[TIP] 11 Mantra untuk Memenangkan Lomba Blog
Setiap penulis adalah penyihir, kata-kata adalah mantra yang digaungkan kepada semesta.
~eL
Sering ada yang bertanya, mengapa saya semangat sekali ikut lomba blog. Beberapa hanya penasaran, beberapa ingin ikut merasakan kesuksesan (ehem), beberapa ada yang menganggap saya sebagai bounty hunter. Saya tahu, apa pun yang kita lakukan tidak akan selalu mendapatkan apresiasi positif, akan selalu ada orang-orang yang merasa keberatan. Tapi memang begitulah kehidupan bersosial, kita tidak akan bisa lepas dari anggapan orang-orang.
Pertanyaan itu kemudian berkembang kepada apa saja yang saya dapatkan dari lomba blog. Kepuasan, itu jawaban yang bisa saya berikan. Saya orang yang kompetitif, selalu mencari sparring partnerketika berkarya. Sebab menurut saya, kita tidak akan bisa mengukur kemajuan atau kualitas karya jika tidak memiliki perbandingan. Ikut lomba adalah salah satu cara saya untuk mengasah kemampuan.
Materi? Itu hanya kompensasi akhir. Tapi kalau Anda tetap ingin tahu, sejak ikut lomba blog saya sudah mendapatkan cukup banyak. Saya masih ingat, pernah mendapatkan hadiah uang tunai dari mulai Rp250 ribu sampai Rp5 juta. Produk? Voucher belanja, buku, sepatu, smartphone, dan yang terakhir kamera mirrorless.
Pertanyaan ketiga, ini yang paling sering diajukan, adalah bagaimana cara memenangkan lomba. Well, saya tidak selalu menang lomba, tapi bolehlah memberikan sedikit tip.
1. Tema
Ini yang sering saya katakan: pilihlah tema yang Anda kuasai dan atau minati. Misalnya, sekarang kan sedang ada lomba "Samsung Galaxy Gift Indonesia Experience Blog Competition". Temanya adalah “Samsung Galaxy Gift Indonesia”, ini tentang pengalaman Anda ketika menggunakan aplikasi tersebut.Sebelum ikut, pastikan bahwa tema tersebut Anda kuasai atau minati. Meski saya yakin bahwa para blogger sudah familiar dengan aplikasi dan merek gadget yang satu ini. Jika temanya sesuai, silakan ikut. Jika tidak saya sarankan jangan. Kenapa ini penting? Karena sebuah tulisan yang berbobot adalah yang diberi “nyawa” oleh penulisnya. Sebab pembaca dan juri yang peka akan bisa merasakan apakah si penulis menuliskan postingannya dengan senang hati atau dengan rasa depresi.Kita juga harus cermat menginterpretasikan tema sebuah lomba, menangkap maksud penyelenggara dengan benar. Saya pernah ikut lomba blog dengan tema A, tulisan saya banyak diapresasi, tapi tidak menang karena saya salah menafsirkan tema.
2. Hadiah
Bukan masalah nominal, hanya masalah kesesuaian. Seimbangkan hadiah lomba dengan effort yang harus Anda keluarkan. Coba perhatikan S&K lomba, lalu tanyakan kepada diri Anda sendiri apakah usaha yang Anda lakukan akan “terbayar” dengan kompensasi yang diberikan.Saya tidak akan menyebutkan contoh lomba yang hadiahnya tidak sesuai, takut banyak yang tersinggung. Saya hanya akan memberikan contoh hadiah yang seimbang seperti lomba yang saya menangkan beberapa hari lalu. Nah, lomba yang saya sebutkan di poin pertama ini hadiahnya Samsung Galaxy A8, harganya Rp6.299 juta. Cukup berharga untuk diperjuangkan, bukan?
3. DeadlinePerhatikan deadlinebaik-baik dan posting naskah lomba jauh sebelum deadline. Jangan seperti saya yang mengirimkan naskah lomba setengah jam sebelumnya. Ini penting untuk menghindari hambatan-hambatan teknis seperti email panitia penuh, koneksi Internet, anak yang tiba-tiba rewel, atau hal lain. Lagi pula, jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk menulis di bawah tekanan, sebaiknya naskah ditulis jauh-jauh hari. Mari saya jelaskan keuntungan menulis naskah jauh sebelum deadline:Anda memiliki waktu untuk melakukan riset.Anda memiliki waktu untuk blog walking, mengukur kekuatan lawan dan mencari sudut pandang tulisan yang lebih unik.Tulisan yang dibuat terburu-buru biasanya kualitasnya tidak maksimal.Anda memiliki waktu untuk mengedit.Anda memiliki waktu untuk melengkapi postingan dengan elemen-elemen pendukung seperti infografis, foto, dan lain-lain.
4. RisetUntuk menulis sebuah postingan lomba, paling sedikit saya membaca tiga website sebagai bahan referensi. Untuk tulisan yang lebih “berat”, saya membaca buku-buku rujukan. Selain riset referensi, juga riset kelengkapan lomba. Misalnya, aplikasi yang harus diunduh terlebih dahulu, foto-foto pendukung, dan lain sebagainya.
Ada beberapa jenis riset yang sering saya lakukan sebelum menulis sebuah postingan untuk lomba:Riset pustaka. Untuk mencari bahan tulisan dan rujukan.Riset lapangan. Tidak semua tulisan memerlukan riset lapangan. Tapi jika dirasa riset pustaka yang saya lakukan belum cukup, saya akan melakukan riset lapangan, termasuk wawancara.Riset testimoni. Ada beberapa lomba dengan tema menceritakan pengalaman, tentu saya harus mencobanya. Misalnya, pengalaman menggunakan aplikasi, saya akan mengunduh aplikasi tersebut dan mengoperasikannya. Kalau tema yang diminta tidak memungkinkan saya untuk melakukan riset, saya biasanya pass. Misalnya, pengalaman berkunjung ke objek wisata tertentu yang berada di Kepulauan Karimun. Karena saya tidak pernah ke sana dan tidak mungkin untuk pergi ke sana dalam waktu dekat, lebih baik saya lewatkan. Melewatkan kesempatan? Bukan, ini namanya menyesuaikan kemampuan. Blog walking. Saya mempelajari tulisan-tulisan yang pernah memenangkan lomba blog. Membuat poin-poin kelebihan postingan tersebut.Riset penyelenggara. Setiap penyelenggara lomba memiliki semacam kriteria khusus yang tidak disebutkan. Contoh, lomba blog yang diadakan oleh sebuah majalah islami. Saya tidak bisa membuat naskah berisi adegan merokok atau mabuk-mabukan atau pacaran. Atau lomba blog yang diadakan oleh sebuah merek gadget, saya juga tidak bisa pamer kalimat-kalimat tauhid. Sebab ini pembahasan tentang teknologi, bukan tentang religi.
5. Sudut Pandang PenulisanAnda tahu tulisan juara lomba Samsung Galaxy Note 5? Coba baca di sini.
6. Teknik Penulisan & Kerapian Postingan
Hal ini sudah sering saya singgung. Ada ribuan blogger di Indonesia, siapa yang terus-menerus semangat untuk belajar dialah yang akan bertahan. Anda tidak bisa abai begitu saja terhadap teknik-teknik dasar EYD. Untuk menjadi blogger berkualitas memang dibutuhkan usaha keras. Dan tolong, rapikan tampilan postingan Anda. Pengunjung blog dan juri membacanya di layar, bantu mata mereka, jangan sajikan postingan yang pabalatak. "Tapi kan ada pemenang lomba blog yang teknik penulisannya pabalatak, tanda baca berderet-deret, banyak salah eja, typo, bahkan tidak bisa membedakan cara penulisan kata depan dan imbuhan." Iya, memang ada yang seperti itu. Lalu? Ya nggak lalu-lalu, kalau Anda lebih suka menyajikan tulisan serampangan, ya silakan. Tidak usah repot-repot belajar teknik segala.
7. Baca S&K dengan Saksama
Tulisan yang diikutkan lomba, sebagus apa pun itu, jika tidak memenuhi syarat dan ketentuan, tidak akan bisa memenangkan perlombaan. Tolong baca setiap poin syarat dan ketentuan lomba dengan saksama. Sebelum posting, periksa kembali apakah tulisan Anda sudah memenuhi S&K baik jumlah kata, keywoard, backlink, dan lain-lain. Setelah posting, juga baca kembali S&K, pastikan Anda melakukan apa yang diminta. Misalnya, membagikan link ke media sosial, mengisi formulir pendaftaran, mengirimkan naskah lomba dan link via email, dan lain-lain.
8. Lengkapi Naskah dengan Elemen Pendukung
Foto, ilustrasi, infografis, diagram, video, atau elemen lain yang bisa mendukung penilaian. Memang, penilaian utama tetap pada kualitas tulisan, but believe me, elemen-elemen pendukung itu akan menjalankan fungsinya di luar perkiraan Anda.Apakah Anda harus jago membuat infografis? Tidak juga. Apakah harus bisa fotografi? Tidak selalu. Saran saya, pergunakan kekuatan apa pun yang Anda miliki dan berpikirlah kreatif.
9. Editing
Periksa kembali tulisan Anda sebelum diposting, minimal 3 kali. Saya sendiri melakukannya lebih dari 7 kali untuk setiap postingan, lomba ataupun bukan. Ada panitia lomba yang masih memaafkan satu atau dua salah eja dan typo, ada juga yang tight sampai disebutkan dalam S&K. Jangan mengambil risiko, edit naskah Anda sebaik dan seteliti mungkin.
10. Latihan
Tidak ada yang namanya bakat dalam menulis, yang ada hanyalah kerja keras dan latihan. Saya tahu ini bukan tip yang ingin Anda baca, tapi Anda harus tahu bahwa di dalam setiap bidang, orang-orang yang disebut ahli adalah mereka yang terus berlatih, bukan para pemalas yang hanya berdiam diri. Kerahkan usaha semaksimal mungkin. Gunakan seluruh sumber daya yang Anda miliki. Misalnya, saya bisa sedikit-sedikit desain, maka postingan saya selalu dilengkapi dengan infografis. Atau kalau Anda pandai menggambar, bolehlah dilengkapi dengan sketsa.
11. Berdoa
Ini juga bukan tip yang ingin Anda baca, sepertinya. Tapi percaya atau tidak, doa adalah usaha pamungkas yang saya lakukan. Supaya menang? Bukan, saya berdoa agar tulisan-tulisan saya bertemu takdirnya yang paling baik. Yang penting, saya sudah melakukan usaha semaksimal mungkin. Menang atau tidak, itu bukan urusan saya.
*Saya kira cukup 11 mantra dari saya. Sekarang saya mau menantang Anda untuk mengaplikasikan tip-tip yang sudah Anda baca. Di sini siapa yang memakai gadget Samsung? Sudah tahu kan kalau ada lomba "Samsung Galaxy Gift Indonesia Experience Blog Competition"?
Sebelum menerima tantangan saya, ada beberapa kelengkapan yang ingin saya informasikan terlebih dahulu:
Anda bisa mengunduh aplikasi Samsung Gift Indonesia di sini.Daftar perangkat Samsung yang kompatibel untuk aplikasinya bisa dilihat di sini.Info lomba lengkap ada di sini.
Good luck. ~eL
Published on November 26, 2015 07:24
No comments have been added yet.
Mimpi dan Ilusi
- Skylashtar Maryam's profile
- 8 followers
Skylashtar Maryam isn't a Goodreads Author
(yet),
but they
do have a blog,
so here are some recent posts imported from
their feed.

