Yusiana Basuki's Blog - Posts Tagged "perseverance"

Wanna Be A Range Rover?

Berikut ini adalah cerita dari seorang professional yang ingin membagikan pengalaman hidupnya khususnya ditujukan kepada generasi muda yang jalan hidupnya masih panjang sehingga punya waktu untuk mempersiapkan masa depannya.

Goal:

Berbagi cerita tentang pengalaman dalam menjalani kehidupan professional. Semoga sebagian dari cerita ini bisa diambil manfaatnya (yang sesuai dengan haluan Anda), khususnya buat teman-teman yang masih berjiwa muda, yang jalan hidupnya masih panjang.

Tujuannya adalah agar tidak melakukan kesalahan yang sama atau bisa dengan lebih dini mempersiapkan masa depannya; tahu apa yang mesti dipersiapkan dan dilakukan dan bagaimana menyikapi berbagai hal yang terjadi di sekitar kita.


Background:

Waktu orientasi karyawan baru, instrukturnya "menghibur" dengan mengucapkan selamat karena bisa bergabung dengan perusahaan ini; karena hanya 'best of the best' yang direkrut. Tentunya hal ini agar membuat karyawan baru untuk berbesar hati dan menjadi lebih bersemangat kerjanya.

Dari awal memang merasa beruntung, karyawannya memang hebat-hebat dan perusahaan juga sangat mendukung kemajuan karier karyawannya sehingga saat itu bisa menarik kesimpulan bahwa perusahaan ini adalah tempat kerja yang paling baik berdasarkan pengalaman kerja di tempat lain yang sudah dijalani.

Tahun-tahun pertama adalah masa "keemasan" karena kondisi ekonomi saat itu sangat baik jadi semua berjalan dengan lancar dan semuanya 'happy-happy' saja. Beberapa tahun kemudian keadaan ekonomi mulai memburuk, banyak terjadi pengetatan ikat pinggang dan tidak bisa dihindarkan lagi perusahaan mulai mengurangi jumlah karyawannya. Semakin kesini keadaan ekonominya semakin parah, PHK demi PHK terus terjadi dan hal ini terus berjalan sampai saat ini. Tentu saja karyawannya terus resah. Dari teman-teman "seangkatan" sekarang ini tinggal 20%-nya saja; yang lain sudah pada berguguran.

Di awal tahun ini, atasan sudah memperingatkan, sekarang ini yang masih bertahan hanyalah para 'top performers' dan pengurangan karyawan masih akan terus berlangsung karena keadaan ekonominya akan semakin memburuk. Bila kedepannya ada pengurangan karyawan lagi maka yang akan 'dipangkas' terlebih dahulu adalah karyawan yang hasil evaluasinya terendah. Jadi dari awal tahun sudah diingatkan untuk terus bekerja keras dan meningkatkan prestasi; jangan sampai lengah.

Permasalahannya adalah sekarang ini harus berkompetisi dengan para 'top performers' jadi kompetisinya semakin 'fierce'. Mereka semuanya adalah karyawan yang berprestasi tinggi. Untuk itu hanya 'best of the best' yang akan bertahan.

Tentu saja saya akan berusaha keras untuk bisa terus bekerja di perusahaan ini. Meskipun tidak ada jaminan untuk terus dipekerjakan tetapi ingin bisa masuk ke top 20% dan kalau masih terus ada pemangkasan, berusaha untuk tetap bertahan di top 10%. Hal ini tidak akan mudah dan perlu perjuangan yang sangat berat.

Jadi harus tetap kerja ekstra keras agar terus bisa bertahan. Itulah kenyataan yang harus dihadapi di dunia kerja. Untuk itu mau 'share' pengalaman bagaimana saya bisa bertahan di group 20% ini dan semoga teman-teman lain bisa mempersiapkan hidupnya lebih dini agar bisa meraih apa yang dicita-citakan dengan lebih terencana dan tertata rapih.

Perlu diketahui bahwa orang-orang yang berada di sekitar kita (teman, guru, atasan, tetangga, dll) disadari atau tidak, mereka akan memperhatikan kita. Mereka tahu siapa saja yang kalau di kasih tugas, kerjanya asal-asalan saja. Mereka juga tahu siapa saja yang mengerjakannya dengan baik dan sungguh-sungguh. Jadi kita harus mempersiapkan dan melakukan investasi jangka panjang. Suatu saat nanti, dalam keadaan yang tidak disangka-sangka, kalau mereka harus memilih karyawan, teman kerja, ataupun yang lainnya, mereka tahu siapa yang harus dipilih.

Beberapa hal di bawah ini, berdasarkan pengalaman saya, yang perlu dilakukan agar 'sukses' dalam mengarungi dunia profesional.


Personal Awareness (Self Assessment):

Kenalilah diri anda sedini mungkin. Mulai diidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang dipunyai. Terus dipupuk dan dimaksimalkan kelebihan yang dimiliki. Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menutupi kekurangannya, lebih baik waktu dan tenaganya dimanfaatkan untuk meningkatkan kelebihan yang dimiliki. Saya mulai melakukan inventarisasi ini sejak kelas 2 SMA.


Follow Your Passion:

Passion (A powerful emotion) is the most important thing to reach your success and happiness. Bertanyalah pada diri sendiri, 'what is your passion?'. Kita banyak mendengar cerita, "saya menjadi dokter karena orang tua saya yang menginginkannya". "saya mau jadi insinyur karena teman-teman yang lain juga pada mau jadi insinyur". Masih banyak cerita lain yang senada dengan itu.

Jadi, sekali lagi, bertanyalah lagi pada diri sendiri, 'what is your passion?' Mau jadi pemain band? Jadi penyanyi? Jadi penari? Jadi pembawa acara TV? Jangan hiraukan suara-suara sekitarnya, termasuk keinginan orang tua yang tidak sejalan dengan passion anda. Memang agak 'extreme' tapi inilah kunci untuk mencapai kebahagiaan.

Orang yang mengikuti 'passion'-nya akan lebih bersemangat dalam menjalani hidupnya. Tidak perlu dorongan semangat dari orang lain karena apa yang dilakukannya adalah sesuai dengan keinginannya sendiri; sudah menjadi bagian dari dirinya; sudah menjadi darah dagingnya. Akan menjalani kehidupan sehari-harinya dengan lebih senang dan bahagia. Karena apa yang dilakukan atau dicita-citakan dijalani dengan senang hati, orang yang mengikuti 'passion'-nya kemungkinan besar akan sukses dan bahagia hidupnya.

Sebagai orang tua (bagi yang sudah menikah dan punya anak) sebaiknya kita memperhatikan apa yang bisa membuat anak tersenyum, tertawa, bahagia; dan mengarahkan mereka untuk mencapai kebahagiannya itu. Orang tua seringkali punya keinginan berbeda dengan kemauan anaknya tetapi merealisasikan keinginan dan kebahagian anak merupakan hal yang lebih penting.


Positive Thinking/Attitude:

Bila menghadapi suatu permasalahan atau tugas, usahakan selalu berpikir positif terhadap masalah yang dihadapi, betapapun berat dan rumit masalah tersebut. Selalu berkonsentrasi dengan tujuan yang harus dicapai, jangan terganggu dengan pemain-pemainnya. Siapapun pemainnya, hasil akhirnya harus tetap dicapai; terus berfokus kepada pokok masalah. Jangan terpancing untuk saling menyalahkan; hindari pemikiran yang sekiranya akan menjauhkan dari tujuan yang sudah digariskan.

Bila ada permasalahan yang muncul, cari jalan untuk menyelesaikannya; jangan saling menyalahkan dan mencari kambing hitam. Sekali lagi, selalu hindari niatan yang sekiranya akan menjauhi tujuannya.


Perseverance:

Maju terus pantang mundur. Bila sudah menetapkan tujuan yang akan dicapai maka terus berusaha untuk mencapai tujuan itu. Bila menghadapi dinding yang terjal, jangan menyerah. Tidak ada salahnya untuk mundur sedikit, geser kiri, geser kanan dan maju lagi ke depan. Betapapun berat tantangannya, tidak ada kata menyerah; terus saja ditekuni. Dengan berprinsip, 'no pain, no gain' maka kita akan terus berjuang meski harus bersimbah peluh, merayap, terjungkal, kadang terjegal tetapi kita akan terus maju hingga tujuannnya tercapai.


Do More, Work Harder, Work Extra Miles:

Siapkan diri kita untuk bekerja lebih keras. Lihat sekeliling kita (mereka adalah orang yang akan menjadi pesaing kita), kalau mereka bekerja 8 jam sehari maka kita siap sedia untuk bekerja 12 jam. Kalau mereka belajar sampai jam 10, kita belajar sampai jam 12 dan bila memang diperlukan, siap belajar hingga jam 2 pagi.

Harus selalu mawas diri dan selalu berusaha untuk 'above the rests'.


Excellence:

Setiap 'assignment' yang diberikan, dikerjakan semaksimal mungkin. Kerjakan dengan serius apa yang sudah dipercayakan ke kita. Bukan hanya kerjaan dari kantor atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh para pengajar. Kalaupun diminta tolong untuk membantu orang mengganti ban yang bocor, lakukan secara sungguh-sungguh. Ganti ban-nya; yakinkan baut-nya kencang semua; taruh ban yang bocor di bagasi dan rapikan peralatan yang dipakai. Yakinkan orang yang dibantu bisa sampai tujuannya dengan selamat.

Setiap kerjaan yang dihadapi, dikerjakan sesempurna mungkin, apapun macamnya dan berada dimanapun. Selalu membiasakan diri untuk menghasilkan produk yang sempurna karena hasil kerjaan tersebut merupakan cerminan dari diri kita. Jangan pernah menganggap sepele dengan tugas yang sudah diterima. Harus selalu ingat bahwa orang-orang di sekitar kita selalu 'take notice' dan akan digunakan sebagai referensi bagaimana cara mereka memandang diri kita.


Achievement:

Dengan berjalannya waktu kemungkinan besar kita akan menjadi ahli dalam bidang kerjaan kita. Misalnya menjadi dokter spesialis penyakit kanker. Ini merupakan langkah awal yang bagus untuk menjadi 'master/guru' dalam bidangnya, dimana orang lain akan 'look up', tetapi tidak hanya cukup sampai disitu. Kita tidak akan berkembang bila tidak berusaha untuk menjadi ahli dalam bidang yang lain. Jadi dokter spesialis yang juga ahli dalam bidang komputer tentu saja sangat menantang.

Jangan pernah puas dengan keahlian yang sudah dipunyai. Tingkatkan lagi dengan menambah 'resume' dalam bidang lainnya.


Use The Best Tools Available:

Selalu berusaha untuk memakai 'the best tools available' untuk menyelesaikan kerjaan yang dimiliki. Usahakan untuk mendapatkan dan memakai alat ini hingga pada posisi bahwa tools bukan lagi masalah. Kalau ada kerjaan, tinggal memikirkan bagaimana untuk menyelesaikannya, tidak lagi perlu memikirkan alat-alat pendukungnya.

Pada saat sekolah, pakai ballpoint yang handal, yang tidak akan macet. Pakai sepatu yang nyaman. Pakai pakaian yang 'comfortable'. Pakai kendaraan yang 'reliable'. dll. Jangan lagi berpikir atau takut terpeleset gara-gara pakai sepatu yang licin. Takut kendaraannya mogok hingga tidak bisa sampai di tujuan. Ballpoint ngadat sehingga tidak bisa mencatat apa yang diajarkan. Pakai pakaian yang sempit dan kotor yang membikin suasana tidak nyaman sehingga tidak bisa berkonsentrasi.

Dengan memakai 'the best tools available' akan lebih membantu mempercepat menyelesaikan pekerjaan dan kita bisa langsung berkonsentrasi bagaimana menyelesaikan tugas yang diberikan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.


Don't Break The Rules:

Hindari dari menanggung perasaan bersalah dengan 'don't break the rules'. Ikuti aturan main yang sudah digariskan dan berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya. Bila ada aturan yang dilabrak, kita akan menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran untuk meng-cover kesalahan yang sudah dilakukan. Harus selalu ingat ungkapan 'Garbage In Garbage Out'.


Belajar Yang Baik Adalah Mengajar:

Bila sudah menjadi pintar atau ahli dalam bidangnya jangan segan-segan untuk membantu mengajari orang lain terutama kalau mereka minta bantuan. Ajarilah mereka dengan sebaik-baiknya dan sejelas-jelasnya agar mereka bisa berjalan sendiri setelahnya. Pada waktu mengajar sering kali kita juga mendapatkan ilmu baru yang dicetuskan oleh orang lain yang mempunyai sudut pandang yang berbeda. Orang yang kita ajari akan mengingat kebaikan ini dan bila suatu saat kita perlu bantuan, mereka adalah orang pertama yang akan menyingsingkan lengan bajunya.

Waktu mempersiapkan untuk mengajarkan suatu materi biasanya persiapannya akan lebih lama dan perlu waktu yang panjang untuk melakukan 'riset'. Mempersiapkan jawaban-jawaban yang kemungkinan akan ditanyakan oleh 'murid'-nya. Belajarnya akan jauh lebih menyeluruh daripada belajar untuk diri sendiri dan dengan begitu ilmunya akan jauh bertambah banyak.


Trust:

Jangan menceritakan ke pihak lain, siapapun dia, kalau dipercaya orang untuk mendengarkan cerita/berita yang bersifat 'rahasia', 'personal', dll. Berikan rasa nyaman buat orang sekitarnya dan yakinkan bahwa kita adalah orang yang bisa dipercaya. Jangan heran, bila mereka tahu kita orang yang bisa dipercaya, akan banyak lagi informasi 'penting' yang akan kita dapatkan. Ditambah lagi, mereka akan respek ke kita.


Thank You. I Appreciate it:

Jangan pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih apabila ada orang yang memberi bantuan. Selalu sampaikan 'Thank you. I really appreciate for your help'. Meskipun sang penolong kemungkinan melakukannya dengan tulus tetapi mereka akan merasa lebih senang apabila pertolongan yang sudah dilakukan dihargai dengan baik. Lebih senang berhubungan dengan orang yang tahu berterima kasih. Suatu saat nanti bila kita memerlukan bantuan lagi dari sang penolong ini, biasanya mereka akan cepat mengulurkan tangannya dan melakukannya dengan senang hati.


Be Sensitive:

Lebih sensitif terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Bila kita cukup sensitif, banyak kejadian yang sebenarnya terjadi di luar kekuasaan kita. Kita tahu siapa kita, sejauh mana kemampuan kita, dan kita tahu apa yang terjadi terhadap kita yang asalnya bukan dari kekuatan kita sendiri. Di sana ada sesuatu yang 'beyond all of us'. Dalam banyak hal, kita tidak bisa melakukan sesuatu yang sempurna bila tidak ada petunjuk dan dukungan dari-Nya. Bersihkan diri kita dari sikap sombong dengan prestasi-prestasi yang sudah dilakukan. Kita harus selalu menyadari bahwa kita tidak bisa melakukan semuanya itu tanpa-Nya.


Conclusion:

Bila dari awal kita sudah membiasakan diri untuk bekerja keras dan melakukan segala sesuatunya dengan sempurna maka pada suatu saat nanti bila menghadapi keadaan yang perlu perjuangan yang lebih dari biasanya maka kita sudah siap. Karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari maka hal-hal di atas sudah menjadi 'our DNA'.

Mobil Range-Rover meskipun agak keren tetapi dari luarnya tidak menunjukkan tanda-tanda yang istimewa. Orang mulai menyadari kalau Range-Rover itu adalah kendaraan yang istimewa kalau ada kejadian yang diluar kebiasaan, seperti banjir, tanah longsor, gempa, dll. Dalam keadaan normal, mobil-mobil lainnya akan simpung siur dengan mulus dan gayanya tetapi begitu ada banjir langsung ngadat; kalau ada tanah longsor langsung terpuruk. Range-Rover siap untuk mengarungi medan yang terjal, jalanan yang tandus dan berbatu, menyeberangi sungai yang deras, dll, karena dari awal sudah di desain dan dipersiapkan untuk selalu siap menghadapi segala medan yang akan dilaluinya.

Good luck.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on September 17, 2011 19:30 Tags: achievement, excellence, passion, perseverance, positive-thinking, range-rover, self-assessment