Yusiana Basuki's Blog - Posts Tagged "berpikir-positif"

Freedom Writer

Musim dingin di Chicago tahun ini buruk sekali. Dua minggu yang lalu badai salju menerjang Chicago dan daerah sekitarnya. Selama dua hari arus lalu lintas serasa lumpuh karena kondisi jalan yang membahayakan sehingga orang-orang memilih tinggal di rumah. Udara yang teramat dingin terasa menyilet kulit dan juga mempengaruhi suasana hati menjadi terasa dingin (blue).

Sebagaimana cuaca di Chicago yang tidak selalu mulus, begitu pula hidup kita tidak selamanya berjalan dengan mulus, ada kalanya di dalam perjalanan hidup manusia akan mengalami perasaan yang naik turun seperti suhu udara di Chicago, dari dingin ke panas dan sebaliknya. Di saat seperti itu terkadang kita ingin berhenti sejenak dan termenung serta melupakan semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Saya yakin bahwa saya tidak sendirian dalam merasakan suasana hati yang seperti ini, hampir setiap orang, sesekali pernah mengalami perasaan merana; harus melalui jalan yang berliku, terjal, dan licin; tidak jarang sampai tersandung dan terpuruk. Perasaan seperti itulah yang terkadang saya rasakan di musim dingin selama tinggal di Chicago. Matahari terbit sekitar pukul 7 pagi dan tenggelam sekitar jam 5 sore. Biasanya sinar matahari yang cerah bisa membuat suasana hati pun terasa cerah. Disaat suasana hati sedang blue, ada beberapa hal yang suka saya lakukan untuk mencerahkan dan mengangkat mood agar bisa berjalan normal kembali, diantaranya:

1. Membaca adalah salah satu yang bisa menghangatkan kembali perasaan. Selama dua hari setelah badai salju berlalu, saya duduk di ruang favorit saya, yaitu di sudut ruang keluarga membaca novel Dan Brown, "The Lost Symbol" dengan secangkir kopi panas dan tahu/tempe goreng yang hangat.

2. Berkomunikasi dengan Allah melalui doa dengan mengungkapkan kegundahan hati yang hanya bisa saya utarakan dengan bebas kepadaNya dan yakin tidak akan bocor dan menjadi gosip hangat ;-).

3. Menonton film adalah salah satu hobi saya yang biasanya di akhir cerita saya bisa memetik hikmah dari tema film yang saya tonton. Belum lama ini saya menyaksikan film yang cukup menarik yang dibintangi Hillary Swank berjudul "Freedom Writer" yang berdasarkan kisah nyata. Cerita seorang guru muda yang berusaha untuk menyelamatkan murid-muridnya yang sudah tidak memiliki harapan atau masa depan cerah. Murid-muridnya terdiri dari berbagai keturunan: black, white, hispanic, asian, dll, yang berlokasi di Long Beach, California. Guru tersebut harus bekerja di 2 tempat sepulang mengajar, yaitu sebagai penjaga toko dan concierge di hotel supaya bisa mengumpulkan uang agar bisa memberikan bahan-bahan untuk pengajaran yang tidak disediakan oleh sekolahnya. Murid-muridnya kebanyakan adalah anggota suatu gang yang hidupnya selalu merasa terancam dari hari ke hari. Dengan menggunakan uang pribadi, sang guru berusaha membuka mata murid-muridnya tersebut melalui buku-buku bacaan, field trip ke museum dan sebagainya. Tujuannya adalah supaya mereka menyadari bahwa di dunia luar sana begitu banyak harapan atau kesempatan, jangan tenggelam dengan mengasihani dan menyalahkan diri sendiri atau siapa saja karena hidup mereka berada di lingkungan yang kurang menguntungkan. Di akhir cerita, si guru berhasil memotivasi murid-muridnya sehingga berhasil lulus SMA dan bahkan sebagian dari mereka ada yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tema dari cerita tersebut kalau diambil benang merahnya: "unselfishness to serve or help others." Sikap tidak mementingkan diri sendiri dan keinginan untuk menolong sesama.


Menonton film tersebut membuat saya menjadi malu sendiri. Saya yang hanya mengurusi anak-anak dan rumah, dan bekerja paruh waktu terkadang merasa nelangsa. Di luar sana, seperti yang digambarkan "Freedom Writer" yang berdasarkan kisah nyata, begitu banyak anak-anak malang yang hidup di lingkungan yang kurang menguntungkan, anak-anak yang hidup di jalanan atau pun menjadi anggota gang, orang tua atau saudaranya dipenjara karena kasus kriminal, teman-temannya tertembak mati karena perang antar gang. Dalam film tersebut ada yang baik yang perlu kita tiru: jangan biarkan diri kita down oleh karena berada di lingkungan yang kurang mendukung atau pun sepelenya hanya karena cuaca musim dingin yang buruk. Singkat kata, jangan mudah tenggelam oleh masalah diri sendiri. Dengan berpikir positif maka hasilnya akan menjadi positif pula. Boleh boleh saja kita nelangsa, tapi jangan biarkan kita terlena berkepanjangan dengan mood seperti ini, tetapi segera bangkit dan berusaha untuk membuat hidup ini menjadi lebih layak dan berharga untuk dijalani.
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on February 18, 2011 08:48 Tags: berdoa, berpikir-positif, chicago, freedom-write, help-others, musim-dingin, positive-thinking, winter