Sajak Subuh, 2

subuh mencintai ruhku yang tidak riuh. aku
menempelkan suara-suara ke atas sajadahyang mencintai heningnya keningku.
keningku mencintai subuh yang mencintaisajadah dengan heningnya. suara-suarakutak bisa mencintai subuh dengan bunyi.
dengan sunyinya, sajadah mencintai subuhyang sepi. keningku menyimpan semua suara.
aku tak bisa mencintai sajadah dengan suara-suara.
sajadah mencintai keningku yang mencintaihening subuh dan aku tenggelam pada sepiyang menempel di dinding-dinding kamar.
kamarku tak bi...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 11, 2013 09:55
No comments have been added yet.