Salim Akhukum Fillah's Blog: Salim A. Fillah Berbagi Makna, page 34

December 5, 2017

Sajak BUIH Bahagia (Menanggapi Nyinyir ‘Buih’ Sehari setelah AKSI 212)

Betapa bahagia menjadi buih.. Yang menempelkan dirinya pada gelombang raksasa.. Ia terpaut, bersama bergerak seirama.. Menjadi saksi ketika samudera yang suci dan menyucikan.. Membasuh dosa-dosa insan beriman.. Betapa bahagia menjadi buih.. Meski hanya bisa mengiringkan tangis.. Menyaksikan pancaran sungai dari mataairnya di Ciamis.. Yang menerjang semua penghalang hingga terkikis.. Betapa bahagia menjadi buih.. Meski hanya terlunjak-lunjak girang.. Menyaksikan sambung-sinambung orang.. ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 21:33

BAGAIMANA KIRANYA?

Bagaimana kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabi ﷺ bersabda, “Andai aku diizinkan mengambil kekasih di antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”? Bagaimana kiranya perasaan Sayyidina ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah dan Nabi ﷺ bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang”? Bagaimana kiranya perasaan Sayyidina ‘Utsman saat membekali pasukan Tabuk dan Nabi ﷺ bersabda, “Tiada membahayakan ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 21:27

KARENA TENTANGMU (YA RASULULLAH)

Karena tentangmu Ya Rasulallah, ialah sebaik-baik kisah, seindah-indah cermin, semulia-mulia jalan, semurni-murni teladan. Karena pada dirimu Ya Rasulallah; sebening-bening hati, sejernih-jernih jiwa, sedalam-dalam ilmu, setepat-tepat fahaman. Karena dalam tindakmu Ya Rasulallah; seikhlas-ikhlas niat, seihsan-ihsan amal, seteguh-teguh prinsip, sejelas-jelas ikutan. Karena di tiap langkahmu Ya Rasulallah; seagung agung akhlaq, seluhur-luhur budi, segenap-genap syukur, seutuh-utuh sabar. Karena pada senarai hela nafasmu Ya ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:23

MUSLIM INDONESIA UNTUK DUNIA

Dari Masjid Ansan yang mengucapkan salam kepada salihin & salihat semuanya, betapa kemudian Muslimin indonesia di berbagai negara telah semakin mewarnai dakwah dan kita melihat dari pemakmuran masjid yang ada di Ansan yang dilakukan oleh teman-teman Tenaga Kerja Indonesia di Korea Selatan, khususnya di kota Ansan ini, إن شاء الله akan menjadi cikal bakal bagi sebuah kebangkita dakwah. Kita ingin ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:16

MING

Telah kita sebut bahwa Wangsa Joseon dalam banyak hal menjadikan Kekaisaran Ming (1368-1644) sebagai kiblat; dari soal falsafah, administrasi, ilmu pengetahuan, sampai busana. Dinasti Ming yang kita kenal mengirim Laksamana Cheng Ho (1371-1433) sebagai duta peradaban ke berbagai penjuru bumi hingga negeri ini, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, memang istimewa sejak mulanya. Adalah Zhu Yuan Zhang, sang pendiri dinasti yang ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:15

YANG MULIA, YANG TAQWA

Allah berfirman, “wahai manusia, Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa, bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal, dan sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa di antara kalian.” Mengenal kebudayaan lain, mengenal bangsa lain, adalah bagian dari cara kita mensyukuri karunia Allah. Mengakui keagungan Allah ﷻ telah menciptakan kita berbangsa, bersuku, dengan berbagai macam adat istiadat yang agung masing-masingnya. Mari ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:13

PROFIL (SULTAN AGUNG)

“Wajahnya keras tapi sekaligus bijak, dia bagai kaisar dengan dewan penasehatnya, memerintah dengan keras sebagaimana di negara besar lainnya.” -Balthasar Van Eyndhoven dan Van Surck, 1614- Sekira 2 abad setelah masa Sejong Yang Agung dari Joseon, 3300 mil ke selatan, muncul raja yang juga bernama Agung. Seperti Sejong, telah kita bahas bahwa dia juga mewariskan banyak hal untuk Nusantara. Seperti ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:08

JOSEON

Tampil menggantikan Dinasti Goeryo yang menguasai Semenanjung Korea selama 5 abad, Kerajaan Joseon memantapkan administrasinya atas wilayah Korea dan memicu kemajuan budaya klasik, perdagangan, pengetahuan, sastra, dan teknologi yang dibasiskan pada falsafah Neo-Konfusianisme dan berkiblat pada Dinasti Ming. Memerintah antara Juli 1392 sampai Oktober 1897, Joseon menghadirkan Raja-raja berbusana Naga. Puncak keemasannya terjadi pada masa Sejong Yang Agung (1418-1450). Dia ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:04

KITA

Entah berapa sering aku harus pergi meninggalkan tugas sebagai ayah dan suami. Tapi kau setia berjaga tak henti menjadi ibu dan istri. Entah berapa hari dalam sebulan aku utuh bersamamu. Tapi aku tahu bahwa di semua waktu kau selalu ada untukku. Entah kuletakkan di urutan ke berapa isi fikir dan rasamu. Tapi kau selalu jadikan segala tentangku sebagai yang nomor ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2017 20:01

November 20, 2017

MENYAMBUNG Sultan AGUNG (Bag. 9)

“Sesungguhnya Allah Maha Indah. Dia mencintai keindahan.” Pernah kita bahas di kesempatan lain bahwa dalam gaya komunikasi Solo punya “umuk”, Jogja punya “glembuk”, dalam kuliner ‘tiyang Sala’ itu “keplek ilat” dan ‘priyantun Ngayukja’ itu falsafahnya “pawon anget”. Nah, dalam konsep seni kedua kakak-beradik pewaris Mataram itu juga punya kekhasan. Konsep seni Surakarta dikenal sebagai “ndudut ati”, sementara di Yogyakarta disebut ...
 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on November 20, 2017 23:14