Yusiana Basuki's Blog - Posts Tagged "kotbah"
TGI Friday - Thank God It's Friday
"Thank God It's Friday." Kalimat itu memang sering kita dengar setiap menjelang akhir minggu berarti waktu senggang dan bersantai dengan keluarga akan tiba. Tapi, apakah kita mengucap syukur kepada Tuhan setiap hari untuk hal-hal yang rutin seperti untuk sinar matahari yang menerangi siang hari atau bintang-bintang dan bulan yang bercahaya di malam hari? Apakah hal-hal yang lain kita "take it for granted?" sebab itu sudah merupakan bagian dari rutinitas kita?
Saya ingat pernah membaca tulisan seseorang ternama, saya tidak ingat persis namanya. Isi tulisan itu: "Count each day as a gift, therefore we call today the present" Lalu saya ingat Leonardo DeCaprio yang memerankan Jack Dawson, tokoh protagonis dalam film "Titanic" yang beredar sekitar tahun 1997, Jack Dawson mengatakan bahwa dia bersyukur untuk hal-hal yang dianggap orang lain sepele, misalnya " I have air in my lungs. Pencils and papers, so I can draw...... life is a gift, you've never know what you will end up to." Buat kebanyakan orang sesuatu yang sudah merupakan hal yang rutin tidak dianggap lagi sebagai suatu karunia. Dan baru terasa itu suatu karunia kalau ada suatu penyimpangan, misalnya gigi dianggap bagian dari mulut kita yang berfungsi untuk mengunyah makanan, tetapi begitu gigi kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena berlubang atau gusinya sensitif sehingga ngilu, baru terasa betapa pentingnya peranan gigi dalam kehidupan kita.
Begitu juga dalam kehidupan berkeluarga sering kita lupa mengatakan hal-hal yang baik yang semestinya kita lakukan terhadap anggota keluarga seperti suami/istri, adik/kakak, ayah/ibu, anak-anak. Kita anggap itu sudah bagian dari hidup kita sehingga kita pun sering lupa mengatakan hal-hal yang seharusnya kita katakan. Saya pernah membaca di sebuah majalah bahwa seyogianya kita mengatakan hal-hal yang baik terhadap pasangan hidup kita maupun terhadap anak-anak sesering mungkin, "Say it while you can, don't postpone till it is too late." Meskipun kedengarannya gombal, usahakan untuk mengatakan "I love you" terhadap suami dan anak-anak dengan tulus, dalam novel favorit saya "Thorns bird" ibu Maggie menangis sewaktu suaminya meninggal dan menyesali bahwa dia tidak sempat mengatakan "I love you" semasa suaminya hidup. "Now, it is too late, Paddie has gone and never has a chance to hear what I want to say it to him all these years when I married him."
Hari Minggu yang lalu suami saya melakukan sesuatu di luar kebiasaannya, yaitu membawa pulang rangkaian bunga kesukaan saya sehabis dia main Volley ball. Saya langsung bercuriga: apa ini sogokan supaya dia bisa main volley setiap hari Minggu? (saya selalu menekankan ke semua anggota keluarga hari minggu adalah hari keramat, yaitu hari keluarga. Kalau mau buat acara-acara di luar kepentingan keluarga, lakukan di hari lain.) Ternyata di balik semua itu ada ceritanya, suami saya bercerita bahwa selalu ada kotbah dan doa sebelum pertandingan volley dimulai. Pengkotbah tersebut mengatakan: "Do something out of ordinary to your wife/husband, children, families, friends or other people when you come home after the game finished." Suami saya take his words to his heart dan mampir ke flower shop untuk beli bunga. Lalu, saya bilang boleh deh dia main volley ball tiap hari minggu, kan bukan hanya main volley saja tetapi ada tambahan bonus bersama-sama merenungkan firman Tuhan. Dan saya pun tidak lupa untuk bersyukur untuk hadiah kejutan berupa rangkaian bunga, "Thank God for each blessing," dan selalu mengingatkan ke diri sendiri "Count each day as a blessing."
Saya ingat pernah membaca tulisan seseorang ternama, saya tidak ingat persis namanya. Isi tulisan itu: "Count each day as a gift, therefore we call today the present" Lalu saya ingat Leonardo DeCaprio yang memerankan Jack Dawson, tokoh protagonis dalam film "Titanic" yang beredar sekitar tahun 1997, Jack Dawson mengatakan bahwa dia bersyukur untuk hal-hal yang dianggap orang lain sepele, misalnya " I have air in my lungs. Pencils and papers, so I can draw...... life is a gift, you've never know what you will end up to." Buat kebanyakan orang sesuatu yang sudah merupakan hal yang rutin tidak dianggap lagi sebagai suatu karunia. Dan baru terasa itu suatu karunia kalau ada suatu penyimpangan, misalnya gigi dianggap bagian dari mulut kita yang berfungsi untuk mengunyah makanan, tetapi begitu gigi kita tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena berlubang atau gusinya sensitif sehingga ngilu, baru terasa betapa pentingnya peranan gigi dalam kehidupan kita.
Begitu juga dalam kehidupan berkeluarga sering kita lupa mengatakan hal-hal yang baik yang semestinya kita lakukan terhadap anggota keluarga seperti suami/istri, adik/kakak, ayah/ibu, anak-anak. Kita anggap itu sudah bagian dari hidup kita sehingga kita pun sering lupa mengatakan hal-hal yang seharusnya kita katakan. Saya pernah membaca di sebuah majalah bahwa seyogianya kita mengatakan hal-hal yang baik terhadap pasangan hidup kita maupun terhadap anak-anak sesering mungkin, "Say it while you can, don't postpone till it is too late." Meskipun kedengarannya gombal, usahakan untuk mengatakan "I love you" terhadap suami dan anak-anak dengan tulus, dalam novel favorit saya "Thorns bird" ibu Maggie menangis sewaktu suaminya meninggal dan menyesali bahwa dia tidak sempat mengatakan "I love you" semasa suaminya hidup. "Now, it is too late, Paddie has gone and never has a chance to hear what I want to say it to him all these years when I married him."
Hari Minggu yang lalu suami saya melakukan sesuatu di luar kebiasaannya, yaitu membawa pulang rangkaian bunga kesukaan saya sehabis dia main Volley ball. Saya langsung bercuriga: apa ini sogokan supaya dia bisa main volley setiap hari Minggu? (saya selalu menekankan ke semua anggota keluarga hari minggu adalah hari keramat, yaitu hari keluarga. Kalau mau buat acara-acara di luar kepentingan keluarga, lakukan di hari lain.) Ternyata di balik semua itu ada ceritanya, suami saya bercerita bahwa selalu ada kotbah dan doa sebelum pertandingan volley dimulai. Pengkotbah tersebut mengatakan: "Do something out of ordinary to your wife/husband, children, families, friends or other people when you come home after the game finished." Suami saya take his words to his heart dan mampir ke flower shop untuk beli bunga. Lalu, saya bilang boleh deh dia main volley ball tiap hari minggu, kan bukan hanya main volley saja tetapi ada tambahan bonus bersama-sama merenungkan firman Tuhan. Dan saya pun tidak lupa untuk bersyukur untuk hadiah kejutan berupa rangkaian bunga, "Thank God for each blessing," dan selalu mengingatkan ke diri sendiri "Count each day as a blessing."


