Menunggu Magrib

magrib turun bersama hujan. hujan mencintai tanah
dengan segenap basahnya. magrib mencintai tanahyang basah pula.
hujan turun di depan beranda rumah. magrib yang basahmencintai mataku yang memandangi tanah.tubuhku mencintai tanah juga.
magrib meletakkan kaki di beranda rumahbersama hujan turun. aku memandangi tanahyang kian basah. mataku pun.
hujan mencintai mataku yang menunggu magrib.
aku menjadi karib dengan magrib. di berandarumah, hujan duduk-duduk di kursi. menunggutanah yang kian lembut kia...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on July 11, 2013 09:57
No comments have been added yet.