Goodreads Indonesia discussion

929 views
Is Google Making Us Stupid?

Comments Showing 1-50 of 59 (59 new)    post a comment »
« previous 1

message 1: by lita (new)

lita What the Internet is doing to our brains

By Nicholas Carr
The Atlantic Online - July/August 2008

Tulisan “Is Google making us stupid?” selain berjudul provokatif, juga mulai dengan dramatis sekali: suatu adegan menegangkan dari film 2001: A Space Odyssey, film fiksi sains yang sangat terkenal dari Stanley Kubrick, buatan tahun 1968. Di samping kedua astronot Dave dan Frank, tokoh yang sangat penting dalam film itu adalah HAL, suatu superkomputer, yang memiliki kecerdasan (intelligence) mirip kecerdasan manusia. Dialah yang mengendalikan hampir semua kegiatan di spaceship Discovery One yang menuju planet Jupiter. Ada beberapa kejadian dalam perjalanan itu yang mencurigakan karena bisa terjadi akibat HAL tidak berfungsi dengan baik (malfunction), atau lebih mengerikan, HAL mulai bertindak sesuai keinginannya sendiri (jadi bukan seperti mesin lagi!). Dave, yang hampir celaka karena ulah HAL, memutuskan untuk mencabut sambungan jaringan memori yang mengendalikan otak artifisial HAL. HAL memohon agar Dave tidak melakukannya: “Dave, stop. Stop, will you? Stop, Dave. Will you stop, Dave?” Tapi Dave dengan tenang meneruskan proses pencabutan, dan HAL mengeluh dengan sedih: “Dave, my mind is going” …. “I can feel it. I can feel it.”

Itulah yang terjadi pada HAL. Ia kehilangan otaknya, kemampuan berfikirnya, dan itulah yang menurut Carr juga sedang terjadi dengan dia sendiri, dia juga merasa bahwa otaknya tidak lagi berfungsi sebagai dulu:

Saya merasakannya juga. Selama beberapa tahun belakangan ini saya punya perasaan yang tidak enak bahwa ada seseorang, atau sesuatu, mengutak-atik otak saya, mengubah jaringan saraf, memprogram ulang memoriku. Kemampuan berfikir saya, setahu saya, tidak sedang lenyap, tapi sedang berubah. Saya tidak berfikir lagi seperti saya dulu berfikir. Saya paling bisa merasakannya saat saya sedang membaca. Dulu mudah sekali untuk tenggelam dalam keasyikan membaca buku atau artikel panjang. Pikiran saya hanyut dalam jalan cerita atau lika-liku suatu argumen, dan saya bisa selama berjam-jam dengan santai menjelajahi tulisan prosa yang panjang. Itu sekarang jarang terjadi lagi. Kini konsentrasi saya mulai buyar setelah dua atau tiga halaman. Saya mulai gelisah, lupa jalan cerita, mulai cari-cari kesibukan lain. Saya merasa seakan-akan harus terus menerus menyeret pikiran saya, yang mau lari entah kemana, kembali ke teks bacaan. Kegiatan membaca dengan penuh konsentrasi yang dulu merupakan sesuatu yang bisa saya lakukan dengan begitu saja, sudah menjadi suatu perjuangan.

Carr melanjutkan bahwa ia tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang menjadi biang keladinya: Internet! Dijelaskannya bahwa sudah lebih dari sepuluh tahun ia menghabiskan banyak waktu online untuk surfing, menelusur dan menulis. Ia bersyukur karena berkat web pekerjaannya sebagai pengarang menjadi jauh lebih lancar. Tak perlu lagi ia menghabiskan waktu berhari-hari di ruang majalah atau ruang baca perpustakaan. Dalam hitungan menit informasi yang diperlukan bisa ditemukan. Dengan menelusur lewat Google, klik sana klik sini, kutipan yang tepat sudah ketemu. Dan, kalau tidak bekerja pun ia asyik di Web: menulis dan membaca e-mail, scanning tajuk-tajuk berita, baca posting di blog, nonton video, mendengar podcast, atau loncat dari satu link ke link lain.

Carr mengakui: “Bagi saya, seperti bagi orang lain, internet sedang menjadi medium yang universal, suatu saluran bagi kebanyakan informasi yang mengalir lewat mata dan telinga saya masuk ke dalam otak saya.” Memang akses langsung ke koleksi sumber informasi yang begitu kaya dan bervariasi amat menguntungkan. Tapi ada pula harga yang harus dibayar untuk itu! Saluran, atau media, bukanlah sesuatu yang sekedar menyalurkan informasi secara pasif. Media menjadi saluran yang mensuplai bahan yang membuat kita berfikir, tetapi media sekaligus membentuk proses berfikir itu. Carr merasa bahwa ia sudah mulai membayar harga yang mahal itu. Ia merasa bahwa internet lambat laun mengurangi kemampuannya untuk berkonsentrasi dan berkontemplasi. Otaknya sekarang ingin menyerap informasi dengan cara yang sama seperti cara informasi disebarkan di internet, yaitu sebagai suatu arus butir-butir kecil yang mengalir dengan cepat. Dulu ia menyelam bagaikan seorang scuba diver di dalam lautan kata-kata, sedangkan sekarang ia berselancar di atas permukaan lautan bagaikan seorang pemuda naik Jet Ski.

Teman dan kenalan Nicholas Carr mengalami gejala yang kira-kira sama. Makin banyak mereka menggunakan web, makin besar kesulitan yang mereka alami ketika mau membaca tulisan yang panjang. Susah untuk tetap fokus. Ada yang mengaku bahwa ia sudah berhenti membaca buku samasekali. Padahal ia dulu studi sastra dan melahap buku. Bagi yang lain membaca adalah men-scan cepat-cepat cuplikan teks pendek-pendek dari banyak sumber online. Bagi teman ini suatu post di blog yang cuma tiga atau empat paragraf sudah terlalu banyak untuk diserap. Ia cuma membacanya cepat dan sekilas.

Sudahkah gejala yang meresahkan ini diteliti secara ilmiah? Carr melaporkan bahwa belum ada studi atau eksperimen neurologi dan psikologi yang memberikan gambaran yang definitif bagaimana internet berpengaruh pada daya kognitif manusia. Memang ada suatu studi yang baru-baru saja dipublikasikan tentang perilaku pengunjung dua situs research yang populer, satu situs dioperasikan oleh British Library dan satu oleh suatu konsorsium Inggris. Para peneliti dari University College London yang melakukan studi ini menemukan bahwa pengunjung loncat dari satu situs ke situs lain dan jarang kembali ke suatu situs yang sudah pernah dikunjungi. Mereka biasanya membaca cuma satu dua halaman dari suatu artikel atau buku sebelum melesat ke situs lain. Meskipun mereka kadang-kadang menyimpan (save) artikel panjang, tidak ada bukti bahwa mereka betul-betul membaca artikel tersebut. Para penulis studi tersebut melaporkan:

Jelas bahwa pengguna yang membaca online tidak membaca dalam arti tradisional; bahkan ada tanda-tanda bahwa bentuk-bentuk “membaca” yang baru sedang muncul ketika pengguna sedang “power browse” secara horisontal melalui judul-judul, halaman isi dan abstrak untuk mendapatkan hasil yang cepat. Bahkan mereka sepertinya sengaja menelusur online agar tidak perlu membaca dalam arti tradisional.

Perubahan dalam cara kita membaca perlu dicermati sebab perubahan itu erat terkait dengan perubahan dalam cara berfikir, dan bahkan perubahan dalam persepsi kita tentang diri kita sendiri. Carr mengutip pendapat Maryanne Wolf, pakar psikologi perkembangan dari Tufts University dan penulis buku Proust and the Squid: The Story and Science of the Reading Brain. Wolf berkata: “We are how we read” dan mengutarakan alasannya mengapa ia cemas mengamati gaya membaca yang dipicu oleh Internet. Gaya itu mengutamakan efisiensi dan kesegeraan (immediacy) di atas segala-galanya. Dan gaya macam ini melemahkan kapasitas kita untuk membaca mendalam, yaitu cara membaca yang mulai muncul ketika mesin cetak menghadirkan karya-karya prosa yang panjang dan kompleks. Wolf berpendapat bahwa bila kita membaca online, kita cenderung cuma menjadi “decoders of information“. Kemampuan kita untuk menginterpretasi teks, untuk membuat hubungan-hubungan mental yang terbentuk apabila kita membaca dengan mendalam dan penuh konsentrasi tidak diaktifkan.

kelanjutan dari artikel ini bisa di baca di: http://pustakawan2009.wordpress.com/2...




message 2: by Palsay (new)

Palsay   | 400 comments ummm...aaa....ummmm....uh,.....ummmmm....uh,aaa...

*korban internet*


message 3: by Pra (new)

Pra  (vlatonovic) | 1185 comments eeeeeeeee.......

*lagi mikir apa ya? kok otakku tak bekerja atau memang sudah sirna?


message 4: by ana (new)

ana (anaazusa) | 582 comments wah gimana yah? kalo ga ada mbah Google en guru wikipedia, pasti saya orang yang paling kuper sedunia.




message 5: by miaaa, Moderator (new)

miaaa | 2354 comments Mod
ini yang namanya ketergantungan ...

*addicted to wikipedia*


message 6: by lita (new)

lita jelaslah bahwa buku tetap yang terbaik...hehehe...


message 7: by Andri (new)

Andri (clickandri) | 665 comments Is Google Making Us Stupid? .. jawabannya gw googling dulu yah...

-andri-


message 8: by Pra (new)

Pra  (vlatonovic) | 1185 comments biar tidak jadi bodoh, aku tidak lagi pakai google. tapi pakai yahoo atau lycos

kira-kira ikutan bodoh gak ya?


message 9: by [deleted user] (new)

Ah, masih banyak yang beriman pada superioritas kodeks pabrikan masal rupanya.
Saya tidak tahu dan jujur saja tak peduli apakah Google membuat saya dan orang seperti saya makin bodoh atau tidak. Moga-moga itu benar. Yang saya tahu pasti, Google membuat hidup saya dan orang-orang lainnya berbeda :)
Toh the medium is the message, eh bukan mess age, eh mass age oh, iya .... the MASSAGE! the MASSAGE! :D


Hippo dari Hongkong | 1033 comments jendral james, ikutan di massage juga dong


message 11: by Wirotomo (new)

Wirotomo Nofamilyname | 2404 comments Is Google Making Us Stupid?

Nggak ah kaya'nya ... wong dari dulu aku juga udah stupid kok hehehe.....


message 12: by [deleted user] (new)

apa gue kirim voucher aja yah Jenderal Erie? Voucher pijat zombie hihihi :D


Hippo dari Hongkong | 1033 comments gyahahaha... ampooooon pijet zombie mah
bisa-bisa perut gue abis tuh

erie
ogah dipijet zombie


message 14: by [deleted user] (new)

@Jenderal Erie: hehehe, jadi inget lagunya Rockapella kiriman Jenderal Erie :D

@Mas Tomo: Setuju! Eh, maksudnya, gue sadar sekarang. Gugel, Internet, hiperteks (baik yg daring maupun yg luring) dkk. dari waktu ke waktu setia menyadarkan gue bahewa emang gue lebih bodoh dari yg gue kira :D
kalu kagak insentif [belajar (/):] baca ga ada lagi kan?




message 15: by Indri (new)

Indri Juwono (indrijuwono) | 2862 comments loh...
kalao yang bikin kemampuan gw menurun adalah.. 'PHONEBOOK'!!!
Sebagai mathematic lover, sejak kecil gw banyak ingat luar kepala berbagai nomer telpon temen2, sodara,, tanggal lahir, kode pos..
nah sekarang, dikit2 liat phonebook, dikit2 liat phonebook..
apa karena waktu gw sekolah nomer telpon baru sedikit ya?? atau karena sekarang mana no telp 13 angka, banyak temen yang harus dihapal lagi nomernya.. Kalo hp ilang dah kalang kabut karena yang keinget juga ga nyampe 10..


message 16: by Nurul (new)

Nurul (noonathome) | 409 comments Indri, jangan2 itu faktor 'U' gitu.......


message 17: by Toni (new)

Toni (antonius73) | 2 comments lita wrote: "jelaslah bahwa buku tetap yang terbaik...hehehe..." *hidup Google books!* hehehe... gimana, Lit?




message 18: by Indri (last edited Feb 12, 2009 07:22AM) (new)

Indri Juwono (indrijuwono) | 2862 comments oh tidak.. tidak..
i'm not 30 already..!! (in a couple of months maybe..)

setuju..
buku lebih baik dari phonebook.. kalau cuma inget sebagian masih ngerti maknanya..
lha kalo no telp? inget sebagian ga ada gunanya..


message 19: by lita (new)

lita Toni wrote: "lita wrote: "jelaslah bahwa buku tetap yang terbaik...hehehe..." *hidup Google books!* hehehe... gimana, Lit?"

judulnya kan tetep buku, ton...hahaha...pa kabar pak? masih di makassar?




message 20: by Coqueline (new)

Coqueline | 608 comments Dear Mr. Carr,

Google isn't making you stupid. You're just getting older.

Sincerely yours,
C.


message 21: by Wirotomo (new)

Wirotomo Nofamilyname | 2404 comments @ James (#14):
akurrr.... :-)

@ Coqueline:
baru sadar nih ... kaya'nya konsentrasi mulai sering hilang saat membaca, sejak usia "menginjak" kepala 3. Padahal aku baru mulai senang nginternet dan ngegoogle baru pas saat usia pertengahan 30-an.
hehe...


message 22: by Palsay (new)

Palsay   | 400 comments kok topiknya jadi sensitip gini ya? soal umur kan ditangan Tuhan...*ga nyambung*


message 23: by Nanny (new)

Nanny SA | 1353 comments Biasa penyakit U to U
Usia menjelang Uzur :D


message 24: by Indri (new)

Indri Juwono (indrijuwono) | 2862 comments mengingatkan aja kalo udah almost 30.. thanx to google?


message 25: by [deleted user] (new)

awal mulanya karena tercipta "copy-paste"
*nyambung ga sih?*


message 26: by [deleted user] (last edited Feb 17, 2009 11:59PM) (new)

sekali lagi, gue ga bakalan jadi diri gue sekarang kalu ga ada Goggle V huahahaha ;P


Hippo dari Hongkong | 1033 comments umm.. gue sih masih pertengahan 20 tuh

*ngaciiiir*

buat jenderal james.. hidup Voltus!!!


message 28: by Andhi (new)

Andhi (agustinusandhi) | 165 comments kalau gmail termasuk bikin bodoh ga?


message 29: by [deleted user] (new)

Jenderal Erie, yg bener itu ejaannya Voltus apa Voltes sih? :P (makin ga jelas)


Hippo dari Hongkong | 1033 comments voltes kalo gak salah ejaan jepun yah? ejaan gw jaman kecil mah di video betamax nya tertulis voltus :D


message 31: by miaaa, Moderator (new)

miaaa | 2354 comments Mod
hahaha goggle v ama voltus dasar ternyata ini tempat berkumpulnya jadulers *ngelirik wakil ketua afrit* ... ngacir ah aku masih abg :D


message 32: by Thata (new)

Thata | 72 comments Andri wrote: "Is Google Making Us Stupid? .. jawabannya gw googling dulu yah...

klo aja ada kotak pilihan: "like this comment", pasti aku klik :)

buat Indri: salam kenal, 30 is gorgeous lagi, matang dan berisi gimana gtu... *mxdnya berisi karena proses metabolisme melambat, dan terjadi penumpukan lemak :p*
berkat paman google, yg usia 30 jd tdk terlalu lemot :D




Hippo dari Hongkong | 1033 comments Berlian wrote: "Kayaknya gak deh. Kalo gstring dan gspot iya, bikin kepala atas gak bisa mikir:D
"


gyahahaha... *ketawa durjana*


message 34: by Indri (new)

Indri Juwono (indrijuwono) | 2862 comments Berlian wrote: "Andhi wrote: "kalau gmail termasuk bikin bodoh ga?"

Kayaknya gak deh. Kalo gstring dan gspot iya, bikin kepala atas gak bisa mikir:D


"

ya kepalanya dipake mikir gmail
*apa coba..*






message 35: by Wirotomo (new)

Wirotomo Nofamilyname | 2404 comments @ Berlian (#33):
Bukannya malah para g itu bikin kepala atas berpikir keras untuk bisa "nambah" hehe

udah-udah daripada nuduh google dan para g yang lain mending tuduhlah aku sepuas hatimu.... hehehe


message 36: by ana (new)

ana (anaazusa) | 582 comments *manggut manggut*


message 37: by lita (new)

lita *manggut manggut juga kaya ana* masih ga ngerti euy...kok tetep nge-blank ya :D


message 38: by Dianing (last edited Feb 21, 2009 09:20PM) (new)

Dianing Maharani | 1 comments Teknologi emng lahir sesuai dg spirit zamannya kan, bentar lg kayanya bakal ada chip google yg bs ditempelin ke otak biar kita lebih pinter dan gak usah repot ketak-ketik serta melototin layar monitor deh hehe... Utk para guru memang udh gak relevan lg sistem pembelajaran klasikal top down, guru lebih pada seorang partner dan fasilitator pengetahuan pada murid2nya.


message 39: by Speakercoret (new)

Speakercoret | 2571 comments teknologi manggut manggut ada juga gak y... biar leher gak sakit... *manggut manggut juga tapi pake ngelus dagu*


message 40: by [deleted user] (new)

atas berkat info dari Ephi, banyak orang lagi merasa stupid skarang gara2 gmail lagi down. untung akun gue belon kena pengaruh :D

cepat sembuh ya gmail hehehe


message 41: by Awan (new)

Awan (yonkyunior) | 67 comments google suka maen monopoli ! huh

mending pake punya tetangga yg fasilitas bagus atau punya sendiri yg fasilitasnya gak lengkap?

butuh search engine yg indonesia banget! kalo aku bisa buat, bakalan hype tuh.. wkwk


message 42: by Aditya (new)

Aditya Hadi (adityahadi) | 309 comments dan sampai sekarang isu ini masih tetap eksis ... Internet is a medium of propaganda :)


message 43: by Silvana (new)

Silvana (silvaubrey) | 1426 comments Judul yang lebih relevan sekarang mungkin Is Social Media Making Us Stupid?

Anak2 sekarang lebih percaya apa yang dibaca di social media, daripada googling sendiri dan riset tentang informasi yang akurat.


message 44: by Awan (new)

Awan (yonkyunior) | 67 comments anak2 sekarang gak maenan kelereng, lompat tali, petak umpet, sodor,

maenannya internetan, sosmed,
semua dimulai dari akses mereka ke gadget.. ya ga ?

gw lebih setuju klo google yg bikin gitu.. klo gak ada di google masih ketemu tuh sosmed? wkwk

ngaco dikit boleh yaaa


message 45: by Aditya (new)

Aditya Hadi (adityahadi) | 309 comments Silvana wrote: "Judul yang lebih relevan sekarang mungkin Is Social Media Making Us Stupid?

Anak2 sekarang lebih percaya apa yang dibaca di social media, daripada googling sendiri dan riset tentang informasi yan..."


mungkin karena artikelnya dibuat tahun 2008, dan yang saat itu booming cuma Google, jadi yah gitu deh.

klo sekarang yah jelas, socmed menguasai segala hal ...


message 46: by Oni (new)

Oni (onisur) | 95 comments Google "hanyalah" pengepul informasi. Apakah informasi itu benar atau salah, itu bukan urusan Google. Google tidak membedakan informasi dan disinformasi, walau page rank mungkin mengarah kesitu. Tapi terus terang aku gak tau pasti, aku bukan orang IT.

Buku bagaimanapun, adalah sumber informasi yang lebih terpercaya, karena ia telah melalui tangan editor dan penerbit, walaupun tidak ada jaminan juga. Tapi paling tidak mendingan dibandingkan dengan informasi dari tangan siapa saja yang asal punya akses internet.

Yang bikin pinter itu libgen.


message 47: by Reza N (new)

Reza N Sanusi | 6 comments Dulu jaman ketika ada suatu pertanyaan kita memikirkan terlebih dahulu jawabannya, sekarang apapun pertanyaannya kita cenderung langsung mencarinya di google... mungkin itu awal dari kenapa otak menjadi melambat kinerjanya.. Saya juga turut merasakannya


message 48: by Aditya (new)

Aditya Hadi (adityahadi) | 309 comments setahu saya tentang apa yang dilakukan Google, memang mereka secara halus melakukan tindakan 'penyortiran' informasi, dengan berbagai macam alasan, seperti isu politik (masukan dari negara-negara tertentu), dan isu finansial (dengan mengiklan di Google, otomatis produk kita bisa tampil lebih dahulu di mesin pencarian mereka).

Kita memang tidak bisa lepas dari mesin pencari seperti Google, yang perlu kita lakukan adalah 'menyortir kembali' informasi yang kita terima, melakukan kroscek tentang informasi tersebut ke pihak lain yang bisa kita percaya.


message 49: by Nenangs (new)

Nenangs | 2345 comments hee...thread ini kek zombie...udah mati bangkit kembali...

*puter_zombie_jamboree


message 50: by ijul (yuliyono) (new)

ijul (yuliyono) (ijul) | 1200 comments Nenangs wrote: "hee...thread ini kek zombie...udah mati bangkit kembali...

*puter_zombie_jamboree"


*puter The Cranberries*


« previous 1
back to top