Yusiana Basuki's Blog - Posts Tagged "ketik-mengetik-keyboard"

Ketik Mengetik

Waktu kuliah dulu, kalau pas harus buat laporan, saya sempat “iri” sama teman, sebut saja, Rina. Buat Rina, tinggal meletakkan jari jemarinya di atas keyboard dan membiarkannya menari-nari diatasnya dengan luwes, lincah dan akurat. Kepalanya bisa meleng kesana kemari tapi jari jemarinya terus menari seakan-akan jemarinya punya mata dan tahu tombol mana yang harus ditekan. Laporanpun bisa diselesaikan dengan cepatnya.

Sedangkan saya, dengan teknik sebelas jari, ketikannya tidak pernah selesai. Mata terus menerus bergiliran melihat monitor, keyboard, kertas, terus menerus berputar tak henti-hentinya, belum lagi banyak salah tekan tombolnya. Jadinya sering frustasi, untungnya masih sabar dengan segala kekurangannya.

Waktu sekolah disini, kekurangmampuan dengan masalah ketik mengetik ini nampak makin kentara setelah melihat orang-orang sekitarnya yang teknik mengetiknya sudah secanggih Rina. Bukan saja para sekretaris tapi juga dosen, mahasiswa, karyawan university, dan yang lainnya. Juga para dokter, perawat, dan lain-lain.

Setelah mulai kerja, kelemahan ini menjadi hal yang mengkhawatirkan karena kebanyakan komunikasi dengan karyawan lainnya adalah dengan chatting lewat Intranet. Kalau pas ngobrol lewat chatting, mengetiknya lambat sekali dan make mistakes sana-sini. Kelihatan sekali kalau merespon chattingnya sangat lambat. Kalau ada teman kerja atau boss yang lagi berdiri di sebelah, suka bikin nervous dan malu waktu mereka melihat cara mengetiknya yang masih bergaya sebelas jari.

Tidak ada jalan lain, harus menutupi kekurangan ini. Untuk itu harus belajar mengetik dengan lebih baik. Setelah research sana-sini, akhirnya beli software untuk latihan mengetik, Mavis Beacon.

Kerja keras berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan untuk terus melatih ketrampilan mengetik ini. Sering kali jengkel karena terus salah. Tidak jarang keyboardnya “digebukin”. Karena terus berlatih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akhirnya mulai menampakkan hasilnya. Sekarang ini sudah jarang mengintip ke keyboard dan lebih banyak waktunya dihabiskan untuk berkonsentrasi menuangkan apa yang dipikirkan ke computer.

Kebanyakan dari kita, bagi yang belum trampil mengetik kemungkinan sudah agak terlambat dan jari-jarinya sudah pada kaku. Sudah ketinggalan dengan Rina bertahun-tahun dalam hal ketik mengetik. Belajar dari pengalaman ini, generasi penerus disini waktu di sekolah “dipaksa” untuk mengambil pelajaran mengetik (keyboarding) dan sekarang ini cara mengetik mereka sudah secanggih Rina.

Karena kita akan susah bersaing dengan Rina, maka bagi mereka yang belum, sangat dianjurkan agar anak-anak kalian untuk mengambil kursus mengetik sampai ketingkat lanjut. Biarlah kita kalah dengan Rina tapi anak-anak kita bisa lebih bersaing dengan anak-anak Rina ;-).

Ini kata Rina: Dulu saya waktu dipaksa les ngetik sebel banget karena tempat lesnya bau, mesin tiknya keras, gurunya kuno, temennya juga bau-bau. Tapi saya merasa beruntung karena dulu dipaksa.

Ketrampilan mengetik ini bisa menjadi ‘competitive advantage’ bila saatnya diperlukan dan akan memudahkan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ketrampilan mengetik bukan hanya untuk para sekretaris saja tapi juga buat kita semua.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 12, 2011 16:52 Tags: ketik-mengetik-keyboard