Goodreads Indonesia discussion
Buku & Membaca
>
Dystopia dan Post-Apocalyptic

Btw satu yg juga ngemalesin dr dystopian ini adalah tema triangle lovenya in a twilight kind of style. Boseeennnn...
"
The Selection malah cover terjemahannya kartun banget. Haduh kakak, kalau dianggap bacaan teenlit gimana? Teen disini ma di Amrik kan beda jauh -_-"
Dan setuju ma triangle love ala Twilight. I blame Twilight for all love triangle theme at YA :)). BTW, zombie itu masuk salah satu ciri khas dystopia ma post-apocalyptic ga? Atau hanya post-apocalyptic? kayak di The Forest of Hands and Teethnya Carrie Jones

Menurutku zombie gak mesti post-apocalyptic. Tergantung separah apa. Kalau cuma satu kampung atau satu pulau cuma jadi cerita horor saja. Tapi kalau udah satu negara apalagi seluruh dunia, itu namanya zombie apocalypse.
Favoritku sih World War Z: An Oral History of the Zombie War. Keren banget, gayanya dokumenter, jadi kayak baca sejarah beneran, bukan baca novel.
Plus, I blame Twilight for all bad novels! Kok buku sampah pada bisa best seller ya? Kayaknya ramalan Ray Bradbury di Fahrenheit 451 udah mulai jadi kenyataan.
Setuju!!! Byk buku sampah niruin twilight tp lbh parah. Tersiksa bacanya

cuma penasaran, kriteria apa yg menyebabkan kalian menggolongkan twilight (dan segala turunannya, tiruannya, miripan-nya, dlsb) sebagai buku sampah?

Biasanya kalau aku mau pesen disitu mending search bukunya, soalnya buku impornya byk bgt, ongkirnya jg cm lewat JNE ..semoga memmbantu :D
1.Love triangle (yg kebanyakan)antara cowok manusia/baik dan cowok supernatural/bad yg menjemukan
2. Tokoh utama yg idiot,bodoh,lemah dan buat gregetan(ia berbahaya aku hrs menjauhinya,hatiku berbunga2 saat melihatnya,ia jahat sekali! Aku tdk akan menemuinya lg,aku tak bisa hidup tanpanya and so on..)
3. Cowok baru misterius yg bertampang,berkekuatan dan bersikap sesempurna dewa yg ternyata immortal lalu pacaran dg tokoh utama yg bukan cwe populer dan tokoh utama diubah jd immortal juga
4. Romance membosankan yg memberikan penjelasan yg terlalu byk mengenai perasaannya terhadap cowok itu (matanya yg indah dan kelam menatap lurus kejiwaku seakan2 tdk ada orng lain di ruangan ini selain dia,aku tak bs mengenyahkan bayangan itu dr mataku bahkan ketika aku makan,cebok dan blablabla)
5. Actionnya cuman sebatas menyelematkan tokoh utama yg lemah
6. Instant romance
inilah unsur2 yg biasa ditemukan di buku YA semacam twilight. Typical dan klise. Ini IMO aja ya dan mungkin aku melewatkan sesuatu. Maaf kalau ada yg tersinggung. Ngomong2 dulu aku suka twilight tp skrng gak lagi (bukan karna popularitasnya,aku emg udh gasuka ja sama yg begituan)
2. Tokoh utama yg idiot,bodoh,lemah dan buat gregetan(ia berbahaya aku hrs menjauhinya,hatiku berbunga2 saat melihatnya,ia jahat sekali! Aku tdk akan menemuinya lg,aku tak bisa hidup tanpanya and so on..)
3. Cowok baru misterius yg bertampang,berkekuatan dan bersikap sesempurna dewa yg ternyata immortal lalu pacaran dg tokoh utama yg bukan cwe populer dan tokoh utama diubah jd immortal juga
4. Romance membosankan yg memberikan penjelasan yg terlalu byk mengenai perasaannya terhadap cowok itu (matanya yg indah dan kelam menatap lurus kejiwaku seakan2 tdk ada orng lain di ruangan ini selain dia,aku tak bs mengenyahkan bayangan itu dr mataku bahkan ketika aku makan,cebok dan blablabla)
5. Actionnya cuman sebatas menyelematkan tokoh utama yg lemah
6. Instant romance
inilah unsur2 yg biasa ditemukan di buku YA semacam twilight. Typical dan klise. Ini IMO aja ya dan mungkin aku melewatkan sesuatu. Maaf kalau ada yg tersinggung. Ngomong2 dulu aku suka twilight tp skrng gak lagi (bukan karna popularitasnya,aku emg udh gasuka ja sama yg begituan)

The Forest of Hands and Teeth bagus gak? Ternyata udah 3 buku ya. Telat tahunya..."
Kayaknya sih bagus, isolated community wuth zombie outside the fence.
>,<

Lebih tepatnya begini. Tiap buku itu punya niche pembacanya sendiri. Ada Young Adult, ada Historical Romance, ada Fantasy, ada M/M, macam-macam lah. Masing2 kelompok punya buku yang bagus dan buku yang jelek. Kita juga tidak bisa menjudge, misalnya, kalau yang Historical Romance itu pasti jelek. Bahkan buku seperti Lolita pada awalnya diterbitkan oleh penerbit buku porno dan dianggap bacaan porno.
Nah, sekarang mengenai Twilight (dan juga Harry Potter juga sih, dan semua buku populer lainnya termasuk Laskar Pelangi). Silahkan kalau anda suka secara pribadi buku Twilight, Harry Potter atau Laskar Pelangi. Tapi kalau ada yang bilang kalau buku Twilight, Harry Potter dan Laskar Pelangi adalah buku yang luar biasa bagus sehingga bisa masuk list buku terbaik abad ini mengalahkan buku seperti Dracula, The Lord of the Rings, dan Bumi Manusia, itu berlebihan.
Pada akhirnya yang menentukan sebuah buku bagus atau tidak adalah waktu. Hanya buku yang bagus yang tidak lekang dimakan jaman dan tetap akan dibaca orang. Dan untuk ukuran itu, aku hampir yakin kalau Twilight tidak lama lagi akan dilupakan orang, digantikan oleh fad yang lain.
hanya karna buku dracula bertahan berabad2 karena mayoritas orang sgt menyukainya bukan berarti kalau ada orng yg bilang harry potter sgt luar biasa,pantas masuk list dan mengalahkan dracula itu berlebihan. Buat setiap orang kan buku yg bagus berbeda2... Menurutku twilight akan trs diingat orng sebagai bapak novel vampir terpayah tp bagi sebagian orng buku itu menjadi buku yg yg akan trs dihatinya karna kebagusannya. Kalau ada orng yg tanya 'apa aja sih buku yg bagus?' jawabannya tidak ada di daftar buku2 paling berpengaruh di dunia . tp jawabannya ada di setiap pribadi manusia.
oya aku mau nambahin. Kalau ada orng tanya aku 'buku apa yg paling hebat sepanjang masa?' aku bakal sebutin to kill a mockingbird,pride and prejudice dan semacemnya. Tp itu bukan jawaban jujur ku karna aku blm baca itu semua. Aku cuman copas jawaban itu dr orng byk aja. Dan walaupun jawabanku mewakili orng byk temen yg td nanya ke aku mungkin akan berpendapat sgt berbeda dr orng byk itu. Byk orng gasuka seri his dark materials tp menurutku itu tetap akan jadi salah satu seri fantasi yg paling baik

IMO, it's not an apple-to-apple comparison.
Saya bukanlah penggemar Twilight (cek aja review2 sy), suka banget sama Harry Potter dan biasa aja sama Laskar Pelangi (malah gak suka sama buku ke-4nya) but I won't go that far to say that those are rubbish books (eh ralat, cm Twilight yg dibilang sampah ya?)
Yep sy gak suka Twilight dan yup juga kalo sy bosen sama triangle love kayak gitu tapi sy tetap respect sama Twilight yang udah jadi pandemi (wait..is that an appropriate word?) Dan trendsetter.
Bukan salah Stephanie Meyer kalo ide sederhana dia ttg vampire blink-blink letoy ketemu cewe clumsy dan berurusan dgn werewolf cemen nan emo kemudian jadi best seller dan disukai banyak orang.
Bukan salah Meyer juga kalo penulis lain kekurangan ide dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti formula resep-nya Meyer.
Kalo Twilight disalahkan untuk semua buku "sampah" sejenis, lalu apakah Cinderella juga mesti disalahkan untuk semua cerita yg berpakem cewe-miskin-ketemu-prince charming?
Bukannya hampir semua cerita cinta punya formula begitu?
Dan menurut saya masih terlalu awal untuk menilai buku mana yg bertahan oleh waktu dan mana yg nggak.
Belum tentu jg buku yg dianggap "sampah" sekarang akan tetap jadi sampah.
Lukisan Van Gogh di awal2 juga dikritik dan gak dihargai. Skr jadi salah satu yg harganya paLing mahal dan paling diburu.
Wuthering Heights awal terbit dikritik habis2an, toh buku itu sekarang disebut2 sebagai karya terbaik di antara para Bronte sisters.
Jadi (klo menurut saya) gak perlu keburu memvonis buku mana yg abadi dan mana yg menghilang. Biar waktu yg membuktikan. Karena selera dan penilaian itu akan selalu berubah
(Ps : iya..sy sadar hal ini bs terjadi jg pd buku kacrut. Makanya sy koleksi buku kacrut sy. Sapa tau besok2 ada yg masuk list 1001 books you have to read before die ;p)
(Ps 2 : menurut sy sih ada juga buku jelek yg tak lekang oleh waktu. Tp sy lupa contohnya. Ada yg tau?)

Jadi teringat tweet teman, bahwa Twilight itu masuk novel klasik. Oke, kalau untuk sekarang itu berlebihan, but who knows for 50-100 years later? Stephenie Meyer dan Twilight akan dianggap sebagai tonggak kebangkitan genre YA dan paranormal. Sama halnya dengan "fanfic"nya Fifty Shades of Grey, yang dianggap awal kebangkitan dari genre yang dianggap tabu, yaitu erotica. Saia bukan fans keduanya, but I admit they're both pioneer, even sound wrong :))
Oh ya, To Kill a Mockingbird emang menjadi karya hebat sepanjang masa (walau saya belum baca). Tapi saia pernah tau bahwa kalau ga salah Kirkus Review yang terkenal itu memberinya hanya 1 bintang dan mengkritiknya habis2an. But people still consider it great anyway :).
@Oni : The Forest of Hand and Teeth oke aja. Tapi ini YA yang tipikal sekali (love triangle, bla bla bla). Cuma endingnya yang menyelamatkannya dari segala kemiripan dengan Twilight.
Oh ya, aku lumayan suka sih sama tema instan romance :)). Kalau YA kayaknya males bacanya karena udah sering dipake. Tapi kalau paranormal romance, aku santai2 aja. Mungkin karena genre favoritku =)))

Salah satu dystopian (atau utopian ya?) dan dapet newbery Medal yang udah aku baca adalah The Giver. Aku sukanya karena dia pre-teen jadinya romance nya ngga terlalu kuat.
Dan, gara2 YA Dystopian yang banyak banget muncul akhir-akhir ini, jadi aku sendiri mulai mengalihkan diri ke genre lain. typical banget soalnya. -_-

@AS Dewi: Alasan saya memasukkan Dracula adalah karena saya memparalelkannya dengan Twilight. Harry Potter saya paralelkan dengan Lord of the Rings. Laskar Pelangi saya paralelkan dengan Bumi Manusia.
Coba kita baca keduanya dalam genre yang kurang lebih sama.
Memang ada karya yang mulanya dianggap sampah dan akhirnya menjadi klasik. Dickens pun awalnya kalau tidak salah adalah pulp fiction yang disebarkan secara stensilan.
@Ana: The Giver udah masuk list untuk dibaca.

Diskusi soal Twilight jadi merembet kemana2 sehingga keluar jalur thread. Bagaimana kalau aku buatkan thread baru?
Ini dia thread barunya.

Ini review-nya."
Unwind emang bagus banget, lagi nunggu buku keduanya, Unwholly. Salah satu dystopian yg aku suka selain chaos walking trilogynya Patrick Ness

komik V for Vendetta dan Watchmen jg temanya dystopia bgt

Udah lama ada kok. Kalo gak salah ingat, yg nerjemahin tak kurang dari Pak Sapardi sendiri (wait...beliau penerjemahnya ato editornya ya?)

check link di message no 27 thread ini
ada yg udh baca the selection blm? kalau udh,bukunya bagus apa enggak?

@Nadiraalisha: Belum tuh. Lagi baca yang lain.

Saia dah baca 2-2 nya. Bagus bgd. Ceritanya oke, dan buat yang belajar nulis otodidak, bisa jadi contoh bagaimana bangun ketegangan pake multiple limited 3rd person PoV. :3
pengen baca Unwholly!! tp aku takut bacanya. Unwind mainin perasaanku banget,negangin,sampe lega aku pas selesai bacanya..
di buku kedua juga bakal ada karakter2 baru..aku udh keburu sukaa bgtt sm lev,risa,connor aku jd gak yakin sm karakter baru
di buku kedua juga bakal ada karakter2 baru..aku udh keburu sukaa bgtt sm lev,risa,connor aku jd gak yakin sm karakter baru

@Mbak Nadiralisha, saia juga suka semuanya. Karakter barunya perannya ga gede2 banget kok. Cuma Starkey dan Cam yg rada gede, itu pun cm krn mereka keikat sama jalan cerita Connor dan Risa. :"D
Baidewei, Saia ga dapat notif grup ini yak~ padahal saia perlu nyimak diskusi dystopia buat referensi proyek nulis pribadi. Anyone can help? :"3

Dystopia, gaya steampunk, atau lebih tepatnya biopunk. Energi yang bisa dipakai hanya otot! Alat2 semua pakai per yang harus diputar manusia. Settingnya Thailand, banyak pake istilah bahasa Indonesia (lebih tepatnya bahasa Melayu sih benernya).

"
Di sudut kanan bawah kotak komen kan ada option "email me when people reply", itu diedit aja, nanti tinggal pilih mau dapat notif doang atau notif plus email :)




Temen-temen udah baca The City of Embers belum? Beberapa tahun lalu sempet difilmin. Menurtku itu ceritanya simpel tapi berkesan banget. YA sih tapi keren. Dua buku lanjutannya juga bagus-bagus.
Sayaa suka dystopiam dan post-apocalyptic soalnya tema nya survival gitu kan, terus selalu aja suka sama penulis yang bisa bikin saya merinding ngebayangin masa depan yg suram. Tapi enggak cuman itu aja, gimana caranya karakter2 dunia yg suram itu bisa survive. Menarik juga kalo diliat dari sudut pandang psikologis karakter2nya.

Sayang filmnya flop. Buku ini untuk para penggemar teknologi dan sejarah perkembangan sains adalah sangat menarik. Ceritanya dalem, walaupun YA. Dan ia tidak terjebak dengan stereotype YA. Mungkin karena ditulis pada era sebelum ada label YA dan boomingnya YA (terutama dystopia YA).

Ngomong2 soal Dystopia, Post-apocalypse dan YA, saya rekomendasi novelnya Brandon Sanderson yang Reckoners Series. Mulai dari Steelheart trus sequelnya Firefight. Ini salah satu YA terbaik yg saya baca untuk genre Dystopia/Post-apocalypse dalam beberapa tahun belakangan.
Mas Oni sudah baca?

Steelheart ya. Nanti kucoba deh. Belum baca tuh. Kalau untuk genre ini, yang terbaik dari yang pernah kubaca adalah A Canticle for Leibowitz. Bukan YA sih, dan agak berat.


Tapi beneran deh, idenya sederhana memang. Tapi eksekusi ceritanya itu lho! Top banget :)

Books mentioned in this topic
Legend (other topics)Red Queen (other topics)
Angelfall (other topics)
Brave New World (other topics)
Fahrenheit 451 (other topics)
More...
Sent."
thanks!! :D