Intro + Review Ther Melian: Chronicle
Kalo dipikir-pikir, udah lama juga aku ga update repiu buku. Padahal udah lumayan banyak buku yang habis kubaca. Soalnya, semuanya ditulis di Goodreads, dan aku malas mindahinnya. >_<
Baiklah, kalau begitu, kali ini aku akan ngerepiu buku fikfan berseri pertama yang habis tuntas! Yeah, tentu saja. Apalagi kalau bukan Ther Melian, karya Shieny M.S! XDRepiu buku yang pertama pernah kumuat di sini, jadi untuk selanjutnya akan kutulis repiu untuk buku-buku selanjutnya. Mulai dari hari ini sampai dua hari ke depan.
Okeh! Berikut ini adalah buku keduanya yang berjudul Chronicle. Nice story. Have one of my favorite parts.
_____________________________________________________
Chronicle by Shienny M.S.
My rating: 4 of 5 stars
Singkatnya, sesuai prediksi saya setelah selesai membaca dibandingkan dengan buku sebelumnya, kisah dalam Chronicle ini berkembang cukup pesat. Wangi-wangi RPG ala Final Fantasy, serial Tales, dsb, masih terasa walaupun sudah banyak berkurang dari sebelumnya. Eits! Tetapi menurutku tetap saja rasa RPG bukan suatu kekurangan kok, hanya aroma. Heheh....
Saya udah sempat nebak tepat sasaran untuk beberapa rahasia yang diungkapkan penulisnya. Seperti hubungan Vrey dan Laruen Agak typical. Tetapi sempat meleset dikit soal Aelwen. wkwkwk (sampe sekarang masih kerasa geli tiap kali ingat bagian itu, akibat ilustrasi-ilustrasi tokoh yang bersangkutan sebelumnya.)
Namun demikian, saya sempat beberapa kali mengernyitkan dahi membaca narasi dan dialog di beberapa bagian. Narasi agak-agak kaku di beberapa tempat dan kontras dengan perkembangan cerita. Maksudnya gini. Saya merasakan nuansa happy go lala dalam Ther Melian. Nyantai, asyik, semuanya gembira. Kaya baca komik yang penuh akan bishie. (bingung jelasinnya gimana. tapi pokoknya gitu deh) Tetapi di sisi lain, ceritanya sendiri di beberapa bagian sama sekali nggak happy go lala. Contoh, narasi menyatakan rasa sedihnya Leighton saat melihat banyak mayat berjatuhan. Tetapi saya sama sekali nggak merasakan rasa sedihnya itu.
Lalu. Dialog banyak yang errr... kerasa sekali ini penjelasan selipan dari penulis. Mungkin kuberi contoh aja biar lebih jelas.
p.134
Putri Ascha menjelaskan tentang lorong menuju Aether air pada tiga penculiknya.
--> errr... kok polos amat ya? Padahal kan ini penculik dan maksa beliau jadi pemandu. Tapi kok sang putri berlaku seperti pemandu wisata. heheh...
Hal yang sama berlaku dengan "kepolosan" Leighton.
Selain itu, karakterisasi. Nggak banyak deh komentar saya soal ini. Semua karakter yang disuguhkan sangat mudah dikenali dan mudah disayangi. Terutama Leighton. Sepertinya Chronicle benar-benar membuat Leighton lebih bersinar (saia hampir ikutan jadi bishie freak gara-gara dia.. aaa~ >o<)
Oke, sekian repiu saya. Sekarang udah ngerti kan kenapa saya menunda baca TM 2? Karena udah pasti bakalan nagih gih gih! Aaaaaaa~~ >o<
View all my reviews
Baiklah, kalau begitu, kali ini aku akan ngerepiu buku fikfan berseri pertama yang habis tuntas! Yeah, tentu saja. Apalagi kalau bukan Ther Melian, karya Shieny M.S! XDRepiu buku yang pertama pernah kumuat di sini, jadi untuk selanjutnya akan kutulis repiu untuk buku-buku selanjutnya. Mulai dari hari ini sampai dua hari ke depan.
Okeh! Berikut ini adalah buku keduanya yang berjudul Chronicle. Nice story. Have one of my favorite parts.
_____________________________________________________
Chronicle by Shienny M.S.My rating: 4 of 5 stars
Singkatnya, sesuai prediksi saya setelah selesai membaca dibandingkan dengan buku sebelumnya, kisah dalam Chronicle ini berkembang cukup pesat. Wangi-wangi RPG ala Final Fantasy, serial Tales, dsb, masih terasa walaupun sudah banyak berkurang dari sebelumnya. Eits! Tetapi menurutku tetap saja rasa RPG bukan suatu kekurangan kok, hanya aroma. Heheh....
Saya udah sempat nebak tepat sasaran untuk beberapa rahasia yang diungkapkan penulisnya. Seperti hubungan Vrey dan Laruen Agak typical. Tetapi sempat meleset dikit soal Aelwen. wkwkwk (sampe sekarang masih kerasa geli tiap kali ingat bagian itu, akibat ilustrasi-ilustrasi tokoh yang bersangkutan sebelumnya.)
Namun demikian, saya sempat beberapa kali mengernyitkan dahi membaca narasi dan dialog di beberapa bagian. Narasi agak-agak kaku di beberapa tempat dan kontras dengan perkembangan cerita. Maksudnya gini. Saya merasakan nuansa happy go lala dalam Ther Melian. Nyantai, asyik, semuanya gembira. Kaya baca komik yang penuh akan bishie. (bingung jelasinnya gimana. tapi pokoknya gitu deh) Tetapi di sisi lain, ceritanya sendiri di beberapa bagian sama sekali nggak happy go lala. Contoh, narasi menyatakan rasa sedihnya Leighton saat melihat banyak mayat berjatuhan. Tetapi saya sama sekali nggak merasakan rasa sedihnya itu.
Lalu. Dialog banyak yang errr... kerasa sekali ini penjelasan selipan dari penulis. Mungkin kuberi contoh aja biar lebih jelas.
p.134
Putri Ascha menjelaskan tentang lorong menuju Aether air pada tiga penculiknya.
--> errr... kok polos amat ya? Padahal kan ini penculik dan maksa beliau jadi pemandu. Tapi kok sang putri berlaku seperti pemandu wisata. heheh...
Hal yang sama berlaku dengan "kepolosan" Leighton.
Selain itu, karakterisasi. Nggak banyak deh komentar saya soal ini. Semua karakter yang disuguhkan sangat mudah dikenali dan mudah disayangi. Terutama Leighton. Sepertinya Chronicle benar-benar membuat Leighton lebih bersinar (saia hampir ikutan jadi bishie freak gara-gara dia.. aaa~ >o<)
Oke, sekian repiu saya. Sekarang udah ngerti kan kenapa saya menunda baca TM 2? Karena udah pasti bakalan nagih gih gih! Aaaaaaa~~ >o<
View all my reviews
Published on March 05, 2012 04:31
No comments have been added yet.


