Tia Setiawati's Blog, page 752
March 7, 2013
"Setiap puisi memiliki kisahnya masing-masing; latar belakang, cerita di balik rasa yang coba ia..."
"Nama asli saya adalah salah satu pemberian terbaik orang tua saya. Maka, saya akan terus memakainya."
Bicaralah pada Tuhan, sebut namaku pelan-pelan.
Kurasa rindu...

Bicaralah pada Tuhan, sebut namaku pelan-pelan.
Kurasa rindu seperti itu,
yang akan malaikat dan semesta aminkan.
- Tia Setiawati Priatna
"Banyak yang berpikir, menjalani sesuatu dengan keraguan itu lebih baik daripada berdiam diri dalam..."
March 6, 2013
Satu Malam Lagi
Setiap kita bertemu di suatu hari saat kau pulang menujuku,
selalu ada satu harap kuucap dalam senyap.
‘Aku ingin kau di sini. Satu malam lagi.’
Maka,
ketika kau bertanya apa yang kumau di malam itu,
dengan sigap kujawab,
‘Aku mau kau di sini. Satu malam lagi.’
Kau terdiam.
Kulihat ada kemelut di matamu.
Lalu selanjutnya,
hanya ada kecupan hangat di dahi
yang kau berikan dengan hati-hati.
Katamu,
‘Kelak akan selalu ada kita,
tanpa pisah yang perlu kita terima.’
Kotaku dan kotamu,
tak pernah berjarak terlalu jauh
dari dua hati kita yang menyatu.
Bintaro, 25 Februari 2013
- Tia Setiawati Priatna
Bunga Terakhir
Tak ada yang lebih diinginkan seorang pria sejati,
selain melihat wanita yang paling dicintainya, berbahagia.
Bahagia, walau bukan bersamanya.
Klise?
Pernah memilikimu,
walau hanya sejenak waktu,
adalah anugerah yang tak akan kulupakan
sepanjang usia hidupku.
Dan saat kehilangan kamu,
aku berjanji sesuatu pada diriku.
‘Jika nanti kau akan mengucapkan janji setiamu,
dengan siapapun itu,
pria yang menjadi pendamping hidupmu,
kumohon izinkan aku menghadiri moment bahagia itu.
Ada sebuah karangan bunga,
kupersembahkan khusus untukmu.
Katakanlah itu adalah bunga terakhir,
sebagai tanda cintaku,
yang pernah begitu bermekaran hanya untukmu.
Katakanlah itu adalah doa terbesar dariku,
pria yang pernah begitu mencintaimu,
untuk kebahagiaanmu,
di babak baru hidupmu.
Katakanlah itu adalah kesedihan terbesarku,
yang mau tak mau harus kuakui,
cukup memukul mati hatiku.
Lalu, akan kutuliskan sebuah kalimat sederhana untukmu,
: Atas cinta luar biasa yang pernah menyatukan kita dahulu,
berbahagialah.’
![]()
Kalibata, 6 Maret 2013
- Tia Setiawati Priatna
"Saya wanita yang terkadang suka banyak bicara, namun itu bukan berarti saya tak akan mendengarkan..."
- Tia Setiawati Priatna
Kebersamaan-kebersamaan kita itu romantis.
Walau kita pernah...

Kebersamaan-kebersamaan kita itu romantis.
Walau kita pernah sama-sama memeluk tangis,
walau kita pernah lupa bagaimana bersikap manis.
- Tia Setiawati Priatna
"Atas cinta yang tak pernah beranjak kemana-mana, bersyukurlah."
- Tia Setiawati Priatna
"Aku tak pernah meminta orang yang sempurna. Aku meminta orang yang mau berjuang untukku saat aku..."
- Tia Setiawati Priatna


