Perjalanan Menyusui Aksara
Belakangan ini, saya lagi menikmati masa-masa menyusui. Bukan berarti tanpa drama sih, tapi mungkin karena udah mulai terbiasa aja kali ya. Saya juga mulai nampung ASIP sedikit-sedikit karena… saya mulai kembali bekerja (dari rumah!) haha. Nanti saya ceritakan di post lainnya deh, intinya saya dapat privilege bisa kerja remote dari rumah, dan cuma meeting sesekali aja ke Jakarta. Untuk itu, saya mulai modal ASIP untuk Aksara, jaga-jaga kalau harus saya tinggal.
Untuk punya ASIP, tentunya harus modal breastpump. Walaupun saya nggak nyangka akan kembali kerja secepat ini, saya udah mempersiapkan breastpump dari masa kehamilan.
Kenapa harus modal breastpump kalau nggak kerja? Tentu dong, misalnya aja anak masih tidur, tapi payudara udah penuh. Daripada bengkak, harus dikeluarin pakai breastpump. Atau kalau lagi mau me time pijet-pijet lucu dan ninggalin anak beberapa jam, stok ASIP udah pasti wajib.
Jujur sebenarnya agak tricky pumping di rumah pas bareng anak. Kadang lagi mau pumping, eh tau-tau dia bangun minta nenen. Atau mau pumping abis nenenin, eh nggak dapet banyak karena udah dihabisin duluan. Hadeuh.
Jadinya sekarang saya triknya adalah nge-spread waktu pumping jadi beberapa kali sehari, berapapun dapatnya. Hasil perahannya saya taruh di botol kaca dan ditaruh di kulkas bagian bawah sebelum dimasukin freezer. Nah, terus si alat pumping-nya (karena saya males steril hoho), saya masukin ke kantong kedap udara, masukin ke dalam lemari es, biar bisa langsung dipakai untuk pumping berikutnya (selama masih dalam waktu 24 jam).
ASIP yang diperah berikutnya saya taruh di botol kaca lagi, saya masukin kulkas lagi. Setelah suhunya sama dengan ASIP sebelumnya, baru saya satukan ke kantong ASIP dan disimpan di freezer. Selama di-pump dalam waktu 24 jam yang sama, ASI boleh disatukan. Lumayan menghemat kantong ASIP juga loh daripada diisi cuma sedikit-sedikit. Trik ini saya dapatkan dari kakak ipar saya, and it works well with me 
Fadilla Putri's Blog

