Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang Quotes
Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
by
Emha Ainun Nadjib55 ratings, 4.11 average rating, 11 reviews
Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang Quotes
Showing 1-9 of 9
“Semua bidang keahlian khusus yang diajarkan di semua fakultas itu sekunder. Yang primer, yang utama adalah bagaimana seseorang menjadi manusia. Seseorang menjadi dokter itu sekunder, menjadi insinyur itu sekunder, jadi presiden itu sekunder, karena yang nomor satu adalah menjadi manusia. Apakah manusia itu? Tanya pada yang buat manusia, begitu mestinya. Untuk bisa bertanya pada yang membuat manusia, dekat-dekatlah dengan orang yang paling dekat dengan yang membuat manusia, sekaligus dekat dengan ciptaan-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Muhammad sangat dekat dengan Allah, sangat dicintai oleh Allah, ya, kita belajar pada manusia Muhammad. (h.26)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Zikir adalah Anda menyadari segala sesuatu secara menyeluruh. Anda tidak bisa melihat pohon tanpa menemukan Allah. Anda tidak bisa bangun tidur tanpa mengingat Allah. Anda tidak bisa mimpi tanpa kesadaran tentang Allah. (h.20)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Ilmu adalah sesuatu yang harus dimasuki oleh semua pelaku Islam, karena Islam menyediakan pintu-pintunya. Kalaupun Anda tidak sekolah, ketika Anda sudah meng-Islam-kan diri Anda, maka dengan sendirinya Anda bersekolah. Ini berlaku dalam hal apa saja.”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Dzikrullah berdialektika dengan tingkat kecerdasan. Kecerdasan tidak bisa ada dan berdiri begitu saja. Dia juga harus punya infrastruktur yang namanya kesungguhan, tradisi untuk presisi terhadap amanahnya, terbiasa untuk menghitung tabligh-nya, sehingga kecerdasannya akan sangat akurat. Jika sudah demikian, maka dzikrullah-nya juga akan sangat lancip untuk menuju ruhaniah-nya Allah SWT. (h.36)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Setelah kita membiasakan diri untuk hidup dalam dialektika antara rahman dan rahim, antara taklim dan takrif, maka takdib kita --atau pemberadaban perilaku kita sehari-hari-- akan terbimbing secara rasional maupun naluriah dari dalam diri kita. Jangan lupa bahwa Allah bekerja sangat nyata di dalam diri seseorang. (h.19)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Kalau manusia selalu ingat setiap hari, maka dia akan sadar bahwa dia sangat tidak berdaya. Dia sangat kecil, dia sangat debu, dan dia sangat bukan apa-apa di tengah alam semesta ciptaan Allah. (h.18)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Seperti yang sering saya sampaikan, pendidikan adalah sebuah metode untuk mengantarkan murid mengingat-ingat apa yang harus dia ingat, dan mungkin, di satu pihak, melupakan apa yang harus dilupakan --misalnya dendam, sakit hati, dan bermacam-macam urusan lainnya. (h.16)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Kalau kita bicara tentang Islam, sebenarnya Islam itu bukan ilmu. Islam itu cinta dan kepercayaan. Tetapi, untuk menjalankan dialektika antara cinta dan kepercayaan, kita membutuhkan pengetahuan dan ilmu. Namun, ilmu bukanlah substansinya. Ilmu adalah tarekatnya. Ilmu adalah cara. Ilmu adalah pintu-pintu untuk memasuki Islam. (h.17)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
“Tidak mungkin Anda mencintai sesuatu tanpa ada rentang pengetahuan di antaranya. (h.15)”
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
― Kalau Kamu Ikan Jangan Ikut Lomba Terbang
