kita saksikan.
Ini bukan lagi sekadar alur cerita, tetapi bagaimana setiap bingkai hidup dalam dimensinya.
Para animator mulai menambahkan bayangan, cahaya, dan arah gerak yang membuat dunia dalam anime tampak nyata, hampir dapat kita sentuh.
Reiauto adalah penanda, yang memisahkan dunia nyata dan dunia animasi dengan garis-garis halus dan tegas.
Dalam tahap produksi anime ini, kita akan menemukan jembatan yang melengkung di bawah sinar rembulan, debu yang beterbangan di jalan kecil, atau keheningan kamar seorang karakter—semuanya hidup dalam Reiauto, meskipun hanya di atas kertas.
3. Genga (Key Animation)
Genga adalah awal dari setiap gerak, setiap kilas hidup yang akan terlihat di layar.
Di sini, para key animator mempersiapkan gambar-gambar utama atau “kunci” yang menentukan bagaimana setiap gerakan akan mengalir.
Dalam tahap produksi anime ini, emosi mulai mengalir dalam garis-garis kasar, detail wajah yang tampak hidup, dan tubuh karakter yang bergerak seolah memiliki jiwa.
Namun, Genga bukanlah sekadar gambar diam. Ia adalah penentu setiap perubahan ekspresi, arah kepala yang menoleh, atau tangan yang terulur—semua terhubung dalam bingkai yang memberikan nyawa pada setiap karakter.
Dalam dunia yang diciptakan, Genga adalah denyut jantung yang pertama kali mulai berdetak.
4. Douga (In-Between Animation)Setelah gambar kunci dari Genga, Douga hadir untuk melengkapi bagian yang belum utuh.
Para animator in-between melukiskan bingkai tambahan di antara gambar-gambar utama yang dibuat sebelumnya.
Douga menambal gerakan, membuatnya halus, dan menyempurnakan apa yang sebelumnya masih berupa sketsa kasar. Di sinilah transisi, gerakan lembut, dan perubahan emosi disulap menjadi satu kesatuan yang padu.
Setiap detik adalah kerja dari sekian banyak tangan yang menggoreskan Douga, menyempurnakan dunia kecil itu dalam gerak yang hampir tak kasat mata.
Inilah tahap produksi anime yang jarang disorot, tetapi justru di sinilah keajaiban sebenarnya terletak, menciptakan kehidupan di antara sela-sela bingkai.
5. Shiage (Finishing)Tahap terakhir adalah Shiage, atau tahap pewarnaan.
Inilah bagian yang memberikan setiap karakter, latar belakang, dan benda dalam cerita warna yang hidup. Dengan hati-hati, pewarnaan dilakukan sesuai dengan suasana dan emosi setiap adegan.
Shiage melibatkan tak hanya pemilihan warna, tetapi juga intensitas dan saturasi yang mampu menggambarkan nuansa dari dunia yang diciptakan.
Dengan tangan yang teliti, warna-warna dituangkan, hingga karakter itu menjadi sosok yang kita kenal, adegan itu menjadi kenangan yang kita bawa pulang.
Shiage adalah cerminan akhir dari mimpi yang dirangkai sejak awal, sebuah dunia yang telah terbentuk sempurna, siap meluncur dan berinteraksi dengan realitas kita.
Maka, dari Ekonte hingga Shiage, kita disuguhkan bukan hanya sebuah karya, tetapi sebuah jiwa yang hidup dalam setiap bingkai.
Anime, lebih dari sekadar hiburan, adalah upaya mendefinisikan kembali mimpi manusia dalam bentuk yang tak biasa—sebuah perjuangan dari mereka yang bekerja dalam sunyi, menggerakkan tangan, menahan lelah, demi menghadirkan satu kisah yang mungkin tak lagi hanya milik mereka, tetapi milik kita semua.
Nah, itu tadi proses produksi anime dari awal sampai akhir. Agar tak ketinggalan tulisan terbaru bisa ikuti di Google News.
October 24, 2024
Jepretan Kedua Kamera Digital 2000-an: Romansa CCD dan Nostalgia dalam Foto Jadul
Di tengah kemudahan teknologi, muncul gelombang anak-anak muda yang kembali menggali apa yang usang: kamera digital jadul.
Kamera digital jadul ini punya banyak sebutan: kamera saku, digicam (kadang camdig), atau point-of-shot. Secara garis besar, kategori kamera level konsumer yang banyak digunakan untuk kebutuhan personal, untuk membedakannya dengan kamera profesional setingkat DSLR.
Di era di mana segala sesuatu tampak mulus, serba instan, dan tersambung dengan satu klik jari, saya kerap merasa ada yang hilang. Waktu berlari cepat, tanpa ampun, membawa kita ke dalam dunia yang semakin canggih, namun juga semakin kehilangan sentuhan manusiawi.
Kamera digital, alat sederhana yang pernah saya anggap sebagai sesuatu dari masa lalu, kini dicari kembali. Mungkin menjadi simbol perlawanan terhadap laju waktu yang terus melaju.
Romansa Analog di Dunia DigitalBukan rahasia lagi bahwa generasi muda hari ini tumbuh dalam dunia yang serba digital. Layar ponsel adalah cermin, kamera adalah sahabat, dan algoritma media sosial menjadi penentu selera. Namun di balik hiruk-pikuk dunia digital, saya melihat sesuatu yang unik.
Video-video pendek di TikTok menampilkan anak-anak muda yang dengan bangga memamerkan kamera digital jadul dari merek seperti Olympus, Fujifilm, Sony, Canon hingga Kodak. Kamera saku yang sudah ketinggalan zaman itu kini kembali hadir di tangan mereka.
Dalam banyak video, misalnya, penonton diberi tahu bahwa kamera point-and-shoot murah semacam itu adalah cara untuk memberikan foto-foto baru dengan nuansa vintage.
Mereka tidak mencari kualitas gambar terbaik. Kamera-kamera yang mereka gunakan sering kali menghasilkan foto yang buram, berbintik, dan jauh dari standar kamera ponsel pintar masa kini.
Saya diingatkan akan teknologi CCD, teknologi lawas yang digunakan kamera-kamera ini, yang memang jauh tertinggal dibanding CMOS dalam hal efisiensi dan kualitas gambar. Tetapi justru di sinilah letak daya tariknya—foto-foto yang dihasilkan terlihat kuno, seolah-olah membawa kita kembali ke masa lalu.
Dalam keburukan teknisnya, ada sebuah romansa yang sulit dijelaskan.
Bahkan ada yang mengklaim bahwa kamera-kamera itu dapat meniru nuansa yang dihasilkan kamera analog film. Banyak yang menunjukkan berbagai “foto-foto vintage” hasil jepretannya. Ini juga salah satu alasan digicam makin diminati, soalnya harga roll film dan ongkos cuci scan makin tak terjangkau.
Mungkin, bagi mereka, setiap ketidaksempurnaan itu adalah upaya merebut kembali kendali atas kehidupan yang sudah terlalu digital.
Menggali Nostalgia di Balik Bintik CCDhttps://www.tiktok.com/@camdig.id/vid...Mungkin saya sedikit nostalgia, tapi saya memahami kenapa kamera digicam ini bisa kembali populer. Ada kenangan yang mereka kejar, sebuah perasaan tentang masa kanak-kanak yang dipenuhi dengan foto-foto keluarga yang kurang sempurna.
Ketika saya melihat foto dengan bintik-bintik dari sensor CCD yang mereka unggah, saya teringat foto-foto lama di album rumah—foto yang diambil tanpa pretensi, tanpa filter, tanpa pencahayaan profesional.
Kamera-kamera itu, dengan segala keterbatasannya, menciptakan gambar yang tampak lebih manusiawi. Bukan sekadar gambar, melainkan jejak-jejak kehidupan yang tidak selalu tertata rapi.
Generasi Z dan Alpha ini tampaknya memahami, bahkan merayakan, keterbatasan kamera jadul. Dengan sengaja, mereka memilih teknologi yang “buruk,” kamera dengan resolusi rendah, tak memiliki fitur modern seperti stabilisasi gambar, apalagi AI yang bisa memperbaiki setiap ketidaksempurnaan.
Mereka menginginkan gesekan, perlawanan terhadap kelancaran teknologi masa kini. Di dunia yang begitu mulus, kesalahan-kesalahan teknis pada foto-foto mereka justru menjadi cara mereka menegaskan bahwa tidak semua hal harus sempurna.
Saya melihat ini sebagai bentuk ekspresi yang sangat personal, sebuah penolakan halus terhadap standar yang dipaksakan oleh kecanggihan teknologi modern.
Noise Sebagai Protes
Di tengah kemudahan teknologi, ada sebuah ironi yang menyentuh: anak-anak muda justru menyukai sesuatu yang lebih merepotkan. Kamera digicam yang mereka pakai bukanlah alat yang praktis untuk hari ini.
Port-port yang sudah usang, kabel pengisi daya yang sulit dicari, hingga kartu memori yang tidak lagi dijual. Tetapi justru di sinilah letak pesonanya. Dalam dunia yang begitu mulus, gesekan itu—proses yang lebih rumit dan tidak efisien—menjadi semacam protes terhadap keterburu-buruan zaman.
Saya pun teringat pada waktu-waktu ketika segala sesuatunya terasa lebih lambat, lebih terkendali. Mungkin, dengan menggunakan kamera yang tampak kuno ini, mereka sedang berusaha memperlambat waktu.
Mereka ingin merasakan kembali perasaan menunggu—menunggu hasil foto yang baru akan terlihat setelah dipindahkan ke komputer, menunggu momen yang tepat karena kamera mereka tidak secepat ponsel pintar. Dalam setiap keterbatasan teknologi, mereka menemukan ruang untuk bernapas, untuk melawan laju waktu yang semakin cepat.
Saya mulai bertanya-tanya, apakah ini bukan sekadar tren sesaat? Mungkin di balik semua ini ada kebutuhan mendasar yang selama ini terabaikan.
Sebuah kebutuhan untuk kembali merasakan hidup secara lebih lambat, lebih nyata, lebih manusiawi—sesuatu yang, dalam dunia digital, sulit kita dapatkan. Dan mungkin, seperti mereka, saya juga merindukan saat-saat itu. Saat di mana teknologi, dalam segala keterbatasannya, justru memperkaya pengalaman hidup, bukan merenggutnya.
October 23, 2024
5 Jenis NTR, Kenikmatan di Balik Perselingkuhan
NTR, atau Netorare, adalah istilah perselingkuhan dalam media Jepang, khususnya dalam hentai, anime, manga, novel visual, dan doujinshi. Bahkan sering dikaitkan dengan istilah seks Jepang.
NTR menarik bagi audiens tertentu yang tertarik untuk mengeksplorasi pengalaman emosional yang lebih gelap melalui fiksi.
Cerita-cerita NTR semuanya tentang sensasi pengkhianatan, di mana satu jiwa yang malang dibiarkan menangis sementara pasangannya bercumbu dengan orang lain.
Ada beberapa subkategori NTR yang mengeksplorasi berbagai aspek dinamika. Subgenre ini melayani berbagai selera dan preferensi. Berikut adalah subgenre utama NTR:
1. NetorareBentuk NTR klasik dan paling dikenal, Netorare berfokus pada dampak emosional dan psikologis pada orang yang “diselingkuhi.”
Cerita ini biasanya diceritakan dari sudut pandang karakter yang dikhianati, yang mengalami perasaan cemburu, tidak berdaya, dan putus asa.
Seorang karakter menemukan bahwa pasangannya tidak setia, dan narasinya mengeksplorasi rasa sakit dan kehilangan mereka.
Perselingkuhan klasik antara pekerja wanita kantoran dengan bosnya adalah contoh utama. Di sini kita melihat seorang OL (office lady) pekerja keras. Hadir bos, yang lebih tua, berkuasa, dan biasanya genit.
Jika wanita kantoran tersebut sudah menjalin hubungan, mungkin menikah atau punya pacar, dan terlibat dalam perselingkuhan dengan bosnya, hal itu sejalan dengan tema inti NTR, yang melibatkan perselingkuhan dan kekacauan emosional bagi pasangan yang dikhianati.
2. NetoriTidak seperti NTR tradisional, yang menekankan pada korban perselingkuhan, Netori berfokus pada sudut pandang orang yang “mengambil” pasangan dari orang lain.
Subgenre ini sering kali menggambarkan penggoda dalam peran yang lebih dominan atau proaktif, dan ceritanya diceritakan dari sudut pandang mereka.
Seorang tokoh dapat digambarkan secara aktif mengejar dan berhasil merayu pasangan orang lain, sering kali dengan rasa kemenangan atau kepuasan.
3. NetoraseSubgenre ini melibatkan pengaturan konsensual di mana salah satu pasangan mengizinkan atau bahkan mendorong pasangannya untuk bersama orang lain.
Motivasinya dapat bervariasi, mulai dari memenuhi fantasi hingga menguji kekuatan hubungan.
Netorase dapat mengeksplorasi emosi yang kompleks, termasuk gairah, kecemburuan, dan rasa bersalah.
Sepasang kekasih mungkin setuju bahwa salah satu pasangan akan berselingkuh dengan orang lain, dengan persetujuan pasangan lainnya, yang mengarah pada berbagai hasil emosional.
4. Netorare-keiKategori yang lebih luas yang mencakup cerita dengan berbagai tingkat konsensualitas, manipulasi, dan dinamika kekuasaan.
Subgenre ini dapat mencakup elemen Netori dan Netorare, di mana garis antara korban dan pelaku kabur, dan taruhan emosionalnya tinggi.
Suatu karakter mungkin awalnya tergoda melawan keinginannya, tetapi akhirnya mengembangkan perasaan yang rumit terhadap si penggoda, yang memperumit dinamika pengkhianatan.
5. Reverse NTRDalam subgenre ini, perannya terbalik, dengan karakter wanita menjadi orang yang merayu atau “mengambil” pasangan pria dari orang lain.
Ini bisa berupa bentuk Netori, di mana wanita adalah si penggoda, atau Netorare di mana pria adalah orang yang dikhianati.
Sebuah cerita mungkin melibatkan karakter wanita yang secara sengaja menargetkan pria yang sedang menjalin hubungan, yang menyebabkan putusnya hubungan tersebut.
Mungkin banyak yang bertanya, “Mengapa ada orang yang suka NTR?” Bagi sebagian orang, ini adalah dramanya.
Bagi yang lain, ini adalah rasa ingin tahu semata untuk melihat seberapa rendah karakter dapat jatuh sebelum mereka mencapai titik terendah.
Nah itu tadi penjelasan seputar Netorare dan beragam contohnya.
Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!
32 Istilah Seks dalam Bahasa Jepang
Seksualitas di Jepang adalah cerminan dari percampuran tradisi dan perubahan sosial. Dari sejarah panjang ini, ada beragam istilah seks Jepang yang lahir.
Di balik bahasa yang indah, selalu terselip makna yang mungkin mengejutkan. Seperti halnya budaya Jepang yang kaya akan tradisi, bahasa mereka juga menyimpan istilah-istilah yang tak hanya sekadar ungkapan, tapi juga jendela menuju pemahaman tentang relasi dan hasrat manusia.
Hingga kini, Jepang masih memiliki hubungan kompleks dengan industri seks, yang menuntut kesadaran tentang pentingnya konsen dan perlindungan hak-hak seksual.
Berikut berbagai istilah seks Jepang yang perlu diketahui:
1. AhegaoIstilah seks Jepang untuk ekspresi wajah yang dibuat saat orgasme.
2. AshikokiMenggunakan kaki untuk merangsang penis pasangan seks. Kaki sering kali dibalut stoking, kaus kaki katun, atau bahkan sepatu hak tinggi.
Kenikmatan tersebut dikatakan lebih bersifat psikologis daripada fisik.
3. BukkakeBiasanya dalam seks berkelompok, mengeluarkan sperma ke tubuh atau wajah pasangan seks.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat bahkan telah mendefinisikan Bukkake dalam pengaduan pidana sebagai: genre film dewasa yang mencakup penggambaran banyak pria dewasa yang mengeluarkan sperma ke seorang wanita.
4. ChikanKekerasan seksual, biasanya dilakukan di transportasi publik.
5. Enjo kosaiKencan bayaran seperti dalam Kanojo Okarishimasu.
Tapi ini biasanya merupakan eufemisme atau kode untuk prostitusi remaja, karena akan berakhir di ranjang.
6. FutanariHermafrodit atau interseks. Menggambarkan seseorang yang memiliki dua kelamin sekaligus.
7. FuzokuSebuah kata yang awalnya hanya berarti “budaya”, kini juga merujuk pada “budaya seksual” dan khususnya pada tempat prostitusi.
8. GokkunIstilah seks Jepang ini adalah suara menelan dalam bahasa Jepang.
Film Gokkun biasanya menampilkan seorang gadis yang setelah melakukan oral seks, bermain-main dengan sisa spermanya sebelum menelannya, gadis-gadis itu disebut Gadis Gokkun.
9. HentaiSecara harfiah, “bejat” atau “tidak normal,” biasanya digunakan untuk merujuk pada pornografi dalam anime atau manga.
10. Image clubSejenis rumah bordil tempat para wanita mengenakan berbagai jenis pakaian, seperti kostum perawat, seragam siswi sekolah, dan sebagainya.
Kemudian melakukan layanan seksual menurut “menu” yang berbeda.
11. LoliconFetish yang dikaitkan dengan pedofilia.
12. NakadashiFetish untuk ejakulasi dalam vagina. Sering disamakan dengan creampie.
13. NetorareFetish untuk diselingkuhi. Misalnya seorang wanita berselingkuh dengan sepengetahuan pasangannya.
14. NetoriFetish untuk menselingkuhi seseorang. Misalnya sang protagonis merebut seorang wanita dari pria lain.
15. PanchiraFetish untuk melihat celana dalam.
Menurut sosiolog Soichi Inoue, ketertarikan itu bermula pada tahun 1920-an ketika wanita Jepang pertama kali memakai pakaian dalam bergaya barat.
Namun “panchira” menjadi lebih terbuka pada tahun 1960-an.
16. PaizuriSeks dengan menjepitkan penis dalam belahan payudara wanita. Di Indonesia, istilah ini dikenal sebagai pitsu atau jepit susu.
17. PettankoSebutan untuk dada rata.
18. Pink salonJenis rumah bordil yang mengkhususkan diri dalam seks oral.
Telah dilaporkan bahwa pink salon adalah salah satu tempat kerja yang paling diminati di industri seks Jepang, dengan pekerja melayani hingga 50 pelanggan per hari.
19. SemeTop. Istilah seks Jepang untuk orang yang berada di atas dalam hubungan sesama jenis antar lelaki.
20. ShibariPerbudakan, biasanya dengan mengikat tali tambang di sekujur tubuh.

Fetish pada celana dalam bergaris biru dan putih.
22. ShinjuBondage, atau mengikat dada dengan tali.
Istilah ini bisa juga merujuk bunuh diri berpasangan.
23. ShotaconFetish untuk anak laki-laki di bawah umur
24. SoaplandSejenis rumah bordil tempat pria dapat dimandikan dan mandi dengan pelacur wanita.
25. TamakeriFetis yang melibatkan pria yang ditendang di testisnya. Sensasi dipecahkan bolanya.
26. TekokiSama seperti ashikoki, tetapi dengan tangan, bukan kaki.
27. TelekuraSingkatan dari “Telephone club”, layanan kencan berbasis telepon yang sering kali berfungsi sebagai kedok untuk prostitusi.
Diiklankan melalui pamflet dan stiker di seluruh Tokyo, klub-klub tersebut digunakan untuk mengatur pertemuan, umumnya antara wanita muda dan pria yang lebih tua.
28. UkeBottom. Singkatan dari ukemi, ini merupakan pasangan untuk seme tadi.
29. UrabonBuku ilegal yang memuat foto seks tanpa sensor
30. YaoiGenre dari komik erotis/hentai, atau doujinshi eksplisit seksual tentang cinta antara laki-laki.
31. YuriKebalikan dari yaoi, genre hubungan sesama jenis antara perempuan.
32. ZenraSecara harfiah diterjemahkan menjadi “telanjang bulat”.
Ini genre pornografi di mana subjeknya biasanya adalah sekelompok perempuan yang berpartisipasi dalam tugas sehari-hari yang mungkin mereka lakukan dengan berpakaian.
Nah itu tadi beragam istilah seks Jepang, harus diingat jangan dipakai sembarangan dan tetap bertanggung jawab, ya!
Agar tak ketinggalan tulisan menarik lain seputar anime, jangan lupa ikuti blog ini di Google News, ya!
October 22, 2024
8 Film Anime Mamoru Hosoda yang Magis dan Humanis
Dalam dunia animasi, Mamoru Hosoda adalah seorang penyihir yang menenun mimpi dan kenyataan dalam helai-helai gambar bergerak.
Karya-karyanya, seperti cermin ajaib yang memantulkan jiwa manusia, bukan hanya menawarkan hiburan, tapi juga renungan mendalam tentang hubungan, waktu, dan identitas.
Hayao Miyazaki adalah pengaruh besar yang langsung muncul di pikiran. Satoshi Kon adalah seorang auteur yang menciptakan film-film berkonsep tinggi. Makoto Shinkai dalam beberapa tahun terakhir menyajikan animasi yang indah dan realistis. Masaaki Yuasa terus-menerus menantang status quo.
Nah, Mamoru Hosoda masuk deretan. Film-filmnya bernada rendah hati, berkonsep tinggi, dan benar-benar rollercoaster dalam gaya dan animasi.
1. Digimon: The Movie (2000)
⭐⭐⭐
Peringkat: 3 dari 5.Digimon: The Movie mungkin bukan merupakan tempat terbaik untuk masuk ke dalam karya Mamoru Hosoda, tetapi tentu saja mendapat pujian karena memberikan debut penyutradaraannya dari sebuah film penuh.
Sebagai kolaborasi antara Toei Animation dan 20th Century Fox, Digimon: The Movie hanya dimaksudkan untuk mengumpulkan beberapa film pendek untuk membuat satu film dengan harapan jadi box office, yang memang menghasilkan $16 juta setelah dirilis.
Hosoda mengedit dan memotong masing-masing film pendek ini kemudian membuat satu film yang koheren.
Meski begitu, setiap penonton dapat mengetahui bahwa ada beberapa detail penting yang hilang dan cara setiap cerita bersambung ke yang berikutnya agak membingungkan.
2. One Piece: Baron Omatsuri and the Secret Island (2005)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 3.5 dari 5.One Piece: Baron Omatsuri and the Secret Island adalah langkah maju dari Digimon: The Movie. Film ini menceritakan kisah petualangan dan kesengsaraan Topi Jerami di pulau misterius.
Film itu sendiri sering dicerca sekaligus dipuji karena animasi dan nuansanya yang berbeda dibanding dengan serial animeya, tetapi perubahan dari norma itu justru yang membuat Baron Omatsuri menonjol sebagai film One Piece.
Film anime ini sebenarnya lebih mirip film horor. Menggunakan animasi istimewa Hosoda tetapi dengan nada yang lebih gelap dan menyeramkan, Topi Jerami mulai dipisahkan satu per satu oleh kekuatan misterius.
Paruh terakhir dari film itu sendiri menggambarkan pertempuran yang sangat gelap untuk bertahan hidup, karena Hosoda membuat Topi Jerami berjuang untuk hidup dan ikatan kru yang retak.
Ini adalah penyimpangan besar dari norma One Piece yang sebenarnya mendorong diskusi lebih dalam tentang dinamika kru Topi Jerami.
Mamoru Hosoda melakukannya dengan membimbing penonton melalui petualangan yang indah dan berbeda.
Baca juga: Panduan Nonton One Piece: Urutan Cerita dan Episode Filler
3. The Girl Who Leapt Through Time (2006)
⭐⭐⭐
Peringkat: 3 dari 5.The Girl Who Leapt Through Time adalah film orisinal pertama Hosoda, dan film ini memberikan gambaran besar tentang apa yang diharapkan dari masa depan kreatifnya.
Ini adalah kisah coming-of-age yang ambisius namun mengharukan tentang Makoto Konno, seorang gadis sekolah menengah Jepang yang mendapatkan kemampuan perjalanan kembali ke masa lalu.
Dia menggunakan kekuatan barunya untuk keuntungannya, serta untuk menavigasi masa transisi yang membingungkan: masa remaja.
Meski konsepnya cukup menarik, film ini agak sulit dalam hal pembangunan dunia dan penetapan aturan soal perjalanan waktu.
Perpaduan cerita masa remaja dan metafora konseptual, Hosoda memanfaatkan kekacauan fiksi ilmiah dengan benar-benar menarik.
Ia menciptakan kisah tulus yang sebenarnya tentang ketakutan dan ketidakamanan tumbuh dewasa, karena perjalanan waktu tidak membiarkan protagonis kita mengubah masa depannya.
4. Summer Wars (2009)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 3.5 dari 5.Summer Wars menceritakan kisah seorang geek dan jenius matematika Kenji, saat dia dibawa oleh teman sekolahnya Natsuki sebagai pacar palsunya untuk reuni keluarga.
Natsuki memperkenalkan Kenji ke dunia yang tegas namun menyenangkan dari keluarga besar yang intim, yang dibangun di atas tradisi dan keakraban.
Saat keduanya melakukan petualangan lucu mereka, sesuatu yang menyeramkan tumbuh di dunia virtual OZ, pusat pusat untuk sebagian besar interaksi berbasis teknologi dunia.
Virus mulai mengambil alih akun orang-orang, tumbuh dalam data dan mengendalikan berbagai aspek dunia yang dijalankan teknologi.
Dunia dibawa ke kekacauan, sementara Kenji dan keluarga barunya adalah satu-satunya yang bisa menghentikannya.
Menggunakan kekuatan ketekunan dan persahabatan, Summer Wars menunjukkan betapa kuatnya sebuah keluarga dan sejarahnya di saat-saat menghadapi kekacauan besar.
5. Wolf Children (2012)
⭐⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 5 dari 5.Film anime Hosoda yang paling diakui secara kritis dan berpenghasilan tertinggi: Wolf Children.
Setelah jatuh cinta dengan seorang pria yang bisa berubah menjadi serigala, Hana berjuang dengan kesengsaraan ibu tunggal setelah kematiannya.
Membesarkan dua anak cukup sulit, apalagi membesarkan dua anak manusia serigala pastinya jadi petualangan tersendiri.
Wolf Children lebih dari sekadar memotret perjuangan orang tua tunggal. Ini menunjukkan perjuangan Hana untuk menjelaskan dan berhubungan dengan dua anak yang tumbuh dalam konflik tentang identitas dan budaya mereka sendiri.
Dari sana lahir perjalanan koneksi dan penerimaan yang mengharukan dan mencoba, karena Wolf Children terus mengalirkan air mata bahkan setelah kredit.
Mungkin kamu salah satu yang bakal menelepon dan berterima kasih kepada ibu setelah menonton film ini.
Baca juga: 10 Anime Sedih Memilukan, Cocok Buat yang Pengen Nangis
6. The Boy and the Beast (2015)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 3.5 dari 5.The Boy and the Beast membawa perhatian lebih dekat terhadap hubungan orang tua dan pentingnya pengasuhan yang intim bagi seorang anak.
Tidak ingin menerima keluarga angkatnya setelah kematian orang tuanya, seorang anak laki-laki bernama Ren melarikan diri ke jalanan Jepang. Di sana, dia bertemu dengan Kumatetsu, binatang mitos yang perkasa yang memintanya untuk menjadi muridnya.
Kumatetsu sendiri sedang mencoba menjadi penguasa Kerajaan Binatang; tetapi terlepas dari kekuatannya yang besar, dia tidak memiliki tanda-tanda kepemimpinan atau persekutuan.
Apa yang awalnya dimulai sebagai kesempatan bagi Ren untuk melarikan diri dari keluarga angkatnya, dan Kumatetsu untuk mendapatkan bantuan di Kerajaan Binatang berubah menjadi hubungan yang tulus.
Hubungan antara murid dan guru, menjadi ayah dan anak, saat keduanya makin matang dan saling memberi kekuatan kepada yang lain.
Sepanjang film, Mamoru Hosoda menghadirkan tontonan dan substansi bagian yang setara kepada penonton.
The Boy and the Beast dapat menghibur dengan humor dan kegembiraan dari hubungan yang berkembang, dan kegilaan serta detail dalam fantasi dan seni bela diri dari adegan pertarungannya.
Di beberapa titik, film ini adalah metafora.
7. Mirai (2018)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Salah satu kelemahan terbesar Mamoru Hosoda adalah tingkat konsistensi dalam pembangunan dunianya. Dalam upaya untuk menjelaskan fiksi ilmiah atau fantasi, ia sering tersandung kata-katanya sendiri.
Namun, dalam film terbarunya Mirai, Hosoda meninggalkan ranah rasionalitas dan membenamkan bakatnya hanya dalam imajinasi visual dan metafora yang murni.
Mirai berfokus pada Kun yang berusia 4 tahun, ketika keluarganya memperkenalkan seorang bayi perempuan baru ke rumah tangga yang tidak cocok dengannya.
Dari sana, Kun menjalani serangkaian petualangan magis yang bertujuan untuk merasionalisasi dan mengimbangi ketegangannya yang berkembang di dalam rumah.
Petualangan yang melibatkan transformasi manusia pada anjingnya, perjalanan waktu ke masa kecil ibunya, dan saudara perempuannya sendiri.
Mengikuti Kun mengeksplorasi skenario magis yang berbeda sangat menarik. Menunjukkan bahwa hubungan keluarga dan pertumbuhan diri seseorang bukan hanya pengembangan satu atap tapi seumur hidup.
8. Belle (2021)
⭐⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4.5 dari 5.Suzu adalah siswa sekolah menengah yang pemalu dan sehari-hari yang tinggal di desa pedesaan. Selama bertahun-tahun, dia hanya menjadi bayangan dirinya sendiri.
Tetapi ketika dia memasuki “U”, dunia maya yang sangat besar, dia melarikan diri ke persona online-nya sebagai Belle, seorang penyanyi cantik dan dicintai secara global.
Suatu hari, konsernya terganggu oleh makhluk mengerikan yang dikejar oleh netizen.
Suzu memulai pencarian emosional dan epik untuk mengungkap identitas makhluk misterius ini dan untuk menemukan dirinya yang sebenarnya di dunia ketika kita bisa menjadi siapa saja.
Belle menceritakan kisah fantastik dan menyentuh hati tentang tumbuh dewasa di era media sosial.
Itu tadi deretan film anime karya sutradara Mamoru Hosoda.
Dari fantasi yang menggetarkan hingga kisah keluarga yang menghangatkan hati, film-film Hosoda adalah perjalanan yang mengajak kita merenungi hidup, seolah-olah ia mengundang kita untuk menatap ke dalam diri kita sendiri melalui matanya yang penuh rasa ingin tahu.
Anime memiliki sejarah panjang film-film hebat dengan beberapa sutradara unggulan yang menetapkan standar baru untuk apa yang mungkin dan bisa terjadi dalam animasi dan film. Mamoru Hosoda salah satunya.
Agar tak ketinggalan tulisan terbaru dari blog Kearipan soal anime dan beragam informasi menarik lainnya, bisa ikuti di Google News.
October 21, 2024
15 Anime Studio Kyoto Animation Terbaik
Mendapat beragam pujian atas gaya ekspresif, penceritaannya, sekaligus kualitas visualnya, Kyoto Animation bisa dibilang salah satu studio anime terbaik yang ada saat ini.
Telah lama bergelut di industri anime sejak 1980-an, meski hanya sebagai studio pembantu. Studio ini baru debut dengan anime produksi sendiri sejak pertengahan tahun 2000-an.
Nah, berikut rekomendasi anime terbaik yang digarap oleh studio Kyoto Animation:
1. Full Metal Panic! The Second Raid
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Mungkin banyak yang tak menyangka bahwa Kyoto Animation, yang sekarang lebih dikenal lewat cerita-cerita kalemnya, pernah menggarap anime mecha.
The Second Raid yang merupakan musim kedua Full Metal Panic!, yang merupakan salah satu anime mecha favorit saya, ini digarap sangat apik.
Sersan Sousuke Sagara dari Mithril dan Kaname Chidori kembali ke kehidupan sekolah menengah yang normal.
Sousuke melanjutkan upayanya agar bisa berasimilasi dengan penduduk sipil, dan tetap menjalankan misinya di medan perang pada saat yang sama.
Kyoto Animation juga menggarap cerita sampingan Fumoffu! yang merupakan parodinya.
Baca juga: Urutan Menonton Full Metal Panic!
2. Kanon
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Estetika moe, dengan desain karakter imut dan mata besar, mungkin tampak aneh bagi penggemar anime baru sekarang. Tapi inilah yang membuat Kyoto Animation makin dikenal.
Studio ini sering mengadaptasi visual novel karya Key yang biasanya sangat emosional.
Kanon mengikuti Aizawa Yuuichi yang kembali ke sebuah kota yang sering ia kunjungi saat masih kecil, dan ingatannya tentang hari-hari itu hilang begitu saja.
Saat menetap di sana, Yuuichi bertemu dengan beberapa gadis muda, yang semuanya terhubung dengan masa lalunya.
Saat ia berteman dengan mereka dan terus berinteraksi dengan mereka, kenangan masa kecilnya yang telah lama terlupakan mulai muncul kembali.
3. Clannad
⭐⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 5 dari 5.Secara luas dianggap sebagai salah satu judul paling terkenal dari Kyoto Animation.
Diadaptasi dari novel visual karya Key berjudul Clannad, anime romantis school yang mengikuti Tomoya Okazaki.
Tomoya bertemu dengan berbagai gadis yang menghabiskan waktu bersama mereka masing-masing selama SMA.
Namun, dia menyukai Nagisa Furukawa yang pemalu. Tomoya mengetahui bahwa Nagisa memiliki penyakit dan ingin menghidupkan kembali klub drama.
Tomoya membantu Nagisa mewujudkan mimpinya dengan bantuan gadis-gadis lain yang ditemuinya. Clannad memiliki dua musim, dan siapkan tisu untuk After Story.
4. Haruhi Suzumiya
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Secara luas dianggap sebagai mahakarya klasik.
The Melancholy of Haruhi Suzumiya adalah anime slice of life yang mengikuti Haruhi Suzumiya, seorang gadis SMA yang tertarik pada entitas supernatural.
Setelah bertemu Kyon, seorang anak laki-laki dengan minat yang sama, dia terinspirasi untuk memulai Brigade SOS, sebuah klub yang tertarik pada supranatural.
Merekrut lebih banyak anggota untuk klub, Kyon dan Haruhi memulai petualangan gila.
Baca juga: Urutan Nonton Haruhi Suzumiya
5. K-ON!
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Berada dalam dilema tentang klub mana yang harus diikuti, Yui Hirasawa memilih Klub Light Music, yang disalahartikan sebagai tentang memainkan instrumen sederhana.
Sementara itu, Klub Light Music menghadapi pembubaran karena kekurangan anggota.
Hal ini menyebabkan anggota klub menawarkan apa saja, mulai dari makanan hingga bermalas-malasan selama waktu klub, untuk meyakinkan Yui untuk bergabung.
6. Nichijou
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Nichijou: My Oridnary Life adalah anime komedi yang betul-betul absurd.
Anime ini mengikuti Yuuko Aioi, Mio Naganohara, dan Mai Minakami, teman masa kecil dan sekarang bersekolah di sekolah menengah.
Selain berfokus pada kejenakaan sehari-hari dari tiga sahabat masa kecil tadi, kisahnya segera terjalin dengan si jenius muda Hakase Shinonome, robot pengasuhnya Nano, dan kucing yang bisa berbicara Sakamoto.
Dengan berlalunya hari demi hari, kehidupan keenam orang ini, serta banyak orang di sekitar mereka, mengalami ketenangan kehidupan normal dan kegilaan yang tidak masuk akal.
Berjalan ke sekolah, digigit burung gagak yang bisa berbicara, menghabiskan waktu dengan teman-teman, dan menonton kepala sekolah gulat dengan seekor rusa.
7. Hyouka
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Hyouka adalah anime slice of life dengan balutan misteri ala detektif dari Kyoto Animation.
Houtarou Oreki yang hemat energi akhirnya harus terlibat lebih dari yang ia harapkan saat mendaftar di Klub Sastra Klasik atas perintah saudara perempuannya.
Dengan berat hati, Oreki terseret ke dalam penyelidikan mengenai misteri berusia 45 tahun yang menyelimuti ruang klub tersebut.
Ditemani oleh sesama anggota klubnya, Satoshi Fukube yang berpengetahuan luas, Mayaka Ibara yang tegas tetapi baik hati, dan khususnya Eru Chitanda yang selalu ingin tahu, Oreki harus melawan rasa malasnya.
8. Kyoukai no Kanata
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Anggota terakhir yang masih hidup dari klannya, Mirai Kuriyama dikutuk dengan kemampuan mengerikan untuk mengendalikan dan memanipulasi darah.
Sementara Akihito Kanbara hanya setengah manusia. Separuh lainnya yang mengerikan dari garis keturunannya memberinya kekebalan dalam bentuk penyembuhan yang cepat.
Masa depan mereka tampak suram, tetapi ketika pertemuan kebetulan mempertemukan keduanya, menjadi jelas bahwa mereka berbagi lebih dari sekadar ikatan yang tak terduga.
Bersama-sama, Mirai dan Akihito berbagi takdir dan misi.
9. Free
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Rekomendasi anime sport dari Kyoto Animation yang perlu kamu ikuti keseruannya.
Haruka Nanase memiliki kecintaan pada air dan hasrat untuk berenang. Di sekolah dasar, ia berkompetisi dan memenangkan perlombaan estafet bersama ketiga temannya Rin Matsuoka, Nagisa Hazuki, dan Makoto Tachibana.
Setelah mengklaim kemenangan di turnamen, keempat sahabat itu berpisah.
Bertahun-tahun kemudian, mereka bersatu kembali sebagai siswa sekolah menengah; namun, Rin tidak peduli untuk kembali seperti dulu.
Tidak hanya dia bersekolah di sekolah yang berbeda, tetapi satu-satunya hal yang penting baginya adalah membuktikan bahwa dia adalah perenang yang lebih baik daripada Haruka.
Baca juga: Urutan Nonton Anime Free!
10. Amagi Brilliant Park
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Mungkin banyak yang sering melihat Isuzu Senzo, karakter cewek rambut coklat panjang dengan senapan laras panjang jadul. Nah, sang waifu berasal dari anime ini.
Isuzu tiba-tiba meminta Seiya untuk mengambil alih sebagai manajer baru sebuah taman hiburan bernama Amagi Brilliant Park.
Taman hiburan itu adalah Magic Kingdom betulan. Para pemain berkostum sebenarnya makhluk asli, mereka hidup dari energi yang diciptakan oleh para pengunjung.
Masalahnya mereka harus dapat menarik 250.000 pengunjung dalam tiga bulan, atau taman hiburan itu akan bangkrut dan digusur.
11. Sound Euphonium
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Sound! Euphonium adalah pengalaman yang sangat emosional, dibalut dalam cerita seputar klub musik sekolah.
Karakter dalam Sound! Euphonium pada dasarnya adalah manusia dengan perjuangan realistis yang kita semua hadapi.
Bisa dibilang yang bakal kamu temukan dalam berbagai karakter dalam cerita adalah cerminan diri kamu, baik di masa lalu maupun sekarang.
Cerita-cerita ini begitu menyentuh, sekaligus meninggalkan banyak inspirasi dan kenangan.
12. Silent Voice
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.A Silent Voice adalah film anime Kyoto Animation dengan drama kehidupan sekolah dari kisah yang mengharukan.
Plotnya mengikuti Shouya Ishida yang menggertak Shouko Nishimiya seorang gadis tunarungu di kelas SD-nya. Shouya menggertak Shouka ke titik di mana dia akhirnya menjauh.
Ketika Shouka pindah sekolah, seluruh kelas menyalahkan Shouya, dan karenaya dia terisolasi. Sekarang di sekolah menengah, Shouya ingin memperbaiki keadaan dan mencari Shouko.
Dia belajar bahasa isyarat dengan harapan dapat membangun hubungan yang tidak pernah dia miliki sebelumnya.
Baca juga: Rekomendasi 10 Anime Romantis Sekolah Menengah Bikin Baper
13. Miss Kobayashi’s Dragon Maid
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Ketika Kobayashi membuka pintu apartemennya, kepala naga menatapnya dari seberang balkon. Naga tersebut segera berubah jadi gadis muda yang imut dan energik. Dengan mengenakan pakaian pelayan, ia memperkenalkan dirinya sebagai Tooru.
Meski sangat efisien dalam pekerjaannya, metode sang naga pelayan itu sering berakhir dengan lebih banyak masalah bagi Kobayashi.
Selain itu, Tooru menanggung berbagai emosi dan kenangan menyakitkan. Kehadiran Tooru akhirnya menarik beberapa makhluk mistis lainnya ke rumah Kobayashi.
Miss Kobayashi’s Dragon Maid adalah anime kocak dari Kyoto Animation yang wajib kamu tonton.
14. Violet Evergarden
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Violet Evergarden dikenal dengan visualnya yang indah.
Anime dari Kyoto Animation ini mengikuti Violet Evergarden, seorang gadis yang terperangkap dalam Perang Besar.
Dibesarkan sebagai mesin perang, dia tidak mengerti konsep cinta. Setelah perang, Violet bekerja sebagai transcriber di CH Postal Services.
Merasa sulit untuk menyampaikan emosi ke dalam tulisan, Violet memulai perjalanan untuk menemukan arti cinta.
Baca juga: Urutan Nonton Anime Violet Evergarden
15. Tsurune
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Minato bermain panahan Jepang di sekolah menengah, tetapi setelah suatu kejadian, ia kabur dari olahraga tersebut.
Di sekolah menengah, Minato bertemu teman-teman baru, dan bersama-sama sebagai bagian dari klub panahan sekolah mereka berambisi untuk memenangkan turnamen prefektur.
Itu tadi rekomendasi anime Kyoto Animation, bisa buat daftar tontonan kamu selanjutnya, ya!
Agar tak ketinggalan tulisan terbaru dari blog Kearipan soal anime dan beragam informasi menarik lainnya, bisa ikuti di Google News.
Rekomendasi 10 Film Studio Ghibli di Netflix
Bermain dengan unsur magis dan fantasi, Studio Ghibli selalu menciptakan film-film yang akhirnya membawa penonton dalam perjalanan ke semesta lain.
Studio Ghibli memiliki berbagai film anime yang telah digarap, dan kebanyakan termasuk di antara film animasi terlaris.
Tentu saja sebagian besar film Studio Ghibli layak untuk ditonton, meski ada beberapa yang harus dilihat terlebih dahulu karena katalognya yang panjang.
Nah, berikut rekomendasi film Studio Ghibli terbaik yang tersedia di Netflix:
1. Kiki’s Delivery Service (1989)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Kiki’s Delivery Service sering dianggap sebagai salah satu film slice-of-life terbaik yang pernah ada.
Film ini bercerita tentang seorang penyihir muda, Kiki, yang harus tinggal di kota baru sendirian sesuai dengan kebiasaan komunitasnya.
Kiki, ditemani oleh kucingnya yang bisa berbicara, Jiji, mulai bekerja di toko roti lokal dan membuka layanan pengiriman sendiri.
Kiki’s Delivery Service adalah film yang sangat relatable, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Gagasan untuk mencari identitas sendiri dan merasa kehilangan motivasi adalah sesuatu yang dialami semua orang saat tumbuh dewasa.
Inilah salah satu alasan mengapa Kiki’s Delivery Service dianggap sebagai salah satu film Studio Ghibli terbaik.
2. Grave of the Fireflies (1988)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Salah satu film Studio Ghibli yang paling menyayat hati, Grave of the Fireflies adalah kisah tragis, berlatar bulan-bulan terakhir Perang Dunia Kedua.
Dua bersaudara, Seita dan Setsuko, berjuang untuk bertahan hidup di bawah kondisi yang keras.
Setelah kehilangan ibu dan rumah mereka, Seita dan Setsuko pindah ke tempat perlindungan bom yang ditinggalkan, di mana mereka mencoba menemukan kebahagiaan mereka di tengah rasa lapar dan sakit.
Grave of the Fireflies adalah salah satu film Studio Ghibli yang paling populer.
Meski ceritanya bisa menjadi sangat memilukan, film anime ini dibawakan dengan narasinya yang sederhana dan untuk menyaksikan cinta tanpa syarat antara saudara kandung.
Baca juga: 10 Anime Memilukan yang Bikin Sedih dan Menangis
3. My Neighbor Totoro (1988)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.My Neighbor Totoro adalah salah satu film ikonik dari Studio Ghibli.
Mahakarya lain dari Hayao Miyazaki, film ini memperkenalkan maskot paling terkenal dari Studio Ghibli: Totoro.
Cerita berlatar di pedesaan Jepang pasca perang, di mana seorang profesor dan dua putrinya pindah ke sebuah rumah tua.
Dengan ibu mereka di rumah sakit terdekat, kedua bersaudara itu penasaran dengan roh yang hidup di hutan terdekat, dan malah berteman dengan mereka.
My Neighbor Totoro telah disebut sebagai mahakarya yang mengharukan oleh para kritikus di seluruh dunia.
Kisah petualangan dua saudara perempuan dan persahabatan sejati dengan roh hutan membuat film ini wajib ditonton.
Baca juga: 10 Anime Mirip My Neighbor Totoro
4. Whisper of the Heart (1995)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Whisper of the Heart adalah film romantis coming-of-age yang dianimasikan oleh Studio Ghibli.
Whisper of the Heart mengikuti perjalanan Shizuku Tsukishima, saat dia mewujudkan mimpinya dan upaya yang dia butuhkan untuk mencapainya.
Di awal film, Shizuku adalah gadis periang yang suka membaca buku dan menulis. Namun, setelah dia bertemu Seiji, seorang calon pembuat biola, Shizuku juga memutuskan untuk mengejar mimpinya dengan serius.
Whisper of the Heart adalah kisah mengharukan tentang mimpi dan romansa remaja. Ini benar-benar melampaui pesan yang biasanya ingin diberikan oleh Studio Ghibli kepada pemirsanya.
Banyak juga yang menginginkan sekuel film tersebut untuk mengetahui lebih banyak tentang romansa Shizuku dan Seiji yang sedang berkembang.
5. Princess Mononoke (1997)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Princess Mononoke adalah salah satu film Studio Ghibli paling populer yang pernah dibuat hingga saat ini.
Dengan protagonis perempuan yang kuat, Princess Mononoke dianggap sebagai salah satu film klasik oleh Hayao Miyazaki.
Princess Mononoke menceritakan kisah seorang pangeran Emishi, Ashitaka, yang melakukan perjalanan ke negeri barat untuk menemukan obat untuk kutukannya.
Namun, di tengah jalan, ia bertemu San, seorang manusia yang dibesarkan oleh serigala. Tanpa sadar, Ashitaka terlibat dalam perang antara roh hutan dan manusia.
Tema Princess Mononoke tentang industrialisasi versus pelestarian alam sangat relevan dengan zaman sekarang.
Tema bergema dari film inilah yang menjadikannya salah satu film Studio Ghibli terbaik untuk ditonton.
6. Spirited Away (2001)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Bagi siapa saja yang ingin mengambil langkah pertama mereka ke dunia Studio Ghibli, Spirited Away adalah film yang harus ditonton.
Dianggap sebagai salah satu film terbaik oleh Studio Ghibli, Spirited Away adalah kisah ajaib tentang perjalanan seorang gadis muda di alam roh.
Chihiro menemukan dirinya di alam roh setelah orang tuanya diubah menjadi babi oleh Yubaba, seorang penyihir yang kuat.
Bertekad untuk meninggalkan alam roh, dan untuk menyelamatkan orang tuanya, Chihiro mendapati dirinya berada di jalan yang sulit, tetapi akhirnya berhasil keluar dengan bantuan teman-temannya.
Spirited Away adalah segalanya yang mendefinisikan Studio Ghibli.
Dunia fantasi dengan elemen magisnya, dengan protagonis perempuan muda yang kuat adalah pengantar sempurna bagi yang ingin mempelajari lebih dalam dunia Studio Ghibli.
7. Howl’s Moving Castle (2003)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Berdasarkan novel Inggris dengan judul yang sama, Howl’s Moving Castle adalah film fantasi oleh Studio Ghibli. Di kerajaan fiksi, di mana sihir dan teknologi ada bersama-sama, Sophie dikutuk oleh seorang penyihir, dan dia berubah menjadi seorang wanita tua.
Untuk mematahkan kutukan, Sophie melakukan perjalanan dan memasuki kastil yang bergerak, ketika dia bertemu dengan seorang penyihir yang kuat, Howl. Terperangkap di antara perang, Sophie dan Howl bekerja sama untuk bertahan hidup dan menyelamatkan orang-orang yang mereka cintai.
Howl’s Moving Castle adalah dosis sempurna dari keajaiban Studio Ghibli. Ini adalah salah satu film terbaik untuk memulai perjalanan Studio Ghibli karena ini adalah kisah yang menyentuh hati baik tua maupun muda.
8. Ponyo (2008)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.Ponyo adalah salah satu film yang ditulis dan disutradarai oleh master-mind Studio Ghibli, Hayao Miyazaki. Film ini mengikuti perjalanan ikan mas ajaib, Ponyo, yang ingin menjadi manusia setelah bertemu dengan seorang anak manusia, Sosuke.
Namun, keinginan Ponyo membawa konsekuensi berat karena dia menggunakan sihir untuk mengubah dirinya menjadi seorang gadis manusia. Baik Sosuke dan Ponyo mencoba menyelamatkan orang yang mereka cintai dan tetap bersama meskipun ada banyak masalah.
Ponyo adalah salah satu film Studio Ghibli yang mendapat pujian kritis dari seluruh dunia. Film ini dianggap sebagai sajian yang manis bagi anak-anak dan orang-orang dari segala usia.
9. The Secret World of Arrietty (2010)
⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4 dari 5.The Secret World of Arrietty menceritakan kisah sebuah keluarga kecil, juga dikenal sebagai The Borrowers, yang diam-diam tinggal di lantai dan dinding rumah tangga manusia.
Karena mereka perlu meminjam barang untuk bertahan hidup, Peminjam bergantung pada manusia, tetapi juga tidak dapat terkena mereka.
Protagonis utama, Arrietty, berteman dengan seorang anak manusia, Sho, yang membantu keluarganya melarikan diri setelah mereka ditemukan.
Bagi mereka yang baru menemukan film Studio Ghibli, The Secret World of Arrietty adalah film yang bagus untuk memulai.
Sebagian besar film Studio Ghibli berfokus pada nilai persahabatan, dan The Secret World of Arrietty adalah contohnya.
10. The Tale of Princess Kaguya (2013)
⭐⭐⭐⭐⭐
Peringkat: 4.5 dari 5.Ditulis dan disutradarai oleh Isao Takahata, The Tale of the Princess Kaguya adalah film drama fantasi berdasarkan dongeng legendaris Jepang.
Ceritanya mengikuti kehidupan Putri Kaguya, yang secara misterius ditemukan di dalam pohon bambu oleh pemotong bambu lokal.
Putri Kaguya tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa cepat, dan ayah angkatnya segera menyadari bahwa dia istimewa.
Terlepas dari protes Putri Kaguya, ayahnya membawanya pergi ke kota untuk hidup sebagai orang mulia dan segera menghancurkan pandangan polos Kaguya tentang kehidupan fana.
Gaya animasi The Tale of the Princess Kaguya cukup berbeda dari produksi Studio Ghibli biasa, namun, seperti film-film lainnya, film ini memiliki pesan untuk pemirsanya.
The Tale of the Princess Kaguya adalah tontonan yang bagus jika penonton mengenal film-film yang diproduksi oleh Studio Ghibli.
Nah, itu tadi beragam rekomendasi film Studio Ghibli yang wajib masuk daftar tontonan.
Agar tak ketinggalan tulisan terbaru bisa ikuti di Google News.
Kearipan
- Arif Abdurahman's profile
- 71 followers
